Makalah Gizi Buruk 2

41
MAKALAH GIZI BURUK Penyakit Gizi Buruk Menyerang Balita dan Anak – Anak Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita di sebabkan oleh ekonomi lemah. Beragam masalah mal nutrisi banyak ditemukan pada anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan anak-anak yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka dilahirkan. Penyebab utama gizi buruk tidak satu, ada banyak. Penyebab utama kasus gizi buruk di Indonesia tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang pengetahuan. Kemiskinan memicu kasus gizi buruk, kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia. Dan juga faktor alam, manusiawi, pemerintah, dan lain – lain. Persoalan gizi buruk masih menghantui sebagian warganya. Bagaimana bisa di era sekarang, masih dijumpai ribuan, dan ratusan ribu anak balita, yang

Transcript of Makalah Gizi Buruk 2

Page 1: Makalah Gizi Buruk 2

MAKALAH GIZI BURUK

Penyakit Gizi Buruk Menyerang Balita dan Anak – Anak

Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita di sebabkan oleh ekonomi

lemah. Beragam masalah mal nutrisi banyak ditemukan pada anak-anak dari

kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan anak-anak yang

sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka dilahirkan.

Penyebab utama gizi buruk tidak satu, ada banyak. Penyebab utama kasus

gizi buruk di Indonesia tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang

pengetahuan. Kemiskinan memicu kasus gizi buruk, kemiskinan dan

ketidakmampuan orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi

penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia. Dan juga faktor

alam, manusiawi, pemerintah, dan lain – lain.

Persoalan gizi buruk masih menghantui sebagian warganya. Bagaimana

bisa di era sekarang, masih dijumpai ribuan, dan ratusan ribu anak balita, yang

menjadi pemegang masa depan Indonesia menderita gizi buruk. Ketidakseriusan

pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi buruk terlambat seharusnya

penanganan pelayanan kesehatan dilakukan disaat penderita gizi buruk belum

mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi buruk merebak barulah

pemerintah melakukan tindakan ( serius ). Keseriusan pemerintah tidak ada

artinya apabila tidak didukung masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat

yang sudah membudaya selama ini adalah, anak-anak yang menderita penyakit

kurang mendapatkan perhatian orang tua. Anak-anak itu hanya diberi makan

seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan yang diberikan.

Page 2: Makalah Gizi Buruk 2

Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis.

berkembang. Seorang ibu yang mengalami kurang kalori protein selama kurun

waktu tersebut pada gilirannya akan melahirkan bayi berberat badan rendah.

Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein,

atau keduanya, tidak tercukupi oleh diet. Sindrom kwasiorkor terjelma manakala

defisiensi menampakan dominasi protein, dan maramus termanifestasi jika terjadi

kekurangan energi yang parah. Kombinasi kedua bentuk ini marasmik

kwasiorkor, juga tidak sedikit.

1). Malnutrisi Primer.

Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering

disebut malnutrisi primer, yang disebabkan karena masalah ekonomi, rendahnya

pengetahuan, dan kurangnya asupan gizi. Gejala kinis malnutrisi primer sangat

bervariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur

penderita dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus

tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Pertumbuhan

yang terganggu dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun,

ukuran lengan atas menurun, pertumbuhan tulang (maturasi) terlambat,

perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinis yang tampak

adalah anemia ringan, aktifitas berkurang, kadang di dapatkan gangguan kulit dan

rambut.

Page 3: Makalah Gizi Buruk 2

2). Malnutrisi Sekunder

Malnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikkan berat badan

yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena

adanya gangguan pada fungsi dan sistem tubuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi

pada sistem saluran cerna, metabolisme, kromosom atau kelainan bawaan jantung,

ginjal. Kasus gizi buruk di kota besar biasanya didominasi oleh malnutrisi

sekunder.

3). Asupan Gizi

Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). ASI

mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam perkembangan otak anak. Banyak

produk susu kaleng atau susu formula mengandung asam linoleat, dan

sebagainya. Untuk memulihkan kondisi Balita pada status normal, dibutuhkan

asupan susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan

mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak

kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka

ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk

pauk), selalu memantau kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan

garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan

ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran. Yang nampak adalah bayi-

bayi dan anak-anak yang lemah, loyo dan tanpa tenaga. Yang terdengar adalah

tangisan dan jeritan putus asa bayi-bayi dan anak-anak kelaparan yang sangat

membutuhkan makanan.

Page 4: Makalah Gizi Buruk 2

Mereka cuma bisa menangis tetapi tak mampu meronta.

Tenaga mereka lenyap karena mengidap marasmus bahkan busung lapar. Seorang

ibu yang anaknya menderita busung lapar mengakui bahwa sudah beberapa hari

ini anaknya hanya makan "air bubur." memasak sedikit beras dengan air yang

sangat banyak. Akibatnya makanan itu terlalu cair untuk disebut bubur. Lebih

tepat disebut air bubur. Memang, tubuh anak itu bagaikan tulang-belulang yang

ditutupi kulit, perutnya buncit, matanya sayu. Tak dapat dipungkiri memang ada

hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun

berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin

memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah

masuknya beragam penyakit. Tindak pencegahan otomatis sudah dilakukan bila

faktor-faktor penyebabnya dapat dihindari. Pendidikan gizi diberikan kepada anak

untuk mengarahkan kepada pembiasan dan cara makan yang lebih baik yang

dilakukan dalam lingkup makro ( masyarkat luas ) dan mikro (keluarga).

Page 5: Makalah Gizi Buruk 2

BAB I

LATAR BELAKANG

Masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan ditingkat rumah

tangga (kemampuan memperoleh makanan untuk semua anggotannya), masalah

kesehatan, kemiskinan, pemerataan, dan kesempatan kerja. Indonesia mengalami

masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat

diatasi secara menyeluruh sudah muncul masalah baru. Sekarang ini masalah gizi

mengalami perkembangan yang sangat pesat, Malnutrisi masih saja

melatarbelakangi penyakit dan kematian anak, meskipun sering luput dari

perhatian. Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi yaitu kualitas

hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Akibat dari kesehatan gizi

yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi, umumnya pada anak balita diderita

penyakit gizi buruk Hubungan antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi yaitu

sebab akibat yang timbal balik sangat erat. Berbagai penyakit gangguan gizi dan

gizi buruk akibatnya tidak baiknya mutu/jumlah makanan yang tidak sesuai

dengan kebutuhan tubuh masing – masing orang. Masalah gizi semula dianggap

sebagai masalah kesehatan yang hanya dapat ditanggulangi dengan pengobatan

medis/kedokteran. Gizi seseorang dapat dipengaruhi terhadap prestasi kerja dan

produktivitas. Pengaruh gizi terhadap perkembangan mental anak.

Hal ini sehubungan dengan terhambatnya pertumbuhan sel otak yang

terjadi pada anak yang menderita gangguan gizi pada usia sangat muda bahkan

dalam kandungan. Berbagai factor yang secara tidak langsung mendorong

Page 6: Makalah Gizi Buruk 2

terjadinya gangguan gizi terutama pada balita. Ketidaktahuan akan hubungan

makanan dan kesehatan, prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu,

adanya kebiasaan/pantangan yang merugikan, kesukaan berlebihan terhadap jenis

makanan tertentu, keterbatasan penghasilan keluarga, dan jarak kelahiran yang

rapat Kemiskinan masih merupakan bencana bagi jutaan manusia. Sekelompok

kecil penduduk dunia berpikir “hendak makan dimana” sementara kelompok lain

masih berkutat memeras keringat untuk memperoleh sesuap nasi. Dibandingkan

orang dewasa, kebutuhan akan zat gizi bagi bayi, balita, dan anak – anak boleh

dibilang sangat kecil. Namun, jika diukur berdasarkan % berat badan, kebutuhan

akan zat gizi bagi bayi, balita, dan anak – anak ternyata melampaui orang dewasa

nyaris dua kali lipat. Kebutuhan akan energi dapat ditaksir dengan cara mengukur

luas permukaan tubuh/menghitung secara langsung konsumsi energi itu ( yang

hilang atau terpakai ).

Asupan energi dapat diperkirakan dengan jalan menghitung besaran energi

yang dikeluarkan. Jumlah keluaran energi dapat ditentukan secara sederhana

berdasarkan berat badan Kekurangan berat badan yang berlangsung pada anak

yang sedang tumbuh merupakan masalah serius.

Page 7: Makalah Gizi Buruk 2

IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah – masalah gizi buruk yang kita ketahui bisa menyerang siapa saja

khusunya balita dan anak – anak dengan criteria umur tertentu. Masalah gizi pada

hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya

tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja

melainkan dari pendekatan lain. Identifikasi gizi buruk berupa penyebab –

penyebab gizi buruk, asupan gizi, malnutrisi primer dan sekunder, dan jumlah

data penderita gizi buruk.

TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah presentasi ini adalah ingin memberitahukan

kepada masyarakat hal – hal apa saja yang menjadi ruang lingkup dari masalah

gizi buruk, menambah pengetahuan bagi masyarakat agar lebih luas wawasannya

mengenai gizi buruk, memberitahukan jumlah penurunan penderita gizi buruk,

memberikan gambaran yang jelas mengenai penyakit gizi buruk, juga tidak lupa

untuk menambah nilai mahasiswa, dan lain – lain yang bisa berdampak positif

bagi penulis dan para pembaca.

Page 8: Makalah Gizi Buruk 2

BAB II

A. TINJAUAN TEORI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ –

organ serta menghasilkan energi. Akibat kekurangan gizi, maka simpanan zat gizi

pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila keadaan ini

berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi

kemerosotan jaringan. Pada saat ini orang bisa dikatakan malnutrisi, tanda –

tanda klinis gizi buruk dapat menjadi indicator yang sangat penting untuk

mengetahui seseorang menderita gizi buruk. Kebutuhan tubuh akan zat gizi

ditentukan oleh banyak factor. Data komposisi zat gizi bahan makanan yang

berhubungan dengan berbagai proses pengolahan belum cukup tersedia,

pemeriksaan zat gizi spesifik bertujuan untuk menilai status gizi. Gangguan gizi

buruk menggambarkan suatu keadaan pathologis yang terjadi akibat

ketidaksesuaian/tidak terpenuhinya antara zat gizi yang masuk kedalam tubuh

dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi dalam jangka waktu yang relatif lama.

Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui sejak berabad –

abad yang lampau.. Penyakit – penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik

seperti makanan yang tidak cukup gizinya atau kadar zat gizinya tak seimbang

disebut penyakit gangguan gizi yang pertama kali dikenal adalah penyakit

Page 9: Makalah Gizi Buruk 2

sariawan. Kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan yang berupa

kekurangan zat makanan tertentu atau berlebih. Kekurangan umumnya mencakup

protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Sedangkan kelebihan umumnya

mencakup konsumsi lemak, protein, dan gula. Untuk mencapai kondisi anak

perlu/cukup gizi harus memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan serta

melakukan kegiatan yang baik seperti olah raga, dan lain – lain. Konsumsi yang

kurang baik kualitas dan kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi

kurang/defisiensi. Keadaan kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat

konsumsi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas hidangan. Penyakit gizi di

Indonesia terutama tergolong ke dalam kelompok penyakit defisiensi yang sering

dihubungkan dengan infeksi yang bisa berhubungan dengan gangguan gizi.

Defisiensi gizi merupakan awal dari gangguan system imun yang menghambat

reaksi imunologis. Gangguan gizi dan infeksi sering saling bekerja sama akan

memberikan prognosis yang lebih buruk. Ada berbagai zat gizi yang sangat

mempengaruhi kondisi kesehatan manusia. Masalah kesehatan gizi dapa timbul

dalam bentuk penyakit dengan tingkat yang tinggi.

B. PEMBAHASAN MASALAH

Jakarta – Sepanjang tahun ini banyak sudah bencana kesehatan yang

melanda bangsa ini. Mulai dari demam berdarah, polio dan penyakit busung lapar

yang cukup mengejutkan. Kasus penderita gizi buruk terus bertambah di

sejumlah daerah. Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita dengan latar

belakang ekonomi lemah. Beragam masalah malnutrisi banyak ditemukan pada

anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan

Page 10: Makalah Gizi Buruk 2

anak-anak yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka

dilahirkan. Penyebab utama kasus gizi buruk di Indonesia tampaknya karena

masalah ekonomi atau kurang pengetahuan. Kemiskinan dan ketidakmampuan

orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi penyebab utama

meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia, kemiskinan memicu kasus Gizi

Buruk

Fenomena gizi buruk ini biasanya melibatkan kurangnya asupan kalori

baik dari karbohidrat atau protein (protein-energy malnutrition–PEM).

Kurangnya pasokan energi sangat mempengaruhi kerja masing-masing organ

tubuh. Keadaan gizi buruk ini secara klinis dibagi menjadi 3 tipe: Kwashiorkor,

Marasmus, dan Kwashiorkor-Marasmus. Ketiga kondisi patologis ini umumnya

terjadi pada anak-anak di negara berkembang yang berada dalam rentang usia

tidak lagi menyusui.

Perbedaan antara marasmus dan kwashiorkor tidak dapat didefinisikan

secara jelas menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat

teramati dari gejala yang ditunjukkan penderita.

1. KWASHIORKOR

Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar atau HO.

Penampilan anak-anak penderita HO umumnya sangat khas, terutama bagian

perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah berat normal. Edema stadium

berat maupun ringan biasanya menyertai penderita ini. Beberapa ciri lain yang

menyertai di antaranya:

Page 11: Makalah Gizi Buruk 2

Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, pada

stadium lanjut anak terlihat sangat pasif.

Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring

Anemia.

Diare dengan feses cair yang banyak mengandung

asam laktat karena berkurangnya produksi laktase dan enzim penting

lainnya.

Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah

menyerupai petechia ( perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna

merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red. ), yang lambat

laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan

dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar

punggung, pantat, dan sebagainya

Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini

dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal.

Tanda-tanda kwashiorkor meliputi :

- edema di seluruh tubuh, terutama pada

punggung kaki,

- wajah membulat dan sembab,

- pandangan mata sayu,

- perubahan status mental: cengeng, rewel,

kadang apatis,

Page 12: Makalah Gizi Buruk 2

- rambut berwarna kepirangan, kusam, dan

mudah dicabut,

- otot-otot mengecil, teramati terutama saat

berdiri dan duduk,

- bercak merah coklat pada kulit, yang dapat

berubah hitam dan mengelupas

- menolak segala jenis makanan (anoreksia)

- sering disertai anemia, diare, dan infeksi.

2. MARASMUS

Kasus marasmik atau malnutrisi berat karena kurang karbohidrat

disertai tangan dan kaki bengkak, perut buncit, rambut rontok dan patah,

gangguan kulit. Pada umumnya penderita tampak lemah sering digendong,

rewel dan banyak menangis. Pada stadium lanjut anak tampak apatis atau

kesadaran yang menurun

Marasmik adalah bentuk malnutrisi primer karena kekurangan

karbohidrat. Gejala yang timbul diantaranya muka berkerut terlihat tua, tidak

terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit),

rambut mudah patah berwarna kemerahan dan terjadi pembesaran hati, sangat

kurus karena kehilangan sebagian lemak dan otot . Anak-anak penderita

marasmus secara fisik mudah dikenali. Penderita marasmus berat akan

menunjukkan perubahan mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam stadium

yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan gampang menangis

karena selalu merasa lapar. Ketidakseimbangan elektrolit juga terdeteksi

Page 13: Makalah Gizi Buruk 2

dalam keadaan marasmus. Upaya rehidrasi ( pemberian cairan elektrolit )

atau transfusi darah pada periode ini dapat mengakibatkan aritmia ( tidak

teraturnya denyut jantung ) bahkan terhentinya denyut jantung. Karena itu,

monitoring klinik harus dilakukan seksama.

Ada pun ciri-ciri lainnya adalah:

Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal

seusianya.

Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur.

Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah

rontok.

Tulang-tulang terlihat jelas menonjol.

Sering menderita diare atau konstipasi.

Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak

normal, dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari

semestinya.

- anak tampak sangat kurus, tinggal tulang

terbungkus kulit,

- wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, perut

cekung, dan kulit keriput

Page 14: Makalah Gizi Buruk 2

3. MARASMIK-KWASHIORKOR

Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan

gabungan gejala yang menyertai.

Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60%

dari berat normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas,

seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya.

Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena

berkurangnya lemak dan otot.

Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga

menyebabkan gangguan metabolic seperti gangguan pada ginjal dan

pankreas.

Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan,

seperti meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta

menurunnya kadar magnesium.

Gejala klinis Kwashiorkor-Marasmus tidak lain adalah kombinasi dari

gejala-gejala masing-masing penyakit tersebut.

PENYEBAB GIZI BURUK

Penyebab utama gizi kurang dan gizi buruk tidak satu. Ada banyak!.

Penyebab pertama adalah faktor alam. Secara umum tanah terkenal sebagai

daerah tropis yang minim curah hujan. Kadang curah hujannya banyak tetapi

dalam kurun waktu yang sangat singkat. Akibatnya, hujan itu bukan menjadi

berkat tetapi mendatangkan bencana banjir. Tetapi, beberapa tahun belakangan

Page 15: Makalah Gizi Buruk 2

ini tidak ada hujan menjadi kering kerontang Tanaman jagung yang merupakan

penunjang ekonomi keluarga sekaligus sebagai makanan sehari-hari rakyat

gagal dipanen.

Akibatnya, banyak petani termasuk anak-anak, terutama yang tinggal di

daerah pelosok, memakan apa saja demi mempertahankan hidup. Dikhawatirkan

gizi yang kuang dan bahkan buruk akan memperburuk pertumbuhan fisik dan

fungsi-fungsi otak. Kalau ini terjadi, masa depan anak-anak ini dipastikan akan

sangat kelam dan buram.

Penyebab kedua adalah faktor manusiawi yaitu berasal dari kultur

sosial masyarakat setempat. Kebanyakan masyarakat petani bersifat 'one

dimensional,' yakni masyarakat yang memang sangat tergantung pada satu mata

pencaharian saja. Banyak orang menanam makanan 'secukup'nya saja, artinya

hasil panen itu cukup untuk menghidupi satu keluarga sampai masa panen

berikutnya. Belum ada pemikiran untuk membudidayakan hasil pertanian

mereka demi meraup keuntungan atau demi meningkatkan pendapatan keluarga.

Adanya budaya 'alternatif' yaitu memanfaatkan halaman rumah untuk menanam

sayur-mayur demi menunjang kebutuhan sehari-hari.

Penyebab ketiga masih berkisar soal manusiawi tetapi kali ini lebih

berhubungan dengan persoalan struktural, yaitu kurangnya perhatian

pemerintah. Pola relasi rakyat dan pemerintah masih vertikal bukan saja

menghilangkan kontrol sosial rakyat terhadap para pejabat, tetapi juga membuka

akses terhadap penindasan dan ketidakadilan dan, yang paling berbahaya,

menciptakan godaan untuk menyuburkan budaya korupsi. Tentu saja tidak

Page 16: Makalah Gizi Buruk 2

semua aparat dan pejabat seperti itu. Terlepas dari itu semua nampaknya

masyarakat membutuhkan pendampingan agar mereka memahami hak-hak

individu dan hak-hak sosial mereka sebagai warganegara.

MALNUTRISI PRIMER

Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya

sering disebut malnutrisi primer, yang disebabkan karena masalah ekonomi dan

rendahnya pengetahuan. Gejala klinis malnutrisi primer sangat bervariasi

tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita

dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus tersebut

sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Pertumbuhan yang

terganggu dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun,

ukuran lengan atas menurun, pertumbuhan tulang ( maturasi ) terlambat,

perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinis yang

tampak adalah anemia ringan, aktifitas berkurang, kadang di dapatkan gangguan

kulit dan rambut. Pada penderita malnutrisi primer dapat mempengaruhi

metabolisme di otak sehingga mengganggu pembentukan DNA di susunan saraf.

berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kecerdasan anak. Mortalitas

atau kejadian kematian dapat terjadi pada penderita malnutri primer yang berat.

MALNUTRISI SEKUNDER

Malnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikkan berat badan

yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena

Page 17: Makalah Gizi Buruk 2

adanya gangguan pada fungsi dan sistem tubuh yang mengakibatkan gagal

tumbuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi pada sistem saluran cerna,

metabolisme, kromosom atau kelainan bawaan jantung, ginjal dan lain-lain.

Kasus gizi buruk di kota besar biasanya didominasi oleh malnutrisi sekunder.

Malnutrisi sekunder ini gangguan peningkatan berat badan yang disebabkan

karena karena adanya gangguan di sistem tubuh anak. pada malnutrisi sekunder

tampak anak sangat lincah, tidak bisa diam atau sangat aktif bergerak. Tampilan

berbeda lainnya, penderita malnutrisi sekunder justru tampak lebih cerdas, tidak

ada gangguan pertumbuhan rambut dan wajah atau kulit muka tampak segar.

Kasus malnutrisi sekunder sering terjadi overdiagnosis (diagnosis yang

diberikan terlalu berlebihan padahal belum tentu mengalami infeksi )

tuberkulosis (TB). Overdiagnosis tersebut terjadi karena tidak sesuai dengan

panduan diagnosis yang ada.

Secara medis penanganan kasus malnutrisi sekunder lebih kompleks dan

rumit. Penanganannya harus melibatkan beberapa disiplin ilmu kedokteran anak

seperti bidang gastroenterologi, endokrin, metabolik, alergi-imunologi, tumbuh

kembang dan lainnya. Gizi buruk memang merupakan masalah klasik bangsa ini

sejak dulu. Tanpa data dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan

terlalu cepat menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk identik dengan

kemiskinan. Karena, gizi buruk bukan saja disebabkan karena masalah ekonomi

atau kurangnya pengetahuan dan pendidikan,

PERLUNYA ASUPAN GIZI

Page 18: Makalah Gizi Buruk 2

Banyaknya produk suplemen vitamin yang kini beredar secara bebas

bisa berdampak baik sekaligus berdampak buruk. suatu produk suplemen harus

menjalani uji klinis dulu sebelum dipasarkan. kita tidak terlena begitu saja

dengan rayuan iklan yang terlalu bombastis. Tapi di sisi lain produk suplemen

yang memang bisa dipercaya kebenarannya sangat berguna bagi kebanyakan

orang yang tidak sempat mendapatkan gizi tersebut dari makanan sehari-hari.

Lebih baik kalau berbagai kebutuhan gizi didapat dari makanan langsung, bukan

asupan atau suplemen yang dijual bebas. Sebab tak seorang pun yang bisa

menjamin keamanannya, Kecuali kalau asupan itu memang dianjurkan oleh

dokter atau didapat dari dokter. Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air

Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam

perkembangan otak anak. Air susu ibu cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan

bayi dalam segala hal Banyak produk susu kaleng atau susu formula

mengandung asam linoleat, DHA dan sebagainya. ASI juga mengandung zat

anti efeksi.

Untuk memulihkan kondisi Balita pada status normal, dibutuhkan asupan

susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan

mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak

kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka

ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk

pauk), selalu memantau kesehatan anggota keluarga, biasanya menggunakan

garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan

ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran. Kriteria ini tentunya masih

Page 19: Makalah Gizi Buruk 2

sulit dipenuhi oleh masyarakat Indonesia. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa

menyertainya antara lain:

Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun.

Ukuran lingkaran lengan atas menurun.

Maturasi tulang terlambat.

Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.

Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

LANGKAH PENGOBATAN

Pengobatan pada penderita MEP tentu saja harus disesuaikan dengan

tingkatannya. Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan

perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein

sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal. Langkah penanganan harus

didasarkan pada penyebab serta kemungkinan pemecahnya.

Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena

masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita

pun sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara

penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status

gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh. Memulihkan keadaan gizinya

dengan cara mengobati penyakit penyerta, peningkatan taraf gizi, dan mencegah

gejala atau kekambuhan dari gizi buruk

JUMLAH KASUS GIZI BURUK PADA BALITA MENURUN

Page 20: Makalah Gizi Buruk 2

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan, berbagai upaya

intervensi perbaikan gizi yang dilakukan pemerintah berhasil menurunkan

jumlah kasus gizi kurang dan gizi buruk balita dalam beberapa tahun terakhir.

"Capaiannya sudah signifikan, tapi memang belum bisa langsung membuatnya

jadi tidak ada karena untuk itu memang butuh waktu lama," katanya. Ia

menjelaskan, penanganan gizi buruk membutuhkan dana yang cukup besar,

sehingga perlu dukungan dana dari pemerintah pusat. Kasus gizi buruk dan gizi

kurang pada balita yang pada 2004 sebanyak 5,1 juta telah turun menjadi 4,4

juta pada 2005 dan kembali turun menjadi 4,2 juta pada 2006. "Tahun 2007

angkanya juga turun lagi menjadi 4,1 juta.

Mengalami penurunan bermakna dalam tiga tahun terakhir. Menurut

Laporan Kasus Gizi Buruk Dinas Kesehatan Provinsi yang disampaikan ke

Departemen Kesehatan pada 2005, jumlah kasus gizi buruk pada balita yang

ditemukan dan ditangani sebanyak 76.178 kemudian turun menjadi 50.106 pada

2006 dan turun lagi menjadi 39.080 pada 2007. Jumlah temuan kegiatan

surveilans itu lebih rendah dibandingkan dengan target penemuan kasus gizi

buruk pada balita yang pada 2005 seharusnya sebanyak 180.000 kasus, 94.000

kasus pada 2006 dan 75.000 kasus pada 2007

Guna menurunkan jumlah kasus gizi buruk seperti yang telah ditargetkan,

yakni menjadi 20 persen dari total balita pada 2009, pemerintah telah melakukan

upaya penanggulangan masalah gizi jangka pendek, menengah dan panjang.

Targetnya tahun 2009 bisa turun menjadi 20 persen dari jumlah balita, upaya

Page 21: Makalah Gizi Buruk 2

jangka pendeknya antara lain perawatan kasus sesuai prosedur di rumah sakit

secara gratis, pemberian makanan bergizi tinggi bagi balita dari keluarga kurang

mampu dan surveilans kasus secara periodik melalui Posyandu, serta pemberian

makanan pendamping ASI gratis bagi bayi usia 6-24 bulan dari keluarga kurang

mampu.

Jangka menengah memberdayakan masyarakat untuk memperbaiki pola asuh

pemeliharaan bayi seperti promosi pemberian ASI eksklusif selama enam bulan

dan penimbangan berat badan bayi secara rutin untuk deteksi dini kasus,

pemerintah juga berusaha meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan gizi

yang bermutu melalui pembentukan Pos Kesehatan Desa, penempatan bidan di

desa, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, penguatan Puskesmas dan

pembentukan tim kesehatan keliling di daerah terpencil.

Setiap tahun juga telah meningkatkan alokasi anggaran untuk perbaikan

gizi. Jika pada 2005 alokasi dana untuk perbaikan gizi hanya Rp175 miliar,

maka 2006 ditingkatkan menjadi Rp582 miliar dan kembali ditingkatkan

menjadi Rp600 miliar pada 2007. "Tahun 2008 ini besaran anggarannya masih

dibahas, tapi dipastikan tidak akan lebih rendah dari Rp600 miliar," Dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2008 pemerintah mengalokasikan 2,3

persen untuk biaya kesehatan. Dengan strategi dan langkah yang telah

diterapkan, pemerintah optimistis bisa menurunkan kasus gizi buruk dan kurang

pada balita sesuai target

Page 22: Makalah Gizi Buruk 2

BAB III

A. KESIMPULAN

Ada 4 faktor yang melatarbelakangi KKP yaitu : masalah social, ekonomi,

biologi, dan lingkungan. Kemiskinan salah satu determinan social - ekonomi,

merupakan akar dari ketiadaan pangan, tempat mukim yang berjejalan, dan tidak

sehat serta ketidakmampuan mengakses fasilitas kesehatan. Malnutrisi masih saja

melatarbelakangi penyakit dan kematian anak. Kurang kalori protein

sesungguhnya berpeluang menyerap siapa saja, terutama bayi dan anak yang

tengah tumbuh-kembang. Marasmus sering menjangkiti bayi yang baru berusia

kurang dari 1 tahun, sementara kwashiorkor cenderung menyerang setelah mereka

berusia 18 bulan. Penilaian status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang

menjamin setiap anggota masyarakat mendapatkan makanan yang cukup jumlah

Page 23: Makalah Gizi Buruk 2

dan mutunya. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap

hari. Kecukupan zat gizi berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak.Kasus

gizi buruk bukanlah jenis penyakit yang datang tiba-tiba begitu saja. Tetapi karena

proses yang menahun terus bertumpuk dan menjadi kronik saat mencapai

puncaknya. Masalah defisiensi gizi khususnya KKP menjadi perhatian karena

berbagai penelitian menunjukan adanya efek jangka panjang terhadap

pertumbuhan dan perkembangan otak manusia

B. SARAN

Ketidakseriusan pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi

buruk terlambat seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan disaat

penderita gizi buruk belum mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi

buruk merebak barulah pemerintah melakukan tindakan ( serius ). Keseriusan

pemerintah tidak ada artinya apabila tidak didukung masyarakat itu sendiri.

Sebab, perilaku masyarakat yang sudah membudaya selama ini adalah, anak-anak

yang menderita penyakit kurang mendapatkan perhatian orang tua. Anak-anak itu

hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan yang

diberikan. Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis. Tanpa data

dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan terlalu cepat

menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk identik dengan kemiskinan. Dan

seharusnya para ibu mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk anaknya yang

Page 24: Makalah Gizi Buruk 2

nantinya anak tersebut dapat menolong sang ibu. Ibu jangan mudah menyerah

hadapilah semuanya itu, saya yakin pasti akan ada jalan keluarnya

Page 25: Makalah Gizi Buruk 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengaruh Gizi Buruk

Pada Balita” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dengan tujuan agar menambah wawasan penulis.

Dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan

semua yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari

bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Pare, Desember 2010

Penulis

ii

Page 26: Makalah Gizi Buruk 2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Tujuan.............................................................................................. 1

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ....................................................................................... 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................... 7

3.2 Saran ............................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: Makalah Gizi Buruk 2

UPAYA PENCEGAHAN GIZI

BURUK PADA BALITA

Makalah Bahasa Indonesia Diajukan untuk Melengkapi Tugas

Akhir Semester Ganjil Tahun Akademi 2010/2011

ERNI YULIANDRIANI

NIM 2010.03.033

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

PARE-KEDIRI