Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Limbah rumah sakit merupakan semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Pengelolaan air limbah yang kurang efektif dapat menimbulkan berbagai masalah. Beberapa penyakit yang menyerang manusia ditimbulkan akibat pengelolaan limbah yang kurang efektif. Pengelolaan air limbah sangat penting dilakukan, agar tidak mengganggu aktifitas dilingkungan sekitar tempat sumber air limbah dihasilkan. Terlebih lagi, jika sumber air limbah tersebut berada pada lingkungan yang tingkat aktifitasnya tinggi. Khususnya pengelolaan air limbah di beberapa tempat pelayanan masyarakat seperti rumah sakit. Limbah yang dihasilkan rumah sakit dapat membahayakan kesehatan masyarakat, yaitu limbah berupa virus dan kuman yang berasal dan Laboratorium Virologi dan Mikrobiologi yang sampai saat ini belum ada alat penangkalnya sehingga sulit untuk dideteksi. Limbah cair dan limbah padat yang berasal dari rumah sakit dapat berfungsi sebagai media penyebaran gangguan atau penyakit bagi para petugas, penderita maupun masyarakat. Gangguan tersebut dapat berupa pencemaran udara, pencemaran air, tanah, 1

Transcript of Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

Page 1: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi.

Limbah rumah sakit merupakan semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

sakit dan kegiatan penunjang lainnya.

Pengelolaan air limbah yang kurang efektif dapat menimbulkan berbagai

masalah. Beberapa penyakit yang menyerang manusia ditimbulkan akibat pengelolaan

limbah yang kurang efektif. Pengelolaan air limbah sangat penting dilakukan, agar

tidak mengganggu aktifitas dilingkungan sekitar tempat sumber air limbah dihasilkan.

Terlebih lagi, jika sumber air limbah tersebut berada pada lingkungan yang tingkat

aktifitasnya tinggi. Khususnya pengelolaan air limbah di beberapa tempat pelayanan

masyarakat seperti rumah sakit. Limbah yang dihasilkan rumah sakit dapat

membahayakan kesehatan masyarakat, yaitu limbah berupa virus dan kuman yang

berasal dan Laboratorium Virologi dan Mikrobiologi yang sampai saat ini belum ada

alat penangkalnya sehingga sulit untuk dideteksi. Limbah cair dan limbah padat yang

berasal dari rumah sakit dapat berfungsi sebagai media penyebaran gangguan atau

penyakit bagi para petugas, penderita maupun masyarakat. Gangguan tersebut dapat

berupa pencemaran udara, pencemaran air, tanah, pencemaran makanan dan

minunian. Pencemaran tersebut merupakan agen-agen kesehatan lingkungan yang

dapat mempunyai dampak besar terhadap manusia.

Rumah sakit adalah merupakan fasilitas sosial yang tak mungkin dapat

dipisahkan dengan masyarakat, dan keberadaannya sangat diharapkan oleh

masyarakat, karena sebagai manusia atau masyarakat tentu menginginkan agar

keseahatan tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai kaitan yang erat

dengan keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat tersebut. Di masa lalu, suatu

rumah sakit dibangun di suatu wilayah yang jaraknya cukup jauh dari dareah

pemukiman, dan biasanya dekat dengan sungai dengan pertimbangan agar

pengelolaan limbah baik padat maupun cair tidak berdampak negatip terhadap

penduduk, atau bila ada dampak negatip maka dampak tersebut dapat diperkecil.

1

Page 2: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

Sejalan dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat, lokasi rumah sakit yang

dulunya jauh dari daerah pemukiman penduduk tersebut sekarang umumnya telah

berubah dan berada di tengah pemukiman penduduk yang cukup padat, sehingga

masalah pencemaran akibat limbah rumah sakit baik limbah padat atau limbah cair

sering menjadi pencetus konflik antara pihak rumah sakit dengan masyarakat yang

ada di sekitarnya.

Dengan pertimbangan alasan tersebut, maka rumah sakit yang dibangun

setelah tahun 1980-an telah diwajibkan menyediakan sarana limbah padat maupun

limbah cair. Namun dengan semakin mahalnya harga tanah, serta besarnya tuntutan

masyarakat akan kebutuhan peningkatan sarana penunjang pelayanan kesehatan yang

baik, dan di lain pihak peraturan pemerintah tentang pelestarian lingkungan juga

semakin ketat, maka pihak rumah sakit umumnya menempatkan sarana pengolah

limbah pada skala prioritas yang rendah. Akibatnya, sering terjadi benturan perbedaan

kepentingan antar pihak rumah sakit dengan masyarakat atau pemerintah. Dengan

adanya kebijakan legal yang mengharuskan pihak rumah sakit agar menyediakan

fasilitas pengolahan limbah yang dihasilkan, mengakibatkan biaya investasi maupun

biaya operasional menjadi lebih besar.

Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit merupakan salah satu

sumber pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air limbah

rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi juga kemungkinan

mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta mikro-organisme patogen yang dapat

menyebabkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya. Oleh karena potensi

dampak air limbah rumah sakit terhadap kesehatan masyarakat sangat besar, maka

setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya sampai memenuhi persyaratan

standar yang berlaku.

Dengan adanya peraturan yang mengharuskan bahwa setiap rumah sakit

harus mengolah air limbah sampai standar yang diizinkan, maka kebutuhan akan

teknologi pengolahan air limbah rumah sakit khususnya yang murah dan hasilnya baik

perlu dikembangkan. Hal ini mengingat bahwa kendala yang paling banyak dijumpai

yakni teknologi yang ada saat ini masih cukup mahal, sedangkan di lain pihak dana

yang tersedia untuk membangun unit alat pengolah air limbah tersebut sangat terbatas

sekali. Untuk rumah sakit dengan kapasitas yang besar umumnya dapat membangun

unit alat pengolah air limbahnya sendiri karena mereka mempunyai dana yang cukup.

2

Page 3: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

Tetapi untuk rumah sakit tipe kecil sampai dengan tipe sedang umumnya sampai saat

ini masih membuang air limbahnya ke saluran umum tanpa pengolahan sama sekali.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi

pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, mudah operasinya serta harganya

terjangkau, khususnya untuk rumah sakit dengan kapasitas kecil sampai sedang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat kedala yang cukup besar yakni kurangnya

tersedianya teknologi pengolahan yang baik dan harganya murah. Masalah ini

menjadi kendala yang cukup besar terutama untuk rumah sakit kecil, yang mana pihak

rumah sakit tidak/belum mampu untuk membangun unit alat pengilahan air limbah

sendiri, sehingga sampai saat ini masih banyak sekali rumah sakit yang membuang air

limbahnya ke saluran umum.

Untuk pengolahan air limbah rumah sakit dengan kapasitas yang besar,

umumnya menggunakan teknlogi pengolahan air limbah "Lumpur Aktif" atau

Activated Sludge Process, tetapi untuk kapasitas kecil cara tersebut kurang ekonomis

karena biaya operasinya cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu

menyebarluaskan informasi teknologi khususya teknologi pengolahan air limbah

rumah sakit berserta aspek pemilihan teknologi serta keunggulan dan kekurangannya.

Dengan adanya informasi yang jelas, maka pihak pengelola rumah sakit dapat

memilih teknologi pengolahan limbah yang sesuai dengan kodisi maupun jumlah air

limbah yang akan diolah, yang layak secara teknis, ekonomis dan memenuhi standar

lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan

sebagai berikut :

1.2.1 Apa saja jenis-jenis limbah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng?

1.2.2 Apa saja dampak yang dapat ditimbulkan oleh limbah R.S.U.D Beleleng?

1.2.3 Bagaimana pengelolaan limbah cair di R.S.U.D Buleleng?

1.2.4 Bagaimana cara menanggulangi masalah yang ditimbulkan oleh limbah?

3

Page 4: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui jenis-jenis limbah yang ada di R.S.U.D Buleleng.

1.3.2 Mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh limbah R.S.U.D Buleleng.

1.3.3 Mengetahui pengelolaan limbah cair di R.S.U.D Buleleng.

1.3.4 Mengetahui cara menanggulagi masalah yang ditimbulkan oleh limbah.

1.4 Manfaat

1.4.1 Agar tidak mengganggu aktifitas dilingkungan sekitar tempat sumber air

limbah dihasilkan.

1.4.2 Agar dapat mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh limbah.

1.4.3 Agar dapat mencegah penyakit akibat limbah yang diproduksi.

4

Page 5: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

BAB II

METODE PENGUMPULAN DATA

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng. Pada tanggal 16

Januari 2012.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode-metode pengumpulan data yang dilakukan dalam menyusun makalah

ini, dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1.1 Observasi

Metode Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang menjadi sumber limbah

(Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng) untuk melihat secara langsung proses

pengolahan limbah yang ada disana.

2.1.2 Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung terhadap pihak-pihak terkait yang

berperan sebagai informan baik berupa fakta, pendapat, kritik, maupun saran,

khususnya mengenai proses pengolahan air limbah di Rumah Sakit.

2.1.3 Metode Kuisioner

Metode kuisioner merupakan suatu metode pengumpulan data dengan membuat

angket yang berupa daftar- daftar pertanyaan yang kemudian diberikan kepada

orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan yang kita minta, dan

kemudian hasilnya dijadikan pratinjau secara keseluruhan.

2.1.4 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengambil gambar dari hasil penelitian tersebut, atau

mengambil sample dari air limbah yang kemudian diteliti untuk mengetahui

suhu, kekeruhan, pH, warna dan bau dari air limbah tersebut.

5

Page 6: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

2.3 Analisis Data dan Pembahasan

Dalam menggunakan metode observasi, kami melakukan pengamatan secara

langsung ke tempat yang menjadi sumber pengolahan limbah Rumah Sakit Umum

Daerah Buleleng dan melihat secara langsung proses pengolahan/pembuangan limbah

cair yang berasal dari berbagai alat sanitair, lalu disalurkan ke instalasi saluran

pembuangan di luar gedung, kemudian melalui instalasi saluran pembuangan di luar

gedung menuju instalasi pengolahan buangan cair. Dari instalasi limbah, cairan

mengalir di saluran pembuangan ke perembesan tanah atau bak penampungan limbah

cair.

Dalam menggunakan metode wawancara, kami mewawancarai petugas

Bagian Sanitasi yang bersangkutan dengan pengolahan limbah di R.S.U.D Buleleng.

Petugas tersebut menerangkan proses pengolahan limbah cair. Pengolahan limbah cair

dilimpahkan pada dua buah bak penampungan khusus untuk limbah cair yang

memiliki fungsi yang berbeda.

Dalam menggunakan metode kuisioner, kami membagikan angket pada

pasien, perawat, dan pengunjung R.S.U.D Buleleng. Pada angket tersebut, kami

mencantumkan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan limbah R.S.U.D

Buleleng.

Dalam menggunakan metode dokumentasi, kami menggambil gambar-

gambar yang berhubungan dengan pengelolaan limbah cair dan mengambil sample

cairan dari limbah. Kemudian cairan limbah tersebut diteliti suhu, kekeruhan, pH,

warna dan baunya. Sehingga dapat diketahui suhu,

6

Page 7: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Data Hasil Penelitian

3.1.1 Data Hasil Observasi

Hal yang diamati Hasil

Suhu Air 29˚

pH 6,7

Warna Putih keruh

Bau Dominan bau alkohol

3.1.2 Data Pengelolahan Limbah

No. Jenis-Jenis Limbah Pengolahan Limbah

1. Limbah Infeksius Ditampung dalam bak penampungan

2. Limbah Jaringan Tubuh Ditampung dalam bak penampungan

3. Limbah Sitotoksi Ditampung dalam bak penampungan

4. Limbah Farmasi Ditampung dalam bak penampungan

5. Limbah Kimia Ditampung dalam bak penampungan

6. Limbah Radioaktif Ditampung dalam bak penampungan

7. Limbah Sampah Dapur Ditampung dalam bak penampungan

7

Page 8: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

3.1.3 Data Hasil Survei

Pernyataan Kuisioner dalam diagram batang.

Dari 10 (sepuluh) orang yang disurvei, kami memperoleh data sebagai berikut:

PERTANYAAN YA TIDAK

1.Limbah di rumah sakit ini sangat mengganggu

saya.3 7

2.Terganggu dengan tempat pembuangan limbah

yang dekat dengan kamar pasien.2 8

3. Limbah di sini kurang di olah dengan baik. 3 7

4. Limbah di sini sering menumpuk. 4 6

5.Penanganan limbah di sini kurang efektif dan

sering mengganggu saya.2 8

6.Limbah yang ada di sini sering menimbulkan

masalah.2 8

7. Limbah di sini dapat bermanfaat bagi saya. 2 8

8.Limbah di sini pernah mengganggu kesehatan

saya.1 9

9.Saya tertarik dengan cara pengolahan limbah di

tempat ini.4 6

10Saya tidak pernah tahu tentang limbah di sini dan

pengolahannya.4 6

8

Pernyataan

Persentase

Page 9: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

3.2 Pembahasan

3.2.1 Jenis - jenis Limbah yang Ada di R.S.U.D Buleleng

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh

kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Limbah rumah sakit

merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan. Semua sampah

ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri dan sebagiannya beracun sehinnga

berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya dan dapat menimbulkan penyakit

yang berbahaya. Jenis-jenis limbah yang terdapat di rumah sakit adalah:

A. Limbah Klinis

Limbah klinis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan,

gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau

pendidikan yang menggunakan bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya

atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.

Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang

terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Limbah Infeksius

Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:

Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi

penyakit menular (perawatan intensif).

Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan

mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit

menular.

2. Limbah Jaringan Tubuh

Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan

tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.

3. Limbah Sitotoksik

Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin

terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan

atau tindakan terapi sitotoksik.

4. Limbah Farmasi

9

Page 10: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat

yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau

kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau

dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh

institusi yang  bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama

produksi obat-obatan.

5. Limbah Kimia

Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan

kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi,

dan riset.

6. Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio

isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir,

radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau

gas.

B. Limbah Non Klinis

Limbah Non Klisnis adalah sampah yang bukan berasal dari

pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau pendidikan yang

menggunakan bahan-bahan beracun dan infeksius. Dari kegiatan penunjang

rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga

sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari unit pelayanan

kotoran dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa

pembungkus, sisa makanan / bahan makanan, sayur dan lain-lain).

3.2.2 Dampak yang ditimbukan Limbah R.S.U.D Buleleng

Kegiatan rumah sakit, tidak hanya memberi dampak positif bagi

masyarakat sekitarnya, tetapi juga mungkin dampak negatif. Ditinjau dari segi

positifnya, keberadaan rumah sakit sangat bermanfaat bagi masyarakat, guna

menunjang kesehatan masyarakat. Sedangkan jika ditinjau dari segi negatif,

limbah rumah sakit tentunya bisa mengandung bermacam-macam

10

Page 11: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit dan tingkat pengolahan

limbah yang dilakukan sebelum dibuang. Limbah padat rumah sakit terdiri atas

sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan lain-lain. Sedangkan

limbah cair mengandung bahan organik dan anorganik. Limbah-limbah tersebut

kemungkinan besar mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia

yang beracun dan berbahaya bagi masyarakat yang berada di rumah sakit,

maupun masyarakat sekitar yang menyebabkan penyakit infeksi dan dapat

tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh teknik pelayanan

kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan

terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi

yang masih buruk. Hal yang paling berpengaruh dalam kegiatan rumah sakit

adalah cara pengolahan limbah cair maupun padat.

3.2.3 Pengelolaan Limbah di R.S.U.D Buleleng

Limbah cair yang dihasilkan dari sebuah rumah sakit umumnya banyak

mengandung bakteri, virus, senyawa kimia, dan obat-obatan yang dapat

membahayakan bagi kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit tersebut. Dari

sekian banyak sumber limbah di rumah sakit, limbah dari laboratorium paling

perlu diwaspadai. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses uji

laboratorium tidak bisa diurai hanya dengan aerasi atau activated sludge. Bahan-

bahan itu mengandung logam berat dan inveksikus, sehingga harus disterilisasi

atau dinormalkan sebelum dibuang. Untuk foto rontgen misalnya, ada cairan

tertentu yang mengandung radioaktif yang cukup berbahaya. Setelah bahan ini

digunakan, limbahnya dibuang. Banyak pihak yang menyadari tentang bahaya

ini. Namun, lemahnya peraturan pemerintah tentang pengelolaan limbah rumah

sakit mengakibatkan hingga saat ini hanya sedikit rumah sakit yang memiliki

IPAL khusus pengolahan limbah cairnya.

Seperti halnya di R.S.U.D Buleleng menurut penuturan Bidang Sanitasi

Kesehatan Lingkungan di sana, bahwa dalam pengelolaan limbah cair yang

dihasilkan belum dilakukan secara maksimal. R.S.U.D Buleleng belum

memiliki IPAL khusus pengolahan limbah cair, jadi dalam mengolah limbah

cair pihak rumah sakit masih menggunakan sistem konvensional yaitu sebuah

sistem yang menampung limbah cair tersebut dalam bak-bak penampungan

11

Page 12: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

yang diletakkan dibawah tanah untuk mencegah timbulnya bau tidak sedap dari

limbah tersebut. Di R.S.U.D Buleleng, setiap gedung memiliki bak-baknya

tersendiri sehingga tidak terjadi penumpukan limbah dalam satu bak. Karena

setiap gedung telah memiliki baknya masing-masing. Di R.S.U.D Buleleng

terdapat 108 bak penampungan limbah. Setiap bak memiliki ukuran 3x4 m2.

Cara pengelolaan limbah di R.S.U.D Buleleng, yaitu dengan cara penampungan,

dan peresapan. Limbah dari setiap gedung langsung dialirkan melalui pipa-pipa

yang terhubung ke bak penampungan. Kemudian di tampung selama beberapa

hari. Dalam tahap penampungan ini, terjadi proses pembusukan secara biologis.

Dalam bak penampungan tersebut terdapat pipa yang menghubungkan bak

penampungan dengan bak peresapan. Sehingga setelah mengalami proses

pembusukkan, air limbah akan mengalir ke bak peresapan. Disekitar bak

peresapan sengaja ditanami tanaman agar mempermudah penyerapan air limbah.

Proses ini berlangsung secara terus menerus setiap harinya, dan apabila air

limbah yang dihasilkan sudah melebihi kapasitas bak penampungan, maka pihak

Rumah Sakit akan menghubungi jasa kuras limbah, yang kemudian dibawa ke

IPLT yang terletak di Desa Bengkala.

3.2.4 Cara Menanggulangi Masalah Akibat Limbah

Dalam mewujudkan kehidupan yang sehat dan terhindar dari penyakit

yang tidak diinginkan, maka perlu adanya penanggulangan limbah yang dapat

mengganggu kenyamanan kita. Untuk mewujudkan penanggulangan tersebut,

setiap lembaga masyarakat, rumah sakit, pabrik dan industri memiliki program

atau cara tersendiri untuk menanggulangi limbah tersebut, agar tidak mencemari

lingkungan dan membahayakan diri sendiri serta orang lain. Salah satu

contohnya adalah penanggulangan limbah cair di Rumah Sakit Umum Daerah

Buleleng yang dilakukan dengan sederhana. Dengan menggunakan sistem

konvensional yaitu sebuah sistem yang menampung limbah cair tersebut dalam

bak-bak penampungan yang diletakkan dibawah tanah untuk mencegah

timbulnya bau tidak sedap dari limbah tersebut. Di R.S.U.D Buleleng dilakukan

beberapa cara penanggulangan masalah yang di akibatkan oleh limbah cair yang

dihasilkan. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah pengurasan bak

penampungan limbah. Bak penampungan yang tersedia dapat digunakan dalam

12

Page 13: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

jangka waktu yang lama yaitu maksimal lima tahun. Banyaknya limbah cair

yang dihasilkan oleh R.S.U.D Buleleng tergantung pada jumlah pasien dan

kegiatan medis yang dilakukan. Namun apabila diperkirakan dengan

perhitungan matematis, perharinya R.S.U.D Buleleng bisa menghasilkan

limbah cair sebanyak 500L x 243 bed x 80 % atau 97.200L. Limbah-limbah

tersebut ditampung didalam bak penampungan yang tersedia sebanyak 108

buah, yang telah tersedia di tiap-tiap gedung. Apabila limbah yang dihasilkan

melebihi kapasitas bak penampungan tersebut, maka akan dilakukan pengurasan

dengan menyedot limbah yang ada pada bak penampungan tersebut dan

selanjutnya dilimpahkan ke IPLT di Desa Bengkala.

13

Page 14: Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan dan Saran

4.1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Limbah rumah sakit dapat digolongkan menjadi dua limbah, yaitu limbah

klinis dan limbah non klinis.

2. Kegiatan rumah sakit dapat menimbulkan dampak positif dan negarif. Salah

satu contoh positif dengan adanya rumah sakit adalah sebagai penyedia

layanan kesehatan untuk masyarakat. Sedangkan dampak negatif, jika

ditinjau dari pengolahan limbahnya, limbah yang tidak diolah dengan baik

akan menimbulkan penyakit-penyakit yang membahayakan.

3. Dalam pengelolaan limbah cair di R.S.U.D Buleleng menggunakan sistem

konvensional, yaitu sistem yang menampung limbah cair dalam bak-bak

penampungan yang diletakkan dibawah tanah dan ditutup secara rapat, agar

tidak mengganggu pasien, perawat, pengunjung maupun masyarakat

disekitar R.S.U.D Buleleng.

4. Limbah tidak ditanggulangi oleh pihak Rumah Sakit, namun dibuang

langsung ke IPLT yang terletak di Desa Bengkala.

4.1.2 Saran

Perlu adanya peninjauan khusus tentang pengolahan limbah Rumah Sakit

Umum Daerah Buleleng baik limbah padat maupun limbah cair, agar tidak

mengganggu masyarakat yang berada disekitar R.S.U.D Buleleng.

14