Makalah Metpen 5 Kel 4 Kls A

download Makalah Metpen 5 Kel 4 Kls A

of 14

description

desain penelitian

Transcript of Makalah Metpen 5 Kel 4 Kls A

TUGAS VMAKALAHMETODE PENELITIAN ILMIAH

DISUSUN OLEHKELOMPOK 4GAMAR ASSAGAF12 14 031ANISSA WULANDARI12 14 009MUHAMMAD FAISAL12 14 064HUSEN12 14 039KEVIN ELVIRA12 14

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI DAN PENGETAHUAN ALAMPELITA MASPALU2015INSTRUMEN PENELITIAN

A. Pengertian Instrumen PenelitianPada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagai datanya. Data yang salah atau tidak menggambarkan data empiris bisa menyesatkan peneliti, sehingga kesimpulan penelitian yang ditarik/dibuat oleh peneliti bisa keliru.Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat dipakai untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian sangat erat kaitannya dengan teknik pengumpulan data. Setiap teknik pengumpulan data akan memiliki bentuk instrumen yang berbeda pula.Perlu kita pahami, tidak semua instrumen cocok digunakan dalam semua jenis penelitian. Instrumen yang dapat digunakan sangat tergantung pada jenis data yang diperlukan sesuai dengan masalah penelitian. Oleh karena itu, sebelum kita menetapkan instrumen penelitian, maka terlebih dahulu kita perlu memahami jenis data yang akan kita kumpulkan dalam penelitian.Menurut Nana Sujana dan Ibrahim (1989) dalam Wina Sanjaya (2013), untuk menghasilkan data yang akurat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun instrumen penelitian:a. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik, sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis-jenis instrumen yang diperlukan.b. Sumber data atau informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika, dan sistematika item dalam instrumen penelitian.c. Keterangan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajekan, kesahihan, maupun objektivitasnya.d. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna memecahkan masalah penelitian.e. Mudah dan praktis digunakan, tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.

B. Kedudukan dan Faktor Pemilihan Instrumen Pengumpulan Data dalam PenelitianPermasalahan atau problematika merupakan hal pokok dalam sebuah penelitian. Permasalahan tersebut merupakan sebuah pancingan bagi dirumuskannya tujuan dan hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan. Untuk menjawab problematika yang muncul yang menjadi dasar dari dilaksanakannya penelitian serta untuk mencapai tujuan dan membuktikan hipotesis maka diperlukan data-data. Oleh karena itu agar peneliti dapat memperoleh kemudahan dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan tersebut maka digunakanlah instrument penggumpulan data. Instrumen data ini merupakan sesuatu hal yang sangat penting agar peneliti dapat memperoleh data yang betul-betul baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Jika instrument yang digunakan kurang baik maka data yang diperoleh pun akan kurang baik juga. Dalam menentukan instrument penelitian, peneliti harus mengetahui terlebih dahulu sumber data dan metode penggumpulan data yang akan ia gunakan.

C. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data yang baik dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesa penelitian. Dua syarat pokok untuk dinyatakan sebagai alat pengumpul data yang baik adalah validitas dan reliabelitas yang tinggi dari alat tersebut.1. Validitas Alat Pengumpul DataUntuk mengumpulkan data kuantitatif dengan mempergunakan test sebagai alat pengukur, validitasnya dapat diukur dengan perhitungan statistik berupa teknik korelasi. Dalam mempergunakan alat tersebut jawaban responden atau gejala yang diamati dapat berbeda-beda. Perbedaan tersebut tidak berarti jawaban yang satu salah dan yang lain benar. Untuk itu validitas alat tersebut dapat diketahui dengan beberapa cara sebagai berikut :a. Validitas Permukaan (Face Validity)Validitas alat pengumpulan data ini dinyatakan melalui bagaimana kelihatannya suatu alat pengumpul data itu dalam mengungkapkan data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Dengan kata lain apakah alat itu benar-benar kelihatannya dapat mengungkapkan gejala-gejala yang hendak diselidiki.b. Validitas yang bersifat Logis (Logical Validity)Dalam validitas ini setiap aspek yang akan diungkapkan ditetapkan lebih dahulu definisinya sebagai pengukur apakah materi setiap item benar-benar tercakup didalamnya.c. Validitas berdasarkan Faktor (Factorial Validity) Total skor sebagai kriteriumValiditas ini diukur nilai sekelompok individu dalam setiap item satu per satu untuk mengecek kecocokannya dengan nilai keseluruhan items dalam mengerjakan suatu alat pengumpul data. Kriterium EksternalValiditas ini diperoleh dengan membandingkan nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam mengerjakan suatu alat pengumpul data yang hendak diukur validitasnya.d. Validitas Isi (Conetent Validity)Validitas ini diperoleh dengan memeriksa kecocokkan setiap item dengan bahan yang telah diberikan pada sekelompok individu.e. Validitas Empiris (Empirical Validity)Validitas ini diperoleh dengan membandingkan alat pengumpul data yang hendak diukur validitasnya dengan keadaan nyata sebagai kriterium yang harus menunjukkan kecocokan secara sempurna.2. Reliabelitas Alat Pengumpul DataPada dasarnya reliabilitas alat pengumpul data itu untuk menunjukkan tingkat ketetapan alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu-waktu yang berbeda. Dengan demikian reliabilitas mengandung pengertian sebagai berikut : Gejala yang tampak dalam pengumpulan data pertama tetap bertahan atau tidak berubah pada pengukuran kedua dan seterusnya bila dipergunakan alat yang sama. Pengukuran atau pengumpulan data berikutnya adalah ekuivalen dengan pengukuran atau pengumpulan data sebelumnya dengan mempergunakan alat pengukur atau pengumpul data yang sama.Pengukuran tingkat reliabelitas alat pengumpul data dapat dilakukan dengan perhitungan statistika korelasi. Cara tersebut adalah : Korelasi belah dua, korelasi test retest dan korelasi bentuk sejajar. Data untuk perhitungan tersebut dapat diperoleh dari hasil uji coba pada sejumlah individu diluar sampel tetapi tetap berasal dari populasi yang sama.Parameter-parameter yang harus divalidasi antara lain:1. Selektivitas dan spesifisitasSuatu metode dikatakan spesifik apabila metode tersebut hanya memberikan respon untuk suatu analit dan suatu metode dikatakan selektif apabila metode tersebut memberikan respon untuk beberapa senyawa kimia yang dapat dengan jelas dibedakan satu sama lain. Selektivitas juga menunjukkan kemampuan untuk memisahkan analit dari hasil degradasi dan metabolit. Metode yang memberikan respon hanya terhadap suatu analit sangat terbatas sehingga istilah selektivitas lebih banyak digunakan.2. LinearitasLinearitas suatu metode didefinisikan sebagai kemampuan metode tersebut untuk memberikan hasil pengukuran yang secara langsung proporsional terhadap konsentrasi analit atau secara langsung proporsional setelah beberapa tipe transformasi matematika. Linearitas dinyatakan dengan kurva ordinary least square (OLS) atau kurva regresi linier sederhana dari respon alat (luas puncak atau tinggi puncak) sebagai fungsi dari peningkatan konsentrasi analit.Linearitas detektor diperoleh dengan pengenceran larutan stok analit dan mengukur responnya. Sedangkan linearitas metode analisis ditentukan dengan membuat satu seri konsentrasi analit dari sampel bebas (penimbangan dan spiking). Kisaran linearitas yang diuji tergantung pada tujuan metode analisis, biasanya 20% dari konsentrasi target. Penggunaan koefisien korelasi (r) secara tunggal tidak direkomendasikan untuk menunjukkan linearitas, kecuali nilai r lebih dari 0,999. Apabila nilai r kurang dari 0,999, parameter lain seperti nilai Vx0, Xp dan ANOVA linear testing harus dihitung.3. Batas deteksi dan batas kuantitasiBatas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi terkecil dari analit yang masih dapat dideteksi pada kondisi analisis yang digunakan. Keberadaan analit dapat dilihat dari batas deteksi, tetapi konsentrasinya tidak dapat diukur secara kuantitatif. Batas kuantitasi adalah konsentrasi terkecil dari analit yang dapat ditentukan dengan akurasi dan presisi yang dapat diterima pada kondisi analitik yang digunakan. Secara umum, batas kuantitasi dapat diperkirakan 3 kali batas deteksi.4. AkurasiAkurasi dari metode analisis diperoleh dari seberapa jauh nilai yang diperoleh dari analisis menyimpang dari nilai sebenarnya. Pendekatan pertama yang dapat digunakan untuk mengetahui akurasi metode analisis adalah dengan menganalisis sampel yang telah diketahui konsentrasinya dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan nilai sebenarnya. Pendekatan kedua, membandingkan hasil analisis yang diperoleh menggunakan metode baru dengan hasil analisis menggunakan metode yang sudah akurat. Pendekatan lain berdasarkan penentuan persen rekoveri analit yang ditambahkan pada sampel (standard addition method).Akurasi suatu metode sebaiknya ditentukan menggunakan minimal 3 kisaran konsentrasi antara 80-120% (80%, 100% dan 120%) dari konsentrasi target. Kriteria penerimaan untuk data rekoveri adalah 98-102% atau 95-105% untuk sediaan obat. Tes validitas statistik seperti t-test, Doerffel-test dan Wilcoxon-test, dapat digunakan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil studi akurasi dan nilai sebenarnya.5. PresisiPenentuan presisi dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu repeatability, presisi intermediet dan reproducibility. Repeatability (intraassay within-day precision) ditentukan pada saat analisis dilakukan di satu laboratorium, oleh satu analis menggunakan satu peralatan dan dikerjakan dalam satu hari. Presisi intermediet didapatkan saat analisis dilakukan dalam satu laboratorium oleh analis yang berbeda selama beberapa hari atau minggu, menggunakan peralatan, reagen dan kolom yang berbeda. Reproducibility menunjukkan presisi dilakukan di laboratorium berbeda dengan tujuan untuk verifikasi bahwa metode tersebut memberikan hasil yang sama dengan menggunakan fasilitas berbeda.6. Robustness/RuggednessRobustness suatu metode analisis didefinisikan sebagai kemampuan metode tersebut untuk memberikan hasil pengukuran yang tidak terpengaruh oleh adanya variasi-variasi kecil dari parameter analisis yang sengaja dilakukan. Parameter analisis tersebut merupakan indikator reliabilitas metode selama penggunaan normal. Sedangkan ruggedness adalah tingkat reprodusibilitas hasil pengujian yang diperoleh dengan menganalisis sampel yang sama pada kondisi bervariasi seperti dilakukan pada laboratorium berbeda, analis berbeda, instrumen berbeda, lot reagen yang berbeda, hari yang berbeda dan sebagainya. Beberapa parameter untuk uji robustness dalam pengembangan metode analisis menggunakan KCKT antara lain kecepatan alir, temperatur kolom, volume injeksi, komposisi fase gerak, pH bufer dan panjang gelombang deteksi. Ruggedness ditentukan melalui studi interlaboratorium dengan jumlah laboratorium uji tertentu (n8) menggunakan prosedur analisis yang sama, dilakukan oleh analis berbeda, kondisi operasional dan lingkungan yang berbeda tetapi masih dalam batas spesifikasi parameter pengujian.7. RangeRange metode analisis didefinisikan sebagai interval antara level tertinggi dan terendah analit yang menunjukkan tingkat akurasi, presisi dan linearitas yang dapat diterima (pada Industri Farmasi biasanya range berada antara 80% sampai 120% dari konsentrasi target). Analisis rutin sebaiknya dilakukan pada range tersebut (ICH, 1995; Ermer and Miller, 2005; Yuwono dan Indrayanto, 2005).

D. Kriteria Instrumen yang BaikMenurut Sevilla (1988) dalam Husein Umar (2013), paling tidak ada lima kriteria agar instrumen pengumpulan data dapat dikatakan baik, yaitu:1. ReliabilitasReliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengujiannya dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Pengujian secara internal adalah pengujian dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada. Sedangkan pengujian secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest.a. Konsistensi ButirBuatlah dua instrumen yang butir-butir pertanyaan atau pernyataannya ekuivalen. Mislanya: Berapa tahun usia anda? adalah sama saja dengan Anda lahir tahun berapa? Lakukan pengujian dua instrumen ini pada responden dan waktu yang sama, tetapi sekali saja. Selanjutnya korelasikan data dari kedua instrumen itu. Bila korelasinya positif dan signifikan, maka instrumen dinyatakan reliabel.b. Test-RetestCara ini adalah dengan mencobakan instrumen beberapa kali kepada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan dan berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen dinyatakan reliabel.2. ValiditasValiditas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Paling tidak yang dapat kita lakukan dalam menetapkan validitas suatu instrumen pengukuran adalah menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang kita yakini dalam pengukuran. Untuk menguji validitas instrumen, ada tiga komponen yang harus dilakukan, yaitu:a. Pengujian Validitas KonstruksiInstrumen yang telah dikonstruksi mengenai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandasan teori selanjutnya didiskusikan dengan ahli minimal tiga orang. Selanjutnya lakukan uji coba instrumen pada sampel sekitar 30 responden dari populasi yang akan dipakai. Setelah data ditabulasikan maka uji validitas konstruksi dilakukan dengan cara mengorelasikan antar skor item instrumen.b. Pengujian Validitas IsiUntuk instrumen dalam bentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Untuk instrumen dalam bentuk non tes, dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan rancangan atau program yang telah disiapkan. Pada tiap instrumen terdapat butir-butir pertanyaan maupun pernyataan. c. Pengujian Validitas EksternalPengujian validitas eksternal dilakukan dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. 3. SensitivitasSensivitas dalam penelitian dijelaskan sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi yang diperlukan untuk masalah penelitian. Bila reliabilitas dan validitas suatu tes tinggi, maka tampaknya tes tersebut juga sensitif, mempertajam perbedaan dalam derajat variasi-variasi karakteristik yang diukur. 4. ObjektivitasObjektivitas adalah sebagai derajat dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari pendapat dan penilaian subjektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang menggunakan tes.5. FisibilitasFisibilitas berkenaan dengan aspek-aspek keterampilan, penggunaan sumber daya dan waktu. Ada beberapa tes tertentu yang hanya menuntun keterampilan minimum dalam menyusun dan menganalisis hasil tes, tetapi yang menuntut keterampilan yang lebih tinggi. Juga mengenai biaya dan waktu, dapat menjadi kendala dalam penelitian, sehingga perlu pertimbangan-pertimbangan agar penelitian disesuaikan dengan kemampuan.

E. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian1. TesTes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek peneliti dengan cara pengukuran, misalnya untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasai nateri pelajaran tertentu digunakan tes tertulis tentang materi tersebut.Kriteria Tes adalah sebagai berikut:a. Reliabilitas TesTes sebagai instrumen atau alat pengumpul data dikatakan reliabel manakala tes tersebut bersifat handal. Tes yang handal adalah tes yang dapat mengumpulkan data sesuai dengan kemampuan subjek yang sesungguhnya, yang tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi termasuk oleh letak geografis.b. Validitas TesTes sebagai instrumen untuk mengumpulkan data dikatakan valid manakala tes itu bersifat sahih, atau item-item tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Terdapat dua cara uji validitas yaitu, validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis diperoleh dengan cara judgment ahli yang kompeten. Validitas empiris adalah validitas yang diperoleh melalui uji coba tes pada sejumlah subjek yang memiliki karakteristik yang diasumsikan sama dengan subjek penelitian.2. Angket (Quisioner)Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Angket dapat digunakan peneliti untuk penelitian kualitatif maupun kuantitatif.Sebagai instrumen penelitian, angket memiliki kelebihan di antaranya sebagai berikut:1) Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar.2) Data yang terkumpul melalui angket akan mudah dianalisis.3) Responden akan memiliki kebebasan untuk menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan keyakinannya.4) Responden tidak akan terburu-buru menjawab setiap pertanyaan, pengisian angket tidak terlalu terikat oleh waktu.Angket juga memiliki kelemahan, di antaranya:1) Belum menjamin responden akan memberikan jawaban tepat sesuai dengan keyakinannya.2) Angket hanya mungkin dapat digunakan oleh responden yang dapat membaca dan menulis.3) Angket hanya dapat menggali masalah yang terbatas.4) Kadang-kadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi angket karena alasan kesibukan dan, atau alasan pribadi lainnya.Langkah-langkah Menyusun Angket, yaitu: Buatlah kata pengantar terlebih dahulu secara singkat sebelum pertanyaan-pertanyaan angket disusun. Buatlah petunjuk cara pengisian angket dengan jelas dan ringkas. Hindari istilah-istilah yang dapat menimbulkan salah pengertian. Rumuskan dalam kalimat yang singkat, jelas, dan sederhana, sehingga tidak menguras tenaga dan pikiran responden ketika membaca angket. Sebaiknya setiap pertanyaan hanya mengandung satu persoalan yang ditanyakan. Apabila ada kata-kata yang memerlukan penekanan, makia sebaiknya diberi tanda, seperti dengan menebalkan kata atau kalimat, menggaris bawahi, atau menulikan dalam warna yang berbeda kata tersebut. Pertanyaan setiap item angket tidak menggiring pada jawaban yang diinginkan peneliti. Angket harus dibuat semenarik mungkin. 3. Wawancara (Interview)Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.4. Observasi a. PengertianObservasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi.b. Instrumen Observasi Check ListCheck list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Dengan pedoman tersebut observer (pengamat) memberi tanda cek () untuk menentukan ada atau tidak ada sesuatu berdasarkan hasil pengamatannya. Rating Scale (Skala Penilaian)Skala penilaian (rating scale) adalah instrumen observasi yang berisi tentang segala aspek yang diobservasi yang dikategorikan dalam bentuk skala yang dijadikan pedoman oleh observer untuk menentukan beberapa aspek yang diobservasi itu berada dalam rentangan tertentu.

F. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen PenelitianDalam menyusun instrumen disarankan mengikuti langkah-langkah berikut:1. Analisis Variabel PenelitianMenganalisis setiap variabel menjadi subvariabel kemudian mengembangkannya menjadi indikator-indikator merupakan langkah awal sebelum instrumen itu dikembangkan. 2. Menetapkan Jenis InstrumenJenis instrumen dapat ditetapkan manakala peneliti sudah memahami dengan pasti tentang variabel dan indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya memerlukan satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis instrumen.3. Menyusun Kisi-kisi atau Layout InstrumenKisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan, serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya, untuk menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian, diukur dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sebagainya.4. Menyusun Item InstrumenBerdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, langkah selanjutnya adalah menyusun item pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen yang akan digunakan.5. Mengujicobakan InstrumenUji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan dari subjek uji coba.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2015. Instrumen Penelitian Lengkap. MyCorphttp://smkn20.ucoz.com/publ/pendidikan/metode_penelitian_skripsi_tesis_disertasi_karya_ilmiah/instrumen_penelitian_lengkap/5-1-0-62. Anonim. 2013. Langkah-langkah Penelitian Ilmiah.http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/langkah-langkah-penelitian-ilmiah.html3. Anonim. 2013. Cara Menyusun Instrumen Penelitian.http://www.ayobukasaja.com/2013/06/cara-menyusun-instrumen-penelitian.html4. Anonim. 2012. Validasi Metode Syarat Sebuah Laporan Penelitian. NetSains.comhttp://netsains.net/2012/04/validasi-metode-syarat-sebuah-laporan-penelitian/5. Prames, Yogi. 2013. Metode Pengumpulan Data.http://yogiprames.blogspot.com/2013/02/metode-pengumpulan-data.html