Makalah PBL blok11 Tegar.doc

26
Gangguan Pertumbuhan dengan Faktor Terkait Tegar Gemilang Watari 10-2011-114 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Tegar Gemilang Watari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 e-mail: [email protected] 1.Pendahuluan Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinir kegiatan berbagai organ tubuh. Adenohipofisis (Hipofisis anterior) terutama mensekresikan Hormon Pertumbuhan atau Growth Hormon (GH) yang merupakan bahan yang esensial bagi pertumbuhan namun GH bukan satu-satunya penentu laju dan besar pertumbuhan akhir seseorang. 1 1

Transcript of Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Page 1: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Gangguan Pertumbuhan dengan Faktor Terkait

Tegar Gemilang Watari

10-2011-114

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

Tegar Gemilang Watari

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

e-mail: [email protected]

1. Pendahuluan

Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar

sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-

hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan

untuk mengkoordinir kegiatan berbagai organ tubuh. Adenohipofisis (Hipofisis anterior)

terutama mensekresikan Hormon Pertumbuhan atau Growth Hormon (GH) yang merupakan bahan

yang esensial bagi pertumbuhan namun GH bukan satu-satunya penentu laju dan besar pertumbuhan

akhir seseorang.1

Sasaran Pembelajaran

i. Untuk mengetahui fungsi adenohipofisis

ii. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Growth Hormone

iii. Untuk mengetahui mengetahui mekanisme kerja Growth Hormone terhadap metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak

1

Page 2: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Adenohipofisis

Kelenjar hipofisis atau pituitary adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak dirongga

tulang didasar otak tepat dibawah hipotalamus. Hipofisis dihubungkan dengan hipotalamus

melalui sebuah tangkai penghubung tipis.1

Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis dan fungsional berbeda, Hipofisi

Anterior (adenohipofisis) dan Hipofisis Posterior (Neurohipofisis). Adenohipofisis terdiri dari

karingan epitel kelenjar (adeno artinya “kelenjar).1

Hipofisis pars anterior merupakan bagian yang terbesar dengan stromanya terdiri dari

anyaman penyambung retikular dengan membentuk sel-sel yang membentuk dinding

sinusoid-sinusoid yang banyak terdapat dalam hipofisis pars anterior. Hipofisis pars anterior

terdiri dari kelompokan sel yang tidak teratur. Dengan pewarnaan HE,maka sel-sel ini dapat

dibedakan sebagai berikut:

Sel asidofil(sel alfa): Bergranula merah dan bersifat asam. Ukurannya ialah 14-19

mikron.

Sel basofil(sel beta): Bergranula biru dan bersifat basa. Ukurannya ialah 13-25

mikron. Nukleusnya mirip sel alfa tapi kromatinnya lebih kasar dan lebih banyak.

Bersifat PAS positif karena mengandung hormone yang bersifat glikoprotein.

Sel kromofob: Tidak berwarna,jernih dan tidak mengandung granula. Sel ini lebih

kecil dibanding sel alfa dan beta.2

Fungsi Adenohipofisis

Adenohipofisis membentuk hormone-hormon yang akan dibebaskannya ke dalam

darah. Berbagai populasi sel didalam hipofisis anterior mengeluarkan enam hormone peptide

utama. Efek masing-masing hormone antara lain sebagai berikut :

GH(growth hormon)

Hormon primer yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh

keseluruhan, juga penting dalam metabolisme intermediat

2

Page 3: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Prolaktin/LTH(Luteotrophic hormone) Disekresi oleh sel asidofil hipofisa anterior.

Hormon ini menimbulkan sekresi air susu,setelah kelenjar mammae

berkembang oleh hormon-hormon pada kehamilan. Pada hipofisektomi dapat

menghentikan laktasi secara tiba-tiba.

Hormon LTH ini juga mempunyai efek dalam mempertahankan sekresi korpus

luteum yang sudah ada.

Follicle Stimulating Hormone(FSH) Dihasilkan oleh sel-sel basofil. Hormon ini mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan folikel-folikel ovaria wanita. Pada pria ia mempengaruhi

spermatogenesis.

Hipofisektomi dapat mengakibatkan atrofi organ-organ seks dan ini dapat

dikoreksi dengan pemberian hormon ini.

Hormon ini mempengaruhi sekresi estrogen oleh folikel dalam ovaria maupun

spermatogenesis.

Luteinizing Hormone(LH) Dihasilkan oleh sel-sel basofil, hormon ini meyebabkan terjadinya ovulasi dan

luteinisasi folikel yang telah berkembang oleh FSH.

Bersama-sama dengan FSH hormon ini mengaktifkan sel-sel interstitial testis.

Sel sasaran pada wanita ialah folikel ovarium dan korpus luteum sedang pada

pria ialah sel interstitium Leydig di testis.

Fungsi utamanya ialah merangsang ovulasi,sekresi estrogen&progesterone

pada wanita sedang pada pria fungsinya merangsang sekresi testosterone.

ACTH(Adreno Cortico Trophic Hormone) Dihasilkan juga oleh sel-sel basofil, hormon ini menyebabkan pertumbuhan

korteks adrenal serta sekresi hormon-hormonnya. Zona fasikulata dan

retikularis paling terpengaruh oleh hormon ini.

Zona retikularis menghasilkan hormon kortisol yang berperan penting dalam

metabolisme KH,protein dan lemak serta mempengaruhi aktivitas hormon lain

dan membantu mengatasi stress. Selain itu,ia memberi efek inhibitorik pada

proses imun keseluruhan.

3

Page 4: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

ACTH juga mengontrol sekresi adrenal androgen yang fungsinya mengawali

perkembangan karakteristik yang tergantung androgen pada wanita.

Mekanisme kerja ACTH ialah: CRH(hipotalamus)merangsang ACTH

(hipofisis posterior)merangsang cortex adrenal menghasilkan kortisol.

Kurangnya sekresi CRH oleh hipotalamus menyebabkan umpan balik negatif

untuk menstabilkan konsentrasinya dalam plasma.

Hipersekresi Kortisol menyebabkan sindroma Cushing- Glukoneogenesis

berlebihan menyebabkan tubuh kelebihan glukosa,kekurangan protein

mengakibatkan hiperglikemia dan glukosuriadiabetis adrenal.

Hipersekresi androgen adrenal menyebabkan sindrom adrenogenital yaitu

maskulinisasi pada wanitahaid terhenti.

Insufisiensi adrenokorteks menyebabkan penyakit Addison karena sekresi

Aldosteron dan Kortisol berkurang. Ciri-ciri penyakit ini ialah

hipotensi,shock,hiperkalemia,anorexia,aritmia dan hipoglikemia.

TSH(Thyroid Stimulating Hormone) Hormon ini menyebabkan kelenjar tiroid menjadi hipertrofi dan bersekresi.

Efek TSH antaranya ialah meningkatkan keaktifan sel-sel folikel dalam

penyerapan iodide dari darah,meninggikan keaktifan sel-sel folikel dalam

membentuk dan menimbun glikoprotein dalam koloid,mempercepat iodinisasi

glikoprotein dan mempercepat pemecahan tiroglobulin dan pelepasan hormon

tiroksin.

Sekresi TSH menghasilkan T3 dan T4 yang nantinya meningkatkan

metabolisme, suhu tubuh dan mempengaruhi GH untuk membantu

pertumbuhan tubuh.

Stress dan kedinginan menyebabkan hipotalamus mensekresi TRH dan

hipofisis anterior mensekresi TSH dan akhirnya kelenjar tiroid menghasilkan

Triiodotironin dan Tetraiodotironinefeknya ialah meningkatkan

metabolisme,suhu badan,pertumbuhan dan perkembangan SSP serta

peningkatan aktivitas simpatis.

Hormon ini membantu aktivitas metabolisme yang berkaitan dengan

pembentukan tulang dengan bantuan hormone paratiroid. Pada

hipertiroidism, pertumbuhan tulang meningkat sehingga anak menjadi lebih

4

Page 5: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

tinggi,tulang menjadi lebih cepat matang & pada usia muda epifisis sudah

menutupLama pertumbuhan lebih singkat dan tinggi badan akhir semasa

dewasa mungkin lebih pendek. Selain itu,seseorang cenderung menjadi sangat

cemas atau paranoia.1

Tidak satupun hormone adenohipofisis dikeluarkan dengan kecepatan tetap.

Meskipun masing-masing hormone memiliki control tersendiri namun terdapat beberapa pola

regulasi umum. Dua faktor penting yang mengatur sekresi hormone hipofisis anterior adalah

(1) hormone hipotalamus dan (2) umpan balik oleh hormone kelenjar sasaran.1

Peran GHRH dan GHIH terhadap Sekresi GH

GHRH(Growth Hormon Releasing Hormon) seperti namanya bertugas merangsang

sekresi hormone pertumbuhan sedangkan GHIH(Growth Hormon Inhibiting Hormon) yang

juga dikenal sebagai somatostatin berperan menghambatnya. Produksi hormone pertumbuhan

sebagai respons terhadap dua sinyal yang bertentangan bergantung pada konsentrasi relative

hormon-hormon hipotalamus ini serta intensitas sinyal regulatorik lain.1

Growth Hormon(GH)

GH(Growth Hormone) adalah hormone yang paling banyak dihasilkan oleh hipofisis

anterior, bahkan pada orang dewasa yang pertumbuhannya telah berhenti, meskipun sekresi

GH biasanya mulai berkurang setelah usia pertengahan. Sekresi berkelanjutan GH kadar

tinggi setelah masa pertumbuhan menunjukan bahwa hormon ini memiliki pengaruh penting

lain di luar efek pada pertumbuhan. Selain mendorong pertumbuhan , GH memiliki efek

metabolic penting dan meningkatkan system imun. Kita akan secara singkat menguraikan

efek metabolic GH sebelum mengalihkan perhatian ke efeknya dalam mendorong

pertumbuhan.1

GH meningkatkan kadar asam lemak dalam darah dengan meningkatkan penguraian

lemak trigliserida yang tersimpan di jaringan adipose , dan hormone ini meningkatkan kadar

glukosa darah dengan mengurangi penyerapan glukosa oleh otot . Otot menggunakan asam-

asam lemak di atas dan bukan glukosa sebagai bahan bakar metabolic . Karena itu,efek

5

Page 6: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

metabolic keseluruhan GH adalah memobilisasi simpanan lemak sebagai sumber energy

utama sembari menghemat glukosa untuk jaringan dependen glukosa misalnya otak . Otak

hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar metaboliknya , namun jaringan saraf

sama sekali tidak dapat menyimpan glikogen . Pola metabolic ini sesuai untuk

mempertahankan tubuh selama masa puasa yang lama atau situasi dimana kebutuhan energy

tubuh melebihi simpanan glukosa yang tersedia.1

Saat jaringan peka terhadap efek pendorong pertumbuhannya. GH merangsang

jaringan lunak dan tulang . GH mendorong pertumbuhan jaringan lunak dengan

meningkatkan jumlah sel (Hiperplasia) dan meningkatkan ukuran sel (Hipertrofi) dengan

merangsang pembelahan sel dan mencegah apoptosis.GH meningkatkan ukuran sel dengan

mendorong sintesis protein ,komponen sruktural utama sel . GH merangsang hampir semua

aspek sintesis protein dan secara bersamaan menghambat penguraian protein . Hormon ini

mendorong penyerapan asam amino oleh sel sehingga menurunkan kadar asam amino darah .

Selain itu, GH merangsang perangkat sel yang bertanggung jawab melaksanakan sintesis

protein sesuai kode genetic sel.1

Pertumbuhan tulang panjang yang menyebabkan penambahan tinggi,adalah efek GH

yang paling dramatic. Sebelum anda dapat memahami bagaimana cara GH merangsang

pertumbuhan tulang,dan bagaimana pertumbuhan tulang terlaksana. Penambahan ketebalan

tulang dapat dicapai melalui penambahan tulang baru diatas permukaan luar tulang yang

sudah ada.Pertumbuhan ini dihasilkan oleh osteoblas didalam periosteum, suatu selubung

jaringan ikat yang menutup bagian luar tulang . Sewaktu osteoblas aktif mengendapkan

tulang baru di permukaan eksternal,sel lain di dalam tulang ,osteoklas,melarutkan jaringan

tulang di permukaan dalam di dekat rongga sumsum.Dengan cara ini,rongga sumsum

membesar untuk mengimbangi bertambahnya lingkar batang tulang.1

GH mendorong pertumbuhan ketebalan dan panjang tulang.Hormon ini merangsang

aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis sehingga terbentuk ruang untuk

pembentukan tulang lebih banyak . GH dapat mendorong pemajangan tulang panjang selama

lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan atau terbuka. Pada akhir masa remaja,dibawah

pengaruh hormone seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna atau

6

Page 7: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

menutup ,sehingga tlang tidak dapat lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH . Karena

itu,setelah lempeng tertutup , yang bersangkutan tidak lagi bertambah tinggi.1

Menurut pandangan tradisional, GH tidak bekerja langsung pada sel sasarannya untuk

menimbulkan efek merangsang pertumbuhan (peningkatan pembelahan sel, peningkatan

sintesis protein dan pertumbuhan tulang).Efek-efek ini umumnya secara langsung

ditimbulkan oleh mediator-mediator peptide yang dikenal sebagai somatomedin.Peptida-

peptida ini juga disebut sebagai Insulin-like Growth factor(IGF) karena secara structural dan

fungsional mirip dengan insulin.Dua somatomedin IGF-1 dan IGF-2 telah berhasil

diidentifikasi . Studi-studi terakhir mengisyaratkan bahwa selain bekerja sama,GH dan IGF-1

bekerja sendiri-sendiri untuk mendorong pertumbuhan.1

Kontrol sekresi GH bersifat rumit ,dengan dua hormone hipofisiotropik hypothalamus

berperan kunci.Dua hormone regulatorik dari hypothalamus yang bekerja berlawanan

berperan dalam control sekresi hormone pertumbuhan:Growth Hormone-Releasing Hormone

(GHRH) ,yang bersifat merangsang,dan Growth Hormone Inhibiting Hormone (GHIH atau

somatostatin) ,yang bersifat menghambat.1

Setiap factor yang meningkatkan sekresi GH secara teoritis dapat melakukannya

dengan merangsang pelepasan GHRH atau menghambat pelepasan GHIH .para pakar

endokrin belum mengetahui jalur apa yang digunakan pada setiap kasus spesifik. Seperti

sumbu Hipothalamus-hipofisis anterior lainnya,sekresi GH diatur oleh lengkung umpan balik

negative.GH dan somatomedin menghambat sekresi GH oleh hipofisis,mungkin dengan

merangsang pelepasan GHIH dari Hipothalamus.Somatomedin juga dapat secara langsung

mempengaruhi hipofisis anterior untuk menghambat efek GHRH pada pelepasan GH .1

Hormon Lain yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Beberapa Hormon lain selain GH ikut berkontribusi melalui cara-cara tertentu pada

pertumbuhan keseluruhan, antara lain :

Hormon Tiroid : Penting bagi pertumbuhan tetapi hormone ini sendiri tidak langsung

bertanggung jawab mendorong perumbuhan. Hormon ini memiliki peran permisif

pada pertumbuhan tulang. Efek GH baru bermanifestasi secara penuh bila terdapat

7

Page 8: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

hormone tiroid dalam jumlah memadai. Akibatnya, pertumbuhan anak sengan

hipotiroid akan terganggu tertapi hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan

pertumbuhan yang berlebihan.

Hormon Insulin : Insulin adalah promoter pertumbuhan yang penting. Defisiensi

insulin sering menghambat pertumbuhan, dan hiperinsulinisme sering memicu

pertubuhan berlebih. Karena insulin mendorong sintesis protein maka efeknya dalam

meningkatkan pertumbuhan seyogyanya tidak mengejutkan. Namun, efek ini juga

dapat timbul dari mekanisme diluar efek langsung insulin pada sintesis protein.

Insulin secara structural mirip dengan somatomedin dan mungkin berinteraksi dengan

reseptor somatomedin (IGF-I), yang sangat mirip dengan reseptor insulin.

Hormon Androgen : androgen berperan penting dalam lonjakan pertumbuhan pada

masa pubertas, secara kuat merangsang sintesis protein dibanyak organ. Androgen

merangsang pertumbuhan linier, meningkatkan berat, dan menambah massa otot. Efek

androgen dalam mendorong pertumbuhan bergantung pada keberadaan GH.

Androgen hampir sama sekali tidak berefek pada pertumbuhan jikatubuh tidak

terdapat GH, tetapi keberadaan GH akan secara sinergis meningkatkan pertumbuhan

linier. Namun androgen akhirnya menghentikan pertumbuhan lebih lanjut karena

menyebabkan penutupan lempeng epifisis.

Hormon Estrogen : Sama seperti androgen, akan menghentikan pertumbuhan linier

dengan merangsang perubahan komplit lempeng epifisis menjadi tulang. Pada

pemberian estrogen dosis besar bahkan dapat menghambat pertumbuhan tubuh

dengan menghambat proliferasi kondrosit sementara lempeng epifisis masih terbuka.1

Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor-faktor berikut juga mempengaruhi pertumbuhan :

Faktor Genetik : menentukan kapasitas maksimal pertumbuhan seseorang .

Selanjutnya , pencapaian potensi pertumbuhan penuh bergantung pada banyak factor

yang tercantum di bawah ini.

8

Page 9: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Diet yang memadai : Termasuk Protein total dan asam amino esensial yang memadai

untuk melaksanakan sintesis protein yang dibutuhkan untuk tumbuh. Anak dengan

malnutrisi tidak pernah mencapai potensi pertumbuhan penuhnya mereka. Efek

kekurangan nutrisi yang menghambat pertumbuhan ini paling jelas jika terjadi pada

masa bayi. Pada kasus yang parah, pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak anak

mungkin terhambat secara ireversibel . Sekitar 70% dari pertumbuhan total otak

berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan. Sebaliknya, seseorang tidak dapat

melebihi pertumbuhan maksimal yang telah ditentukan secara genetis dengan

mengonsumsi diet melebihi yang dibutuhkan . Kelebihan asupan makanan akan

menyebabkan obesitas bukan pertumbuhan.

Bebas penyakit kornik dan kondisi lingkungan penuh stress : Hambatan pertumbuhan

karena kondisi-kondisi yang kurang menguntungkan ini sebagian besar disebabkan

oleh sekresi kortisol dari korteks adrenal yang dipicu oleh stress berkepanjangan.

Kortisol memiliki beberapa efek antipertumbuhan yang kuat, misalnya mendorong

pemecahan protein, menghambat pertumbuhan tulang panjang, dan menghambat

sekresi GH. Meskipun anak yang sakit atau mengalami stress tidak tumbuh dengan

baik namun jika keadaan yang mendasari tersebut dikoreksi sebelum ukuran dewasa

tercapai maka mereka dapat dengan cepat mengejar kurva pertumbuhan normalnya

melalui hormone pertumbuhan.

Kadar Normal Hormon-hormon yang mutlak dibutuhkan , hormone lain termasuk

hormone tiroid, insulin, dan hormone seks, berperan sekunder dalam mendorong

pertumbuhan.1

Laju pertumbuhan tidaklah kontinyu, demikian juga faktor-faktor yang mendorong

pertumbuhan tidaklah sama selama periode pertumbuhan .Pertumbuhan janin terutama

didorong oleh hormone-hormon tertentu dari plasenta, dengan ukuran saat lahir terutama

ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. GH tidak berperan dalam perkembangan

janin. Setelah lahir, GH dan factor hormone nonplasenta lain mulai berperan penting dalam

mengatur pertumbuhan. factor genetic dan nutrisi juga berpengaruh besar pada periode

pertumbuhan ini.1

9

Page 10: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Pengaruh GH terhadap Metabolisme KH, Lemak, dan Protein

Hormon pertumbuhan via somatomedin meningkatkan sintesis protein dengan

meningkatkan masukan asam amino dan langsung mempercepat translasi dan transkripsi

mRNA. Selain itu, GH cenderung menurunkan katabolisme protein dengan mobilisasi lemak

sebagai sumber bahan bakar yang berguna. Secara langsung GH membebaskan asam lemak

dari jaringan lemak dan mempercepat perubahan menjadi Asetil-KoA yang merupakan asal

energy. Pengaruh penghematan terhadap protein adalah mekanisme palig penting dimana GH

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.3

GH juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat. Pada keadaan berlebihan, akan

meningkatkan penggunaan karbohidrat dan mengganggu ambilan glukosa kedalam sel.

Resistensi terhadap insulin karena GH tampak berhubungan dengan kegagalan postreseptor

pada kerja insulin. Kejadian ini mengakibatkan intoleransi glukosa dan hiperinsulinisme

sekkunder.3

Efek growth hormone antara lain :

Metabolisme karbohidrat

- Mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapatkan energy

- Meningkatkan pengendapan glikogen didalam sel

- Mengurangi ambilan glukosa oleh sel

- Meningkatkan sekresi insulin

- Penurunan sensitivitas terhadap insulin

Metabolisme lemak

- Meningkatkan hampir semua ambilan asam amino dan sintesis protein

oleh sel

- Mengurangi pemecahan protein

Metabolisme protein

10

Page 11: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

- Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adipose

- Meningkatkan perubahan asam lemak menjadi Asetil KoA yang digunakan

sebagai energi

Hormon pertumbuhan manusia menyebabkan diabetes klinis memburuk, dan 25%

penderita tumor hipofisis anterior pensekresi hormone pertumbuhan menderita diabetes.

Hiposektomi menghilangkan diabetes dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin lebih

besar daripada adrenalektomi, sedangkan pemberian hormone pertumbuhan menurunkan

responsivitas terhadap insulin.4

Berikut adalah beberapa hal yang ditingkatkan oleh GH :

Sintesis protein, dan kolagen

Pemasukan AA ke sel otot

Glukoneogenesis

Glikogenesis

Lipolisis

Sekresi IGFI

Retensi mineral

Hormon pertumbuhan memobilisasi FFA dari jaringan adipose sehingga mendorong

ketogenesis. Hormone ini menurunkan ambilan glukosa kedalam sebagian jaringan (efek anti

insulin), meningkatkan pengeluaran glukosanoleh hati, dan mungkin menurunkan pengikatan

insulin oleh jaringan.4

Terdapat bukti bahwa hormone pertumbuhan menurunkan jumlah reseptor insulin da

glukokortikoid dan menurunkan afinnitas receptor-reseptor tersebut. Namun, penurunan

pengunaan glukosa yang disebabkan oleh hormn-hormon ini lebih disebabkan oleh inhibisi

fosforilasi glukosa daripada oleh inhibisi masuknya glukosa kedalam sel. Masuknya gluksa

kedalam sel biasanya merupakan langkah yang membatasi kecepatan metabolisme glukosa,

11

Page 12: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

tetapi bila terdapat insulin dalam jumlah cukup, penurunan fosforilasi dapat menurunkan

penggunaan.4

Metabolisme KH , Lipid , dan Protein

1. Metabolisme Karbohidrat

Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa

karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah

karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat

lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama

bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi

janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik,

misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa

dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk

gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein serta proteoglikan.5

Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:

1. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)

Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan

mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.

2. Lintasan katabolik (pemecahan)

Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas, biasanya

dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi

dan fosforilasi oksidatif.

3. Lintasan amfibolik (persimpangan)

Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme

sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik.

Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat.5

Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai

katabolisme maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat,

glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.5

12

Page 13: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:

1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat

jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.

2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini

dihasilkan energi berupa ATP.

3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini

dihasilkan energi berupa ATP.

4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak

dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen

ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas

penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan

lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.

5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah

menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi

piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.

6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber

energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan

glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus

diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh

energi.5

Metabolisme Asam Amino

Jalur metabolik utama dari asam amino

Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas :

Pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet

serta sintesis asam amino di hati.

Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino.

Ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta

siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino.

13

Page 14: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.5

Katabolisme asam amino

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino

berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan

menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam

amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat

toksik bagi tubuh.5

Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:

1. Transaminasi

Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat

atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

2. Deaminasi oksidatif

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium5

Metabolisme Lipid

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan

gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami

esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan

energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat

barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah

cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.5

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.

Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil

KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di

sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis

menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.5

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis

membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi

14

Page 15: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini

dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.5

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap

penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan

trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam

lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi. Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi

untuk memenuhi kebutuhan energi pula.5

Faktor Nutrisi Mempengaruhi Tinggi Badan

Pengaruh malnutris bertanggung jawab terhadap terjadinya disekspansi sosialekonomi

pada tinggi badan, tetapi malnutrisi mungkin dapat terjadi pada kalangan menengah kebawah,

tetapi harus selalu dipikirkan bila terdapat kelainan pertumbuhan.3

Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang.

Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya

adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi

makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Pernahkah anda mengamati pertambahan

tinggi badan seorang balita?. Biasanya mereka mengalami pertambahan tinggi badan yang

pesat. Dan tahukah anda apa sebabnya? Oleh karena balita mendapatkan gizi yang sangat

baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi

”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan

tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan

berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu.3

15

Page 16: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Nilai energy dinyatakan dalam kilo-kalori(Kal) dan juga dalam kilo-koule(KJ) sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menkonversi nilai dari KKal kedalam KJ

dapat digunakan faktor konversi sebagai berikut :

1 Kal = 4,184 KJ/ 4,2 KJ

Untuk menghitung nilai energy digunakan faktor dari Atwater, sebagai berikut :

1 gram karbohidrat menghasilkan 4 Kal atau 17 KJ

1 gram lemak menghasilkan 9 Kal atau 38 KJ

1 gram protein menghasilkan 4 Kal atau 17 KJ.6

Kesimpulan

Adenohipofisa berfungsi untuk mensekresikan hormon pertumbuhan(Growth

Hormone/GH) yang berguna untuk Pertumbuhan . Tetapi pertumbuhan tidak hanya

tergantung dari hormone pertumbuhan tetapi bisa dari gizi misalnya . Akan tetapi , jika terjadi

Hipersekresi Hormone pertumbuhan yang terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup ,

maka tinggi badan penderita tersebut , akan melebihi tinggi badan orang-orang lain

16

Page 17: Makalah PBL blok11 Tegar.doc

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem; alihbahasa, Pendit BU ; editor,

Yesdelita N. Ed 6. EGC, Jakarta, 2012.

2. Johnson KE. Histology dan biologi sel. EGC. Jakarta. 2000.

3. Greenspan FS, Baxter JD. Endrokinologi dasar dan klinik; alihbahasa, Wijaya C,

Maulany RF, Samsudin S. editor; Kartini A, Mandera LI, Sadikin V. Ed 4. EGC.

Jakarta. 2000

4. Ganong W.F. Buku ajar fisiologi kedokteran . Ed 22. EGC. Jakarta. 2008

5. Murray, Robert K. Biokimia Harper. Ed 24. Jakarta: EGC.2009.

6. Nio OK. Daftar analisis bahan makanan. Jakarta. Fakultas kedokteran universitas

Indonesia. 2012

17