Makalah Case 1 Cvs

42
EMBRIOLOGI JANTUNG Sistem pembuluh darah terbentuk pada pertengahan minggu ketiga, saat mudigah tidak dapat mencukupi kebutuhan makanan hanya melalui difusi saja. Diawali oleh sel-sel mesoderm splanknik yang menginduksi endoderm bawahnya menjadi sel- sel angioblas. Yang nantinya akan berproliferasi dan membentuk kelompok sel endotel dan menjadi angiokista. Setelah menjadi angiokista sel-sel tersebut akam menyebar kea rah kepala lalu menyatu dan membentuk pleksus pembuluh-pembuluh darah kecil yang berbentuk tapal kuda. Bagian sentral anterior pleksus ini dikenal sebagai daerah kardiogenik dan rongga selom intraembrional yang terletak diatas daerah ini nantinya akan berkembang menjadi rongga pericardium. Mesoderm yang terletak disekeliling tabung endokardium berangsur- angsur menebal membentuk miokardium pada hari ke 18. Sel-sel mesotel

description

hgfvjhmk

Transcript of Makalah Case 1 Cvs

Page 1: Makalah Case 1 Cvs

EMBRIOLOGI JANTUNG

Sistem pembuluh darah terbentuk pada pertengahan minggu ketiga, saat mudigah tidak dapat mencukupi kebutuhan makanan hanya melalui difusi saja.

Diawali oleh sel-sel mesoderm splanknik yang menginduksi endoderm bawahnya menjadi sel- sel angioblas. Yang nantinya akan berproliferasi dan membentuk kelompok sel endotel dan menjadi angiokista. Setelah menjadi angiokista sel-sel tersebut akam menyebar kea rah kepala lalu menyatu dan membentuk pleksus pembuluh-pembuluh darah kecil yang berbentuk tapal kuda. Bagian sentral anterior pleksus ini dikenal sebagai daerah kardiogenik dan rongga selom intraembrional yang terletak diatas daerah ini nantinya akan berkembang menjadi rongga pericardium.

Mesoderm yang terletak disekeliling tabung endokardium berangsur-angsur menebal membentuk miokardium pada hari ke 18. Sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke atas jantung untuk membentuk epikardium pada hari ke 22. Tabung jantung terus menerus memanjang dan membengkak pada hari ke 23, membentuk rongga jantung dan selesai pada hari ke 28.

Page 2: Makalah Case 1 Cvs

Pertengahan minggu ke – 4, sinus venosus menerima darah vena dari kornu sinus kanan dan kiri, tiap kornu menerima darah dari tiga vena, yaitu :

1. Vena vitelina2. Vena umbilikalis3. Vena kordinalis komunis

Lalu terjadi pergeseran muara sinus pada minggu ke – 4 dan ke – 5, sehingga hubungan antara sinus dan atrium menyempit. Terjadi penutupan Vena Umbilikalis kanan dan Vena Vitelina kiri pada minggu ke – 5. Dan terjadi penutupan Vena Kordinalis komunis sinsitra pada minggu ke 10, sisanya hanya Vena oblikus sinistra dan sinus koronarius.

Sekat jantung utama terbentuk dari hari ke 27 – 37, cara pembentukan sekat yaitu 2 massa jaringan yang sedang tumbuh aktif saling mendekat hingga menjadi satu dan membagi lumen menjadi dua saluran yang terpisah.

Massa tersebut dikenal sebagai bantal-bantal endokardium. Tumbuh didaerah atrioventrikuler dan konotrunal. Membentuk sekat atrium dan ventriel (pars membranous), saluran atrioventrikularis dan pembuluh aorta dan pulmonal.

Pada mudigah 7 minggu, septum konus sudah sempurna dan darah dari ventrikel kiri memasuki aorta.

Page 3: Makalah Case 1 Cvs

ANATOMI

JANTUNG

Jantung Berbentuk seperti kerucut dengan alas (basis cordis) menghadap ke kanan

belakang atas dan puncaknya (apex cordis) mengarah ke kiri depan bawah

Pada orang dewasa besar jantung kira kira sebesar kepalan tangan yang bersangkutan

Berat saat lahir 24gr, perempuan dewasa 230-280 gr sedangkan laki laki dewasa 280-340 gr

Pembungkus jantung

Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana

lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :

• Lapisan fibrosa, Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan

bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk

penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan

dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).

• Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa.

• Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot

jantung atau epikardium.

Lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :

• Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral

• Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan

kontraksi jantung

• Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel

yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah,

seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya

Page 4: Makalah Case 1 Cvs

Permukaan jantung

Terdiri dari 3 permukaan:

1. Facies sternocostalis (anterior)

Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextra&ventriculus dextra yg

dipisahkan oleh sulcus atrioventricularis.

2. Facies diaphragmatica (inferior)

Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dextra&sinister

yg dipisahkan oleh ventriculus posterior serta dibentuk oleh permukaan inferior atrium

dextra (tempat bermuara vena cava inferior)

3. Basis cordis (facies posterior)

Basis cordis dibentuk oleh atrium sinistra (tempat bermuara venae pulmonales)

4. Apex cordis dibentuk oleh ventriculus sinistra. Terletak setinggi spatium intercostale V

sinistra.

Page 5: Makalah Case 1 Cvs

Batas-batas jantung

- Batas kranial dibentuk oleh

1. aorta asendens

2. arteri pulmonal

3. vena kava superior

- Batas medial

Page 6: Makalah Case 1 Cvs

1. atrium dextra

- Batas lateral

1. auricula sinistra

- Batas bawah

1. ventriculus dextra

Atrium Dextra

• Berdinding tipis

• Fungsi : menampung darah dari sirkulasi sistemik untuk dialirkan ke ventrikel kanan dan

selanjutnya ke paru2

• 80% darah dari atrium kanan mengalir secara pasif ke ventrikel kanan dan sisanya yang

20% mengalir akibat kontraksi dari atrium kanan.

Ventrikel Dextra

• Dindingnya lebih tipis jk dibandingkan dengan vent. Kiri

• Rongganya berbentuk bulan sabit untuk menghasilkan kontraksi bertekanan rendah guna

mengalirkan darah ke paru (sirkulasi pulmonal) melalui arteri pulmonal.

Atrium Sinistra

• Menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui ke empat vena pulmonalis.

• Diantara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak ada katup sejati shg perubahan tekanan

dlm atrium kiri mudah mengakibatkan membaliknya aliran darah dr atrium ke pemb.

darah paru.

Ventrikel Sinistra

• Mempunyai otot yg tebal dan rongga berbentuk O

Page 7: Makalah Case 1 Cvs

• Kontraksi dari ventrikel kiri menghasilkan tekanan tinggi yang mampu mengatasi

tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah ke jaringan perifer.

OTOT JANTUNG

Page 8: Makalah Case 1 Cvs

KATUP JANTUNG

Persarafan jantung

• Dipersarafi oleh sistem saraf otonom à saraf simpatis dan parasimpatis

• Saraf simpatis à mempersarafi atrium dan ventrikel termasuk pembuluh darah koroner

• Saraf parasimpatis à mempersarafi nodus sino atrial, atrio ventrikuler dan otot atrium,

dan kedalam ventrikel kiri

2 macam saraf simpatis

1. Simpatis eferen preganglionik

Berasal dari medula spinalis torakal atas (torakal 3 sampai 6) à melalui pleksus kardialis

à berakhir pada ganglion servikalis superior, medial atau inferior

Page 9: Makalah Case 1 Cvs

2. Simpatis eferen postganglionik

serabut post ganglion à menjadi saraf kardialis à masuk ke dalam jantung

• Saraf parasimpatis

Berasal dari pusat nervus vagus di medula oblongatta

Mediastinum

Page 10: Makalah Case 1 Cvs

Pembuluh Darah (Vasa Sanguinea)

Merupakan bagian dari system cardiovascularia yg memegang peranan dalam mengalirkan darah dari jantung keseluru tubuh.

Terbagi menjadi 3, yaitu arteri, vena, dan capilaria.

ARTERI

Merupakan pembuluh darah yang fungsinya mengalirkan oxygened blood dari seluruh bagian tubuh/distalkembali ke jantung/proximal

VENA

Merupakan pembuluh darah yang fungsinya mengalirkan deoxygened blood dari seluruh bagian tubuh / distal kembali kejantung / proksimal.

CAPILARIA

Merupakan pembuluh darah kecil yg terdapat diantara arteri dan vena, fungsinya membagi aliran darah dari arteri sehingga waktu mencapai vena tekanannya berkurang.

Perbedaan Arteri Vena

Tunica muskularis Ada Tidak ada

Dinding muskularis Lebih tebal Lebih tipis

Diameter Lebih kecil Lebih tebal

Denyutan Ada Tidak ada

Aliran darah Aktif Pasif

Setelah meninggal Lumen lunak, kosong Kolaps/ada bekuan darah

Arah aliran darah Proksimal ke distal Distal ke proksimal

Percabangan Ramus Tributaria

Page 11: Makalah Case 1 Cvs
Page 12: Makalah Case 1 Cvs
Page 13: Makalah Case 1 Cvs
Page 14: Makalah Case 1 Cvs

HISTOLOGI KARDIOVASKULAR

Sistem vaskular

• Jantung

• Arteri

• Kapiler

• Vena

Sistem sirkulasi

• Makrovasular

• Mikrovaskular

LAPISAN PEMBULUH DARAH

1. Tunika intima

1 lapis sel endotel yang ditopang subendotel jaringan ikat longgar

Pd arteri, intima dipisahkan dari media oleh lamina elastika interna yang terdiri

dari elastin dan punya celah/ fenestra untuk difusi zat nutrisi

2. Tunika media

Terdiri dari lapisan konsentris sel-sel otot polos berpilin

Diantara otot polos ada serat dan lamela elastin, retikulin, proteoglikan dan

glikoprotein

Pada arteri, tunika medianya punya lamina elastika eksterna yang lebih tipis yang

memisahkan dari tunika adventisia

3. Tunika adventisia

Tediri dari serat kolagen dan elastin

Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat organ tempat

pembuluh darah

Page 15: Makalah Case 1 Cvs

KAPILER

Selapis sel endotel bentuk poligonal dengan inti gepeng dan sitoplasmanya mengandung

sedikit organel. Terdapat perisit di dindingnya

Kapiler dibagi 4:

1. kapiler kontinu/ somatik

2. kapiler berfenestra/ viseral

3. kapiler jenis ke-3

4. kapiler sinusoid tidak utuh

ARTERIOL

Mempunyai diameter: < 0,5 mm dengan lumen sempit bentuk bulat atau agak lonjong.

Lapisan subendotelnya sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil tidak ada lamina elastika

interna dan eksterna, tunika media terdiri dari 1/ 2 lapis sel otot polos melingkar. Pada arteriol

dan arteri kecil tunika adventisianya sangat tipis

ARTERI SEDANG (MUSKULAR)

Mempunyai lumen bulat atau lonjong dengan dinding tebal. Tunika intima terdiri dari

selapis endotel dengan jaringan ikat longgar tipis dibawahnya. Tunika elastika interna sangat

jelas, berkelok-kelok dan kontinu. Tunika media tebal, terdiri dari otot polos, terdapat kapiler

darah (vasa vasorum). Tunika elastika eksterna jelas tapi tidak sepadat yang interna. Tunika

adventisia terdiri dari jaringan ikat jarang dengan vasa vasorum lebih jelas.

Page 16: Makalah Case 1 Cvs

ARTERI BESAR (ELASTIS)

Berwarna kekuningan karena banyak elastin di bagian media. Tunika intima lebih tebal

dari ateri sedang, selapis sel endotel dengan jaringan ikat longgar subendotel tebal. Tunika media

terdiri dari membran atau lamina elastis yang membantu influks darah lebih merata. Tunika

adventisia relatif kurang berkembang.

VENULA

PASCAKAPILER & KAPILER

Berfungsi untuk pertukaran darah dan jaringan.

berdiameter 0,2-1 mm dengan lumen tidak bulat tapi

lonjong sedikit gepeng atau kadang dinding tampak

bergelombang. Venula biasanya lebih besar dari arteriol

setaraf. Tidak ada tunika elastika interna dan eksterna.

Tunika media hanya mengandung perisit kontraktil.

VENA

Berdiameter 1-9 mm dengan tunika intima yang mempunyai lapisan subendotel tipis atau

tidak ada. Tunika media terdiri dari serabut otot polos dan serat retikulin dan elastin. Tunika

adventisia terdiri dari kolagen dan jaringan ikat jarang. Vena besar tunika intimanya berkembang

baik tapi tunika medianya lebih tipis. Vena besar punya katup yang terdiri dari 2 lipatan

semilunar dari tunika intima yang banyak terdapat di vena tungkai.

Page 17: Makalah Case 1 Cvs

JANTUNG

Dindingnya terdiri dari 3 lapisan utama:

1. Endokardium

Homolog dengan intima pembuluh darah. Terdiri dari selapis sel endotel gepeng

yang ada diatas selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat

elastin dan kolagen. Miokardium dan lapisan subendotel dihubungkan oleh selapis

jaringan ikat (lapisan subendokardium) yang mengandung vena, saraf dan sel-sel purkinje

2. Miokardium

Adalah tunika paling tebal dari jantung dan terdiri dari sel-sel otot jantung yang

tersusun dalam lapisan yang mengelilingi bilik-bilik jantung

3. Epikardium

Bagian luar jantung dilapisi sel epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang oleh

selapis tipis jaringan ikat. Lapisan jaringan ikat longgar subepikardium mengandung

vena, saraf dan ganglia. Disamakan dengan lapisan viseral perikardium

OTOT JANTUNG

Berdiameter: <15 µm, panjang: 85-100 µm. Hanya

mempunyai 1 atau 2 inti pucat ditengah. Terdapat diskus

interkalaris ( garis gelap melintang yg melintasi deretan

sel-sel jantung dg interval tdk teratur) yang dapat

ditemukan pada pertemuan antar otot jantung yang

bersebelahan. Sitoplasmanya mengandung miofobril yang

Page 18: Makalah Case 1 Cvs

sering tampak berkelompok membentuk petak-petak seperti gambaran ladang (ladang

Cohnheim) dalam potongan melintang.

Page 19: Makalah Case 1 Cvs

FISIOLOGI

Jantung Sebagai Pompa

• Sisi kanan & kiri jantung berfungsi sbg 2 pompa yg terpisah yang Terbagi atas:

- sisi kanan ( dari seluruh tubuh à paru-paru)

- sisi kiri ( dari paru-paru à seluruh tubuh)

• Terdiri atas 4 bilik:

- atrium dextra & sinistra

- ventrikel dextra & sinistra

1. Katup Jantung

• Darah mengalir melalui jantung satu arah.

• Katup à memastikan darah mengalir 1 arah.

Katup terletak sedemikian rupa sehingga membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan

tekanan dengan 4 Katup Jantung :

• Katup Atrioventrikel (AV):

- AV Kanan (Trikuspid)

- AV Kiri (Bikuspid/Mitral)

• Katup Semilunar

- Aorta

- Pulmonal

Page 20: Makalah Case 1 Cvs

A. Katup Atrioventrikel

• Terletak diantara atrium-ventrikel kanan dan kiri.

• Membiarkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel

(tek.atrium > tek.ventrikel)

• Mencegah aliran balik dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel

(tek.ventrikel >> tek. Atrium

• Jika peningkatan tekanan ventrikel tidak menyebabkan katup AV tertutup saat ventrikel

mengosongkan isinya à banyak darah terdorong kembali ke dalam atrium & vena dan

tidak dipompa ke dalam arteri.

Tepi-tepi daun katup AV

• Diikat oleh tali fibrosa yang tipis namun kuat (Korda Tendine).

• Dari tepi daun katup melekat di M. Papilaris.

• Mencegah katup berbalik.

Ventrikel berkontraksi à M.papilaris ikut berkontraksi à menarik ke bawah korda tendine

à menimbulkan ketegangan di daun katup AV yg tertutup à daun katup tertutup rapat.

B. Katup Semilunar

• Terletak di sambungan tempat arteri-arteri besar keluar dari ventrikel.

• Terbuka ketika:

- tek. Ventrikel kanan&kiri > tek. Aorta & A. pulmonal.

- ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya.

• Tertutup ketika:

- tek. Ventrikel < tek. Aorta & A. pulmonal.

Page 21: Makalah Case 1 Cvs

- ventrikel melemas.

• Katup semilunar menutup untuk mencegah darah mengalir dari arteri kembali ke

ventrikel.

• Dicegah berbalik arah oleh struktur anatomis & posisi daun-daun katup.

• Bila timbul tekanan ke arah belakang krn ventrikel melemas à darah mengisi daun katup

berbentuk kantung à kelim yg dalam dan anti bocor

2. Hubungan antar katup

• 4 katup jantung melekat ke suatu dasar yg terdiri dari cincin jar. Ikat padat yg saling

berhubungan.

• Rangka fibrosa ini memisahkan atrium dari ventrikel yg membentuk struktur kaku tempat

otot jantung melekat.

• Terletak pada bidang yg sama krn jantung terbentang dari sal yg melengkung & berputar

thd sumbunya

Aktivitas Listrik Jantung

Sel otot jantung berkontraksi untuk memompa darah à dicetuskan o/ potensial aksi yg

menyebar melalui membran sel-sel otot sifat ini dikenal dgn otoritmisitas.

Perbedaan dengan sel otot lain

• Tidak mempunyai potensial istirahat.

• Antara potensial-potensial aksi, permeabilitas K tidak menetap.

Sel-Sel Jantung 2 Jenis khusus sel otot jantung:

1. Sel kontraktil → 99%

2. Sel otoritmik → 1%

Page 22: Makalah Case 1 Cvs

Permeabilitas Kalium menurun antara potensial-potensial aksi (karena saluran K

diinaktifkan) à mengurangi aliran keluar ion K tapi influks pasif Na dalam jumlah kecil tdk

berubah à secara bertahap menjadi kurng negatif à membran scr bertahap depolarisasi &

bergeser ke arah ambang à tercapai ambang à fase naik dari potensial aksi (respons thd

pengaktifan sal Ca & influks Ca) à fase turun ( krn efluks K, krn peningkatan permeabilitas K

akibat pengaktifan K)

• Setelah potensial aksi selesai, inaktivasi sal. K mengawali depolarisasi selanjutnya.

Sel Jantung yg mampu otoritmitas

1. Nodus Sinoatrium (SA)

Daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior.

2. Nodus Atrioventrikel (AV)

Berkas kecil sel2 otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum

3. Berkas His

Jaras sel2 khusus yg berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.

4. Serat Purkinje

Serat2 terminal halus yg berjalan dari berkas his & menyebar seperti ranting pohon di

miokardium.

• Masing-masing sel otoritmitas memiliki perbedaan kecepatan depolarisasi.

• Semakin besar kecepatan depolarisasi à mencapai ambang lebih cepat à menghasilkan

potensial aksi lebih cepat.

• Kecepatan paling tinggi: Nodus SA.

• Sekali potensial aksi timbul di salah 1 sel otot à menyebar ke seluruh miokardium

melalui gap junction & sistem penghantar khusus.

• Nodus SA 70-80 potensial aksi/menit

Page 23: Makalah Case 1 Cvs

• Nodus AV 40-60 potensial aksi/menit

• Berkas His dan serat purkinje 20-40 potensial aksi/menit

A. 3 kriteria agar eksitasi jantung menyebar secara efisien

• Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel dimulai.

• Eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa setiap

bilik jantung berkontraksi sebagai suatu kesatuan untuk menghasilkan daya pompa

yang efisien.

• Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi,

sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi secara simultan

B. Jalur khusus yg mempercepat penghantaran impuls

• Jalur antar atrium

Nodus SA à kedua atrium melalui gap junctionà depolarisasi untuk kontraksi

secara simultan.

• Jalur antar nodus

Nodus SA ke nodus AV à titik kontak listrik atrium-ventrikel à memastikan

kontraksi sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium.

C. Transmisi antara atrium dan ventrikel

• Potensial aksi dihantarkan relatif lebih lambat melalui nodus AV, yang

menguntungkan karena menyediakan waktu agar terjadi pengisian ventrikel

sempurna.

• Eksitasi ventrikel

Page 24: Makalah Case 1 Cvs

• Setelah perlambatan antar atrium-ventrikel , impuls dengan cepat berjalan melalui

berkas his dan ke seluruh miokardium ventrikel melalui serat purkinje.

Bunyi Jantung

• Bunyi jantung pertama → bernada rendah, lunak, dan relatif lama → “lub” →

penutupan katup AV → sistole ventrikel

• Bunyi jantung kedua → nada yg lebih singkat dan tajam → “dup” → diastole

ventrikel

Curah Jantung

Adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit dengan 2 faktor

penentu :

1. Kecepatan denyut jantung

2. Volume sekuncup

Curah jantung antara fase istirahat dan fase olahraga memiliki jumlah yang berbeda

a. Saat istirahat : ± 5 liter/menit

b. Saat olahraga : ± 20-25 liter/menit

Rumus = Kecepatan denyut jantung x vol sekuncup

Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom: Saraf parasimpatis dan simpatis

• Sistem parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, mempersarafi atrium, terutama

nodus SA dan AV. Untuk ventrikel tidak signifikan

• Saraf simpatis mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak

mempersarafi ventrikel

Page 25: Makalah Case 1 Cvs

D. Efek Stimulasi Parasimpatis pada Jantung

• Pengaruh pada nodus SA → menurunkan kecepatan denyut jantung

ACTH → peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K+ → hiperpolarisasi → sedikit

mengalami potensial aksi → menurunkan kecepatan denyut jantung

ACTH → peningkatan permeabilitas K+ → menurunkan eksitabilitas nodus

ACTH → sel-sel kontraktil → mempersingkat potensial aksi à Jantung bekerja lebih

santai

E. Efek Simpatis

• Mengatur kerja jantung pada situasi darurat → mempercepat kerja jantung

NE → menurunkan permeabilitas K+ → depolarisasi → peningkatan potensial aksi

NE → nodus AV → mengurangi perlambatan dengan meningkatkan kecepatan

penghantaran

• NE → sel-sel kontraktil → ↑ kekuatan kontraktil → jantung berdenyut lebih kuat dan

memeras lebih banyak darah yg keluar

F. Efek stimulasi Simpatis

• Meningkatkan kecepatan denyut jantung

• Menurunkan jeda antara kontraksi atrium dan ventrikel

• Menurunkan waktu hantaran ke seluruh jantung

• Meningkatkan kekuatan kontraksi

G. Volume sekuncup dipengaruhi oleh 2 kontrol:

1. Kontrol intrinsik → seberapa banyak aliran vena

2. Kontrol ekstrinsik → stimulasi simpatis jantung

Page 26: Makalah Case 1 Cvs

A. Kontrol Eksintrik

• Kontrol yang berasal dari luar jantung → efek saraf simpatis jantung dan epinefrin

• NE dan epinefrin → ↑ influks Ca2+ → ↑ kontraktilitas jantung → ↑ kekuatan

kontraksi pada setiap volume diastolik akhir → ↑ jantung berkontraksi → memeras

lebih banyak darah yang dikandung

• Stimulasi simpatis → kontriksi vena → memeras lebih banyak darah dari vena ke

jantung → ↑ aliran balik vena → ↑ vol diastole akhir → ↑ volume sekuncup

Page 27: Makalah Case 1 Cvs

Gg Elektrofisiologi

Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung akibat

penyebaran arus listrik disepanjang otot jantung

Komponen Sistem Konduksi

Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:

A. Nodal Sinoatrial

Merupakan sekumplan sel yang terletak dibagian sudut kanan atas atrium kanan

dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3mm serta pacemaker jantung

Mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan ditandai dengan sistol atrium.

Impuls dari nodal SA menyebar pertama kali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri

yang selanjutnya diteruskan ke nodal atrioventrikular melalui traktus internodal

B. Nodal Atrioventrikular (AV)

Terletak dekat septum interatrial di bagian bawah, diatas sinus koronarius dan

dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi

sehingga memberi kesempatan mengisi ventrikel, serta melindungi ventrikel dari

stimulasi berlebihan atrium saperti pada fibrilasi atrial.

Menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecapatan konduksi 0,05meter/detik.

Impuls dari nodal Av akan diteruskan ke berkan HIS.

C. Sistem His-purkinje

Berkas his bercabang menjadi berkas kanan dan kiri

Berkas kanan membawa arus listrik menuju sisi kanan septum interventrikel hingga

ke apeks ventrikel kanan.

Berkas kiri terbagi menjadi 3 fasikula:

Fasikula septum

Fasikula anterior

Fasikula posterior

Berkas-berkas tersebut berujung pada serat purkinje yang mulai dari septum

interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls 20-40x/menit

dengan kecepatan konduksi 4meter/detik.

Page 28: Makalah Case 1 Cvs

Impuls terakhir menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir

apikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak dan memompa darah

keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.

Elektrokardiografi

Komponen Gelombang pada EKG

Page 29: Makalah Case 1 Cvs

Gelombang potensial elektrik negatif akan menyebar sepanjang miokard yang

berkontraksi. Potensial ini di deteksi dengan meletakan beberapa elektroda berbagai lokasi

dikulit, signal akan diperkuat dan digambarkan sebagai rekaman elektrokardiogram

Gelombang P berhubungan dengan sistol atrium (depolarisasi atrium).

Lembut dan tidak tajam

Durasi normal 0,08-010 detik

Tinggi tdk lebih dari 2,5mm

Kompleks QRS merupakan sistol ventrikel, lebar normal 0,06-0,10 detik dan terdiri dari:

Gelombang Q: defleksi negatif pertama.

Gelombang R: defleksi positif pertama

Gelombang R’: defelksi positif kedua

Gelombang S: defleksi negatif pertama setelah defleksi ke arah atas .

Gelombang T: terbentuk akibat repolarisasi ventrikel.

Kertas EKG

Page 30: Makalah Case 1 Cvs

Sadapan

Sadapan EKG (lead) terdiri dari tiga jenis sadapan yaitu sadapan ekstremitas bipolar,

sadapan ekstremitas tambahan, dan sadapan prekordial unipolar.

1. Sadapan Ekstremitas Bipolar

Sadapan ekstremitas bipolar mengukur aktivitas listrik jantung dari satu ektremitas ke

ekstremitas lain. Sadapan bipolar ini terdiri dari:

Lead I dengan elektrode negatif di tangan kanan dan elektrode positif di tangan kiri.

Lead II dengan elektrode negatif di tangan kanan dan elektrode positif di kaki kiri.

Lead III dengan elektrode negatif di tangan kiri dan elektrode positif di kaki kiri.

2. Sadapan Ekstremitas Tambahan

Sadapan ekstremitas tambahan menggunakan elektrode yang sama dengan

sadapan bipolar, namun berbeda arah aktivitas listrik yang dinilai karena menggunakan

vektor tambahan. Sadapan ini terdiri dari:

Lead aVR dengan elektrode positif di tangan kanan dan elektrode negatif di tangan

kiri dan kaki kiri.

Lead aVL dengan elektrode positif di tangan kiri dan elektrode negatif di tangan

kanan dan kaki kiri.

Page 31: Makalah Case 1 Cvs

Lead aVF dengan elektrode positif di kaki kiri dan elektrode negatif di tangan kanan

dan kaki kiri.

3. Sadapan Prekordial

Sadapan prekordial memeriksa aktivitas listrik di bidang horizontal. Sadapan ini terdiri

dari”

V1 ditempatkan di ICS 4 di sebelah kanan sternum

V2 ditempatkan di ICS 4 di sebelah kiri sternum

V3 ditempatkan di antara V2 dan V4

V4 ditempatkan di ICS 5 pada linea medioklavikula

V5 ditempatkan di antara v4 dan v6

V6 ditempatkan di ICS 5 pada linea aksilaris media

SUDUT INTIP

Sudut intip merupakan kelompok sadapan yang menilai aktivitas listrik jantung pada

bagian yang sama. Sudut initip ini digunakan untuk melihat apakah dijumpai kelainan di lead

lain yang sekelompok agar dapat memberikan arti klinis bila dijumpai kelainan di salah satu

lead. Kelompok sudut intip terdiri dari:

Sadapan Lateral: lead I, aVL, V5, dan V6

Sadapan Inferior: lead II, III, dan aVF

Sadapan Anterior: lead V1 sampai V4

Langkah Pembacaan EKG

Irama Jantung

Irama jantung dinilai apakah iramanya sinus (ritmis) atau aritmia. Irama ini paling

baik dilihat pada lead V1, V2, dan lead II.

Syarat irama sinus:

Setiap gelombang P diikuti kompleks QRS dan interval RR sama (ekuidistan).

Page 32: Makalah Case 1 Cvs

Bila EKG tidak memenuhi seluruh syarat tersebut, maka irama jantung disebut

aritmia.

Frekuensi Jantung

Penentuan frekuensi jantung di sini hanya menentukan frekuensi ventrikular

(ventricular rate) yaitu dengan menghitung berapa banyaknya kotak interval RR, bisa

dengan menghitung kotak besar (KB).

Jika interval RR berjarak 1 KB berarti frekuensi jantungnya 300 x/1'.

Bila interval RR berjarak 2 KB berarti frekuensi jantungnya 300/2 = 150 x/1'.

Jadi bila interval RR berjarak 3 KB berarti frekuensi jantungnya 300/3 = 100 x/1',

dan seterusnya.

Bila frekuensi jantung > 100 x/1' disebut takikardia, bila < 60 x/1' disebut

bradikardia.

Aksis Jantung

Aksis jantung akan lebih mudah dipahami bila kita memahami aksis dari sadapan

EKG seperti pada gambar berikut. Aksis ini paling baik dinilai dengan cara melihat lead I

dan aVF.

Langkah mudahnya:

Lead I (+), lead aVF (+) → normal

Lead I (-), lead aVF (-) → northwest axis

Lead I (-), lead aVF (+) → right axis deviation (RAD)

Lead I (+), lead aVF (-) → lihat lead II

Lead II (+) → normal

Lead II (-) → left axis deviation (LAD)

Nilai normal aksis untuk usia di bawah 40 tahun 0° - 110°, sedangkan untuk usia

di atas 40 tahun dapat bergeser menjadi -30° - 90°.