MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

12
MAKALAH FARMAKOLOGI BLOK Genitourinary SYSTEM DI SUSUN OLEH : DELFINA (070100052) ADE IRMA (070100054) AMELIA SIANIPAR (070100058) HILNA K SHALIHA (070100062) LISTRA ISABELA (070100064) KELOMPOK B1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Transcript of MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Page 1: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

MAKALAH FARMAKOLOGIBLOK Genitourinary SYSTEM

DI SUSUN OLEH :

DELFINA (070100052)

ADE IRMA (070100054)

AMELIA SIANIPAR (070100058)

HILNA K SHALIHA (070100062)

LISTRA ISABELA (070100064)

KELOMPOK B1FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2009

Page 2: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Judul praktikum

Tujuan Praktikum

Materi Praktikum

Pelaksanaan

Bentuk Sediaan Obat dan Kajian Interaksi Obat

pada Resep Polifarmasi Obat Sistem Saluran Genitourinari

1. Memperlihatkan bentuk-bentuk sediaan obat sistem saluran urogenitalis

cerna yang lazim digunakan di klinik.

2. Mengenal dan memahami interaksi yang mungkin terjadi pada resep

polifarmasi obat sistem saluran urogenitalis.

I. Bentuk sediaan obat

- Sediaan padat (solid)

Tablet, kapsul, kaplet, powder

- Sediaan cair

Sirup, emulsi, suntikan (ampul)

II. Resep-resep polifarmasi

1. Sediaan obat sistem saluran urogenitalis

2. Resep polifarmasi

Mahasiswa mencari resep polifarmasi obat sistem saluran urogenitalis di

apotek

Mahasiswa mengenal :

- Nama dagang dan nama generik sediaan dari tiap item yang

diresepkan.

- Bentuk formulasi dari sediaan yang diresepkan.

- Mengetahui farmakologi dari sediaan obat tsb.

3. Mahasiswa dapat mengkaji ada atau tidak adanya interaksi Farmaseutik,

farmakokinetik, dan farmakodinamik dari sediaan dalam resep polifarmasi

tsb.

Page 3: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Pembahasan

I. Resep :

Page 4: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

II. Keterangan tiap

item obat :

1. Falic Acid (obat A)

Produksi : Combiphar.

Komposisi : folic acid.

Indikasi : suplemen makanan bagi ibu hamil untuk mencegah anemia

megaloblastik, mencegah defek tabung saraf, dan untuk pertumbuhan

janin yang normal/sehat.

Dosis : dewasa 1 tablet 1 x/hari.

Kemasan : tablet 400 mg x 3 x 10.

2. Ketosteril (obat B)

Produksi : Fresenius.

Komposisi : Asam Keto esensial.

Indikasi : Insufisiensi ginjal kronis pada retensi terkompensasi atau

terdekompensasi.

Kontraindikasi: Hiperkalemia.

Perhatian : Gejala-gejala asam uremia meningkat, pemberian Al(OH)3

harus dikurangi.

Efek samping : Hiperkalsemia.

Dosis : Insufisiensi ginjal kronis : 3 kali sehari 4-8 tablet. Retensi

terkompensasi : 3 kali sehari 4-6 tablet dengan nutrisi rendah protein,

tinggi kalori. Retensi terdekompensasi : 3 kali sehari 4-8 tablet dengan

nutrisi rendah protein, tinggi kalori.

Kemasan : Tablet salut selaput 630 mg x 10 x 10.  

3. Lasix (obat C)

Produksi : Sanofi Aventis.

Komposisi : Furosemide.

Indikasi : edema jantung, ginjal dan hati.

Kontraindikasi: gagal ginjal akut dengan anuria, hipokalemia,

hiponatremia.

Efek samping : gangguan pencernaan ringan, kehilangan Ca, K, Na.

Dosis : edema dewasa awal 2-0-80 mg dosis tunggal. Anak 1-2

mg/KgBB dosis tunggal.

Kemasan : tablet 40 mg x 100. Ampul 20 mg/2 mL x 5

Page 5: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Analisa Interaksi Farmaseutik, Farmakokinetik dan Farmakodinamik Folic Acid dan Ketosteril

Folic ACid Ketosteril Analisa Interaksi

Farmaseutik Tidak terjadi interaksi

farmaseutik antara obat A dan

obat B, sebab tidak dilakukan

pencampuran obat sehingga tidak

mungkin terjadi reaksi kimia atau

fisika (perubahan warna,

endapan, dll)

Farmakokinetik

AbsorpsiInteraksi langsung dalam saluran cerna

Di absorbsi 1/3 bagian proksimal usus halus. Pada kadar rendah dnegan transpor aktif, pada kadar tinggi dengan difusi

Di absorbsi di saluran cerna dengan cepat

Perubahan pH cairan saluran cerna

Tidak diketahui

Waktu transit dalam usus

Efek toksik pada saluran cerna

DistribusiIkatan obat dengan protein plasmaDaya ikat obat rhadap jaringan tubuh yang sama

Metabolisme.Menghambat metabolisme hatiInduksi enzim mikrosom hatiReduksi enzim mikrosom hatiPerubahan aliran darah ke hepar

Ekskresi

Page 6: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Hambatan sekresi obat ke dalam empeduGangguan re-uptake obat (siklus enterohepatik)Gangguan aliran darah ke ginjal

Gangguan sekresi tubulusPerubahan pH urine

Farmakodinamik

Interaksi pada

Reseptor

Senyawa biokimia

folic acid yang

bersifat inaktif

dikonversi oleh

enzim dihydrofolate

reductase menjadi

tetrahydrofolic acid

dan

methyltetrahydrofolat

e. Senyawa ini

ditransport ke dalam

sel melalui reseptor

dengan cara

endositosis

Tidak diketahui

Interaksi

Fisiologik

Hasil reduksi folic

acid dibutuhkan

untuk

mempertahankan

fungsi normal

eritropoesis, yaitu

berperan dalam

reaksi-reaksi

biokimia esensial

yang menyediakan

memberikan efek

positif terhadap

hiperfosfatemia ginjal

dan hiperparatiroid

sekunder serta

osteodistrofi ginjal

Page 7: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

prekursor-prekursor

untuk sintesis asam

amino, purine dan

DNA.

Perubahan dalam

Kesetimbangan

Cairan Elektrolit

Tidak diketahui Tidak diketahui

Gangguan

Mekanisme

Ambilan Amin di

Ujung Saraf

Adrenergik

Tidak diketahui Tidak diketahui

Interaksi dengan

Penghambat Mono

Amin Oksidase

(MAO)

Tidak diketahui Tidak diketahui

Analisa Interaksi Farmaseutik, Farmakokinetik dan Farmakodinamik Folic Acid dan Lasix

Folic acid Lasix Analisa Interaksi

Farmaseutik Tidak terjadi interaksi

farmaseutik antara obat A dan

obat B, sebab tidak dilakukan

pencampuran obat sehingga tidak

mungkin terjadi reaksi kimia atau

fisika (perubahan warna,

endapan, dll)

Farmakokinetik

AbsorpsiInteraksi langsung dalam saluran cerna

Di absorbsi 1/3 bagian proksimal usus halus. Pada kadar rendah dnegan transpor aktif, pada kadar tinggi dengan difusi

Diserap melalui saluran cerna dengan bioavailabilitas 65%

Page 8: MAKALAH FARMAKOLOGI GUS

Perubahan pH cairan saluran cerna

Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

Waktu transit dalam usus

Tidak diketahui Memperlambat waktu pengosongan lambung

Tidak diketahui

Efek toksik pada saluran cerna

Tidak ada efek toksik pada saluran cerna

Menyebabkan penurunan motilitas saluran cerna

Tidak terjadi interaksi\\\\\\\\\\\

DistribusiIkatan obat dengan protein plasma

Tidak diketahui.Tapi yang jelas, 2/3 dari asam folat yang terdapat dlm plasma darah terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal.

terikat secara ekstensif (95%) dengan albumin.

Tidak diketahui

Daya ikat obat terhadap jaringan tubuh yang sama

Normal total folic acid di serum adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 16- 21 ng/mL, dan di eritrosit adalah 175 to 316 ng/mL.

Tidak diketahui Tidak diketahui

Metabolisme.Menghambat metabolisme hati

Di metabolisme di hati.

Di hati Tidak diketahui

Induksi enzim mikrosom hati

Tidak diketahui CYP 450 oksidase Tidak diketahui

Reduksi enzim mikrosom hati

Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

Perubahan aliran darah ke hepar

Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

Ekskresi

Hambatan sekresi obat ke dalam empedu

Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

Gangguan re-uptake obat (siklus enterohepatik)

Melalui siklus enterohepatik

Tidak diketahui

Gangguan aliran darah ke ginjal

Gangguan sekresi tubulus

Kesimpulan : Tidak diketahui interaksi yang berarti dari ketiga obat tersebut. Hal ini disebabkan minimnya informasi tentang farmakodinamik dan farmakokinetik obat.