Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

15
Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia MEA Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia MAKALAH EVI WAHYU WULANSARI 130210301055 A Int PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

description

mea

Transcript of Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

Page 1: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

                  

MEA Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi IndonesiaMAKALAH 

EVI WAHYU WULANSARI130210301055

A Int

PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang  Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN  dalam

artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN.Indonesia dengan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau ASEAN Economic Community.Para pemimpin ASEAN memutuskan untuk  mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil,makmur dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil,mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi hal tersebut merupakan  ASEAN vision 2020.Kemudian para pemimpin Asean setuju untuk percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN menjadi pada tahun 2015.Komunitas ekonomi ASEAN  pada tahun 2015 untuk mengubah ASEAN menjadi daerah perdagangan bebas barang dan jasa,investasi,tenaga kerja terampil dan aliran modal yang lebih bebas.

Masyarakat ekonomi ASEAN  akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal,membuat ASEAN menjadi lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang terdapat inisiatif ekonomi,mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas,memfasilitasi pergerakan bisnis,tenaga kerja terampil dan berbakat dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN akan membentuk pasar dan basis produksi tunggal,membentuk kawasan berdaya saing tinggi,menjadikan kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan juga integrasi dengan perekonomian dunia.Dengan adanya pasar bebas di kawasan ASEAN menjadikan persaingan yang semakin ketat,kemajuan teknologi yang cepat dan juga pasar semakin demanding dan dinamis.

Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah mulai dekat membutuhkan persiapan yang lebih bagi Indonesia agar dapat menghadapi MEA 2015 dengan baik.Persiapan-persiapan perlu dilakukan oleh Indonesia menghadapi MEA 2015.Persaingan yang ketat antar negara di Asia Tenggara ini menjadikan setiap negara harus bersaing aktif.Namun dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN juga  merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan perekonomian Indonesia.Dan untuk dapat mengembangkan perekonomian Indonesia harus menjadi subyek dalam MEA dan bukannya obyek MEA 2015.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimanakah persiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015?1.2.2 Bagaimanakah peluang yang diperoleh Indonesia dalam MEA?1.2.3 Bagaimanakah strategi umum menuju MEA 2015?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui peluang yang diperoleh Indonesia dalam menghadapi Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA) untuk pembangunan ekonomi Indonesia dan juga persiapan-persiapan sekaligus strategi yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015.1.4 Manfaat

Page 3: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

Dapat mengetahui peluang yang diperoleh Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN sekaligus memanfaatkan peluang tersebut untuk pembangunan ekonomi Indonesia dengan persiapan yang matang dan strategi-strategi yang cocok untuk diterapkan Indonesia.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Persiapan Indonesia Menghadapi MEA 2015Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah semakin dekat,segala persiapan sudah

dilakukan oleh setiap negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.Pesaing terberat negara Indonesia yaitu Singapura,Thailand dan Malaysia.Indonesia harus melakukan persiapan-persiapan agar dapat menghadapi MEA 2015 dengan baik.Kemajuan Indonesia sudah mencapai 84% yang terbilang membaik dibandingkan Desember 2013.Indonesia sendiri berambisi untuk menjadi pemenang MEA ,karena pemerintah telah mempersiapkan diri  melalui pembentukan ASEAN Economic Commitee yang melibatkan pemerintah dan dunia usaha.Pemerintah terus mempertajam pilar pembentukan komite Ekonomi ASEAN  2015,antara lain di bidang politik dan keamanan,ekonomi dan budaya.Komite ini akan mengidentifikasi peluang dan tantangan serta penyesuaian yang harus dilakukan pemerintah dan dunia usaha.Tapi dengan MEA potensi sangat terbentang luas.Sekarang terdapat banyak perusahaan  mengevaluasi rantai  usaha mereka.Mulai dari perubahan peran hingga lokasi sumber bahan baku dan input produksi dan juga kemana mereka akan mencari basis produksi mereka.Sehingga perusahaan-perusahaan memanfaatkan perubahan yang terjadi di ASEAN tersebut untuk menciptakan efisiensi.Selain

Page 4: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

itu,mereka juga menyadari penghematan biaya akan mengembangkan manfaat yang kompetitif.Dapat dikatakan bahwa Indonesia masih belum siap sepenuhnya untuk menghadapi MEA 2015  dikarenakan faktor infrastruktur  yang masih perlu dibenahi dan perlunya sosialisasi kepada pengusaha (kecil,menengah dan besar) dan pekerja serta masyarakat.Karena masih banyak masyarakat dan pengusaha serta pekerja yang masih belum mengetahui tentang MEA.Padahal dalam kurang dari setahun lagi MEA akan dimulai.Oleh karena itu,pemerintah harus bekerja sama untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi MEA.Kemudian Badan Standarisasi Nasional (BSN) juga perlu membuat standar kualitas yang dihasilkan oleh produksi Indonesia agar siap besaing dengan produk negara lain.

UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia namun para UMKM belum menyadari itu.UMKM memiliki kontribusi sebagai unit usaha sebesar 99,9% ,dalam penyerapan tenaga kerja sebesar 97,16% dan dalam PDB berkontribusi sebesar 59,08%.Sehingga UMKM memiliki peran yang penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia terlebih untuk menghadapi MEA 2015.Namun UMKM di Indonesia memiliki berbagai kendala untuk berkembang yaitu kualitas tenaga kerja yang rendah,kekurangan modal dll.Namun sekarang pemerintah sedang berusaha melakukan perbaikan kualitas tenaga kerja dengan melakukan pendidikan dan juga pelatihan kemudian mengenai kekurangan modal,pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mempermudah akses UMKM dalam mendapatkan modal di bank.Misalnya dengan adanya KUR(Kredit Usaha Rakyat).Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan Indonesia siap untuk menghadapi MEA 2015 mendatang.

            2.2 Peluang Indonesia dalam MEA

Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN maka merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperbaiki atau meningkatkan perekonomian Indonesia.Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia yaitu:a.Manfaat integrasi ekonomi

Kesediaan Indonesia bersama-sama dengan sembilan negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kawasan ASEAN.Integrasi ekonomi dalam mewujudkan AEC 2015 melalui pembukaan dan pembentukan pasar yang lebih besar,dorongan penigkatan efisiensi dan daya saing.Serta pembentukan peluang penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN,akan meningkatkan kesejahteraan seluruh negara di kawasan ASEAN.b.Pasar potensial dunia

Perwujudan AEC di tahun 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk ke-3 terbesar (8 % dari total penduduk dunia) di dunia setelah China dan India.Pada tahun 2008,jumlah penduduk ASEAN  sudah mencapai 584 juta orang (ASEAN Economic Community Chartbook,2009),dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat  dan usia mayoritas berada pada usia produktif.Pertumbuhan ekonomi individu negara ASEAN juga meningkat dengan stabilitas makroekonomi ASEAN yang cukup  terjaga dengan inflasi sekitar 3,5 %.Jumlah penduduk Indonesia yang terbesar di kawasan (40% dari total penduduk ASEAN) tentu saja merupakan potensi yang sangat besar bagi Indonesia menjadi negara ekonomi yang produktif dan dinamis yang dapat memimpin pasar ASEAN di masa depan.c.Negara pengekspor

Page 5: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

Negara-negara di kawasan ASEAN juga dikenal sebagai negara-negara pengekspor baik produk berbasis sumber daya alam( seperti agrobased product) maupun berbagai produk elektronik.Dengan meningkatnya harga komoditas internasional,sebagian besar  negara ASEAN mencatat surplus pada neraca transaksi berjalan.Prospek perekonomian yang cukup baik juga menyebabkan ASEAN menjadi tempat tujuan investasi (penanaman modal).Pada umumnya,konsentrasi perdagangan ASEAN masih dengan dunia meskipun cenderung menurun dan beralih ke intra-ASEAN.Data perdagangan  ASEAN menunjukkan bahwa share perdagangan ke luar ASEAN semakin menurun,dari 80,8% pada tahun 1993 turun menjadi 73,2% pada tahun 2008,sedangkan share perdagangan intra-ASEAN meningkat dari 19,2% pada tahun 1993 menjadi 26,8% pada tahun 2008.Hal yang sama juga terjadi dengan Indonesia dalam 5 tahun terakhir.Hal ini berarti peluang untuk meningkatkan ekspor ke intra-ASEAN masih harus ditingkatkan agar laju peningkatan ekspor ke intra-ASEAN berimbang dengan laju peningkatan impor dari intra-ASEAN.d.Negara tujuan investor

Fakta yang menunjukkan bahwa ASEAN merupakan pasar dan memiliki basis produksi.Fakta-fakta tersebut merupakan faktor yang mendorong meningkatnya investasi didalam negeri masing-masing anggota dan intra-ASEAN serta masuknya investasi asing ke kawasan.Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar (40%) diantara negara anggota ASEAN,Indonesia diharapkan akan mampu menarik investor ke dalam negeri dan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari negara anggota ASEAN lainnya.e.Daya saing

Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku  maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non-tarif yang berarti sudah tidak ada lagi.Kondisi pasar yang sudah bebas di kawasan dengan sendirinya akan mendorong pihak produsen dan pelaku usaha lainnya untuk memproduksi dan mendistribusikan  barang yang berkualitas secara efisien sehingga mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain.Di sisi lain,para konsumen juga mempunyai alternatif pilihan yang beragam yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,dari yang paling murah sampai yang paling mahal.Indonesia sebagai salah satu negara besar yang juga memiliki tingkat integrasi tinggi di sektor elektronik dan keunggulan komparatif pada sektor berbasis sumber daya alam,berpeluang besar untuk mengembangkan industri di sektor-sektor tersebut di dalam negeri.f.Sektor jasa yang terbuka

Di bidang jasa,ASEAN juga memiliki kondisi yang memungkinkan agar pengembangan sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya.Sektor-sektor jasa prioritas yang telah ditetapkan yaitu pariwisata,kesehatan,penerbangan  dan e-ASEAN dan kemudian akan disusul dengan logistik.Namun,perkembangan jasa prioritas di ASEAN belum merata,hanya beberapa negara ASEAN yang mempunyai perkembangan jasa yang sudah berkembang seperti Singapura,Malaysia dan Thailand.Kemajuan ketiga negara tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak dan acuan untuk perkembangan liberalisasi jasa di ASEAN.Lebih lanjut,untuk liberalisasi aliran modal dapat berpengaruh pada peningkatan sumber dana sehingga memberikan manfaat yang positif baik pada pengembangan sistem keuangan ,alokasi sumber daya yang efisien,serta peningkatan kinerja perekonomian secara keseluruhan.Dari sisi jumlah tenaga kerja,Indonesia yang mempunyai penduduk yang sangat besar dapat menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar,sehingga menjadi pusat industri.Selain itu,Indonesia dapat menjadikan ASEAN sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi investasi yang akan dilakukan dalam

Page 6: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

rangka MEA 2015.Standardisasi yang dilakukan melalui Mutual Recognition Arrangements (MRAs) dapat memfasilitasi pergerakan tenaga kerja tersebut.g.Aliran modal

Dari sisi penarikan aliran modal asing,ASEAN sebagai kawasan dikenal sebagai tujuan penanaman modal global,termasuk CLMV khususnya Vietnam.MEA membuka peluang bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkan aliran modal masuk ke kawasan yang kemudian ditempatkan di aset berdenominasi rupiah.Aliran modal tersebut tidak saja berupa porsi dari portfolio regional tetapi juga dalam bentuk aliran modal langsung (PMA).Sedangkan dari sisi peningkatan kapasitas dan kualitas lembaga,peraturan terkait,maupun sumber daya manusia ,berbagai program kerja sama regional yang dilakukan tidak terlepas dari keharusan melakukan harmonisasi,standarisasi,maupun mengikuti MRA yang telah disetujui bersama.Artinya akan terjadi proses perbaikan kapasitas di berbagai institusi,sektor maupun peraturan terkait.Sebagai contoh adalah penerapan ASEAN Single Window yang seharusnya dilakukan pada tahun 2008 (hingga saat ini masih dalam proses) untuk ASEAN-6 mengharuskan penerapan sistem National Single Window (NSW) di masing-masing negara.

Meskipun Indonesia memiliki peluang untuk membangun perekonomian melalui MEA ,namun terdapat tantangan-tantangan yang juga harus dihadapi oleh Indonesia.Berikut ini tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia:a.Laju peningkatan ekspor dan impor

Tantaangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri tetapi terlebih lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN seperti China dan India.Kinerja ekspor selama periode 2004-2008 yang berada di urutan ke-4 setelah Singapura,Malaysia dan Thailand, dan importer tertinggi ke-3 setelah Singapura dan Malaysia merupakan tantangan yang sangat serius ke depan karena telah mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia yang defisit terhadap beberapa negara ASEAN tersebut.Ancaman yang diperkirakan lebih serius lagi adalah perdagangan bebas ASEAN dengan China.Hingga tahun 2007,nilai perdagangan Indonesia dengan China masih mengalami surplus,akan tetapi pada tahun 2008,Indonesia mengalami defisit sebesar kurang lebih US$ 3600 juta.Apabila kondisi daya saing Indonesia tidak segera diperbaiki,nilai defisit perdagangan dengan China akan semakin meningkat.Akhir-akhir ini para pelaku usaha khususnya yang bergerak di sektor industri petrokimia hulu,baja,tekstil dan produk tekstil,alas kaki serta elektronik,menyampaikan kekhawatirannya dengan masuknya produk-produk sejenis dari China dengan harga yang relative lebih murah dari produksi dalam negeri(Media Indonesia,26 Nopember 2009).b.Laju Inflasi

Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.Stabilitas makro masih menjadi kendala peningkatan daya saing Indonesia dan tingkat kemakmuran Indonesia juga masih rendah dibandingkan negara lain.Populasi Indonesia yang terbesar di ASEAN membawa konsekuensi tersendiri bagi pemerataan pendapatan,3 negara ASEAN yang lebih baik dalam menarik PMA mempunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari Indonesia.c.Dampak negatif arus modal yang lebih bebas

Arus modal yang lebih bebas untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien,merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan,memfasilitasi perdagangan internasional,mendukung pengembangan sektor keuangan dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.Namun demikian,proses liberalisasi arus modal dapat

Page 7: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

menimbulkan ketidakstabilan melalui dampak langsungnya pada kemungkinan pembalikan arus modal yang tiba-tiba maupun dampak tidak langsungnya pada peningkatan permintaan domestik yang akhirnya berujung pada tekanan inflasi.Selain itu,aliran modal yang lebih bebas di kawasan dapat mengakibatkan terjadinya konsentrasi aliran modal ke negara tertentu yang dianggap memberikan potensi keuntungan lebih menarik.Hal ini kemudian dapat menimbulkan resiko tersendiri bagi stabilitas makroekonomi.d.Kesamaan produk

Hal lain yang perlu dicermati adalah kesamaan keunggulan komparatif kawasan ASEAN,khususnya di sektor pertanian,perikanan,produk karet,produk berbasis kayu, dan elektronik.Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ini merupakan salah satu penyebab pangsa perdagangan intra-ASEAN yang hanya berkisar 20-25 pesen dari total perdagangan ASEAN.Indonesia perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari negara-negara ASEAN lainnya.e.Daya saing sektor prioritas integrasi

Tantangan lain yang juga dihadapi oleh Indonesia adalah peningkatan keunggulan komparatif di sektor prioritas integrasi.Saat ini,Indonesia memiliki keunggulan di sektor/komoditi seperti produk berbasis kayu,pertanian,minyak sawit,perikanan dan produk karet,sedangkan untuk tekstil,elektronik,mineral ( tembaga,batu bara,nikel ),mesin-mesin,produk kimia,karet dan kertas masih dengan tingkat keunggulan yang terbatas.f.Daya saing SDM

Kemampuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan baik secara formal maupun informal.Kemampuan tersebut diharapkan harus minimal memenuhi ketentuan dalam MRA yang telah disetujui.Pada tahun 2008-2009,mode 3 pendirian perusahaan (commercial presence) dan mode 4 berupa mobilitas tenaga kerja (movement of natural persons) intra ASEAN akan diberlakukan untuk sektor prioritas integrasi.Untuk itu,Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas tenaga kerjanya sehingga bisa digunakan baik di dalam negeri maupun intra-ASEAN,untuk mencegah banjirnya tenaga kerja terampil dari luar.Pekerjaan ini tidaklah mudah karena memerlukan adanya cetak biru sistem pendidikan secara menyeluruh,dan sertifikasi berbagai profesi terkait.g.Tingkat perkembangan ekonomi

Tingkat perkembangan ekonomi negara-negara anggota ASEAN hingga saat ini masih beragam.Secara sederhana,penyebutan ASEAN-6 dan ASEAN-4 dimaksudkan selain untuk membedakan tahun bergabungnya dengan ASEAN,juga menunjukkan perbedaan tingkat ekonomi.Apabila diteliti lebih spesifik lagi,tingkat kemajuan berikut ini juga terdapat diantara negara anggota ASEAN : (i) kelompok negara maju (Singapura),(ii) kelompok negara dinamis (Thailand dan Malaysia),(iii) kelompok negara pendapatan menengah (Indonesia,Filipina dan Brunei) dan (iv) kelompok negara belum maju (CLMV).Tingkat kesenjangan yang tinggi tersebut merupakan salah satu masalah  di kawasan yang cukup mendesak untuk dipecahkan agar tidak menghambat percepatan kawasan menuju AEC 2015.Oleh karenanya,ASEAN dalam menentukan jadwal komitmen liberalisasi mempertimbangkan perbedaan tingkat ekonomi tersebut.Dalam rangka membangun ekonomi yang merata di kawasan (region of equitable economic development),ASEAN harus bekerja keras di dalam negeri masing-masing dan bekerja sama dengan sesama ASEAN.h.Kepentingan nasional

Disadari bahwa dalam rangka integrasi ekonomi,kepentingan nasional merupakan yang utama yang harus diamankan oleh negara anggota ASEAN.Kepentingan kawasn,apabila tidak

Page 8: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

sejalan dengan kepentingan nasional,merupakan prioritas kedua.Hal ini berdampak pada sulitnya mencapai dan melaksanakan komitmen liberalisasi AEC blueprint.Dapat dikatakan,kelemahan visi dan mandat secara politik serta masalah kepemimpinan di kawasan akan menghambat integrasi kawasan.Selama ini ASEAN selalu menggunakan pendekatan voluntary approach dalam berbagai inisiatif kerja sama yang terbentuk di ASEAN sehingga group pressure diantara sesama negara anggota lemah.Tentu saja hal ini berkonsekuensi pada perwujudan integrasi ekonomi kawasan akan dicapai dalam waktu yang lebih lama.i.Kedaulatan negara

Integrasi ekonomi ASEAN membatasi kewenangan suatu negara untuk menggunakan kebijakan fiskal,keuangan dan moneter untuk mendorong kinerja ekonomi dalam negeri.Hilangnya kedaulatan negara merupakan biaya atau pengorbanan terbesar yang diberikan oleh masing-masing negara anggota ASEAN.Untuk mencapai AEC 2015 dengan sukses,diperlukan kesadaran politik yang tinggi dari suatu negara untuk memutuskan melepaskan sebagian kedaulatan negaranya.Kerugian besar lainnya adalah seperti kemungkinan hilangnya peluang kerja di suatu negara  serta kemungkinan menjadi pasar bagi negara ASEAN lainnya yang lebih mampu bersaing.

Tantangan lainnya yang akan dihadapi oleh Indonesia adalah bagaimana mengoptimalkan peluang tersebut.Bila Indonesia tidak melakukan persiapan yang berarti maka Indonesia akan menjadi negara tujuan pemasaran bagi ASEAN lainnya.

2.3 Strategi Umum Menuju MEA 2015Indonesia harus segera menyusun langkah strategis yang dapat diimplementasikan secara

target specific agar peluang pasar yang terbuka dapat dimanfaatkan secara optimal.Langkah strategis tersebut disusun secara terpadu diantara sektor mulai dari hulu hingga hilir dibawah koordinasi suatu Badan Khusus atau Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.Langkah-langkah strategis setiap sektor kemudian dijabarkan kedalam tindakan-tindakan yang mengarah pada upaya perbaikan dan pengembangan infrastruktur  fisik dan non fisik di setiap sektor dan linie dalam rangka meningkatkan efisiensi dan mendorong kinerja ekspor harus dilakukan secara terkoordinasi dengan seluruh sektor pembina dan pelaku usaha.Koordinasi antar sektor dan instansi terkait,terutama dalam menyusun kesamaan persepsi antara pemerintah dan pelaku usaha,dan harmonisasi (reformasi) kebijakan di tingkat pusat dan daerah harus terus dilakukan.

Secara garis besar langkah strategis yang harus dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:a.Penyesuaian,persiapan dan perbaikan regulasi baik secara kolektif maupun individual (reformasi regulasi)b.Peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun professionalc.Penguatan posisi usaha skala menengah,kecil dan usaha pada umumnyad.Penguatan kemitraan antara publik dan sektor swasta e.Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi (juga merupakan tujuan utama pemerintah dalam program reformasi komprehensif di berbagai bidang seperti perpajakan,kepabeanan dan birokrasi)f.Pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditi unggulang.Peningkatan partisipasi institusi pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint

Page 9: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

h.Reformasi kelembagaan dan kepemerintahan.Pada hakikatnya AEC Blueprint juga merupakan program reformasi bersama yang dapat dijadikan referensi bagi reformasi di negara anggota ASEAN termasuk Indonesiai.Penyediaan kelembagaan dan permodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skalaj.Perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti transportasi,telekomunikasi,jalan tol,pelabuhan,revitalisasi dan restrukturisasi industri dll.

Apabila Indonesia berhasil melaksanakan strategi-strategi tersebut maka Indonesia akan siap menghadapi MEA 2015.Indonesia tidak hanya akan menjadi obyek tetapi Indonesia juga akan menjadi subyek dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang.

BAB 3PENUTUP

Page 10: Makalah Masyarakat Ekonomi Asean Sebagai Peluang Pembangunan Ekonomi Indonesia

3.1 Kesimpulan          Indonesia saat ini telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.Berbagai upaya dan usaha telah dilakukan temasuk dengan mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia dimana UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian.Indonesia juga harus memanfaatkan peluang dari MEA 2015 untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.Peluang-peluang tersebut diantaranya :manfaat integrasi ekonomi,pasar potensial dunia,negara pengekspor,negara tujuan investor,daya saing,sektor jasa yang terbuka,aliran modal.Diharapkan dengan memanfaatkan peluang-peluang tersebut Indonesia dapat menghadapi MEA 2015 denngan baik dan juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.Untuk menghadapi MEA 2015 maka perlu strategi-strategi yang telah disiapkan Indonesia,strategi-strategi tersebut diantaranya:penyesuaian,persiapan dan perbaikan regulasi baik secara kolektif maupun individual (reformasi regulasi),peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dalam birokrasi maupun dunia usaha ataupun professional,penguatan posisi usaha skala menengah,kecil dan usaha pada umumnya,penguatan kemitraan antara publik dan sektor swasta,menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi (juga merupakan tujuan utama pemerintah dalam program reformasi komprehensif di berbagai bidang seperti perpajakan,kepabeanan dan birokrasi),pengembangan sektor-sektor prioritas yang berdampak luas dan komoditi unggulan,peningkatan partisipasi institusi pemerintah maupun swasta untuk mengimplementasikan AEC Blueprint,reformasi kelembagaan dan kepemerintahan.Pada hakikatnya AEC Blueprint juga merupakan program reformasi bersama yang dapat dijadikan referensi bagi reformasi di negara anggota ASEAN termasuk Indonesia,penyediaan kelembagaan dan permodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala,perbaikan infrastruktur fisik melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur seperti transportasi,telekomunikasi,jalan tol,pelabuhan,revitalisasi dan restrukturisasi industri.

3.1 Saran

          Meskipun terdapat peluang yang besar dalam MEA 2015 tetapi begitu banyak pula tantangan yang harus dihadapi.Persiapan untuk menghadapi MEA 2015 harus segera dimatangkan dan juga strategi-strategi yang sudah dijelaskan diatas diatas dapat segera dilaksanakan dengan baik.MEA 2015 memang memiliki peluang yang besar bagi Indonesia namun begitu banyak pula negara-negara ASEAN yang menjadi pesaing berat bagi Indonesia,seperti Singapura,Malaysia,Thailand dll.Negara lain sudah memiliki persiapan yang matang dan siap untuk menghadapi MEA 2015.Indonesia harus lebih berusaha keras untuk menghadapi pesaing-pesaing tersebut.Diposkan 16th September oleh Evi Wahyu

http://eviwahyu45.blogspot.co.id/2015/09/measebagai-peluang-pembangunan-ekonomi.html