Makalah Lengkap Studi Islam
-
Upload
alif-hastriananda -
Category
Documents
-
view
270 -
download
0
Transcript of Makalah Lengkap Studi Islam
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Kepribadian muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi
persyarikatan yang di sahkan oleh muktamar muhammadiyah ke 35 pada tahun 1962 di
Jakarta atau sering di sebut dengan muktamar setengah abad.
Perumusan kepribadian muhammadiyah sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari
keterkaitannya dengan kondisi dan situasi Negara pada sekitar tahun 1962. Sebagaimana
telah dimaklumi secara luas bahwa dengan di mulainya peristiwa Dekrit Presiden 5 juli
1959 negara Indonesia memasuki Negara yang baru di kenal dengan zaman demokrasi
terpimpin atau lebih pada terkenal dengan sebutan zaman Nasakom atau pemerintahan
nasakom.zaman demokrasi pemimpin adalah periode spemerintahan di mulai sejak Dekrit
Presiden untuk kembali ke UUD 1945 pada tanggal 5 juli 1959 sehingga terbitnya surat
perintah 11 maret 1966 (supersemar).
Pada periode ini Presiden Soekarno selaku Kepala Pemerintah membentuk Kabinet
atau Dewan menteri dengan menjadikan kekuatan politik yang keluar sebagai pemenang
Pemilihan Umum tahun 1955 kecuali Masyumi sebagai pilar utamanya. Ketiga Partai
politik yang duduk dalam Kabinet tersebut adalah Partai Nasional Indonesia (PNI)
mewakili unsur Nasionalis (Kebangsaan), Nahdatul Ulama (NU) mewakili unsur Agama,
dan Partai Komunis Indonesia (PKI) mewakili unsur Komunis. Kebijakan Presiden
mendudukan ketiga usnur diatas hakikatnya adalah dalam rangka merealisasi obsesi dan
gagasan lama yang sudah dikonsepkan di sekitar tahun 1920-1927.Secara realitas obyektif
dan jujur harus diakui bahwa waktu itu kekuatan ideologis politis bangsa Indonesia
terkelompok dalam tiga kekuatan, yaitu kelompok Kebangsaan atau Nasionalis, kelompok
Islam dan kelompok Komunis. Bung Karno berkeyakinan bahwa untuk menghadapi dan
mengenyahkan kaum penjajah, kaum imperalis, dan kolonialis Belanda adalah dengan cara
menggalang dan mempersatukan ketiga kekuatan bangsa Indonesia seperti diatas. Kata-
kata Bung Karno yang menggagas persatuan seperti itu dirumuskan dengan kalimat
samen bundelling van allleen krachter, seluruh kekuatan harus diikat dalam satu ikatan
kokoh. Gagasan Bung Karno seperti itu kemudian dengan sembutan NASIKOM
(Nasionalis, Islam, dan Komunis).
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
2/21
Ketika Indonesia memasuki zaman merdeka obsesi tersebut masih tergiang-ngiang
dibenak Bung Karno, dan mencita-citakan adanya persatuan dari seluruh kekuatan bangsa
Indonesia untuk membanguun negara. Namun gagasan seperti itu sejak tahun 1945 hingga
tahun 1959 tidak pernah diwujudkan akibat selama kurun tersebut Negara tidak pernah
bisa diwujudkan akibat selama kurun terebut Negara Republik Indonesia menerapkan
sistem parlementer, dimana presiden tidak mempunyai peran sama sekali untuk
menentukan warna dan kebijakan pemerintahan. Sistem parlementer memberikan
kewenangan kepada kabinet (dewan menteri) yang dipimpin oleh perdana menteri untuk
menentukan kebijakan pemerintahan.
Ditengah-tengah kegalauan seperti ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun
1961 menyelenggarakan kursus Pimpinan Muhammadiyah Seluruh Indonesia yang
berlangsung di Yogyakarta. Diantara penceramah yang tampil dalam kursus tersebut
adalah KH. Fakih Usman, seorang tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus tokoh
Masyumi. KH. Fakih Usman dalam susunan Pimpinan Pusat Masyumi termasuk anggota
DPP Masyumi sejak tahun 1945-1960. Bahkan Fakih Usman sejak tahun 1956-1960
menduduki wakil ketua DPP Masyumi. Adapun makalah yang disampaikan kepada peserta
khusus berjudul Apakah Muhammadiyah Itu Dalam makalah ini Fakih Usman
menguraikan secara tepat tentang jati diri Muhammadiyah yang sebenarnya, menguraikan
tentang hakikat apa dan siapa Muhammadiyah itu.
Pidato KH. Fakih Usman yang sangat sarat isinya tersebut ternyata mengubah
beberapa tokoh anggota PP. Muhammadiyah, yang akhirnya ditanggapi secara positif oleh
Perserikatan yang dibuktikan dengan dibentuk Team perumus KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH yang terdiri dari Prof. Dr. Hamka, KH. Wardan Diponingrat, H.
Djarnawi Hadikusumo, HM. Djindar Tamimy, H.M. Saleh Ibrahim, serta KH. Fakih
Usman.
Hasil rumusan materi Kepribadian Muhammadiyah dibahas dalam siding tanwir
Muhammadiyah pada tanggal 25 s.d. 28 Agustus 1962. Setelah melewati pengolahan
kembali, akhirnya materi Kepribadian Muhammadiyah dijadikan salah satu materi pokok
Muktamar Muhammadiyah ke 35 yang berlangsung pada tanggal 14 s.d. 18 November
1962 di Jakarta. Diskusi dan debat yang cukup menegangkan di dalam Muktamar
menyertai dibahasnya materi Kepribadian Muhammadiyah. Sesudah dicapi kata sepakat
bulat Muktamar menerima dan mensahkan Matan Kepribadian Muhammadiyah sebagai
perumusan resmi perserikatan.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
3/21
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Tentang Kepribadian Muhammadiyah
Pokok bahasan pertama yang di tegaskan dalam kepribadian muhammadiyah adalah
berupa sebuah pertanyaan apakah muhammadiyah itu? Hal seperti ini tidak lain di
maksudkan untuk mengungkapkan tentang jati diri muhammadiyah yang sebenar-
benarnya. Justru oleh karena itu maka sebenarnya hal tersebut di atas dapat juga diganti
dengan rumusan hakikat Muhammadiyah.
Sesunggunyalah bahwa sebenarnya intisari dari kepribadian muhammadiyah itu
sendiri terletak pada pokok bahasan yang pertama ini. Dikatakan sebagai intinya karena
memang rumusan kepribadian Muhammadiyah itu sendiri bermula diilhami oleh pidato
dari KH.Fakih Usman di depan khusus pimpinan muhammadiyah seluruh Indonesia yang
berlangsung pada tahun 1961 di kota Yogyakarta yang berjudul apakah muhammadiyah
itu? dari isi pidato itulah kemudian menstimulasi dan memotivasi tokoh-tokoh
muhammadiyah untuk merumuskan lebih rinci dalam rangka mendeskripsikan jati diri
persyarikatan Muhammadiyah. Dan dari inti pidato itu kemudian di jadikan pokok pada
judul pertama dari empak pokok bahasan yang tersimpul dalam kepribadian
muhammadiyah.
B. Hakikat Muhammadiyah
Dalam pokok bahasan apakah Muhammadiyah itu pertama-tama yang di tegaskan
adalah bahwa: Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan gerakan
islam .pada pertanyaan yang singkat ini terkandung dua pengertian yang sangat padat yaitu
muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan, suatu organisasi, suatu perkumpulan, atau
suatu jamiyah dan muhammadiyah sebagai gerakan islam.
1. Muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan.
Bagi muhammadiyah fungsi organisasi tidak lebih dari sebuah alat (tool)
perjuangan semata-mata yaitu alat perjuangan untuk dan demi tegaknya
kemuliaan dan kejayaan islam secara hakiki (izzul-islam wa al-muslimin).
Dengan pernyataan ini pula muhammadiyah ingin menegaskan kepada dunia
luar, atau kepada siapapun yang karena kekurangannya pengertian kepada apa
dan siapa muhammadiyah yang sebenar-benarnya bahwa muhammadiyah bukan
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
4/21
sama sekali merupakan sebuah mazhab, firqah ataupun sekte tersendiri dalam
islam. Kalupun akan di kait-kaitkan dengan maalah firqah maka secara tegas
dengan di dukung oleh bukti-bukti yng objektif rasional baik di dalam amaliyah
ubudiyah ataupun amaliyah Itiqadiyahnya muhammadiyah adalah termasuk
golongan salafiyah serta termasuk dalam aliran (firqah) ahlus-sunah wal jamaah.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan islam
Apabila dalam penegasan pertama muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan
di dalamnya tercermin wajah muhammadiyah dari dimensi luar atau dimensi
lahiriahnya, maka pada penegasan yang kedua ini tercermin pada wajah
muhammadiyah dari dimensi ruhaniyah atau dimensi internal. Kedua dimensi ini
sebenarnya sudah tidak bias di pisah-pisahkan, bahkan hakikatnya merupakan
suatu kesatuan yang utuh dan integral. keduanya semakna dengan pengrtian
antara wadah dan isi, jiwa dan raga, antara bule dan morfe. Kedua di mensi ini
merupakan siuatu substansi yang menggambarkan wajah muhammadiyah secara
utuh.
Muhammadiyah yang di bangun oleh KHA.Dahlan pda tanggal 8 dzulhijjah 1330
H bertetapan dengan tanggal 18 november 1912 M merupakan buah dan hasil
kongkrit dari taddabur KHA.Dahlan terhadap Al-Quran yaitu suatu telaah yang
mendalam, intensif dan kritis terhadap ayat-ayat yang sedang di kajinya. Dimulai
dari memahami arti dari setiap kata arti keseluruhan ayat di kajinya juga sebab-
sebab ayat di turunkan (asbabun nuzul) di pertanyakan apakah maksud yang
terkandung dalam ayat itu, pesan apakah yang dapat dan harus di perbuat dengan
ayat tersebut. Sikap ini pula yang di lakukan KHA.Dahlan ketika menyimak ayat
ali imran ayat 104 yang kemudian akhirnya membuahkan berdirinya
persyarikatan muhammadiyah dengan mengemban misi utama menyebarluaskan
dan mendakwahkan risalah islamiyah di tengan-tengah masyarakat bangsa
Indonesia.
Dengan memmahami motivasi yang menjadi pendorong utama berdirinya
muhammadiyah seperti di atas maka sudah pada tempatnyalah kalau kemudian
muhammadiyah menyatakan diri dan sekaligus menyandang ciri yang khas
sebagai gerakan islam (Islamic movement) yaitu suatu gerakan yang muncul
Karena motivasi islam, bergerak semata mata karena di ilhami oleh aspirasi
islam dan dalam keseluruhan gerakan nya adalah dalam rangka
mengaktualisasikan ajran islam yang bersumber pada ajaran AL-quran dan Aa-
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
5/21
sunah as-Sunnah as-Shahihah. Tegasnya bagi muhammadiyah islam adalah satu-
satunya sumber motivasi dan sumber inspirasi bagi seluruh gerakan dan
aktifitasnya.
Gerakan muhammadiyah adalah gerakan yang bersifat oto-aktif dan self
propelling growth tanpa menggantungkan sama sekali kekuatan dari luar
ataupun bantuan dari pihak lain. Dan sesuai dengan hakikat yang di sandang
muhammadiyah diatas maka:
1. Selaku persyarikatan muhammadiyah harus terus berjuang untuk
merentangkan jaringan organisasi baik secara vertical dan horizontal.
Bersamaan dengan langkah yang bersifat ekstensifikasi organisasi seperti
itu harus di ikuti juga langkah-langkah yang bersifat ekstensifikasi yang
berupa peningkatan kualutas organisasi maupun mekaismenya.
2. Selaku gerakan muhammadiyah yang harus terus berjuang untuk
menyebarluaskan ide-idenya di tengah-tengah masyarakat bangsa
Indonesia. Penyebaran ide-ide muhammadiyah tidak mesti harus di wadahi
oleh formalitas organisasi atau di beri label organisasi.dalam hal ini harus
di fahami bahwa sebenarnya ide-ide atau gagasan-gagasan muhammadiyah
justru jauh lebih besar dari pada organisasi muhammadiyah sendiri.
C. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan bagi
gerakan muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat utama adil makmur
yang di ridlai Alloh SWT.
D. Matan (Teks) Kepribadian Muhammadiyah
1. Apakah muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan islam. Maksud
gerakannya adalah dawah islam amar-maruf nahi munkar yang di tujukan dalam dua
bidang perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar-makruf nahi munkar pada
bidang yang pertama terbagi menjadi dua golongan, kepada yang islam bersifat
pembaharuan (tajdid) yaitu mengenbalikan kepada ajaran-ajaran agama islam yang asli
murni.yang kedua kepada ajaran-ajaraan agama islam yang asli murni. Yang kedua
kepada yang belum islam, bersifat paerbaikan dan bimbingan serta peringatan.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
6/21
Kesemuanya itu di laksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Alloh semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah amar makruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju tujuannya ialah
terwujudnya masyarakat islam yang sebar-benarnya.
2. Dasar amal usaha muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya di mana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata
muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip
yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggarang Dasar, yaitu :
a. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Alloh
b. Hidup manusia bermasyarakat.
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam
dengan keyakinan bahwa ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan
ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Alloh dan ihsan kepada manusia.
e. Ittiba kepada langkah perjuangan nabi Muhammad saw.
f. Melancarkan usaha-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
3. Pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas maka apapun yang di usahakan dan bagaimana
cara perjuangan muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya harus
berpedoman:berpegang teguh akan ajaran Alloh dan Rasulnya, bergerak membangun
di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
di ridhai Alloh.
4. Sifat muhammadiyah
1. Perdamaian sessama manusia dan perdamaian rakyat adalah tujuan dari perjuangan
dan amal usaha muhammadiyah. Perdamaian berarti sling harga- menghargai,
hormat-menghormati, bantu-membantu tidak saling mencela dan saling mendengki
tidak saling memahamkan kehendak bersikap toleran satu sama lain meskipun
faham dan pendirian berlainan. Oleh karena itu muhammadiyah tidak boleh
mencela dan mendengki golongan lain dan harus tabah dan sabar menghadapi
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
7/21
celaan dan kedengkian dengan tidak mengabaikan hak membela diri di mana perlu
harus di lakukan secara baik tanpa di pengaruhi oleh dendam kusumat.
2. Muhammadiyah di tempat manapun juga dan dalam keadaan bagaimanapun tidak
boleh memencilkan diri mengisolasi dirinya dari keramaian perkembangan
masyarakat. Bahkan selanjutnya harus mengentengahkan diri serta memberikan
jasa-jasa baiknya sambil memperluas hubungan dengan organisasi lain dan
menonsolidasi dirinya sebagai organisasi yang mantap.
3. Sering orang-orang muhmmadiyah bersifat keagamaan dalam usahanya dalam
memprbanyak kawan dan bersikap lapang dada, melainkan
kemuhammadiyahannya. Di anggapnya muhammadiyah itu hanya sebuah rumah
istirahat sedang amal dan perjuangannya di lakukan di luar.
4. Selaku gerakan agama muhammadiyah bersifat keagamaan dalam segala
tindakannya sehingga mencerminkan wujud yang ideal. Lahir dari ajaran islam
yang murni. Muhammadiyah mengutamakan obyeknya kepada masyarakat karena
itu bersifat kemasyarakatan dalam sifat ini kelihatan dengan jelas bahwa
muhammadiyah bukan partai politik dan bukan pula sekedar organisasi soaial
tetapi suatu gerakan islam yang akan merealisasikan ajaran islam itu benar-benar
bermanfaat bagi pembangun Negara material dan mental spiritual.
5. Selaku organisasi yang anggotanya dan pemimpinnya terdiri dari manusia-manusia
yang sadar sebagai warga Negara hokum muhammadiyah memandang segala
hukum undang-undang, peraturan-peraturan Negara sebagai suatu kenyataan yang
berkekuatan hukum maka muhammadiyah mengindahkan kesemuanya itu.
6. Muhammadiyah berjuang untuk perdamaian, suka damai, memperbanyak kawan,
lapang dada luas bandangan sangat mengindah kan hukum dan undang-undang.
7. Aktif dalam perkembangn masyarakat dengan masud ishlah dan perkembangan
sesuai dengan ajaran islam.
8. Kerjasama dengn golongan isklam manapun juga dalam usaha mnyiarkan dan
mengamalkan agama islam secara membela kepentingnnya.
9. Membantu pemerintah serta kerja sama dengan golongan lain dalam memelihara
dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil,makmur, sentosa
yang di rridlai Alloh.
10. Bersifat adil korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.
E. Kontekstualisasi Kepribadian Muhammadiyah
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
8/21
Dalam matan / teks kepribadian muhammadiyah dinyatakan bahwa masuk gerah
(muhammadiyah) yaitu dakwah islam, amarmaruf nahi munkar. Penegasan seperti
ini jelas mengharapkan komitmen muhammadiyah ada pada Ali Imran ayat 104 suatu
alat yang menjadi faktor utama yang melatar belakangi berdirinya persyarikatan
muhammadiyah.
1) Pengertian dahwah islam
Dilihat dari bahasa (etimologi) dakwah adalah berasal dari kata
daa,yadu,dawatan berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Sedang dilihat dari
istilah (terminologi) berarti panyampaian islam kepada manusia baik secara lisan
tulisan ataupun lukisan.
Dalam mendeskripsikan pengertian dakwah ada beberapa batasan atau definisi
sebagai berikut :
1.Segala aktivitas dan usaha untuk mengobah satu situasi tertentu kea rah
situasi lain yang lebh baik, sesuai dengan ajaran islam.
2.Usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan
manusia dan seluruh umat konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan
hidup di dunia ini, yang meliputi amar makrur dan nabi munkar, dengan
berbagai media dan cara yang di perbolehkan akhlak dan membimbing
mengamalkanya dalam perikehidupan perorangan perikehidupan berumah
tangga (usrah), perikehidupan masyarakat, dan perikehidupan bernegara.
3.Mengajak dan menyeru manusia atau masyarakat kepada ajaran islam,
dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan kebenaran dan ajaran-
ajaran islam sehingga manusia/masyarakat dapat menginsyafi akan
kebaikan kelebihan dan keutamaan islam bagi pembentukan pribadi yang
uatama dan bagi mengatur ketertiban hidup bermasyarakat dalam segala
aspek kegidupan seperti bidang
iktihad,ibadah,akhlak,kebudayaan,pendidikan-pengajaran,ilmu
pengetahuaan,social,ekonomi, juga dalam bidang kenegaraan/politik dan
sebagainya.
Tujuan Dakwah Islam.
Menurut Abul Ala Al-Maududi tujuan dakwah islamiyah secara proporsional
meliputi tiga sasaran yaitu:
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
9/21
a.Agar supaya umat manusia menyembah kepada Alloh tidak
mempersyarikatkan-Nya dengan sesuatu dan tidak akan menyembah
Tuhan selain kepada Alloh semata-mata.
b.Agar supaya manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya,
memurnikan keyakinannya, hanya mengakui Alloh sebagai Tuhannya
membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq dan selalu menjaga amal
perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
dianutnya.
c.Dakwah islamiyah di tunjukan untuk mengubah system pemerintahan
yang dzalim ke pemerintahan islam (maududi, petunjuk untuk juru
dakwah:9-10)
2) Pengertian amar makruf
Arti amar makuf adalah memerintahkan kebaikan /kebajikan Abul Ala al-
maududdi menguraikan secara rinci tentang istilah maruf dan munkar. Makruf
atau jamaknya makru:fa:t berasal kata a-ra-fa, yang artinya ia mengenal. Arti
semula kata makruf ialah sesuatu yang di kenal atau yang di ketahui. Dari
artiyang di ketahui kemudian berubah menjadi yang baik karena sejak semula
hati nurani manusia telah mengenal terhadap hal atau sifat tertentu bahwa hal
atau sifat tersebut adalah baik oleh karena itu semua hal atau sifat tersebut adalah
baik oleh karena itu semua hal atau sifat yang di kenal sebagai suatu kebaikan
oleh hati nurani manusia di namakan marufat(Maududdi:32-36).
Syariat islam membagi marufat dalam tiga kategori, yaitu :
Fardlu yaitu mendapat pahala bila dikerjakan dan mendapatkan
hukuman jika di tinggalkan.
Sunah yaitu yang mendapat pahala jika di kerjakan dan tidak
mendapatkan hukuman bila di tinggalkan.
Mubah yaitu yang tidak berpahala jika di kerjakan dan tida
mendapatkan hukuman bila di tinggalkan.
Sementara itu At-Tabari dalam jamial-bayan fi tawilaya:til Quran III,hal 391
menjelaskan pengertian makruf sebagai berikut: Asal istilah makruf adalah
segala sesuatu yang di kenal (baik) untuk dikerjakan, indah(jamil) dan di anggap
baik (mustabsan), bukan dianggap buruk oleh ahli iman kepada Alloh. Sedang
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
10/21
taat kepada Alloh. Sedang taat kepada Alloh disebut makruf oleh karena taat
kepada Alloh ini oleh ahli imam di anggap sebagai hal yang di ketahui (baik)
pengerjaannya dan mereka tidak membencinya.
Sedang Muhammad Thahir ibnu Ashur dalam Tafsir wal Tanwir III, hal 40
menyatakan bahwa : makruf adalah segala sesuatu yang di ketahui
(kebaikannya). Istilah ini merupakan najaz(metaphoric) kepada hal-hal yang bias
di terima dan di ridhai. Sebab, segala sesuatu yang di ketahui (kebaikannya)
menjadi biasa bisa di terima menurut pertimbangan akal dan ketentuan syariah
(dengan kata lain) makruf adalah kebenaran dan kebaikan /kemaslahatan (as-
shalah). Sebab hal ini bias di terima dalam keadaan neral.(Azizy) reintrepretasi
dan sosialisasi konsep Amarmrufnahi munkar dalam pemikiran
Muhammadiyah :22-23.
3) Pengertian Nahi munkar
Arti dari nahi munkar ialah mencegah kemungkaran atau apa saja yang di ingkari
dan ditolak oleh islam. Munkar atau jamaknya munka:ra:t artinya sesuatu yang di
ingkari atau sesuatu yang di tolak. Dari arti semula yang ditolak atau yang
diingkari kemudian berubah menjadi yang jahat, yang buruk, karena sejak
semula hati nurani manusia telah menolak dan mengingkarinya karena kejahatan-
kejahatannya. Oleh karena itu kemudian semua hal atau sifat yang di ingkari oleh
hati hati nurani umat manusia di namakan munkara:t sebagaimana halnya
konsep makruf, menurut Azizy konsep munkar juga meliputi konsep keagamaan
dan konsep akal yang tidak lepas dari kenyataan di dunia. Oleh karena itu
kerusakan lingkungan, manipulasi,korupsi,polusi,pencemaran,lebih lebih
kedzaliman, dan semacamnya juga masuk dalam pengertian munkar, atau masuk
dalam konsep batil,fasad. Ada beberapa ayat Al-Quran yang secara tegas
melarang kerusakan di bumi. Dan hal-hal yang sekitarnya merugikan rakyat
banyak bias masuk dalam pengertian mungkar. Lebih lagi kezaliman jelas sekali
kemungkarannya
Syariat islam membagi munkarat menjadi dua kategori yaitu:
Haram yakni segala sesuatu yang mutlak dilarang dan mendapat
hukuman bila di kerjakan dan mendapatkan pahala bila di tinggalkan.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
11/21
Makruh yakni segala sesuatu yang tidak hanya di senangi saja tiada
mendapatkan hukuman bila di lakukan dan mendapatkan pahala jika di
tinggalkan.
Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa perasaantentang baik dan jahat itu adalah inheren dalam watak manusia sendiri. Sebab
itulah maka dalam terminology Al-Quran yang baik itu namanya al-makruf
(sesuatu yang sudah di ketahui) dan yang jahat itu di beri nama al-munkar
(sesuatu yang diingkari, yang ditolak) dengan kata lain perkataan al-marufat itu
di kenal sebagai sesuatu yang baik digemari oleh setiap manusia.
Sasaran Gerakan Muhammadiyah
Dalam matan kepribadian Muhammadiyah dinyatakan bahwa maksud gerakannya
ialah dakwah islam amal makruf nahi munkar yang di tunjukan kepada dua bidang :
perseorangan dan masyarakat. Dari penegasanini jelas bahwa sasaran gerak dakwah
islam yang dilaksanakan oleh muhammadiyah terbagi menjadi dua yaitu :
a.Perseorangan yang terbagi pula dalam dua kelompok, yaitu :
- Orang yang sudah islam(umat ija:bah)
- Orang yang belum islam (umat dakwah)
b.Masyarakat
Terhadap ketiga kategori ini sifat dakwah yang di gerakan muhammadiyah
berbeda-beda di sesuaikan karakter, situasi kondisi masing-masing.
1. Sifat dakwah terhadap orang yang sudah islam (umat ijabah)
Sifat dakwah yang di tujukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat
ajakan untuk menerima islam sebagai keyakinan hidupnya, akan tetapi bersifat
tajdid dalam arti pemurnian. Artinya bahwa tadjid yang di kenakan pada
golongan ini bersifat menata kembali amal keagamaan mereka sedemikian
bersih dan murninya sebagaimana yang di ajarkan oleh Alloh dan Rasul-Nya.
Tajdid atau pemurnian terhadap amal beragamaan umat ijabah meliputi bidang-
bidang:
a. Akidah
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
12/21
Akidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan keyakinan hidup
secara etimologis mkna aqidah adalah ikatan (bundelan-jiwa) sedangkan
secara terminologis berarti kepercayaan, keyakinan,cread atau credo.
Dalam ajaran islam ajaran yang bersangkut paut dengan masalah aqidah atau
iman meliputi 6 prinsip yaitu:
1. Iman kepada Alloh SWT
2. Iman kepada hari akhir
3. Iman kepada malaikat-malaikat-Nya
4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya
5. Iman kepada kitab-kitab-Nya
6. Iman kepada Qadla dan Taqdir-Nya
Terhadap keenam prinsip di atas harus di usahakan sungguh-sungguh
agar terhindar dari berbagai ajaran atau keyakinan yang berasal dari luar
islam, termasuk didalamnya bahkan yang paling utama adalah murninya
keimanan terhadap Alloh SWT. Dalam matan keyakinan dan cita-cita Hidup
Muhammadiyah disebutkan bahwa Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya aqidah islam yang murni,bersih,dari gejala-gejala
kemusyrikan,bidah dan khufarat. Dari isi matan tersebut dapat di pahami
bahwa tekanan tajdid yang perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius
adalah dalam bidang ajaran tauhid. Dan sesungguhnya lah bahwa ketiga
bentuk penyakit bagaimana yang di tegaskan dalam matan tersebut yaitu
syirik,bidah,dan khurafat,sebagian besar memang mengarah dan
mengancam kepada ketauhidan seseorang. Sementara itu pula masalah tauhid
dalam ajaran islam menjadi landasan yang paling mendasar yang menjadi
satu-satu nya penentu yang akan menentukan diterima atau tidaknya amal
perbuatan manusia di hadappan Alloh SWT.
Terhadap orang yang telah menerima islam wajib baginya di luruskan, di
bersihkan dan di murnikan ketauhidan mereka dari berbagai penyakit seperti
berikut :
a. Syirik
Syirik di liahat dari bahasa adalah menyukutukan atau mensyarikatkan.
Sedang dari segi istilah yang di maksud dengan syirik adalah
menyukutukan Allohdengan yang lainnya baik menyukutukan dari
bentuk yang dzat,sifat,wujud ataupun dari segi perbuatannya.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
13/21
Menurut DR yusuf Qardhawi yang di maksud dengan syirik adalah
membuat dan menjadikan sekutu bagi Alloh dalam melakukan sesuatu
perbuatan yang seharusnya perbuatan itu di tunjukan kepada Alloh
semata(hak Alloh). Menjadikan tuhan lain-lain bersama Alloh. Dia
menyembahnya, menaatinya, meminta pertolongan kepadanya mencintai
dan atau melakukan perbuatan-perbuatan lain seperti itu yang tidak
boleh di lakukan kecuali kepada Alloh SWT (al-maududi,ibid,.:60-61).
Kewajiban seorang hamba terhadap Tuhan yang pertama dan
yang paling utama ialah mentauhidkan Alloh semurni-murninya.
Apabila mentauhidkan Alloh adalah merupakan hak Alloh atas hamba-
hambaNya yang berarti bahwa mentauhidkan Alloh adalah merupakan
kewajiban mutlak bagi hamba yang harus di tempuhnya dalam
keseluruhan hidup maka sebaliknya menyekutukan Alloh, merupakan
suatu yang di larang atau diharamkan termasuk suatu dosa yang paling
besar.
Dalam uraian di muka telah di jelaskan bahwa menyekutukan Alloh
dengan sesuatu yang dapat berupa Dzaat(substansi),wujud.sifan apapun
perbuatan.
1. Menyukutukan Alloh dari segi dzat
Menyukutan Alloh dari segi dzat (subtansi) dapat berupa
mempersekutukan sesuatu selain Alloh dengan keyakikan bahwa
sesuatu tersebut dzat Alloh. Mempersekutukan semacam ini umpama
kepercayaan trinitas yaitu kepercayaan yang berkeyakinan bahwa
Alloh dan alMasih atau Alloh dan Anak-Nya atau Alloh dengan
kalimat-Nya, kedua-duanya azaly (eternal) atau preexistence artinya
wujudnya tidak dipengaruhi oleh zaman. Dalam enclyclopedi or
religion di katakana bahwa tuhan itu satu dalam jauhar
(being,subtance) kekuasaan dan keagungan Nya akan tetapi sejak
zaman azali tersebut dalam tiga pribadi (opnum person hypostasis)
yang sederajat dan sempurna yang mempunyai urutan-urutan nama
yang sesuai yaitu bapa(father),anak (kalimat son-world-logos) dan
ruhul kudus(A.hanafi pengantar Theologi Islam :38)
2. Menyukutukan Alloh dari segi wujud
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
14/21
Bentuk mempersekutukan Alloh dari segi ini berupa di samping
menyembah kepada Alloh, menyembah wujud selain-Nya, seperti
menyembah kepada berhala,pohon-pohon yang di anggap keramat
kubur yang di keramatkan,makhluk-makhluk halus dan sebagainya.
(S.Az-Zumar/39:3)
3. Menyukutukan Alloh dari segi sifat
Kategori termasuk perbutan syirik bagi orang yang sentiasa
memperturutkan bisikan hawa nafsunya. Di taatinya semua ajakan
hawa nafsu bagaikan seseorang yang selalu menaati segala perintah-
perintah Tuhan. Sikap seperti ini tergambar dalam Al-Quran secara
jelas jelas sekali dalam surat furqan/25:43. Termasuk juga
menyukutukan Alloh dari segi sifat adalah perilaku pamer (riyadan
sumah) dihadapan orang lain dengan motif agar dirinya di puji dan
di kagumi sekalipun dalam pengertian syirik kecil (asy-syirkul-asgar)
dalam sebuah hadist di riwayatkan bahwa Rasululloh saw pernah
menyatakan :bahwa Alloh telah berfirman kemuliaan itu adalah
pakaian-Ku, dan keluhuran itu adalah selimut-Ku. Barang
siapamerebut dari-Ku dari salah satu dari kedua sifat tersebut
sungguh akan menyiksanya.(HR.Muslim)
Yusuf Qardhawi memperinci berbagai macam ragam syirik kecil
(asyirkul asghar) sebagai berikut :
- Bersumpah dengan selain Alloh
Diantara as-syirku al-asghar ialah bersumpah dengan selain Alloh
SWT seperti bersumpah dengan nama nabi, malikat, kabah
kepada seorang wali,seseorang pembesar, tanah air, nenek moyang
atau dengan yang lain dari mkhluk-mkhluk Alloh. Semua itu
termasuk syirik. Nabi menyatakan : barang siapa yang bersumpah
dengan selain nama Alloh maka dia telah kufur atau syirik (HR.
Tirmizi dan di hasankan).
- Memakai kalung atau benang penangkal bala
Mengalungkan benang, tembaga atau logam lainnya pada leher
tangan atau perut dengan maksud untuk menolak bala maka
perbuatan semacam ini adalah syirik.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
15/21
Dari Imran bin Husain, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat
seorang laki-laki memakai gelang di lengannya tembaga
kemudian beliau bertanya : celaka kamu, apa ini ? jawab si lelaki
tersebut ini adalah benda yang lemah kemudian Rasululloh
bersabda: ingat sesungguhnya dia itu hanya nmanmbah
kelemahan mu karena itu buanglah dia karena kalu kamu mati
sedang itu dia tetap kamu pakai selamanya kamu tidak akan
selamat(HR. Ahmad)
- Menggantungkan azimat
Berbagai macam bentuk wujud azimat secara keseluruhan di
larang oleh agama islam untuk di kenakan baik azimat tersebut di
buat ari ayat-ayat Al-Quran sekalipun ataupun di buat dengan
menggunakan sifat-sifat Alloh atau menggunakan nama-nama-
Nya.
Dalam sebuah riwayat di nyatakan bahwa Rasulullah bersabda
barang siapa yang menggantungkan azimat maka dia telah
berbuat syirik.(HR.Ahmad).
- Mantera-mantera
Mantera adalah mengucapkan kata-kata dan guman-guman yang di
lakukan oleh orang-orang jahiliyah dengan keyakinan bahwa kata-
kata tersebut dapat menolak kejahatan dengan bantuan jin atau
mengulang-ngulang nama-nama asing atau kata-kata yang tidak di
mengerti. Perbuatan semacam ini jelas bertentangan dengan ajaran
tauhid. Rasulullah saw menyatakan secara tegas bahwa
sesungguhnya mantera azimat dan guna-guna itu adalah
perbuatan syirik(HR.Ibnu Hibban)
- Sihir
Sihir ialah semacam penipuan dan pengelabuhan yang di lakukan
dengan cara memantera, menjampi, mengikat atau meniup sihir
termasuk syirik karena mengandung makna meminta pertolongan
kepada selain Alloh yaitu meminta bantuan kepada jin,syaitan atau
sebangsanya.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
16/21
- Peramalan
Salah satu di antara macam-macam sihir adalah peramalan yaitu
suatu dakwaan dari para peramalnya yang beranggapan bahwa
mereka dapat mengetahui dan melihat rahasia-rahasia di massa
depan berupa kejaian-kejadian yang umum atau khusus,
perbintangan atau sebangsanya.
- Guna-guna
Adalah semancam mantera yang khusus untuk membuat seorang
jatuh hati atau jatuh cinta.
- Dukun dan tenung
Dukun ialah seseorang yang dapat memberitahukan tentang hal-
hal ghaib pada masa dating atau memberitahukan apa yang tersirat
di dalam naluri manusia. Sedang tukang tenung adalah nama lain
bagi peramal dan dukun atau nama lain bagi orang-orang yang
mengatakan bahwa dirinya dapat mengetahui hal-hal yang ghaib,
baik yang akan terjadi pada masa dating atau tersembunyi di dalam
hati.
- Sembelihan selain untuk Alloh
Menyembahkan kurban dan penyembelihan hewan yang bukan
karena Alloh adalah termasuk perbuatan syirik
- Berperasaan sial (tatbayyur)
Tahayyur ialah berperasaan sial, atau berfirasat buruk, yang oleh
karenanya menimbulkan rasa pesimis, rasa kecil hati.
b. Khurafat
Arti bahasa dari khufarat ialah berbagai cerita bohong. Sedang menurut
arti istilah yang di maksud dengan arti khufarat adalah berbagai
kepercayaan yang khayali bahwa di luar Alloh ada berbagai kekuatan
ghaib yang dapat menyebankan kesalmatan seseorang dan dapat pula
mendatangkan mudlarat terhadap seeorang.
Kufarat adalah inheren dengan dua fham kuno yaitu faham
animisme atau faham terhadap adanya kekuatan ghaib (supra natural)
yang di pencarkan oleh berbagai macam roh,semisal ada kepercayaan
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
17/21
terhadap kekuatan yang memancar daru kubur seseorang yang di anggap
keramat.sedang yang inheren dengan faham dinamisme ialah
kepercayaan bahwa pada setiap benda-benda tertentu terdapat kekuatan
ghaib semacam percaya kepada magisnya keris,tombak, batu akik, besi
aji dan sebagainya ataupun benda-benda azimat yang di percayai dapat
menangkal terhadap berbagai macam bala atau dapat membuat kebal
seseorang.
c. Bidah
Kata biah menurut arti bahasa dapat berarti model atau sesuatu yang
baru tidak di dahului oleh contoh atau sesuatu perkara yang terjadi
dengan tidak ada contohnya. Sedang menurut syara yang di maksud
dengan bidah ialah urusan yang baru dialami di dalam agama baik
berupa aqidah(kepercayaan) berupa ibadah ataupun berupa sifat bagi
ibadah yang belum pernah ada (terjadi) di masa Rasulullah.
Melakukan bidah dalam segala urusan ibadah ataupun aqidah yang
sangat di cela oleh agama dan di larang untuk di kerjakan
b. Akhlak
Tajdid dalam bidang akhlak adalah berupa mendidikkan dan menyatakan
hidup yang mulia dan terpuji dan bersamaan dengan hal tersebut
menuntunkan untuk melepaskan diri dari sikap kebiasaan hidup tercela dan
menjijika.
Dalam matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah dinyatakan bahwa
muhamadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan sunah Rasul tidak bersendi
kepada ciptaan ciptaan manusia. Nilai ini jelas bahwa nilai akhlak mulia yang
di tegakkan oleh muhammadiyah adalah nilai yang bersumber kepada ajaran
Al-Quran dan as-sunah yang berarti suatu ajaran nilai yang bersifat absolute,
hingga oleh karenanya memiliki kewibawaan yang dapat memaksa dan
mendorong dengan penuh kesadaran para pendukungnya.
c. Ibadah
Tajdid dalam bidang ibadah (ibadah mahdliyah) terdapat orang yang sudah
islam adalah menuntunkan ibadah sebagimana yang di tuntukan oleh
Rasulullah saw tanpa tambahan dan perubahan dari manusia (bidah) setra
menghilangkan kebiasaan seprti taqlid atau membeo.
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
18/21
Istilah ibadah di lihat dari arti bahasa berarti taat dan tunduk di sertai dengan
merendahkan diri pengertian ibadah menggambarkan tunduknya seseorang
terhadap ketinggian dan keunggulan orang lain hingga ia turun dari derajat
kebangsaan dan melepaskan kemerdekaan untuk orang tersebut dengan
meninggalkan perlawanan dan pendurhakaan serta mengikutinya dengan
patuh (maududi pengertian agama,ibadah dan ketuhanan yang maha esa
dalam Al-Quran:111-112) sedang menurut arti istilah sebagaimana yang di
rumuskan oleh majlis Tarijh di nyatakan bahwa ibadah ialah bertaqarub
(mendekatkan diri kepada Alloh) dengan menaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan Nya dan mengamalkan segala yang di izinkan-
Nya selanjutnya oleh majlis Tarjih pengertian ibadah tersebut di bagi menjadi
dua yaitu :
Ibadah umum atau di sebut juga dengan istilah muamalat
duniawiyat yaitu segala amalan yang di izinkan Alloh.
Ibadah khusus atau sering juga di sebut dengan istilah ibadah
mahdlah ialah apa yang telah di tetapkan oleh Alloh perincian-
perinciannya tingkah laku dan cara-caranya tertentu.
Pengertian ibadah yang di maksud dalam pembahasaan ini adalah ibadah
dalam arti khusus atau yang sering di sebut dengan ibadah mahdliyah ibadah
ini berupa tata aturan illahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara
hamba dengan tuhannya yang cara,acara, tata cara dsn upscsrsnys di tentuksn
secara terperinci oleh Al-Quran dan sunnah Rasul terhadap bidang ini
tertutup sama sekali dari berbagai macam ijtihad ataupun berbagai macam
bidah serta dalam pengalamannya dilarang sekedar dengan sikap taqlid
semata-mata.
2. Dakwah kepada orang yang belum islam
Dakwah islam kepada orang belum islam adalah merupakan ajakan seruan dan
panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau tabsyir. Ataupun
tujuan utamanya ialah agar mereka mengerti, memahami ajaran islam, dan
kemudian mau menerima islam sebagai agamanya dilakukan dengan
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
19/21
menunjukan mahasinul islam (keindahan islam)dengan ketenangan-ketenangan
dan ttingkah laku (contoh teladan) serta tanpa paksaan.
Dakwah pada orang yang belum islam hendaknya lebih di kedepankan islam
dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan (entng-entengan-jawa) yang
dapat menimbulkan kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata
mudah dan menggembirakan bukannya menambah beban dan tidak
menimbulkan kesusahan dan kesulitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
20/21
Kepribadian muhammadiyah adalah berupa sebuah pertanyaan apakah
muhammadiyah itu? Hal seperti ini tidak lain di maksudkan untuk mengungkapkan
tentang jati diri muhammadiyah yang sebenar-benarnya. Justru oleh karena itu maka
sebenarnya hal tersebut di atas dapat juga dig anti dengan rumusan hakikat
Muhammadiyah.
Sesunggunyalah bahwa sebenarnya intisari(nucleus)dari kepribadian muhammadiyah
itu sendiri terletak pada pokok bahasan yang pertama ini. Di katakana sebagai intinya
karena memang rumusan kepribadian Muhammadiyah itu sendiri bermula diilhami oleh
pidato dari KH.Fakih Usman di depan khusus pimpinan muhammadiyah seluruh Indonesia
yang berlangsung pada tahun 1961 di kota Yogyakarta yang berjudul apakah
muhammadiyah itu? dari isi pidato itulah kemudian menstimulasi dan memotivasi tokoh-
tokoh muhammadiyah untuk merumuskan lebih rinci dalam rangka mendeskripsikan jati
diri persyarikatan Muhammadiyah. Dan dari inti pidato itu kemudian dijadikan pokok
pada judul pertama dari empak pokok bahasan yang tersimpul dalam kepribadian
muhammadiyah.
B. Saran
Dengan demikian Muhammadiyah meupakan suatu persyarikatan yang merupakan
gerakan islam .pada pertanyaan yang singkat ini terkandung dua pengertian yang sangat
padat yaitu muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan, suatu organisasi, suatu
perkumpulan, atau suatu jamiyah dan muhammadiyah sebagai gerakan islam.
DAFTAR PUSTAKA
-
7/31/2019 Makalah Lengkap Studi Islam
21/21
Haedar Nashir (Ed.). 1992. Dialog Pemikiran Islam dalam Muhammadiyah.
Yogyakarta. Badan Pendidikan Kader PP Muhammadiyah.
Sujarwanto, dkk., (Ed.). 1990. Muhammadiyah dan Tantangan Masa Depan;
Sebuah Dialog Intelektual. Yogyakarta : Tiara Wacana.
KHM. Mansour, tth. 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah. Yogyakarta : PP
Muhammadiyah Majlis Tabligh.
Mustafa Kamal Pasya. 2002.Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta :
LPPI Yogyakarta