Makalah Borax

39
PENGARUH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN Posted by hakim simanjuntak Labels: MAKALAH PENGARUH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN , METODE ILMIAH KATA PENGANTAR Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati saya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal,Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan.Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini.saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Di mana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan.Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, saya bersedia menerima kritik dan saran dari ibu guru. saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis saya di masa yang akan datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil

Transcript of Makalah Borax

Page 1: Makalah Borax

PENGARUH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN

Posted by hakim simanjuntak Labels: MAKALAH PENGARUH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN, METODE ILMIAH

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang

telah memberkati saya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.saya juga ingin mengucapkan

terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan karya tulis ini dan

berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini

saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai

hal,Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.Begitu pula

dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan.Tidak semua hal dapat saya deskripsikan

dengan sempurna dalam karya tulis ini.saya melakukannya semaksimal mungkin dengan

kemampuan yang saya miliki. 

Di mana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan.Maka dari itu seperti yang telah

dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, saya bersedia menerima

kritik dan saran dari ibu guru. saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu

loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis saya di masa yang akan datang. Sehingga semoga

karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih

baik.Dengan menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat

dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi

bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet pada makanan.

Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit

baru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. saya

juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan

yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia

dapat lebih terjamin dan sehat.

I.IDENTIFIKASI MASALAH

Page 2: Makalah Borax

1.       Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin

pada pangan yang diproduksinya?

2.      Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses

pembuatannya?

3.      Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?

4.       Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?

5.      ssBagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat

dibasmi secara tuntas.

I.1 Latar Belakang Masalah

           

Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan

diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan

efisien.Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan

lain.Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan

dapat berakibat fatal.

Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan.Fenomena ini merupakan salah satu masalah

dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus

berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, saya berusaha

merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan

mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting

I.2 Pembatasan Masalah

Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan

pengontrol kecoa.Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan,

pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.Kedua bahan kimia tersebut

memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila

digunakan dalam pembuatan pangan.Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang

menjadi bahan makanan manusia.Dan akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa

jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga menyebabkankematian.

Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari

Page 3: Makalah Borax

boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan

sebagai salah satu bahan baku pembuatan pangan.Begitu pula dengan berbagai akibat dari

penggunaan boraks dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus

dilakukan demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi

I.3Tujuan Penulisan

        Mengetahui pengertian boraks dan formalin.

        Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada

proses pembuatannya.

        Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan

        Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada

makanan.

I.4 Metode Penulisan

Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket.Di mana

angket akan saya sebarkan dengan jumlah 40 lembar.Di mana angket itu berisi pertanyaan-

pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.

 

II. OBSERVASI

 Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini banyak kejadian penggunaan

boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan.Di mana kedua bahan tersebut sangat

dilarang digunakan sebagai bahan baku makanan.Dan jika penggunaannya terus dilakukan dan

dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker dan bahkan kematian untuk

tingkat yang lebih lanjut.Hal ini telah menjadi hal yang cukup serius dan menjadi suatu masalah

yang berusaha diselesaikan dengan baik oleh berbagai pihak terutama pemerintah.Sebagai pusat

utama kelangsungan negara, pemerintah harus dapat dengan bijak memutuskan dan bertindak

bagaimana penanganan kasus tersebut.Terutama kasus pada pembuatan bakso dengan bahan

Page 4: Makalah Borax

pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin serta tahu yang diawetkan dengan

menggunakan formalin.Berbagai solusi kami tuliskan di sini.Tetapi solusi tersebut tidaklah

semuanya dapat dijalankan dengan hasil yang cepat dan ada kemungkinan banyak faktor yang

menyebabkan penyelesaian masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.Karena masalah ini

harus kembali lagi kepada masyarakatnya yang terlibat langsung.

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan,

khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik.Boraks biasa berupa serbuk kristal

putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol.Boraks

biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu.Daya pengawet yang kuat dari boraks

berasal dari kandungan asam borat didalamnya.Asam borat sering digunakan dalam dunia

pengobatan dan kosmetika.Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci

mata dan dikenal sebagai boorwater.Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot

hidung, dan salep luka kecil.

Namun bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika

terserap masuk dalam tubuh.Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.

a.Tanda dan gejala akut :

Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)

b. Tanda dan gejala kronis

- Nafsu makan menurun

- Gangguan pencernaan

- Gangguan SSP : bingung dan bodoh

- Anemia, rambut rontok dan kanker.

Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan,

pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu.Formalin

memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol.

Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut:

Page 5: Makalah Borax

a.       Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan ,sukar bernafas,

nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.

b.      Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar

c.       Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan

kabur, bahkan kebutaan

d.      Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala,

pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan,

kejang, bahkan koma dan kematian.

Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan

seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena

bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap

kesehatan.Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak

produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan

bahayanya.

Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan

pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena

harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada

kesehatan.Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur

makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk.Beberapa contoh

makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso,

kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.

Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena

merupakan racun.Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja

syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan

boraks yang digunakan dalam suatu makanan.Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang

mengandung formalin dan boraks.Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang

menggunakan formalin dan boraks.

a.       Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan

bakso yang menggunakan banyak daging.

Page 6: Makalah Borax

b.      Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya

bagus dan renyah.

c.       Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua dan

tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.

d.      Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari

3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.

e.       Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau

menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.

 

III.HIPOTESA

1.      Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk industri

tekstil, kayu, dsb. Dapat juga digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang sama

sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.

2.      Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya

adalah tahu, tempe, bakso dan ikan asin.

3.      Akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan adalah berbagai gangguan

pada saluran pencernaan, hati, saraf, otak, serta pada organ-organ yang berselaput yang terkena

secara langsung.Dan bila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker bahkan

kematian.

4.      Sebenarnya pemerintah telah berperan dalam pemberantasan penggunaan boraks dan formalin

pada produk makanan. Tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah kurang tegas dan

tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga hingga sekarang kita masih sering melihat orang-orang

yang keracunan atau terkena penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang mengandung

boraks atau formalin.

LANGKAH PEMBAHASAN:

1 Jenis Penelitian

Page 7: Makalah Borax

Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif.Yang di maksud dengan

penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan

pengertian tersebut saya menghubungkan data-data yang saya dapat antara yang satu dengan

yang lain.Selain itu saya juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang

saya gunakan.Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

.

2 Sumber data

Sumber data saya adalah beberapa siswa SMA Kanisius,yang kira-kira saya ambil sampel adalah

40 siswa.

3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

angket.Dengan angket saya dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab

pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban

yang berbeda pada pertanyaan yang sama.Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.

4 Teknik Analisis Data

Cara saya dalam menganalisis data yang saya dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan

bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik.Lalu saya

mulai menghitung jumlah data, setelah itu saya mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap

pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih.Langkah berikutnya, sesuai

dengan jenis penelitian saya, saya menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan

juga dengan landasan teori yang ada.Langkah terakhir, saya menuangkannya dalam karya tulis

ini.

IV.EXPERIMENT

Berikutnya akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan

boraks dan formalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan

formalin yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.

Pengetahuan akan Boraks dan Formalin,Menurut hasil angket saya, yang tidak mengetahui

begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan.Hal

Page 8: Makalah Borax

itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin

lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka

72,5 % responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5 % lainnya tidak

begitu mengetahui tentang boraks dan formalin.Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan

pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita

semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya

secara benar, sesuai dengan fungsinya.

Maka diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut, kasus

penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari

masyarakat.

 

V.PENGAMATAN EXPERIMENT

Melalui hasil angket yang telah saya sebarkan sebelumnya,didapat hasil bahwa jumlah

responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu

tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan.Adapun jumlah responden yang tahu

dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak

20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2orang.Jika dituangkan dalam presentasi

adalah sebagai berikut :

1.      Jawaban  A : 45%

2.      Jawaban  B : 5%

3.      Jawaban C :50%

Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau

bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut.Lalu apa sebenarnya

dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?

a. Formalin

Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika

digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala

diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan

mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.

Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :

Page 9: Makalah Borax

· Jika terhirup

Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker

paru-paru.

· Jika terkena kulit

Kemerahan, gatal, kulit terbakar

· Jika terkena mata

Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan

· Jika tertelan

Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati,

kerusakan saraf, kulit

membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

b.Boraks

Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya

berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :

· Tanda dan gejala akut :

Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)

· Tanda dan gejala kronis

- Nafsu makan menurun

- Gangguan pencernaan

- Gangguan SSP : bingung dan bodoh

- Anemia, rambut rontok dan kanker.

Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena

merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja

syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang

dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung

formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin.

Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

VI.ANALISIS DATA

Page 10: Makalah Borax

Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah saya sebarkan, jumlah responden

yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin

sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih

kerupuk.Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin

yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28

orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.Data ini menunjukkan bahwa

kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang

biasanya diberi formalin atau boraks.Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi

formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin

maupun boraks.Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun

2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas.Yakni,

66 persen dari total 786 sampel.Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen.

Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen.Dan dari pertanyaan

nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering

mengkonsumsi tahu dan bakso.Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah

makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering

mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung

formalin dan boraks?Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMA Kanisius percaya bahwa

para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya,

maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya.Namun tetap saja, boraks dan formalin

sangatlah berbahaya bila termakan.Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan

Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah

pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang

besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-

makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.

Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang

diberi boraks maupun formalin:

A.Mi basah

Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada

suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat

Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap

Page 11: Makalah Borax

dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur

yang lebih kenyal.

B. Tahu

Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan

gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu

tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang

tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut

mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi

formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan

lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras,

namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.

C. Bakso

Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga

sangat kenyal.

D. Ikan segar

Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak

rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak

cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.

E. Ikan asin

Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi

bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih

mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung

formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius).Tubuh

ikan bersih, cerah.

Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia.Walaupun

penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum,

pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini.Buktinya bisa

didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan

masih merajalela.Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan

melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh

BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream,

Page 12: Makalah Borax

black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan

tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan

tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No.

23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996.Tetapi upaya yang dilakukan Badan

POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya

mengeluarkan undang-undang dan aturan.Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas

seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin,

bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.

karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini

mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah

ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan

manusia.Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.

.

 VII. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab VI dapat disimpulkan bahwa:

a.       Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada

juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.

b.      Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks

dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.

c.       Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran

penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah

bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.

d.      Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks

dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

 VIII. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

a.       Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian,

fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.

Page 13: Makalah Borax

b.      Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti

mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-

undang mengenai boraks dan formalin.

c.       Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya

mengandung bahan formalin maupun boraks.

d.      Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks

dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada

orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan

juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang

pembeliannya.

Sumber: http://hakimsimanjuntak.blogspot.com/2010/11/pengaruh-boraks-dan-formalin-pada.html

Senin, 22 November 2010

Makalah tentang Boraks dan Formalin

Page 14: Makalah Borax

Posted by Gusti Alif Prassojo on 15:36

BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN

 

Karya tulis ini dikerjakan dalam rangka pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

GUSTI ALIF PRASSOJO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PURWOKERTO

2009 / 2010

Page 15: Makalah Borax

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis ini di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.Dengan menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. Saya juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia dapat lebih terjamin dan sehat.

Penulis

Page 16: Makalah Borax

Ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………. IiDaftar Isi………………………………………………………………...………... iiiBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1 1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………….. 1 1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………..………… 2 1.4 Metode Penelitian………….…………………………………………… 2 1.5 Manfaat…………....……………………………………………………. 2

BAB II BORAKS

1.6 Pengertian boraks ………....……………………………………………. 3

1.7 Dampak dari boraks………....………………………………………….. 3

BAB III FORMALIN

1.8 Pengertian formalin………....………………………………………….. 4

1.9 Dampak dari formalin………....……………………………………….. 4

BAB IV MENGAPA MENGGUNAKAN BORAKS DAN FORMALIN………. 5

BAB V TEHNIK MENANGKAL BORAKS DAN FORMALIN………....……. 6

BAB VI UPAYA PENCEGAHAN OLEH PEMERINTAH………....………….. 7

BAB VII PENUTUP

2.0 Kesimpulan…………………………………………………………….. 8

2.1 Saran…………………………………………………………………… 8

BAB VIII DAFTAR PUSTAKA……………………… ………………………... 9

Page 17: Makalah Borax

iii

BAB IPENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa sementara dan manfaat.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, saya berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?

2. Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?

3. Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?

4. Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?

5. Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?

Page 18: Makalah Borax

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian boraks dan formalin.Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya.Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.

1.4 Metode PenulisanPada penulisan karya tulis ini saya menggunakan 2 metode yaitu :

1. Studi Pustaka

Penyusunan pengumpulan data dengan membaca sebuah buku dan

berbagai macam sumber terpercaya dari internet.Saya membaca sumber

sumber tersebut secara intensif pada bagian yang akan disusun dalam

pembuatan makalah ini.

2. Pengamatan

Saya mengamati secara langsung objek yangakan diteliti dengan cara

membelinya angsung dari pedagang.

1.5 Manfaat

Dapat mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya.Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalik pada produk pangan.Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi yang telah dipikirkan.

Page 19: Makalah Borax

BAB IIBORAKS

1.6 Pengertian

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.

Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.

1.7 Dampak - dampak

Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :

#Tanda dan gejala akut :Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)

#Tanda dan gejala kronis- Nafsu makan menurun- Gangguan pencernaan- Gangguan SSP : bingung dan bodoh- Anemia, rambut rontok dan kanker.

Page 20: Makalah Borax

BAB III

FORMALIN

1.8 Pengertian

Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol.

Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.

1.9 Dampak – dampakPengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :· Jika terhirupRasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.· Jika terkena kulitKemerahan, gatal, kulit terbakar· Jika terkena mataKemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan

· Jika tertelanMual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulitmembiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

BAB IV

MENGAPA MENGGUNAKAN FORMALIN DAN BORAKS

Sebagai pedagang tentunya ingin meraih laba yang besar tanpa modal yang besar. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak

memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah

Page 21: Makalah Borax

didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan.

Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.

Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun.

Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks.

BAB V

TEHNIK MENANGKAL BORAKS DAN FORMALIN

Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan. Saya memiliki beberapa tehnik untuk menghindari hal – hal tersebut yaitu :

A. Mi basahPenggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.

B. TahuTahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau

Page 22: Makalah Borax

lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.

C. BaksoBakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.

D. Ikan segarIkan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.

E. Ikan asinIkan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.

BAB VI

UPAYA PENCEGAHAN OLEH PEMERINTAH

Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen.

Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di IndonesiaWalaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum;

Page 23: Makalah Borax

mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.

BAB VIIPENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

2.0 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh isi dari makalah tersebut dapat disimpulkan:

a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.

b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.

c. Menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.

d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

2.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini saya ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:Ø Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.Ø Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai

Page 24: Makalah Borax

boraks dan formalin.Ø Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks.Ø Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.

BAB VIIIDAFTAR PUSTAKA

Widyaningsih Tri Dewantri dan Erni Sofia Murtini .2006. Alternatif Pengganti

Formalin Pada Produk Pangan . Jakarta : Trubus Agrisarana

http://www.beritaindonesia.co.id

http://www.depkes.go.id

http://www.disnakkeswan-lampung.go.id

http://id.wikipedia.org

http://www.gizi.net

Page 25: Makalah Borax

BlengDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bleng (IPA: /bləŋ/, dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.

Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks.[1] Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).

Legalitas

Pemerintah telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan makanan per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.

YLKI melalui Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi basah mengandung boraks dan formalin secara bersama-sama. YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai jajanan di Jakarta Selatan.

Bahaya bleng dan boraks

Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

Bleng atau boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan berikut ini:

karak /lèmpèng (kerupuk beras), sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon kerupuk)

mi

Page 26: Makalah Borax

lontong , sebagai pengeras ketupat , sebagai pengeras bakso , sebagai pengawet dan pengeras kecap , sebagai pengawet

Substitusi bleng/boraks

Karena penggunaan bleng/boraks adalah sebagai pengenyal, bahan pengganti dapat dicari untuk fungsi yang sama. Air merang dan STPP (Sodium Tri-polyphosphate) dengan konsentrasi sama diketahui tidak memengaruhi tanggapan organoleptik (kesan fisik dan rasa) dari kerupuk beras.[2]

Referensi

1. ̂ http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm2. ̂ Yustina et al. 2009. Pengaruh bleng, air merang, dan STPP terhadap sifat organoleptik kerupuk

puli rambak. BPTP Jawa Timur.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bleng

Boraks Ada dalam Makanan KitaAug 8, 2010 2:44am by cahPamulang

http://id.wikipedia.org/wiki/Blenghttp://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm

Page 27: Makalah Borax

BORAKS merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Ia tidak berwarna dan gampang larut dalam air.

Asal tahu saja, gelas pyrex yang terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks. Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat.

Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.

Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater.

Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh.

Kerupuk Gendar

Ironisnya, boraks sejak lama digunakan masyarakat Indonesia untuk bahan baku pembuatan gendar nasi, atau kerupuk gendar. Masyarakat Jawa biasa menyebutnya karak atau lempeng. Air bleng (pijer) yang dipakai dalam pembuatan karak atau gendar ini sejatinya adalah boraks. Jadi, boraks ada dalam

Page 28: Makalah Borax

makanan, bahkan termasuk salah satu makanan kesukaan kita.

Bukan hanya gendar, boraks juga banyak dipakai untuk industri makanan lain, seperti pembuatan mi, lontong, ketupat, bakso, bahkan kecap. Konon, pembuatan bakmi pabrik dan macaroni juga memakai asam borat murni buatan industri farmasi.

Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700, dalam bentuk air bleng. YLKI melalui Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi basah mengandung boraks dan formalin secara bersama-sama!

YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai jajanan di Jakarta Selatan. Padahal Pemerintah telah melarang penggunaan boraks per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.

Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak sertamerta berakibat buruk terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif.

Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara akumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah zakar).

Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain.

Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak 5 gram di dalam tubuhnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan kematian pada orang dewasa terjadi jika dosisnya mencapai 10-20 gram atau lebih.

Bakso Boraks

Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran juga mengandung boraks. Tetapi kita bisa membedakan antara bakso yang mengandung boraks atau tidak.

Bakso yang mengandung boraks lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke bentuk semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.

Warnanya juga lebih putih. Berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna abu-abu dan merata di semua bagian.

Kalau masih ragu, coba lembar bakso ke lantai. Apabila memantul seperti bola bekel, berarti bakso itu mengandung boraks.

Padahal pembuatan bakso tidak harus menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan

Page 29: Makalah Borax

dengan baik tanpa menggunakan boraks.

Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang lebih aman, seperti kalium karbonat, natrium karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.

(Susiana, dosen Biologi Fakultas MIPA Undip-32)

Sumber: http://cahpamulang.amplify.com/2010/08/08/boraks-ada-dalam-makanan-kita/