Makalah Holti Fix

21

Click here to load reader

description

teknologi pangan dan holtikultura

Transcript of Makalah Holti Fix

Page 1: Makalah Holti Fix

A. Latar Belakang

Lidah Buaya/Mutiara Hijau (Aloevera) merupakan salah satu dari 10

jenis tanaman terlaris didunia yang telah dikembangkan oleh negara-negara

maju seperti Amerika, Australia dan negara di benua Eropa. Salah satu daerah

sentra lidah buaya di Indonesia adalah Kalimantan Barat. Lidah buaya

memang dikenal kaya manfaat. Selain ditanam sebagai tanaman hias, lidah

buaya bermanfaat untuk kesehatan maupun kecantikan. Gel lidah buaya

tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75

komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloevera sangat

terkait dengan 75 komponen tersebut secara sinergis.

Kegunaan lidah buaya antara lain penyubur rambut, penyembuh luka

(luka bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab

alam, antiperadangan, antipenuaan, obat cacingan, susah kencing, susah

buang air besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor

(pelindung hati), imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes

mellitus, menurunkan kolesterol dan penyakit jantung koroner.

Semakin berkembangnya tekonologi dan pengetahuan yang sudah ada,

sekarang lidah buaya tidak hanya dimanfaatkan dalam bentuk mentahnya saja

tetapi juga sudah dikembangkan menjadi olahan makanan dan minuman yang

sehat dan bergizi. Salah satu produk hasil pengembangan lidah buaya yaitu

keripik lidah buaya. Pembuatan keripik lidah buaya ini merupakan salah satu

upaya untuk memanfaatkan tumbuhan lidah buaya yang sekarang

pemanfaatannya masih kurang dan juga untuk meningkatkan nilai jual dari

lidah buaya itu sendiri.

Selain itu, keripik lidah buaya ini juga merupakan alternatif cemilan

yang memiliki manfaat yang sangat besar bagi pencernaan manusia karena

lidah buaya merupakan tanaman yang kaya akan serat. Oleh karena itu, lidah

buaya ini sangat bagus untuk dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi

keripik lidah buaya mengingat manfaatnya yang besar, mudah dalam

pembuatannya, serta masih jarang industry yang memanfaatkan lidah buaya

menjadi keripik lidah buaya.

Page 2: Makalah Holti Fix

B. Tujuan

1. Menjadikan Keripik lidah buaya dapat dikenal dan dijadikan sebagai

makanan ringan yang mampu menyuplai kebutuhan gizi tubuh.

2. Membuat varian makanan ringan kesehatan baru sebagai pelengkap

makanan camilan sehari-hari.

3. Menjadikan lidah buaya sebagi produk yang memiliki nilai jual yang

tinggi

C. Manfaat

1. Mampu mengobati penyakit diabetes melitus atau penyakit gula.

2. Mampu mengobati penyakit jantung.

3. Mampu mengatasi masalah pencernaan, misalnya sembelit

D. Bahan Baku

Bahan baku dalam pembuatan keripik lidah buaya ini yaitu daging lidah

buaya. Lidah buaya merupakan tanaman multimanfaat. Gel lidah buaya

tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75

komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloevera sangat

terkait dengan 75 komponen tersebut secara sinergis.

Lidah buaya memang dikenal kaya manfaat. Selain ditanam sebagai

tanaman hias, lidah buaya bermanfaat untuk kesehatan maupun

kecantikanKegunaan lidah buaya antara lain penyubur rambut, penyembuh

luka (luka bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab

alam, antiperadangan, antipenuaan, obat cacingan, susah kencing, susah

buang air besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor

(pelindung hati), imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes

mellitus, menurunkan kolesterol dan penyakit jantung koroner.

Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan

adalah :

Page 3: Makalah Holti Fix

a. Daun

Daun yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun

dalam bentuk ekstrak,

b. Eksudat

Eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit

dankental), secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk

pemeliharaan rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, dan

c. Gel

Gel merupakan (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat

bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), tersusun oleh 96%

air dan 4% padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa

berkhasiat. Bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi,

sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh

gel yang stabil dan tahan lama.

Berbagai macam sektor industri membutuhkan lidah buaya sebagai

bahan baku, diantaranya industri farmasi, kosmetika, serta produk olahan

makanan dan minuman. Ada banyak cara mendapatkan keuntungan dari lidah

buaya, yakni dengan membudidayakannya dan membuat berbagai macam

produk olahannya. Salah satu produk olahan lidah buaya yaitu keripik lidah

buaya. Bahan utama untuk membuat keripik lidah buaya ini, didapatkan dari

petani yang membudidayakan lidah buaya di sekitar Karanganyar. Bahan

tamrbahan antara lain tepung terigu, telur, dan flavour aneka rasa. Bahan

tersebut bisa didapat dari.

E. Bahan tambahan

Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan keripik lidah buaya,

antar lain :

a. Air

Air ini digunakan dalam proses pencucian dan perendaman lidah

buaya sebelum lidah buaya dikeringkan.

b. Garam

Page 4: Makalah Holti Fix

Garam ini digunakan untuk merendam lidah buaya, yang bertujuan

untuk menghilangkan lendir yang terdapat pada lidah buaya.

c. Tepung

Tepung digunakan untuk melapisi lidah buaya supaya hasil keripik

lidah buaya memiliki tekstur yang renyah.

d. Minyak

Minyak ini digunakan untuk menggoreng lidah buaya. Minyak yang

digunakan adalah minyak kelapa karena kandungan lemak jenuh

tidak terlalu banyak.

F. Proses Pembuatan

Proses pembuatan keripik lidah buaya diawali dengan pengupasan kulit

kulit lidah buaya yang masih segar sampai bersih menggunakan pisau

kemudian diambil gel yang ada di bagian dalam. Kemudian direndam

dengan menggunakan air garam agar lendirnya hilang. Setelah itu, gel di

perkecil ukurannya dengan cara mengiris tipis dengan ukuran 3cmx

3cmx 0,2cm. Kemudian dilakukan pengeringan secara konvensional

terhadap irisan gel lidah buaya dengan menggunakan cahaya matahari

Pengupasan kulit luar

Perendaman air garam

Penggorengan

Pemberian cita rasa

Pengeringan

Pembuatan Adonan

Pengemasan

Pengecilan ukuran

Page 5: Makalah Holti Fix

selama 4-6 jam atau ditunggu sampai gel benar – benar kering. Gel lidah

buaya yang kering kemudian dibuat adonan yang terdiri dari tepung

terigu dan telur agar teksturnya lebih crispy. Setelah adonan dicampurkan

dengan gel lidah buaya, proses selanjutnya yaitu menggoreng campuran

adonan tersebut dengan cara deep frying agar produk tidak mengandung

lemak yang berlebihan akibat minyak. keripik lidah buaya yang sudah

digoreng ditambah dengan flavour anekaa rasa supaya rasanya lebih enak

dan bermacam – macam. Tahap terakhir yaitu pengemasan, pengemasan

bertujuan untuk melindungi bahan agar bahan tetap berkondisi bagus dan

tidak rusak saat tiba dikonsumen, selain itu pengemasan pada bahan juga

berfungsi untuk memberikan nilai estetika / keindahan pada produk

sehingga nilai jualnya bertambah. Pengemasan keripik lidah buaya ini

dilakukan dengan kemasan plastik dan dilapisi alumunium. Selain itu,

juga akan ditempeli label dan juga stiker dengan merk kelabu krunch dan

berat netto per kemasan adalah 200 gram.

G. Kandungan

Keripik lidah buaya telah teruji mutunya di laboratorium dan hasilnya

yaitu keripik lidah buaya mengandung zat – zat yang bagus bagi tubuh antara

lain seperti :

Kandungan Macam dan prosentase

Vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, Choline, Inositol, folat

acid

Mineral Kalsium, mangan, potasium, ferrit, zinc,

magnesium, cromium

Antioksidan Magnesium, zinc

Asam amino Lisin, isoleusin, fenilalanin, leusin, prolin

Enzym Amilase, katalase, karboksipeptidase.

Protein 4,51%

Lemak 25,51%

Air 4,93%

Pati 57,01%

Page 6: Makalah Holti Fix

Abu 2,81%

Serat kasar 0,65%

H. PEMBIAYAAN

Biaya variabel 1 Bulan

Jenis Harga kebutuhan Total

Lidah buaya Rp

5.000,00/kg

240 Kg Rp 1.200.000,00

Tepung

terigu

Rp 10.000,00 120 Kg Rp 1.200.000,00

Telur Rp 20.000,00 120 Kg Rp 2.400.000,00

Flavour Rp

50.000/rasa

3 rasa Rp 150.000,00

Kemasan Rp

500,00/buah

1200 buah Rp 600.000,00

Stiker Rp

200,00/buah

1200 buah Rp 240.000,00

Total Rp 5.790.000,00

Total biaya tetap : Rp 2.705.000,00

Biaya Produksi : Rp 5.790.000,00 / 2400 = Rp 2.412,5

Harga Jual : Rp 4.000,00

Pendapatan per bulan

Jumlah produk terjual = 80 % x 2400 =1920

Pendapatan per bulan = Rp. 4.000x1920 = Rp 7.680.000,00

Keuntungan per bulan = Rp 4.000,00 – Rp 2.412,5

= Rp 1.587,5 x 1920

= Rp 3.048.000,00

BEP ( unit ) = TFC / ( laba/unit)

= Rp 2.705.000,00 / 1.587,5

Page 7: Makalah Holti Fix

= 1704 unit

BEP ( Rupiah ) = TFC / 1 – (harga produksi:harga jual)

= Rp 2.705.000,00 / 1-0,603

= Rp 6.813.602,00

Waktu tercapai BEP = 1704/2400 = 0,71 bulan

I. PPO

Page 8: Makalah Holti Fix
Page 9: Makalah Holti Fix

J. PEMASARAN

a. Segmentasi

Setiap produk harus jelas dan diketahui konsumennya, untuk produk

keripik lidah buaya ini konsumen yang dibidik adalah masyarakat

tingkat menengah keatas kota Yogyakarta. Alasan memilih pasar

tingkat menengah keatas yaitu mereka memiliki pengetahuan dan

perekonomian yang lebih jika dibandingkan dengan kelas bawah.

Mereka lebih suka mengkonsumsi makanan sehat dan berpola hidup

sehat.pola tersebut memudahkan kita untuk menjadikan target

masyarakat tingkat ekonomi menengah keatas sebagai pembeli yang

potensial. Dengan kemampuan ekonomi yang tinggi, maka daya beli

suatu produk akan tinggi pula

b. Positioning

Kami memposisikan produk keripik lidah buaya ini sebagai keripik

yang memiliki kadar nilai gizi yang cukup tinggi dan aman untuk

dikonsumsi karena tidak mengandung efek samping yang berbahaya

bagi tubuh kita. Dengan adanya manfaat – manfaat positif maka

konsumen akan memilih keripik lidah buaya sebagai makanan ringan

untuk hidangan sehari – hari dirumah dengan keluarga.

c. Targeting

Besarnya potensial market untuk produk keripik lidah buaya yang

masih besar untuk dimasuki, merupakan prospek yang menguntungkan

dan memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan menjadi

industri yang berbasis makanan sehat dan bergizi tinggi. Pada tahun

pertama, kami menargetkan keripik lidah buaya menguasai produk

dipasaran sebanyak 5%, dan tahun berikutnya akan mengalami

peningkatan hingga 10%. Kapasitas produksi ditahun pertama masih

terbatas, serta pasar masih belum banyak yang mengenal akan produk

keripik lidah buaya sehingga diperlukan edukasi pasar terlebih dahulu.

Pada tahun – tahun berikutnya, pasar sudah mulai mengenal produk

Page 10: Makalah Holti Fix

keripik lidah buaya maka pasarnya diperbesar diimbangi dengan

peningkatan kapasitas produksi.

K. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran ini, merupakan kelanjutan dari segmentasi,

positioning, dan targetting yang telah dirumuskan diatas. Dalam strategi

pemasaran, kita menerapkan marketing mix yang dikenal dengan konsep

product, price, place, dan promotion sering dijadikan rujukan dalam

membahas pemasaran. Marketing mix dikelompokkan menjadi dua bagian,

yaitu penawaran berupa product dan price serta akses yang berupa place dan

promotion.

a. Penawaran

1. Product

Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik lidah buaya

yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi.

Produk kripik lidah buaya juga aman di konsumsi bagi siapapun

karena tidak mengandung zat – zat buatan. Senyawa antioksidan

potensial telah berhasil diisolasi dari ekstrak metanol Aloe vera

(Aloe barbadensis Miller) dengan teknik kombinasi kromatografi

kolom (column chromatography) dan kromatografi lapis tipis

(thin layer chomatography). Analisis secara invrito menggunakan

homogenat otak tikus, menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan

senyawa tersebut sama kuatnya dengan yang ditunjukan oleh

2. Price

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang

menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk

melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan

distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing

bukan semata mata biaya produksi ditambah dengan marjin

keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang

mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga

keripik lidah buaya, kita mempertimbangkan hal – hal yang telah

Page 11: Makalah Holti Fix

disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki

ikatan yang erat antara pembeli dan produsen.

b. Akses

1. Place

Apa yang telah kita tawarkan diatas tidak akan sampai ke

konsumen jika pemasran produknya tidak berada pada tempat

yang tepat. Saluran distribusi yang tepat merupakan salah satu

kunci kesuksesan pemasaran produk. Kita memilih saluran

distribusi berupa pembukaan grosir dan sistem penitipan ke kantin

– kantin kampus.

2. Promosi

Pemasaran yang baik tidak hanya sekedar memasarkan produk

yang bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat

produk itu terjangkau oleh konsumen sasaran. Produsen juga

harus berkomunikasi dengan konsumen mereka. Setiap produsen

tidak bisa melepas diri sebagai komunikator dan promotor, dengan

komunikasi yang efektif maka pesan yang akan disampaikan

kepada konsumen tentang sebuah produk akan mudah dimengerti

dan dipahami oleh mereka. Komunikasi dibangun sebaik mungkin

karena hal itu akan meningkatkan citra produk keripik lidah buaya

yaitu dengan mengangkat tema – tema kesehatan yang aman.

Selama ini banyak orang yang mengkonsumsi makan ringan

dengan alasan sebagai makanan suplemen saja tanpa

mempedulikan gizi yang terkandung didalamnya, sehingga

terkadang menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan dan

idealis tubuh, hal ini dikarenakan kandungan zat – zat yang

terkandung didalamnya seperti kadar lemak yang tinggi sehingga

akan membahayakan kesehatan jika tidak dibakar dengan

sempurna oleh tubuh. Berbeda dengan keripik lidah buaya yang

mengandung lemak dengan kadar yang rendah yaitu 0,067% per

100 gram.

Page 12: Makalah Holti Fix

Setelah masyarakat mengenal akan produk keripik lidah buaya,

strategi berikutnya dengan mengadakan bagi – bagi sampel.

Lokasi pembagian sampel berada dipusat keramaian seperti

malioboro, kota baru, alun – alun kidul. Dengan melakukan

pembagian sampel diharapkan masyarakat dapat merasakan

khasiat dan manfaat dari keripik lidah buaya tersebut. Proses

komunikasi juga terus berjalan untuk memperkuat positioning

yang telah dibangun dengan publisitas. Komunikasi yang

selanjutnya dilakukan dengan memanfaatkan media iklan radio

dan koran lokal

L. PENGAWETAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu keripik lidah buaya, antara lain

adalah kadar air dan kemasan. Kerenyahan keripik lidah buaya ini sangat

ditentukan oleh kadar airnya. Semakin banyak mengandung air, keripik lidah

buaya akan semakin kurang renyah. Kadar air yang terikat dalam keripik

sebelum digoreng sangat menentukan volume pengembangan kerupuk

matang. Jumlah uap air yang terdapat dalam bahan pangan ditentukan oleh

lamanya pengeringan, suhu penggorengan, kecepatan aliran udara, kondisi

bahan dan cara penumpukan serta penambahan air sewaktu pembuatan

adonan pada proses pelapisan.

Pengontrolan kadar air keripik dilakukan per lot, yaitu tiap tampah

tempat penjemuran daging lidah buaya yang dijemur dengan sinar matahari

secara bersama-sama. Pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui kadar air

sebenarnya dari irisan daging lidah buaya dan lebih teliti karena sinar

matahari yang terpancar tidak selalu sama atau konstan kadang panas kadang

mendung. Sehingga kadar air daging lidah buaya yang akan dibuat keripik

tiap saat bisa saja berbeda.

Salah satu parameter mutu keripik goreng lidah buaya adalah kualitas

kerenyahannya. Sedangkan kualitas kerenyahan dipengaruhi oleh kadar air

daging lidah buaya mentah dan suhu penggorengan. Makin banyak

penambahan bahan berupa tepung beras, makin tinggi tingkat kerenyahannya.

Page 13: Makalah Holti Fix

Suhu yang sesuai yaitu tidak panas dan tidak juga terlalu rendah akan

mempengaruhi kualitas dari keripik sendiri yaitu bisa saja diluar kering tetapi

didalamnya belum tentu juga.

Pengemasan berfungsi untuk melindungi produk dari pengaruh

lingkungan dan untuk memberi pengaruh visual. Selain itu pengemasan juga

untuk mempermudah penanganan serta distribusi dan memperpanjang masa

simpan produk yang dikemas. Pengemasan dilakukan dengan mengunakan

plastik yang ditutup dengan rapat supaya udara luar tidak dapat masuk ke

dalam kemasan.

Dari penjelasan diatas sistem pengawetan yang digunakan untuk

mempertahankan mutu keripik lidah bauya ini yaitu dengan :

1. Pengeringan Tradisional

Fungsi proses ini untuk menghilangkan kandungan air yang ada didalam

bahan tersebut. Tujuan pengeringan ini adalah untuk mempertahankan

masa simpan daripada keripik lidah buaya sendiri karena dengan

berkurangnya kadar air maka pertumbuhan mikrobia yang akan merusak

produk dapat dihambat. Pengeringan yang dipilih adalah secara

tradisional atau sun dryer. Dengan metode pengeringan ini juga akan

mengurangi biaya produksi yang ada.

2. Pengemasan Vacum

Proses pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk.

Bahan pengemas yang umum digunakan untuk kripik pisang adalah

plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau aluminium

foil. Pengemasan produk yang berupa kripik sebaiknya menggunakan

mesin pengemas vakum (vacuum sealer). Ruang pengepakan usahakan

mempunyai kelembaban udara (RH) yang rendah mengingat sifat

keripik vakum ini higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam

ruang ber-AC. Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan

terhadap penutupan kantong plastik.

M. NERACA MASSA

Page 14: Makalah Holti Fix

Lidah buaya 0,5 kg Dikupas 0,2 kg Dipotong 0,2 kg Dijemur 0,16 kg

Kulit 0,3 kg