Makalah Mata Kuliah Ham Dan Gender Dalam Islam

2
MAKALAH MATA KULIAH HAM DAN GENDER DALAM ISLAM TEMA : KRITIK TERHADAP KONSEP KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER A. PEMAHAMAN AWAL TERHADAP GENDER Saat ini gender masih menjadi isu sentral yang kerap dibicarakan. Kekeliruan dalam memah mengartikan istilah gender masih sering terjadi. Dalam bahasa Inggris, kata gender diart "jenis kelamin", atau sinonim dengan kata sex . Untuk konsep yang lebih luas, gender diarti sebagai " gender is a basis for beginning the different contributions that man and woman make t culture and collective life by distinction which they are as man and woman ." Sebagaimana isu-isu lainnya seperti Demokrasi, HAM, Civil Society, Gender termasuk isu baru dan diperkirakan discourse di Indonesia barulah pada pertengahan tahun 1990-an. Definisi tersebut perlu diangkat diawal untuk mendapatkan frame secara jelas tentang per dimanakah sebenarnya wilayah gender dan dimanakah wilayah sex. Hal ini dibuat untuk membatasi bahwa gender dan sex mempunyai perbedaan secara prinsip kerja yang jelas. Gend sebagai bentuk dari konstruksi social yang berkembang secara luas di masyarakat sehingga membentuk pola pikir dan mind set. Dalam memahami terhadap gender perlu diperjelaskan ba gender tidak hanya jenis kelamin perempuan yang menjadi topic hangat untuk dibicarakan t juga jenis kelamin laki-laki yang harus diangkat sebagai pembanding dan juga sebagai pe tentang keberadaan gender itu sendiri. Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak ses dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman. Kesalahan berpikir kita yang selalu mengkultuskan atau memposisiskan gender (seperti: si lembut, emosional, irasional) sebagai kodrat atau ketentuan Tuhan padahal sebenarnya tid demikian. Sehingga gender diposisikan sebagai jenis kelamin perempuan yang harus diperju dan diperhatikan. Kesalahan berpikir tentang gender inilah yang menjadi akar permasalah

Transcript of Makalah Mata Kuliah Ham Dan Gender Dalam Islam

MAKALAH MATA KULIAH HAM DAN GENDER DALAM ISLAM TEMA : KRITIK TERHADAP KONSEP KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER A. PEMAHAMAN AWAL TERHADAP GENDER Saat ini gender masih menjadi isu sentral yang kerap dibicarakan. Kekeliruan dalam memahami dan mengartikan istilah gender masih sering terjadi. Dalam bahasa Inggris, kata gender diartikan sebagai "jenis kelamin", atau sinonim dengan kata sex. Untuk konsep yang lebih luas, gender diartikan sebagai "gender is a basis for beginning the different contributions that man and woman make to culture and collective life by distinction which they are as man and woman." Sebagaimana isu-isu lainnya seperti Demokrasi, HAM, Civil Society, Gender termasuk isu baru dan diperkirakan menjadi discourse di Indonesia barulah pada pertengahan tahun 1990-an. Definisi tersebut perlu diangkat diawal untuk mendapatkan frame secara jelas tentang perbedaan dimanakah sebenarnya wilayah gender dan dimanakah wilayah sex. Hal ini dibuat untuk membatasi bahwa gender dan sex mempunyai perbedaan secara prinsip kerja yang jelas. Gender sebagai bentuk dari konstruksi social yang berkembang secara luas di masyarakat sehingga membentuk pola pikir dan mind set. Dalam memahami terhadap gender perlu diperjelaskan bahwa gender tidak hanya jenis kelamin perempuan yang menjadi topic hangat untuk dibicarakan tetapi juga jenis kelamin laki-laki yang harus diangkat sebagai pembanding dan juga sebagai pengoreksi tentang keberadaan gender itu sendiri. Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman. Kesalahan berpikir kita yang selalu mengkultuskan atau memposisiskan gender (seperti: sifat lemah lembut, emosional, irasional) sebagai kodrat atau ketentuan Tuhan padahal sebenarnya tidak demikian. Sehingga gender diposisikan sebagai jenis kelamin perempuan yang harus diperjuangkan dan diperhatikan. Kesalahan berpikir tentang gender inilah yang menjadi akar permasalahan

sehingga seperti tidak ada ujung untuk dibahas. Padahal jelas gender bukanlah kodrat yang diberikan sejak awal oleh Tuhan tetapi konstruksi social yang bisa berubah sewaktu-waktu . Melalui tarik ulur pemahaman gender di awal tulisan ini diharapkan dapat membantu membuka frame tentang definisi, konsep dan segala sesuatu yang berkembang tentang keberadaan gender. B. KONSEP KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan. Pola keadilan dan kesetaraan gender dalam konsep pembangunan merupakan upaya segala lapisan untuk memperkaya konstruksi pemikiran, ide dan pengembangan berbasis pada kemampuan individu bukan pada kemampuan kelompok. Sehingga apabila individu tersebut mampu dalam mengisi pembangunan entah ia mempunyai seks atau jenis kelamin laki-laki atau perempuan diperbolehkan. C. Kritik Terhadap Konsep Keadilan dan Kesetaraan Gender