Makalah ekin
Transcript of Makalah ekin
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Sejak akhir dekade 1980-an dan 1990-an kata 'globalisasi' telah
menjadi kata sehari-hari. Kini, kata globalisasi tidak saja telah meluas secara
harfiah, tapi lebih dari itu terkait dengan banyak hal, misalnya teknologi,
pemerataan pengetahuan melalui sarana e-mail atau internet, penyebaran
ide-ide politik, budaya dan lain-lain. Para politisi atau media massa,
menggunakan istilah 'globalisasi' dalam konteks "penyebarluasan ke seluruh
dunia", dalam hal ini penyebarluasan pengaruh pasar di dalam kehidupan
ekonomi dan politik.
Sebenarnya, globalisasi bukanlah fenomena baru dalam sejarah
peradaban dunia. Sebelum kemunculan nation-state, perdagangan dan
migrasi lintas benua telah berlangsung sejak lama. Jauh sebelumnya
perdagangan regional telah membuat interaksi antar suku bangsa terjadi
secara alamiah.
Namun demikian, pada saat ini gelombang globalisasi yang melanda
semua penjuru dunia, jauh mempunyai intensitas dan cakupan yang
berbeda. Saat ini, proses konvergensi yang kita saksikan akibat dari
globalisasi dewasa ini praktis telah menyentuh hampir seluruh sendi
kehidupan, baik bidang ekonomi, bisnis, budaya, politik, maupun ideologi.
Sekalipun demikian tidak berarti bahwa proses globalisasi tersebut berjalan
mulus. Kecenderungan globalisasi disertai dengan fragmentasi.
Makalah | Ekonomi Internasional 1
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Era globalisasi menuntut setiap pelaku ekonomi meningkatkan
kemampuan bersaing, baik dalam memproduksi, memasarkan, maupun
menerobos pasar yang batas-batasnya semakin tidak jelas, dalam suatu
kerangka persaingan yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, tujuan dan
fokus dari kebijakan perdagangan negara kita adalah bagaimana
membangun daya saing berkelanjutan dari produk-produk Indonesia di pasar
internasional yang dilandasi oleh kompetensi inti yang didukung oleh seluruh
potensi yang dimiliki bangsa Indonesia secara bersinergi baik sektoral
maupun dengan seluruh kabupaten/kota. Sayangnya, disaat Indonesia harus
dihadapkan pada suasana persaingan yang semakin keras sebagai dampak
globalisasi tersebut, ternyata peringkat daya saing Indonesia di pasar
internasional terus merosot sebagaimana yang dinyatakan oleh World
Economic Forum (WEF).
Permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan sektor
perdagangan di Indonesia semakin rumit karena di saat daya saing merosot
dan investasi sangat rendah ternyata banyak produk impor masuk secara
ilegal dan membanjiri pasar dalam negeri, sehingga posisi produk dalam
negeri semakin terjepit. Jika kondisi seperti ini dibiarkan maka negara akan
berada dalam ancaman serius. Pemerintah harus melakukan serangkaian
tata niaga sebagai upaya untuk menghadapi serbuan produk asing yang
berujung pada kerugian pengusaha lokal.
Keadaan semakin sulit akibat sistem distribusi yang belum efisien
yang ditandai dengan tingginya rasio biaya logistik terhadap nilai tambah;
kurang mampunya para eksportir menembus negara tujuan ekspor secara
Makalah | Ekonomi Internasional 2
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
langsung; rendahnya kemampuan para eksportir dalam melakukan market
intelligence, promosi, kerja sama (aliansi) dengan mitra intemasional; serta
bermunculannya standar teknis perdagangan (technical barrier to trade) dan
ketentuan mengenai kesehatan, keamanan, serta keselamatan. Kesemua ini
menambah beban serta mempersulit produser-produser Indonesia
melakukan penetrasi ke pasar internasional.
Bagi sebagian kalangan, globalisasi adalah perpanjangan ekspansi
imperialisme terhadap negara berkembang dan miskin. Berbagai pihak lain
menganggap sebagai masa depan yang penuh harapan; sebagian lagi
cenderung meramalkan sebagai masa depan yang penuh ketidakpastian dan
bahkan sering dikatakan bahwa yang pasti itu adalah ketidakpastian itu
sendiri. Terlepas dari perbedaan pandangan tentang globalisasi, kita
menganggap globalisasi adalah suatu proses dalam pengorganisasian
sosial, politik dan ekonomi, seperti industrialisasi, ekonomi pasar, rule of law
dan liberalisme. Kita berusaha melihat globalisasi sebagai fenomena tanpa
preseden dan pihak yang melihatnya semata sebagai modernisasi,
imperialisme, atau kapitalisme global dengan wajah baru. Untuk itu dalam
rangka menambah wawasan kajian tentang topik diatas, maka Penulis akan
menyajikan makalah tentang “Globalisasi dalam ruang lingkup Integrasi
Ekonomi dan Organisasi Perdagangan (Economic Integration and Trade
Organization).
Makalah | Ekonomi Internasional 3
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
1.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta
sejumlah informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan
dibahas. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam penyusunan makalah
ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yang
pertama dengan membaca buku sumber, kedua browsing di Internet, terakhir
dengan pengetahuan yang penulis miliki.
Makalah | Ekonomi Internasional 4
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sejarah Globalisasi
2.1.1 Definisi Globalisasi
Banyak definisi tentang globalisasi, salah satu yang bisa dikutip
adalah definisi dari seorang sosiolog Australia yang bernama Malcolm
Waters. Pada tahun 1995 Malcohn Waters menerbitkan sebuah buku yang
berjudul "Globalization". Menurut Malcolm, globalisasi adalah sebuah proses
sosial yang mengakibatkan batasan geografis dalam aspek sosial-budaya
menjadi kurang penting, yang terwujud di dalam kesadaran orang (Feith,
1999). Namun definisi tersebut masih belum dapat disetujui oleh banyak
pihak. Kesulitan kita dalam mengambil dan menyimpulkan definisi globalisasi
adalah karena faktor kepentingan. Sebagian pakar menyatakan bahwa
globalisasi adalah satu tahapan baru dari ekonomi kapitalis yang ditandai
oleh keterbukaan pasar dan menghilangnya batas-batas negara. Pakar lain
mengatakan globalisasi merupakan suatu keadaan di mana di dalamnya
peran teknologi komunikasi dan perusahaan swasta lebih dominan. Mereka
menyebutnya "Ekonomi Kasino". Secara ekonomi globalisasi merupakan
proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah
sistem ekonomi global (Mansour Fakih, 2001). Pakar lain mendefinisikan
globalisasi sebagai kondisi di mana muncul keterlibatan satu ekonomi dunia
yang tidak hanya merupakan totalitas dari perekonomian nasional setiap
negara, melainkan sebuah realitas independen yang kokoh. Dalam hal ini,
Makalah | Ekonomi Internasional 5
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
aliran modal, komoditas, teknologi dan tenaga kerja berskala besar dan
berjangka panjang melintasi perbatasan negara (Pmes Petras, 1999).
Pandangan lainnya melihat globalisasi sebagai suatu deskripsi
sekaligus sebagai preskripsi. Sebagai sebuah deskripsi, globalisasi,
mengacu pada perluasan dan penguatan arus perdagangan, modal,
teknologi dan informasi internasional dalam sebuah pasar global yang
menyatu. Dengan kata lain, globalisasi merupakan suatu proses
pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem
ekonomi global (Mansour Fakih, 2001). Pandangan ini mengidentifikasikan
sebuah kompleksitas perubahan yang dihasilkan oleh perkembangan
kapitalisme serta berbaurnya nilai-nilai dan budaya yang berhubungan
dengan perkembangan kapitalisme tersebut. Dalam konteks ini acuannya
sering kali berupa perubahan-perubahan yang terjadi di dalam pengaturan
produksi, perluasan proses akumulasi modal, dan lain-lain. Sebagai sebuah
preskripsi, globalisasi meliputi liberalisasi pasar global dan pasar nasional
dengan asumsi bahwa arus perdagangan bebas, modal dan informasi akan
menciptakan hasil yang terbaik bagi pertumbuhan dan kemakmuran manusia
(UNDP-United Nations Development Programs, 1992). Dengan demikian
dalam konteks ini, globalisasi menjadi penjelasan, meskipun tidak memadai,
sekaligus ideologi yang sekarang mendominasi pemikiran, pengambilan
keputusan dan praktek politik.
Beragamnya istilah globalisasi ini menimbulkan beragam penafsiran.
Misalnya, setiap pidato politik para politikus tidak merasa afdhol jika tidak
menyelipkan kata globalisasi. Demikian juga para ekonom dan ilmuwan
Makalah | Ekonomi Internasional 6
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
politik merasa ketinggalan zaman jika tidak menyampaikannya dalam
perkuliahan. Itulah sebabnya, seperti dikatakan John Baylish dan Steve
Smith, diskusi mengenai globalisasi kebanyakan terlalu menyederhanakan
fenomena tersebut, atau bahkan melebih-lebihkan. Jika demikian maka apa
sebetulnya definisi globalisasi itu? Apakah globalisasi merupakan bentuk
semangat lain dari imperialisme?." Sebagian teoritis mendefinisikan
imperialisme sebagai tahapan tertinggi dari kapitalisme, sebagian lain
mendefinisikannya sebagai konsekuensi dari perkembangan kapitalisme.
Gunaryadi mengutip pendapat J.A. Scholte (2002) yang
menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori pengertian globalisasi
yang umum ditemukan dalam literatur. Kelima kategori definisi tersebut
berkaitan satu sama lain dan kadangkala saling tumpang-tindih, namun
masing-masing mengandung unsur yang khas.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah
satu `konsep' yang dapat ditinjau dari berbagai segi dan disiplin. Hal itu
disebabkan oleh daya pengaruh globalisasi yang mampu menembus hampir
semua segi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
2.1.2 Sejarah Globalisasi
Globalisasi adalah terminologi baru tetapi eksistensinya telah ada
sejak lama. Gejala globalisasi telah muncul pada abad 19 sebagai rekaan
demokrasi sosial gaya lama (Giddens, 2000: 32-33). Gejala itu muncul sejak
petualang dan pedagang Eropa menjelajahi dunia. Era merkantilis
Makalah | Ekonomi Internasional 7
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
pertengahan abad 19 dengan dukungan transportasi laut boleh dikatakan
sebagai awal globalisasi abad 19. Saat itu perdagangan dan perekonomian
dunia sudah terbuka dan dikuasai pedagang Eropa (negara maju). Jalur
perdagangan dan pasar dunia dikuasai dan dimonopoli pedagang Eropa.
Monopoli tidak hanya melalui diplomasi tetapi diusahakan melalui
kekerasan (peperangan) dalam upaya menundukkan dan menguasai
kerajaan-kerajaan di Asia, Afrika, Amerika Latin untuk dijadikan daerah
jajahan demi kepentingan perdagangan (sumber bahan mentah dan pasar).
Ketika itu muncul koloni-koloni yang sudah dikuasai sehingga dengan mudah
aktivitas perdagangannya dapat dikontrol. Dengan demikian keuntungan
para pedagang dapat dilipat gandakan dan negara bisa mengambil
keuntungan untuk membiayai pembangunan di negara asal.
Apa beda antara globalisasi abad 19 dengan abad 21?.
Perbedaannya terletak pada cara dan pendekatan yang dipakai dalam
penguasaan, kecepatan serta cakupannya. Penguasaan pasar dan
perdagangan abad 21 tidak lagi melalui penguasaan secara fisik seperti
halnya abad 19, tetapi melalui pendekatan dengan menggunakan instrumen
politik, budaya dan teknologi. Negara-negara maju dan para pemilik modal
berskala internasional tidak perlu bersusah-payah dan berlama-lama
diperjalanan untuk melakukan transaksi perdagangan. Melalui kerja sama
kelompok dalam pasaran bersama, maka suatu negara dapat melakukan
ekspansi pasar. Sejak saat itu, berdasarkan kesepakatan politis dibentuklah
berbagai forum kerja sama ekonomi/perdagangan seperti AFTA, NAFTA,
APEC, WTO dan sebagainya. Melalui forum itu dilakukan perjanjian
Makalah | Ekonomi Internasional 8
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
mengenai hak dan kewajiban masing-masing anggota dalam mewujudkan
ekspansi dan penguasaan pasar. Negara yang mempunyai kekuatan lobi
politis cenderung akan lebih diuntungkan dari pada negara yang mempunyai
lobi politis lemah. Secara politis negara-negara maju yang mempunyai lobi
politis lebih kuat akan banyak menguasai dan diuntungkan dengan
liberalisasi ekonomi dalam era globalisasi abad ini.
Pada dasarnya istilah globalisasi muncul kembali ketika
ditetapkannya formasi sosial-global baru yang ditandai oleh diberlakukannya
secara global suatu mekanisme perdagangan melalui penciptaan kebijakan
free-trade. Kesepakatan internasional tentang perdagangan tersebut berhasil
ditandatangani pada bulan April tahun 1994 di Maroko. Kesepakatan ini
merupakan suatu perjanjian internasional dalam bidang perdagangan yang
dikenal dengan General Agreement On Tariff and Trade (GATT). GATT
merupakan suatu kumpulan aturan internasional yang mengatur perilaku
perdagangan antar pemerintah. GATT juga merupakan forum negosiasi
perdagangan antar pemerintah, serta merupakan pengadilan untuk
menyelesaikan suatu masalah jika terjadi perselisihan dagang antar bangsa.
Kesepakatan ini dibangun di atas asumsi bahwa sistem dagang yang terbuka
lebih efisien dibandingkan sistem proteksionis, dan dibangun di atas
keyakinan bahwa persaingan bebas akan menguntungkan bagi negara-
negara yang menerapkan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi.
Pada tahun 1995, suatu organisasi pengawasan perdagangan dunia
yang dikenal sebagai World Trade Organization (WTO) didirikan. Sejak
berdiri, organisasi global ini mengambil alih peranan GATT. WTO dirancang
Makalah | Ekonomi Internasional 9
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
bukanlah sebagai organisasi monitoring bagi negara-negara yang tidak
mematuhi GATT. Akan tetapi, WTO bertindak berdasarkan komplain yang
diajukan oleh anggotanya. Dengan demikian, WTO merupakan salah satu
mekanisme globalisasi yang terpenting yaitu forum perundingan
perdagangan.
Pada intinya ada tiga hal mendasar yang selalu dirujuk oleh para
pakar untuk menjelaskan perkembangan pesat globalisasi: (1) kemajuan
teknologi atau sering disebut sebagai revolusi informasi, (2) permintaan
pasar dunia, (3) logika kapitalisme. Namun kekuatan penggerak dari
globalisasi menurut James Petras adalah negara-negara imperial pusat,
perusahaan multinasional dan bank-bank dengan dukungan lembaga-
lembaga keuangan internasional. Negara menjadi motor penggerak
globalisasi karena ia memiliki kekacauan dalam mengatur formulasi strategis
globalisasi, alokasi sumber daya ekonomi pada aktor-aktor global.
2.2 Integrasi Ekonomi
2.2.1 Teori Integrasi Ekonomi
Batasan defenisi yang baku tentang Integrasi Ekonomi diantara para
ekonom belum juga ditemukan saat ini. Para ekonom mengembangkan
defenisi integrasi ekonomi dari berbagai sudut pandang yang berbeda satu
sama lain. Ditengah perbedaan tersebut, Jovanovic dengan ringkas telah
mendokumentasi berbagai definisi integrasi yang berkembang hingga saat
ini, antara lain definisi dikemukakan oleh T. Balassa yang mengemukakan
definisi integrasi sebagai bentuk penghapusan diskriminasi serta kebebasan
Makalah | Ekonomi Internasional 10
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
bertransaksi (integrasi negative) dan sebagai bentuk penyerahan kebijakan
kepada lembaga bersama (integrasi positif). Selain itu didefinisikan konsep
dinamis melalui penghapusan diskriminasi diantara negara yang berbeda,
maupun dalam konsep statis dengan melihat ada tidaknya perbedaan dalam
diskriminasi. Sementara, Holzman menyatakan integrasi ekonomi sebagai
situasi dimana dua kawasan menjadi satu atau mempunyai satu pasar yang
ditandai harga barang dan faktor produksi yang sama diantara dua kawasan
tersebut. Definisi tersebut mengasumsikan tidak ada hambatan dalam
pergerakan barang, jasa, dan faktor produksi diantara dua kawasan dan
adanya lembaga-lembaga yang memfasilitasi pergerakan tersebut. Secara
umum integrasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses dimana
sekelompok Negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmurannya
(Suprima, 2010).
Menurut Suprima (2010), definisi integrasi ekonomi secara umum
adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara
dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional, didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik
(kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur. Instrumennya meliputi
bea masuk, pajak, mata uang, undang-undang, lembaga, standarisasi, dan
kebijaksanaan ekonomi.
2.2.2 Proses Terbentuknya Integrasi Ekonomi
Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas
integrasi (Suprima, 2010), yaitu :
Makalah | Ekonomi Internasional 11
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
1. Free trade Area (FTA).
Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-
hambatan perdagangan baik dalam bentuk tarif maupun non tariff
terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara mereka;
sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan merupakan anggota
masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di masing-masing negara.
Setiap negara anggota bebas menentukan tarifnya terhadap arus
perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
2. Customs Union (CU).
Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila mereka
sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-
hambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non tarif terhadap
semua barang dan jasa yang diperdagangkan di antara sesama mereka;
sedangkan terhadap negara-negara lain yang bukan anggota juga akan
diberlakukan penyeragaman ketentuan.
3. Common Market (CM).
Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM jika terpenuhi
kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh
faktor produksi di antara sesame negara anggota.
4. Economic Union (EU).
Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi kondisi
CM plus adanya harmonsasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi
nasional di antara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat
Makalah | Ekonomi Internasional 12
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
dihindari adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan
kontroversial satu sama lain.
5. Total Economic Integration (TEI).
Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi penyatuan kebijakan makro
ekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu badan atau lembaga
yang bersifat “supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan
sangat mengikat semua negara anggotanya.
2.2.3 Sekilas Tentang AFTA
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan
dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA
dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di
Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN Free Trade Area
(AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN
untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu
15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan
terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Skema Common Effective
Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan
suatu skema untuk 1 mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga
Makalah | Ekonomi Internasional 13
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-
hambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait dengan
AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk
impor barang bagi Brunei Darussalam pada tahun 2010, Indonesia,
Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos,
Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015 (Badan Kebijakan Fiskal, 2011).
Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Departemen Keuangan
Republik Indonesia (2011) mengkategorikan produk dalam General
Exception sebagai produk-produk yang secara permanen tidak perlu
dimasukkan kedalam CEPT-AFTA, karena alasan keamanan nasional,
keselamatan, atau kesehatan bagi manusia, binatang dan tumbuhan, serta
untuk melestarikan obyek-obyek arkeologi dan budaya. Indonesia
mengkatagorikan produk-produk dalam kelompok senjata dan amunisi,
minuman beralkohol, dan sebagainya sebanyak 68 pos tarif sebagai General
Exception.
A. Tujuan AFTA
Tujuan dari pendirian AFTA dalam Pusat Kebijakan Pendapatan
Negara Departemen Keuangan Republik Indonesia (2011) yaitu :
1. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif
sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
2. Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).
3. Meningkatkan perdagangan antara negara anggota ASEAN.
Makalah | Ekonomi Internasional 14
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
B. Jadwal Penurunan Tarif
Jadwal penurunan/ penghapusan tarif bea masuk diantara negara-
negara anggota ASEAN berdasarkan inclusion list (IL) dalam Pusat
Kebijakan Pendapatan Negara-Departemen Keuangan Republik Indonesia
(2011) adalah sebagai berikut :
1. ASEAN-6
Tahun 2003: 60% produk dengan tarif 0%; tahun 2007: 80% produk
dengan tarif 0%; tahun 2010: 100% produk dengan tarif 0%.
2. Vietnam
Tahun 2006: 60% produk dengan tarif 0%; tahun 2010: 80% produk
dengan tarif 0%; tahun 2015: 100% produk dengan tarif 0%.
3. Laos dan Myanmar
Tahun 2008: 60% produk dengan tarif 0%; tahun 2012: 80% produk
dengan tarif 0%; tahun 2015: 100% produk dengan tarif 0%.
4. Kamboja
Tahun 2010: 60% produk dengan tarif 0%; tahun 2015: 100% produk
dengan tarif 0%.
C. Istilah-istilah Dalam CEPT-AFTA
Ada Beberapa istilah dalam CEPT-AFTA di Pusat Kebijakan
Pendapatan Negara Departemen Keuangan Republik Indonesia, yaitu :
1. Fleksibilitas adalah suatu keadaan dimana ke-6 negara anggota ASEAN
apabila belum siap untuk menurunkan tingkat tarif produk menjadi 0- 5%
pada 1 Januari 2002, dapat diturunkan pada 1 Januari 2003. Sejak saat
itu tingkat tarif bea masuk dalam AFTA sebesar maksimal 5%.
Makalah | Ekonomi Internasional 15
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
2. CEPT Produk List
a. Inclusion List (IL) : daftar yang memuat cakupan produk yang harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
Produk tersebut harus disertai Tarif Reduction Schedule.
Tidak boleh ada Quantitave Restrictions (QRs).
Non-Tarif Barriers (NTBs) lainnya harus dihapuskan dalam waktu
5 tahun.
b. Temporary Exclusion (TEL) : daftar yang memuat cakupan produk
yang sementara dibebaskan dari kewajiban penurunan tarif,
penghapusan QRs dan NTBs lainnya serta secara bertahap harus
dimasukkan ke dalam IL.
c. Sensitive List (SL) : daftar yang memuat cakupan produk yang
diklasifikasikan sebagai Unprocessed Agricultural Products.
Contohnya beras, gula, produk daging, gandum, bawang putih, dan
cengkeh, serta produk tersebut juga harus dimasukkan ke dalam
CEPT Scheme tetapi dengan jangka waktu yang lebih lama.
Contohnya Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina,
Thailand harus telah memasukkan produk yang ada dalam SL ke
dalam IL pada tahun 2010, Vietnam pada tahun 2013, Laos dan
Myanmar pada tahun 2015, serta Kamboja pada tahun 2017.
d. General Exception (GE) List : daftar yang memuat cakupan produk
yang secara permanen tidak perlu untuk dimasukkan ke dalam CEPT
Scheme dengan alas an keamanan nasional, keselamatan/kesehatan
umat manusia, binatang dan tumbuhan, serta pelestarian objek
Makalah | Ekonomi Internasional 16
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
arkeologi, dan sebagainya (Article 9b of CEPT Agreement).
Contohnya antara lain senjata, amunisi, da narkotika. Produk
Indonesia dalam GE List hingga saat ini sebanyak 96 pos tarif.
2.2.4 Metode Pengukuran Integrasi Ekonomi
Secara umum, indikator yang digunakan untuk mengetahui integrasi
ekonomi inernasional ada dua cara, yaitu dengan menggunakan pendekatan
yang memfokuskan pada harga dan pendekatan yang memfokuskan pada
kuantitas.
Metode pengukuran integrasi ekonomi berdasarkan harga lebih
disukai oleh para cendekiawan untuk mempertimbangkan suatu ukuran
secara aksioma, yaitu pemenuhan dengan hukum satu harga law of one
price (LOP) di dalam pasar yang secara geografis berbeda. Asumsi dari LOP
memungkinkan kita untuk mengukur kemampuan dari integrasi dengan cara
menghapuskan perbedaan harga komoditas dan modal (aset) di wilayah
yang berbeda pada pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, metode ini
terkadang menyesatkan karena banyaknya jenis barang yang beredar
diantara satu wilayah dengan wilayah lainnya (heterogenous goods) yang
menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga.
Cara yang paling umum atau cara yang biasa digunakan untuk
mengukur integrasi ekonomi berdasarkan kuantitas adalah tingkat
keterbukaan (degree of openness). Metode ini menggunakan total
perdagangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai indikator
keterbukaan dan dibagi dengan GDP (gross domestic product ). Walapun
Makalah | Ekonomi Internasional 17
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
metode ini menyediakan pendekatan yang sederhana, namun metode ini
tidak lepas dari kekurangan. Pertama, metode ini tidak memperdulikan
adanya perbedaan ukuran ekonomi. Misalnya suatu daerah yang luas pasti
memiliki peranan sektor-sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB
(produk domestik produk) dari pada daerah yang memiliki wilayah yang kecil
dimana peranan sektor-sektor ekonominya kecil terhadap PDB (produk
domestik produk). Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih tepat ketika
jumlah dan segi penting dari koneksi perdagangan masing-masing negara
mempunyai aspek integrasi yang relevan dengan dunia lainnya, karena
indikator keterbukaan tidak memperdulikan permasalahan ini.
2.2.5 Dampak Integrasi Ekonomi
Setiap kebijakan apa pun yang ditempuh oleh individu maupun
kelompok tentunya akan memberikan dampak, baik dampak negatif maupun
positif. Ada dua dampak yang ditimbulkan oleh integrasi ekonomi yaitu
dampak kreasi dan dampak diversi bagi perdagangan.
Solvatore dalam Lapipi (2005: 42) mengatakan bahwa kreasi
perdagangan (trade creation) terjadi apabila sebagian produksi domestik di
suatu negara yang menjadi anggota perserikatan pabean (integrasi ekonomi)
atau dari negara luar yang bukan anggota digantikan dengan impor yang
harganya lebih murah dari negara luar yang bukan anggota perserikatan
pabean tergusur oleh impor yang harganya lebih murah dari negara anggota
lainnya. Sedangkan diversi perdagangan (trade diversion) terjadi apabila
Makalah | Ekonomi Internasional 18
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
impor yang murah dari negara luar yang bukan anggota persrikatan pabean
tergusur oleh impor yang harganya lebih mahal dari negara anggota.
Selanjutnya Lapipi (2005: 42) mengungkapkan dampak kreasi
muncul karena selisih harga dunia dengan harga kawasan integrasi ekonomi
sangat kecil, sehingga memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi negara-
negara anggota. Sedangkan dampak diversi muncul karena selisih harga
antara harga dunia dengan harga yang ada dalam kawasan integrasi
ekonomi sangat besar, sehingga dapat mengurangi kesejahteraan negara
anggota.
Berkaitan dengan dampak kreasi dan diversi integrasi ekonomi,
Demelo, Panagariya, dan Rodrick 1992; Bhagwati dan Panagariya 1996; dan
Schift 1997 dalam Lapipi (2005: 43) mengungkapkan bahwa, dampak diversi
muncul melalui perdagangan antara negara anggota integrasi dengan
negara non anggota integrasi, dimana pola spesialisasi tidak optimal karena
distribusi sumber daya lintas anggota tidak representatif dari distribusi
sumber daya di dunia. Misalnya suatu negara anggota integrasi ekonomi
relatif kaya akan modal, sementara negara lain di luar anggota kaya akan
tenaga kerja, maka harga produk yang intensif tenaga kerja pada negara di
luar negara integrasi lebih murah dibanding harga produk yang sama yang
diproduksi oleh negara integrasi ekonomi, tetapi karena produk dari luar
negara anggota dikenakan tarif, maka harga yang diterima konsumen
anggota integrasi menjadi lebih mahal, sehingga terjadi pengurangan
kesejahteraan bagi konsumen dalam kawasan integrasi ekonomi. Kemudian
Cernat. L (2001) tentang penilaian kesepakatan perdagangan regional
Makalah | Ekonomi Internasional 19
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
menunjukkan bahwa kebanyakan Regional Trade Arrangements (RTAs) di
afrika tidak menimbulkan efek diversi melainkan menimbulkan efek kreasi
yang lebih besar.
2.3 Organisasi Perdagangan
2.3.1 WTO (World Trade Organization)
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan
Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus
mengatur masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan
multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan
dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah
ditandatangani oleh negara-negara anggota. Persetujuan tersebut
merupakan kontrak antar negara anggota yang mengikat pemerintah untuk
mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya. Walaupun
ditandatangani oleh pemerintah, tujuan utamanya adalah untuk membantu
para produsen barang dan jasa, eksportir dan importir dalam kegiatan
perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara pendiri WTO dan
telah meratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO melalui UU NO. 7/1994.
WTO (World Trade Organization) dikatakan sebagai lintas batas
nasional dalam perdagangan internasional antar negara dalam hal ekspor
impor antara produsen dan konsumen bisa juga dengan perusahaan-
perusahaan internasional (MNC). Resmi didirikan pada 1 Januari 1994
sebagai organisasi perdagangan dunia penerus GATT 1947.
Makalah | Ekonomi Internasional 20
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk International Trade
Organization (ITO), suatu badan khusus PBB yang merupakan bagian dari
sistem Bretton Woods (IMF dan bank Dunia). Meskipun Piagam ITO akhirnya
disetujui dalam UN Conference on Trade and Development di Havana pada
bulan Maret 1948, proses ratifikasi oleh lembaga-lembaga legislatif negara
tidak berjalan lancar. Tantangan paling serius berasal dari kongres Amerika
Serikat, yang walaupun sebagai pencetus, AS tidak meratifikasi Piagam
Havana sehingga ITO secara efektif tidak dapat dilaksanakan. Meskipun
demikian, GATT tetap merupakan instrument multilateral yang mengatur
perdagangan internasional.
Hampir setengah abad teks legal GATT masih tetap sama
sebagaimana pada tahun 1948 dengan beberapa penambahan diantaranya
bentuk persetujuan “plurilateral” (disepakati oleh beberapa negara saja) dan
upaya-upaya pengurangan tariff. Masalah-masalah perdagangan
diselesaikan melalui serangkaian perundingan multilateral yang dikenal
dengan nama “Putaran Perdagangan” (trade round), sebagai upaya untuk
mendorong liberalisasi perdagangan internasional.
A. Proses Terbentuknya WTO
Pada tahun-tahun awal, Putaran Perdagangan GATT
mengkonsentrasikan negosiasi pada upaya pengurangan tariff. Pada
Putaran Kennedy (pertengahan tahun 1960-an) dibahas mengenai tariff dan
Persetujuan Anti Dumping (Anti Dumping Agreement).
Putaran Tokyo (1973-1979) meneruskan upaya GATT mengurangi
tariff secara progresif. Hasil yang diperoleh rata-rata mencakup sepertiga
Makalah | Ekonomi Internasional 21
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
pemotongan dari bea impor/ekspor terhadap 9 negara industri utama, yang
mengakibatkan tariff rata-rata atas produk industri turun menjadi 4,7%.
Pengurangan tariff, yang berlangsung selama 8 tahun, mencakup unsur
“harmonisasi” yakni semakin tinggi tariff, semakin luas pemotongannya
secara proporsional. Dalam isu lainnya, Putaran Tokyo gagal menyelesaikan
masalah produk utama yang berkaitan dengan perdagangan produk
pertanian dan penetapan persetujuan baru mengenai “safeguards”
(emergency import measures). Meskipun demikian, serangkaian persetujuan
mengenai hambatan non tariff telah muncul di berbagai perundingan, yang
dalam beberapa kasus menginterpretasikan peraturan GATT yang sudah
ada.
Selanjutnya adalah Putaran Uruguay (1986-1994) yang mengarah
kepada pembentukan WTO. Putaran Uruguay memakan waktu 7,5 tahun.
Putaran tersebut hampir mencakup semua bidang perdagangan. Pada saat
itu putaran tersebut nampaknya akan berakhir dengan kegagalan. Tetapi
pada akhirnya Putaran Uruguay membawa perubahan besar bagi sistem
perdagangan dunia sejak diciptakannya GATT pada akhir Perang Dunia II.
Meskipun mengalami kesulitan dalam permulaan pembahasan, Putaran
Uruguay memberikan hasil yang nyata. Hanya dalam waktu 2 tahun, para
peserta telah menyetujui suatu paket pemotongan atas bea masuk terhadap
produk-produk tropis dari negara berkembang, penyelesaian sengketa, dan
menyepakati agar para anggota memberikan laporan reguler mengenai
kebijakan perdagangan. Hal ini merupakan langkah penting bagi
peningkatan transparansi aturan perdagangan di seluruh dunia.
Makalah | Ekonomi Internasional 22
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
B. Tujuan WTO
Tujuan WTO diantaranya, meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan, menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan produksi dan
perdagangan, juga memanfaatkan SDA. Dari tujuan WTO tersebut, banyak
negara-negara berkembang yang sampai sekarang taraf hidup dan
kesejahteraannya masih dibawah maksimum, sama dengan lapangan
pekerjaan. Padahal tujuan WTO memang harus menciptakan perdagangan
yang fair.
C. Peran WTO
Pada tahun 1994, perundingan perdagangan dunia Uruguay Round
akhirnya dapat diselesaikan dan berbagai perjanjian telah disepakati dalam
bentuk General Agreement On Tariff and Trade (GATT). Dimana waktu itu
GATT sendiri bertujuan mengatur jalannya perdagangan internasional pada
masa itu, yang meliputi perdagangan dan tarif harga. GATT sendiri awal
berdirinya ketika berakhirnya Perang Dunia II tahun 1947, di mana terjadi
krisis ekonomi besar-besaran di dunia oleh negara-negara yang kalah
perang di Perang Dunia II. Peminjaman uang atas kerusakan infrastruktur
dan struktur dilakukan oleh negara-negara yang tidak mempunyai sukup
dana untuk membiayai negaranya sendiri. Oleh karena itu, mereka
meminjam uang kepada Amerika Serikat yang waktu itu memilik modal yang
lebih dari cukup dengan bunga yang sangat tinggi pula. Dalam pembaharuan
GATT 1994 yang sekarang berkaitan dengan Uruguay Round (1986-1994) :
Perdagangan internasional mengalami distorsi (kondisi produk di negara
berkembang dilakukan secara monopoli), jadi pemerintah menerapkan pajak
Makalah | Ekonomi Internasional 23
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
barang mewah. Lalu muncullah sektor-sektor investasi asing di negara
berkembang karena negara maju meminta negara berkembang untuk
membuka investasi asing karena negara maju tidak mampu membayar upah
buruh.
Waktu dari pembentukan WTO, hambatan perdagangan
internasional masih tetap tinggi. Produk industri di 42 negara industri maju
dan berkembang, rata-rata masih memberlakukan tarif antara 18 sampai 59
persen.
Setelah Perang Dunia II digunakanlah alat pembangunan
internasional yaitu dollar melalui IMF dan Bank Dunia. Dulunya melalui
perdagangan commodity, sekarang melalui service atau jasa. Di WTO sendiri
terdapat fair trade dan market oriented. Fair trade dikhususkan untuk negara
maju dan negara berkembang.
Untuk negara berkembang sendiri, WTO belum dirasakan cukup
membantu dalam perekonomian internasionalnya. Seperti kebijakan anti
dumping lebih banyak dimanfaatkan oleh negara-negara maju, khususnya
untuk produk industri. Export subsidies mempunyai peranan penting bagi
negara berkembang atau industri baru dalam mengurangi ledakan tenaga
kerja.
D. Persetujuan-persetujuan dalam WTO
Hasil dari Putaran Uruguay berupa the Legal Text terdiri dari sekitar
60 persetujuan, lampiran (annexes), keputusan dan kesepakatan.
Persetujuan-persetujuan dalam WTO mencakup barang, jasa, dan
kekayaaan intelektual yang mengandung prinsip-prinsip utama liberalisasi.
Makalah | Ekonomi Internasional 24
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Struktur dasar persetujuan WTO, meliputi:
a. Barang/ goods (General Agreement on Tariff and Trade/ GATT)
b. Jasa/ services (General Agreement on Trade and Services/ GATS)
c. Kepemilikan intelektual (Trade-Related Aspects of Intellectual Properties/
TRIPs)
d. Penyelesaian sengketa (Dispute Settlements)
Persetujuan-persetujuan di atas dan annexnya berhubungan antara
lain dengan sektor-sektor di bawah ini :
a) Pertanian
b) Sanitary and Phytosanitary/ SPS
c) Badan Pemantau Tekstil (Textiles and Clothing)
d) Standar Produk
e) Tindakan investasi yang terkait dengan perdagangan (TRIMs)
f) Tindakan anti-dumping
g) Penilaian Pabean (Customs Valuation Methods)
h) Pemeriksaan sebelum pengapalan (Preshipment Inspection)
i) Ketentuan asal barang (Rules of Origin)
j) Lisensi Impor (Imports Licencing
k) Subsidi dan Tindakan Imbalan (Subsidies and Countervailing Measures)
l) Tindakan Pengamanan (safeguards)
Untuk jasa (dalam Annex GATS) :
a) Pergerakan tenaga kerja (movement of natural persons)
b) Transportasi udara (air transport)
c) Jasa keuangan (financial services)
Makalah | Ekonomi Internasional 25
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
d) Perkapalan (shipping)
e) Telekomunikasi (telecommunication)
E. Prinsip-prinsip Perdagangan Multilateral WTO
a) MFN (Most-Favoured Nation) : Perlakuan yang sama terhadap semua
mitra dagang.Dengan berdasarkan prinsip MFN, negara-negara anggota
tidak dapat begitu saja mendiskriminasikan mitra-mitra dagangnya.
Keinginan tarif impor yang diberikan pada produk suatu negara harus
diberikan pula kepada produk impor dari mitra dagang negara anggota
lainnya.
b) Perlakuan Nasional (National Treatment) Negara anggota diwajibkan
untuk memberikan perlakuan sama atas barang-barang impor dan lokal-
paling tidak setelah barang impor memasuki pasar domestik.
c) Transparansi (Transparency) Negara anggota diwajibkan untuk bersikap
terbuka/transparan terhadap berbagai kebijakan perdagangannya
sehingga memudahkan para pelaku usaha untuk melakukan kegiatan
perdagangan.
2.3.2 AFTA (Asean Free Trade Area)
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan
dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.AFTA
dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di
Makalah | Ekonomi Internasional 26
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN FreeTrade Area
(AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN
untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu
15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan
terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.Skema Common Effective
Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area ( CEPT-AFTA) merupakan
suatu skema untuk 1 mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga
menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-
hambatan non tarif lainnya.Perkembangan terakhir yang terkait dengan
AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk
impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia,
Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos,
Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
Produk yang dikatagorikan dalam General Exception adalah produk-
produk yang secara permanen tidak perlu dimasukkan kedalam CEPT-AFTA,
karena alasan keamanan nasional, keselamatan, atau kesehatan bagi
manusia, binatang dan tumbuhan, serta untuk melestarikan obyek-obyek
arkeologi dan budaya. Indonesia mengkatagorikan produk-produk dalam
kelompok senjata dan amunisi, minuman beralkohol, dan sebagainya
sebanyak 68 pos tarif sebagai General Exception.
Makalah | Ekonomi Internasional 27
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
2.3.3 APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau
Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989, APEC
bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas
negara-negara di Asia Pasifik. Dengan kata lain Asia-Pacific Economic
Cooperation, atau APEC, adalah forum utama untuk memfasilitasi
pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di kawasan
Asia-Pasifik. APEC adalah satu-satunya pemerintahan antar kelompok di
dunia yang beroperasi atas dasar komitmen yang tidak mengikat, dialog
terbuka dan sama menghormati pandangan dari semua peserta. Tidak
seperti WTO atau badan-badan perdagangan multilateral lainnya, APEC
tidak memiliki kewajiban perjanjian yang diperlukan dari peserta. Keputusan
yang dibuat dalam APEC yang dicapai dengan konsensus dan komitmen
yang dilakukan secara sukarela. APEC memiliki 21 anggota disebut sebagai
“Member Ekonomi” yang menyumbang sekitar 40,5% 1 dari populasi dunia,
sekitar 54,2% 1 dari GDP dunia dan sekitar 43,7% 2 dari perdagangan dunia.
2.3.4 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan
atas prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak,
Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September
1960 di Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan di Wina, Austria. OPEC
mempunyai beberapa tujuan berikut ini :
Makalah | Ekonomi Internasional 28
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
a. Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara anggota.
b. Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi.
c. Menstabilkan harga minyak dunia.
d. Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara
anggota.
OPEC berupaya menstabilkan harga minyak di pasar internasional
dan menjamin kesinambungan pasokan minyak kepada negara-negara
konsumen. Salah satu cara untuk menjaga stabilitas pasar minyak
internasional adalah melalui penentuan kuota (batas tertinggi) produksi
minyak berdasarkan kesepakatan negara anggota. Misalnya, apabila
permintaan minyak dunia meningkat atau salah satu negara anggota OPEC
mengurangi produksinya, maka negara anggota OPEC lain dapat secara
sukarela meningkatkan produksi minyaknya untuk menghindari lonjakan
harga yang tidak terkendali. Dalam perdagangan internasional, OPEC
menguasai 55% minyak dunia. Karena itu OPEC memegang peranan
penting dalam masalah perminyakan internasional, terutama dalam hal
menaikkan dan menurunkan tingkat produksinya. Di samping itu OPEC juga
terlibat aktif dalam usaha peningkatan perdagangan internasional serta
koservasi lingkungan. Negara-negara anggota OPEC antara lain Arab Saudi,
Irak, Iran, Kuwait, Venezuela, Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Alberia,
Indonesia, Aljazair, dan Lybia.
Makalah | Ekonomi Internasional 29
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
2.3.5 OECD (Organization for Economic Cooperation and Development
Development)
OECD merupakan organisasi yang bergerak di bidang kerja sama
ekonomi dan pembangunan. OECD didirikan pada tahun 1961. Tujuan
OECD adalah membentuk kerja sama ekonomi antarnegara anggota.
Anggota OECD antara lain Amerika Serikat, Autralia, Austria, Kanada,
Jepang, Meksiko, Denmark, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol,
Norwegia, Swedia, Swiss, Turki, Slowakia, Polandia, Selandia Baru, Inggris,
Luksemburg, Irlandia, Ceko, Portugal, Belgia, Korea Selatan, Finlandia,
Hongaria, dan Yunani.
2.3.6 NAFTA
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (Bahasa Inggris:
North American Free Trade Agreement, kepanjangan dari NAFTA), adalah
sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi
ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga;
komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa;
kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di
Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.
Makalah | Ekonomi Internasional 30
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
2.3.7 OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development)
Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD
merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang
menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Berawal
tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi Eropa
(OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh
Robert Marjolin dari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan,
untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian,
keanggotaannya merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961,
dibentuk kembali menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk
Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi.
2.4 Analisa
Sebagai analisa awal perlu kita ketahui bersama mengapa terjadi
Globalisasi. Krisis terhadap pembangunan yang terjadi saat ini pada
dasarnya merupakan bagian dari krisis sejarah dominasi dan eksploitasi
manusia atas manusia lain.
Integrasi Ekonomi dan adanya Organisasi Perdagangan Dunia
merupakan ekses dari pengaruh globalisasi yang mampu membawa
konsekuensi tertentu dalam kehidupan manusia, termasuk aktivitas bisnis.
Salah satu konsekuensi globalisasi dalam dunia bisnis adalah terciptanya
pasar global. Dalam pasar global setiap negara akan bertarung menawarkan
keunggulannya. Ini adalah suatu fenomena yang akan semakin
Makalah | Ekonomi Internasional 31
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
menampakkan proses pengintegrasian pasar barang, jasa, investasi, serta
jaringan dan organisasi berbasis ilmu pengetahuan, baik inter, intro-firms
maupun across the nations. Barang dan jasa itu dirancang, dibuat dan
dipasarkan ke seluruh penjuru dunia dengan melalui tatanan mata rantai
produksi yang dinamis dan mampu melampaui batas negara (cross-border
dynamic value-chain) serta lintas industri menuju era ekonomi informasi dan
dari era manufaktur menuju era mentofacture. Implikasi perubahan ini jelas
sampai pada sendi-sendi kehidupan manusia dalam berbangsa.
Beberapa pernyataan yang dapat kami sampaikan mengenai pro-
kontra Globalisasi diantaranya :
Pertama, para pendukung globalisasi menyatakan bahwa globalisasi adalah
suatu bagian dari sejarah peradaban manusia. Globalisasi mengandung satu
lompatan kualitas. Namun orang yang tidak sepaham dapat menyatakan
bahwa jika melihat hakikatnya, globalisasi adalah perluasan kekuasaan
ekonomi-politik seperti yang telah berlangsung berabad-abad. Sebuah
perluasan yang didorong oleh persaingan antar fraksi untuk memperebutkan
kekuasaan dan hak eksploitasi atas rakyat pekerja.
Kedua, pendapat yang menyatakan bahwa karena globalisasi merambah ke
seluruh dunia, maka tidak ada lagi "negeri imperialis" dan "negeri semi-
kolonial". Di sebuah dunia yang saling tergantung, apabila negara
berkembang ingin selamat, ia harus mendukung kemajuan di negeri maju.
Pernyataan ini jelas telah mengarah kepada usaha status quo negara maju
sebagai pemimpin dunia atas negara-negara miskin dan berkembang.
Makalah | Ekonomi Internasional 32
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Ketiga, adanya pernyataan bahwa globalisasi membuat peran negara
melemah dan meruntuhkan batas-batas nasional, yang pada akhirnya
membuat kita semakin mengarah pada satu "warga dunia". Pernyataan ini
akan memberikan justifikasi bahwa setiap kekayaan yang ada di manapun di
dunia ini adalah milik bersama dan dikelola oleh para pemilik modal dan
teknologi.
Dari ketiga pendapat tersebut bisa disimpulkan sementara bahwa
globalisasi akan menyeret negara-negara miskin dan berkembang menjadi
tidak lebih baik dari kehidupan saat ini.
Ditilik dari berbagai kasus yang muncul memang saat ini kondisi
negara kita masih dianggap kurang siap menghadapi pasar global untuk
bersaing dengan negara lain. Indonesia yang belum lama ini mengalami
guncangan krisis ekonomi - moneter telah menghapuskan mitos "fundamen
ekonomi kita kuat", dan "pertumbuhan kita di atas rata-rata negara Eropa
dan Amerika Serikat".
Belajar dari kesalahan masa lalu dan berpacunya waktu menuju
pasar bebas, Pemerintah harus melakukan transformasi budaya, merubah
pola pikir feodal primordial dan primitif yang irasional ke arah pola pikir yang
lebih demokratis, terbuka, dan adil. Selama hal itu belum dilaksanakan maka
sulit mengharapkan perubahan yang cukup berarti. Karena itulah sebaiknya
kita mampu melakukan terobosan demokratisasi secara menyeluruh,
terutama di bidang bisnis dan perdagangan.
Makalah | Ekonomi Internasional 33
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Bagaimana caranya agar kita bisa lebih mampu bersaing di tengah
krisis bisnis dipandang dari segi ilmu manajemen. Pembenahan manajemen
di segala bidang adalah jawaban yang harus segera dilaksanakan jika ingin
berkiprah dalam pasar global dan terus dapat meningkatkan kemampuan
bersaing. Kemampuan bersaing ini adalah kesanggupan untuk melakukan
bisnis dan memenangkan pangsa pasar atau minimal mempertahankan
pangsa yang sudah dimiliki melalui daya tarik (attractiveness) suatu produk
atau jasa yang membuat pelanggan memilih produk atau jasanya di antara
banyak pilihan yang tersedia.
Kemudian dari sudut pandang pelanggan, apa saja unsur-unsur daya
tarik yang mempengaruhi pilihan itu? Setidaknya ada empat faktor yang
mempengaruhinya, yaitu : Mutu (Quality), Harga (Price), Penyerahan
(Delivery) dan Jasa Pelayanan (Service). Dengan kemampuan bersaing,
suatu bisnis dapat memperoleh keunggulan bersaing (competitive
advantage).
Proses untuk memperoleh keunggulan ini merupakan perjuangan
tersendiri apalagi dalam pasar global yang tidak berproteksi. Persaingan bisa
diumpamakan suatu medan pertempuran modern. Kemampuan para Direktur
dan Manajer Pemasaran dalam era globalisasi memasuki suatu era
persaingan total ditantang dan diuji dalam merumuskan strategi bersaing
sehingga memperoleh kapabilitas bersaing yang berlangsung lama.
Persaingan demikian itu terjadi di semua industri, baik manufaktur maupun
jasa.
Makalah | Ekonomi Internasional 34
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Kecenderungan integrasi ekonomi internasional mendorong dunia
bisnis untuk beradaptasi. Kebijaksanaan ekonomi yang semakin terbuka
sesuai dengan tuntutan globalisasi membuka peluang bagi dunia bisnis
Indonesia untuk tumbuh menjadi semakin berkualitas.
Khusus negara-negara Asia Tenggara, terbentuknya Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok, melahirkan suatu kerjasama dibidang ekonomi untuk mengurangi
atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan antara sesama
negara anggota yang disebut dengan Asian Free Trade Area (AFTA).
AFTA yang bertujuan untuk memperluas pasar/ perdagangan negara
anggota, menyebabkan penurunan harga (karena tariff dikurangi/
dihapuskan), meningkatkan daya saing antara mitra dagang melalui biaya-
biaya yang lebih rendah dengan skala ekonomi yang lebih luas, akan
memicu padatnya arus lalu lintas barang di suatu wilayah. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat keterbukaan suatu wilayah terhadap wilayah
lainnya semakin besar. Dengan besarnya tingkat keterbukaan tersebut maka
diharapkan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.
Makalah | Ekonomi Internasional 35
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
BAB III
PENUTUP
Di akhir makalah ini, sekedar mengingatkan bahwa seluruh
komponen bangsa maka hendaknya kita semua jangan main-main dengan
terminologi globalisasi. Hati-hati pula dengan terminologi nasionalisme
ekonomi, ekonomi kerakyatan. atau kemandirian ekonomi. Sejarah telah
mencatat, terminologi indah ini tak kalah ganasnya dalam mengeksploitasi
penderitaan rakyat sebagai akibat manipulasi elite politik dan kapitalis-semu
dalam memanfaatkan sentimen anti asing yang berlebihan.
Demikianlah pokok-pokok pemikiran serta kesadaran kami (penulis)
secara langsung/ tidak langsung semoga dapat memberikan nilai tambah
bagi pemahaman kita tentang terminologi globalisasi yang sedang negara
kita hadapi. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi kita semua. Amin...
DAFTAR PUSTAKA
Makalah | Ekonomi Internasional 36
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2012
Literatur :
Basri, Faisal. (1997). Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Basri, Faisal. (1999). Krisis Ekonomi Indonesia Di Tengah Gelombang Globalisasi. UI-Jakarta.
James A.F.Stoner "Management" Edisi 3.
Mills, C Wright. (2003). Kaum Marxist: Ide-ide Dasar dan Sejarah Perkembangan. Diterjemahkan dari the Marxist oleh Iman Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka Jaya.
Makalah | Ekonomi Internasional 37