MAKALAH KONSEP icme
-
Upload
beka-sevenfoldism -
Category
Documents
-
view
82 -
download
0
description
Transcript of MAKALAH KONSEP icme
Tugas Sistem Reproduksi
“ KONSEP BAYI BARU LAHIR ”
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2012-2013
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah
dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Ibu Anita Rahmawati S,
kep.Ns serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril
maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya
menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kelompok kami susun ini penuh manfaat,sehingga dapat di ambil hikmah dari judul
Ablasio Retina ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Jombang, Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB 1 PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ………………………………………………………………………. 3
2.2 Ciri-ciri bayi normal …………………………………………………………. 3
2.3 Periode bayi setelah lahir …………………………………………………….. 4
2.4 Fisiologi Neonatus …………………………………………………………… 8
2.5 Perubahan fisiologi BBLN …………………………………………………... 12
2.6 Reflek-reflek fisiologis ………………………………………………………. 13
2.7 Penilaian Apgar Score ……………………………………………………….. 16
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan …………………………………………………………………..... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai seorang perawat harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi atau
perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan
keperawatan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang
sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus
mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi
per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan
melawan setiap penyakit /infeksi.
Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam
rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih.
Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi darah,
termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bayi Baru Lahir Normal?
2. Bagaimana ciri-ciri bayi baru lahir normal?
3. Bagaimana periode bayi setelah lahir ?
4. Bagaimana fisiologi neonatus?
5. Bagaimana perubahan fisiologi bayi baru lahir normal?
6. Bagaimana reflek-reflek fisiologi pada BBLN?
7. Bagaimana penilaian pada BBLN dengan Apgar score?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Bayi Baru Lahir Normal
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Bayi lahir Normal
3. Untuk mengetahui periode bayi setelah lahir
4. Untuk mengetahui fisiologi neonatus
5. Untuk mengetahui perubahan fisiologi Bayi baru lahir
6. Untuk mengetahui reflek-reflek fisiologi bayi lahir normal
7. Untuk dapat menggunakan penilaian dengan Apgar Score
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sanpai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. (Pusdiknakes, 1993 :
69)
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4
minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000
gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
congenital (cacat bawaan) yang berat.
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.(Nelson, 1999 : 535)
2.2 CIRI – CIRI BAYI NORMAL
a. BB : 2500 – 4000 gram
b. Panjang baan lahir : 48 – 50 cm
c. Lingkar dada : 30 – 38 cm
d. Lingkar kepala : 33 – 35 cm
e. Bunyi jantung dalam menit pertama ± 180x / menit, kemudian menurun setelah
tenang kira-kira 40x/menit.
f. Pernafasan pada menit pertama ± 80x / menit, kemudian menurun setelah tenang
kira-kira 40x/menit.
g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subcutan membentuk dan meliputi vercic
ceseosa
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna
i. Kuku sudah agak panjang dan lemas
j. Genetalia perempuan : Labia mayor menutup labia minor
Genetalia Laki – laki : Testis sudah turun ke scrotum
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. reflek moro sudah baik
m. gerak reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu berada di atas telapak tangannya
bayi akan menggenggam / adanya gerakan reflek.
n. Eliminasi baik, urin dan meconium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna
hitam kecoklatan (Pusdiknakes, 1993 : 69)
2.3 PERIODE BAYI SETELAH LAHIR
Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologi mulai terjadi pada tubuh bayi bari
lahir. Karena perubahan dramastis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
menentukan bagaimana ia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya
diluar uterus.
A. Periode Transisional
Mencangkup tiga periode meliputi, periode pertama reaktivitas, fase tidur dan
periode kedua reaktivitas. Karakteristik masing-masing periode memperlihatkan
kemajuan bayi baru lahir kearah fungsi mandiri.
a. Periode pertama reaktivitas
Periode pertama reaktivitas akan berakhir kira-kira 30 menit setelah
kelahiran
Karakteristik
1. Tanda-tanda vital BBl yaitu sebagai berikut :frekwensi nadi apical yang cepat
dengan irama yang tidak teratur, frekwensi pernapasan mencapai 80 x/menit,
irama tidak teratur , ada beberapa BBL yang keadaan pernapasannya cuping
hidung, ekspirasi mendengkur serta adanya retraksi.
2. Fluktuasi warna dari merah jambu pucat ke sianosis
3. Bising usus biasanya tidak ada, bayi biasanya tidak berkemih ataupun
mempunyai pergerakan usus selama periode ini
4. BBL mempunyai sedikit jumlah mucus,menangis kuat, reflex menghisap kuat.
Tips khusus :selama periode ini, mata bayi terbuka lebih lama daripada hari-
hari selanjutnya. Saat ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses
periode perlekatan karena BBL yang dapat mempertahankan kontak mata untuk
waktu yang lama.
b. Fase Tidur
Dimulai kira-kira 30 menit setelah periode pertama reaktivitas dan berakhir
dari satu menit sampai 2-4 jam.
Karakteristik
1. Saat bayi berada pa fase tidur, frekuensi jantung dan pernapasan menurrun.
Selama tidur, frekuensi pernapasan dan nadi apical kembali ke nilai dasar.
2. Kestabilan warna kulit, terdapat beberapa akrosianosis. Bising usus bisa didengar.
c. Periode Kedua Reaktivitas
Periode kedua reaktivitas berakhir sekitar 4-6 jam.
Karakteristik
1. Bayi mempunyai tingkat sensitivitas tinggi terhadap stimulus internal dan
lingkungan. Kisaran frekwensi nadi apical dari 120-160 x/menit dan dapat
bervariasi mulai <120 x/menit hingga takikardi >160x/menit. Frekwensi
pernapasannya berkisar dari 30 hingga 60x/menit, dengan periode pernapasan
yang lebih cepat, tetapi pernapasan tetap stabil.
2. Fluktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau kebiruan ke sianotik ringan
disertai dengan bercak-bercak.
3. Bayi kerap kali berkemih dan mengeluarkan mekonium selama periode ini.
4. Peningkatan sekresi mucus dan bayi bisa tersedak saat sekresi. Reflex
penghisapan yang sangat kuat dan bayi bisa sangat aktif.
d. Kondisi Saat Lahir
a) Tanda lahir
Beberapa tanda lahir mungkin tampak saat lahir, sementara yang
lainnya mungkin akan muncul dalam tahun pertama. Tanda lahir
adalah kondisi kondisi yang sangat umum dan tidak perlu dikawatirka.
Kebanyakan tanda lahir akan menghilang dengan sendirinya pada saat
anak memasuki usia sekolah namun tidak dipungkiri jika tanda lahir
tidak dapat menghilang.
b) Bibir Melepuh
Bintik seperti lepuhan di bibir bayi, akibat sering menghisap mungkin
akan terlihat. Kondisi ini tidak perlu dikawatirkan karena hal yang
normal dan tidak menimbulkan nyeri,
c) Air Mata dan Sumbatan Duktus Air Mata
Lapisan membrane yang menutupi jaringan pembuat air mata pada
saat lahir, sehingga bayi tidak mengeluarkan air mata sampai usia satu
minggu. Pada beberapa kasus, kondisi sumbatan duktus saluran air
mata dapat terjadi, mengakibatkan air mata yang berlebihan dan
bahkan infeksi di salah satu atau kedua mata. Biasanya duktus
membuka secara spontan seiring dengan waktu. Beberapa tetes air
mata buatan dianjurkan untuk membantu membersihkan lender
sekunder yang mungkin terakumulasi. Jika duktus tersumbat dan
menimbulkan gejala, intervensi pembedahan dapat diindikasikan pada
usia hamper satu tahun.
d) Struktur Tulang Klavikula
Kelahiran melalui vagina kadang-kadang menyebabkan fraktur tulang
klavikula. Bahkan tanpa tindakan khusus, kondisi ini dapat sembuh
sendiri.
e) Dislokasi Panggul
BBL dengan dilokasi panggul sangat umum ditemui, atau
mengalaminya setelah beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah
lahir. Dokter harus memeriksa kondisi ini segera mungkin setelah
kunjungan rutin dan menanganinya jika diperlukan.
f) Hematoma
Hematoma adalah akibat cairan di bawah kulit kepala yang
disebabkan tekanan jalan lahir atau pintu bawah panggul kekepala
bayi. Kepala bayi baru lahir mungkin akan terlihat seperti telur angsa,
tetapi tidak perlu dikawatirkan. Kebayakan diantaranya akan
menghilang dalam beberapa minggu.
g) Milia
Milia adalah kelenjar keringat yang belum sempurna terbentuk atau
kelenjar keringan yang tersumbat. Milia tampak seperti bintik kecil
putih dihidung dan leher. Milia ini akan menghilang dengan
sendirinya.
h) Bayi Kuning (Ikterus)
Ikterus adalah warna kulit bayi tampak kekuningan. Kondisi ini sering
muncul dalam beberapa hari setelah lahir dan menghilang dalam
seminggu. Proses ini normal dan tidak berbahaya sehingga tidak perlu
dicemaskan.warna kuning berasal dari bilirubin, sehingga hasil
pemecahan sel darah merah. Semua orang memiliki sel darah merah
yang sudah ‘tua’ yang akan dipecah, tetapi bayi baru lahir
memilikinya dalam jumlah yang lebih banyak, sementara hati bayi
baru lahir memproses bilirubin ini lebih lambat dari orang dewasa.
Hanya dalam keadaan terrtentu ikterus pada bayi baru lahir yang harus
diwaspadai. Jika hal ini terjadi, dokter akan memantau kadar bilirubin
dalam pemeriksaan darah setelah lahir.apabila ikterus terjadi lebih dari
5-7 hari setelah lahir, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apabila kulit bayi lebih kuning beberapa derajat, mungkin perlu
menangani kondisi ini dengan membaringkan bayi baru lahir dengan
penyinaran bilirubin night atau diselimuti dengan selimut khusus
untuk menurunkan kadar bilirubin. Sekitar 5% bayi yang disusui ASI
mengalami ikterus yang lebih lama, kemungkinan kondisi ini
disebabkan asam lemak dala ASI. Hanya dalam keadaan tertentu ibu
menghentikan sementara menyusui bayinya dikarenakan kondisi
ikterus ini. Jika demikian, ibu harus memompa payudaranya untuk
mempertahankan produksi ASI.
i) Ruam Bayi Baru Lahir
Pada usia beberapa hari, ruam menyerang beberapa bayi. Bintik atau
jerawat sering muncul di dada, punggung atau wajah dan menghilang
sendiri tanpa diobati.
j) Pigeon Toes
Dikenal juga dengan intoeing, ibu jari kaki seperti burung merpati
mungkin umum ditemukan pada bayi baru lahir karena posisi janin di
dalam rahim. Pigeon toes biasanya akan terkoreksi dengan sendirinya
sebelum di akhir tahun pertama. Sebagian besar dokter tidak
melakukan tindakan apapun di tahun pertama, kecuali disertai
deformitas atau kelainan kaki lainnya.
k) Lidah terlipat
Lipatan kulit menyebabkan lidah menempel ke bagian dasar mulut
lebih lama dan lebih tebal dari umumnya. Hal ini menghalangi lidah
bergerak ke depan. Pada kondisi yang jarang, kondisi ini perlu
dikoreksi jika menghambat proses menyususi atau yang lebih jarang
terjadi kemampuan bersuara (berbicara).
l) Lesi Pergelangan Tanga
Pengisapan janin mengakibatkan lesi pergelangan tangan terjadi.
Kondisi ini akan menghilang tanpa pengobatan setelah beberapa
waktu.
2.4 FISIOLOGIS NEONATUS
Adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus.
(Nelson, 1994 ; 41)
1. Sistem Pernafasan
a. Perkembangan Sistem
Pulmoner
Umur Kehamilan Perkembangan
24 hari
24 – 26 hari
6 minggu
12 minggu
16 minggu
24 minggu
28 minggu
34 – 36 minggu
Bakal paru – paru terbentuk
Dua bronchi membesar
Dibentuk segmen bronkus
Differensial Lobus
Dibentuk Bronkiolus
Dibentuk Alveolus
Dibentuk Surfaktan
Maturasi Struktur
b. Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari
pertukaran gas melalui placenta, setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru
– paru (setelah tali pusat dipotong)
Tekanan mekanis pernafasan pertama akibat adanya :
1. Tekanan mekamik pada thorak sewaktu melewati jalan lahir
2. penurunan tekanan oksigen dan kenaikan karbondioksida merangsang
(chemoresptor pada sinus carotis)
3. rangsangan dingin di daerah muka
c. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan alveoli
selain adanya surfactant adalah menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan
menjerit sehingga oksigen tertinggal di dalam.
2. Jantung dan Sirkulasi Darah
Didalam rahim darah kaya dan nutrisi dari placenta masuk ke dalam tubuh janin,
melalui umbilicus. Sebagian besar masuk ke dalam cava inferior melalui ductus
venosus aranti. Darah yang sel-seI tubuh miskin oksigen serta penuh sisa
pembakaran akan dialirkan ke placenta melalui arteri umbilicus dan
seterusnya. Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat,
dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan
darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi,
foramen ovale akan tertutup. Penutupan foramen ovale terjadi karena pemotongan
tali pusat.
3. Sistem pencernaan.
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorbsi air terjadi
melalui mucosa seluruh saluran pencernaan. Janin minum air ketuban
dibuktikan dengan adanya mekonium. (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
4. Hepar
Pada kehamilan 4 bulan hepar mempunyai peranan metabolisme hidrrat arang
dan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D sudah tersimpan di hepar. Fungsi
hepar janin dalam kandungan dan scaera setelah bayi lahir masih dalam
keadaan imatur. Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum
aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
5. Metabolisme.
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnva, luas permukaan neonatus lebih besar dari
pada orang dewasa, Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran
karbohidrat dan pada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi
tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil
dari hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120
mg/100 ml.
6. Produksi Panas
Apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu yaitu dengan
cara pembakaran cadangan lemak yang memberikan lebih banyak energi dari pada
lemak biasa. Ketahanan tubuh dipengaruhi oleh suhu tubuh bayi, umur kehamilan
dan berat badan bayi. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas
mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu
kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin
tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap
seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan
konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang
lebih dingin dengan kontak secara langsung.
7. Kelanjar Endokrin
ada neonatus kadang – kadang hormone yang didapatkan dari ibu masih berfungsi,
pengaruhnya dapat dilihat misalnya pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-
laki ataupun perempuan kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang
menyerupai haid pada bayi perempuan
8. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Tubuh neonatus mengandung relative banyak air dan kadar natrium relative lebih
besar dari pada kalium, baru berumur 3 hari ginjalnya barulah mulai memproses air
yang didapat setelah lahir
9. Susunan Syaraf
Pada triwulan terakhir hubungan antara syaraf dan fungsi otot – otot menjadi lebih
sempurna sehingga janin yang dilahirkan > 32 minggu dapat hidup di luar
kandungan
10. Imunologi
Hanya terdapat imunologi gamaglobin, dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah
bayi dilahirkan. Imunologi gamaglobin pada janin berasal dari ibunya melalui
placenta.
11. Sistem Integumen
Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua struktur kulit
ada pada saat lahir tetapi tidak matur. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan
erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan epidermis dan bertindak
sebagai tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah muda.
12. Sistem Hematopoiesis.
Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi dari nilai
normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 –
7,5 juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung
sekitar 80% Hb janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu
kelima dan 5% pada minggu ke 20.
13. Sistem Skeletal
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran
tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk
kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan
sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat
lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan
dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
2.5 PERUBAHAN FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Sebagai akibat perubahan lingkungan dan kehidupan intrauterine ke extra uterin, bayi
menerima rangsangan yang bersifat extra uterin, bayi menerima rangsangan yang bersifat
kimiawi, mekanis dan teknik.
1. Gangguan metabolic karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula tali pusat yang 65 mg/100ml akan
menurun menguasai 50 mg / 100 ml. energi tambahan yang diperlukan neonatus pada
jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga
kadar gula darah dapat mencapai 120/100 ml. bila sesuatu hal perubahan glukosa
menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan pada metabolisme asam lemak
yang tidak memenuhi kebutuhan neonatus, maka bayi dan ibu yang menderita DM.
(Pusdiknakes WHO, 2003 : 10)
2. Gangguan Suhu Tubuh
Sesudah bayi lahir ia berada ditempat yang suhunya lebih rendah dari uterus dan
dalam keadaan basah. Bila dibiarkan dalam suhu kamar 25°C maka bayi akan
kehilangan panas melalui evaporasi konveksi dan radiasi sebanyak 220 kalori/ka
88/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya seper
sepuluhnya. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu sebanyak 20°C dalm
waktu I5 menit. Kejadian ini berbahaya untuk neonatus terutama untuk BBLR
dan bayi asfiksia, karena mereka tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu
tersebut dengan vasocontriksi, insulasi dan produksi panas yang dibuat sendiri.
Akibat suhu tubuh yang rendah metabolisme jaringan akan meninggi asidosis
metabolic menjadi bertambah, sehingga kebutuhan O2 meningkat. Hipotermi ini
dapat menyebabkan hipoglikemi.( Pusdiknakes WHO, 2003 10 )
3. Perubahan Sistem Pernafasan
Selama dalam uterus ,janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta.setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Rangsangan
untuk gerakan pernafasan pertama adalah:
a) Tekanan mekanis dari thorak sewaktu melalui jalan lahir
b) Penurunan pa o2 dan kenaikan pa co2 merangsang kemoreseptor yang terletak di
sinuskarotis.
c) Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan gerkan
pernafasan.
d) Feflex deflasih eringbreur
e) Pernafasan normal pada neonatus pertama kali 30 detik sesudah kelahiran.
Pernafasan ini tarjadi akibat adanya aktivitas normal dari SSp dan perifer yang
dibantu oleh beberapa rangsangan lainnva. ,tekanan rongga dada bayi pada saat
melalui jalan lahir pervagina menyebabkan cairan paru-paru (pada bayi normal
jumlahnya 80-100 ml) kehilangan 1/3 dari cairan tersebut ,sehingga cairan yang
hilang ini di ganti dengan udara. Paru-pruberkembang sehingga rongga dada
kembali pada bentuk semula pernafasan pada neonates terutama pernafasan
diafragmatik dan abdominal dan biasanya masih tidak teratur frekuensi dan
dalamnya pernafasan .
4. Perubahan Sistem Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru tekanan O2 dalam alveoli meningkat dan tekanan
O2 menurun. Hal ini mengakibatkan aliran darah ke paru-paru ductus arteriosus botali
tertutup. Dengan dipotongnya tali pusat arteri, vena umbilicus menciut. Aliran darah
dari foramen oval ke atrium kiri terhenti, paru-paru mulai berfungsi dengan masuknya
udara dari paru-paru ke atrium kiri menjadi
5. Sistem Gastrointestinal
Setelah lahir, janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumooh dan
batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi
baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas kurang dari 30 cc
untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
secara lambat bersama dengan tumbuhannua bayi batu lahir. Pengaturan makanan
yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI.(Pusdiknakes WHO,
2003 : 10)
2.6 Reflek – Reflek Fisiologis
1) Mata
a. Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau
obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka
menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b. Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang
hidup.
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata
menutup dengan rapat.
2) Mulut dan tenggorokan
a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon
terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa
rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur.
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang
harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap
sepanjang hidup.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi
membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada
usia kira – kira 3 -4 bulan
d. Menguap
Respon spontan terhadap panurunan oksigen dengan maningkatkan jumlah udara
inspirasi, harus menetap sepanjang hidup
e. Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar harus
menghilang pada usia 4 bulan
f. Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada
sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama lahir
3) Ekstrimitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan
fleksi tangan dan jari
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan
kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks dorso fleksi
c. Masa tubuh
(1). Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba – tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi
dan abduksi ekstrimitas yang tiba –tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk
dan ibu jari membentuk “C” diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki
dapat fleksi dengan lemah.
(2). Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku
tangan tetap tergenggam
(3). Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya akan
berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.
(4). Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh
membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis
(5) Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul
bergerak kea rah sisi yang terstimulasi
2.7 Penilaian Pada BBL Dapat Ditentukan Dengan Apgar Score
TANDA 0 1 2
1. Appearance/
warna kulit
2. Pulse/ bunyi
jantung
3. Grimace/
Reflek
4. Activity/
aktivitas
5. Respiratory/
pernapasan
Seluruh tubuh biru
atau putih
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Badan merah,
tangan dan kaki
biru
< 100
Perubahan mimic
Ekstremitas sedikit
flexi
Lambat, tidak
teratur
Seluruh tubuh
kemerahan
> 100
Bersin, batuk,
menangis kuat
Gerakan aktif,
ekstremitas flexi
Menangis keras
atau kuat
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sanpai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. (Pusdiknakes, 1993 :
69)
DAFTAR PUSTAKA
JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III
kebidanan. Buku 5 asuhan bayi baru lahir.
Pusdiknakes, WI 10, Asuhan Kesehatan Pada Bayi dan Anak. Jakarta. 2003.
Depkes RI. Asuhan Persalinan Normal, 2004.
Pusdiknakes, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Depkes RI, Jakarta.1993.
Kelly,M.D,Paula.2010.Buku Saku Asuhan Neonatus & Bayi.Jakarta:EGC
W.Ladewig,Patricia,Marcia L.London,Saily B.Olds.2006.Buku Saku Asuhan Ibu & Bayi
Baru Lahir Edisi 5.Jakarta:EGC