makalah gizi
-
Upload
wie-stockphoto -
Category
Documents
-
view
36 -
download
4
description
Transcript of makalah gizi
Gizi Remaja
Periode remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan seseorang
dimana pertumbuhan berat badan dan tinggi badan mengalami
puncaknya. Untuk mendukung proses pertumbuhan yang cepat ini
maka seorang remaja membutuhkan dukungan zat gizi yang cukup.
Remaja yang memiliki asupan gizi yang cukup akan memiliki kondisi
tubuh yang lebih sehat, menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik
apakah di rumah maupun di sekolah serta jarang mengalami sakit.
Lalu bagaimana cara mengetahui kebutuhan gizi remaja?, berikut
uraian siangkatnya.
Karakteristik- Usia 12-18 tahun
- Masa pertumbuhan yang bervariasi
- Meningkatnya kemandirian prilaku
- Diit/ makan dipengaruhi factor social dan psikologi
Pertumbuhan- Puncak pertumbuhan tertinggi kedua setelah bayi, yaitu 20% TB
dewasa dan 50% BB dewasa.
- Pertumbuhan remaja digambarkan oleh 1 jumlah sel ukuran sel dan
kematangan reproduksi
- Sampai dengan 9 tahun pertumbuhan laki laki dan perempuan hamper
sama
- Pertumbuhan pre puberitas perempuan 2 tahun le3bih cepat dari laki
laki.
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas
sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada
banyak cara yang bisa anda gunakan untuk menghitung kebutuhan
gizi remaja, antara lain :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan
beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badanSalah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah
dengan menggunakan rumus berikut :
Remaja putri
Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putra
Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari
Kebutuhan ProteinProtein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada
remaja, akan tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy
terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui
dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Kebutuhan Lemak dan KarbohidratKebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori,
sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori.
Misalnya seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki
kebutuhan energy sebesar 2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan
lemak sebesar 30% dan karbohidrat sebesar 55%, maka kebutuhan
lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr
Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
Kebutuhan vitamin dan MineralRemaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup
karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta
kondisi pubertas yang dialami saat ini. Khusus untuk kebutuhan
vitamin dan mineral, anda bisa menggunakan table AKG.
Nah saudarakau, sudah tau kebutuhan gizimu, ayo di hitung ya agar
kamu bisa mengatur asupan makanan sehari-hari, tentunya agar kamu
bisa tetap sehat dan menjalani aktifitas sehar-hari dengan baik.
Gizi dan Fertilitas
- Pada pria kuraqng gizi bias mempengaruhi tertundanya puberitas.
Pada pria dewasa bias menurunkan libido. Kurang gizi dan obesitas
biasa mempengaruhi hormone sex, defisiensi zink dapat menurunkan
jumlah sperma . defisiensi yodium bias mengurangi libido dan
produksi androsteron.
- Pada wanita jika cadangan energy tubuh berkurang bias menyebabkan
menarche tertunda atau jika terjadi setelah mens bias mengakibatkan mens tidak teratur,jarang dan kemungkinan bias berhenti.
Masalah makan yang sering terjadi pada remaja
- Tidak sarapan pagi bila mau sekolah/ kuliah
- Suka jajn yang le3bih banyak mengandung karbo hidrat dan kurang
vitaminA,C.Ca, FE
- Sering makan makanan yang siap saji yang umumnya padat kalori
dan rendah serat
Faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan
- Body image (takut gemuk)
- Faktor stress
- Faktor temen (sering kumpul kumpul banyak ngemil atau lupa makan)
- Media masa (terlalu asyik nonton tv atau baca)
Jenis kel/umur Energi(kal) Protein (gr) Zat besi( mg) Kalsium (mg)
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI REMAJA
L 13-15 th 2400 64 17 700
L 16-19 th 2500 66 23 600
P 13-15 th 2100 62 19 700
P 16-19 th 2000 51 25 600
Hubungan Status Gizi dengan MenstruasiPosted on December 21, 2010 by fafaferary
a. Menarke
Menarke adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri
khaskedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi
remaja wanita sangat memengaruhi terjadinya menarke baik faktor usia
terjadinya menarke, adanya keluhan-keluhan selam menarke maupun
lamanya hari menarke. Secara psikologis wanita remaja yang pertama
sekali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman,
dammengeluh perutnya terasa begah. Tetapi beberapa remaja keluhan-
keluhan tersebut tidak dirasakan. Hal ini dipengaruhi nutrisi yang adekuat
yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur (Brunner, 1996).
Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarke adalah pestrogen
dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan
progesteron berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi
kontraksi,selam siklus haid. Agar menarke tidak menimbulkan keluhan-
keluhan, sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, sehingga status gizinya baik. Status gizi dikatakan baik, apabila
nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, maupun
air digunakan oleh tubuh secara keseluruhan (Krummel, 1996)
Gizi kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi
organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal
ini dapat berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan
nutrisinya baik. Seberapa jauh pengaruh status gizi terhadap terjadinya
menarke belum ada yang melakukan penelitian. Sebagai bahan
perbandingan dibawah ini akan diuraikan tentang asupan energi total dan
keragaman komponene diet.
Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan
energi pada fase luteal dibandingkan fase folekuler. Peningkatan konsumsi
energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 Kkal/hari.
Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek penekanan atau
penurunanterhadap nafsu makan (Krummel,1996). Identifikasi jenis nutrisi
yang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum didapatkan
data yang pasti. Ada yang berpendapat karbohidat merupakan sumber
asupan kalori selama fase luteal, yang lain berp[endapat bahwa
konsumsi softdrink yang mengandung gula cenderung meningkat selama
fase luteal. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa asupan lemak dan
protein akan meningkat pada fase luteal. Dengan demikian selama fase
luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energi (Krummel, 1996).
Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan
cara mengkonsumsi makanan seimbah karena sangat dibutuhkan pada saat
haid, terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase luteal yang
terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Apabila hal ini diabaikan maka
dampaknya akan terjadi keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan
selama siklus haid.
b. Menstruasi
Komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualittatif, dianggap
memengaruhi siklus menstruasi dan reproduksi. Tetapi timbul pertanyaan
seberapa sering faktor diet dipandang sebagai penyebab timbulnya
amenore, masih jarang penelitian yang menggunakan diet sebagai metoda
perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap atau tumpang tindih. Siklus
menstruasi dipengaruhi bukan saja oleh diet vegetarian tetapi diet yang
bervariasi dalm hal lemak, serat dan nutrien lainnya (Krummel, 1996).
.
C Diet Rendah Lemak
Hasil penelitian pada diet rendah lemak dibanding tinggi lemak, ternyata
pada diet tinggi lemak tidak memberikan perbedaan kadar hormon dalam
plasma dan urin, kesimpulannya tidak mempunyai pengaruh pada kadar
hormon seks. Sedangkan pada diet rendah lemak akan menyebabkan tiga
efek utama, yaitu panjang siklus menstruasi meningkat rata-rata 1.3 hari,
lamanya waktu menstruasi meningkat rata-rata 0.5 hari, dan fase folekuler
meningkat rata-rata 0.9 hari. Dengan demikian maka bagi wanita yang
bukan vegetarian bila berubah ke diet rendah lemak akan memperpanjang
siklus menstruasi sebagai akibat dari memanjangnya fase menstruasi dan
fase folikuler.
Sindrom premenstrual adalah kombinasi gejala yang terjadi sebelum haid
dan menghilang setelah haid keluar. Gejala utama meliputi sakt kepala,
letih, sakit pinggang, pembesaran dan sakit pada payudara dan perasaan
begah pada perut. Tindakan yang dilakukan untuk menangani kasus
sindrom premenstrual adalh menganjurkan perubahan diet selain
menambah suplemen nutrisi, walaupun tidak secara khusus jenis
nutrisisnya apa. Secara umum anjuran diet meliputi pembatasan, gula,
garam, daging, lemak hewani, alkohol, kopi, dan rokok. Sedangkan yang
perlu ditambah komsumsinya adalah jenis ikan, unggas, roti, kacang-
kacangan, karbohidrat kompleks, sayuran daun hijau dan sereal (Krummel,
1996).
Kebanyakan klien sindrome premenstrual mengkonsumsi susu dan
produknya sebanyak lima kali lipat untuk gula halus. Denan mengkonsumsi
rendah lemak, dan tinggi karbohidrat akan mengurangi pembengkakan
payudara. Sedangkan konsumsi tinggi karbohidrat dan rendah protein
dapat memperbaiki gangguan perasaan yang tidak nyaman, hal ini
berhubungan dengan pembentukan seretonin di dalam otak.
Referensi:
Paath, Erna Francin, dkk. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.
Jakarta:EGC.