Makalah Biologi Mulut II
-
Upload
hayu-qommaru-zala -
Category
Documents
-
view
60 -
download
2
Transcript of Makalah Biologi Mulut II
![Page 1: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/1.jpg)
Biologi Mulut II Page 1
HUBUNGAN ANTARAPENYAKIT DIABETES MELLITUS
DENGAN KEGOYAHAN GIGI
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder that affects the metabolism of carbohydrates, fats and proteins. Diabetes mellitus can affect the condition of the periodontal tissues. The pathogenesis of periodontal disease involves two components, bacterial infection and host response. The presence of bacteria in periodontal pockets initiate oral inflammatory response, while the host response, with its pro-inflammatory mediators could lead to periodontal tissue destruction resulting in increased pocket depth, clinical attachment loss, and radiographic outcomes seen evidence of bone loss. Pathogenesis of DM processes that can affect the condition of the periodontal tissues, can be seen from the following; vascular abnormalities, nonenzymatic glycosylaton, lipid metabolism imbalances, changes in collagen metabolism, neutrophil dysfunction and changes in monocytic. These factors can lead to the destruction of periodontal tissue resulting in tooth mobility.
2012
Kelompok A GanjilBIOLOGI MULUT II
12/12/2012
![Page 2: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/2.jpg)
DISUSUN OLEH :
Nur Haza Ayunni 09/8545
Meilina Nur Sahar 10/8573
Nenden Dwi Puspita 10/8575
Asep Syaefulloh 10/8577
Vina Mawaddah 10/8579
Puspa Narendra M. 10/8581
Duma S. Panjaitan 10/8583
Adetya Ghassani N. 10/8585
Citra Adien A. 10/8587
Rizky Bayu Utomo 10/8589
Sawitri Trisnaningtyas 10/8591
Adinda Pertiwi 10/8593
Andhini Bellatrix 10/8595
Cornita Ayu S 10/8597
Annisa Khairina 10/8599
Nadya Cahya P 10/8601
Dewi Ayu Karina 10/8603
Biologi Mulut II Page 2
![Page 3: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/3.jpg)
HUBUNGAN ANTARA
PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN KEGOYAHAN GIGI
Abstract
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder that affects the metabolism of carbohydrates, fats and proteins. Diabetes mellitus can affect the condition of the periodontal tissues. The pathogenesis of periodontal disease involves two components, bacterial infection and host response. The presence of bacteria in periodontal pockets initiate oral inflammatory response, while the host response, with its pro-inflammatory mediators could lead to periodontal tissue destruction resulting in increased pocket depth, clinical attachment loss, and radiographic outcomes seen evidence of bone loss. Pathogenesis of DM processes that can affect the condition of the periodontal tissues, can be seen from the following; vascular abnormalities, nonenzymatic glycosylaton, lipid metabolism imbalances, changes in collagen metabolism, neutrophil dysfunction and changes in monocytic. These factors can lead to the destruction of periodontal tissue resulting in tooth mobility.
Keywords : diabetes mellitus, periodontal tissue, tooth mobility
BAB I
Pendahuluan
Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Penyakit ini ditandai dengan
hiperglikemia (kenaikan konsentrasi glukosa darah) yang disebabkan oleh sekresi
insulin yang tidak sempurna pada DM tipe I, atau aksi insulin yang lebih lemah
daripada yang seharusnya dalam daya tahan jaringan pada DM tipe II.
Manifestasi dari kontrol gula yang buruk pada penderita diabetes dapat
terlihat salah satunya pada kesehatan rongga mulut. Pasien dengan diabetes
Biologi Mulut II Page 3
![Page 4: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/4.jpg)
cenderung memiliki komplikasi oral, seperti gingivitis dan penyakit periodontal,
penyakit jamur (candidiasis oral, lichen planus), karies dental, kehilangan gigi,
pembesaran jaringan parotid, xerostomia, kelainan pengecapan, dan burning mouth
syndrome.
BAB II
Laporan Kasus
Seorang pasien laki-laki bernama Amin, umur 56 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi-geligi anterior rahang bawahnya goyah dan ingin dicabut. Hasil anamnesa didapatkan bahwa bapak tersebut menderita diabetes tipe II, namun dia tidak berobat secara teratur ke dokter. Penyakit tersebut sudah diderita selama 3 tahun.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa :
OH buruk, terdapat plak dan kalkulus di semua regio, terutama regio anterior rahang bawah
Seluruh gigi-geliginya goyah dengan derajat 2-3 Poket gingiva > 4 mm pada regio anterior rahang bawah disertai dengan
bleeding on probing
Pasien menjalani perawatan di klinik periodonsia RSGM. Dokter yang merawatnya menyarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapat pengobatan demi mengontrol kadar gula darahnya. Setelah dipastikan bahwa kadar gula darah pasien normal dan terkontrol dengan baik, dokter gigi yang merawat melakukan scalling dan root planning.
Apakah ada hubungan antara penyakit diabetes mellitus dengan terjadinya gigi goyah pada pasien tersebut? Mengapa? Jelaskan patogenesis penyakit periodontal yang terjadi!
Biologi Mulut II Page 4
![Page 5: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB III
Pembahasan
Patogenesis DM
Patogenesis dari penyait periodontal melibatkan 2 komponen yaitu infeksi
bakteri dan respon inang. Terdapatnya bakteri pada poket periodontal menginisisai
respon inflamasi oral yang dapat menyebabkan memburuknya jaringan periodontal.
Saat respon inang terdiri dari ekses-ekses mediator pro inflammatory yang juga
biasa dikenal sebagai sitokin, prostanoid dan enzim, maka terjadilah destruksi
jaringan periodontal yang menghasilkan bertambahnya kedalaman poket, hilangnya
perlekatan klinis, dan terlihat hasil radiografi adanya bukti kehilangan tulang. Pada
pasien dengan kontrol diabetes yang buruk, destruksi periodontal diperburuk oleh
adanya hiperglikemia.
Skematis faktor etiologi dan kejadian cascade yang terjadi pada orang
diabetes yang menderita periodontitis
+ =
Biologi Mulut II Page 5
Produk Bakteri
Sel Host
Prostanoid
Cytokin
(IL-1ß, IL-6, TNF-ɑ)
Enzim (MMPs)
Resorpsi tulang
Kehancuran jaringan lunak
Poket dan Clinical Attachment Loss
Mobilitas gigi dan hilang nya gigi
Komponen bakteri
Komponen Host Respon Sekuel Klinis
![Page 6: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/6.jpg)
Patogenesis penyakit periodontal sangatlah kompleks karena merefleksikan
kombinasi dari inisiasi dan proses pemeliharaan inflamasi kronis oleh berbagai
mikrobial flora dan produk-produk bakterinya. Respon tubuh berikutnya terhadap
infeksi ini memediasi sebuah cascade kompleks dari perjalanan destruktif jaringan.
Diabetes meningkatkan respon tubuh pada faktor lokal bakteri (contohnya
endotoksin), yang akhirnya menyebabkan terjadinya destruksi jaringan periodontal.
Patogenesis DM antara lain dapat terlihat dari hal-hal sebagai berikut :
1. Kelainan vaskuler
Terdapat perubahan degeneratif vaskuler pada jaringan dan/atau
organ juga jaringan gingiva pada pasien diabetes. Hal ini menyebabkan
terganggunya pengiriman nutrien dan migrasi leukosit ke jaringan gingival,
menghasilkan penurunan difusi oksigen dan eliminasi sisa metabolik, yang
akhirnya menyebabkan peningkatan keparahan periodontitis dan penurunan
kapasitas penyembuhan luka.
2. Nonenzymatic glycosylation
Konsekuensi hiperglikemia dari penyakit diabetes adalah perubahan
sirkulasi dan imobilisasi protein. Ketika protein seperti contohnya kolagen
dan lipid terekspos dari gula, mereka mengalami nonenzymatic glycation dan
oksidasi. Pertama, perubahan reversibel protein yang terekspos gula terjadi,
kemudian terdapat re-arrangement molekular kompleks, dan menghasilkan
pembentukan ireversibel dari perubahan protein yang dikenal sebagai
advanced glycation end products atau AGEs. Derivat glukosa cross-link
dapat mempengaruhi penurunan solubilitas kolagen dan turnover rate pada
pasien dengan diabetes. Glycosylation pada kolagen di jaringan yang luka
menyebabkan terjadinya pengurangan solubilitas dan penundaan
remodelling.
AGE beraksi pada sel target melalui permukaan sel reseptor
polipeptida. Tempat perikatan AGE adalah anggota immunoglobulin
superfamily yaitu reseptor untuk AGE yang disebut RAGE. AGE dapat
Biologi Mulut II Page 6
![Page 7: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/7.jpg)
berinteraksi denga RAGE pada sel, seperti makrofag, yang menstimulasi
produksi enzim (contohnya matrix metalloproteinase atau MMPs) adesi
molekul, citokin (contohnya IL-1ß, IL-6, TNF-ɑ) dan mediator lainnya. Over
produksi dari produk ini menyebabkan terjadinya interaksi ligand-reseptor
yang dapat membantu memediasi dan/atau merubah metabolisme kolagen.
Protein modifikasi AGE juga bersifat kemotaksis pada monosit manusia. Hal
ini dapat meningkatkan respon inflamasi, penundaan penyembuhan luka dan
menginduksi kerusakan jaringan lunak dan resorpsi tulang.
3. Ketidak-seimbangan metabolisme lipid
Ketidak-seimbangan metabolisme lipid dilihat pada kenaikan level
serum low-density lipoprotein (LDL), trigliserid dan asam lemak. Kemudian
derivat makrofag-monosit yang terekspos dengan serum lipid akan
menstimulasi endotoksin yang memperlihatkan adanya penekanan dalam
produksi growth factor, ekspresi fenotip inflamasi daripada yang bersifat
reparatif dan proliferatif.
4. Perubahan metabolisme kolagen
Terdapat banyak penurunan sintesis kolagen dan solubilitasnya di
gingiva, kulit dan tulang, dan bahkan terdapat peningkatan ekskresi urin yang
mengandung hidroprolin, kolagen asam amino marker dan kerusakan
fragmen-fragmennya. Metabolisme kolagen yang berubah dapat
mempengaruhi penderita diabetes, tidak hanya untuk penyakit periodontal
tetapi juga untuk kelainan lain jaringan ikat, seperti gangguan penyembuhan
luka.
5. Disfungsi Netrofil
Terdapat korelasi antara disfungsi PMN dengan keparahan penyakit
periodontal. Fungsi Leukosit Polimorfonuklear, atau PMN, seperti
kemotaksis dan fagositosis, telah terbukti menurun pada pasien penderita
diabetes dengan penyakit periodontal. Pada beberapa studi diamati bahwa
penurunan kemotaksis PMN pada pasien dengan diabetes tidak terkontrol
dan keparahan dari cacat PMN berhubungan dengan tingkat kontrol glikemik.
Dalam hal ini, peningkatan kadar glukosa yang ditemukan dalam GCF dari
Biologi Mulut II Page 7
![Page 8: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/8.jpg)
pasien dengan diabetes tidak terkontrol dapat berkontribusi dengan
penekanan fungsi PMN.
6. Perubahan respon monositik
Peningkatan mediator kimiawi dari inflamasi dikenal dengan istilah
protanoid (prostaglandin E2, atau PGE2) terdeteksi pada darah orang-orang
yang menderita diabetes tipe 1. GCF-PGE2 pada saat pasien sehat secara
klinis (memiliki kedalaman probing 0-3mm, dan tidak ditemukan adanya
inflamasi) apabila dibandingkan dengan pasien dengan diabetes, pasien
dengan diabetes memiliki tingkat GCF-PGE2 lebih tinggi menyebabkan
kerusakan agresif pada jaringanperiodontal.
Diabetes Mellitus dan Kegoyahan Gigi
Pada penderita diabetes mellitus, dengan meningkatnya kadar glukosa
dalam darah dan cairan gingival berarti juga merubah lingkungan mikroflora,
sehingga menginduksi perubahan bakteri secara kualitatif. Perubahan tersebut
mengarah pada penyakit periodontal yang berat, dan dapat teramati pada penderita
diabetes melitus dengan kontrol yang buruk. Berkaitan dengan jaringan periodontal,
hiperglikemia kronik penderita diabetes melitus akan meningkatkan aktivitas
kolagenase, dan menurunkan sintesis kolagen. Enzim kolagenase ini akan
menguraikan kolagen, sehingga ligament periodontal rusak, dan gigi menjadi goyah.
BAB IV
Kesimpulan
1. Kegoyahan gigi yang dialami pasien disebabkan oleh rusaknya jaringan
periodontal
2. Kerusakan jaringan periodontal yang dialami pasien berhubungan dengan
keadaan diabetes mellitus yang diderita pasien
Biologi Mulut II Page 8
![Page 9: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Daliemunthe SH. Hubungan Timbal Balik Antara Periodontitis dengan Diabetes Melitus. Dentika Dent J 2003; 8(2): 120-25)
Hidayati Sri, Adin Mu’afiro, Joko Suwito. 2008. Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Keparahan Periodontitis Pada Penderita DM Tipe 2 di Poli Diabetes RSU dr. Soetomo Surabaya. Buletin penelitian RSU dr. Soetomo. Vol 10 No.2.
International Diabetes Federation. 2003. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Available from: http://care.diabetesjournals.org/content/ 27/suppl_1/s5.full. Accessed on: December, 2nd 2012
Katz J, Bhattacharyya I, Farkhondeh-Kish F, Perez FM, Caudle RM, and Heft MW. 2005. Expression of The Receptor of Advanced Glycation End Products in Gingival Tissues of Type 2 Diabetes Patients With Chronic Periodontal Disease: a Study Utilizing Immunohistochemistry and RTPCR. J Clin Periodontol. 32(1):40-4.
Lingen MW, Kumar V. Head and neck. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, eds. Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia, Pa: Elsevier; 2004:773
Mealey B. L. 2006. Periodontal Disease and Diabetes Mellitus. A Two-Way-Sheet. J Am Dent Assoc. Vol 137 No. Suppl_2,26S-31S. American Dental Association.
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus : Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan mencegah Komplikasi. Pustaka Popular Obor : Jakarta.
Newman, M.G., dkk. 2012. Carranza’s Clinical Periodontology. 11th Ed. Missouri: Elsevier. Page: 109, 305-308, 327-done, 305-308, 400.
Praptiwi. 2006. Diabetes Melitus dan Kerusakan Jaringan Periodontal. Jurnal PDGI 2006. 56(3): 148
Ryan, M.E. Carnu, O.Kamer, A. The Influence of Diabetes on The Periodontal Tissues. JADA, Vol. 134, October 2003. 34S-40S.
Saidina Hamzah Dalimunthe. 2001. Periodonsia. Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Biologi Mulut II Page 9
![Page 10: Makalah Biologi Mulut II](https://reader036.fdocuments.net/reader036/viewer/2022082405/557213ae497959fc0b92c99d/html5/thumbnails/10.jpg)
Biologi Mulut II Page 10