Makalah Ekopes

15
Tugas Makalah EKOLOGI PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL ISU- ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR OLEH : NAMA : EBIT YASAKTI STAMBUK : F1D1 13 009 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNUVERSITAS HALU OLEO KENDARI NOVEMBER 2015

description

uuuu

Transcript of Makalah Ekopes

Page 1: Makalah Ekopes

Tugas Makalah

EKOLOGI PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL

ISU- ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR

OLEH :

NAMA : EBIT YASAKTI

STAMBUK : F1D1 13 009

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNUVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

NOVEMBER 2015

Page 2: Makalah Ekopes

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa,atas

anugerahnya yang telah dilimpahakan,sehingga tugas ini bisa selesai tepat pada

waktunya. Saya berharap makalah ini yang mana dengan materi khusus yaitu,

sistem peredaran darah, sistem limfatik dan sistem sirkulasi darah yang dapat

bermanfaat untuk manambah wawasan dan labih mandalami pengetahuan tantang

sistem peredaran darah.

Ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Jamili ,M.Si, selaku dosen

pembimbing matakuliah Ekologi Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, saya manyadari

bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat

mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir

kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.

Assalamu Allaikum Wr. Wb

Kendari, 25 November 2015

Ebit Yasakti

Page 3: Makalah Ekopes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan yang

sangat berpotensi terjadinya bencana. Bencana yang paling banyak kita temui

adalah kerusakan akibat gempa bumi, tsunami, kekeringan (kekurangan air

tawar), kelaparan, penyakit, dan pengaruh ikutan yang terjadi akibat bencana

alam seperti ledakan gunung berapi.

Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. ke

arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih

dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air

asin, sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh

proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar,

maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan

hutan dan pencemaran

Secara umum kerusakan yang terjadi tidak sedikit. Disamping kerusakan

bangunan fisik, ekosistem pesisir pun rusak berat. Masalah erosi, sedimentasi dan

abrasi pun dirasakan sangat mengganggu aktivitas pengembangan dan

pemanfaatan wilayah pesisir. Misalnya, hilangnya penyangga pantai, yaitu hutan

mangrove. Dilain pihak, pengembangan dan pemanfaatan yang dilakukan,

misalnya dengan adanya konversi lahan hutan bakau menjadi tambak tanpa

pertimbangan yang memadai pada gilirannya akan memicu laju erosi, sedimentasi

dan abrasi secara tak terkendali.

Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya kegiatan

pembangunan di wilayah pesisir, bagi berbagai peruntukan (pemukiman,

perikanan, pelabuhan, obyek wisata dan lain-lain), maka tekanan ekologis

terhadap ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut itu semakin meningkat.

Meningkatnya tekanan ini tentunya akan dapat mengancam keberadaan dan

Page 4: Makalah Ekopes

kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang

ada disekitarnya.

Satu hal yang lebih memprihatinkan adalah, bahwa kecenderungan

kerusakan lingkungan pesisir dan lautan lebih disebabkan paradigma dan praktek

pembangunan yang selama ini diterapkan belum sesuai dengan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Cenderung bersifat

ekstratif serta dominasi kepentingan ekonomi pusat lebih diutamakan daripada

ekonomi masyarakat setempat (pesisir). Seharusnya lebih bersifat partisipatif,

transparan, dapat dipertanggung-jawabkan (accountable), efektif dan efisien,

pemerataan serta mendukung supremasi hukum.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah ini adalah, jelaskan faktor- faktor yang

menyebapkan kerusakan lingkungan pada wilayah pesisir dan cara

penanggulangan permasalahan lingkungan pesisir?

1.3. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui faktor- faktor yang

menyebapkan kerusakan lingkungan pada wilayah pesisir dan cara

penanggulangan permasalahan lingkungan pesisir.

Page 5: Makalah Ekopes

BAB II

PEMBAHASAN

Kerusakan Lingkungan Pesisir Karena Faktor Alam

Kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam adalah gempa, tsunami,

badai, banjir, el-Nino, pemanasan, predator, erosi. Kerusakan yang diakibatkan

oleh faktor alam dapat terjadi secara alami ataupun akibat campur tangan manusia

hingga mengakibatkan bencana alam. Bencana alam berupa tsunami sering

memakan korban yang tidak sedikit dan menimbulkan kerusakan di daerah pesisir

akibat gelombang laut yang ditimbulkan oleh suatu gangguan impulsif yang

terjadi pada medium laut. Masalah banjir di Indonesia lebih sering disebabkan

oleh manusia.

Contoh-contoh penyebabnya, yaitu: pengembangan kota yang tidak

mampu atau tidak sempat membangun sarana drainase, adanya bangunan-

bangunan liar di sungai, sampah yang dibuang di sungai, penggundulan di daerah

hulu dan perkembangan kota di daerah hulu. Masalah erosi yang terjadi dapat pula

disebabkan oleh proses alami, aktivitas manusia ataupun kombinasi keduanya.

Kerusakan Akibat Antropogenik

Perilaku manusia banyak dipengaruhi oleh etika antroposentrisme.

Antroposentrisme ini merupakan simbol kerakusan manusia yang tidak hanya

bersifat individual tetapi dapat bersifat kolektif. Seiring dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan maka muncul indutrialisasi yang kini marak dilakukan.

Manusia tidak hanya memanfaatkan alam sebatas keperluannya tetapi kini

manusia telah memanfaatkannya melebihi yang dibutuhkannya. Hal ini berarti

manusia mengeksploitasi alam dan lingkungan untuk mengeruk keuntungan

sebanyak-banyaknya tanpa berpikir panjang terhadap dampak yang akan terjadi.

Dampak akibat aktivitas tersebut dapat merusak sumber daya alam khususnya

dalam hal ini ekosistem pesisir.

Aktivitas manusiapun dapat menimbulkan pencemaran yang mengancam

ekosistem. Pencemaran-pencemaran tersebut dapat menimbulkan kerusakan fisik

Page 6: Makalah Ekopes

yang fatal di daerah pesisir. Pencemaran adalah sebarang penambahan pada udara,

air dan tanah, atau makanan yang membahayakan kesehatan, ketahanan atau

kegiatan manusia atau organisme hidup lainnya”. Selain itu Undang-Undang

No.23 Tahun 1997, juga memberikan penjelasan bahwa pencemaran adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen

lain ke dalam lingkungan  oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun

sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tersebut tidak dapat

berfungsi sesuai peruntukannya. Hal ini berarti, pencemaran tidak hanya dapat

merusak tatanan ekosistem pesisir tetapi juga dapat membahayakan kesehatan

manusia serta dapat mematikan makhluk hidup yang memanfaatkan sumber daya

pesisir yang telah tercemar tersebut. Berdasarkan sumbernya, kerusakan yang

disebabkan oleh antropogenik dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Darat

Daerah-daerah pesisir yang memiliki pencemaran tinggi adalah daerah industri,

daerah yang padat penduduk dan pertanian. UNEP (1995) dalam Idris (2001),

mengatakan bahwa sumber utama pencemaran pesisir dan lautan berasal dari

daratan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu dari kegiatan industri, kegiatan rumah

tangga, dan kegiatan pertanian”. Kegiatan-kegiatan tersebut telah

menyumbangkan limbah berupa limbah cair dan padat yang menimbulkan

dampak serius pada daerah pesisir dan makhluk hidup sekitarnya.

Kegiatan rumah tangga seringkali menimbulkan limbah domestik berupa

limbah cair dan padat. Limbah cair domestik dapat dibagi dibagi dalam dua

kategori, yaitu: Limbah cair yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen,

minyak dan pestisida  Limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun,

shampoo, tinja dan air seni.  Limbah cair mengandung bahan organik dan

anorganik serta jutaan sel mikroba dan bakteri. Kandungan yang terdapat dalam

limbah cair dapat mengancam kesehatan masyarakat yang menggunakan air yang

telah tercemar sehingga menimbulkan penyakit.

Pabrik-pabrik yang berada di sekitar pesisir pun menimbulkan pencemaran

berupa limbah industri. Limbah industri tersebut mengandung unsur yang sangat

beracun, seperti basa, logam berat dan bahan organik yang beracun. Pencemaran

Page 7: Makalah Ekopes

oleh industri dapat disebabkan oleh  beberapa faktor, yaitu: perencanaan daerah

industri yang tidak teratur, perencanaan tata kota yang kurang baik, dan tidak

tersedianya fasilitas pengolah limbah pada daerah industri. Limbah padat berupa

sampah kebanyakan berasal dari rumah tangga. Pembuangan sampah ke laut

sering menjadi alternatif penduduk karena pembuangan sampah di daratan dinilai

tidak efektif dan munculnya anggapan membuang sedikit sampah tidak akan

berpengaruh bagi lautan yang luas. Kebiasaan yang buruk tersebut menimbulkan

berbagai pengaruh terhadap kehidupan laut. Sampah-sampah yang mengapung

akan terdampar di pantai dan mengurangi keindahan laut serta menghalangi

penetrasi cahaya matahari. Sedangkan sampah yang berat akan tenggelam ke

dasar laut dan berpengaruh terhadap komunitas bentos.

Laut

Aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem pesisir, yaitu: pengerukan

sedimen dan pembuangan material hasil pengerukan, tumpahan minyak. Aktivitas

tersebut menimbulkan pencemaran yang dapat merusak. Sumber pencemaran

yang sangat besar berasal dari pengerukan sedimen yang terus menerus dan

pembuangan material hasil pengerukan. Material hasil kerukan biasanya dibuang

beberapa kilometer dari pantai sehingga menimbulkan efek pencemaran bagi

kehidupan perairan sekitar. Selain itu, juga dapat menimbulkan turbiditas yang

mengancam bentik. Hal ini berpengaruh bagi kehidupan perairan karena

kebanyakan bahan kerukan diambil dari daerah pelabuhan yang biasanya telah

tercemar.

Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari berbagai sumber yang

diantaranya berasal dari tabrakan kapal tanker, atau dari proses yang disengaja

seperti pencucian tangki balas. Tumpahan minyak tersebut merupakan sumber

pencemaran yang sangat membahayakan karena dapat menurunkan kualitas air

laut, baik karena efek langsung maupun efek jangka panjang. Efek jangka panjang

yang ditimbulkan pada lingkungan laut berupa perubahan karakteristik populasi

spesies laut atau struktur ekologi komunitas laut. Selain itu, tumpahan minyak

dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir yang

menggantungkan hidupnya di sektor  perikanan dan budi daya.

Page 8: Makalah Ekopes

Penanggulangan Permasalahan Lingkungan Pesisir

Penanggulangan kerusakan pesisir dilakukan untuk menangani permasalahan

yang terjadi di daerah pesisir, proses penaggulangan lingkungan pesisir dapat

dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya:

1. Kegiatan Mitigasi

Kegiatan mitigasi dapat dilakukan untuk menangani permasalahan di

daerah pesisir seperti penanggulangan pada kerusakan yang diakibatkan oleh

faktor alam. Kegiatan penanggulangannya dengan menanam mangrove di

wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana tsunami atau erosi. Penanaman

mangrove dapat berfungsi sebagai penghadang gempuran tsunami atau ombak,

sehingga energi gelombang dapat diredam dan akan mengurangi dampak

negatif berupa korban jiwa dan harta benda.

2. Kegiatan Preventif/Pencegahan

Kegiatan preventif/pencegahan adalah kegiatan yang berupa

mencegah terjadinya kerusakan. Kegiatan ini misalnya penerapan AMDAL

yang berupaya mencegah kerusakan pesisir. Pada masalah limbah domestik

dapat dilakukan pengolahan sampah dan Gerakan Bersih Pantai dan Laut

sedangkan limbah pemanfaatan ikan dapat diolah menjadi pakan ikan, terasi

dan lain-lain.

3. Kegiatan Pemulihan

Kegiatan pemulihan adalah kegiatan yang berupaya memulihkan

keadaan yang telah mengalami kerusakan. Pendekatan sedimen sel dapat

diterapkan dalam menangani masalah erosi (tipe pantai terbuka) dan akresi

(tipe pantai terlindung. Sedangkan pada kasus tumpahan minyak dapat

dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: metode fisika/mekanis

(absorben, dan skimmer, metode kimia (penggunaan dispersan), metode

biologi (bioremediation), dan dengan pembakaran.

Page 9: Makalah Ekopes

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan makalah mengenai isu- isu kerusakan

lingkungan pesisir adalah, Kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam adalah

gempa, tsunami, badai, banjir, el-Nino, pemanasan, predator, erosi. Kerusakan

yang diakibatkan oleh faktor alam dapat terjadi secara alami ataupun akibat

campur tangan manusia hingga mengakibatkan bencana alam. Kerusakan Akibat

Antropogenik disebapkan perilaku manusia yang banyak dipengaruhi oleh etika

antroposentrisme. Antroposentrisme ini merupakan simbol kerakusan manusia

yang tidak hanya bersifat individual tetapi dapat bersifat kolektif. Sedangkan

penanggulangan permasalahn lingkungan pesisir dilakukan dengan kegiatan

mitigasi, kegiatan preventif atau pencegahan, dan kegiatan pemulihan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan melalui makalah ini yaitu untuk

mengukur dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerima pelajaran,

mungkin sebaikanya diadakan diskusi setiap saat pertemuan sebelum memulai

materi.

Page 10: Makalah Ekopes

DAFTAR PUSTAKA

Cicin., Sain & Knecht. R.W., 1988. Integrated Coastal and Marine Management. Island Pres, Washington DC.

Dahuri,R. 1999. Pengelolaan Wilayah Pesisir dalam Kontek Pengembangan Kota Pantai dan Kawasan Pantai Secara Berkelanjutan. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Kemaritiman, Jakarta.

Kay, R. And J. Alder. 1999. Coastal Planning and Management. E & FN Spon. London.

Rais, S.P., Ginting & Sitepu. M.J., 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, PT.Pradnya Paramita, Jakarta.