Makalah Gizi Buruk

32
MAKALAH GIZI BURUK Penyakit Gizi Buruk Menyerang Balita dan Anak – Anak Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita di sebabkan oleh ekonomi lemah. Beragam masalah mal nutrisi banyak ditemukan pada anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan anak-anak yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka dilahirkan. Penyebab utama gizi buruk tidak satu, ada banyak. Penyebab utama kasus gizi buruk di Indonesia tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang pengetahuan. Kemiskinan memicu kasus gizi buruk, kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia. Dan juga faktor alam, manusiawi, pemerintah, dan lain – lain. Persoalan gizi buruk masih menghantui sebagian warganya. Bagaimana bisa di era sekarang, masih dijumpai ribuan, dan ratusan ribu anak balita, yang menjadi pemegang masa depan

description

mm

Transcript of Makalah Gizi Buruk

Page 1: Makalah Gizi Buruk

MAKALAH GIZI BURUK

Penyakit Gizi Buruk Menyerang Balita dan Anak – Anak

Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita di sebabkan oleh ekonomi lemah. Beragam

masalah mal nutrisi banyak ditemukan pada anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar.

Betapa banyaknya bayi dan anak-anak yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan

sejak mereka dilahirkan.

Penyebab utama gizi buruk tidak satu, ada banyak. Penyebab utama kasus gizi buruk di

Indonesia tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang pengetahuan. Kemiskinan memicu

kasus gizi buruk, kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi bagi

anaknya menjadi penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia. Dan juga faktor

alam, manusiawi, pemerintah, dan lain – lain.

Persoalan gizi buruk masih menghantui sebagian warganya. Bagaimana bisa di era

sekarang, masih dijumpai ribuan, dan ratusan ribu anak balita, yang menjadi pemegang masa

depan Indonesia menderita gizi buruk. Ketidakseriusan pemerintah terlihat jelas ketika

penanganan kasus gizi buruk terlambat seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan

disaat penderita gizi buruk belum mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi buruk

merebak barulah pemerintah melakukan tindakan ( serius ). Keseriusan pemerintah tidak ada

artinya apabila tidak didukung masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat yang sudah

membudaya selama ini adalah, anak-anak yang menderita penyakit kurang mendapatkan

perhatian orang tua. Anak-anak itu hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi

dalam makanan yang diberikan.

Page 2: Makalah Gizi Buruk

Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis.

berkembang. Seorang ibu yang mengalami kurang kalori protein  selama kurun waktu tersebut

pada gilirannya akan melahirkan bayi berberat badan rendah. Kurang kalori protein akan terjadi

manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya, tidak tercukupi oleh diet.

Sindrom kwasiorkor terjelma manakala defisiensi menampakan dominasi protein, dan maramus

termanifestasi jika terjadi kekurangan energi yang parah. Kombinasi kedua bentuk ini marasmik

kwasiorkor, juga tidak sedikit.

1).    Malnutrisi Primer.

Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering disebut

malnutrisi primer, yang disebabkan karena masalah ekonomi, rendahnya pengetahuan, dan

kurangnya asupan gizi. Gejala kinis malnutrisi primer sangat bervariasi tergantung derajat dan

lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita dan adanya gejala kekurangan vitamin

dan mineral lainnya. Kasus tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun.

Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun,

ukuran lengan atas menurun, pertumbuhan tulang (maturasi) terlambat, perbandingan berat

terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinis yang tampak adalah anemia ringan, aktifitas

berkurang, kadang di dapatkan gangguan kulit dan rambut.

2).         Malnutrisi Sekunder

Malnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikkan berat badan yang bukan

disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena adanya gangguan pada

Page 3: Makalah Gizi Buruk

fungsi dan sistem tubuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi pada sistem saluran cerna,

metabolisme, kromosom atau kelainan bawaan jantung, ginjal. Kasus gizi buruk di kota besar

biasanya didominasi oleh malnutrisi sekunder.

3).     Asupan Gizi

Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua

zat yang dibutuhkan dalam perkembangan otak anak. Banyak produk susu kaleng atau susu

formula mengandung asam linoleat,    dan sebagainya. Untuk memulihkan kondisi Balita pada

status normal, dibutuhkan asupan susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita

diharuskan mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak

kembali normal. Kriteria yang  dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka ragam makanan

(makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk pauk), selalu memantau

kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan garam beryodium, dan khusus ibu hamil,

didukung untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran. Yang

nampak adalah bayi-bayi dan anak-anak yang lemah, loyo dan tanpa tenaga. Yang terdengar

adalah tangisan dan jeritan putus asa bayi-bayi dan anak-anak kelaparan yang sangat

membutuhkan makanan.

Mereka cuma bisa menangis tetapi tak mampu meronta.

Tenaga mereka lenyap karena mengidap marasmus bahkan busung lapar. Seorang ibu yang

anaknya menderita busung lapar mengakui bahwa sudah beberapa hari ini anaknya hanya makan

"air bubur." memasak sedikit beras dengan air yang sangat banyak. Akibatnya makanan itu

terlalu cair untuk disebut bubur. Lebih tepat disebut air bubur. Memang, tubuh anak itu bagaikan

tulang-belulang yang ditutupi kulit, perutnya buncit, matanya sayu. Tak dapat dipungkiri

Page 4: Makalah Gizi Buruk

memang ada hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun

berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan

tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit. Tindak

pencegahan otomatis sudah dilakukan bila faktor-faktor penyebabnya dapat dihindari.

Pendidikan gizi diberikan kepada anak untuk mengarahkan kepada pembiasan dan cara makan

yang lebih baik yang dilakukan dalam lingkup makro ( masyarkat luas ) dan mikro (keluarga).

BAB I

LATAR BELAKANG

Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga

(kemampuan memperoleh makanan untuk semua anggotannya), masalah kesehatan, kemiskinan,

pemerataan, dan kesempatan kerja. Indonesia mengalami masalah gizi ganda yang artinya

sementara masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh sudah muncul masalah

baru. Sekarang ini masalah gizi mengalami perkembangan yang sangat pesat, Malnutrisi masih

Page 5: Makalah Gizi Buruk

saja melatarbelakangi penyakit dan kematian anak, meskipun sering luput dari perhatian.

Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi yaitu kualitas hidangan yang

mengandung semua kebutuhan tubuh. Akibat dari kesehatan gizi yang tidak baik, maka timbul

penyakit gizi, umumnya pada anak balita diderita penyakit gizi buruk Hubungan antara

kecukupan gizi dan penyakit infeksi yaitu sebab akibat yang timbal balik sangat erat. Berbagai

penyakit gangguan gizi dan gizi buruk akibatnya tidak baiknya mutu/jumlah makanan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan tubuh masing – masing orang. Masalah gizi semula dianggap sebagai

masalah kesehatan yang hanya dapat ditanggulangi dengan pengobatan medis/kedokteran. Gizi

seseorang dapat dipengaruhi terhadap prestasi kerja dan produktivitas. Pengaruh gizi terhadap

perkembangan mental anak.

 Hal ini sehubungan dengan terhambatnya pertumbuhan sel otak yang terjadi pada anak

yang menderita gangguan gizi pada usia sangat muda bahkan dalam kandungan. Berbagai factor

yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada balita.

Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan, prasangka buruk terhadap bahan

makanan tertentu, adanya kebiasaan/pantangan yang merugikan, kesukaan berlebihan terhadap

jenis makanan tertentu, keterbatasan penghasilan keluarga, dan jarak kelahiran yang rapat

Kemiskinan masih merupakan bencana bagi jutaan manusia. Sekelompok kecil penduduk dunia

berpikir “hendak makan dimana” sementara kelompok lain masih berkutat memeras keringat

untuk memperoleh sesuap nasi. Dibandingkan orang dewasa, kebutuhan akan zat gizi bagi bayi,

balita, dan anak – anak boleh dibilang sangat kecil. Namun, jika diukur berdasarkan % berat

badan, kebutuhan akan zat gizi bagi bayi, balita, dan anak – anak ternyata melampaui orang

dewasa nyaris dua kali lipat. Kebutuhan akan energi dapat ditaksir dengan cara mengukur luas

permukaan tubuh/menghitung secara langsung konsumsi energi itu ( yang hilang atau terpakai ).

Page 6: Makalah Gizi Buruk

Asupan energi dapat diperkirakan dengan jalan menghitung besaran energi yang

dikeluarkan. Jumlah keluaran energi dapat ditentukan secara sederhana berdasarkan berat badan

Kekurangan berat badan yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh merupakan masalah

serius.

IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah – masalah gizi buruk yang kita ketahui bisa menyerang siapa saja khusunya balita

dan anak – anak dengan criteria umur tertentu. Masalah gizi pada hakekatnya adalah masalah

kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan

medis dan pelayanan kesehatan saja melainkan dari pendekatan lain. Identifikasi gizi buruk

berupa penyebab – penyebab gizi buruk, asupan gizi, malnutrisi primer dan sekunder, dan jumlah

data penderita gizi buruk.

TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah presentasi ini adalah ingin memberitahukan kepada

masyarakat hal – hal apa saja yang menjadi ruang lingkup dari masalah gizi buruk, menambah

pengetahuan bagi masyarakat agar lebih luas wawasannya mengenai gizi buruk, memberitahukan

jumlah penurunan penderita gizi buruk, memberikan gambaran yang jelas mengenai penyakit

Page 7: Makalah Gizi Buruk

gizi buruk, juga tidak lupa untuk menambah nilai mahasiswa, dan lain – lain yang bisa

berdampak positif bagi penulis dan para pembaca.

BAB II

A.        TINJAUAN TEORI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara

normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan

pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan

fungsi normal dari organ – organ serta menghasilkan energi. Akibat kekurangan gizi, maka

simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila keadaan ini

berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan.

Pada saat ini orang bisa dikatakan malnutrisi, tanda – tanda klinis gizi buruk dapat menjadi

indicator yang sangat penting untuk mengetahui seseorang menderita gizi buruk. Kebutuhan

tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak factor. Data komposisi zat gizi bahan makanan yang

berhubungan dengan berbagai proses pengolahan belum cukup tersedia, pemeriksaan zat gizi

spesifik bertujuan untuk menilai status gizi. Gangguan gizi buruk menggambarkan suatu keadaan

pathologis yang terjadi akibat ketidaksesuaian/tidak terpenuhinya antara zat gizi yang masuk

Page 8: Makalah Gizi Buruk

kedalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi dalam jangka waktu yang relatif lama.

Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui sejak berabad – abad yang

lampau.. Penyakit – penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik seperti makanan yang

tidak cukup gizinya atau kadar zat gizinya tak seimbang disebut penyakit gangguan gizi yang

pertama kali dikenal adalah penyakit sariawan. Kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada

perubahan yang berupa kekurangan zat makanan tertentu atau berlebih. Kekurangan umumnya

mencakup protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Sedangkan kelebihan umumnya mencakup

konsumsi lemak, protein, dan gula. Untuk mencapai kondisi anak perlu/cukup gizi harus

memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan serta melakukan kegiatan yang baik seperti olah

raga, dan lain – lain. Konsumsi yang kurang baik kualitas dan kuantitasnya akan memberikan

kondisi kesehatan gizi kurang/defisiensi. Keadaan kesehatan gizi masyarakat tergantung pada

tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas hidangan. Penyakit gizi di Indonesia

terutama tergolong ke dalam kelompok penyakit defisiensi yang sering dihubungkan dengan

infeksi yang bisa berhubungan dengan gangguan gizi. Defisiensi gizi merupakan awal dari

gangguan system imun yang menghambat reaksi imunologis. Gangguan gizi dan infeksi sering

saling bekerja sama akan memberikan prognosis yang lebih buruk. Ada berbagai zat gizi yang

sangat mempengaruhi kondisi kesehatan manusia. Masalah kesehatan gizi dapa timbul dalam

bentuk penyakit dengan tingkat yang tinggi.

B.        PEMBAHASAN MASALAH

Jakarta – Sepanjang tahun ini banyak sudah bencana kesehatan yang melanda bangsa ini.

Mulai dari demam berdarah, polio dan penyakit busung lapar yang cukup mengejutkan. Kasus

penderita gizi buruk terus bertambah di sejumlah daerah. Kasus gizi buruk umumnya menimpa

balita dengan latar belakang ekonomi lemah. Beragam masalah malnutrisi banyak ditemukan

Page 9: Makalah Gizi Buruk

pada anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan anak-anak

yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka dilahirkan. Penyebab utama

kasus gizi buruk di Indonesia tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang pengetahuan.

Kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya

menjadi penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia, kemiskinan memicu

kasus Gizi Buruk

Fenomena gizi buruk ini biasanya melibatkan kurangnya asupan kalori baik dari

karbohidrat atau protein (protein-energy malnutrition–PEM). Kurangnya pasokan energi sangat

mempengaruhi kerja masing-masing organ tubuh. Keadaan gizi buruk ini secara klinis dibagi

menjadi 3 tipe: Kwashiorkor, Marasmus, dan Kwashiorkor-Marasmus. Ketiga kondisi patologis

ini umumnya terjadi pada anak-anak di negara berkembang yang berada dalam rentang usia tidak

lagi menyusui.

Perbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan secara jelas

menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat teramati dari gejala yang

ditunjukkan penderita.

1.       KWASHIORKOR

Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar atau HO. Penampilan anak-

anak penderita HO umumnya sangat khas, terutama bagian perut yang menonjol. Berat badannya

jauh di bawah berat normal. Edema stadium berat maupun ringan biasanya menyertai penderita

ini. Beberapa ciri lain yang menyertai di antaranya:

      Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif.

      Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring

      Anemia.

Page 10: Makalah Gizi Buruk

      Diare dengan feses cair yang banyak mengandung asam laktat karena berkurangnya produksi

laktase dan enzim penting lainnya.

      Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia ( perdarahan kecil

yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red. ),

yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas

menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya

      Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin

dan kenyal.

Tanda-tanda kwashiorkor meliputi :

-    edema di seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki,

-    wajah membulat dan sembab,

-    pandangan mata sayu,

-    perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis,

-    rambut berwarna kepirangan, kusam, dan mudah dicabut,

-    otot-otot mengecil, teramati terutama saat berdiri dan duduk,

-    bercak merah coklat pada kulit, yang dapat berubah hitam dan mengelupas

-    menolak segala jenis makanan (anoreksia)

-    sering disertai anemia, diare, dan infeksi.

2.       MARASMUS

Kasus marasmik atau malnutrisi berat karena kurang karbohidrat disertai tangan dan kaki

bengkak, perut buncit, rambut rontok dan patah, gangguan kulit. Pada umumnya penderita

tampak lemah sering digendong, rewel dan banyak menangis. Pada stadium lanjut anak tampak

apatis atau kesadaran yang menurun

Page 11: Makalah Gizi Buruk

Marasmik adalah bentuk malnutrisi primer karena kekurangan karbohidrat. Gejala yang

timbul diantaranya muka berkerut terlihat tua, tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit

(kelihatan tulang di bawah kulit), rambut mudah patah berwarna kemerahan dan terjadi

pembesaran hati, sangat kurus karena kehilangan sebagian lemak dan otot . Anak-anak penderita

marasmus secara fisik mudah dikenali. Penderita marasmus berat akan menunjukkan perubahan

mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam stadium yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih

cengeng dan gampang menangis karena selalu merasa lapar. Ketidakseimbangan elektrolit juga

terdeteksi dalam keadaan marasmus. Upaya rehidrasi ( pemberian cairan elektrolit ) atau

transfusi darah pada periode ini dapat mengakibatkan aritmia ( tidak teraturnya denyut jantung )

bahkan terhentinya denyut jantung. Karena itu, monitoring klinik harus dilakukan seksama.

 Ada pun ciri-ciri lainnya adalah:

        Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya.

        Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur.

        Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok.

        Tulang-tulang terlihat jelas menonjol.

        Sering menderita diare atau konstipasi.

        Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal, dengan kadar hemoglobin yang juga

lebih rendah dari semestinya.

-    anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,

-    wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, perut cekung, dan kulit keriput

Page 12: Makalah Gizi Buruk

3.       MARASMIK-KWASHIORKOR

Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan gabungan gejala yang

menyertai.

        Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat normal. Gejala khas kedua

penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya.

        Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya lemak dan otot.

        Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolic seperti

gangguan pada ginjal dan pankreas.

        Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadar natrium dan

fosfor inorganik serta menurunnya kadar magnesium.

Gejala klinis Kwashiorkor-Marasmus tidak lain adalah kombinasi dari gejala-gejala masing-

masing penyakit tersebut.

PENYEBAB GIZI BURUK

Penyebab utama gizi kurang dan gizi buruk tidak satu. Ada banyak!. Penyebab pertama

adalah faktor alam. Secara umum tanah terkenal sebagai daerah tropis yang minim curah hujan.

Kadang curah hujannya banyak tetapi dalam kurun waktu yang sangat singkat. Akibatnya, hujan

itu bukan menjadi berkat tetapi mendatangkan bencana banjir. Tetapi, beberapa tahun

belakangan ini tidak ada hujan menjadi kering kerontang Tanaman jagung yang merupakan

penunjang ekonomi keluarga sekaligus sebagai makanan sehari-hari rakyat gagal dipanen.

Akibatnya, banyak petani termasuk anak-anak, terutama yang tinggal di daerah pelosok,

memakan apa saja demi mempertahankan hidup. Dikhawatirkan gizi yang kuang dan bahkan

Page 13: Makalah Gizi Buruk

buruk akan memperburuk pertumbuhan fisik dan fungsi-fungsi otak. Kalau ini terjadi, masa

depan anak-anak ini dipastikan akan sangat kelam dan buram.

                Penyebab kedua adalah faktor manusiawi yaitu berasal dari kultur sosial masyarakat

setempat. Kebanyakan masyarakat petani bersifat 'one dimensional,' yakni masyarakat yang

memang sangat tergantung pada satu mata pencaharian saja. Banyak orang menanam makanan

'secukup'nya saja, artinya hasil panen itu cukup untuk menghidupi satu keluarga sampai masa

panen berikutnya. Belum ada pemikiran untuk membudidayakan hasil pertanian mereka demi

meraup keuntungan atau demi meningkatkan pendapatan keluarga. Adanya budaya 'alternatif'

yaitu memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayur-mayur demi menunjang kebutuhan

sehari-hari.

Penyebab ketiga masih berkisar soal manusiawi tetapi kali ini lebih berhubungan dengan

persoalan struktural, yaitu kurangnya perhatian pemerintah. Pola relasi rakyat dan pemerintah

masih vertikal bukan saja menghilangkan kontrol sosial rakyat terhadap para pejabat, tetapi juga

membuka akses terhadap penindasan dan ketidakadilan dan, yang paling berbahaya, menciptakan

godaan untuk menyuburkan budaya korupsi. Tentu saja tidak semua aparat dan pejabat seperti

itu. Terlepas dari itu semua nampaknya masyarakat membutuhkan pendampingan agar mereka

memahami hak-hak individu dan hak-hak sosial mereka sebagai warganegara.

MALNUTRISI PRIMER

Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering disebut

malnutrisi primer, yang disebabkan karena masalah ekonomi dan rendahnya pengetahuan. Gejala

klinis malnutrisi primer sangat bervariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan

protein, umur penderita dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus

Page 14: Makalah Gizi Buruk

tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Pertumbuhan yang terganggu

dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun, ukuran lengan atas menurun,

pertumbuhan tulang ( maturasi ) terlambat, perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala

dan tanda klinis yang tampak adalah anemia ringan, aktifitas berkurang, kadang di dapatkan

gangguan kulit dan rambut. Pada penderita malnutrisi primer dapat mempengaruhi metabolisme

di otak sehingga mengganggu pembentukan DNA di susunan saraf. berpengaruh terhadap

perkembangan mental dan kecerdasan anak. Mortalitas atau kejadian kematian dapat terjadi pada

penderita malnutri primer yang berat.

MALNUTRISI SEKUNDER

Malnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikkan berat badan yang bukan

disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena adanya gangguan pada

fungsi dan sistem tubuh yang mengakibatkan gagal tumbuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi

pada sistem saluran cerna, metabolisme, kromosom atau kelainan bawaan jantung, ginjal dan

lain-lain. Kasus gizi buruk di kota besar biasanya didominasi oleh malnutrisi sekunder.

Malnutrisi sekunder ini gangguan peningkatan berat badan yang disebabkan karena karena

adanya gangguan di sistem tubuh anak. pada malnutrisi sekunder tampak anak sangat lincah,

tidak bisa diam atau sangat aktif bergerak. Tampilan berbeda lainnya, penderita malnutrisi

sekunder justru tampak lebih cerdas, tidak ada gangguan pertumbuhan rambut dan wajah atau

kulit muka tampak segar.

Kasus malnutrisi sekunder sering terjadi overdiagnosis (diagnosis yang diberikan terlalu

berlebihan padahal belum tentu mengalami infeksi ) tuberkulosis (TB). Overdiagnosis tersebut

terjadi karena tidak sesuai dengan panduan diagnosis yang ada.

Page 15: Makalah Gizi Buruk

Secara medis penanganan kasus malnutrisi sekunder lebih kompleks dan rumit.

Penanganannya harus melibatkan beberapa disiplin ilmu kedokteran anak seperti bidang

gastroenterologi, endokrin, metabolik, alergi-imunologi, tumbuh kembang dan lainnya. Gizi

buruk memang merupakan masalah klasik bangsa ini sejak dulu. Tanpa data dan informasi yang

cermat dan lengkap sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk

identik dengan kemiskinan. Karena, gizi buruk bukan saja disebabkan karena masalah ekonomi

atau kurangnya pengetahuan dan pendidikan,

PERLUNYA ASUPAN GIZI

                Banyaknya produk suplemen vitamin yang kini beredar secara bebas bisa berdampak

baik sekaligus berdampak buruk. suatu produk suplemen harus menjalani uji klinis dulu sebelum

dipasarkan. kita tidak terlena begitu saja dengan rayuan iklan yang terlalu bombastis. Tapi di sisi

lain produk suplemen yang memang bisa dipercaya kebenarannya sangat berguna bagi

kebanyakan orang yang tidak sempat mendapatkan gizi tersebut dari makanan sehari-hari.

Lebih baik kalau berbagai kebutuhan gizi didapat dari makanan langsung, bukan asupan atau

suplemen yang dijual bebas. Sebab tak seorang pun yang bisa menjamin keamanannya, Kecuali

kalau asupan itu memang dianjurkan oleh dokter atau didapat dari dokter. Anak usia 0-2 tahun

sebaiknya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam

perkembangan otak anak. Air susu ibu cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam

segala hal Banyak produk susu kaleng atau susu formula mengandung asam linoleat, DHA dan

sebagainya. ASI juga mengandung zat anti efeksi.

Untuk memulihkan kondisi Balita pada status normal, dibutuhkan asupan susu yang mudah

diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana

Page 16: Makalah Gizi Buruk

dalam hitungan 90 hari berat badan anak kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain:

biasa makan beraneka ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur,

dan lauk pauk), selalu memantau kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan garam

beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi minimal

sampai 4 bulan setelah kelahiran. Kriteria ini tentunya masih sulit dipenuhi oleh masyarakat

Indonesia. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain:

          Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun.

          Ukuran lingkaran lengan atas menurun.

          Maturasi tulang terlambat.

          Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.

          Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

LANGKAH PENGOBATAN

Pengobatan pada penderita MEP tentu saja harus disesuaikan dengan tingkatannya.

Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi. Dalam sehari

anak-anak ini harus mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150

Kkal. Langkah penanganan harus didasarkan pada penyebab serta kemungkinan pemecahnya.

Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing

penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun sebaiknya dirawat di rumah

sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit

penyerta maupun infeksinya, status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.

Memulihkan keadaan gizinya dengan cara mengobati penyakit penyerta, peningkatan taraf gizi,

dan mencegah gejala atau kekambuhan dari gizi buruk

Page 17: Makalah Gizi Buruk

JUMLAH KASUS GIZI BURUK PADA BALITA MENURUN

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan, berbagai upaya intervensi perbaikan

gizi yang dilakukan pemerintah berhasil menurunkan jumlah kasus gizi kurang dan gizi buruk

balita dalam beberapa tahun terakhir. "Capaiannya sudah signifikan, tapi memang belum bisa

langsung membuatnya jadi tidak ada karena untuk itu memang butuh waktu lama," katanya. Ia

menjelaskan, penanganan gizi buruk membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga perlu

dukungan dana dari pemerintah pusat. Kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita yang pada

2004 sebanyak 5,1 juta telah turun menjadi 4,4 juta pada 2005 dan kembali turun menjadi 4,2

juta pada 2006. "Tahun 2007 angkanya juga turun lagi menjadi 4,1 juta.

Mengalami penurunan bermakna dalam tiga tahun terakhir. Menurut Laporan Kasus Gizi

Buruk Dinas Kesehatan Provinsi yang disampaikan ke Departemen Kesehatan pada 2005, jumlah

kasus gizi buruk pada balita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 76.178 kemudian turun

menjadi 50.106 pada 2006 dan turun lagi menjadi 39.080 pada 2007. Jumlah temuan kegiatan

surveilans itu lebih rendah dibandingkan dengan target penemuan kasus gizi buruk pada balita

yang pada 2005 seharusnya sebanyak 180.000 kasus, 94.000 kasus pada 2006 dan 75.000 kasus

pada 2007

Guna menurunkan jumlah kasus gizi buruk seperti yang telah ditargetkan, yakni menjadi

20 persen dari total balita pada 2009, pemerintah telah melakukan upaya penanggulangan

masalah gizi jangka pendek, menengah dan panjang. Targetnya tahun 2009 bisa turun menjadi

20 persen dari jumlah balita, upaya jangka pendeknya antara lain perawatan kasus sesuai

prosedur di rumah sakit secara gratis, pemberian makanan bergizi tinggi bagi balita dari keluarga

Page 18: Makalah Gizi Buruk

kurang mampu dan surveilans kasus secara periodik melalui Posyandu, serta pemberian makanan

pendamping ASI gratis bagi bayi usia 6-24 bulan dari keluarga kurang mampu.

Jangka menengah memberdayakan masyarakat untuk memperbaiki pola asuh pemeliharaan bayi

seperti promosi pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan penimbangan berat badan bayi

secara rutin untuk deteksi dini kasus, pemerintah juga berusaha meningkatkan akses pelayanan

kesehatan dan gizi yang bermutu melalui pembentukan Pos Kesehatan Desa, penempatan bidan

di desa, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, penguatan Puskesmas dan pembentukan tim

kesehatan keliling di daerah terpencil.

Setiap tahun juga telah meningkatkan alokasi anggaran untuk perbaikan gizi. Jika pada

2005 alokasi dana untuk perbaikan gizi hanya Rp175 miliar, maka 2006 ditingkatkan menjadi

Rp582 miliar dan kembali ditingkatkan menjadi Rp600 miliar pada 2007. "Tahun 2008 ini

besaran anggarannya masih dibahas, tapi dipastikan tidak akan lebih rendah dari Rp600 miliar,"

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008 pemerintah mengalokasikan 2,3 persen

untuk biaya kesehatan. Dengan strategi dan langkah yang telah diterapkan, pemerintah optimistis

bisa menurunkan kasus gizi buruk dan kurang pada balita sesuai target

Page 19: Makalah Gizi Buruk

BAB III

A.      KESIMPULAN

Ada 4 faktor yang melatarbelakangi KKP yaitu : masalah social, ekonomi, biologi, dan

lingkungan. Kemiskinan salah satu determinan social - ekonomi, merupakan akar dari ketiadaan

pangan, tempat mukim yang berjejalan, dan tidak sehat serta ketidakmampuan mengakses

fasilitas kesehatan. Malnutrisi masih saja melatarbelakangi penyakit dan kematian anak. Kurang

kalori protein sesungguhnya berpeluang menyerap siapa saja, terutama bayi dan anak yang

tengah tumbuh-kembang. Marasmus sering menjangkiti bayi yang baru berusia kurang dari 1

tahun, sementara kwashiorkor cenderung menyerang setelah mereka berusia 18 bulan. Penilaian

status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat

mendapatkan makanan yang cukup jumlah dan mutunya. Gizi yang diperoleh seorang anak

melalui konsumsi makanan setiap hari. Kecukupan zat gizi berpengaruh pada kesehatan dan

kecerdasan anak.Kasus gizi buruk bukanlah jenis penyakit yang datang tiba-tiba begitu saja.

Tetapi karena proses yang menahun terus bertumpuk dan menjadi kronik saat mencapai

puncaknya. Masalah defisiensi gizi khususnya KKP menjadi perhatian karena berbagai

penelitian menunjukan adanya efek jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan

otak manusia

Page 20: Makalah Gizi Buruk

B.      SARAN

Ketidakseriusan pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi buruk terlambat

seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan disaat penderita gizi buruk belum

mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi buruk merebak barulah pemerintah

melakukan tindakan ( serius ). Keseriusan pemerintah tidak ada artinya apabila tidak didukung

masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat yang sudah membudaya selama ini adalah,

anak-anak yang menderita penyakit kurang mendapatkan perhatian orang tua. Anak-anak itu

hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan yang diberikan.

Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis. Tanpa data dan informasi yang cermat

dan lengkap sebaiknya jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk identik

dengan kemiskinan. Dan seharusnya para ibu mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk anaknya

yang nantinya anak tersebut dapat menolong sang ibu. Ibu jangan mudah menyerah hadapilah

semuanya itu, saya yakin pasti akan ada jalan keluarnya

Page 21: Makalah Gizi Buruk

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengaruh Gizi Buruk Pada Balita” ini tepat pada

waktunya.

Makalah ini disusun dengan tujuan agar menambah wawasan penulis.

Dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua yang telah membantu dalam

menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan

makalah ini.

Pare,    Desember 2010

Penulis