MAKALAH PENGANTAR OCEANOGRAFI

4
MAKALAH PENGANTAR OCEANOGRAFI “Budidaya Bandeng ( Chanos chanos ) di Keramba aring A!ung"

description

makalah

Transcript of MAKALAH PENGANTAR OCEANOGRAFI

MAKALAH PENGANTAR OCEANOGRAFIBudidaya Bandeng (Chanos chanos) di Keramba Jaring Apung

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBudidaya ikan bandeng telah lama dikenal oleh petani dan seat ini telah berkembang di hampir seluruh wilayah perairan Indonesia, utamanya di daerah Sulawesi Selatan dengan memanfaatkan perairan payau dan pasang surut. Teknologi budidaya ikan ini juga telah mengalami perkembangan yang begitu pesat mulai dari pemeliharaan tradisional yang hanya mengandalkan pasok benih dari alam pada saat pasang sampai ke teknologi intensif yang membutuhkan penyediaan benih, pengelolaan air, dan pakan secara terencana. Ikan ini sangat digemari oleh masyarakat utamanya Sulawesi Selatan dan banyak sekali disajikan dalam bentuk ikan bakar di warung-warung makan untuk konsumsi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Harga ikan ini relatif murah, dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, sehingga dapat memberikan andil yang cukup besar dalam meningkatkan gizi masyarakat. Ikan bandeng sebagai komoditas budidaya yang telah mapan untuk tingkat petani tambak, upaya efisiensi budidayanya merupakan tuntutan utama, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani dan nelayan.Budidaya ikan bandeng tidak hanya berkembang di air payau saja namun saat ini juga sedang berkembang di air tawar maupun laut dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Ikan bandeng sebagai komoditas budidaya mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan komoditas budidaya lainnya dalam hal : Teknologi perbenihannya telah dikuasai dengan baik sehingga pasok benih tidak lagi tergantung pada musim dan benih dari alam. Teknologi budidayanya baik di tambak maupun dalam KJA telah dikuasai dengan baik, secara teknis mudah diaplikasikan dan secara ekonomis menguntungkan. Mampu mentolerir perubahan salinitas mulai dari 0-158 ppt sehingga areal budidayanya cukup luas mulai dari perairan tawar hingga ke perairan laut. Mampu hidup dalam kondisi yang padat di keramba jaring apung (100-300 ekor/m3). Pertumbuhannya cepat (1,6%/hari). Efisien dalam memanfaatkan pakan FCR 1,7-2,2. Pakan komersial untuk ikan ini sudah tersedia dalam jumlah cukup hingga ke pelosok desa. Jaminan pasar baik dalam maupun luar negeri masih terbuka.Permintaan ikan ini dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan baik untuk tujuan konsumsi, umpan bagi industri perikanan tuna cakalang maupun untuk pasar ekspor, sementara areal budidayanya di darat semakin hari semakin menciut akibat banyaknya lahan tambak yang dikonversi untuk kebutuhan pembangunan lain seperti untuk perumahan, industri, dan pariwisata yang pada gilirannya akan berdampak pada penurunan produksi.Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi budidaya bandeng adalah dengan memanfaatkan perairan laut seperti muara sungai, teluk, laguna, dan perairan semacamnya yang memenuhi persyaratan baik teknis, sosial ekonomi, legalitas, maupun lingkungannya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perairan seperti tersebut di atas layak untuk dijadikan lokasi budidaya dengan sistem keramba jaring apung. Pengkajian tentang kelayakan lokasi, tata lelak, dan desain keramba telah banyak dilakukan.Penggunaan keramba jaring apung untuk budidaya bandeng di laut memiliki beberapa kelebihan di antaranya: Efisien dalam penggunaan lahan Mudah dalam pemanenan baik selektif maupun total Mudah dipantau dan tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus seperti di tambak Produktivitasnya tinggi (350-400 kg/keramba 6 m3/musim tanam 6 bulan) Skala usaha dapat disesuaikan dengan kemampuan modal dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi budidaya.

Demikian halnya dengan ikan bandeng yang diproduksi dalam keramba jaring apung dapat memiliki standar kualitas ekspor yaitu: Sisik bersih dan mengkilat Tidak berbau lumpur Kandungan asam lemak Omega-3 relatit tinggi jika dibandingkan dengan bandeng yang diproduksi pada tambak Dagingnya kenyal dengan aroma yang khas sehingga sangat digemari sebagai ikan bakar di warung-warung sea food Ukurannya bisa mencapai 600-800 g/ekor sesuai dengan permintaan pasar

B. Tujuan