makalah patologi

50
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit yang meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi, struktur pada penyakit dan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit. Patologi klinik mempelajari peyakit baik mendiagnosa maupun evaluasi pengobatannya melalui pemeriksaan berbagai cairan tubuh seperti: darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme.

Transcript of makalah patologi

Page 1: makalah patologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit yang meliputi

pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi, struktur pada penyakit

dan subjek yang selalu mengalami perubahan, penyempurnaan dan perluasan

dalam memahami pengetahuan tentang penyakit. Patologi bertujuan utama

untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit.

Patologi klinik mempelajari peyakit baik mendiagnosa maupun

evaluasi pengobatannya melalui pemeriksaan berbagai cairan tubuh seperti:

darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen

yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme.

Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga

menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-

bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan

sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran

darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh

darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut

oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

Page 2: makalah patologi

2

Setiap individu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas

tertentu yang diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanya yang

menyangkut karakteristik fisik dan psikis atau sifat-sifat mental. Lingkungan

(environment) merupakan faktor penting di samping hereditas yang

menentukan perkembangan individu yang meliputi fisik, psikis, social dan

relegius yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan.

I.2 Rumusan Masalah dan Tujuan

I.2.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusahan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan darah?

2.  Bagaimana mekanisme pembekuan darah?

3. Bagaimana tentang sistem peredaran darah pada manusia?

4. Jelaskan tentang gangguan pada sistem peredaran darah manusia?

5. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan?

6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan?

7. Apa yang dapat menyebabkan gangguan hormon pertumbuhan?

8. Apa sajakah yang terdapat pada gangguan pertumbuhan?

I.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah seperti bawah ini:

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi darah

Page 3: makalah patologi

3

2.  Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami mekanisme pembekuan

darah

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem peredaran darah

pada manusia

4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami gangguan pada sistem

peredaran darah manusia

5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi Pertumbuhan

6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

7. Mahasiswa dapat memgetahui dan memahami yang dapat menyebabkan

gangguan hormon pertumbuhan

8. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami gangguan pertumbuhan

Page 4: makalah patologi

4

BAB II

ISI

II.1 Dasar Teori

II.1.1 Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk

hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-

zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-

bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh

terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah

diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani

haima yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan

kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah.

Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit ) dan keping darah (trombosit).

Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah

dan trombosit sekitar 45%. Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan

plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut

sentrifugasi (Marieb 2004; Solomonet al.2005).

Adapun fungsi darah yaitu :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh

plasma darah.

Page 5: makalah patologi

5

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari

tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida

dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu

(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel

darah merah.

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan

oleh sel darah putih.

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

II.1.2 Komponen Darah

Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen

darah adalah :

a. Plasma

Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 %

protein, dan senyawa organik lainnya. Selain itu juga garam

anorganik, terutama Nacl. Plasma darah berguna dalam pengaturan

tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam

tubuh akan diatur.

Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :

- Air, hampir 90% berupa cairan

Page 6: makalah patologi

6

- Protein : albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan

osmosis darah, globulin (43%) berperan dalam pembuatan

antibody, fibrinogen (4%) berperan dalam pembekuan darah.

- Gas berupa O2, CO2 dan N2.

- Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.

- Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.

- Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.

- Hormon dan enzim.

b. Sel-sel darah

Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah,

melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang

belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1. Eritrosit (Sel darah merah)

Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung

dibagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. Warna eritrosit

tergantung pada hemoglobin. Sel darah merah (eritrosit) berfungsi

sebagai mengangkut atau mengedarkan oksigen dan karbon dioksida.

Kemampuan mengikat oksigen dan karbon dioksida oleh sel darah

merah adalah karena adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu

protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2. (Istamar

syamsuri,dkk.2006 ).

Page 7: makalah patologi

7

Gambar 2.1 Sel Darah Merah

Proses Pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Sel yang

dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid)

yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan

normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua,

membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan

limpa (lien) dan hati.

Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan

ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-

laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada

wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.

2. Leukosit ( sel darah Putih)

Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil,

eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil,

dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut

granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit ( tidak

bergranula ).

Page 8: makalah patologi

8

Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah

uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter

kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil,

5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.

Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam,

monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama

beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-

300 hari.

Gambar 2.2 Sel Darah Putih

3. Sel darah pembeku (trombosit)

Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk

pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm3, dibuat

dalam sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping

darah mengalir bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan

luka akan pecah dan terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion

kalsium akan mengubah protrombin (dalam plasma darah) menjadi

Page 9: makalah patologi

9

trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi

fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka sehingga

perdarahan berhenti.

Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan

kekebalan tubuh. Leukosit akan mempertahankan tubuh dari serangan

penyakit. Fungsi tersebut didukung oleh kemampuan leukosit untuk

bergerak amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa

atau memakan). Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam

sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi leukosit tidak bergranula

(agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).

- Agranulosit

Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada

sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan

monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan

memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi.

Limfosit berukuran antara 8–14 μm. Monosit berukuran lebih besar

daripada limfosit, yaitu 14–19 μm. Monosit memiliki inti berbentuk

menyerupai ginjal.

- Granulosit

Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada

sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya,

granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil.

Page 10: makalah patologi

10

II.1.3 Mekanisme Pembekuan Darah

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :

1. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen

jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling

berdekatan dan menempel.

2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan

darurat sehingga terjadi kehilangan darah.

3. Pembentukan benang-benang fibrin.

Faktor penggumpalan darah :

- Dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari

plasma darah.

- Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-

benang fibrin.

II.1.4 Penggolongan Darah

 Penggolongan darah terbagi atas :

- Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel

peka terhadap penggumpalan darah ( aglutinasi ).

- Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel

misalnya anti bodi. Dr.karl landsteiner seorang ahli imunologi dan

patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan Julius Donath

adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah

manusia.

Page 11: makalah patologi

11

Sistem Penggolongan Darah

1. Golongan darah sistem A B O

Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B,

AB, dan O. Apabila pada sel darah merah seorang tidak terdapat

aglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O, jika hanya

terdapat aglutinogen A darah di golongkan A, dan jika hanya

terdapat aglutinogen B darah di golongkan B, dan jika terdapat

aglutinogen A dan B darah digolongkan AB.

2. Golongan darah sistem Rhesus.

Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya

anglutinogen Rhesus (Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.

II.1.5 Transfusi darah

Pada Transfusi darah orang yang menerima darah disebut resipien

pada pemberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada

resipien adalah senyawa protein.

Pada umumnya Transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi :

- Orang mengalami kecelakaan

- Tubuh terbakar.

- Orang yang kekurangan darah akut

- Orang yang mengidap penyakit kronis.

II.1.6 Jantung

Jantung manusia letaknya dalam rongga dada dan diatas diafragma.

Jantung terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot

Page 12: makalah patologi

12

jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri

umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap

oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang

jantung pada fetus.

Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium)

dan 2 bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal

dibanding atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang

sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah

kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri

dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan

bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya

seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.

Diastole merupakan darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan

sistole merupakan darah yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang

yang tertera pada tensimeter dikatakan misalnya 120/100 mmHg

merupakan tekanan sistole 120 per menit dan tekanan diastole 100 per

menit. Koronariasis merupakan penyumbatan pada nadi tajuk/arteri

koronaria pada jantung.

Page 13: makalah patologi

13

Detak Jantung

Detak jantung setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, berat

badan, jenis kelamin, kesehatan, dan aktifitas seorang. Pada saat duduk,

denyut nadi seseorang 72 permenit. Tetapi pada saat berdiri denyut nadi

mencapai 83 permenit. Pada anak-anak, denyut nadi nya lebi cepat

dibandingkan orang dewasa. Orang terkejut denyut nadinya menjadi

lebih cepat (Istamar Syamsuri,dkk:2006).

II.1.7 Pembuluh Darah

Pada  abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William

Harvey (1578 – 1657), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan

ahli lain ditemukanlah pembuluh balik (vena).

Gambar 2.3 Struktur Pembuluh Darah

Tiga puluh tahun kemudian seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi.

Berhasil menemukan pembuluh darah kapiller.

- Pembuluh Nadi (Arteri )

Pembuluh nadi/Arteri merupakan pembuluh darah  yang keluar

dari jantung yang membawa darah keseluruh bagian dan alat tubuh

Page 14: makalah patologi

14

umumnya mengandung banyak oksigen. Pembuluh darah yang paling

besar disebut aorta  dan arteri pulmonaris mempunyai garis tengah 1-3

cm, arteri ini mempunyai  cabang-cabang ke seluruh tubuh yang

disebut arteriola.

Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari

bilik menuju pembuluh nadi. Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki

sebuah kutup (Valvula semilunris) yang berada terdapat diluar

jantung.

Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :

1. Pembuluh nadi besar (aorta).

Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung

menuju keseluruh tubuh.

2. Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).

Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah

dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).

Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung.

Terdiri dari :

1. Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke

paru-paru, banyak mengandung CO2.

2. Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri

menuju seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.

Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis dan

terdiri dari 3 lapisan yaitu:

Page 15: makalah patologi

15

a. TUNIKA INTERMA/INTERNA yaitu lapisan yang paling dalam

sekali berhubungan dengan darah dan terdiri dari jaringan endotel.

b. TUNIKA MEDIA yaitu lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot 

yang sifat nya elastis dan temask otot polos.

c. TUNIK EKSTERNA/ADVENTISIA yaitu lapisan yang paling luar

sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna menguat kan

dinding  arteri.

- Pembuluh Balik ( Vena )

Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali

ke jantung, yang umumnya mengandung karbondioksida. Pada saat

jantung berelaksasi (Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan

masuk ke jantung melalalui vena. Vena diselubungi oleh otot rangka

dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.

Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok  

yang gunanya untuk mencegah agar darah tidak kembali lagi. Vena-

vena yang ukuran nya besar diantaranya vena kava dan vena

pulmonaris, vena ini  juga mempunyai cabang yang lebih kecil yang

disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.

Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

1. Vena Kava

Vena kava  bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil

yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior

dan vena kava inferior.

Page 16: makalah patologi

16

- Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari

bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.

- Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari

bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh

keserambi kanan jantung.

2. Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru

keserambi kiri jantung.

- Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan

langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler

menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan ujung

pembuluh vena terkecil (venula).

II.1.7 Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar

dan system peredaran darah kecil.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)

Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung

melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ

bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke

sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik.

Page 17: makalah patologi

17

Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena

yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan

melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem

organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.

Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,

selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri

pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah

manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah

kotor (darah yang mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta –

pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan

vena cava inferior – serambi kanan.

2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)

Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa

arteri pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-

paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2.

Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar

tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO)

terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari

paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik

kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system

peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang

membawa darah bersih.

Page 18: makalah patologi

18

Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung –

arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri

jantung.

3. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)

Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru,

jantung dan lengan sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang

letaknya di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe dada; dari

bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka kiri.

Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh

kil). Peredaran limfe adalah terbuka, merupakan alat penyaring kuman,

karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih yang disebut

limfosit untuk imunitas.

II.1.8 Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Berikut beberapa gangguan pada sistem peredaran darah manusia :

1. Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak

membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.

2. Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi

karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau

dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.

3. Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana pertambahan sel

darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar

500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena

Page 19: makalah patologi

19

sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena tidak ada

kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang ada.

4. Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di

tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah

melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama

hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu

berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria

pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa

mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.

5. Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan

varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang

yang sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang

lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa

sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati kadang-

kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi

celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar

karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal

ini terjadi maka harus segera dioperasi.

6. Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi

tajuk jantung (jantung koroner).

7. Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi.

Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga

akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat

Page 20: makalah patologi

20

mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh darah atau

penyumbatan pembuluh darah (stroke).

8. Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang

memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan

penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa

lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya

pada kaki dan tangan.

9. Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai

oksigen yang dibawa oleh darah.

10. Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh

adanya sel darah merah yang abnormal.

II.2 Gangguan Pertumbuhan

II.2.1 Definisi Pertumbuhan

Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya

berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu

pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan

masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel,

organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat

diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m),

umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen

dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah pertambahan

kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.

Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan,

Page 21: makalah patologi

21

organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga

masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Soetjiningsih, 1998;

Tanuwijaya, 2003).

Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri

baru. Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-

beda di setiap kelompok umur dan masing-masing organ juga mempunyai

pola pertumbuhan yang berbeda. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat,

yaitu masa janin, masa bayi 0 – 1 tahun, dan masa pubertas.

Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan,

sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.

Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat

dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase awal meliputi

beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi,

sosial, dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan

perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek

perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.

II.2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Masa pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan.

Masa ini dibagi menjadi dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus.

Masa embrio adalah masa sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8

minggu, sedangkan masa fetus adalah sejak umur 9 minggu sampai

kelahiran.

Page 22: makalah patologi

22

Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari lima periode.

Periode pertama adalah masa neonatal dimana bayi berusia 0 - 28 hari

dilanjutkan masa bayi yaitu sampai usia 2 tahun. Masa prasekolah adalah

masa anak berusia 2 – 6 tahun. Sampai dengan masa ini, anak laki-laki dan

perempuan belum terdapat perbedaan, namun ketika masuk dalam masa

selanjutnya yaitu masa sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 –

10 tahun, sedangkan laki-laki berusia 8 - 12 tahun. Anak perempuan

memasuki masa adolensensi atau masa remaja lebih awal dibanding anak

laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18

tahun. Anak laki-laki memulai masa pubertasa pada usia 12 tahun dan

berakhir pada usia 20 tahun.

II.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2

golongan, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar

(eksternal/lingkungan). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil

interaksi dua faktor tersebut.

Faktor internal terdiri dari perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga,

umur, jenis kelamin, kelainan genetik, dan kelainan kromosom. Anak yang

terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa mempunyai ukuran

tungkai yang lebih panjang daripada ras Mongol. Wanita lebih cepat

dewasa dibanding laki-laki. Pada masa pubertas wanita umumnya tumbuh

lebih cepat daripada laki-laki, kemudian setelah melewati masa pubertas

Page 23: makalah patologi

23

sebalinya laki-laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan

genetik dan kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita

Sindroma Down. Selain faktor internal, faktor eksternal/lingkungan juga

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh faktor

lingkungan yang banyak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak adalah gizi, stimulasi, psikologis, dan sosial ekonomi.

Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses

tumbuh kembang anak. Sebelum lahir, anak tergantung pada zat gizi yang

terdapat dalam darah ibu. Setelah lahir, anak tergantung pada tersedianya

bahan makanan dan kemampuan saluran cerna. Hasil penelitian tentang

pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang, 2002) menunjukkan bahwa

kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan.

Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil,

pola makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi. Perkembangan anak

juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis.

Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan

penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota

keluarga lain akan mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan

yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh

orang tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di

dalam pertumbuhan dan perkembangan. Faktor lain yang tidak dapat

dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor sosial

Page 24: makalah patologi

24

ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,

kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya pengetahuan.

(Tanuwijaya, 2003).

II.2.3 Gangguan Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan (Growth Hormon/GH) merupakan hormone

yang dikeluarkan oleh hifopisis anterior. Hormon ini bepengaruh secara

langsung terhadap seluruh atau hampir seluruh jaringan tubuh. Salah

satunya ialah hormon pertumbuhan yang mempengaruhi sel hati dan

beberapa protein kecil lain untuk membentuk sebuah protein yang disebut

somatomedin, karena efek somatomedin miripdengan efek insulin terhadap

pertumbuhan sehingga disebut juga dengan factor pertumbuhan yang mirip

insulin (IGF). Ada beberapa IGF yang telah dikenal tetapi yang paling

penting adalah IGF 1 dan IGF 2 dan akan berperan pada pertumbuhan

tulang.Selain yang sudah disebutkan ada beberapa fungsi hormone

pertumbuhan yaituMeningkatkan penguraian lemak, menurunkan

penyerapan glukosan oleh otot,meningkatkan sintesis protein serta

metabolisme mineral . Jika terjadi gangguan pada GH maka akan terjadi

dwarfisme (jika kekurangan GH), gigantisme (jika berlebihan GH)

Somatotropin adalah hormon polipeptida yang berasal dari protein

berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan dilepaskan

oleh sel somatotroph di dalam sayap anterior kelenjar pituari.

Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH untuk manusia karena

faktor DNA rekombinan. Somatotropin berperan dalam mengendalikan

Page 25: makalah patologi

25

pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan

pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk

mensekresi hormon somatomedin,sebuah hormon perkembangan yang

memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak.

Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar

biasa yang disebut gigantisme. Orang yang kekurangan hormon ini akan

mengalami kekerdilan. Hormon ini dikeluarkan oleh hipofisis.

Setelah di dalam darah, GH perjalanan ke tulang, otot, dan jaringan

lain di mana ia memiliki banyak efek. Hipotalamus, suatu struktur kecil

yang terletak di dasar otak tepat di atas hipofisis, mengontrol pelepasan

hormon pertumbuhan oleh kelenjar pituitari. Perangsang utama dari

sekresi hormon pertumbuhan disebut pertumbuhan hormon-pelepas

hormon.

Pada anak-anak, misalnya, GH merangsang pertumbuhan linier, atau

tinggi. Hal ini juga penting untuk pengembangan otot dan tulang, dan

distribusi lemak tubuh seluruh tubuh. Pada orang dewasa, GH

mempengaruhi energi, kekuatan otot, kesehatan tulang, dan juga

psikologis menjadi. Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit GH dapat

menyebabkan masalah kesehatan. Dalam beberapa kasus, individu

mungkin memiliki terlalu banyak GH, kondisi yang disebut akromegali

pada orang dewasa.

Page 26: makalah patologi

26

II.2.4 Gangguan Pertumbuhan

kasus gangguan pertumbuhan tidak hanya terjadi pada manusia, namun juga

banyak terjadi pada hewan. gangguan pertumbuhan ini bisa terjadi ditingkat sel

yang merupakan penyusun terkecil tubuh atau bahkan di tingkat organ dimana

gangguan pertumbuhan ini dapat terjadi baik sebelum kelahiran atau sesudah

kelahiran.

ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan yaitu:

- Jumlah sel dalam jaringan atau organ.

- Ukuran sel dalam jaringan atau organ.

- Kombinasi dari kedua faktor diatas.

- Perubahan tipe sel normal menjadi tipe sel yang lain dalam jaringan atau

organ.

dari faktor faktor penyebab gangguan pertumbuhan diatas ada beberapa

dampak yang ditimbulkan terhadap organ atau jaringan seperti:

- sel atau jaringan lebih kecil dari keadaan normal.

- sel atau organ lebih besar dari keadaan normal.

- perubahan tipe tipe sel yang lain.

ada banyak jenis jenis gangguan pertumbuhan baik itu dilihat dari penyebab atau

dari bentuk jaringan atau organ yang mengalami gangguan pertumbuhan. berikut

ini jenis jenis gangguan pertumbuhan :

1. Agenesis

    adalah gangguan pertumbuhan dimana suatu jaringan atau organ tidak

Page 27: makalah patologi

27

ada pada suatu individu sejak lahir. penyebabnya adalah akibat kelainan

pertumbuhan pada masa embrional.

2. Aplasia

    merupakan gangguan pertumbuhan dimana organ atau jaringan yang

telah terbentuk sejak lahir tidak mengalami perkembangan sama sekali.

3. Atresia

    merupakan gangguan pertumbuhan dimana tidak adanya atau tidak

terbentuknya lubang alami pada tubuh sejak lahir. hal ini disebabkan

akibat kelainan pertumbuhan saat masa embrional.

4. Atrofi

    adalah gangguan pertumbuhan dimana keadaan jaringan atau organ

mengecil setelah jaringan atau organ tersebut telah mencapai ukuran

normal. ada dua faktor penyebab gangguan pertumbuhan ini yaitu

berkurangnya jumlah sel (atrofi numerik) dan akibat kurang besarnya

komponen sel sel (atrofi kuantitatif).

berdasarkan penyebabnya ada beberapa tipe atrofi yaitu :

1. Atrofi fisiologis

Atrofi ini diakibatkan oleh proses metabolisme normal yang umumnya

berkaitan dengan umur. contohnya bursa fabricius pada unggas,

semakin dewasa unggas tersebut bursa fabricius semakin kecil.

2. Atrofil malnutrisi

Jaringan atau organ mengalami pengecilan (atrofi) karena kekurangan

gizi yang berlangsung lama.

Page 28: makalah patologi

28

3. Atrofi salah guna

Yaitu penurunan ukuran jaringan atau organ karena jarang digunakan

atau tidak melakukan aktivitas. umumnya atrofi ini terjadi pada anggota

gerak.

4. Atrofi tekanan

Keadaan suatu jaringan atau organ yang mengecil akibat tekanan

mekanik secara terus menerus dan berlangsung lama. contohnya

jaringan yang tertekan oleh tumor.

5. Atrofi humoral

Mengecilnya suatu jaringan atau organ akibat kekurangan hormon

tertentu.

6. Atrofi keracunan

Mengecilnya jaringan atau organ akibat zat racun tertentu yang

mengganggu pertumbuhannya. zat racun biasanya menyebabkan

nekrosis sel sel sehingga terjadi pengurangan jumlah sel sel pada organ

tersebut.

dilihat dari keadaan yang menyertai atrofi, atrofi dibagi menjadi 5, yaitu:

1. atrofi biasa dimana tidak ada materi apapun yang menyertai atrofi.

2. atrofi lemak merupakan keadaan atrofil yang mana sel sel yang hilang

sebagai penyebab atrofi digantikan oleh lemak

3. atrofi fibrosa adalah atrofi yang mana sel sel yang hilang digantikan

oleh fibrosit

4. atrofi pigmen adalah atrofi yang disertai dengan pengendapan pigmen

Page 29: makalah patologi

29

5. atrofi mucoid adalah atrofi dari lemak yang berbentuk mucin jaringan

ikat.

5. Hipertrofi

Peningkatan ukuran jaringan atau organ akibat ukuran sel sel penyusunnya

meningkat. Sesuai dengan penyebab terjadinya, hipertrofi dibagi atas 3

bentuk yaitu :

1. Hipertrofi akibat peningkatan aktivitas

jaringan atau organ yang mengalami peningkatan dalam aktivitas

fungsionalnya. contohnya otot anggota gerak olahragawan.

2. Hipertrofi karena kompensasi

hipertrofi ini nampak pada hewan yang alat geraknya lebih sering

digunakan karena alat gerak lainnya dalam keadaan sakit.

3. Hipertrofi fisiologis

Umumnya terjadi pada uterus hewan bunting, hal ini diakibatkan karena

berat dan tekanan dari janin sehingga otot otot abdomen dan sekitarnya

menebal

6. Hiperplasia

Peningkatan ukuran jaringan atau organ akibat peningkatan abnormal jumlah

sel penyusunnya penyebab hiperplasia antara lain:

- iritasi yang berulang dalam jangka waktu lama

- gangguan endokrin

- gangguan nutrisi

- penyakit infeksius

Page 30: makalah patologi

30

7. Hipoplasia

    Kegagalan suatu jaringan atau organ mencapai ukuran normalnya.

Beberapa penyebab hipoplasia yaitu:

- Kongenital (bawaan sejak dalam kandungan)

- Suplai darah yang kurang cukup

- Gangguan inervasi saraf

- Malnutrisi

8. Metaplasia

    Perubahan tie sel atau jaringan menjadi tipe sel atau jaringan yang lain.

tujuan dari metaplasia umumnya untuk fungsi proteksi terhadap

rangsangan yang kronis. Penyebab terjadinya metaplasia yaitu:

- Iritasi yang berulang ulang dan berlangsung lama

- Gangguan endokrin

- Defisiensi vitamin A

9. Diplasia

Displasia merupakan gangguan pertumbuhan tulang terutama dekat persen

dian akibatnyaproses penyembuhan menyimpang.

10. Anaplasia

      Anaplasia adalah gangguan pertumbuhan sel-sel dimana lebih banyak

sel-sel primitifdan tidak dapat berdiferesiasi sebagaimana pada embrional

sel-sel secara normal.

Page 31: makalah patologi

31

11. Neoplasia

Neoplasia merupakan gangguan pertumbuhan tingkat sel,jaringan maupun 

organ dari tubuh hewan.Pada tingkat sel ditandai dengan gambaran mitosis

yang tinggi disertai suplai darah yang intensif.

12. Anomali Perkembangan dan Malformasi.

Anomali perkembangan sebetulnya berasal dari sebelum lahir, diduga

karena infeksi prenatal, efek toksik intrauterin: akibat induk makan zat

toksik, defisiensi vitamin A, dan genetik (gen mutant).

Contoh Anomali: duktus arteriosus persisten dan duktus thyro-glossal.

Malformasi atau penyimpangan bentuk: adalah bentuk deformitas

misalnya pada kerusakan epifise os femur karena osteomyelitis kronis,

dapat menyebabkan tulang tidak tumbuh dan kaki menjadi pendek

(deformitas). 

13. Aging

 ‘Aging’  adalah mekanisme perubahan struktural dan fungsional sel/

jaringan yangdipengaruhi oleh faktor umur (age).

Ada bebrapa teori yang mempengaruhi aging adalah:

1. Teori seluler: terprogram secara genetik

2. Teori imun: penurunan imunitas

3. Teori penurunan respon jaringan terhadap  hormon.

Page 32: makalah patologi

32

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan bahwa :

1. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah

mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh

tubuh.

2. Pembekuan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu : Jaringan luka papar ke

darah, trombosi yang dibentuk, dan Pembentukan benang-benang

fibrin.

3. System peredaran darah terbagi atas 2 yakni peredaran darah besar,

peredaran darah kecil.

4. Gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia antara lain :

hemofili, anemia, leukimia, varises dll.

5. Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya

berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu

pertumbuhan dan perkembangan.

6. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu faktor dalam

(internal) dan faktor luar (eksternal/lingkungan).

7. Hormon pertumbuhan (Growth Hormon/GH) merupakan hormone

yang dikeluarkan oleh hifopisis anterior. Hormon ini bepengaruh

secara langsung terhadap seluruh atau hampir seluruh jaringan tubuh.

Page 33: makalah patologi

33

8. Gangguang-gangguan pertumbuhan pada anak diantaranya adalah

Gangguan Pertumbuhan Fisik, Gangguan perkembangan motorik,

Gangguan perkembangan bahasa, Gangguan Emosi dan Perilaku.

III.2 Saran

Disarankan untuk pembaca makalah ini tetap membaca literature-

literatur lainnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang

peredaran darah dan gangguan pertumbuhan.