Makalah Behavioral Theory

8/16/2019 Makalah Behavioral Theory

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-behavioral-theory 1/22

TEORI BEHAVIORALISTIK

MAKALAH

Disusun Oleh:

CHOIRUNNISAK (157795!"#

DES$ D%I NURCAH$ANI (1577955#

SUNANDAR A&MAUL HADI (157795"'#

RAUDATUL ANNAH (157795"#

)RO*RAM STUDI )ENDIDIKAN SAINS

)RO*RAM )ASCASARANA

UNIVERSITAS NE*ERI SURABA$A

+15



BAB I

)ENDAHULUAN

A, L-.-/ Bel-0-n

Dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat tema tentang

“Teori Behavioristik” atau teori tentang prilaku. Kami mengangkat tema ini

karena terdapat beberapa poin penting tentang peserta didik dalam belajar,

bagaimana mengetahui tingkah laku dan karakteristik anak dalam belajar.

Setiap anak mempunyai cara belajar yang berbedabeda dan ada berbagai

macam teori belajar sehingga dalam pembahasan ini akan ditemukan

bagaimana cara belajar yang sesuai diterapkan peserta didik.

!enurut teori behaviorisme bah"a belajar terjadi bila perubahan

bentuk tingkah laku dapat diamati, bila bah"a kebiasaan berperilaku

terbentuk karena pengaruh sesuatu atau pengaruh peristi"aperisti"a yang

terjadi di lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bah"a belajar

terjadi melalui operant conditioning.

#ika seseorang menunjukkan perilaku belajar yang baik akan

mendapatkan hadiah dan kepuasan. $eserta didik yang telah mendapatkan

hadiah sebagai penguatan akan semakin meningkatkan kualitas perilaku

belajarnya. Sebaliknya, jika peserta didik menunjukkan perilaku belajar yang

tidak baik akan mendapatkan hukuman dari guru atau orang tua dengan

sasaran agar peserta didik dapat merubah perilaku belajarnya yang tidak baik

tersebut.

B, Ru2us-n M-s-l-h

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut%

&. 'pa pengertian belajar(

). 'pa saja teoriteori belajar dalam teori behavioristik(

*. 'pa saja prinsip dasar teori behavioristik(

+. Bagaimana implementasi teori behavioristik terhadap pembelajaran(

. 'pa kelebihan dan kekurangan teori behavioristik(

C, Tu3u-n )e24-h-s-n



Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka tujuan makalah

ini adalah sebagai berikut%

&. !emahami pengertian belajar.

). !engetahui teoriteori belajar dalam aliran behaviorisme.

*. !emahami prinsip dasar teori behavioristik.

+. !emahami implementasi teori behavioristik terhadap pembelajaran.

. !emahami kelebihan dan kekurangan teori behavioristik.

BAB II

)EMBAHASAN

A, )ene/.i-n Bel-3-/



Belajar biasanya dide-inisikan sebagai perubahan di dalam diri

seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. $erubahanperubahan yang

disebabkan oleh perkembangan seperti, badan tumbuh lebih tinggi bukanlah

contoh dari belajar. Begitu juga karakteristik yang dimiliki seseorang sejak

lahir.

ontohcontoh belajar dalam kehidupan seharihari adalah %

&. Belajar berjalan

$ada dasarnya merupakan kemajuan perkembangan, namun juga

bergantung pada pengalaman saat merangkak dan aktivitas yang lainnya.). $erasaan takut seorang anak pada saat melihat seorang dokter

mengarahkan jarum suntik kepada dirinya.

'nak telah belajar mengaitkan jarum suntik dengan rasa sakit, dan

badannyapun bereaksi secara emosional ketika ia melihat jarum suntik.

*. !engha-al perkalian

Sebuah contoh dari pembelajaran yang dibangkitkan secara internal yang

dikenal sebagai berpikir.

Belajar dapat terjadi dengan banyak cara, misalnya dengan cara

sengaja dan tidak disengaja. Berikut penjelasan dari kedua cara belajar

tersebut %

&. Belajar dengan cara disengaja

!isalnya pada saat seorang anak memperoleh in-ormasi yang disajikan di

kelas atau pada saat anak menemukan sesuatu di dalam ensiklopedia.

). Belajar dengan cara tidak disengaja

!isalnya seorang anak bereaksi ketika melihat jarum suntik, yang sudah

memproyeksikan bah"a jarum suntik tersebut berkaitan erat dengan rasa

sakit yang dirasakan.

Seseorang dapat belajar dimanapun ia berada dan sedang dalam

keadaan seperti apapun. !asalah yang dihadapi para pendidik tidak terletak

pada bagaimana membuat sis"a belajar karena sis"a sudah terlibat dalam

belajar setiap "aktu. 'kan tetapi yang lebih penting adalah membantu sis"a

untuk mempelajari konsep, keterampilan dan in-ormasiin-ormasi tertentu

yang berguna untuk masadepannya.



B, E6lusi Te6/i Bel-3-/ )/il-0u

!enggunakan teknikteknik yang diadopsi dari sains, para peneliti

mulai melakukan berbagai eksperimen untuk memahami bagaimana he"an

dan manusia belajar. Berikut penelitianpenelitian yang dilakukan oleh para

ahli %

&. /van $avlop 0lassical onditioning1pengkondisian klasik2

$avlop dan ka"anka"an mempelajari proses pencernaan pada

anjing. Selama penelitian, peneliti mengamati perubhan "aktu dan

tingkat kecepatan mengeluarkan air liur dari binatang tersebut.

$avlop mengamati, jika seonggok daging diletakkan di sekitar

mulut anjing yang kelaparan, maka anjing tersebut akan mengeluarkan

air liur. Karena onggokan daging merangsang respon anjing secara

otomatis. !aka onggokan daging tersebut disebut stimulus tak terkondisi

dan peneluaran air liur enjing tersebut disebut respon tak terkondisi.

Sementara daging mengakibatkan anjing mengeluarkan air liur

tanpa perlu dilatih terlebuh dahulu, stimuli lainnya seperti suara bel, tidak

akan membuat anjing mengeluarkan air liur. Karena stimuli ini tidak memiliki e-ek pada respon maka stimuli ini disebut stimuli netral.

$ernyataan $avlop adalah jika stimulus yang pada mulanya netral

dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi, stimulus netral tersebut akan

berubah menjadi stimulus terkondisi. 'rtinya suara bel saja dapat

merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur. 3ntuk lebih jelasnya,

kejadian di atas dapat dilihat pada gambar di ba"ah ini.

4ambar&. $engkondisian Klasik

Dalam eksperimen ini $avlop dan ka"anka"an menunjukan

bagaimana belajar dapat mempengaruhi apa yang sebelumnya dipikirkan

orang sebagai prilaku re-leksi-, seperti misalnya mengeluarkan air liur.



). 5.6. Thorndike 07ukum $engaruh2

Thorndike mengaitkan prilaku dengan re-le8 tubuh. Di a"al

studinya, ia memandang kebanyakan prilaku sebagai respons terhadap

stimuli dapat menimbulkan responrespon, merupakan adal mula

munculnya teori stimulusrespon atau teori S9. !isalnya lutut terangkat

ke atas secara re-le8 bila dipukul, terjadi tanpa diproses oleh otak.

Thorndike menunjukan bah"a stimuli yang diberikan setelah prilaku

tertentu memiliki pengaruh terhadap prilakuprilaku selanjutnya. Dalam

eksperimennya Thorndike menempatkan kucing di dalam kotak dan

kucing tersebut harus keluar kotak untuk mendapatkan makanannya. /amengamati bah"a dalam selang "aktu tertentu, kucing tersebut belajar

cara keluar dari kotak tersebut lebih cepat dengan cara mengulangi

prilakuprilakunya yang dapat mengiringnya keluar dari kotak dan tidak

mengulangi perilakuperilaku yang tidak e-ekti-.

Thorndike menyatakan dalam hokum pengarunya bah"a % “#ika

suatu tindakan diikuti oleh hal yang memuaskan 0menyenangkan2 dalam

lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu akan diulangi dalam suasana

serupa, akan meningkat. Sebaliknya, jika suatu perilaku diikuti oleh hal

yang tidak menyenangkan dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan

itu akan diulangi lagi, akan menurun.”

*. B.:. Skinner 0$engkondisian ;peran2

Skinner mengajukan kategori perilaku lain yang disebut dengan

perilaku operan karena perilakuperilaku ini berlaku pada lingkungan yang

secara nyata tanpa kehadiran stimuli tak terkondisi, seperti misalnya

makanan. Studi Skinner ter-okus pada perilaku dan konsekuensinya.

!isalnya, jika perilaku seseorang segera diikuti oleh konsekuensi yang

menyenangan, maka orang tersebut akan lebih cendrung mengulangi

perilaku tersebut. $enggunaan konsekuensi menyenangkan dan tak

menyenangkan disebut dengan pengkondisian operan.



4ambar ) Skema pengkondisian operan

C, )/insi D-s-/ Te6/i Beh-i6/is.i0

1, )e/-n K6nse0uensi

Teori perilaku belajar yang paling penting dapat merubah perilaku

menurut hal ini ialah konsekuensi. Konsekuensi adalah kondisi

menyenangkan dan tidak menyenangkan yang mempengaruhi -rekuensi di

masa mendatang. Dimana konsekuensi menyenangkan akan meningkatkan

-rekuensi perilaku individu , sedangkan konsekuensi tidak menyenangkan

akan mengurangi -rekuensi suatu perilaku. Salah satunya ialah #ika sis"a

nyaman membaca buku, mereka akan lebih sering membaca. Tetapi ketika

mereka menemukan cerita yang membosankan atau susah untuk

berkonsentrasi, mereka akan sedikit membaca, dan memilih akti-itas

lainnya. Konsekuensi yang menyenangkan disebut dengan penguatan atau

biasa disebut “9ein-orcer” , dan konsekuensi tidak menyenangkan disebut

dengan hukuman atau biasa disebut “$unisher”.

+, )enu-.-n (Rein86/e/s#

$enguatan diartikan sebagai konsekuensi yang menguatkan

0meningkatkan -rekuensi2 perilaku. $emberian penguatan yang tepat akan

memperkuat prilaku, begitu juga sebaliknya apabila penguatan tidak

diberikan pada saat yang tepat mungkin akan menjadi mala petaka bagi

guru karena mungkin ada beberapa anak 0anak lain2 menganggap bah"a

penguatan yang diberikan guru kepada seorang sis"a melemahkan sis"a

lain. ontohnya, permen dapat menjadi penguatan pertimbangan untuk

anak kecil, tapi setelah makan permen sudah tidak menarik lagi dan

beberapa anak tidak menyukai permen lagi.

a. $enguatan primer dan sekunder



Secara lebih luas penguatan dibagi menjadi ) yaitu primer dan sekunder.

&2 $enguatan primer memenuhi dasar dari kebutuhan manusia. Beberapa

contohnya ialah makanan, air, keamanan, kehangatan dan seks.

)2 $enguatan sekunder ialah penguatan yang perolehan nilainya berasosiasi

dengan penguatan primer atau penguatan sekunder lainnya. ontohnya

uang tidak memiliki nilai bagi anak kecil sampai anak itu belajar bah"a

uang dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan

itulah penguatan sekunder. $restasi memiliki nilai tidak penting bagi

sis"a kecuali orangtua mereka memperhatikan dan memberikan pujian

ketika sis"a berprestasi. hal tersebut karena dibentuk dengan cinta,

kehangatan , dan keamanan, pada penguatan lainnya. 3ang dan prestasi

adalah contoh dari penguatan sekunder karena mereka tidak memiliki

nilai pada dirinya sendiri tapi terbentuk dengan adanya penguatan primer

atau dengan penguatan sekunder lainnya. 'da * kategori dasar dari

penguatan sekunder.

a2 penguatan sosial, semacam pujian, senyum, pelukan, atau perhatian.

b2 penguatan akti-itas 0seperti pemberian mainan, permainan, atauakti-itas menyenangkan lainnya2.

c2 penguatan pemberian 0 seperti uang, prestasi, bintang atau point

bah"a individu dapat berubah pada penguatan lainnya.

b. $enguatan positi- dan negati-.

$enguatan primer dibagi menjadi ), yaitu %

&2 $enguatan positi- adalah konsekuensi yang menyenangkan yang

diberikan untuk memperkuat prilaku, misalnya pemberian pujian, nilai,

tanda bintang, dan lainlain.

)2 $enguatan negati- ialah $enguatan dengan pembebasan dari situasi tidak

menyenangkan . ontohnya, orang tua harus membebaskan sis"a dari

tugas mencuci piring jika sis"a menyelesaikan tugas pr nya. #ika

memcuci piring terlihat sebaagai tugas yang tidak menyenangkan,

membebaskannya dari itu merupakan suatu penguatan.



/stilah penguatan negati- seringkali dita-sirkan keliru yaitu sebagai

“73K3!'<”. Salah satu cara untuk menghindari kekeliruan pena-siran ini

adalah harus dipahami bah"a penguatan 0baik penguatan positi- atau negati-2

memperkuat prilaku, sedangkan hukuman di rancang untuk memperlemah

prilaku.

)/insi /e2-0

$rinsip premack terkadang disebut dengan “aturan nenek” berasal dari

statement la"as “ makan sayurmu, lalu kamu baru boleh bermain”. ontoh

lain ialah, guru akan berkata “semakin cepat kamu menyelesaikan tugas, akan

semakin cepat pergi keluar “ atau “ bersihkan project seni mu , nanti akan

saya bacakan buku cerita”.4uru dapat menggunakan prinsip premarck

sebagai alternative akti-itas yang menyenangkan tergantung dari kenyaman

seseorang.

)/-0.i0 enu-.-n -l-2 0el-s

$rinsip pembelajaran prilaku yang paling berman-aat untuk

dipraktikkan dalam pengelolaan kelas yang paling sederhana adalah

memperkuat prilaku yang ingin 'nda lihat diulangi. $rinsip ini mungkin

tampaknya sudah jelas, namun dalam praktiknya hal tersebut tidak semudah

yang dilihat dan dibayangkan. !isalnya, beberapa guru mengambil sikap

bah"a penguatan tidak diperlukan, dengan cara berpikir yang keliru,

“mengapa saya harus memperkuat mereka. !ereka akan melakukan apa yang

harus mereka lakukan=”

Berikut pedoman utama penggunaan penguatan untuk meningkatkan

prilaku yang diinginkan di ruang kelas yang mungkin bisa 'nda praktikkan.

• Ten.u0-n /il-0u -- s-3- ;-n -n- inin0-n -/i sis<- -n

e/0u-. /il-0u ini 0e.i0- .e/3-i, !isalnya, beri imbalan atau pujian

untuk pekerjaan yang baik yang dilakukan sis"a. #angan berikan pujian



atau imbalan untuk pekerjaan yang di ba"ah ratarata 0di ba"ah

kemampuan sis"a2. 7atihati memberikan pujian berlebihan juga

menjadi malapetaka, sis"a bisa jadi manja dan cepat puas. Ketika sis"a

memulai tugas baru, mereka perlu dikuatkan pada setiap tahap hingga

akhir. $erkirakan hasil akhir yang diharapkan untuk diberikan umpan

balik positi-.

• *u/u h-/us 3u3u/, S-2-i0-n 0e-- sis<- /il-0u -- s-3- ;-n

-n- inin0-n, i0- 2e/e0- 2e2e/lih-.0-n /il-0u ;-n -n-

inin0-n .e/se4u. = e/0u-.l-h /il-0u .e/se4u.= -n s-2-i0-n

0e-- 2e/e0- -l-s-nn;-, Sodorkan kepada sis"a aturan yang

menyebutkan kritera yang akan anda gunakan ketika menilai pekerjaan

mereka dan sertakan bobot nilai untuk masingmasing kriteria. Sis"a

akan sanggup membedakan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri

dari umpan balik yang diterima dari anda.

•

)e/0u-. e/il-0u ;-n .e-. sesee/- 2un0in se.el-h h-l i.u.e/3-i, /ngat>= )enu-.-n yang tertunda akan kurang e-ekti- jika

dibandingkan dengan penguatan langsung. Ketika anda memberi nilai

pada tugas tertentu, berikan umpan balik sesegera mungkin. $enting

bagi sis"a untuk mengetahui bagaimana kinerjanya di kelas, sehingga

jangan tunda nilai mereka.

', )enu-.-n in./insi0 -n e0s./insi0

$enguatan paling penting ialah memperbaiki perilaku

menyenangkan yang sudah melekat pada perilaku. ontohnya , banyak

orang memiliki hobby yang mereka kerjakan tanpa imbalan. ;rang

menyukai menggambar, membaca, menyanyi, bermain game, memanjat,

atau berenang dengan tanpa alasan lain selain karena menyenangkan untuk

dilakukan. $enguatan tipe ini dinamakan penguatan intrinsic, dan dapat

dideskripsikan motivasi intrinsik timbul dari kesadaran diri sendiri. :aktor

instrinsik berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau



berbagai harapan, citacita yang menjangkau ke masa depan. $enguatan

intrinsic berla"anan dengan penguatan ekstrinsik , pujian dan hadiah yang

diberikan untuk memberikan motivasi untuk mengikat perilaku . -actor

ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena pengaruh

pimpinan, kolega atau -aktor-aktor lain yang kompleks. $enguatan

ekstrinsik sangat memerlukan dorongan dari luar, di sini tugas guru adalah

membangkitkan motivasi sis"a agar lebih mau melakukan belajar.

)/-0.i0 enu-.-n

Berikut beberapa contoh dari kategori dan penguatan dan beberapa

contohnya %

&2 $enguatan diri % sis"a diajarkan untuk memuji diri sendiri, memberikan

dukungan mental, mengecek perkembangannya melalui -orm,

memberikan "aktu untuk istirahat sebentar, serta penguatan diri dengan

menyelesaikan tugas atau menjauhi masalah.

)2 $ujian % dapat berupa “ kerja yang bagus”, “ saya tau kamu bisa

melakukan itu”, dan pujian verbal lainnya yang e-ekti- , tetapi dengan

bersamaan penyampaian diikuti dengan senyuman, kedipan, pemberian

jempol. $ada pembelajran kooperati-,sis"a dapat memuji masing

masing dengan perilaku yang tepat.

*2 $erhatian % perhatian dari orang de"asa merupakan penguatan yang

bagus untuk beberapa anak. !endengarkan, mengangguk, atau lebih

mendekatkan dapat memberikan contoh positi- untuk anak dengan

berdasar apa yang mereka lihat.+2 $enilaian 1 pengakuan % dapat menjadi e-ekti- ketika diberikan kepada

sis"a sebagai timbale balik positi- atas usaha mereka , dan

mengkomunikasikan progressnya kepada orangtua sebagai penguatan

yang baik atas laporan penilaian. Dapat berupa nilai hasil kuis, urutan

perilaku, dan semua -eedback yang diberikan secara terus menerus

dapat lebih e-ekti- daripada buku rapot yang diberikan setiap bulan.

2 all home % mengirim catatan kepada orang tua sis"a



?2 $enguatan dalam rumah % orangtua dapat menjadi partner yang e-ekti-

dalam system penguatan.

@2 7al istime"a % anak dapat mengumpulkan "aktu bebas, akses special

seperti sepak bola.

!, Hu0u2-n ()unishe/s#

7ukuman 0$unishers2 adalah menghadirkan atau memberikan

sebuah situasi yang tidak menyenangkan atau situasi yang ingin dihindari

untuk menurunkan tingkah laku.

!enurut KaAdin 05lliot, )*2, ada dua aspek dalam punishers, yaitu%

Sesuatu yang tidak menyenangkan 0aversive2 muncul setelah sebuah

respon, atau yang disebut dengan aversive stimulus. !isalkan, seorang

guru yang menje"er sis"a yang selalu ramai di kelas.

Sesuatu yang positi- 0menyenangkan2 setelah sebuah respon tidak

muncul, misalnya seorang remaja yang selalu menganggu temannya

mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menggunakan mobil pada

akhir pekan. ontoh tersebut menunjukkan bah"a sesuatu yang tidak

menyenangkan mengikuti prilaku yang tidak diinginkan.

Dari segi bentuknya, punishment terdiri dari time out dan respon

cost. Time out adalah sebuah bentuk hukuman di mana seseorang akan

kehilangan sesuatu yang disukai atau disenangi samapai pada "aktu

tertentu. 9espon cost adalah sebuah bentuk hukuman di mana seseorang

akan kehilangan sebuah rein-orcement positi- jika melakukan prilaku yang

tidak diinginkan. !isalnya seorang sis"a tidak diberikan kesempatan

mengakses internet di ruang komputer sekolah jika ia tidak mengerjakan

tugas yang diberikan.

5, Kesee/--n (i22ei-n;# K6nse0uensi

Kesegeraan 0immediacy2 konsekuensi sebagai prinsip belajar

behavioristik bah"a konsekuensikonsekuensi yang segera mengikuti

perilaku akan lebih mempengaruhi perilaku daripada konsekuensi yang

lambat datangnya.



$rinsip kesegeraan konsekuensi ini penting artinya dalam kelas.

Khususnya murid SD1 !/ bah"a pujian yang diberikan segera setelah

anak melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik dapat menjadi rein-orce

yang lebih kuat dari pada angka yang diberikan kemudian

", Sh-in

/stilah shaping digunakan dalam teori belajar behavioristik untuk

menunjukkan pelajaran ketrampilanketrampilan baru atau prilakuprilaku

baru dengan memberikan penguatan kepada sis"a untuk menguasai

ketrampilan atau prilaku tersebut dengan baik. Dengan kata lain, shaping

adalah menggunakan langkahlangkah kecil yang disertai dengan -eedback

untuk membentu sis"a mencapai tujuan yang ingin dicapai.

'dapun langkahlangkah dalam pemberian shaping adalah%

a. memilih tujuan yang ingin dicapai

b. mengetahui kesiapan belajar sis"a

c. mengembangkan sejumlah langkah yang akan memberikan bimbingan

kepada sis"a untuk melalui tahap demi tahap tujuannya dengan

meyesuaikan kemampuan sis"a.

d. !emberikan -eedback terhadap hasil belajar sis"a.

7, Keun-h-n (E>.in.i6n#Kepunahan 058tinction2 adalah mengurangi atau menurunkan

tingkah laku dengan menarik rein-orcement yang menyebabkan prilaku

tersebut terjadi. !isalkan seseorang yang akan membuka pintu, ternyata

pintu terkunci. $ertama kali dia berusaha membuka dengan pelanpelan

sampai akhirnya orang tersebut berusaha membuka dan menggedor pintu

dengan keras untuk beberapa lama, sampai dia merasa -rustasi dan marah.

Tetapi ketika beberapa lama ia menyadari bah"a pintu tetap terkunci,

maka ia kemudian pergi meninggalkan pintu tersebut. 58tiction



merupakan kunci untuk mengatur tingkah laku sis"a. $rilaku yang tidak

sesuai 0missbehavior2 dapat die8tinction jika rein-orcer 0penguat2 yang

menyebabkan terjadinya prilaku tersebut dapat diketahui dan dapat

diubah.

?, -<-l )enu-.-n

5-ek penguatan terhadap perilaku bergantung pada banyak -actor

dan salah satu yang terpenting diantaranya adalah jad"al penguatan.

a. 9asio tetap

9asio tetap adalah jad"al penguatan dimana perilaku yang

diinginkan diberi imbalan setelah dilakukan perilaku dalam jumlahtetap. !isalnya, guru dapat berkata, “Begitu kalian menyelesaikan

sepulus soal, kalian dapat pergi keluar.”Tanpa peduli berapa pun

jumlah "aktu yang diperlukan, sis"a dikuatkan begitu mereka

menyelesaikan & soal. /ni adalah contoh jad"al :9& 0& perilaku

untuk satu tindakan penguatan2. Salah satu bentuk umum jad"al

penguatan adalah sesuatu dimana masingmasing perilaku dikuatkan.

/ni disebut penguatan berkesinambungan 09:continuous

rein-orcement2 atau :9&. ontohnya, memberi ja"aban yang benar

dikelas dikuatkan terus menerus. Sis"a memberi ja"aban yang baik,

dan guru berkata “Betul= #a"aban yang bagus=”.

#ad"al rasio tetap e-ekti- memotivasi individu untuk

melakukan sangat banyak pekerjaan, khususnya kalau rasio tetap

tersebut dimulai dengan penguatan berkesinambungan. 'kan tetaapi,

penguatan yang terlalu sering dapat membuat nilai tindakan

penguatan tersebut menghilang. Sis"a yang dipuji untuk setiap soal

matematika akan segera merasa bosan untuk dipuji, dan tindakan

penguatan tersebut dapat kehilangan nilainya.

b. 9asio variable

9asio variable adalah jad"al penguatan dimana perilaku yang

diinginkan diberi imbalan setelah sejumlah perilaku yang tidak dapat

diperkirakan banyaknya. !isalnya, diruang kelas, jad"al rasio

variable terdapat ketika sis"a mengangkat tangan mereka untuk

menja"ab pertanyaan. !ereka tidak akan pernah tahu kapan mereka



akan dikuatkan dengan sanggup memberikan ja"aban yang benar,

tetapi mereka punya kesempatan untuk dipanggil sekitar & kali dalam

* kesempatan dalam satu kelas yang terdiri dari * sis"a. #ad"al

rasio variable cenderung menghasilkan tingkat perilaku yang tinggi

dan stabil.

c. /nterval tetap

/nterval tetap yaitu dimana perilaku yang diinginkan diberi

imbalan setelah jumlah "aktu yang tetap. 3jian akhir adalah contoh

klasik jad"al interval tetap. ontohnya dalam diri sis"a yang belajar

dengan tergesagesa pada menit terakhir sebelum ujian.

d. /nterval variable

/nterval variable adalah jad"al penguatan dimana perilaku

yang diinginkan diberi imbalan setelah jumlah "aktu yang tidak

dapat diperkirakan banyaknya. Dalam jad"al interval variable,

penguatan tersedia suatu saat tetapi tidak pada saat lain, dan kita

tidak tahu kapan perilaku tertentu akan dikuatkan. ontohnya,

seorang guru yang melakukan pemeriksaan acak terhadap sis"a

yang mengerjakn tugas dikelas. Sis"a dikuatkan kalau mereka

bekerja dengan baik pada saat tertentu ketika guru tersebut mampir.

Karena mereka tidak dapat memperkirakan kapan guru tersebut akan

memeriksa mereka, sis"a harus melakukan pekerjaan dengan baik

setiap saat.

9, )e2elih-/--n

$rinsip kepunahan menyatakan bah"a, ketika penguatan untuk perilaku yang dipelajari sebelumnya ditarik kembali, perilaku tersebut

menghilang. !isalnya, pada a"alnya sis"a mungkin akan sering

memerlukan penguatan dari perilaku yang menghasilkan kemampuan

membaca. <amun, begitu mereka dapat membaca, pada masa tertent,

penguatan untuk membaca tidak diperlukan lagi, karena isi bahan bacaan

itu sendiri mempertahankan perilaku tersebut. #enis pemeliharaan

perilaku ini juga terjadi pada perilaku yang tidak perlu dikuatkan karena

hal itu memperkuat secara intrinsic, yang berarti bah"a keterlibatan

dalam perilaku ini sendiri menyenangkan. !isalnya, banyak anak senang



menggambar, menyelesaikan masalah, atau mempelajari sesuatu

sekalipun mereka tidak pernah dikuatkan untuk melakukannya.

1, )e/-n-n -n.eneens

a. /syarat 09angsangan 'nteseden2, yaitu peristi"a yang mendahului

perilaku. /syarat mempunyai banyak bentuk dan memberi kita

petunjuk tentang kapan kita sebaiknya mengubah perilaku kita dan

kapan sebaiknya tidak.

b. Diskriminasi 0pembedaan2 adalah penggunaan isyarat, tanda, atau

in-ormasi untuk mengetahui kapan perilaku kemungkinan akan

dikuatkan. Studi tentang pembelajaran diskriminasi umumnya

menemukan bah"a sis"a perlu mengetahui kapan tanggapan mereka

tidak benar dan juga benar.

c. 4eneralisasi

4eneralisasi adalah upaya mempertahankan perilaku,

kemampuan, atau konsep dari satu keadaan atau tugas ke keadaan

atau tugas lainnya. 4eneralisasi adalah pemindahan perilaku yang

dipelajari dalam satu bentuk keadaan ke keadaan yang lain. 'gar

terjadi generalisasi, biasanya hal itu direncanakan . program

pengelolaan ruang kelas yang sukses digunakan dalam pelajaran

pelajaran ilmu social dapat dipindahkan ke pelajaran bahasa inggris

untuk memastikan generalisasi pada keadaan tersebut.

d. Teknik meningkatkan generalisasi

Schloss dan Smith 0&CC2 menguraikan && teknik untuk

meningkatkan kemungkinan bah"a suatu perilaku yang dipelajari

dalam satu keadaan, seperti mata pelajaran tertentu, akan dapat

digeneralisasi pada keadaankeadaan lai, seperti mata pelajaran lain

atau lebih penting lagi dalam kehidupan nyata. !isalnya, setelah

mengajari sis"a menggunakan strategi mengikuti ujian tertentu

dalam matematika, seperti “le"atkan soalsoal yang sulit dan

kembali ke soal tersebut setelah menja"ab soalsoal yang mudah,”

guru dapat memberikan kesempatan kepada sis"a untuk

menggunakan strategi yang sama ini dalam ujian ilmu pengetahuan

alam, ujian tata bahasa, dan ujian kesehatan

D, I2le2en.-si Te6/i Beh-i6/is.i0 Te/h-- )e24el-3-/-n



'liran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak

sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus

responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasi-.

9espon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau

pembiasaan semata. !unculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan

rein-orcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

'plikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung

dari beberapa hal seperti% tujuan pembelajaran, si-at materi pelajaran,

karakteristik pebelajar, media dan -asilitas pembelajaran yang tersedia.

$embelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik

memandang bah"a pengetahuan adalah obyekti-, pasti, tetap, tidak berubah.

$engetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan

pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan

0trans-er o- kno"ledge2 ke orang yang belajar atau pebelajar. :ungsi mind

atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada

melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna

yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik

struktur pengetahuan tersebut. $ebelajar diharapkan akan memiliki

pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. 'rtinya, apa

yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh

murid.

Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai

objek pasi- yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik.

;leh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur

dengan menggunakan standarstandar tertentu dalam proses pembelajaran

yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi

belajar pebelajar diukur hanya pada halhal yang nyata dan dapat diamati

sehingga halhal yang bersi-at tidak teramati kurang dijangkau dalam proses

evaluasi.

/mplikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran

dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk



berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri.

Karena sistem pembelajaran tersebut bersi-at otomatismekanis dalam

menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin

atau robot. 'kibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai

dengan potensi yang ada pada diri mereka. Karena teori behavioristik

memandang bah"a pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka

pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturanaturan yang

jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat. $embiasaan dan disiplin

menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak

dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam

penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu

dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai

bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada

aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. $embelajar atau

peserta didik adalah objek yang berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga

kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri

pembelajar.

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada

penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”,

yang menuntut pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang

sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. $enyajian isi atau

materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terakumulasi -akta

mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. $embelajaran mengikuti urutan

kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan

pada buku teks1buku "ajib dengan penekanan pada ketrampilan

mengungkapkan kembali isi buku teks1buku "ajib tersebut. $embelajaran dan

evaluasi menekankan pada hasil belajar.

5valuasi menekankan pada respon pasi-, ketrampilan secara terpisah,

dan biasanya menggunakan paper and pencil test. 5valuasi hasil belajar

menuntut ja"aban yang benar. !aksudnya bila pebelajar menja"ab secara

“benar” sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bah"a pebelajar



telah menyelesaikan tugas belajarnya. 5valuasi belajar dipandang sebagi

bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan

setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada

kemampuan pembelajar secara individual. Kegiatan belajar hukum ini

mengilhami adanya rein-orce pada teori B.: skinner.

E, Kele4ih-n -n Ke0u/-n-n Te6/i Beh-i6/is.i0

Kelebihan teori behavioristik

&. Teori behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang

membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsurunsur

seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, re-lek dan daya tahan.). Dapat dikendalikan dengan cara melalui stimulus alami dengan stimulus

yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,

sementara individu tidak menyadari bah"a ia dikendalikan oleh stimulus

yang berasal dari luar dirinya.

Kelemahankelemahan teori behavioristik antara lain%

&. $roses belajar dipandang sebagai kegiatan yang diamati lansung, padahal

belajar adalah kegiatan yang ada dalam sistem syara- manusia yang tidak

terlihat kecuali melalui gejalanya.). $roses belajar dipandang bersi-at otomatis mekanis, sehingga terkesan

seperti mesin atau robot, padahal manusia mempunyai kemampuan sel-

regulation dan sel- control yang bersi-at kogniti-. Sehingga, dengan

kemampuan ini manusia bisa menolak kebiasaan yang tidak sesuai

dengan dirinya.

*. $roses belajar manusia yang di analogikan dengan he"an sangat sulit

diterima, mengingat ada perbedaan yang mencolok antara he"an dan

manusia



BAB III

)ENUTU)

A, Si2ul-n

Teori belajar behavioristik masih dirsakan man-aatnya dalam kegiatan

pembelajaran. Selain teori ini telah mampu memberikan sumbangan atau

motivasi bagi lahirnya teoriteori belajar yang baru, juga karena prinsip

prinsipnya 0"alaupun terbatas2 masih dapat diaplikasikan secara praktis

dalam pembelajaran hingga kini.

Ealaupun teori ini mulai mendapat kritikan, namun dalam halhal

tertentu masih diperlukan khususnya dalam mempelajari aspekaspek yang

si-atnya relati- permanen dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan secaraketat.

Secara ringkas teori behavioristik mengatakan bah"a belajar adalah

perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar seseuatu jika ia

telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. $andangan behavioristik

mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluran

atau output yang berupa respon. Sedangkan apa yang terjadi antara stimulus

dan respon dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan

diukur. Fang bisa diamati dan diukur adalah stimulus dan respon.

$enguatan 0rein-orcment2 adalah -aktor penting dalam belajar,

penguatan adalah apasaha yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila

penguatan ditambahkan 0positi- rein-orcment2 maka respin akan semakin

kuat. Demikian jga jika penguatan dikurangi 0negative rein-orcment2 maka

respon juga akan menguat.



Tokoktokoh penting teori behavioristik antara lain 5d"ard 6ee

Thorndike /van $avlov, Burrhus :rederic Skinner, #.B. Eatson, lark 7ull

dan 5d"in 4uthrie.

'plikasi teori ini dalam pembelajaran, bah"a kegiatan belajar

ditekankan sebagai akti-itas “mimetic” yang meneuntut sis"a untuk

mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. $enyajian

materi pelajaran mengikuti urutan dari begianbagian keseluruhan.

$embelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut

satu ja"aban benar. ja"aban yang benar menunjukkan bah"a sis"a telah

menyelesaikan tugas belajarnya.



DA@TAR )USTAKA

Budiningsih, 'sri.). Belajar dan pembelajaran. #akarta% $T 9ineka ipta.

Slavin, 9obert 5.)?. 5ducational $sychology Theory and $ractice. <e" Fork%

$earson 5ducation.

Suyono. )&&. Belajar dan pembelajaran,Bandung% $T 9emaja 9osdakarya.

Makalah Behavioral Theory

Documents

Transcript of Makalah Behavioral Theory