MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
-
Upload
dwi-rakhmawati -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
1/19
MAKALAH
Good Manufacturing Practices (GMP)Dalam Industri Pangan
Disusun Oleh :
1. Afifah Na’im K H11!1"
#. Des$ %etn& 'ulan H11!#
. Dei *ita Amalia H11!#+
,. -ga ulist$&ningrum H11!,
/. -i 0riraha$u H11!
P%OG%AM 02DI DIP3OMA 0IGA 0-KNO3OGI HAI3 P-%0ANIAN
4AK230A P-%0ANIAN
2NI5-%I0A -6-3A MA%-0
#!1/
6A6 I
P-NDAH232AN
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
2/19
A. 3atar 6ela7ang
Perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan sangat
pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang
berkaitan dengan penyakit yang timbul disebabkan karena makanan, obat-
obatan, kosmetik dan peralatan medis (medical devices) yang menimbulkan
ancaman bagi keselamatan dan kesehatan konsumennya. Salah satu penyebab
dari permasalahan di atas disebabkan oleh adanya kontaminasi dalam proses
produksi dari produk-produk tersebut. Salah satu program dari pemerintah
Indonesia adalah mensyaratkan bagi industri-industri di atas untuk
menerapkan GMP.
GMP merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang
terkait dengan pangan, kosmetik, armasi dan peralatan medis (medical
devices) untuk meningkatkan mutu hasil produksinya terutama terkait dengan
keamanan dan keselamatan konsumen yang mengkonsumsi atau
menggunakan produk-produknya.
!alam penerapannya, GMP sangat erat hubungannya dengan "#$$P
( Hazard Analysis & Critical Control Control Points). !imana GMP
merupakan persyaratan awal ( pre-requisite) dari "#$$P. GMP secara luas
berokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses produksi
maupun proses operasi dari personelnya sendiri. %ang diutamakan dari GMP
adalah agar tidak ter&adi kontaminasi terhadap produk selama proses produksi
hingga inormasi produk ke konsumen sehingga produk aman dikonsumsi
atau digunakan oleh konsumen. 'ermasuk dalam pengendalian GMP adalah
aktor isik (bangunan, mesin, peralatan, transportasi, konstruksi pabrik, dll),
aktor higienitas dari personel yang beker&a dan aktor kontrol operasi
termasuk pelatihan dan ealuasi GMP.
6. Perumusan Pem8ahasan
. Pengertian Good Manufacturing Practices (GMP).
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
3/19
*. Manaat Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) !alam
Industri Pangan.
+. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) .
. $akupan Standar Good Manufacturing Practices (GMP).
. uang /ingkup Good Manufacturing Practices (GMP).
6A6 II
P-M6AHAAN
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
4/19
A. Pengertian Good Manufacturing Practices (GMP)
Good Manufacturing Practices (GMP) memiliki beberapa pengertian
yang cukup mendasar yaitu 0
. Suatu pedoman yang men&elaskan bagaimana memproduksi makanan agar
aman bermutu, dan layak untuk dikonsumsi.
*. 1erisi pen&elasan-pen&elasan tentang persyaratan minimum dan
pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan bahan pangan
di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk
akhir.
Good Manufacturing Practices merupakan suatu konsep mana&emen
dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang tepat untuk
menghasilkan output yang memenuhi st2ndar dengan tingkat ketidaksesuaian
yang kecil. Good Manufacturing Practices yang dalam bahasa indonesia
dapat diter&emahkan men&adi $ara Produksi yang 1aik ($P1) diterapkan oleh
industri yang produknya di konsumsi dan atau digunakan oleh konsumen
dengan tingkat resiko yang sedang sampai tinggi seperti 0 produk obat-obatan,
produk makanan, produk kosmetik, produk perlengkapan rumah tangga, dan
semua industri yang terkait dengan produksi produk tersebut. GMP secara
luas berokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses produksi
maupun proses operasi dari personelnya sendiri. %ang diutamakan
dari GMP adalah agar tidak ter&adi kontaminasi terhadap produk selama
proses produksi hingga inormasi produk ke konsumen sehingga produk
aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. 'ermasuk dalam
pengendalian GMP adalah aktor isik (bangunan, mesin, peralatan,
transportasi, konstruksi pabrik, dll), aktor higienitas dari personel yang
beker&a dan aktor kontrol operasi termasuk pelatihan dan ealuasi GMP.
6. Manfaat Penera9an Good Manufacturing Practices (GMP) dalam
Industri Pangan.
http://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmphttp://sienconsultant.com/gmp
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
5/19
Good Manufacturing Practices (GMP) berisi pen&elasan-pen&elasan
tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus dipenuhi
dalam penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari
mulai bahan baku sampai produk akhir. #danya penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dalam industri pangan yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan maka perusahaan
dapat memberikan &aminan produk pangan yang bermutu dan aman
dikonsumsi yang nantinya akan meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap produk pangan dan unit usaha tersebut akan berkembang semakin
pesat.
#dapun manaat dari penerapan Good Manufacturing Practices
(GMP) sebagai berikut0
. Men&amin kualitas dan keamanan pangan
*. Meningkatkan kepercayaan dalam keamanan produk dan prouksi
+. Mengurangi kerugian dan pemborosan
. Men&amin eisiensi penerapan "#$$P
. Memenuhi persyaratan peraturan3 spesiikasi3sandar
4. Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan3organisasi
5. Meningkatkan kesempatan perusahaan3organisasi untuk memasuki pasar
global melalui produk3kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, isika
dan biologi)
6. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk
7. Men&adi pendukung dari penerapan sistem mana&emen mutu
*. Penera9an GMP
Pada dasarnya semua industri yang terkait dengan makanan, obat-
obatan, kosmetik, pakan ternak wa&ib menerapkan se&ak prabrik didirikan dan
proses produksi pertama dilakukan, karena penerapan GMP merupakan
persyaratan dasar bagi industri tersebut beroperasi. 8amun karena rata-rata
industri di Indonesia bermula dari 9:M, yang kemudian berkembang
men&adi industri besar dengan tingkat pengetahuan GMP yang terbatas
sehingga acap kali penerapannya di abaikan. 1aru setelah ada tuntutan oleh
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
6/19
pelanggan untuk sertiikasi GMP atau standar lainnya seperti IS; **
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
7/19
1. 3ing7ungan arana Peng&lahan
Pencemaran pada bahan pangan dapat ter&adi karena lingkungan
yang kotor. ;leh karena itu, lingkungan di sekitar sarana produksi3
pengolahan harus terawat baik, bersih, dan bebas dari tumbuhnya tanaman
liar. Mengingat lingkungan yang kotor dapat men&adi penyebab pencemaran
bahan pangan maka dari se&ak awal pendirian pabrik perlu dipertimbangkan
berbagai hal yang berkaitan dengan kemungkinan pencemaran tersebut.
9ntuk menetapkan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan keadaan dan
kondisi lingkungan yang mungkin dapat merupakan sumber pencemaran
potensial dan telah mempertimbangkan berbagai tindakan pencegahan yang
mungkin dapat dilakukan untuk melindungi pangan yang diproduksinya.
#. 3&7asi Pa8ri7
/okasi pabrik pengolahan pangan yang baik dan sehat yaitu berada
di lokasi yang bebas dari pencemaran. Pada saat memilih lokasi pabrik
pengolahan pangan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah0
a. Pabrik pengolahan pangan harus berada &auh dari lokasi industri yang
sudah mengalami polusi, yang mungkin dapat menimbulkan pencemaran
terhadap produk pangan yang dihasilkan.
b. Pabrik pengolahan pangan harus tidak berlokasi di daerah yang mudah
tergenang air atau ban&ir karena sistem saluran pembuangan airnya tidak
ber&alan lancar. /ingkungan yang demikian men&adi tempat
berkembangnya hama penyakit seperti serangga, parasit, binatang
mengerat, dan mikroba.
c. Pabrik pengolahan pangan harus &auh dari daerah yang men&adi tempat
pembuangan sampah baik sampah padat maupun sampah cair atau &auhdari daerah penumpukan barang bekas dan daerah kotor lainnya.
d. Pabrik pengolahan pangan harus &auh dari tempat pemukiman penduduk
yang terlalu padat dan kumuh.
3ing7ungan
/ingkungan harus selalu dipertahankan dalam keadaan bersih dengan
cara-cara sebagai berikut0
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
8/19
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
9/19
• uang penyiapan bahan (ruang penimbangan, pencucian,
pengupasan),• uang proses (pemasakan, penggorengan, pemanggangan,
ermentasi, pencetakan, dll),
• uang pengemasan
• uang penyimpanan produk.
*) :ontruksi /antai
• /antai tahan lama, mudah pembuangan air, tidak tergenang, mudah
dibersihkan dan didesineksi.
• /antai ruang proses0 rapat atau kedap air, tahan terhadap air, garam,
asam, basa, atau bahan kimia lain.• /antai rata, halus, tidak licin, mudah dibersihkan.
• uang pengolahan plus pencucian3pembilasan, lantai miring kearah
pembuangan air, lubang pembuangan ditutup.
• Pertemuan dinding lantai melengkung agar mudah pembersihan.
+) :ontruksi !inding atau uang pemisah
• !inding tahan lama, mudah dibersihkan dan didesineksi serta
melindungi produk pangan dari kontaminasi.
• 1ahan dinding tidak menyerap air (pondasi semen) dan tidak beracun.
• Permukaan halus, rata, berwarna terang,t ahan lama, tidak mudah
mengelupas, mudah dibersihkan. 1ahan dinding contoh 0 porselin,
keramik warna terang3muda.
• ?arak minimal * m dari lantai, dinding kedap air.
• Pertemuan dinding dengan dinding atau lantai mudah
dibersihkan.
) :ontruksi #tap dan /angit-langit
• :onstruksi dapat melindungi ruangan dan tidak mengakibatkan
pencemaran.• 'ahan lama, tahan terhadap air @ tidak bocor, bahan tidak
larut air dan tidak mudah pecah.
• 'idak menimbulkan debu, mudah dibersihkan.
• 'idak terdapat lubang, retak untuk mencegah tikus, serangga.
• 'inggi langit-langit dari lantai min. + m untuk aliran udara yang cukup
dan mengurangi panas akibat proses produksi.
• Permukaan rata dan berwarna terang.
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
10/19
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
11/19
• 9dara tidak mengalir dari ruang kotor ke ruang bersih.
• /ubang entilasi dilengkapi kasa pencegah hama dan mudah
dibersihkan.
6) :ontruksi Gudang
• ?umlah cukup 0 gudang bahan pangan dan non-pangan (bahan
pembersih, bahan pelumas dll) terpisah.
• Gudang mudah dipelihara dan dibersihkan.
• Mencegah masuknya hama (binatang pengerat, burung, serangga,
mikroba).
• Perlindungan eekti terhadap produk pangan.
•
Mencegah kerusakan bahan pangan dengan mengatur suhu,kelembaban, sinar dll sesuai &enis bahan
4. Peralatan Peng&lahan
'ata letak kelengkapan ruang pengolahan diatur agar tidak
ter&adi kontaminasi silang. Peralatan pengolahan yang kontak
langsung dengan pangan seharusnya di desain, dikonstruksi dan
diletakkan sedemikian untuk men&amin mutu dan keamanan pangan
yang dihasilkan.Peralatan pengolahan pangan harus dipilih yang mudah
dibersihkandan dipelihara agar tidak mencemari pangan. Sebaiknya
peralatan yang digunakan mudah dibongkar dan bagian-bagiannya
mudah dilepas agar mudah dibersihkan. Sedapat mungkin hindari
peralatan yang terbuat dari kayu, karena permukaan kayu yang penuh
dengancelah-celah akan sukar dibersihkan. ?ika mungkin gunakan peralatan
yang terbuatdari bahan yang kuat dan tidak berkarat seperti bahan
aluminium atau ba&a tahan karat (stainless steel). Peralatan hendaknya
disusun penempatannya dalam &alur tata letak yang teratur yangmemungkinkan proses pengolahan berlangsung secara
berkesinambungan dan karyawan dapat menger&akannya dengan mudah
dan nyaman.
Peralatan yang dilengkapi dengan penun&uk ukuran seperti
timbangan, termometer, pengukur tekanan, pengukur aliran udara dan
sebagainya hendaknya dikalibrasi setiap periode waktu tertentu agar data
yang diberikannya teliti. !alam mengendalikan tahap-tahap pengolahan
yang kritis, kalibrasi peralatan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan.
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
12/19
/. 4asilitas dan Kegiatan anitasi
#danya asilitas dan kegiatan sanitasi di pabrik bertu&uan
untuk men&amin bahwa ruang pengolahan dan ruangan yang lain
dalam bangunan serta peralatan pengolahan terpelihara dan tetap
bersih, sehingga men&amin produk pangan bebas dari mikroba, kotoran, dan
cemaran lainnya
) Suplai #ir
• Suplai air harus berasal dari sumber air yang aman dan
¨almya cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan
pencucian3pembersihan, pengolahan, dan penanganan limbah.
• Sumber dan saluran air untuk keperluan lain seperti untuk
pamadam api, boiler, dan pendinginan harus terpisah dari
sumber dan saluran air untuk pengolahan.
• Pipa-pipa air yang berbeda ini hendaknya diberi warna yang berbeda
pula untuk membedakan ungsi airnya.
• #ir yang mengalami kontak langsung dengan produk pangan harus
memenuhi persyaratan seperti persyaratan pada bahan baku air untuk
air minum.
• 9ntuk men&amin agar air selalu ada, sarana penampungan air
disediakan dan selalu terisi air dalam ¨ah yang cukup
sesuai dengan kebutuhan.
*) Sarana Pembuangan #ir /imbah
*. Pabrik harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air dan limbah
yang baik berupa saluran-saluran air atau selokan.
3. Sistem pembuangan air dan limbah harus dirancang dan
dibangun sedemikian rupa sehingga tidak mencemari sumber air
bersih dan produk pangan
+) =asilitas Pencucian3Pembersihan
• Proses pencucian atau pembersihan sarana pengolahan
termasuk peralatannya adalah proses rutin yang sangat penting
untuk men&amin mutu dan keamanan produk pangan yang
dihasilkan oleh suatu industri. ;leh karena itu, industri harus
menyediakan asilitas pencucian3 pembersihan yang memadai.
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
13/19
• =asilitas pencucian3pembersihan harus disediakan dengan suatu
rancangan yang tepat.
• =asilitas pencucian3pembersihan untuk produk pangan
hendaknya dipisahkan dari asilitas pencucian3 pembersihan
peralatan dan perlengkapan lainnya.
• =asilitas pencucian3pembersihan harus dilengkapi dengan
sumber air bersih, dan sumber air panas untuk keperluan
pencucian3pembersihan peralatan.
• :egiatan pembersihan dan sanitasi hendaknya dilakukan
cukup sering untuk men&aga agar ruangan dan peralatan
tetap bersih. Pembersihan dapat dilakukan secara isik dengan
cara penyikatan, penyemprotan dengan air, atau penyedotan
dengan pembersih akum. !apat &uga pembersihan dilakukan
secara kimia dengan menggunakan deter&en, basa, atau asam, atau
gabuagan dari cara isik dan kimia. ?ika diperlukan, cara desineksi
(pencucihamaan) dapat dilakukan dengan menggunakan
deter&en,kemudian larutan klorin
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
14/19
• 'empat mencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun,handuk
atau alat pengering tangan,
• 'empat membilas sepatu yang didepan pintu masuk atau ruang
ganti sepatu @ pakaian ker&a.
• 'empat ganti pakaian karyawan, dan
• 'oilet atau &amban yang selalu bersih dalam ¨ah yang
cukup untuk seluruh karyawan. ?umlah toilet yang cukup
adalah buah untuk < karyawan pertama, dan buah
untuk setiap penambahan * karyawan
• 'oilet atau &amban harus dilengkapi dengan sumber air
mengalir dan saluran pembuangan.
• 'oilet hendaknya ditempatkan pada lokasi tidak langsung
berhubungan dengan ruang pengolahan
4. istem Pengendalian Hama
"ama berupa binatang mengerat seperti tikus, burung, serangga dan
hama lain adalah penyebab utama ter&adinya pencemaran terhadap bahan
pangan yang menurunkan mutu dan keamanan produk pangan. 1anyaknya
bahan pangan,terutama yang berserakan akan mengundang hama untuk
masuk ke dalam pabrik dan membuat sarang di sana.9ntuk mencegah serangan hama, program pengendaliannya harus
dilakukan, yaitu melalui0 () sanitasi yang baik, dan (*) pengawasan atas
barang-barang dan bahan-bahan yang masuk ke dalam pabrik. Praktek-
praktek higiene yang baik akan mencegah masuknya hama ke dalam
pabrik.
a. Mencegah Masuknya "ama
9ntuk mencegah masuknya hama, bangunan pabrik harus tetap ter&aga
dalam keadaan bersih dan terawat. 9ntuk mencegah masuknya
hama dapat diupayakan hal-hal sebagai berikut0
• menutup lubang-lubang dan saluran yang memungkinkan hama
dapat masuk.
• memasang kawat kasa pada &endela, pintu, dan entilasi,
• mencegah supaya hewan peliharaan seperti an&ing dan kucing
tidak berkeliaran di halaman pabrik dan di ruang pengolahan.
b. Mencegah 'imbulnya Serangan "ama
. "al-hal berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah adanya serangan
hama di dalam sarana pengolahan.
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
15/19
. #danya bahan3produk pangan yang berserakan dan air yang tergenang
merangsang timbulnya sarang hama, oleh karena itu, bahan pangan
harus disimpan di dalam wadah yang cukup kuat dan disusun
pada posisi tidak mengenai lantai dan cukup &auh dari dinding.
4. :eadaan di luar dan di dalam pabrik harus tetap bersih, dan sampah-
sampah harus dibuang di tempat-tempat sampah yang kuat dan
selalu tertutup.
5. Pabrik dan lingkungannya harus selalu diperiksa terhadap
kemungkinan timbulnya serangan hama.
6. Sarang hama harus segera dimusnahkan baik dengan
perlakuan isik atau kimia tanpa mempengaruhi mutu dan
keamanan produk pangan
5. Kesehatan dan Higiene Kar$aan
:aryawan yang dalam peker&aannya melakukan kontak
langsung dengan produk pangan dapat merupakan sumber cemaran
baik biologis, kimia, maupun isik. ;leh karena itu, higiene
karyawan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
menghasilkan produk pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
Praktek-praktek higiene karyawan yang baik dapat memberikan
&aminan bahwa karyawan yang dalam peker&aannya melakukan
kontak langsung dengan pangan tidak mencemari produk pangan yang
bersangkutan.
a. :esehatan :aryawan
:aryawan yang sakit atau diduga masih membawa penyakit (baru
sembuh dari sakit) hendaknya dibebaskan dari peker&aan yang
berhubungan langsung dengan produk pangan, karena mikrobanyadapat mencemari produk pangan tersebut. :aryawan yang memang sakit
hendaknya diistirahatkan.
1eberapa contoh penyakit karyawan yang mikrobanya dapat
mencemari pangan antara lain0 sakit kuning (irus hepatitis #), diare,
sakit perut, muntah, demam, sakit tenggorokan, penyakit kulit seperti
gatal, kudis, dan luka, dsb.
b. :ebersihan :aryawan
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
16/19
:aryawan yang beker&a di ruangan pengolahan pangan harus
selalu dalam keadaan bersih, mengenakan ba&u ker&a serta
penutup kepala dan sepatu. Perlengkapan seperti ba&u ker&a,
penutup kepala, dan sepatu tidak boleh dibawa keluar dari
pabrik. :aryawan harus selalu mencuci tangannya dengan sabun pada
saat-saat sebelum mulai melakukan peker&aan mengolah produk pangan
sesudah keluar dari toilet3&amban, sesudah menangani bahan mentah
atau bahan kotor lainnya karena dapat mencemari produk pangan lainnya.
c. :ebiasaan :aryawan yang ?elek
Selama beker&a mengolah bahan pangan, karyawan di bagian pengolahan pangan hendaknya meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
yang dapat mencemari pangan, misalnya0 merokok, meludah,
makan atau mengunyah, bersin atau batuk. Selama mengolah
bahan pangan, karyawan tidak diperbolehkan memakai perhiasan,
arlo&i, peniti, bros dan perlengkapan lainnya yang &ika &atuh ke dalam
produk pangan dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsinya
6. Pengendalian Pr&ses$ara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan
makanan antara lain adalah sebagai berikut 0
• menetapkan persyaratan bahan mentah yang digunakan, menetapkan
komposisi bahan yang digunakan atau komposisi ormulasi,
• menetapkan cara-cara pengolahan yang baku secara tetap,
• menetapkan persyaratan distribusi serta cara transportasi yang baik
untuk melindungi produk pangan yang didistribusikan.
$ara-cara tersebut di atas sesudahnya ditetapkan harus diterapkan,
dipantau, dan diperiksa kembali agar pengendalian proses tersebut
ber&alan secara eekti.!alam rangka pengendalian proses, untuk setiap
produk pangan yang dihasilkan hendaknya ditetapkan, hal-hal sebagai
berikut0
• &enis dan ¨ah bahan, bahan pembantu, dan bahan tambahanmakanan
yang digunakan,
• bagan alir yang sudah baku dari proses pengolahan yang harus
dilakukan,
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
17/19
• &enis, ukuran, dan persyaratan kemasan yang digunakan,
• &enis produk pangan yang dihasilkan,
• keterangan lengkap tentang produk yang dihasilkan termasuk0
nama produk, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan nomor
pendataran.
a. Pengendalian 'ahap-'ahap Penting dan 'ahap-'ahap :ritis
!i dalam proses pengolahan pangan ada tahap-tahap yang
dianggap penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu produk pangan
yang dihasilkan. 'ahap-tahap penting tersebut misalnya adalah
kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (p"), inkubasi
pada suhu tertentu, penggorengan pada suhu minyak tertentu,
waktu proses, dan sebagainya. 'erhadap tahap-tahap ini diperlukan
perhatian khusus untuk mengendalikan proses yang sesuai. Sebagai
contoh, &ika pengadukan adonan tidak dilakukan pada kecepatan
putaran yang sesuai mungkin sa&a pengadukan men&adi tidak merata
sehingga mengakibatkan adonan gagal menghasilkan produk yang
bermutu baik. !emikian &uga, &ika suhu inkubasi untuk suatu proses
ermentasi tidak sesuai maka ermentasi tidak akan berlangsung
dengan semestinya. ;leh karena itu terhadap tahap-tahap seperti ini
perlu dilakukan kalibrasi agar ketepatan proses selalu ter&amin. ?ika
tahap-tahap penting ini berkaitan dengan pengendalian terhadap
bahaya bakteri patogen, misalnya pemanasan pada suhu tertentu,
maka tahap-tahap penting ini men&adi tahap-tahap kritis yang harus
mendapatkan perhatian secara ekstra hati-hati. Sebagai contoh,
pasteurisasi susu pada suhu 4+o$ selama +< menit atau pada suhu5*B$ selama detik dapat memusnahkan bakteri patogen seperti
bakteri penyebab penyakit tuberkulosis atau penyebab penyakit
disentri. ;leh karena itu, pasteurisasi merupakan tahap pengolahan
kritis yang harus dipantau secara ketat. !alam hal ini kalibrasi
termometer sangat penting untuk men&amin tercapainya suhu proses yang
dipersyaratkan.
b. :ontaminasi Silang
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
18/19
1ahan pangan yang sedang ditangani selama dalam proses
pengolahan mudah sekali mengalami kontaminasi baik melalui air,
udara atau kontak langsung dengan produk pangan lain atau kontak
langsung dengan karyawan. ?ika kontaminasi ini ter&adi sebelum
bahan pangan mendapatkan proses termal seperti pasteurisasi atau
sterilisasi, dampaknya mungkin tidak akan terlalu besar. #kan
tetapi &ika kontaminasi ini ter&adi setelah bahan pangan diolah
maka yang ter&adi adalah kontaminasi silang yang merugikan.
$ontoh kontaminasi silang adalah kontaminasi produk makanan
yang telah diolah dengan bahan mentah yang masih kotor, atau
kontaminasi produk makanan oleh peralatan yang masih kotor.
9ntuk mencegah ter&adinya kontaminasi silang diperlukan tindakan-
tindakan sebagai berikut0
• bahan mentah hendaknya disimpan terpisah &auh dari bahan makanan
yang telah diolah atau siap dikonsumsi,
• ruang pengolahan hendaknya diperiksa dengan baik terhadap kotoran-
kotoran yang mungkin menyebabkan kontaminasi silang,
• karyawan yang beker&a di ruang pengolahan hendaknya memakai
alat- alat pelindung seperti ba&u ker&a, topi, sepatu, sarung tangan,
serta selalu mencuci tangan &ika hendak masuk dan beker&a di
ruang pengolahan,
• permukaan me&a ker&a, peralatan dan lantai di ruang pengolahan harus
selalu dibersihkan dan didesineksi setiap selesai digunakan untuk
mengolah bahan mentah terutama daging dan ikan.
9. Mana;emen dan Pengaasan
/ancar tidaknya kegiatan produksi suatu industri apakah industri
dengan skala kecil, menengah, maupun besar sangat ditentukan oleh
mana&emennya. Mana&emen yang baik selalu melakukan pengawasan atas
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam industrinya dengan tu&uan
mencegah ter&adinya penyimpangan yang mungkin ter&adi selama
kegiatan itu dilakukan. !emikian &uga berhasilnya pelaksanaan
produksi di suatu industri sangat ditentukan oleh mana&emen dan
pengawasan ini.9ntuk tu&uan pengendalian produksi yang eekti,
-
8/19/2019 MAKALAH Good Manufacturing Practices GMP
19/19
tergantung pada skala industrinya, dibutuhkan minimal seorang
penanggung &awab &aminan mutu yang mempunyai latar belakang
pengetahuan higiene yang baik. %ang bersangkutan bertanggung &awab
penuh terhadap ter&aminnya mutu dan keamanan produk pangan yang
dihasilkan. !engan demikian tugas utamanya adalah mengawasi
&alannya produksi dan memperbaikinya &ika selama produksi ter&adi
penyimpangan yang dapat menurunkan mutu dan keamanan produk pangan
yang dihasilkan. :egiatan pengawasan ini hendaknya dilakukan secara
rutin dan dikembangkan terus untuk memperoleh eektiitas dan eisiensi
yang lebih baik.
1!. Pen