Makalah BI Ragam Ilmiah

17
BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Tugas Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia OLEH MUH. ZULFAJRI AZIS (D41112282) MUH. FAKHRI (D41112286) MUH. IQBAL (D41112283) HIDAYAT SARJUM (D41112284) M. RASYDIN SJATRY DJAFAR (D41112287) MAHARANI AYU LESTARI (D41112285) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS HASANUDDIN 2012

Transcript of Makalah BI Ragam Ilmiah

Page 1: Makalah BI Ragam Ilmiah

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

Tugas Makalah

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

OLEH

MUH. ZULFAJRI AZIS (D41112282)

MUH. FAKHRI (D41112286)

MUH. IQBAL (D41112283)

HIDAYAT SARJUM (D41112284)

M. RASYDIN SJATRY DJAFAR (D41112287)

MAHARANI AYU LESTARI (D41112285)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2012

Page 2: Makalah BI Ragam Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Himpunan Materi Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar: UPT MKU

Universitas Hasanuddin

Anonim. Tahun. Mata Kuliah Pengembangan Keperibadian Bahasa Indonesia. Makassar:

UNM

Rachmah, Aulia. 2010.Lugas dan Jelas Dalam Ragam Ilmiah. Diakses melalui

http://kafegue.com/lugas-dan-jelas-dalam-ragam-ilmiah.html pada tanggal 13

September 2012

Salim, Soma. 2011. Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. Diakses melalui

http://somasalims.blogspot.com/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah.html pada tanggal

September 2012

Syamsinar Awaliah dan Nurfitasari. 2012. Pengertian dan Karakteristik Bahasa IndonesiaRagam Ilmiah. Diakses melaluihttp://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/syamsinar-awaliah.html padatanggal 12 Septmber 2012

14

Page 3: Makalah BI Ragam Ilmiah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang

digunakan dalam presentasi maupun penulisan ilmiah.Karakteristik Bahasa

Indonesia Ragam Ilmiah sebagai berikut:

a. Cendikia

b. Lugas dan Jelas

c. Bertolak dari gagasan

d. Formal

e. Obyektif

f. Ringkas dan padat

g. Konsisten

2. Penggunaan Ragam Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis dan presentasi

ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan

fakta,konsep,perinsip,teori atau gabungan dari keempat hal tersebut secara hasil

penelitian secara tertulis dan lisan.Ciri-ciri penggunaan ragam ilmiah dalam

penulisan Ilmiah di antaranya: baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif dan runtun.

B. Saran

Ragam ilmiah merupakan suatu bahasa untuk menuliskan sebuah karyailmiah.

Oleh karenanya, berbagai kemungkinan untuk penyampaian yangkomunikatif tetap

harus dipikirkan. Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk mengekspresikan pikiran

tetapi untuk menyampaikan hasil penelitian. Untuk itu sebaiknya perlu diberikan

pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa agar dapat membuat dan menulis

karya ilmiah sesuai dengan sifat-sifat dari ragam ilmiah.

13

Page 4: Makalah BI Ragam Ilmiah

1) Baku. Sturuktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia

baku, baik mengenai struktur bahasa kalimat maupun kata. Demikian juga,

pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.

2) Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah

dapat diterima akal.

3) Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara

pasti. Perhatikan contoh di bawah ini:

4) Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh

pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda..

5) Denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih

sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu

yang objektif.

6) Runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya,

baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat

kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

Contoh :

Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

yang lain, kegiatan berbahasa baru dapat terwujud apabila manusia terlibat di

dalamnya. Di dalam berbicara, pembicara dan lawan bicara sama-sama menyadari

bahwa ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya,

inpterpretasi-interpretasi lainnya terhadap tindakan lawan bicara. Setiap peserta

penutur bertanggung jawab atas tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah

kebahasaan yang dilakukan dalam interaksi lingual itu.

12

Page 5: Makalah BI Ragam Ilmiah

Perkenanakan saya memaparkan skripsi saya secara ringkas!

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penjualan Saham terhadap Laba Usaha pada

PT BNI Cabang Makassar tahun 2007”. Skripsi ini memasahkan bagaimana

pengaruh penjualana saham terhadap laba usaha pada perusahaan tersebut sejak 1

Juli hingga 31 Desember 2007. Penjualan saham merupakan variabel bebas dan

laba usaha merupakan variabel terikat.

Kajian teoritik bersumber pada data sekunder yang diperoleh melalui buku,

jurnal, ensiklopedia, website, dan beberapa laporan penelitian dalam bahasan yang

sejalan dengan topik ini. Kajian ini menggunakan sumber data yang diterbitkan

pada tahuan 2006-2007. Kajian ini dideskripsikan dalam Bab II Deskripsi Teori.

Berdasarkan kajian teoritik tersebut dilakukan pengumpulan data di

lapangan, yaitu kantor PT BNI Cabang Makassar dan di kantor-kantor cabang

pembantu lainnya untuk mendapatkan data prmier. Data ini dikumpulkan sejak

tanggal 1 juli sampai dengan 31 Desember 2007. Data ini diperoleh melalui

observasi, angket, wawancara, dan melalui website. Data ini dideskripsikan

dalam Bab V Deskripsi Data, Analisis, dan Hasil Analisis Data. Selanjutnya, data

ini dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahawa penjualan

saham terhadap laba usaha memenngaruhi secara signifikan. Sebagai kesimpulan

bahwa penjualan saham berpengaruh secara positif terhadap laba usaha.

C. Ragam Ilmiah dalam Menulis Akademik

Menggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah

berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep,

prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian secara

tertulis dan lisan. Itu berarti bahwa pada saat menulis tulisan ilmiah, penulis harus

berusaha keras agar bahasa Indonesia yang digunakan benar-benar menunjukkan sifat

yang cendekia, lugas dan jelas, mengindari kalimat yang fragmentasi, bertolak dari

gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Sifat-sifat bahasa

Indonesia yang demikian ditampakkan pada pilihan kata, pengembangan kalimat,

pengembangan paragraf, kecermatan dalam menggunakan ejaan, dan aspek-aspek

lainnya.

Ciri-ciri penggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan karya

ilmiah sebagai berikut :

11

Page 6: Makalah BI Ragam Ilmiah

a. Etika ilmiah, makdsunya bahwa seseorang presenter ilmiah (1) harus

menggunakan ragam bahasa ilmiah, (2) penalaran ilmiah, (3) bersikap obejktif,

(4) menggunakan kalimat yang terukur kebenarannya, (5) mematuhi aturan formal

presentasi, (6) mempresentasikan seluruh materi (secara singkat) sesuai dengan

waktu yang ditentukan, (7) mengutip konsep, data, dan pendapat dengan

menyebutkan sumbernya, (8) mengutip data yang relevan dengan pembuktian, (9)

tidak mempresentasikan masteri di luar bahasa karya ilmiah, (10) dapat menjawab

pertanyaan pendengar atau penguji atas bahasa materi, konsep, data, kata, istilah,

penalaran, pembuktian, konsekuensi logis dari karya ilmiahnya, (11) mencermati

setiap respon pendengar (penguji).

b. Ketentuan lembaga (universitas), yaitu (1) mengikuti format penulisan sesuai

dengan ketentuan lembaga atau universitas, (2) mengikuti produser (aturan) yang

berlaku pada lembaga atau universitas, (3) mengikuti sistem yang berlaku pada

lembaga atau universitas.

c. Kemampuan personal, yakni, (1) bersikap simpatik, sopan dan hormat kepada

pendengar (penguji), (2) bersikap santun dalam setiap tutur kata, tidak

menunjukkan kemampuan diri berlebiha, (3) menghindari subjektivitas dengan

menggunakan akau, saya rasa, saya pikir, dan lain-lain. Sebaiknya seseorang

presenter menggunakan kata pengalaman membuktikan ..., uji coba menunjukkan,

dan lain-lain, (4) berpakaian sopan, (5) menunjukkan sikap positif, serius, cermat,

dan percaya diri.

d. Kemampuan teknis, yakni (1) menganalisis data primer dan sekundewr, baik

kualitatif maupaun kuantitatif, (2) mengaplikasikan penggunaan pustaka, (3)

melengkapi pembuktian (sumber) teori, (4) menggunakan saran visual seperti,

LCD, OHP, peraga, dan data (dokumen), (5) memvisualkan data pendukung

gambar, grafik, atau data lain yang relevan.

Ketika melakukan presentasi ilmiah, presenter juga dituntut untuk berusaha

sekiuat tenaga agar bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana yang dikemukakan di atas.

Sementara itu, beberapa fasilitas dalam penggunaan bahasa lisan tetap dapat

dimanfaatkan, misalnya adanya kesempatan untuk mengulang-ulang, menekankan

dengan menggunakan intonasi, jeda, dan unsur intonasi lainnya.

Contoh pidato presentasi skipsi:

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara yang saya hormati,

10

Page 7: Makalah BI Ragam Ilmiah

dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam artikel ilmiah.

Contoh (3) dan (4) berikut dapat memperjelas keringkasan dan kepadatan bahasa

tulis ilmiah. Hadirnya kalimat yang dicetak miring pada contoh (3) tidak memberi

tambahan makna yang berarti.Dengan demikian, kalimat itu perlu dibuang

sebagaimana contoh (4).

8. Konsisten

Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara

konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah

digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara

konsisten. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan

dan kata tugas bagi mengantarkan objek (Suparno, 1998). Selain itu, apabila pada

bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP (Sekolah Menengah Pertama),

pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP tersebut.

Perhatikan contoh kalimat konsisten berikut ini !

(1) Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,

pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan, semua kendaraan ekstra.

Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagimuslim Bosnia.

Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan.

(2) Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah

disiapkan kendaraan yang eukup. Pengusaha angkutan dihimbau

mengoperasikan semua kendaraan ekstra. Perlucutan senjata di wilayah

Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting

adalah peneabutan embargo persenjataan.

Contoh (2) tidak konsisten dengan kaidah yang berlaku. Sementara itu,

9contoh yang konsisten adalah contoh (1).

B. Ragam Bahasa Indonesia Pidato Ilmiah (Presentasi Ilmiah)

Ragam pidato ilmiah terdiri atas beberapa jenis, antara lain: presentasi makalah

ilmiah, presentasi skripsi, presentasi tesis, presentasi disertasi dan pidato pengukuhan

guru besar. Penulisan makalah ilmiah dilanjutkan dengan presentasi, diskusi dan tanya

jawab. Adapun penulisan skripsi, tesis dan disertasi dilanjutkan dengan presentasi,

pertanyaan ujian, dan diakhiri dengan penentuan kelulusan.

Untuk mendapat hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus

memperhatikan beberapa hal, yaitu:

9

Page 8: Makalah BI Ragam Ilmiah

Kata-kata yang menunjukkan sikap ekstrim dapat memberi kesan subjektif

dan emosional. Kata-kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, dan

selalu perlu dihindari. Penulisan kalimat (3) berikut perlu dihindari karena

barsifat subjektif/emosional. Penulisan kalimat yang tidak subjektif tampak pada

contoh (4).

7. Ringkas dan Padat

Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur

bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang

hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan

unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai

dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah

terpenuhi. Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga

ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan

ilmiah.

Perhatikan contoh kalimat ringkas dan padat berikut ini !

(1) Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia.

(2) Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan

dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warg/a negara Indonesia.

Contoh (1) berikut termasuk bahasa ilmiah yang ringkas/padat, sedangkan

contoh (2) adalah bahasa yang tidak ringkas. Hadirnya kata sebagaimana tersebut

pada paparan dan kata dan dasar pegangan hidup dan kehidupan pada kalimat

(2) tidak memberi tambahan makna yang berarti.Dengan demikian, hadirnya

kata-kata tersebut mubazir.

(3) Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) terungkap bahwa proyek itu telah dilaksanakan sesuai

dengan aturan yang berlaku. Jadi, tidak ada pelaksanaan proyek yang

menyalahi aturan.Artinya, pelaksanaan proyek itu sudah benar.Isu negatif

yang selama ini berkembang tidak benar.

(4) Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) terungkap bahwa proyek itu telah dilaksanakan sesuai

dengan aturan yang berlaku. Isu nagatif yang selama ini berkembang tidak

benar.

Keringkasan dan kepadatan panggunaan bahasa tulis ilmiah tidak hanya

ditandai dengan tidak adanya kata-kata yang berlebihan, tetapi juga ditandai

8

Page 9: Makalah BI Ragam Ilmiah

kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap

dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib

(subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas,

kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.

Perhatikan contoh di bawah ini!

(1) Kata Formal (2) Kata Informal

Berkata Bilang

Membuat Bikin

Hanya Cuma

Memberi Kasi

Bagi Buat

Daripada Ketimbang

6. Objektif

Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah

menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan

menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan

secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya

menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan

dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak

digunakan.

Perhatikan contoh kalimat objektif berikut ini !

(1) Contoh-Contoh itu telah memberikan bukti betapa besarnya peranan orang

tua dalam pembentukan kepribadian anak. Dari paparan tersebut kiranya

dapat disimpulkan sebagai berikut.

(2) Contoh-Contoh itu telah memberikan bukti besarnya peranan oraug tua

dalam pembentukan kepribadian anak. Dari paparan tersebut dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Hadirnya kata betapa dan kiranya pada contoh (1) menimbulkan sifat

subjektif. Berbeda dengan contoh (2) yang tidak mengandung unsur subjektif.

(3) Abstrak artikel harus ditulis dalam sebuah paragraf. Penelitian pasti diawali

adanya masalah.

(4) Abstrak artikel ditulis dalam sebuah paragraph. Penelitian diawali adanya

masalah.

7

Page 10: Makalah BI Ragam Ilmiah

(2) Tugas tersebut harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Lengkap)

4. Bertolak dari Gagasan

Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam

ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada

gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-

kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif

dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.

Perhatikan contoh kalimat bertolak dari gagasan di bawah ini!

(1) Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa menumbuhkan dan

membina anak berbakat sangat penting.

(2) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina

anak berbakat sangat penting.

Contoh kalimat (1) beroriantasi pada penulis. Hal itu tampak pada pemilihan

kata penulis (yang menjadi sentral) pada kalimat tersebut. Contoh (2) berorientasi

pada gagasan dengan menyembunyikan kehadiran penulis. Untuk menghindari

hadirnya pelaku dalam paparan, disarankan menggunakan kalimat pasif. Orientasi

pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu

dihindari. Oleh sebab itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam kalimat perlu

dihindari.

Perhatikan contoh kalimat di bawah ini!

(3) Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam

pananaman moral Pancasila.

(4) Perlu diketahui bahwa pandidikan di lingkungan keluarga sangat penting

dalam pananaman moral Pancasila.

Contoh (3) merupakan penyempurnaan dari contoh (4) yang berorientasi pada

pelaku bukan penulis. Dari Contoh-contoh di atas, bukan berarti bahwa kalimat

aktif tidak boleh digunakan dalam karangan ilmiah. Kalimat aktif yang

berorientasi pada gagasan dapat digunakan sebagaimana contoh berikut.

(5) Soedjito (1998) menyatakan bahwa yang paling berpengaruh pada mutu

proses balajar mengajar adalah sistem penilaian.

(6) Perkembangan teknologi komputer berjalan sangat cepat.

5. Formal

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat

keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan

6

Page 11: Makalah BI Ragam Ilmiah

Paneasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintegrasikan ke

dalam mata pelajararan-mata pelajaran Agama, IPS, Sejarah, PSPB, dan

Kesenian.

Contoh (3) tidak mampu mengungkapkan gagasan secara jelas, antara lain

karena kalimat terlalu panjang. Kalimat yang panjang itu manyebabkan kaburnya

hubungan antargagasan yang disampaikan. Hal itu berbeda dengan contoh (4),

kalimat-kalimatnya pendek sehingga mampu mengungkapkan gagasan secara jelas.

Ini tidak berarti bahwa dalam menulis artikel ilmiah tidak dibenarkan membuat

kalimat panjang.Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam

menyusun kalimat sehingga hubungan antargagasan dapat diikuti secara jelas.

Untuk membentuk kalimat yang memiliki gagasan yang jelas diperlukan kiat

khusus. Gagasan yang akan dituangkan ditata secara sistematis. Dengan tataan itu

dapat ditentukan apakah sebuah gagasan dituangkan dalam sebuah kalimat atau

dalam sejumlah kalimat. Jika gagasan itu cukup dituangkan dalam sebuah kalimat,

tidak perlu gagasan itu dituangkan dalam sejumlah kalimat.Sebaliknya, apabila

sebuah gagasan tidak cukup diungkap dalam sebuah kalimat, jangan dipaksa

diungkap dalam sebuah kalimat. Kalimat (3) berisi gagasan yang tidak dapat

diungkap dalam sebuah kalimat. Untuk itu, kalimat (3) perlu dipecah sebagaimana

tertera pada kalimat (4).

(5) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan digalakkan untuk segenap lapisan

masyarakat. Sehingga masyarakat tidak buta teknologi, termasuk di dalamnya

teknologi mutakhir.

(6) Pendidikan teknologi perlu dimulai dan digalakkan untuk seganap lapisan

masyarakat sehingga masyarakat tidak buta teknologi, termasuk di dalamnya

teknologi mutakhir.

Contoh (5) berikut merupakan contoh pengungkapan gagasan yang salah.

Gagasan pada contoh (5) seharusnya diungkap sebagaimana contoh (6).

3. Menghindari Kalimat Fragmentaris

Bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat

fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat

terjadi antara lain karena adannya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam

beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.

Perhatikan contoh kalimat fragmentaris di bawah ini!

(1) Harap dilaksanakan sebaik-baiknya (Kalimat Fragmentaris)

5

Page 12: Makalah BI Ragam Ilmiah

Hubungan rumusan masalah dengan simpulan tidak cocok.

(10) Peneliti terdiri atas orang·orang yang mewakili lembaga.

Hubungan rumusan masalah dan simpulan tidak cocok.

Kata-kata yang barsifat idiomatis perlu dipilih secara cermat. Pilihan kata

idiomatis yang tidak cermat tampak pada contoh (9) terdiri dan dengan. Pilihan

kata yang cermat tampak pada contoh (10).

2. Lugas dan Jelas

Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan

gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara

langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa

Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan

menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari.

Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan

hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak

jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

Perhatikan contoh kalimat lugas di bawah ini!

(1) Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah

sebagian, anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.

(2) Para pendidik yang kadang-kadang atau bahkan sering terkena akibat ulah

sebagian anak-anak mempunyai tugas yang berat.

Kalimat (1) bermakna tidak lugas. Hal itu tampak pada pilihan kata kena

getahnya dan tidak bisa dikatakan ringan.Kedua ungkapan itu tidak mampu

mengungkapkan gagasan secara lugas.Kedua ungkapan itu dapat diganti terkena

akibat dan berat yang memiliki makna langsung, separti kalimat (2).

Perhatikan contoh kalimat jelas berikut!

(3) Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari

penanaman moral di rumah yang dilakukan melalui mata pelajaran Pendidikan

Moral Paneasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis karena

langsung menyangkut tentang moral Paneasila, juga diintegrasikan ke dalam

mata pelajaran-mata pelajaran Agama, IPS, Sejarah, PSPB, dan Kesenian.

(4) Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari

penanaman moral di rumah. Penanaman moral di Sekolah dilaksanakan

melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Paneasila yang merupakan mata

pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut tentang moral

4

Page 13: Makalah BI Ragam Ilmiah

kata. Karena itu, bentukan kata yang dipilih harus disesuaikan dengan muatan isi

pesan yang akan disampaikan.

(3) (4)

pemaparan paparan

pembuatan buatan

pembahasan bahasan

pemerian perian

Kata-kata pada contoh (3) menggambarkan suatu proses, sedangkan contoh

(4) menggambarkan suatu hasil. Dalam pemakaian bahasa ilmiah, penggunaan

kedua jenis bentukan kata tersebut perlu dilakukan secara cermat. Kalau paparan

itu mengacu pada proses, kata-kata yang cocok adalah kata-kata pada contoh (3),

tetapi kalau paparan itu mengacu pada hasil, kata·kata yang cocok adalah kata-

kata pada contoh (4).

(5) Karena sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.

Menurut para ahli psikologi bahwa korteks adalah pusat otak yang paling

rumit.

(6) Karena sulit, pengambilan data dilakukan secara tidak langsung. Menurut

para ahli psikologi korteks adalah pusat otak yang paling rumit.

Kecendekiaan juga berhubungan dengan kecermatan memilih kata. Suatu

kata dipilih secara cermat apabila kata itu tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat

idiomatis. Pilihan kata maka dan bahwa pada contoh (5) termasuk mubazir. Oleh

sebab itu, kata tersebut perlu dihilangkan sebagaimana contoh(6).

(7) Meskipun sudah diuraikan, namun paparannya belum jelas .

Meskipun sudah diuraikan, papararnya belum jelas .

Paparannya sudah diuraikan, namun belum jelas.

(8) Mulai sejak penentuan masalah penelitian itu tidak jelas arahnya.

Mulai penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya.

Sejak penentuan masalah, penelitian itu tidak jelas arahnya.

Kerancuan pilihan kata dalam artikel ilmiah perlu dihindari. Kerancuan

pilihan kata pada umumnya terjadi karena dua struktur kalimat yang digabung

menjadi satu. Untuk membetulkannya perlu dikembalikan pada struktur asal.

Pilihan kata meskipun dan namun serta mulai dan sejak pada contoh (7) rancu.

Untuk itu, perlu dikembalikan pada struktur asal sebagaimana contoh (8).

(9) Peneliti terdiri orang-orang yang mewakili lembaga.

3

Page 14: Makalah BI Ragam Ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Bahasa Ragam Ilmiah

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia

yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang

digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari

keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk

komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun secara lisan. Selanjutnya, bahasa

Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendikia, lugas dan jelas, menghindari

kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat,

dan konsisten.

1. Cendekia

Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu

mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa

yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga

gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.

Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga

suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena itu, apabila sebuah

kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki

hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya itu harus tampak secara

jelas dalam kalimat yang mewadahinya.

Perhatikan contoh kalimat cendekia di bawah ini!

(1) Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi

pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya

barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai

dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

(2) Pada era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran

nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama karena pengaruh budaya barat

yang masuk ke Indonesia.

Contoh kalimat (2) di atas secara jelas mampu menunjukkan hubungan

kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas pada contoh (1).

Kecendekiaan bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan penggunaan

2

Page 15: Makalah BI Ragam Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Berlakang

Bahasa Indonesia, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan

tertentu dan dalam konteks tertentu. Tujuan dan konteks ini akan menentukan ragam

bahasa Indonesia yang harus digunakan. Seseorang yang menggunakan bahasa

Indonesia untuk orasi politik misalnya, akan menggunakan ragam yang berbeda dari

orang lain yang menggunakan untuk menyampaikan khotbah Jum’at atau bahan

kuliah.

Mahasiswa disadarkan bahwa dalam dunia akademik atau ilmiah, ragam bahasa

Indonesia yang digunakan adalah ragam ilmiah, baik dalam menulis karya ilmiah

maupun presentasi ilmiah. Kadang kala, seseorang menggunakan bahasa yang tidak

baku, dialek kedaerahan, bahasa gaul seperti elo, gue, kaya’, dan lain-lain. Padahal

dalam situasi resmi seperti presentasi ilmiah, diskusi maupun pembicaran di

lingkungan formal tidak cocok digunakan.

Dan untuk memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah maka kami

mengangkat sebuah judul makalah yaitu “Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah ”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut

1. Apa pengertian dan karakteristik bahasa ragam ilmiah?

2. Bagaimana ragam bahasa pidato ilmiah?

3. Bagaimana penulisan karya ilmiah dengan ragam akademik?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk memahami pengertian dan karakteristik bahasa ragam ilmiah

2. Untuk memahami ragam bahasa pidato ilmiah

3. Untuk memahami penulisan karya ilmiah dengan ragam akademik

1

Page 16: Makalah BI Ragam Ilmiah

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karakteristik Bahasa Ragam Ilmiah............................... 2

B. Ragam Bahasa Pidato Ilmiah ................................................................... 9

C. Penulisan Karya Ilmiah dengan Menulis Akademik................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Simpulan.................................................................................................. 13

B. Saran ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14

ii

Page 17: Makalah BI Ragam Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia tentang

Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

khususnya membahas mengenai pengertian ragam ilmiah, karakteristik dan penggunaanya

dalam penulisan karya ilmiah, maupun presentasi ilmiah.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi

sumbansi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga

menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini.

Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa

menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan

makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan

utamanya kepada penulis. Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada

pihak-pihak yang membutuhkan guna mengetahui mengenai Bahasa Indonesia Ragam

Ilmiah.

Gowa, 4 Oktober 2012

Penulis

i