MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

51
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................... i DAFTAR ISI.......................................... ii DAFTAR LAMPIRAN..................................... .................................................iii BAB I Pendahuluan................................. 1 I. Latar Belakang.............................. 1 II. Tujuan Pendirian Apotek..................... 2 III................................Visi dan Misi 3 IV. Strategi.................................... 3 BAB II Teknis Operasional Pengelolaan Dan Pelayanan Kesehatan........................................... 4 I. Pengelolaan dan Pelayanan Kesehatan......... 4 II. Konsep Pendirian Apotek..................... 5 III..............................Job Description 6 IV. Standar Operasional Procedure............... 9 V. Sarana Kesehatan Di sekitar Apotek.......... 14 VI. Alat dan Perbekalan Farmasi yang diperlukan. 14 BAB III Analisa SWOT................................ 17 I. Strength.................................... 17 II. Weakness.................................... 17 ii

Transcript of MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1

I. Latar Belakang................................................................................. 1

II. Tujuan Pendirian Apotek................................................................. 2

III. Visi dan Misi.................................................................................... 3

IV. Strategi............................................................................................. 3

BAB II Teknis Operasional Pengelolaan Dan Pelayanan Kesehatan........... 4

I. Pengelolaan dan Pelayanan Kesehatan............................................ 4

II. Konsep Pendirian Apotek................................................................ 5

III. Job Description................................................................................. 6

IV. Standar Operasional Procedure........................................................ 9

V. Sarana Kesehatan Di sekitar Apotek................................................ 14

VI. Alat dan Perbekalan Farmasi yang diperlukan................................. 14

BAB III Analisa SWOT................................................................................. 17

I. Strength............................................................................................ 17

II. Weakness.......................................................................................... 17

III. Opportunity...................................................................................... 17

IV. Threat............................................................................................... 18

BAB IV Penutup............................................................................................. 20

LAMPIRAN........................................................................................................ 21

ii

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Aspek Modal Dan Biaya............................................................. 22

Lampiran 2. Etiket Apotek JOGJA FARMA................................................... 25

Lampiran 3. Kartu Stok Manual Apotek JOGJA FARMA ............................. 27

Lampiran 4. Copy Resep Apotek JOGJA FARMA......................................... 28

Lampiran 5. Surat Pesanan Apotek JOGJA FARMA..................................... 29

Lampiran 6. Surat Pesanan (SP) Narkotika Apotek JOGJA FARMA ............ 30

Lampiran 7. Surat Pesanan (SP) Psikoropika Apotek JOGJA FARMA.......... 31

Lampiran 8. Logo Apotek JOGJA FARMA ................................................... 32

Lampiran 9. Layout Apotek JOGJA FARMA ................................................ 32

Lampiran 10. Denah Lokasi Apotek JOGJA FARMA ..................................... 33

Lampiran 11. Profil Kesehatan Kecamatan Kotagede....................................... 34

iii

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Apotek menurut KepMenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 adalah

tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran

sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sebagai

bagian dari rantai distribusi obat, Apotek berkewajiban memberikan

pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter. Menurut PP 51 tahun 2009

tentang Pekerjaan Kefarmasian, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian

tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.

Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan

pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada

masyarakat. Apotek memiliki dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan

kesehatan (non profit oriented) dan sebagai unit bisnis (profit oriented).

Namun apotek bukan hanya suatu badan usaha yang semata-mata hanya

mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang

menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang

bermutu dan terjamin keabsahannya.

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari

obat ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care.Kegiatan

pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat

sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.Peran apoteker diharapkan

dapat menyeimbangkan antara aspek kefarmasian dan aspek ekonomi demi

kepentingan pasien.

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut

untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku agar dapat

melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut

antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring

penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan

1

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari

kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam

proses pelayanan. Oleh sebab itu apotekerdalam menjalankan praktek harus

sesuai standar.Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan tenaga

kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan

obat yang rasional.

Dalam hal ini, studi kelayakan penting untuk dilakukan karena selain

menjalankan fungsi sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek juga berfungsi

sebagai unit bisnis, dimana apotek menjalankan proses bisnis dan

memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan. Dengan demikian

diperlukan sebuah perencanaan sebelum melakukan pendirian dan

pengelolaan apotek.

Apotek JOGJA FARMA, Jl. Rejowinangun no 5 Kotagede,

Yogyakarta, memiliki prospek bisnis yang cukup baik. Hal ini karena lokasi

pendirian apotek berada di kawasanpadat penduduk, pinggir jalan raya, dan

parkir luas. Dengan adanya apotek ini diharapkan dapat membantu

masyarakat memperoleh obat dengan mudah beserta informasi yang tepat.

II. Tujuan Pendirian Apotek

1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.

2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan

farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi

kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi

kompetensi profesi farmasi.

3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi

kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara penggunaan obat

yang tepat.

4. Tercapainya pengobatan yang rasional dari aspek farmasi yang dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya

meningkatkan kesejahteraan karyawan.

2

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

III. Visi dan Misi

1. Visi :

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu,

berkualitas dan terpercaya serta mengedepankan konsep Pharmaceutical

Care untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

2. Misi :

a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif

dengan menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara profesional.

b. Menyediakan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian lainnya

yang berkualitas dan terjangkau masyarakat.

c. Memperkenalkan fungsi dan peran apoteker dalam pelayanan obat di

apotek kepada masyarakat.

d. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup tenaga kerja apotek dan

pemilik modal serta menerapkan manajemen living company agar

tenaga kerja di apotek merasa bersemangat untuk bekerja dan loyal.

IV. Strategi

1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan

terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien.

2. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta

senantiasa melakukan perbaikan.

3. Menjaga kerjasama dengan teman sejawat dan supplier apotek

4. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah

timbulnya masalah lain di masa yang akan datang.

5. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin

melakukan swamedikasi.

6. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.

7. Memberikan informasi dan konsultasi obat.

8. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat.

9. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi

kerja.

3

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

BAB II

TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN DAN PELAYANAN

KESEHATAN

I. Pengelolaan dan Pelayanan Kesehatan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatn Nomor

922/MenKes/Per/X/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin

Apotek dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

1332/MENKES/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 922/MenKes/Per/1993 tentang ketentuan dan tata cara

pemberian ijin Apotek, menyebutkan bahwa pengelolaan Apotek meliputi :

1. Pembuatan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan

perbekalan farmasi lainnya.

2. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang didasarkan

pada kepentingan masyarakat meliputi :

a. Pelayanan informasi mengenai obat dan perbekalan farmasi lainnya

yang diberikan baik kepada Dokter dan Tenaga Kesehatan lainnya

maupun kepda masyarakt langsung.

b. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan,

bahasa, mutu obat dan perbekalan farmasi lainnya.

Pelayanan apotek meliputi :

1. Pelayanan resep dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

2. Pelayanan obat bebas, obat bebas dan OWA, OWA terbatas dan obat wajib

apotek tanpa resep dokter.

Undang-undang serta Peraturan Menteri Kesehatan tentang syarat

pendirian apotek.

a. Surat Izin Apotek.

b. Persyaratan bangunan dan perlengkapan apotek.

c. Perbekalan farmasi dan administrasi.

4

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

PSA APA

Aping

AA Pembantu Umum

Selanjutnya perlu diperhatikan mengenai kegiatan-kegiatan yang

ada dalam suatu apotek seperti pemesanan/pembelian, penyimpanan,

administrasi, keuangan, personalia serta evaluasi apotek pada setiap akhir

tahun.

II. Konsep Pendirian Apotek

a. Nama Apotek dan Struktur organisasi

1. Nama Apotek : JOGJA FARMA

Luas bangunan : 200 m2

Alamat : Jl. Rejowinangun no 5 Kotagede,Yogyakarta.

2. Nama PSA : Agus Irmawan, S.Farm., Apt

Alamat : Warung Boto, UH. IV, Yogyakarta

3. Nama APA : Dwi Febriani Widyaningrum, S.Farm., Apt

Alamat : Jl. Ganesha V No. 08, Perum. APMD,Yogyakarta.

4. Nama Apoteker Pendamping : Nurul Fadhila, S.Farm.,Apt

Indah Noviani, S.Farm.,Apt

Dani Yuvita Sari, S.Farm.,Apt

Gunawan Wahyudi U,S.Farm.,Apt

Muhammad Iqbal,S.Farm.,Apt

Gambar 1. Struktur organisasi Apotek Jogja Farma

5

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 12 orang, dengan

rincian sebagai berikut:

APA : 1 orang

Apoteker Pendamping : 5 orang

AA : 3 orang

Pembantu Umum : 3 orang

b. Jam Buka Apotek

Jam buka apotek setiap hari, 24 jam. Waktu kerja di bagi menjadi

3 shiff, yaitu :

Shiff 1 : 08.00-15.00 WIB

Shiff 2 : 15.00-22.00 WIB

Shiff 3 : 22.00-08.00 WIB

Konsultasi dilakukan oleh APA/Aping setiap hari kerja pada jam

09.00 – 13.00 WIB dan jam 18.30 – 21.00. Pada hari besar apotek tutup.

III. Job Description

a. Apoteker Pengelola Apotek

Sejumlah satu orang yang memiliki kemampuan dalam hal

manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personel,

administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat

1. Tugas dan wewenang:

a) Memimpin seluruh kegiatan apotek

b) Menginformasikan customer aturan pemakaian obat,

efeksamping, dosis, dan monitoring

c) Memuat laporan penjualan

d) Memeriksa penjualan per shift, laporan kasir, laporan pembelian

e) Mengatur jadwal asisten apoteker/ juru racik/ kurir

f) Kontrol kinerja karyawan

g) Tanggung jawab semua operasional yang bersifat operasi ke

Dinas Kesahatan

h) Mengontrol laporan sebelum diberikan ke PSA

6

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

i) APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam

apotek serta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup

apotek yang dipimpinnya.

b. Apoteker Pendamping

Sejumlah tiga orang dengan pembagian tugas berdasarkan shift

yang ditentukan.

1. Tugas dan wewenang:

a) Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana

APA berhalangan selama jam kerja apotek.

b) Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal-hal

penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat

persetujuan dari APA.

c) Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA

dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker

pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari

APA.

c. Asisten Apoteker

Sejumlah tiga orang yang merupakan lulusan SMF dengan

pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam

penyiapan dan peracikan obat

1. Tugas dan wewenang :

a) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai

asisten apoteker, yaitu meliputi :

Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat

dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.

Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan

dan meracik.

Menghubungi dokter yang bersangkutan apabila resep tidak

dapat dibaca.

Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.

7

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi

(narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan

waktu kadaluarsa.

Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu

kelancaran kegiatan pembelian.

Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani

faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan

menjaga agar daftar harga tetap up to date.

Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang

pelayanan dan peracikan obat.

Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.

Bertanggung jawab atas selisih barang yang ada di stock

Melakukan kesesuaian jumlah barang yang masuk dengan

yang di stock

b) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir

dan lain sebagainya.

c) Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala

kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang

melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau

instruksi pimpinan apotek.

d. Kasir

Sejumlah satu orang yang merupakan lulusan minimal Sekolah

Menengah Atas (SMA)/sederajat dan memiliki kemampuan dalam

bidang administrasi dan keuangan seperti menjadi kasir dan sebagai biro

rumah tangga.

1. Tugas dan wewenang

a) Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat

b) Menghitung modal awal

c) Melayani customer sesuai Visi dan Misi Apotek JOGJA

FARMA

8

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

d) Melakukan transaksi seperti menerima dan mengembalikan

uang.

e) Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan apotek dan

melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan

apotek.

IV. Standar Operating Procedure (SOP)

a. SOP Pelayanan OTC

1) Pasien datang,

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat

apa yang dibutuhkan,

3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien,

kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,

4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,

5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien

sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,

6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat

meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat,

cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul

setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama

terhadap efek samping yang ditimbulkan.

b. SOP Pelayanan OWA

1) Pasien datang,

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat

apa yang dibutuhkan,

3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala

penyakitnya,

4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan

obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau

bertambah parah),

5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak

memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi

9

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah

minum obat,

6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,

7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas,

8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat

meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan

obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul

setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama

terhadap efek samping yang ditimbulkan,

9) Catat nama pasien, alamat, dan nomor telepon pasien.

10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient

data record.

c. SOP Pelayanan Resep

1) Menerima resep pasien,

2) Lakukan skrining resep meliputi administrasi, farmasetika dan

klinik,

3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,

4) Pasien diberi nomor antrian,

5) Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan

print out

6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print

out,

7) Siapkan obat sesuai dengan resep,

8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,

9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,

10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk

salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),

11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat

meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat,

cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul

10

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

setelah penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama

terhadap efek samping yang ditimbulkan,

12) Catat nama pasien, alamat dan nomor telepon pasien.

13) Buat catatan khusus tentang pasien

d. SOP Meracik Obat

1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik

2) Buatlah instruksi meracik meliputi : nomor resep, nama pasien,

jumlah dan cara mencampur.

3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan

instruksinya untuk diracik.

4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.

5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada

struknya

6) Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan lebih dahulu.

7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati.

8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.

9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,

kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan

diserahkan.

10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.

11) Cucilah tangan sampai bersih.

e. SOP Menimbang

1) Bersihkan timbangan,

2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang

3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep,

4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada

ring timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),

5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring

timbangan sebelah kanan,

6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangnya

sudah seimbang atau belum,

11

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang

seimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,

8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai

nama yang tertera pada botol persediaan bahan,

9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan

resep kemudian dikembalikan ketempatnya,

10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep

kemudian dikembalikan ketempatnya.

f. SOP Konseling OTC

1) Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat

tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut,

2) Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah menggunakan obat

tersebut

3) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan

memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh

diberikan,

4) Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka

pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya,

5) Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut,

bila ada yang kurang atau salah maka farmasi wajib membenarkan

dan melengkapinya.

g. SOP Konseling OWA

1) Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat

tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut,

2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang

sesuai untuk pasein maka rekomendasikan obat yang tepat untuk

pasien,

3) Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut

meliputi dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan. Bila ada yang

kurang atau salah maka farmasis wajib membenarkan dan

melengkapinya,

12

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

4) Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat

5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan

memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh

diberikan,

6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk

makan sebaiknya dirujuk ke dokter,

7) Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi

dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.

h. SOP Konseling resep

1) Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data

pasien,

2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan

pada pasien tentang keluhan yang dialaminya,

3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan

penggunaan obat tersebut,

4) Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat

(dosis, frekuensi, durasi, cara penggunaan),

5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah

disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan

mengerti tentang aturan penggunaan obat,

6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin

terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh

pasien terhadap efek samping yang terjadi,

7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup

berat dan mengganggu,

8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari

atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset,

9) Catat nama pasien dan no telp pasein,

10) Buat catatan khusus tentang pasien sebagai.

i. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang

1) Saat barang datang dari PBF,

13

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan

tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal

ED),

3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),

4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi

dengan no. SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,

5) Faktur diambi 1 lembar untuk arsip apotek,

6) Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di

komputer,

7) Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang

tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,

8) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,

9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan

spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari

sesuai dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad,

10) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.

V. Sarana Kesehatan Di Sekitar Apotek

Sarana Kesehatan yang ada di sekitar calon apotek meliputi :

1. Puskesmas Kota Gede berjarak ± 1,5 km

2. Apotek lain berjarak ± 2 km

VI. Alat dan Perbekalan Farmasi yang diperlukan

1. Bangunan

Status bangunan : Milik sendiri

Ukuran bangunan : 10 x 20 m2

Bangunan apotek mempunyai beberapa ruangan, yaitu :

a. Ruang tunggu pasien.

b. Ruang praktek dokter.

c. Ruang konseling

d. Ruang peracikan obat.

e. Toilet.

f. Tempat pencucian alat.

14

Page 17: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

g. Gudang.

2. Fasilitas

a. Penerangan (listrik) 1300 watt.

b. Telepon.

c. Air PAM.

d. Tabung pemadam kebakaran.

e. Air minum gratis

3. Perlengkapan

a. Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan Obat

1. Penerangan (listrik)

2. Telepon + pasang

3. Pompa Air

4. AC ( 2 set )

5. TV 21”Plasma

6. Alat Pemadam Kebakaran

7. Almari Pendingin Sanyo

8. Dispenser + gallon

9. Komputer + printer

10. Papan Nama APA

11. Papan Nama Apotek

12. Papan Informasi

13. Administrasi

14. Neon Box

15. Literatur (ISO,MIMS,FI,dll)

16. Stempel Apotek

17. Software Apotek

18. Tempat Sampah dan Alat Kebersihan

19. Jam Dinding (2 buah)

20. Kalkulator

21. Rak Majalah dan Koran

22. Etalase 4m x 1m x 0,3 m

15

Page 18: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

23. Meja:

a. Racikan

b. Kasir

c. Konsultasi

d. Administrasi

24. Lemari kayu (obat)

25. Lemari Khusus Narkotik dan Psikotropik

26. Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat (Easy touch 3 in 1)

27. Lemari / Rak Buku

28. Kursi duduk dan tunggu (20 buah)

29. Timbangan milligram

30. Timbangan gram

31. Timbangan badan

32. Erlenmeyer 500 ml Pyrex

33. Erlenmeyer 250 ml Pyrex

34. Erlenmeyer 100 ml Pyrex

35. Cawan Porselen 100 ml

36. Spatula porselen 15 cm (4)

37. Gelas ukur 5 ml

38. Gelas ukur 10 ml

39. Gelas ukur 25 ml

40. Gelas ukur 50 ml

41. Gelas ukur 500 ml

42. Botol timbang

43. Mortir stamper (4 buah)

44. Beker glass 250 ml

45. Batang pengaduk (2 buah)

46. Corong glass

47. Seragam Karyawan

48. Tensimeter (Omron Hem 7111)

16

Page 19: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

BAB III

ANALISA SWOT

A. Strength (Kekuatan)

1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan

kefarmasian pharmaceutical care.

2. Memiliki modal besar

3. Apoteker yang selalu stand‐by di apotek, siap memberikan layanan dan

konsultasi seputar obat dan dilengkapi dengan dokter praktek.

4. Menyediakan oba-tobatan lengkap

5. Memiliki SDM yang berpotensi dibidangnya,kreatif,penuh inovasi dan

semangat kerja yang tinggi,pelayanan sepenuh hati,keramahan dan

senyum.

6. Pelayanan cepat

B. Weakness (Kelemahan)

Beberapa kelemahan dari apotek ini adalah :

1. Merupakan apotek baru, sehingga masih belum dikenal dikalangan

masyarakat serta belum mempunyai pelanggan yang tetap.

2. Pemilik belum berpengalaman dalam mengelola apotek.

3. Masih kurangnya relasi pedagang besar farmasi (PBF).

Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:

Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan

nama tersebut dan neon box serta warnanya dibuat lebih mencolok,

tanda/marka apotek di tepi jalan.

C. Opportunity ( Peluang )

1. Lokasi strategis di tepi jalan raya dan terletak di pusat keramaian.

2. Daerah padat penduduk sehingga memungkinkan untuk menjadi

pelanggan yang potensial.

17

Page 20: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

3. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat

memungkinkan untuk menjadi pelanggan.

4. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan

masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin

lebih peduli dengan pola hidup sehat.

5. Penduduk golongan geriatri cukup banyak denganpermasalahan penyakit‐penyakit degeneratif.

D. Threat ( Ancaman)

1. Adanya kompetitor yaitu apotek lain dengan jarak ± 2 km, serta sarana

kesehatan lainnya.

STRATEGI MERAIH PASAR (Berdasarkan atas analisis SWOT)

1. Peningkatan Pelayanan

Pelayanan yang baik dan memuaskan dari apotek JOGJA FARMA serta

obat yang tepat untuk pasien diharapakan akan menarik banyak pasien

menjadi pelanggan dan memberikan kepuasan terhadap masyarakat. Untuk itu

segala aspek yang terkait dengan pelayanan menjadi perhatian, meliputi:

a. Keramahan dalam pelayanan.

b. Tenaga apotek dalam melayani pasien cekatan.

c. Ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas air mineral gratis dan

televisi.

d. Apotek bersih dan nyaman.

e. Tempat parkir luas, aman dan parkir gratis.

f. Konsultasi obat setiap hari selama apotek buka.

g. Pharmaceutical record.

h. Pelayanan penimbangan BB dan tinggi badan gratis.

2. Penentuan harga Obat yang Kompetitif

18

Page 21: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Harga obat yang kompetitif adalah harga obat yang sedikit lebih murah

dibandingkan dengan yang lainnya sehingga diharapkan membentuk image

masyarakat tentang apotek JOGJA FARMA lebih murah dibandingkan dengan

yang lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan discount kepada

pasien (konsumen) diantaranya:

Konsumen yang memiliki kartu pengobatan gratis (untuk Gakin).

Konsumen yang memiliki kartu anggota (member card) apotek JOGJA

FARMA.

3. Kerjasama dengan dokter

Menjalin kerjasama dengan dokter, diharapkan akan mampu menaikkan

omset dari apotek melalui jumlah resep yang masuk ke apotek. Sistem

kerjasama ini dilakukan dengan cara: pihak PSA sekaligus APA memberikan

tempat pada dokter untuk melakukan praktek keprofesiannya dan resep yang

diberikan oleh dokter tersebut masuk ke apotek, teknis pelaksanaannya diatur

atas kesepakatan kedua belah pihak.

19

Page 22: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan analisis kajian kelayakan, maka pendirian Apotek ”JOGJA

FARMA”di Jl. Rejowinangun no 5 Kotagede Yogyakarta, mempunyai prospek

yang cukup bagus baik ditinjau dari pengabdian profesi maupun segi usaha

dinyatakan layak untuk didirikan.

Langkah meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan pelayanan apotek

yaitu :

a. Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan

b. Memotivasi para karyawan untuk bekerja giat, dengan memberikan

reward bagi karyawan yang berprestasi

c. Memilih dan menempatkan mereka sesuai dengan pendidikannya

d. Melakukan audit setiap tahunnya untuk evaluasi kinerja karyawan dan

perkembangan apotek.

20

Page 23: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

LAMPIRAN

21

Page 24: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 1. ASPEK MODAL DAN BIAYA

1. Permodalan

A.  Modal Awal Rp 560.000.000,00B.   Alokasi Modala.Beli tanah dan renovasi bangunan Rp 400.000.000,00b. Perlengkapan ApotekGelas ukur 50 ml Rp 51,500.00Gelas ukur 100 ml Rp 62,700.00Gelas beaker 100 ml Rp 15,000.00Mortir diameter 80 mm Rp 22,400.00Spatel tanduk Rp 6,900.00Spatel stainless Rp 8,500.00Batang pengaduk Rp 8,300.00Termometer ruangan Rp 13,000.00Timbangan protinal dg anak timbangan yg sudah ditera Rp 1,980,000.00Rak Apotek supermarket 3x@ Rp Rp 1.900.000,00 Rp 5,700,000.00Etalase 150 x 50 x 110 cm plus lemari 6x@ Rp 800.000,00

Rp 4,800,000.00

Rak arsip Rp 400,000.00Lemari narkotika 3 kunci Rp 450,000.00Meja kasir/Komputer 2x@ Rp 186.000,00 Rp 372,000.00Meja kerja vittech piq 3x@ Rp.200.000 Rp 600,000.00Kursi 7x @ Rp. 40.000 Rp 280,000.00Kursi tunggu pasien plastik gandeng 2 @ Rp. 250.000 Rp 500,000.00Meja racik 100 x 100 cm Rp 400,000.00Pemadam Kebakaran Rp 500,000.00Lemari es (LG) 1 pintu Rp 750,000.00Dispenser Miyako + gallon Rp 200,000.00Tabung Gas LPG 3 kg Rp 135,000.00TV 14' + antenna Rp 500,000.00Lampu Philips 24 watt 7 x @Rp.35.000 Rp 245,000.00Lampu Philips 8 watt 3 x @Rp.18.500 Rp 55,000.00Roll listrik 3 x @ Rp.21.000 Rp 63,000.00Komputer set (plus printer) Rp 4,000,000.00Peralatan kasir plus program apotek 16,000,000.00AC 2x Rp 1.500.000,00 Rp 3,000,000.00Timbangan badan Nayako Rp 53,500.00Telepon Rp 248,000.00Alat tulis kantor

22

Page 25: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Kalkulator 2 x Rp 35.000 Rp 100,000.00Stempel Rp 20,000.00Stapler + isi Rp 50,000.00Map file Rp 60,000.00

Ember, gayung, sikat, keranjang sampah, nampan obat, keranjang kecil untuk resep

Rp 95,500.00

Biaya perizinanBiaya rekomendasi SP dari IAI Rp 150,000.00Biaya rekomendasi SIA Rp 750,000.00

Iuran anggota 12 bulan pertama Rp 300,000.00Biaya administrasi Rp 100,000.00Akta notaris (PSA-APA) Rp 350,000.00Akta notaris (APING) Rp 150,000.00

Materai (IAI 5, HO 1, pajak 1, notaris 2) 9 x @ Rp 6.500

Rp 58,500.00

Farmakope Indonesia Edisi IV Rp 500,000.00Buku undang-undang farmasi Rp 150,000.00Papan nama apotek Rp 750,000.00

TOTAL Rp 45.003.800,00

c. Perlengkapan administrasaiBlanko kwitansi, nota, copy resep Rp 350,000.00Pembungkus dan etiket Plastik klip 5 x 8 cm 1000 x @ Rp 150 Rp 150,000.00

Plastik klip 7 x 10 cm 1000 x @ Rp 175 Rp 175,000.00Plastik klip 10 x 5 cm 1000 x @ Rp 200 Rp 200,000.00

TOTAL Rp 875.000,00

d. Biaya pembelian obatObat generic Rp 15,000,000.00Obat paten Rp 11,000,000.00OTC dan Alkes Rp 20,000,000.00

TOTAL Rp 46.000.000,00

e. Modal operasional Rp 30.000.000,00

TOTAL INVESTASI Rp 521.878.800,00

Biaya penyusutanBiaya penyusutan total Rp 45.003.800,00Biaya penyusutan per tahun Rp 2.925.247,00

23

Page 26: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Biaya penyusutan per bulan Rp 243.770,58

1.         Rencana anggaran dan pendapatan Bulan ke-1a. Pengeluaran

1 bulan 1 tahun Gaji pegawai

a. APA Rp

2,200,000.00 Rp 26,400,000.00

b. Aping (5 orang) Rp 7,500,000.00 Rp 90,000,000.00 c. AA ( 3orang ) Rp 2,100,000.00 Rp 25,200,000.00

Listrik, air, telepon Rp 200,000.00 Rp 2.400.000,00Embalage Rp 100,000.00 Rp 1.200.000,00Administrasi Rp 50,000.00 Rp 600,000.00 Penyusutan Rp 243,770.58 Rp 2,925,247.00

THR (APA+Aping+AA) Rp 500,000.00 Rp 6,000,000.00 TOTAL Rp 12.893.770,58 Rp 154.725.247,00

b. Proyeksi Pendapatan Tahun ke-1

Jenis Obat Keuntungan Penjualan Profit Rata-rata

Resep 23% 50% 23% x 50% = 0,115

OWA 20% 20% 20% x 20% = 0,04

HV/Bebas 9% 30% 9% x 30% = 0,027

Jumlah profit rata 0,182 = 18,2%

c. BEP

BEP =

BiayaTetap

1−Biaya var iabel

Pendapa tan

=

12,893,770 .58

1−1

1 , 22

= Rp 71.501.818,67 / bulan

24

Page 27: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

= Rp 2.383.393,956 / hari

d. Estimasi Asumsi Pendapatan Tahun pertama

Jenis

Pendapatan

Jumla

h

Harga rata2 1 hari

Resep 50 R

p

35

.000,00

R

p

1.7

50.000

OWA 25 R

p

2

0.000,00

R

p

500.000

HV/Bebas 35 R

p

1

0.000,00

R

p

350.000

Jumlah Omset rata-rata per hari R

p

2

.600.000

Lampiran 2. Etiket Apotek JOGJA FARMA

25

Page 28: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

26

Page 29: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 3. Kartu Stok Manual Apotek JOGJA FARMA

27

APOTEK JOGJA FARMA

KARTU STOK

Nama Obat : ---------------------------

Satuan : ---------------------------

No Resep

Tgl + - Sisa Paraf

Page 30: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 4. Copy Resep Apotek JOGJA FARMA

28

APOTEK JOGJA FARMA

Jl. Rejowinangun no 5 Kotagede Yogyakarta Telp (0274) 7843454

Apoteker : Agus Irmawan, S.Farm., Apt

SIA : 123/456/UAD/2014

COPY RESEP

Tertulis tgl………………….. No……………………

Oleh dr. ……………………. Tgl. ………………….

Pro:

Umur :

R/

P.C.C

Page 31: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 5. Surat Pesanan Apotek JOGJA FARMA

29

SURAT PESANAN

Mohon dikirim obat-obatan untuk keperluan Apotek sbb :

No

.

Nama Obat Jumlah Keterangan

Page 32: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 6. Surat Pesanan (SP) Narkotika Apotek JOGJA FARMA

30

SURAT PESANAN

Mohon dikirim obat-obatan untuk keperluan Apotek sbb :

No

.

Nama Obat Jumlah Keterangan

Page 33: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 7. Surat Pesanan (SP) Psikotropika Apotek JOGJA FARMA

APOTEK JOGJA FARMA

Jl. Rejowinangun no 5 Kotagede Yogyakarta

Telp (0274) 7843454

Kepada Yth. _________________

P.B.F ________________

SURAT PESANAN

PSIKOTROPIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Alamat :

Jabatan :

Mengajukan permohonan pengiriman obat-obatan untuk keperluan apotek sbb:

No. Nama Obat Jumlah Keterangan

Yogyakarta………………………

Penanggung jawab

Agus Irmawan , S.Farm., Apt

SP.NO : KP. 01.07.1.4.880

31

Page 34: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 8. Logo Apotek JOGJA FARMA

Lampiran 9. Layout Apotek JOGJA FARMA

32

Page 35: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 10. Denah Lokasi Apotek JOGJA FARMA

33

UADLab. UAD

Masjid

RS Hidayatullah

Puskesmas

Apotek lain

SD

Gembira Loka

Page 36: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Lampiran 11. Profil Kesehatan Kecamatan Kotagede

Tabel 1.

DATA KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

No KECAMATAN LUAS WILAYAH

(km2)

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH RUMAH TANGGA

RATA-RATA JIWA/RUMAH

TANGGA

KEPADATAN PENDUDUK

per km2DESA KELURAHAN DESA + KEL

1 Kotagede 3.07 3 3 32.698 9.794 3.34 10.651

Tabel 2.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Dan Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta Tahun 2012

No Wilayah puskesmas

Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Rasio beban

tanggungan

Rasio jenis

kelaminLaki-laki Perempuan

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 Jumlah 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 Jumlah

1 Kotagede 1 20.917 705 1.726 4.992 2.234 543 10.245 765 1.595 5.224 2.353 736 10.672 41,30 96,002 Kotagede 2 11.780 432 993 2.873 1286 313 5.897 421 879 2.880 1.297 405 5.883 41,31 100,24

34

Page 37: MAKALAH MANAJEMEN FARMASI

Tabel 3.

Jumlah Kasus Penyakit Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Kotagede Puskesmas Kotagede 1 Kota Yogyakarta Tahun 2012

Tabel 4.

Jumlah Kasus Penyakit Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Kotagede Puskesmas Kotagede 2 Kota Yogyakarta Tahun 2012

35

No Penyakit Jumlah penduduk Jumlah kasusL P L+ P L P L + P

1. TB paru 10.245 10.672 20.917 4 6 102. Diare 10.245 10.672 20.917 680 816 15043. DBD 10.245 10.672 20.917 15 8 234. Pneumonia Balita 750 765 1.515 165. HIV AIDS 1

No Penyakit Jumlah penduduk Jumlah kasusL P L+ P L P L + P

1. TB paru 5.897 5.883 11.780 5 3 82. Diare 5.897 5.883 11.780 267 295 5623. DBD 5.897 5.883 11.780 3 7 104. Pneumonia Balita 432 421 85. HIV AIDS