Makalah Konsep Iman
Transcript of Makalah Konsep Iman
KONSEP IMAN
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Oleh;
Elia Nurhaeni
NIM: 2107090042
Fitri Susanti
NIM : 2107090061
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2009/2010
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berhubungan dengan
Konsep Iman.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan
hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih
banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis
miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah
ini sangat penulis harapkan.
Ciamis, Oktober 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....
A. PENDAHULUAN …………………………………………………….......
1.1 Latar belakang………………………………………………………….
1.2 Pokok Masalah
a. Pengertian Iman
b. Hubungan Iman dan Islam
c. Rukun Iman
d. Sifat- sifat Orang Yang Beriman
e. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
f. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
B. PEMBAHASAN…………………………………………………………..
1. Pengertian Iman
2. Hubungan Iman dan Islam
3. Rukun Iman
4. Sifat- sifat Orang Yang Beriman
5. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
6. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
C. PENUTUP…………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali orang yang merasa diri-nya beriman, mereka
juga hafal benar arti dari kata iman. Namun, sesungguhnya mereka belum mengerti
apa makna dari iman itu, serta tingkahlaku dan perbuatan mereka tidak mencerminkan
diri-nya beriman.
Kami mengambil materi pembahasan “ Konsep Iman “, selain sebagai
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam adalh untuk meluruskan dan memperbaiki
konsep iman yang belum sempurna.
2. Pokok Masalah
a. Pengertian Iman
b. Hubungan Iman dan Islam
c. Rukun Iman
d. Sifat- sifat Orang Yang Beriman
e. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
f. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Iman
Secara bahasa , iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara menurut
istilah adalah ”mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan
mengamalkan dalam perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang
sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh
keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan
hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari- hari.
Kata Iman di dalam al-Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam- macam.
Ar- Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al- Qur’an mengatakan bahwa kata iman
didalam al- Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di bibir
saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang digunakan untuk arti iman
yang hanya terbatas pada perbuatan saja, sedangkan hati dan ucapannya tidak beriman
dan ketiga kata iman terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan sehari- hari.
~ Iman dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah tanpa dibarengi dengan hati dan
perbuatan dapat dilihat dari arti QS. Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu:
یخـدعون نینومن ٱلناس من یقول ءامنا بٱللھ وبٱلیوم ٱلأخر وما ھم بمؤم
ٱللھ وٱلذین ءامنوا وما یخدعون إلا أنفسھم وما یشعرون
“ Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan :” Kami beriman kepada
Allah dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya mereka bukan orang- orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan menipu orang-orang yang beriman, tetapi
yang sebenarnya mereka menipu diri sendiri dan mereka tidak sadar.
~ Iman dalam arti hanya perbuatannya saja yang beriman, tetapi ucapan dan hatinya
tidak beriman., dapat dilihat dari QS. An- Nisa, 4: 142:
إن ٱلمنـفقین یخـدعون ٱللھ وھو خـدعھم وإذا قاموا إلى ٱلصلوة قاموا كسالى
یراءون ٱلناس ولا یذكرون ٱللھ إلا قلیال
“ Sesungguhnya orang-orang munafik (beriman palsu) itu hendak menipu mereka.
Apabila mereka berdiri mengerjakan sembahyang, mereka berdiri dengam malas,
mereka ria (mengambil muka) kepada manusia dan tiada mengingat Allah melainkan
sedikit sekali”.
~ Iman dalam arti yang ketiga adalah tashdiqun bi al-qalb wa amalun bi al-jawatih,
artinya keadaan dimana pengakuan dengan lisan itu diiringi dengan pembenaran hati,
dan mengerjakan apa yang diimankannya dengan perbuatan anggota badan. Contoh
iman model ini dapat dilihat dalam QS. Al- Hadid, 57:19:
وٱلشہداء عند ربہم لھم وٱلذین ءامنوا بٱللھ ورسلھۦ أولـnك ھم ٱلصدیقون
وٱلذین كفروا و掉ذبوا بـایـتنا أولـnك أصحـب ٱلجحیم أجرھم ونورھم
“ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu adalah
orang- orang yang Shiddiqien”.
Berdasarkan informasi ayat-ayat tersebut dapat diketahui bahwa di dalam al-
Qur’an kata iman digunakan untuk tiga arti yaitu iman yang hanya sebatas pada
ucapan, iman sebatas pada perbuatan, dan iman yang mencakup ucapan. Perbuatan
dan keyakinan dalam hati.
2. Hubungan Iman dan Islam
Kata islam sebagaimana diketahui berasal dari kata aslama yuslimu islaman
yang artinya berserah diri, patuh dan tunduk kepada Allah. Orang yang melakukan
demikian selanjutnya disebut muslim.
Menurut Al-qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya
ajaran yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai
landasan untuk melakukan perbuatan. Al-qur’an dengan tegas memegang taguh
pengertian seperti ini, karena menurut Al-qur’an walaupun setan dan malaikat itu
sama-sama adanya, namun beriman kepada malaikat acap kali disebut sebagai bagian
dari rukun iman, sedang terhadap setan orang diharuskan mengafirinya.
Hal ini misalnya terlihat pada ayat:
ستمسك بالعروة لا إكراه في الدین قد تبین الرشد من الغي فمن یكفر بالطاغوت ویؤمن باللھ فقد ا
الوثقى لا انفصام لھا وللھ سمیع علیم
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui”.
Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara
iman dan islam. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan diantaranya sekaligus
merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan kepada segi keyakinan
dalam hati, sedangkan islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.
3. Rukun Iman
Secara harfiah kata rukun berarti berdampingan, berdekatan, bersanding,
bertempat tinggal bersama atau kekuatan. Dalam ilmu fiqih rukun sering diartikan
suatu perbuatan yang mengesahkan suatu kegiatan dan perbuatan tersebut termasuk
dari kegiatan tersebut.
Allah berfirman dalam QS. Al- Baqarah,2 : 177,yaitu:
م لیس البر أن تولوا وجوھكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن باللھ والیو
الآخر والملائكة والكتاب والنبیین
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan
tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari kemudian,
Malaikat-malaikat, Kitab- kitab, Nabi-nabi….”
Didalam ayat tersebut disebutkan rukun iman itu ada lima, yaitu beriman
kepada Allah, Hari kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi. Disitu tidak
disebutkan rukun iman yang ke enam, yaitu beriman kepada qada dan qadar.
4. Manfaat Iman Bagi Kehidupan
Ø Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa
Ø Iman akanmenimbulkan rasa kasih saying kepada sesama dan
akanmeningkatkan tali persaudaraan dengan-Nya.
Ø Iman akan membebaskan jiwa manusia dari kekuasaan orang lain
Ø Iman yang hakiki itu dapat menimbulkan jiwa keberanian dan ingin terus maju
karena membela kebenaran.
Ø Iman yang disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci dibukakannya
kehidupan yang baik, adil dan makmur.
Ø Orang yang beriman akan diberikan kekuasaan dengan mengangkatnya sebagai
khalifah di muka bumi.
Ø Orang yang beriman akan mendapat pertolongan dari Allah.
Ø Iman akan membawa terbukanya keberkahan di langit dan bumi.
5. Sifat-sifat Orang yang Beriman
ü Teguh pendirian / tidak mudah terpengaruh dalam keadaan apapun dan tidak
lemah karena cobaan.
ü Tegas dalam mengambil sikap dan mudah menerima nasehat.
ü Senang mencari dan menambah ilmu
ü Selalu merasa khawatir dan takut jangan-jangan amal sOleh yang dikerjakannya
belum cukup untuk bekal menghadap kehadirot Allah sehingga mempunyai
semangat yang tinggi untuk lebih banyak beramal.
ü Sederhana dan selalu menjaga kebersihan.
ü Dan lain-lain
6. Hal-hal yang dapat Meningkatkan Keimanan
∂ Ilmu, yaitu dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah SWT seperti
makna dari nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya.
Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya,
maka semakin bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada
Allah SWT.
∂ Merenungkan ciptaan Allah, keindahannya, keanekaragaman-Nya, dan
kesempurnaan-Nya. Maka kita akan sampai pada kesimpulan : Siapa yang
merancang, menciptakan dan mengatur semua ini ? Jawabannya hanya Allah
∂ Senantiasa menuingkatkan ketaqwaan dan meninggalkan maksiat kepada-Nya
C. PENUTUP
1. Kesimpulan Setelah kita membaca dan membahas Konsep Iman kita akan mengetahui
apa yang dimaksud iman itu ? Apa manfaatnya bagi kita ? Dan bagaimana kita meningkatkan keimanan kita ? Iman itu adalah keyakinan kita,adalah apa yang kita percaya,adalh pondasi bagi kehidupan kita. 2. Saran
Layaknya sifat seorang muslim yang beriman, adalah ia yang mudah menerima nasehat dan senang mencari serta menambah ilmu. Dapatlah makalah ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam kehidupan kita sehari-hari karena di dalamnya ada ilmu serta nasehat-nasehat yang insyaallah dapat berguna di dunia maupun di akhirat.Amiin…
DAFTAR PUSTAKA
Hafidudin,Didin.2005.Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.Syaamil.Bandung Azra, Azyumardi. 2008. Kajian Tematik Al-Qur’an tentang Ketuhanan. Angkasa. Bandung. http://www.quranexplorer.com/quran/ http://padepokankibuyut.wordpress.com/kumpulan-tulisan/islam-iman-dan-ihsan-sebagai-trilogi-ajaran-ilahi/