Makalah Case 1 Cvs
-
Upload
shafira-nur-aditya -
Category
Documents
-
view
278 -
download
1
description
Transcript of Makalah Case 1 Cvs
EMBRIOLOGI JANTUNG
Sistem pembuluh darah terbentuk pada pertengahan minggu ketiga, saat mudigah tidak dapat mencukupi kebutuhan makanan hanya melalui difusi saja.
Diawali oleh sel-sel mesoderm splanknik yang menginduksi endoderm bawahnya menjadi sel- sel angioblas. Yang nantinya akan berproliferasi dan membentuk kelompok sel endotel dan menjadi angiokista. Setelah menjadi angiokista sel-sel tersebut akam menyebar kea rah kepala lalu menyatu dan membentuk pleksus pembuluh-pembuluh darah kecil yang berbentuk tapal kuda. Bagian sentral anterior pleksus ini dikenal sebagai daerah kardiogenik dan rongga selom intraembrional yang terletak diatas daerah ini nantinya akan berkembang menjadi rongga pericardium.
Mesoderm yang terletak disekeliling tabung endokardium berangsur-angsur menebal membentuk miokardium pada hari ke 18. Sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas jantung untuk membentuk epikardium pada hari ke 22. Tabung jantung terus menerus memanjang dan membengkak pada hari ke 23, membentuk rongga jantung dan selesai pada hari ke 28.
Pertengahan minggu ke – 4, sinus venosus menerima darah vena dari kornu sinus kanan dan kiri, tiap kornu menerima darah dari tiga vena, yaitu :
1. Vena vitelina2. Vena umbilikalis3. Vena kordinalis komunis
Lalu terjadi pergeseran muara sinus pada minggu ke – 4 dan ke – 5, sehingga hubungan antara sinus dan atrium menyempit. Terjadi penutupan Vena Umbilikalis kanan dan Vena Vitelina kiri pada minggu ke – 5. Dan terjadi penutupan Vena Kordinalis komunis sinsitra pada minggu ke 10, sisanya hanya Vena oblikus sinistra dan sinus koronarius.
Sekat jantung utama terbentuk dari hari ke 27 – 37, cara pembentukan sekat yaitu 2 massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu dan membagi lumen menjadi dua saluran yang terpisah.
Massa tersebut dikenal sebagai bantal-bantal endokardium. Tumbuh didaerah atrioventrikuler dan konotrunal. Membentuk sekat atrium dan ventriel (pars membranous), saluran atrioventrikularis dan pembuluh aorta dan pulmonal.
Pada mudigah 7 minggu, septum konus sudah sempurna dan darah dari ventrikel kiri memasuki aorta.
ANATOMI
JANTUNG
Jantung Berbentuk seperti kerucut dengan alas (basis cordis) menghadap ke kanan
belakang atas dan puncaknya (apex cordis) mengarah ke kiri depan bawah
Pada orang dewasa besar jantung kira kira sebesar kepalan tangan yang bersangkutan
Berat saat lahir 24gr, perempuan dewasa 230-280 gr sedangkan laki laki dewasa 280-340 gr
Pembungkus jantung
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana
lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
• Lapisan fibrosa, Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan
bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk
penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan
dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).
• Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa.
• Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot
jantung atau epikardium.
Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
• Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
• Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan
kontraksi jantung
• Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel
yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah,
seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya
Permukaan jantung
Terdiri dari 3 permukaan:
1. Facies sternocostalis (anterior)
Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextra&ventriculus dextra yg
dipisahkan oleh sulcus atrioventricularis.
2. Facies diaphragmatica (inferior)
Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dextra&sinister
yg dipisahkan oleh ventriculus posterior serta dibentuk oleh permukaan inferior atrium
dextra (tempat bermuara vena cava inferior)
3. Basis cordis (facies posterior)
Basis cordis dibentuk oleh atrium sinistra (tempat bermuara venae pulmonales)
4. Apex cordis dibentuk oleh ventriculus sinistra. Terletak setinggi spatium intercostale V
sinistra.
Batas-batas jantung
- Batas kranial dibentuk oleh
1. aorta asendens
2. arteri pulmonal
3. vena kava superior
- Batas medial
1. atrium dextra
- Batas lateral
1. auricula sinistra
- Batas bawah
1. ventriculus dextra
Atrium Dextra
• Berdinding tipis
• Fungsi : menampung darah dari sirkulasi sistemik untuk dialirkan ke ventrikel kanan dan
selanjutnya ke paru2
• 80% darah dari atrium kanan mengalir secara pasif ke ventrikel kanan dan sisanya yang
20% mengalir akibat kontraksi dari atrium kanan.
Ventrikel Dextra
• Dindingnya lebih tipis jk dibandingkan dengan vent. Kiri
• Rongganya berbentuk bulan sabit untuk menghasilkan kontraksi bertekanan rendah guna
mengalirkan darah ke paru (sirkulasi pulmonal) melalui arteri pulmonal.
Atrium Sinistra
• Menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui ke empat vena pulmonalis.
• Diantara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak ada katup sejati shg perubahan tekanan
dlm atrium kiri mudah mengakibatkan membaliknya aliran darah dr atrium ke pemb.
darah paru.
Ventrikel Sinistra
• Mempunyai otot yg tebal dan rongga berbentuk O
• Kontraksi dari ventrikel kiri menghasilkan tekanan tinggi yang mampu mengatasi
tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah ke jaringan perifer.
OTOT JANTUNG
KATUP JANTUNG
Persarafan jantung
• Dipersarafi oleh sistem saraf otonom à saraf simpatis dan parasimpatis
• Saraf simpatis à mempersarafi atrium dan ventrikel termasuk pembuluh darah koroner
• Saraf parasimpatis à mempersarafi nodus sino atrial, atrio ventrikuler dan otot atrium,
dan kedalam ventrikel kiri
2 macam saraf simpatis
1. Simpatis eferen preganglionik
Berasal dari medula spinalis torakal atas (torakal 3 sampai 6) à melalui pleksus kardialis
à berakhir pada ganglion servikalis superior, medial atau inferior
2. Simpatis eferen postganglionik
serabut post ganglion à menjadi saraf kardialis à masuk ke dalam jantung
• Saraf parasimpatis
Berasal dari pusat nervus vagus di medula oblongatta
Mediastinum
Pembuluh Darah (Vasa Sanguinea)
Merupakan bagian dari system cardiovascularia yg memegang peranan dalam mengalirkan darah dari jantung keseluru tubuh.
Terbagi menjadi 3, yaitu arteri, vena, dan capilaria.
ARTERI
Merupakan pembuluh darah yang fungsinya mengalirkan oxygened blood dari seluruh bagian tubuh/distalkembali ke jantung/proximal
VENA
Merupakan pembuluh darah yang fungsinya mengalirkan deoxygened blood dari seluruh bagian tubuh / distal kembali kejantung / proksimal.
CAPILARIA
Merupakan pembuluh darah kecil yg terdapat diantara arteri dan vena, fungsinya membagi aliran darah dari arteri sehingga waktu mencapai vena tekanannya berkurang.
Perbedaan Arteri Vena
Tunica muskularis Ada Tidak ada
Dinding muskularis Lebih tebal Lebih tipis
Diameter Lebih kecil Lebih tebal
Denyutan Ada Tidak ada
Aliran darah Aktif Pasif
Setelah meninggal Lumen lunak, kosong Kolaps/ada bekuan darah
Arah aliran darah Proksimal ke distal Distal ke proksimal
Percabangan Ramus Tributaria
HISTOLOGI KARDIOVASKULAR
Sistem vaskular
• Jantung
• Arteri
• Kapiler
• Vena
Sistem sirkulasi
• Makrovasular
• Mikrovaskular
LAPISAN PEMBULUH DARAH
1. Tunika intima
1 lapis sel endotel yang ditopang subendotel jaringan ikat longgar
Pd arteri, intima dipisahkan dari media oleh lamina elastika interna yang terdiri
dari elastin dan punya celah/ fenestra untuk difusi zat nutrisi
2. Tunika media
Terdiri dari lapisan konsentris sel-sel otot polos berpilin
Diantara otot polos ada serat dan lamela elastin, retikulin, proteoglikan dan
glikoprotein
Pada arteri, tunika medianya punya lamina elastika eksterna yang lebih tipis yang
memisahkan dari tunika adventisia
3. Tunika adventisia
Tediri dari serat kolagen dan elastin
Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat organ tempat
pembuluh darah
KAPILER
Selapis sel endotel bentuk poligonal dengan inti gepeng dan sitoplasmanya mengandung
sedikit organel. Terdapat perisit di dindingnya
Kapiler dibagi 4:
1. kapiler kontinu/ somatik
2. kapiler berfenestra/ viseral
3. kapiler jenis ke-3
4. kapiler sinusoid tidak utuh
ARTERIOL
Mempunyai diameter: < 0,5 mm dengan lumen sempit bentuk bulat atau agak lonjong.
Lapisan subendotelnya sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil tidak ada lamina elastika
interna dan eksterna, tunika media terdiri dari 1/ 2 lapis sel otot polos melingkar. Pada arteriol
dan arteri kecil tunika adventisianya sangat tipis
ARTERI SEDANG (MUSKULAR)
Mempunyai lumen bulat atau lonjong dengan dinding tebal. Tunika intima terdiri dari
selapis endotel dengan jaringan ikat longgar tipis dibawahnya. Tunika elastika interna sangat
jelas, berkelok-kelok dan kontinu. Tunika media tebal, terdiri dari otot polos, terdapat kapiler
darah (vasa vasorum). Tunika elastika eksterna jelas tapi tidak sepadat yang interna. Tunika
adventisia terdiri dari jaringan ikat jarang dengan vasa vasorum lebih jelas.
ARTERI BESAR (ELASTIS)
Berwarna kekuningan karena banyak elastin di bagian media. Tunika intima lebih tebal
dari ateri sedang, selapis sel endotel dengan jaringan ikat longgar subendotel tebal. Tunika media
terdiri dari membran atau lamina elastis yang membantu influks darah lebih merata. Tunika
adventisia relatif kurang berkembang.
VENULA
PASCAKAPILER & KAPILER
Berfungsi untuk pertukaran darah dan jaringan.
berdiameter 0,2-1 mm dengan lumen tidak bulat tapi
lonjong sedikit gepeng atau kadang dinding tampak
bergelombang. Venula biasanya lebih besar dari arteriol
setaraf. Tidak ada tunika elastika interna dan eksterna.
Tunika media hanya mengandung perisit kontraktil.
VENA
Berdiameter 1-9 mm dengan tunika intima yang mempunyai lapisan subendotel tipis atau
tidak ada. Tunika media terdiri dari serabut otot polos dan serat retikulin dan elastin. Tunika
adventisia terdiri dari kolagen dan jaringan ikat jarang. Vena besar tunika intimanya berkembang
baik tapi tunika medianya lebih tipis. Vena besar punya katup yang terdiri dari 2 lipatan
semilunar dari tunika intima yang banyak terdapat di vena tungkai.
JANTUNG
Dindingnya terdiri dari 3 lapisan utama:
1. Endokardium
Homolog dengan intima pembuluh darah. Terdiri dari selapis sel endotel gepeng
yang ada diatas selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat
elastin dan kolagen. Miokardium dan lapisan subendotel dihubungkan oleh selapis
jaringan ikat (lapisan subendokardium) yang mengandung vena, saraf dan sel-sel purkinje
2. Miokardium
Adalah tunika paling tebal dari jantung dan terdiri dari sel-sel otot jantung yang
tersusun dalam lapisan yang mengelilingi bilik-bilik jantung
3. Epikardium
Bagian luar jantung dilapisi sel epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang oleh
selapis tipis jaringan ikat. Lapisan jaringan ikat longgar subepikardium mengandung
vena, saraf dan ganglia. Disamakan dengan lapisan viseral perikardium
OTOT JANTUNG
Berdiameter: <15 µm, panjang: 85-100 µm. Hanya
mempunyai 1 atau 2 inti pucat ditengah. Terdapat diskus
interkalaris ( garis gelap melintang yg melintasi deretan
sel-sel jantung dg interval tdk teratur) yang dapat
ditemukan pada pertemuan antar otot jantung yang
bersebelahan. Sitoplasmanya mengandung miofobril yang
sering tampak berkelompok membentuk petak-petak seperti gambaran ladang (ladang
Cohnheim) dalam potongan melintang.
FISIOLOGI
Jantung Sebagai Pompa
• Sisi kanan & kiri jantung berfungsi sbg 2 pompa yg terpisah yang Terbagi atas:
- sisi kanan ( dari seluruh tubuh à paru-paru)
- sisi kiri ( dari paru-paru à seluruh tubuh)
• Terdiri atas 4 bilik:
- atrium dextra & sinistra
- ventrikel dextra & sinistra
1. Katup Jantung
• Darah mengalir melalui jantung satu arah.
• Katup à memastikan darah mengalir 1 arah.
Katup terletak sedemikian rupa sehingga membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan
tekanan dengan 4 Katup Jantung :
• Katup Atrioventrikel (AV):
- AV Kanan (Trikuspid)
- AV Kiri (Bikuspid/Mitral)
• Katup Semilunar
- Aorta
- Pulmonal
A. Katup Atrioventrikel
• Terletak diantara atrium-ventrikel kanan dan kiri.
• Membiarkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel
(tek.atrium > tek.ventrikel)
• Mencegah aliran balik dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel
(tek.ventrikel >> tek. Atrium
• Jika peningkatan tekanan ventrikel tidak menyebabkan katup AV tertutup saat ventrikel
mengosongkan isinya à banyak darah terdorong kembali ke dalam atrium & vena dan
tidak dipompa ke dalam arteri.
Tepi-tepi daun katup AV
• Diikat oleh tali fibrosa yang tipis namun kuat (Korda Tendine).
• Dari tepi daun katup melekat di M. Papilaris.
• Mencegah katup berbalik.
Ventrikel berkontraksi à M.papilaris ikut berkontraksi à menarik ke bawah korda tendine
à menimbulkan ketegangan di daun katup AV yg tertutup à daun katup tertutup rapat.
B. Katup Semilunar
• Terletak di sambungan tempat arteri-arteri besar keluar dari ventrikel.
• Terbuka ketika:
- tek. Ventrikel kanan&kiri > tek. Aorta & A. pulmonal.
- ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya.
• Tertutup ketika:
- tek. Ventrikel < tek. Aorta & A. pulmonal.
- ventrikel melemas.
• Katup semilunar menutup untuk mencegah darah mengalir dari arteri kembali ke
ventrikel.
• Dicegah berbalik arah oleh struktur anatomis & posisi daun-daun katup.
• Bila timbul tekanan ke arah belakang krn ventrikel melemas à darah mengisi daun katup
berbentuk kantung à kelim yg dalam dan anti bocor
2. Hubungan antar katup
• 4 katup jantung melekat ke suatu dasar yg terdiri dari cincin jar. Ikat padat yg saling
berhubungan.
• Rangka fibrosa ini memisahkan atrium dari ventrikel yg membentuk struktur kaku tempat
otot jantung melekat.
• Terletak pada bidang yg sama krn jantung terbentang dari sal yg melengkung & berputar
thd sumbunya
Aktivitas Listrik Jantung
Sel otot jantung berkontraksi untuk memompa darah à dicetuskan o/ potensial aksi yg
menyebar melalui membran sel-sel otot sifat ini dikenal dgn otoritmisitas.
Perbedaan dengan sel otot lain
• Tidak mempunyai potensial istirahat.
• Antara potensial-potensial aksi, permeabilitas K tidak menetap.
Sel-Sel Jantung 2 Jenis khusus sel otot jantung:
1. Sel kontraktil → 99%
2. Sel otoritmik → 1%
Permeabilitas Kalium menurun antara potensial-potensial aksi (karena saluran K
diinaktifkan) à mengurangi aliran keluar ion K tapi influks pasif Na dalam jumlah kecil tdk
berubah à secara bertahap menjadi kurng negatif à membran scr bertahap depolarisasi &
bergeser ke arah ambang à tercapai ambang à fase naik dari potensial aksi (respons thd
pengaktifan sal Ca & influks Ca) à fase turun ( krn efluks K, krn peningkatan permeabilitas K
akibat pengaktifan K)
• Setelah potensial aksi selesai, inaktivasi sal. K mengawali depolarisasi selanjutnya.
Sel Jantung yg mampu otoritmitas
1. Nodus Sinoatrium (SA)
Daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior.
2. Nodus Atrioventrikel (AV)
Berkas kecil sel2 otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum
3. Berkas His
Jaras sel2 khusus yg berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
4. Serat Purkinje
Serat2 terminal halus yg berjalan dari berkas his & menyebar seperti ranting pohon di
miokardium.
• Masing-masing sel otoritmitas memiliki perbedaan kecepatan depolarisasi.
• Semakin besar kecepatan depolarisasi à mencapai ambang lebih cepat à menghasilkan
potensial aksi lebih cepat.
• Kecepatan paling tinggi: Nodus SA.
• Sekali potensial aksi timbul di salah 1 sel otot à menyebar ke seluruh miokardium
melalui gap junction & sistem penghantar khusus.
• Nodus SA 70-80 potensial aksi/menit
• Nodus AV 40-60 potensial aksi/menit
• Berkas His dan serat purkinje 20-40 potensial aksi/menit
A. 3 kriteria agar eksitasi jantung menyebar secara efisien
• Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai.
• Eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa setiap
bilik jantung berkontraksi sebagai suatu kesatuan untuk menghasilkan daya pompa
yang efisien.
• Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi,
sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi secara simultan
B. Jalur khusus yg mempercepat penghantaran impuls
• Jalur antar atrium
Nodus SA à kedua atrium melalui gap junctionà depolarisasi untuk kontraksi
secara simultan.
• Jalur antar nodus
Nodus SA ke nodus AV à titik kontak listrik atrium-ventrikel à memastikan
kontraksi sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium.
C. Transmisi antara atrium dan ventrikel
• Potensial aksi dihantarkan relatif lebih lambat melalui nodus AV, yang
menguntungkan karena menyediakan waktu agar terjadi pengisian ventrikel
sempurna.
• Eksitasi ventrikel
• Setelah perlambatan antar atrium-ventrikel , impuls dengan cepat berjalan melalui
berkas his dan ke seluruh miokardium ventrikel melalui serat purkinje.
Bunyi Jantung
• Bunyi jantung pertama → bernada rendah, lunak, dan relatif lama → “lub” →
penutupan katup AV → sistole ventrikel
• Bunyi jantung kedua → nada yg lebih singkat dan tajam → “dup” → diastole
ventrikel
Curah Jantung
Adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit dengan 2 faktor
penentu :
1. Kecepatan denyut jantung
2. Volume sekuncup
Curah jantung antara fase istirahat dan fase olahraga memiliki jumlah yang berbeda
a. Saat istirahat : ± 5 liter/menit
b. Saat olahraga : ± 20-25 liter/menit
Rumus = Kecepatan denyut jantung x vol sekuncup
Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom: Saraf parasimpatis dan simpatis
• Sistem parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, mempersarafi atrium, terutama
nodus SA dan AV. Untuk ventrikel tidak signifikan
• Saraf simpatis mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak
mempersarafi ventrikel
D. Efek Stimulasi Parasimpatis pada Jantung
• Pengaruh pada nodus SA → menurunkan kecepatan denyut jantung
ACTH → peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K+ → hiperpolarisasi → sedikit
mengalami potensial aksi → menurunkan kecepatan denyut jantung
ACTH → peningkatan permeabilitas K+ → menurunkan eksitabilitas nodus
ACTH → sel-sel kontraktil → mempersingkat potensial aksi à Jantung bekerja lebih
santai
E. Efek Simpatis
• Mengatur kerja jantung pada situasi darurat → mempercepat kerja jantung
NE → menurunkan permeabilitas K+ → depolarisasi → peningkatan potensial aksi
NE → nodus AV → mengurangi perlambatan dengan meningkatkan kecepatan
penghantaran
• NE → sel-sel kontraktil → ↑ kekuatan kontraktil → jantung berdenyut lebih kuat dan
memeras lebih banyak darah yg keluar
F. Efek stimulasi Simpatis
• Meningkatkan kecepatan denyut jantung
• Menurunkan jeda antara kontraksi atrium dan ventrikel
• Menurunkan waktu hantaran ke seluruh jantung
• Meningkatkan kekuatan kontraksi
G. Volume sekuncup dipengaruhi oleh 2 kontrol:
1. Kontrol intrinsik → seberapa banyak aliran vena
2. Kontrol ekstrinsik → stimulasi simpatis jantung
A. Kontrol Eksintrik
• Kontrol yang berasal dari luar jantung → efek saraf simpatis jantung dan epinefrin
• NE dan epinefrin → ↑ influks Ca2+ → ↑ kontraktilitas jantung → ↑ kekuatan
kontraksi pada setiap volume diastolik akhir → ↑ jantung berkontraksi → memeras
lebih banyak darah yang dikandung
• Stimulasi simpatis → kontriksi vena → memeras lebih banyak darah dari vena ke
jantung → ↑ aliran balik vena → ↑ vol diastole akhir → ↑ volume sekuncup
Gg Elektrofisiologi
Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung akibat
penyebaran arus listrik disepanjang otot jantung
Komponen Sistem Konduksi
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
A. Nodal Sinoatrial
Merupakan sekumplan sel yang terletak dibagian sudut kanan atas atrium kanan
dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3mm serta pacemaker jantung
Mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan ditandai dengan sistol atrium.
Impuls dari nodal SA menyebar pertama kali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri
yang selanjutnya diteruskan ke nodal atrioventrikular melalui traktus internodal
B. Nodal Atrioventrikular (AV)
Terletak dekat septum interatrial di bagian bawah, diatas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi
sehingga memberi kesempatan mengisi ventrikel, serta melindungi ventrikel dari
stimulasi berlebihan atrium saperti pada fibrilasi atrial.
Menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecapatan konduksi 0,05meter/detik.
Impuls dari nodal Av akan diteruskan ke berkan HIS.
C. Sistem His-purkinje
Berkas his bercabang menjadi berkas kanan dan kiri
Berkas kanan membawa arus listrik menuju sisi kanan septum interventrikel hingga
ke apeks ventrikel kanan.
Berkas kiri terbagi menjadi 3 fasikula:
Fasikula septum
Fasikula anterior
Fasikula posterior
Berkas-berkas tersebut berujung pada serat purkinje yang mulai dari septum
interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls 20-40x/menit
dengan kecepatan konduksi 4meter/detik.
Impuls terakhir menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir
apikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak dan memompa darah
keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Elektrokardiografi
Komponen Gelombang pada EKG
Gelombang potensial elektrik negatif akan menyebar sepanjang miokard yang
berkontraksi. Potensial ini di deteksi dengan meletakan beberapa elektroda berbagai lokasi
dikulit, signal akan diperkuat dan digambarkan sebagai rekaman elektrokardiogram
Gelombang P berhubungan dengan sistol atrium (depolarisasi atrium).
Lembut dan tidak tajam
Durasi normal 0,08-010 detik
Tinggi tdk lebih dari 2,5mm
Kompleks QRS merupakan sistol ventrikel, lebar normal 0,06-0,10 detik dan terdiri dari:
Gelombang Q: defleksi negatif pertama.
Gelombang R: defleksi positif pertama
Gelombang R’: defelksi positif kedua
Gelombang S: defleksi negatif pertama setelah defleksi ke arah atas .
Gelombang T: terbentuk akibat repolarisasi ventrikel.
Kertas EKG
Sadapan
Sadapan EKG (lead) terdiri dari tiga jenis sadapan yaitu sadapan ekstremitas bipolar,
sadapan ekstremitas tambahan, dan sadapan prekordial unipolar.
1. Sadapan Ekstremitas Bipolar
Sadapan ekstremitas bipolar mengukur aktivitas listrik jantung dari satu ektremitas ke
ekstremitas lain. Sadapan bipolar ini terdiri dari:
Lead I dengan elektrode negatif di tangan kanan dan elektrode positif di tangan kiri.
Lead II dengan elektrode negatif di tangan kanan dan elektrode positif di kaki kiri.
Lead III dengan elektrode negatif di tangan kiri dan elektrode positif di kaki kiri.
2. Sadapan Ekstremitas Tambahan
Sadapan ekstremitas tambahan menggunakan elektrode yang sama dengan
sadapan bipolar, namun berbeda arah aktivitas listrik yang dinilai karena menggunakan
vektor tambahan. Sadapan ini terdiri dari:
Lead aVR dengan elektrode positif di tangan kanan dan elektrode negatif di tangan
kiri dan kaki kiri.
Lead aVL dengan elektrode positif di tangan kiri dan elektrode negatif di tangan
kanan dan kaki kiri.
Lead aVF dengan elektrode positif di kaki kiri dan elektrode negatif di tangan kanan
dan kaki kiri.
3. Sadapan Prekordial
Sadapan prekordial memeriksa aktivitas listrik di bidang horizontal. Sadapan ini terdiri
dari”
V1 ditempatkan di ICS 4 di sebelah kanan sternum
V2 ditempatkan di ICS 4 di sebelah kiri sternum
V3 ditempatkan di antara V2 dan V4
V4 ditempatkan di ICS 5 pada linea medioklavikula
V5 ditempatkan di antara v4 dan v6
V6 ditempatkan di ICS 5 pada linea aksilaris media
SUDUT INTIP
Sudut intip merupakan kelompok sadapan yang menilai aktivitas listrik jantung pada
bagian yang sama. Sudut initip ini digunakan untuk melihat apakah dijumpai kelainan di lead
lain yang sekelompok agar dapat memberikan arti klinis bila dijumpai kelainan di salah satu
lead. Kelompok sudut intip terdiri dari:
Sadapan Lateral: lead I, aVL, V5, dan V6
Sadapan Inferior: lead II, III, dan aVF
Sadapan Anterior: lead V1 sampai V4
Langkah Pembacaan EKG
Irama Jantung
Irama jantung dinilai apakah iramanya sinus (ritmis) atau aritmia. Irama ini paling
baik dilihat pada lead V1, V2, dan lead II.
Syarat irama sinus:
Setiap gelombang P diikuti kompleks QRS dan interval RR sama (ekuidistan).
Bila EKG tidak memenuhi seluruh syarat tersebut, maka irama jantung disebut
aritmia.
Frekuensi Jantung
Penentuan frekuensi jantung di sini hanya menentukan frekuensi ventrikular
(ventricular rate) yaitu dengan menghitung berapa banyaknya kotak interval RR, bisa
dengan menghitung kotak besar (KB).
Jika interval RR berjarak 1 KB berarti frekuensi jantungnya 300 x/1'.
Bila interval RR berjarak 2 KB berarti frekuensi jantungnya 300/2 = 150 x/1'.
Jadi bila interval RR berjarak 3 KB berarti frekuensi jantungnya 300/3 = 100 x/1',
dan seterusnya.
Bila frekuensi jantung > 100 x/1' disebut takikardia, bila < 60 x/1' disebut
bradikardia.
Aksis Jantung
Aksis jantung akan lebih mudah dipahami bila kita memahami aksis dari sadapan
EKG seperti pada gambar berikut. Aksis ini paling baik dinilai dengan cara melihat lead I
dan aVF.
Langkah mudahnya:
Lead I (+), lead aVF (+) → normal
Lead I (-), lead aVF (-) → northwest axis
Lead I (-), lead aVF (+) → right axis deviation (RAD)
Lead I (+), lead aVF (-) → lihat lead II
Lead II (+) → normal
Lead II (-) → left axis deviation (LAD)
Nilai normal aksis untuk usia di bawah 40 tahun 0° - 110°, sedangkan untuk usia
di atas 40 tahun dapat bergeser menjadi -30° - 90°.