Makalah Miyabi

31
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Families atau keluarga pasien yang berada dalam keadaan kritis (critical care patients) dalam kenyataannya memiliki stres emosional yang tinggi (high levels of emotional distress). Mendapatkan informasi tentang kondisi medis pasien dan hubungan kualitas dengan petugas pemberi pelayanan merupakan prioritas utama yang diharapkan dan diperluka oleh keluarga pasien (high priority needs for these families). Para peneliti mendapatkan data peningkatan kejadian stres (elevated levels of distress) yang dialami oleh keluarga pasien adalah segera setelah pasien berada di ruang emerjensi atau ICU. (just after the patients admission to the Emergency units or ICU). Untuk mengetahui kualitas klinis suatu pelayanan di ICU atau emerjensi menghadapi pasien dalam keadaan kritis / dengan ancaman kematian memerlukan suatu kerja keras dari setiap perawat yang bertugas (need the effort of qualified nurses) dan didukung oleh dokter yang memahami bahwa pelayanan yang dilakukan adalah cukup kompleks (the complex care problem. Clinical excellence (pelayanan klinis berkualitas ) sangat di perlukan oleh seorang petugas kesehatan untuk menjamin suatu pekerjaaan, yang dapat dipertanggung

Transcript of Makalah Miyabi

Page 1: Makalah Miyabi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Families atau keluarga pasien yang berada dalam keadaan kritis (critical care patients)

dalam kenyataannya memiliki stres emosional yang tinggi (high levels of emotional

distress). Mendapatkan informasi tentang kondisi medis pasien dan hubungan kualitas

dengan petugas pemberi pelayanan merupakan prioritas utama yang diharapkan dan

diperluka oleh keluarga pasien  (high priority needs for these families).

Para peneliti mendapatkan data peningkatan kejadian stres (elevated levels of distress)

yang dialami oleh keluarga pasien adalah segera setelah pasien berada di ruang emerjensi

atau ICU.  (just after the patients admission to the Emergency units or ICU).

Untuk mengetahui kualitas klinis suatu pelayanan di ICU atau emerjensi menghadapi

pasien dalam keadaan kritis / dengan ancaman kematian memerlukan suatu kerja keras

dari setiap perawat yang bertugas (need the effort of qualified nurses) dan didukung oleh

dokter yang memahami bahwa pelayanan yang dilakukan adalah cukup kompleks (the

complex care  problem.

Clinical excellence  (pelayanan klinis berkualitas ) sangat di perlukan oleh seorang

petugas kesehatan untuk menjamin suatu pekerjaaan, yang dapat dipertanggung

jawabkan dan lingkungan pelayanan dan yang dapat diterima (respectful),

menyembuhkan dan manusiawi.

Pada makalah ini akan di bahas Apa sebenarnya kebutuhan dasar dari keluarga pasien,

dan bagaimana kita memenuhi 3 kebutuhan dasar yang di perlukan oleh keluarga (Three

basic need of the family) antaranya :

Kebutuhan akan informasi (The need for information)

Kebutuhan akan adanya jaminan tentang adanya dukungan (The need for

reassurance / support)

Kebutuhan untuk selalu berada didekat pasien  (The need to be near the   patient)

Karena bertemu dengan anggota keluarga pasien di Emerjensi maupun ICU adalah

tanggung jawab utama bagi dokter dan perawat yang bertugas ditempat tersebut.

Page 2: Makalah Miyabi

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana konsep keperawatan gawat darurat terhadap family focus center?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui konsep keperawatan gawat darurat terhadap family focus center

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui stres dan adaptasi apa yang di alami oleh keluarga dengan pasien

gawat darurat

b. Mengetahui apa masalah yang terjadi pada keluarga dengan pasien gawat

darurat

c. Mengetahui pemecahan masalah yang harus dilakukan mengahadapi keluarga

dengan pasien gawat darurat

d. Mengetahui rujukan yang di berikan pada keluarga

e. Mengtahui penelitian klinik family fokus centre

f. Mengtahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada keluarga ketika pasien

sekarat

g. Mengetahui pengkajian dan penatalaksanaan yang diterapkan pada family focus

centre

1.4 Manfaat

1. Bagi penulis

Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat

meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang konsep keperawatan family focus

centre.

2. Bagi pembaca

Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang tentang konsep keperawatan

family focus centre lebih dalam

3. Bagi petugas kesehatan

Diharapkan dalam menambah wawasan dan informasi dalam tentang konsep

keperawatan family focus centre. sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

lebih baik.

4. Bagi industi pendidikan

Dapat menambah informasi tentang tentang konsep keperawatan family focus centre.

Page 3: Makalah Miyabi

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Stress dan Adaptasi keluarga

Masuknya pasien kedalam ancaman peran sakit pada rentan hidup mati mengancam

dan mengubah homeostasis keluarga untuk beberapa alasan. Labih dari rasa takut yang

nyata tentang kematian, pengaruh terhadap anggota keluarga yang di rawat dirasakan

oleh keluarga. Tanggung jawab pasien sekarang ditambahkan pada tanggung jawab

orang lain. Ini mengubah jadwal dan aktivitas mereka. Bila tanggung jawab ini

ditinggalkan, anggota keluarga mengalami berbagi tingkat ketidaknyamanan dan

kejengkelan. Masalah keuangan biasanya merupakan masalah besar dan aktivitas sehari-

hari yang sebelumnya merupakan konsekuensi kecil sekarang menjadi penting sering

sulit ditangani. Seperti aktivitas menyiapkan bekal makan siang untuk anak sebelum

sekolah, mempertahankan mobil keluarga tetap terisi bensin, membuang sampah, bila

tidak terpenuhi, menjadi secara kritis bermakna.

Sealin secara normal tanggung jawab pasien dilaksanakan, peran social yang di

perankan dalam keluarga hilang. Orang yang disiplin, pemberi pengaruh, pencinta,

humoris, tepat waktu, motivator, hangat, dan sebagainya. Semuanya merupakan peran

penting dalam keluragajika peran tidak terpenuhi, malapetaka dan kejadian duka dalam

keluarga dapat terjadi.

Keluarga memasuki krisis karena beberapa keadaan:

a. Peristiwa penuh stres terjadi dan mengancam selama perubahan pada kelurga

b. Aktivitas pemecahan masalah tidak adekuat atau tidak dilakukan sehingga tidak

secara cepat menyebabkan secara seimbang sebelumnya.

c. Adanya keadaan ketidakseimbangan keluarga ttidak dapat dipertahankan dan

akan menimbulkan perbaikan kesehatan keluarga dan adaptasi atau penurunan

kemampuan adaptasi keluaraga dan peningkatan kecenderungan terhadap

kejadian krisis.

Dengan penggunaan kondisi ini untuk mengidentivikasi dan mengartikan krisis

keluarga. Seseorang dapat menghargai stres sebagai peristiwa kematangan normal

Page 4: Makalah Miyabi

kehidupan keluarga, seperti perkawina, kehamiilan, pindah sekolah dan pensiun, dalam

pandangan yang berbeda. Skala telah dikembangkan dimana menentukan skor stres

peristiwa khidupan. Skala ini membantu memperkirakan siapa yang berisiko mengalami

penyakit. Peristiwa kahidupan yang berarti semua membutuhkan penyesuaian kembali

dan termasuk hal-hal seperti rekonsiliasi perkawinan, perubahan keuangan, dan masalah

dengan mertua dan pimpina. Tidak hanya situasi penyakit dan cidera mengakibatkan

keluarga masuk dalam krisis. Suatu keluarga yang telah mengatasi secara adekuat

terhadap pengangguran mungkin tidak mampu mengatsi stres tambahan berupa penyakit

krisis keluarga. Apa yang tampak sebagai reaksi yang berlebihan pada keluarga terhadap

stress kecil mungkin dijelaskan sebagai mempunyai pengaruh “kenekatan akhir”

tambahan pada stress yang dapat diatasi sebelumnyya.

Beberapa keluarga mengalami lebih banyak krisis dari pada yang lain. Sering kali

tantangan dan kebutuhan yang dihadapi keluarga ini sama dengan lainnya yang ada pada

semua keluarga. Factor lainnya adalah penilaian kognitif harus dipertimbangkan.

Beberapa orang atau keluarga menetapkan arti bencana besar untuk beberapa kejadian

yang bagi orang lain tidak bermakna. Jika anggota keluarga menilai situasi dengan

member bagien dan tanda peristiwa krisis, emosi stres, dan ansietas dihubungkan dengan

krisis, juga dengan mengusahakan koping, mereka akan mengikutinya. Fenomena ini

menyatakan bahwa krisis.

Berdasarkan penilaian kognitif bersifat individual dan unik-dimana, krisis untuk

sebuah keluarga tidak perlu krisis untuk orang lain. Rentang yang lebar pada perilaku

dan reaksi keluarga terhadap krisis yang di observasi perawat keperawatan kritis dapat

dijelaskan secara luas pada konsep ini. Terdapat empat ketentuan umum tentang krisis

yang membentuk dasar untuk asuhan keperawatan keluarga:

1. Apakah orang tampil lebih tegar atau lebih lemah sebagai akibat krisis tidak

terlalu didasari pada karakter mereka seperti kualitas bantuan yang mereka terima

selama keadaan krisis.

2. Orang lebih terbuka untuk saran-saran dan bantuan selama krisi terjadi.

3. Dengan timbulnya krisis, kenangan lama krisis yang lalu mungkin timbul. Jika

perilaku madalaptif digunakan untuk mengatasi situasi sebelumnya, tipe perilaku

yang sama mungkin diulang untuk mengatasi krisis yang baru.

4. Cara satu-satunya untuk bertahan dari krisis adalah dengan cara menyadarinya.

Page 5: Makalah Miyabi

Ciri-ciri keluarga adalah mempertahankan keadaan tetap. Saat seorang anggota

keluarga berada di unit perawatan kritis, anggota keluarga lain mencoba

mempertahankan seimbangan mereka pada awalnya dengan memperkecil makna

penyakit atau menjadi terlalu melindungi. Anggota keluarga pada unit keperawatan kritis

teruma karena krisis biologis, dilain pihak seluruh keluarga mengalami krisis emosional.

Pada awalnya, mekanisme koping tampak berhasil, dan sistem keluarga tampak membaik

meskipun terjadi peningkatan stres. Namun, dengan berlajutnya stres, sistem keluarga

mungkin pecah kecuali terdapat intervensi berdasarkan realitas situasi.

Reaksi terhadap krisis sulit untuk di kategorikan karena tergantung pada respon

individu terhadap stres, dan dalam keluarga banyak cara yang digunakan untuk

mengatasi stres dan ansietas. Secara umum, perawat mengamati prilaku makna perasaan

tidak berdaya dan urgensi. Ketidakmampuan membuat keputusan dan menggerakkan

sumber-sumber diperhatikan. Meliputi perasaan takut dan panik. Tindakan tidak rasional,

prilaku menuntut, menarik diri, keras hati, dan pingsan semuanya diobsevasi perawat

keperwatan kritis. Seperti pada pasien mengalami syock dan tidak yakin tentang

penyakit. Begitu juga keluarga perawat harus mampu menerima perasaan bahwa korban

krisis sedang dialami, khususnya bila ornag tersebut tidak mampu mengidentifikasi

masalah atau perasaan dirinya atau orang lain.

1. Pengkajian

Selain pasien, perawat keperawatan kritis berhubungan dengan orang-orang

yang mengaami krisis. Hampir semua pasien dan keluarga mereka yang tinggal

diruang tunggu mengalami beberapa tingkat ketidaknyamanan karena krisis.

Masalahnya adalah untuk mengkaji kejadian segera menyebabkan kekacauan dan

kemudian untuk membantu keluarga menetapkan perioritas kebutuhan mereka

sehingga mereka dapat bertindak secara tepat.

Perawat perlu untuk mengidentifikasi metode koping yang ada dan

mengevaluasinya sebagai adaptasi perawat akan perlu untuk menentukan dan

kadang-kadang menjelaskan pada pasien, masalah kronik dari ancaman krisis. Bila

situasi krisis tampak tidak beraturan atau kabur, perawat harus mencoba memahami

arti bahwa pasien mempunyai hubungan dengan kejadian. Selanjutnya, arti asal mula

krisis akan membantu perawat menilai masalah kematangan keluarga dimana

Page 6: Makalah Miyabi

keluarga telah mengatasinya pemahaman para meter krisis memberi arah untuk

tindakan.

2. Penatalaksanaan

Intervensi keperawatan dirancang untuk membantu keluarga:

a. Mencapai tingkat adaptasi lebih tinggi dengan belajar dari pengalaman krisis

b. Mendapat kembali keadaan seimbang

c. Mengalami perasaan terkait dalam krisis untuk menghindari keterlambatan

depresi dan memungkinkan pertumbuhan emosi yang akan datang

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 3-1:

Perhatian pada keluarga pasien

Diagnose Keperawatan Criteria Hasil/Tujuan Pasien Intervensi Keperawatan

Perubahan proses keluarga :

yang berhubungan dengan

dampak penyakit kritis

anggota keluarga pada system

keluarga

Anggota keluarga akan

mengatakan perasaan mereka

pada perawat.

Anggota keluarga akan

berpartisipasi dalam

perawatan anggota keluarga

yang sakit.

Anggota keluarga akan

membantu mengembalikan

anggota keluarga yang sakit

dari peran sakit ke peran

sehat.

1. Kaji kemampuan keluarga

memenuhi criteria hasil.

2. Bantu dalam mengatakan

perasaan dengan

menanyakannya dan

menunjukan minat dan

perhatian.

Evaluasi diskusi

sebelumnya.

3. Berikan kesempatan bagi

anggota keluarga untuk

berpartisipasi dalam

perawatan. Dorong anggota

keluarga untuk menyentuh

dan berbicara pada pasien

ketika sadar ataupun tidak

sadar.

4. Bantu keluarga dalam

mengindetifikasi perubahan

dalam melaksanakan peran.

Page 7: Makalah Miyabi

Anggota keluarga akan

mempertahankan fungsi

system dukungan yang

menguntungkan bagi semua.

Anggota keluarga akan

mencari sumber bantuan

yang tepat bila dibutuhkan.

5. Bantu keluarga dalam

mengijinkan pasien untuk

berfungsi dalam modifikasi

peran, sesuai kebutuhan.

1. Bantu kelurga dalam

mencari hiburan dan

rekreasi selama masa krisis.

2. Yakinkan keluarga bahwa

mereka boleh menghubungi

unit, atau perawat akan

menghubungi mereka bila

sesuatu berubah menjadi

buruk.

1. Minta anggota keluarga

mengindetifikasi pola

khusus mereka untuk

mengatasi stress. Dorong

mereka untuk

menghubungi sumber lama

dan merujuknya ke sumber

yang baru, contoh perawat

psikososial, pekerja social,

kiyai.

2. Bantu keluarga

mengindetifikasi rasional,

contoh mendapatkan

pengasuh atau transportasi

3. Kegunaan hubungan

Page 8: Makalah Miyabi

Pembentukan makna hubungan secara emosional dengan orang yang

mengalami krisis cenderung menjadi lebih mudah pada waktu kapanpun. Orang

dalam krisi lebih menerima minat dan empati dari penolong. Saat pertemuan pertama

dengan keluarga pasien, perawat harus menunjukkan kemampuan untuk menolong.

Keluarga harus disiapkan untuk pengalaman mereka dalam unit perawatan

kritis, kesadaran dan penampilannya harus diuraikan dalam istilah yang dapat

diterima oleh tingkat pemahaman keluarga melihat pasien.Penjelasan selanjutnya

dapat dilakukan disamping tempat tidur. Bantuan khusus lainnya dapat diberikan pada

saat ini untuk menunjukkan minat perawat. Menanyakan nomor telepon dapat

menjadi sulit saat anggota keluarga cemas. Kadang-kadang keputusan untuk

melaporkan tentang status pasien dapat menjadi keputusan besar. Membantu keluarga

untuk menentukan prioritas segera adalah penting pada fase awal terjadinya krisis.

Dengan intervensi jenis ini,keluarga akan mulai percaya dan tergantung pada

penilaian perawat.Proses ini selanjutnya memungkinkan anggota keluarga

mempercayai perawat saat ia menyampaikan perasaannya tentang harapan dan

percaya diri pada kemampuan untuk mengatur apa yang mereka hadapi. Hal ini

penting untuk menghindari pemberian keyakinan yang salah,sehingga rialitas situasi

dapat diekspresikan dalam pernyataan seperti,”ini adalah masalah rumit,bersama-

sama kita dapat menyelesaikan.

2.2 Definisi Masalah

Sesuai dengan pengembangan hubungan dari interaksi satu dengan yang lain,perawat

dapat merumuskan dinamika masalah.Perumusan meliputi istilah-istilah seperti di bawah

ini :

a. Arti keluarga mempunyai hubungan dengan kejadian

b. Krisis lain dimana keluarga sudah mengatasinya

c. Mekanisme koping sebelumnya digunakan saat stress,dengan ide mengapa

perilaku ini berhasil atau tidak berhasil pada saat ini

d. Sumber daya keluarga normal,termasuk teman,tetangga,kerabat,kolega dan lain-

lain. Perawat ,mengidentifikasi area ini,menggunakan cara terbaik dengan

keluarga untuk membantu mengatasi keadaan sulit mereka

Bagian penting dari proses pemecahan masalah adalah membantu keluarga menyadari

dengan jelas masalah saat in.Seringkali orang merasa tak berdaya dan diam karena

ansietas yang berlebihan atau panic yang disebabkan oleh stress akut. Keterangan

Page 9: Makalah Miyabi

masalah dalam kata-kata membantu pasien mencapai derajat kognitif tertinggi.

Pengabaian kesulitan atau ancaman masalah secara tidak langsung,memampukan untuk

merumuskan cara tersebut untuk menurunkan ansietas dengan membantu keluarga

menyadari bahwa mereka telah mencapai beberapa pemahaman singkat apa yang terjadi.

Pendefinisian masalah adalah cara membatasi parameter tersebut.

Pendefinisian dan pendefinisian ulang masalah harus terjadi berulangkali sebelum

krisis di atasi. Pernyataan masalah dengan jelas secara otomatis menyebabkan keluarga

membuat prioritas dan mengarah pada tindakan langsung. Sebagai contoh,pada kejadian

cedera berat, menemukan pengasuh bayi menjadi prioritas utama, menggantikan kerabat

dekat.Tujuan langsung aktivitas akan membantu menurun kan ansietas dan tindakan

irasional yang kadang-kadang menyertai.

Pada tingkat stress yang lebih tinggi,beberapa orang mengharapkan mereka bereaksi

secara berbeda. Daripada kembali ke sumber-sumber yang mereka gunakan sehari-hari,

mereka menjadi segan untuk terlibat.pertanyaan sederhana orang-orang untuk

mengidentifikasi kepada siapa mereka mengadu saat mereka sedih dan menemukan apa

yang didapat dengan cara tersebut, membantu langsung pasien ke mekanisme normal

untuk mempertahankan homeostasis. Saat pasien atau keluarga segan meminta bantuan

teman, perawat dapat membantu menyelesaikan keputusan dengan bertanya “ Tidakkah

anda ingin membantunya jika ia berada dalam posisimu?” Kebanyakan keluarga tanpa

sumber daya ; mereka hanya gagal mengenal dan menghubungi mereka.

Pendefinisian dan pendefinisian ulang masalah juga membantu meletakkan masalah

pada sisi yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk memandang suatu tragedy sebagai

tantangan dan tidak diketahui sebagai petualangan. Proses bantuan keluarga memandang

masalah dari sudut yang berbeda disebut pembentukan derangka kembali. Perawat juga

membantu keluarga menggunakan kekuatan mereka sendiri. Bagaimana mereka

mengatasi stress sebelumnya? Sudahkah mereka menggunakan cara humor, melarikan

diri,latihan atau berteman? Apakah mereka menelpon teman dekat dan kerabat yang

jauh? Walaupun keluarga mungkin terancam keuangannya pada saat ini.Beberapa

pengeluaran ini mungkin lebih berharga daripada uang.

2.3 Pemecahan masalah

Page 10: Makalah Miyabi

Teknik penyesaian masalah menekankan pilihan dan alternatif membantu keluarga

mencapai rasa pengendalian dalam hidupnya. Juga mengingatkan mereka, dan

memperjelas mereka bahwa mereka akhirnya bertanggung jawab untuk merima kejadian

dan bahwa harus hidup konsekuen terhadap keputusan-keputusan mereka. Bantuan

keluarga berfokus pada perasan amat penting untuk menghindari keterlambatan reaksi

kedukaan dan depresi yang terlarut-larut. Perawat dapat memberi petunjuk pada keluarga

untuk saling membantu dalam menangis dan membagi rasa takut dan kesedihannya

mereka. Refleksi perasaan atau aktif mendengar diperlukan untuk melalui krisis. Jika

perawat dapat memulai pernyataan dengan mengatakan “Anda merasa...,” ia sedang

merefleksikan perasaan. Jika perawat mengatakan, “Anda merasa bahwa…,” ia

merefleksikan penilaian tentang suatu perasaan. Penggambaran dan pengenalan perasaan

seorang menurunkan kebutuhan untuk menyalakan orang lain. Penilaian ekspresi

perasaan dapat membantu pasien menghindari penggunaan tranquilazer, sedatif, dan

tidur yang berlebihan untuk melarikan diri dari perasan nyeri. Pada saat sedih dan

depresi, perawat dapat tepat menjanjikan keluarga bahwa mereka akan merasa lebih baik

sesuai berjalannya waktu. Adaptasi membutuhkan waktu.

Selama hari-hari sulit dimana pasien berpenyakit kritis. Keluarga dapat menjadi

sangat tergantung pada keputusan professional. Hal ini dapat menjadi sulit bagi mereka

untuk menentukan situasi yang dapat untuk menerima keputusan pihak lain. Perawat

dapat dengan baik menangani harapan yang tidak diinginkan seperti “katakana pada apa

yang saya harus lakukan?” dengan mengakui keterlibatan perasaan dalam menerima

kelakuan dan pernyataan realitas situasi: sebagai contoh.”Anda menginginkan saya

membuat keputusan yang sulit untuk anda, tetapi saya tidak bisa, karena anda yang harus

hidup konsekuensinya,” Tipe pernyataan ini mengakui perasaan keluarga dan kerumitan

masalah sambil menekankan tanggung jawab tiap orang untuk perasaan, tindakan dan

keputusan-keputusannya sendiri.

Bila masalah telah didefinisikan dan keluarga memulai tujuan langsung tindakan,

perawat dapat membantu lebih jauh dengan menanyakan mereka untuk mengidentifikasi

langkah yang harus diambil. Petunjuk antisipasi ini membantu menurunkan ansietas dan

membuat segala sesuatunya berjalan lebih mudah. Korban kritis selalu ditinggalkan

dengan rencana rencana tindakan yang khusus. Rencana ini mungkin sesederhana

mungkin,”Hubungi saya besok jam 14.00,” dengan mengabaikan kesederhanaanya, hal

tersebut menandakan harapan, tanggung jawab, dan alasan untuk melalui malam hari.

Page 11: Makalah Miyabi

Waktu perawat keperawatan kritis untuk keluarga seringkali terbatas karena pekerjaan

yang ada, sehingga menjadi penting untuk membuat setiap interaksi berguna bagi

keluarga. Perawat harus bertanggung jawab terhadap percakapan langsung dan

memfokuskan pada saat ini dan sekarang. Ia harus menghindari usaha memberikan

nasehat yang tak berguna dalam menekankan pendekatan penyelesaian masalah.

Bagaimanapun, perawat harus menggunakan penilaian dan mengenal peristiwa tersebut

bila petunjuk adalah vital untuk kesehatan dan keselamatan. Hal ini sering kali

diperlukan untuk mengarahkan keluarga kembali ke rumah untuk istirahat. Hal ini dapat

di jelaskan dengan berbicara pada anggota keluarga bahwa menjaga kesehatan mereka

lebih membantu bagi pasien di kemudian hari. Untuk membuat interaksi bermakna,

perawat harus memfokuskan pada situasi krisis dan menghindari keterlibatan dalam

masalah kronik lama dan keluhan-keluhan. Sebagai contoh, perawat harus membantu

keluarga dari pasien yang kelebihan dosis menerima kejadian usaha bunuh diri yang lalu

dengan segera dari pada membiarkan maslah keluarga bertahan lama.

2.4 Rujukan

Tanpa memperhatikan kemampuan perawat pada area ini, beberapa keluarga akan

beruntung di rujuk pada perawat klinik kesehatan mental, pekerja social, psikolog, atau

psikiater. Perawat apat mendukung pasien dengan baik untuk menerima bantuan dari

pihak tersebut, perawat secara empati mengakui kesulitan

2.5 Penelitian klinik

Bila bekerja dengan anggota keluarga

Berikan pilihan

Bantu mereka mengidentifikasi dan memfokuskan perasaan

Dorong istirahat dari krisis

Beri pengarahan dalam cara memberi tanggung jawab dan harapan

Page 12: Makalah Miyabi

Freichels TA : Needs of family members of patient5 in the intensive care unit over time.

Crit Care Nur Q 14(3):16-29, 1991

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kepentingan anggota keluarga

yang ditempatkan pada kebutuhan utama bila mereka mempunyai hubungan dengan unit

perawatan intensif. Empat puluh satu anggota keluarga mengisi Daftar Kebutuhan

Keluarga Keperawatan Kritis (Critical Care Family Needs Inventory/CCFNI) selama dua

kali interval : dalam 72 jam penerimaan di Unit Perawatan Kritis dan satu minggu setelah

penerimaan. Anggota keluarga mengurutkan kebutuhan mereka dari yang paling penting

sampai yang kurang penting.

Hasilnya menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh kebutuhan terpenting diidentifikasi

oleh keluarga dalam 72 jam pertama dihubungkan dengan penurunan ansietas . urutan

sepuluh kebutuhan yang kurang penting dihubungkan dengan dukungan keluarga dan

kenyamanan. Identifikasi kebutuhan keluarga sebagai yang paling penting dan kurang

penting satu minggu setelah penerimaan kurang lebih sama dengan periode waktu

pertama. Pengukuran berhubungan dengan urutan tinggi pada jaminan dan informasi,

sementara dukungan anggota keluarga dan kenyamanan tetap rendah. Kebutuhan dasar

selama kedua periode tersebut adalah terjawabnya semua pertanyaan secara jujur.

Diinformasikan kemajuan pasien dan di yakini bahwa pasien mendapatkan perawatan

sebaik mungkin mempunyai urutan tinggi pada kedua periode waktu. Rekomendasi di

dasarkan pada hasil penelitian meliputi penggunaan protokol pengkajian keluarga,

kebijakan untuk kelonggaran waktu berkunjung, dan fokus yang terus menerus pada

pemberian perawatan yang berorientasi pada keluaraga. Mentalo yang terampil dan

pekerja sosial yang dengan sedikit belajar, dapat membantu intervensi keperawatan.

2.6 Ketika Pasien Sekarat

1. Pengkajian dan Penatalaksanaan

Umumnya, sasaran dari perawatan kritis pada memelihara kehidupan dan

membantu penyembuhan. Terlalu sering perawat mengalami perasaan kecewa dan

gagal saat pasien meninggal. Secara wajar perawat mengalami kesedihan ketika

pasien mereka meninggal . perawat dan kolega dapat menginterpretasikan tanda rasa

haru dan kaitan kesehatan sebagai indikasi dari terlalu terlibat. Perawat yang matanya

berkaca-kaca saat kejadian yang peka membangun rasa empati pada pasien, bukan

kehilangan kendali. Sasaran utama untuk kebanyakan perawat adalah belajar untuk

Page 13: Makalah Miyabi

menunjukkan kenyamanan masalah dan rasa haru yang telah menjadi bagian integral

kondisi emosional mereka

2. Rasa Nyaman

Pencapaiaan kenyamanan adalah sasaran keperawatan bagi pasien sekarat . hal

ini khususnya penting ketika suatu keputusan telah dibuat untuk menghentikan

tindakan dan sasaran berubah dan pengobatan menjadi dukungan dan kenyamanan.

Penurunan nyeri adalah bagian penting untuk pemberian kenyamanan bagi banyak

pasien dengan perawatan kritis. Perawat harus berkomunikasi secara dekat dengan

pasien dan dokter untuk membuat program dimana integritas pasien dan ketentraman

ntidak diturunkan oleh nyeri atau kebutuhan untuk minta obat. Bila nyeri pasien

berlanjut, lebih cepat untuk memberikan obat pada jadwal sebelumnya (contoh tiap 3

jam) dari pada sesuai kebutuhan (contoh bila perlu). Selanjutnya, sedikit pasien yang

diberi narkotik untuk nyeri mengalami masalah adiksi serius pada pasien berpenyakit

terminal , masalah kenyamanan menggantikan perhatian terhadap masalah pasien dan

adiksi. Pengetahuan terhadap masalah pasien dan keinginan tentang mengalami nyeri

sepenuhnya penting. Sebagai contoh beberapa pasien memilih untuk tidak terampil

dalam kewaspadaan terhadap penurunan nyeri. Banyak perawat ingi mengobati pasien

ini, karena bekerja dengan pasien yang menderita nyeri penuh tantangan dan frustasi.

Hal ini juga meningkatkan perasaan perawat akan ketidakberdayaan dan juga ansietas

perawat.

Selain itu, perawat harus dibuat sadar bahwa tingkah laku staf tampak banyak

yang harus dikerjakan dengan pesanan dan pemberian obat analgesik. Secara umum,

pasien yang muda dan wanita cenderung mendapatkan analgesik yang lebih kuat dari

lainnya. Usia, kondisi fisik, derajat nyeri atau variabel lain, mungkin merupakan

factor penentu dalam implementasi perawat tehadap pesanan obat bila perlu untuk

pasien dengan nyeri. Fenomena ini menunjukkan bahwa perawat harus hati-hati untuk

mengkaji kebutuhan pasien dan kapasitas untuk obat nyeri serta memisahkan

pengkajian ini dari faktor tidak relevan lain.

Akhirnya, setiap kemungkinan tindakan kenyamanan yang dapat digunakan

tanpa peningkatan ketidaknyamanan secara besar harus secara otomatis dilakukan.

Perawtan mulut dapat dengan mudah diabaikan pada pasien yang tidak makan.

Kekeringan, pengeluaran air liur, bau, dan buruknya nutrisi dapat menyebabkan nyeri

dan ketidaknyamanan. Keluarga tidak dilibatkan dalam pelaksana meminyaki bibir

pasien dan membersihkan liur dari kulit. Pemberian posisi, perawatan kulit dan

Page 14: Makalah Miyabi

masase semua adalah tindakan berguna dalam meningkatkan kenyamanan. Beberapa

anggota keluarga dapat memilih untuk berpartisipasi atau takut bahwa mereka akan

menyakiti pasien. Biasanya partisipasi keluarga berarti lebih banyak kerja untuk

perawat, namun, partisipasi ini dalam perawatan dpat bermakna baik dan pengalaman

berguna untuk keluarga berduka.

Peningkatan kenyamanan untuk pasien sekarat memerlukan pengambilan

keputusan konstan dan bijaksana. Haruskah pasien demam diselimuti bila kedinginan?

Haruskah seseorang dengan depresi pernapasan disedasi bila gelisah atau cemas?

Tindakan kenyamanan yang tidak mengikuti protokol unit perawatan kritis mungkin

diperlukan. Kejujuran dan komunikasi langsung dengan pasien dan keluarganya

membantu menunjukkan tindakan perawatv dan dokter pada kondisi kompleks.

3. Komunikasi

Mendengarkan dan mendengar dengan baik adalah dasar komunikasi efektif.

Beberapa pasien tidak menginginkan untuk membicarakan tentang kematian. Untuk

melakukannya tekankan pasien apapun harapan yang mereka pegang. Sedangkan

yang lain menerima kematian dengan cara simbolik. Ini adalah cara efektif dalam

mengakhir hidup seseorang tak perlu adanya interpretasi dan bila dilakukan tidak

akan tepat. Anggota keluarga dapat memilih penggunaan waktu untuk memeriksa

memori khusus, memperbaiki kesalahpahaman masa lau, saling memaafkan untuk

pelanggaran masa lalu. Hal ini diharapkan bahwa mereka akan mempunyai waktu dan

suasana untuk mengatakan sesuatu yang mereka ingin katakan.

Tanggung jawab perawat adalah untuk membuat suasana dimana tipe

komunikasi ini dapat terjadi. Apa yang dibutuhkan keluarga untuk menjadi nyaman di

unit-secangkir kopi, bantal, tempat untuk duduk, perijinan untuk cuti? Apakah

keluarga ingin berada dekat pasien saat kematian? Bagaimana mereka dapat

dihubungi? Semua pertanyaan ini memerlukan waktu sensitive dan pendekatan yang

terus terang dari perawat. Bila kata-kata yang keluar dari perawat seperti yang sering

mereka katakan dalam peristiwa sulit, atau bila kata-kata tidak adekuat, dapat

disampaikan dengan sentuhan bahu atau lengan.

4. Anak

Mengijinkan anak untuk mengunjungi unit perawatan kritis membutuhkan

pengaturan khusus pada petugas. Jika pasien menginginkan untuk melihat anak-anak

Page 15: Makalah Miyabi

atu cucu dan bila anak menginginkan melihat pasien. Menjawab pertanyaan anak

dengan istilah yang dipahami anak akan membantu menurunkan ketakutan yang

mungkin ada. Orang yang mengasuh anak harus menyadari bahwa prosedur invasif

dan alat-alat seperti selang nasogastrik dapat membuat sedih bagi anak paling muda.

Jika kunjungan anak tidak memungkinkan, pengaturan untuk kunjungan per telepon

harus dibuat.

5. Ikatan dan integrasi keluarga

Keluarga dalam krisis rentan untuk semua tipe stress yang lain. Bantuan

anggota keluarga memberikan. Dukungan satu sama lainnya merupakan kepentingan

utama. Seringkali mereka menginginkan menahan anggota keluarga untuk tetap

menaninya selama di rawat .Anggotakeluarga dapat mendukung satu sama lainya

dengan memberikan makan dan istirahat tetap bersama dan tersedia terhadap satu

sama lainya memenuhi banyak keluarga. Perawat dapat memilih untuk mengatakan

pada anggota keluarga bahwa meskipun tampaknya mereka tidak melakukan suatu

bagi pasien,kehadiran mereka membuat mereka rileks atau nyaman pasien atau

pasanganpasien

.Kegembiraan tidak hanya pasien sekarat menyukai perawat sedih atau

pemarah. Mengapa sifat humor seseorang dan mengekpresikannya secara tepat

membantu penurunan dalam situasi sulit.Pemberian senyuman dan rasa humor juga

membantu keluarga rileks dan membagi mereka sendiri dalam cara yang biasa mereka

pakai .Lelucon yang baik juga dihargai oleh pasien yang sekarat.

peka terhadap minat pasien dan waktu yang tepat berguna dalam mengkaji

penerimaan pasien untuk membuka diri. Berbicara pada pasien dalam lingkungan

khusus membantu keluarga rileks dan berkomunikasi lebih muda satu sam lain juga

dengan pasien.Sebaliknya,pasien merasa kurang diisolasi dan sendiri akhiri krisis ini.

Konsistensi dan ketakutan selama meras kerisis, keluhan dan kritik seringkali

ditujukan pada perawat.Sikap tidak melawan, toleransi, dan keinginan untuk terus

bekerja dengan pasien dan keluarga merupakan cara yang efektif untuk menyatkan

keharuan dan pemahaman.

Minat yang terus menerus pada pasien dan keluarga menunjukan rasa

penghargaan dan hormat pada keterlibatan tersebut. Sesuai dengan semakin dekatnya

pasien dengan kematian .Perawat mungkin mengurangi waktu bersama

Page 16: Makalah Miyabi

pasien.Penurunan kontak membuat perasaan terbuang,sedih dan tidak berdaya pada

pasien dan keluarga.Lebih dari itu,perubahan dalam pergantian tugas meningkatkan

perasan isolasi mereka dan menyebabkan peningkatan penggunaan energi untuk

mengenai orang baru. Penyedian petugas tetap tidak menolak membantu pasien dan

keluargamengembangkan rasa percaya dan memiliki yang dapat menjadi pengalaman

yang menguatkan bagi setiap orang yang terlibat.

6. Ketenangan

Ketengan bisa dingambarkan sebangai kemapuan menjadi nyaman dengan pasien

sekarat. Bagi banyak perawat ,merasa nyaman dengan kematian tergantung pada

kemampuan mengubah sasaran yang ditujukan pada pemeliharaan kehidupan dengan

tujuan yang dirancang untuk memelihara intergritas pribadi dan kestabilan keluarga

bila pasien sekarat .Dari pada mempertimbangkan kematian sebangai suatu simbol

kegagalan,perawat dapat memandangnya sebagai pencapaian kehidupan dan

pengalaman profesional yang memuaskan. Pengalaman-pengalaman menjelang

kematian.

7. Deskriptis

Luasnya teknologi kedokteran dan keperawatan telah meningkatkan jumlah

orang yang bertahan hidup atau tetap dekat dengan kematian.pasien yang menderita

sakit atau cedera serius,yang menandakan mendekati kematian ,dan kemudian

membaik ,telah membrikan pelayanan kesehatan profesional dengan pertumbuhan

tentang mendekati penglaman kematian( near death experiences/NDEs ) . Melalui

gambaran memori tentang NDEs ,pola pengalaman yang lauar biasa telah mendesak.

Terdapat penjabaran yang umum tentang NDEs meskipun tiap pengalamn

adalah unik dan bersifat individu .Pola yang khusus dari kejadian dekat kematian

hampir selalu melalui dengan pengalaman keluar dari tubuh pasien mengngambarkan

mengambang di atas tubuh mereka dan bergerak keluar ruangan.selebih

itu ,pengalaman diluartubuh dilaporkan sebagai tamu yang tidak dilihat oleh keluarga

dan petugas kesehatan.tamu tamu ini biasanya anggota keluarga yang sudah

meninggal atau orang lain yang berarti bagi pasien.Pasien kadang- kadang berbicara

terlalu keras pada tamu tamu ini danmengatakan pada orang lain tentang tamu-tamu

tersebut.

Fase berikutnya dari pengalam ini meliputi gerakan melalui lorong panjang dan

Page 17: Makalah Miyabi

gelap.seperti lorong bawahtanah.Beberapalaporan adanya cahaya ,kurang nyaman,

cahanya pada akhir perjalan. Kebayakan melaporkan perasaan penuh damai.

Lingkungan yang dilalui digambarkan sebangai sangat mengundang dan sulit

ditinggalakan. Perasaansenang, gembira, dan kedamaian yang kuat dialami setiap

tahapan.

2.7 Pengkajian dan Penatalaksanaan

Beberapa dari pasien pulih dari kejadian sekarat. Ketika pasien “kembali” ke

kehidupan dan mungkin membagi pengalamannya dengan orang lain, respon keluarga

dan petugas kesehatan bermacam-macam. Apapun penyebab atau interpretasi

berdasarkan pengalaman, NDE mempunyai efek yang kuat pada individu. Sikap yang

berhubungan dengan kematian dapat berubah tajam. Hidup menjadi lebih berarti dan

lebih berharga dan kematian menjadi hal yang kurang menakutkan.

Perawat dapat membantu pasien dan anggota keluarga dengan cara menerima

pentingnya dan makna pengalaman tersebut terhadap mereka. Perawat jangan pernah

mencoba mengingkari realitas dari pengalaman tersebut dengan menjelaskannya

sebagai menjelaskan cara tersebut sebagai halusinasi yang disebabkan sebagai secara

biokimia yang terjadi ketika otak mendekati titik kematian. Apakah pengalaman

secara biologi atau disebabkan anugerah jangan dialihkan dri pentingnya kejadian

tersebut bagi individu dan keluarga. Anggota keluarga dapat dikatakan banyak yang

bertahan hidup setelah mengalami NDE, dan bahwa dengan mempunyai pengalaman

tidak berarti pasien akan meninggal. Selain itu, perawat secara tulus menekankan

pilihan hidup kembali sebagai indikator pentingnya dari prognosis yang positif.

Meskipun demikian, suatu prognosis yang positif tidak mesti dijanjikan karena

laporan NDEs yang tampak secara emosional yang menyentuh semua yang

mendengarnya, perawat harus hati-hati untuk melindungi kebutuhan pasien terhadap

waktu dan privasinya untuk proses pemaknaan dan pegartian pengalaman.

Meskipun NDE dapat berakhir kapanpun, banyak yang meneruskan

pengalamannya dengan menggambakan diberikannya pengalamannnyauntuk hidup

kembali, sementara yang lain tidak, tetapi langsung dikembalikan ke kehidupannya.

Dengan kata lain, dikatakan tidak ada waktu bagi mereka memasuki alam baru. Pada

pokoknya psien menghitung ulang kembalinya ke tubuh mereka.

Page 18: Makalah Miyabi

Terdapat beberapa penjelasan yang kuat pada fenomena menarik ini.

Penjelasan biologis menyatakan NDE tidak lebih dari halusinasi karena anoksia,otak

sekarat, sementara yamg lain menginterpretasikan episode ini sebagai hubungan yang

sangat dekat antara tuhan dan domain spiritual. Pada kenyataanya, ciri NDE

dilaporkan dalam korteks budaya dan keyakinan pasien.

Hanya pengalaman di luar tubuh dan berhubungan dengan dengan orang laindi

luar fisik keberadaan fisik cenderung yang digambarkan oleh pasien yang mengalami

NDE dan siapa yang akhirnya meninggal. Pasien yang sekarat kadang menyatakan

kepada keluarga bahwa kematian sudah tiba. Perawat dapat membantu mengajar

keluarga tentang NDE, haruskah ini terjadi. Jika pasien sudah menderita lama dan

menunggu datangnya kematian, keluarga mungkin siap untuk melepasnya pergi.

Perawat mengatakan kepada keluarga bahwa mungkin pasien memerlukan ijin

keluarga untuk meninggalkan dunia dengan tamu yang datang padanya.

Anggota keluarga yang tidak menyadari kejadian dekat kematian ini menjadi

sangat terganggu ketikamerika melihat pasien sedang berbicara dengan seorang yang

tak tampak. Perawat dapat mendukung keluarga melalui model peran. Perawat

menanyakanpasien tentang tamunya dan tentang keyakinannya bahwa tamu tersebut

ada.

Page 19: Makalah Miyabi

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuhan keperawatan kritis dimana perawat dipajankan untuk selalu menghadapi

kehilangan yang berulang. Ketika perawat mengalami jenis kehilangan sebagai akibat

kematian pada kehidupan pribadinya. Menghadapi kematian pasien mungkin mungkin

seperti mengingatkan kembali perasaan dan ingatan dihubungkan dengan kehidupan

pribadinya. Karenanya, adalah penting bahwa staf perawat saling mendukung satu

dengan lainnya, khususnya dengan mendengarkan penuh toleransi ketika sejawatnya

mengatakan apa yang menjadi pertimbangan pada umumnya tentang perasaan yang tidak

diterimanya.

Sedikit perawat datang ke unit perawatan kritis. Bagi kebanyakn perawat hal ini

membutuhkan tambahan pengalaman pendidikan khusus, konsultasi, dan supervisi dari

sumber-sumber yang tepat. Intensitas emosi dan keterlibatannya tergantung dari peran

perawat di unit perawatan kritis membuat perawat merasa sulit merasa sulit lepas dari

sindrom ini.

Intervensi kritis bagi keluarga dengan stres akut adalah penting untuk pencegahan

fungsi kesehatan mental yang dapat perawat berikan. Pengetahuan mereka dan kedekatan

mereka terhadap masalah membuat mereka menjadi profesi dui garis depan sebagai

sumber. Sebagai advokat pasien, peran mereka adalah mewujudkan dan mengatasi krisis

psikologis pada keluarga yang pengaruhnya sangat besar untuk pemulihan.