Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

24
Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar TUGAS MAKALAH TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN DI SEKITAR AREA PERTAMBANGAN BATU BARA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH : GEOGRAFI LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA YANG DI ASUH OLEH : ELLYN NORMELANI,M.Pd. DI SUSUN OLEH : RINI RAHMIATI A1A510231 A / 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Transcript of Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

Page 1: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

TUGAS MAKALAH

TENTANG

KEADAAN LINGKUNGAN DI SEKITAR AREA PERTAMBANGAN BATU BARA

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH :

GEOGRAFI LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA

YANG DI ASUH OLEH :

ELLYN NORMELANI,M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

RINI RAHMIATI

A1A510231

A / 2010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2011 / 2012

DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN

DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA PADA LINGKUNGAN

Page 2: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber

daya energy yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu memproduksi batu bara

sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. Sementara itu sekitar 29 juta ton

diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan

dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa

Tengah, Papua dan Sulawesi. Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah

C137H97O9NS, sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.

            Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-4 di

dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara menjadi salah

satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi minyak dan gas bumi yang

semakin menipis. Pengembangan pengusahaan pertambangan batubara secara ekonomis telah

mendatangkan hasil yang cukup besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun

sebagai sumber devisa.

 Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis

sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian fungsi

lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya sustainable eco-development. Untuk

memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup, maka kebijakan hukum

pidana sebagai penunjang ditaatinya norma-norma hukum administrasi ladministrative penal

Page 3: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

law) merupakan salah satu kebijakan yang perlu mendapat perhatian, karena pada tataran

implementasinya sangat tergantung pada hukum administrasi. Diskresi luas yang dimiliki pejabat

administratif serta pemahaman sempit terhadap fungsi hukum pidana sebagai ultimum remedium

dalam penanggulangan pencemaran dardatau perusakan lingkungan hidup, seringkali menjadi

kendala dalam penegakan norma-norma hukum lingkungan. Akibatnya, ketidaksinkronan

berbagai peraturan perundang-undangan yang disebabkan tumpang tindih kepentingan antar

sektor mewarnai berbagai kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Bertitik tolak dari

kondisi di atas, maka selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana, diperlukan pula

pemberdayaan upaya-upaya lain untuk mengatasi kelemahan penggunaan sarana hukum pidana,

dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

korban yang timbul akibat degradasi fungsi lingkungan hidup.

  Jenis Batubara

            Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan, panas dan waktu terbentuknya

batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka batubara dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis

batubara, diantaranya adalah antrasit, bituminus, sub bituminus, lignit dan gambut.

1.   Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini mempunyai

ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-98% dan mempunyai

kandungan air kurang dari 8%.

2.   Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini mempunyai

kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%. Batubara jenis ini banyak dijumpai

di Australia.

3.  Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini mempunyai ciri

kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.

4.   Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini mempunyai cirri

memiliki warna muda coklat, sangat lunak dan memiliki kadar air 35%-75%.

5.   Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini memiliki ciri

berpori dan kadar air diatas 75%.

  Metode Penambangan Batubara

Page 4: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

            Kegiatan  pertambangan  batubara  merupakan  kegiatan  eksploitasi sumberdaya  alam 

yang  tidak  dapat  diperbaharui  dan  umumnya  membutuhkan investasi  yang  besar  terutama 

untuk  membangun  fasilitas  infrastruktur.

            Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara  ini adalah bahwa pasar dan

harga  sumberdaya  batubara  ini  yang  sangat  prospektif  menyebabkan industri pertambangan

batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik dari  segi  aspek  fisik,  perdagangan, 

sosial  ekonomi  maupun  aspek  politik.

            Kegiatan  penambangan  batubara  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  dua metode

yaitu (Sitorus, 2000)  :

1.  Penambangan  permukaan  (surface/  shallow  mining) ,  meliputi  tambang terbuka

penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.

2.  Penambangan dalam (subsurfarcel  deep mining).

Kegiatan  penambangan  terbuka  (open  mining)  dapat  mengakibatkan gangguan seperti

a.  Menimbulkan  lubang besar pada tanah.

b.  Penurunan  muka  tanah  atau  terbentuknya  cekungan  pada  sisa  bahan galian  yang

dikembalikan ke dalam lubang galian.

c.  Bahan galian  tambang apabila di tumpuk atau disimpan pada stock fliling dapat

mengakibatkan bahaya longsor dan senyawa beracun dapat tercuci ke daerah hilir.

d.  Mengganggu proses penanaman kembali  reklamasi pada galian  tambang yang  ditutupi 

kembali  atau  yang  ditelantarkan  terutama  bila  terdapat bahan  beracun,  kurang  bahan 

organiklhumus  atau  unsur  hara  telah tercuci .

Sistem  penambangan  batubara  yang  sering diterapkan  oleh  perusahaan-perusahaan 

yang  beroperasi  adalah  sistem tambang  terbuka  (Open  Cut  Mining) .  Penambangan 

batubara  dengan  sistem tambang  terbuka  dilakukan  dengan  membuat  jenjang  (Bench) 

sehingga terbentuk  lokasi  penambangan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  penambangan.

Metode  penggalian  dilakukan  dengan  cara  membuat  jenjang  serta  membuang dan 

menimbun  kembali  lapisan  penutup  dengan  cara  back  filling  per  blok penambangan  serta 

menyesuaikan  kondisi  penyebaran  deposit  sumberdaya mineral,  (Suhala eta/.,  1995).

            Sedangkan pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak lagi. Pelaku

tambang selalu mengincar bahan tambang yang tersimpan jauh di dalam tanah, karena jumlahnya

lebih banyak dan memiliki kualitas lebih baik. Untuk mencapai wilayah konsentrasi mineral di

Page 5: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

dalam tanah, perusahaan tambang melakukan penggalian dimulai dengan mengupas tanah bagian

atas (top soil). Top Soil kemudian disimpan di suatu tempat agar bisa digunakan lagi untuk

penghijauan setelah penambangan. Tahapan selanjutnya adalah menggali batuan yang

mengandung mineral tertentu, untuk selanjutnya dibawa ke processing plant dan diolah. Pada

saat pemrosesan inilah tailing dihasilkan. Sebagai limbah sisa batuan dalam tanah, tailing pasti

memiliki kandungan logam lain ketika dibuang.

Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem

hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.

  Pengangkutan Batu BaraCara pengangkutan batu bara ke tempat batu bara tersebut akan digunakan tergantung

pada jaraknya. Untuk jarak dekat, batu bara umumnya diangkut dengan menggunakan ban

berjalan atau truk. Untuk jarak yang lebih jauh di dalam pasar dalam negeri, batu bara diangkut

dengan menggunakan kereta api atau tongkang atau dengan alternatif lain dimana batu bara

dicampur dengan air untuk membentuk bubur batu dan diangkut melalui jaringan pipa.

            Kapal laut umumnya digunakan untuk pengakutan internasional dalam ukuran berkisar

dari Handymax (40-60,000 DWT), Panamax (about 60-80,000 DWT) sampai kapal berukuran

Capesize (sekitar 80,000+ DWT). Sekitar 700 juta ton (Jt) batu bara diperdagangkan secara

internasional pada tahun 2003 dan sekitar 90% dari jumlah tersebut diangkut melalui laut.

Pengangkutan batu bara dapat sangat mahal – dalam beberapa kasus, pengangkutan batu

bara mencapai lebih dari 70% dari biaya pengiriman batu bara. Tindakan-tindakan pengamanan

diambil di setiap tahapan pengangkutan dan penyimpan batu bara untuk mengurangi dampak

terhadap lingkungan hidup.

  Keselamatan pada Tambang Batu Bara            Industri batu bara sangat memperhatikan masalah keselamatan. Tambang batu bara

bawah tanah yang dalam memiliki risiko keselamatan yang lebih tinggi daripada batu bara yang

ditambang pada tambang terbuka. Meskipun demikian, tambang batu bara moderen memliki

prosedur keselamatan standar kesehatan dan keselamatan serta pendidikan dan pelatihan pekerja

yang sangat ketat, yang mengarah pada peningkatan yang penting dalam tingkat keselamatan

baik di tambang bawah tanah maupun tambang terbuka (lihat grafik pada halaman 11 untuk

perbandingan tingkat keselamatan di tambang batu bara AS dengan sektor-sektor industri

lainnya).

Page 6: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

            Masih ada masalah dalam industri batu bara. Kecelakaan dan korban jiwa dalam tambang

batu bara paling banyak terjadi di Cina. Sebagian besar kecelakaan terjadi di tambang-tambang

yang terdapat di kota kecil dan desa, yang seringkali beroperasi secara tidak sah dimana teknik

penambangannya merupakan tambang padat karya dan menggunakan peralatan yang sangat

sederhana. Pemerintah Cina telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat

keselamatan, termasuk penutupan paksa tambang-tambang kecil dan tambang-tambang yang

tidak memenuhi standar keselamatan.

  Kerusakan Lingkungan dan kaitannya dengan pertambangan            Pertambangan adalah suatu kegiatan mencari, menggali, mengolah, memanfaatkan dan

menjual hasil dari bahan galian berupa mineral, batu bara, panas bumi dan minyak dan

gas.Seharusnya kegiatan pertambangan memanfaatkan sumberdaya alam dengan berwawasan

lingkungan, agar kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga.

Kegiatan penambangan khususnya Batubara dan lain-lain dikenal sebagai kegiatan yang

dapat merubah permukaan bumi. Karena itu, penambangan sering dikaitkan dengan kerusakan

lingkungan. Walaupun pernyataan ini tidak selamanya benar, patut diakui bahwa banyak sekali

kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan kerusakan di tempat penambangannya.

            Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan di tempat

penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja menyangkut kualitas hidup manusia yang

berada di lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata lebih

baik, dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu kegiatan penambangan dapat menjadi

daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah mendekati lokasi penambangan tersebut.

Sering pula dikatakan bahwa bahwa kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif

pembangunan di daerah tersebut.

            Akan tetapi, tidaklah mudah menepis kesan bahwa penambangan dapat menimbulkan

dampat negatif terhadap lingkungan. Terlebih-lebih penambangan yang hanya mementingkan

laba, yang tidak menyisihkan dana yang cukup untuk memuliakan lingkungannya.

            Hal ini dapat dipahami jika disadari bahwa infestasi telah menelan banyak biaya, yang

bila semuanya dihitung dengan harga dana, yaitu bunga pinjaman, maka faktor yang paling

mudah dihapuskan adalah faktor lingkungan. Kesadaran manusia untuk meningkatakan kualitas

lingkungan dan memperhitungkannya sebagai baya dalam kegiatan tersebut, atau dikenal sebagai

Internasionalisasi biaya eksternal, menyebabkan perhitungan cost-benefit suatu penambangan

Page 7: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

berubah. Dalam hal ini, faktor harga komoditas mineral sangat penting, tetapi lebih penting lagi

pergeseran cut off grade, yaitu pada tingkat mana suatu jebakan mineral dapat disebut ekonomis.

Upaya lanjutan adalah penelitian untuk meningkatkan teknologi proses.

            Dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan penambangan berskala besar, baik dalam

ukuran teknologi maupun investasi, dapat berukuran besar pula. Namun pengendaliannya lebih

memungkinkan ketimbang pertambangan yang menggunakan teknologi yang tidak memadai

apalagi danannya terbatas.

            Memang pada kenyataannya, perubahan permukaan bumi yang disebabkan oleh kegiatan

penambangan terbuka dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Hal ini disebabkan

kerena dengan mengambil mineral seperti Mangan tubuh tanah atau soil harus dikupas sehingga

hilanglah media untuk tumbuh tumbuhan dan pada akhirnya merusak keanekaragaman hayati

yang ada di permukaan tanah yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk proses

pembentukannya.

            Di samping pengupasan tubuh tanah atau soil dan bopeng-bopengnya permukaan bumi,

penambangan juga menghasikan gerusan batu, mulai dari yang kasar sampai yang halus yang

merupakan sisa atau ampas buangan disebut Tailing. Dan biasanya selalu menggunung di lokasi

penambangan atau dibuang ke sungai sehingga menyebabkan banjir dan sungai mengalami

kedangkalan. Selain itu juga bisa berakibat pada pencemaran sungai yang menyebabkan

ekosistem sungai bisa terganggu. Manusia yang ditinggal disekitar sungai juga akan terkena

dampak dari pencemaran ini.

            Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah

lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :

Pertama, usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk

topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah

keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya;

Kedua, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain;

pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta

buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising

dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya;

Page 8: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

Ketiga, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan

kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang,

keruntuhan tambang dan gempa.

  DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA

            Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata

lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan

kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing

(seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan

manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo,

2003).

a.          Dampak Terhadap  Lingkungan

Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta

lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya.    Dampak

Page 9: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung

tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam

bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara,

menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan

pengangut berat.

      Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan

maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan

agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam

bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai

mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan

tamparannya terhadap industri penambangan kita.

      Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil

penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan

pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut

mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan

pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka

penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.

                          Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga

telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah,

Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran

antara lain ;

1.    Pencemaran air, 

                   Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air

menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan

biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.

            Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop

radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi

radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan

memberi dampak signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri

ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan

Page 10: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan

manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.

2.    Pencemaran udara

                   Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan.  Menurut

logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan  polutan ikut andil dalam

merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit

kronis seperti asma dan bronchitis kronis.

3.    Pencemaran Tanah

                   Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil

tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya,

degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat

megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.

                   Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas

ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang  diakibatkan oleh

aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.

            Aktivitas  pertambangan  batubara  juga  berdampak  terhadap  peningkatan laju  erosi 

tanah  dan  sedimentasi  pada  sempadan  dan  muara-muara  sungai.

            Kejadian  erosi  merupakan  dampak  tidak  langsung  dari  aktivitas  pertambangan

batubara melainkan dampak dari pembersihan  lahan untuk bukaan  tambang dan pembangunan 

fasilitas  tambang  lainnya  seperti  pembangunan  sarana  dan prasarana  pendukung  seperti 

perkantoran,  permukiman  karyawan,Dampak  penurunan  kesuburan  tanah  oleh  aktivitas 

pertambangan batubara  terjadi  pada  kegiatan  pengupasan  tanah  pucuk  (top  soil)  dan  tanah

penutup  (sub  soil/overburden).  Pengupasan  tanah  pucuk  dan  tanah  penutup akan merubah 

sifat-sifat  tanah  terutama  sifat  fisik  tanah  dimana  susunan  tanah yang  terbentuk  secara 

alamiah  dengan  lapisan-lapisan  yang  tertata  rapi  dari lapisan  atas  ke  lapisan  bawah  akan 

terganggu  dan  terbongkar  akibat pengupasan  tanah  tersebut.

b.        Dampak Terhadap manusia

Page 11: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

                    Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia,

munculnya berbagai penyakit antara lain :

1.      Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan       manusia jika

airnya dikonsumsi  dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn),

Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4),  di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di

sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan

merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang

berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran

bayi cacat.

2.      Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang

ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara dan produk buangannya,

berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat : 

seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium,

tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di

lingkungan.

3.      Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah

menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, Udara,

dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari

limbah penducian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah

pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan

menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah

pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg),

Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam

berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

c.         Dampak Sosial dan kemasyarakatan

Page 12: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

1.      Terganggunya Arus Jalan Umum

a.          Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara    berdampak pada

aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan,   meningkatnya biaya

pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.

2.  Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat

            Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya

menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan

menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang

mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan

nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi.

Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif.

Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.

             Nilai atau dampak positif dari batubara itu sendiri, Sumber wikipedia.com mengatakan

Tidak dapat di pungkiri bahwa batubara adalah salah satu bahan tambang yang memiliki nilai

ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.2

setelah Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia

mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton. Nanun hal ini

tetap memberikan efek positif dan negatif, dan hal positifnya Sumber wikipedia.com

mengatakan. Hal positifnya adalah bertambahnya devisa negara dari kegiatan penambanganya.

             Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para

pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya

dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang sekitar, sehingga

membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

  Pembakaran batubara dan ancaman terbesar terhadap iklim kita            Pembakaran batubara meninggalkan jejak kerusakan yang tak kalah dasyat. Air dalam

jumlah yang besar dalam pengoperasian PLTU mengakibatkan kelangkaan air di banyak tempat.

Polutan beracun yang keluar dari cerobong asap PLTU mengancam kesehatan masyarakat dan

Page 13: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

lingkungan sekitar. Partikel halus debu batubara adalah penyebab utama penyakit pernapasan

akut, merkuri perusak perkembangan saraf anak-anak balita dan janin dalam kandungan ibu

hamil yang tinggal di sekitar PLTU. Dan yang tak kalah penting, pembakaran batubara di PLTU

adalah sumber utama gas rumah kaca penyebab perubahan iklim seperti karbon dioksida, sulfur

dioksida, nitrogen dioksida, dan metana yang memperburuk kondisi  iklim kita.

  Pertambangan batubara yang ditinggalkan dan limbah pembakaran batubara            Jejak kerusakan yang ditinggalkan oleh batubara tidak berhenti di saat pembakarannya.

Di ujung rantai kepemilikannya, terdapat pertambangan batubara yang ditinggalkan setelah

dieksploitasi habis, limbah pembakaran batubara, dan hamparan alam yang rusak tanpa pernah

akan bisa kembali seperti sediakala.

            Pertambangan yang ditinggalkan pasca dieksploitasi habis, meninggalkan segudang

masalah untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Lubang-lubang raksasa, drainase tambang

asam, dan erosi tanah hanya sebagian dari masalah. Hamparan alam yang rusak adalah adalah

kondisi permanen yang tak akan pernah pulih , sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk

mengembalikannya.

Limbah pembakaran batubara sangat beracun, dan membahayakan kesehatan masyarakat,

tembaga, cadmium dan arsenic adalah sebagian dari zat toksik yang dihasilkan dari limbah

tersebut, yang masing-masing memicu keracunan, gagal ginjal, dan kanker.

            Setiap rantai dalam siklus pemanfaatan batubara meyumbangkan kerusakan yang

diakibatkan oleh energi kotor ini—masing-masing dengan caranya sendiri. Kerusakan ini nyata

dan mematikan.

  lingkungan pasca tambang

             Kegiatan pasca tambang pembangunan yang berkelanjutan semestinya menghasilkan

output yaitu pemanfaatan yang optimal dan bijak terhadap sumberdaya alam yang tak

terbaharukan, serta berkesinambungan terhadap keseterdiaan sumber daya alam. Adanya dampak

ekologis dari kegiatan pasca tambang memacu untuk dipikirkan terlebih dahulu, serta dilakukan

penelitian dan penaatan ruang karena bila tidak dilakukan kompehensip, maka penutupan

tambang hanya akan meninggalakan kerusakan bentang alam dan lingkungan. Untuk itu

diperlukan upaya penanggulanan pencemaran dan kerusakan lingkungan pada saat operasi

maupun pasca ditutupnya usa tambang sebagai berkesinambungan yang pada intinya adalah

upaya yang bisa untuk menghilangkan dampak dari kegiatan tambang dengan melakukan suaru

Page 14: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

gran desain dan krontruksi kegiatan tambang yang berdampak lingkungan yang dikenal dengan

AMDAL.

            Dalam kaitan dengan hal ini pemerintah harus meyeleksi secara ketat para pemegang

Kuasa Penambangan sehingga betul-betul melaksanakan AMDAL sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Peraturan perundangan mengenai dampak lingkungan berkembang sejak

diundangkannya Undang-Undang No. 4/1982, Undang-Undang No. 23/1997 serta Surat

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 389K/008/MPE/1995 tentang Pedoman Teknis

Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

Untuk menyederhanakan prosedur, pemerintah harus membuat daftar kegiatan yang

sudah berjalan atau yang disebut listing, yang didasarkan ada luas jangkuan kegiatan dan skala

produksinnya. Semua kegiatan penambangan yang termasuk dalam daftar diharuskan membuat

AMDAL, sedangkan tidak termasuk dalam daftar diharuskan membuat UKL dan UPL. Kegiatan

yang menyusun AMDAL adalah kegiatan penambangan yang berada di lokasi yang sensitif

terhadap lingkungan seperti hutan lindung, daerah cagar budaya dan cagar alam. Dalam undang-

undang No. 11/1967 mengenai pertambangan telah dicantumkan pula daerah yang tidak

diperkenankan untuk dijadikan ajang kegiatan penambangan antara lain kuburan, cagar budaya,

bangunan penting seperti jembatan, instalasi militer dan sebagainya.

  SOLUSI TERHADAP DAMPAK  DAN PENGARUH PERTAMBANGA BATUBARA

            Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam

mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan    batu bara yang ada di indonesia.

Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang dimotori

oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia dan kehidupan

sosialnya serta kerusakan ekologi dan dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari.

Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari permintaan

energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar biasa dari energi terbarukan

yang sumbernya melimpah di negeri ini.

       Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang    ditimbulkan oleh

penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-

tindakan tertentu sebagai berikut :

Page 15: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

1.         Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu

pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan

mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari ruang

udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan risiko

terpapar/terekspose oleh debu batu bara (coal dust).

2.         Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari

kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan penghijauan

kembali bekas penambangan batu bara dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria.

Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk

(breeding place).

3.         Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan

penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law

enforcement)

4.         Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina

dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan

membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.

KESIMPULAN

Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi

bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan

di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan

eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak

yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga

memanfaatkannya secara bijaksana.

Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa

dibilang telah mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar bekas

kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut setidaknya dapat

Page 16: Makalah Dampak Pertambangan Batu Bara Terhadap Lingkungan Sekitar

diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan tindakan perbaikan dan juga

memanfaatkan SDA secara bijaksana