Makalah Apsa 2
description
Transcript of Makalah Apsa 2
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan
merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan
barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
Aktivitas kita sehari – hari tidak lepas dengan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
perekonomian, seperti layaknya jual beli, bisnis, tagihan, utang – piutang, dan sebagainya. Ada
beberapa istilah dalam bidang ekonomi, salah satu yang akan kami bahas adalah masalah Siklus
Pendapatan. Siklus itu sendiri merupakan suatu rangkaian yang saling terkait, sehingga siklus
pendapatan dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan.
Di zaman modern ini, sudah banyak manusia juga beberapa perusahaan yang dituntut
untuk mengetahui bahkan menerapkan bagaimana cara mengatur penyediaan barang atau jasa
pada waktu dan tempat yang tepat.Mengingat masalah itu kami akan mencoba membahas
mengenai cara, manfaat, tujuan, hingga pengendalian masalah dalam menerapkan siklus
pendapatan pada makalah ini.
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan siklus pendapatan.
2. Menjelaskan macam - macam aktivitas dasar dalam siklus pendapatan.
3. Menjelaskan tujuan utama dari siklus pendapatan.
4. Menjelaskan cara pengendalian masalah siklus pendapatan
5. Menjelaskan bentuk model data dari siklus pendapatan
BAB 2
Isi
2.1 Pengertian Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih
kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
2.2 Aktivitas dasar siklus pendapatan
Terdapat empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1. Penerimaan Pesanan Penjualan :
Mengambil pesanan dari pelanggan.
Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan.
Memeriksa ketersediaan persediaan.
Menjawab permintaan pelanggan
Pesanan pelanggan harus diterima tepat waktu lalu semua data yang
dibutuhkan untuk memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara
akurat. Oleh sebab itu, untuk memastikan akurasi yang menyeluruh, harus dilakukan
pemeriksaan edit, antara lain :
Pemeriksaan validitas, Uji kelengkapan
Uji kewajaran
Persetujuan kredit, yang mencakup Otorisasi umum (Batas kredit) dan
Otorisasi khusus (Pemeriksaan batas).
Menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi
pesanan tersebut.
Internal dokumen yang dihasilkan oleh order entry penjualan, seperti :
Pesanan penjualan, Slip pengepakan, dan Kartu pengambilan barang.
2. Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan
dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari
dua tahap :
Mengambil dan mengepak pesanan.
Mengirim pesanan tersebut.
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan informasi:
Menentukan metode pengiriman.
in-house
outsource
Dokumen, catatan, dan prosedur:
Kartu pengambilan
Jumlah phisik dibandingkan dengan kuantitas pada kartu pengambilan dan
slip pengepakan.
Beberapa tempat pemeriksaan dibuat dan dokumen pengiriman dipersiapkan.
3. Penagihan dan Piutang Usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan :
Penagihan ke para pelanggan.
Memelihara data piutang usaha.
Pengecualian yaitu dalam mencatat Penyesuaian rekening dan penghapusan
(piutang tak tertagih).
Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan Informasi dari aktivitas
penagihan dan piutang usaha ini adalah dengan mempertimbngkan beberapa hal
yang mungkin terjadi seperti di bawah ini :
Penagihan yang akurat sangat penting dan membutuhkan informasi
yang mengidentifikasi item dan kuantitas.
Faktur penjualan memberitahukan pelanggan dari jumlah yang harus
dibayar dan di mana untuk mengirim pembayaran.
Sebuah laporan bulanan merangkum transaksi yang terjadi dan
menginformasikan pelanggan dari saldo rekening mereka saat ini.
Sebuah memo kredit kewenangan departemen penagihan untuk kredit
account pelanggan.
Persediaan, piutang dagang, dan file buku besar diperbaharui pada
waktu ini.
Untuk memperoleh aliran penerimaan kas yang lebih seragam, banyak
perusahaan menggunakan proses yang disebut Penagihan berdaur. Ada beberapa
jenis sistem penagihan antaralain :
Dalam sistem setelah penagihan, faktur dipersiapkan setelah
confirmasi bahwa barang-barang dikirim.
Dalam sistem pra penagihan, faktur dipersiapkan (tetapi tidak dikirim)
sesegera pesanan disetujui.
4. Penagihan Kas
Menangani kiriman uang pelanggan.
Menyimpannya ke bank.
Bagian yang terlibat dalam aktivitas ini adalah Kasir dan bagian piutang
dagang. Keputusan-keputusan penting dan Kebutuhan Informasi pada aktivitas ini
antaralain :
Pentingnya pengurangan pencurian kas.
Fungsi penagihan piutang dagang seharusnya tidak mempunyai akses fisik
ke kas atau cek.
Fungsi piutang dagang harus mampu mengidentifikasi sumber suatu
pengiriman uang dan faktur aplikasi harus dikredit.
Adapun Dokumen, catatan, dan prosedur yang mungkin akan di jadikan sebagai
bukti dari hasil transaksi ini adalah :
Cek diterima dan dikirim (disimpan).
Daftar pengiriman uang dipersiapkan dan dimasukkan secara on-line
pelanggan, nomor faktur, dan jumlah setiap pembayaran.
Sistem ini melakukan sejumlah on-line cek edit untuk memverifikasi
keakuratan entri data.
2.3 Tujuan siklus Pendapatan
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat
dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Untuk dapat mencapai tujuan ini, pihak
manajemen harus membuat beberapa keputusan penting antaralain :
1. Mengetahui sejauh mana produk dapat dan harus disesuaikan dengan tiap
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Mengontrol banyak persediaan yang harus dimiliki dan tempat untuk persediaan
tersebut.
3. Menggunakan cara yang tepat dalam mengirimkan barang dagangan kepada para
pelanggan.
4. Menentukan banyaknya kredit yang seharusnya diberikan ke tiap pelanggan.
5. Menentukan syarat-syarat kredit yang seharusnya diberikan kepada pelanggan.
6. Menentukan cara pembayaran pelanggan sehingga dapat diproses untuk
memaksimalkan arus kas.
2.4 Kebutuhan Informasi dan Prosedur
SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data kegiatan bisnis
agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Untuk itu
SIA harus menyediakan informasi operasional yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi-fungsi
berikut ini:
a. Merespons pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan.
b. Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak.
c. Menentukan ketersediaan persediaan.
d. Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan.
e. Menentukan harga produk dan jasa.
f. Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi.
g. Memilih metode untuk mengirim barang.
Kebutuhan informasi mengenai penilaian Kinerja yang seharusnya disediakan SIA antaralain :
a. Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirim pesanan
c. Persentase penjualan yang membutuhkan pemesanan ulang
d. Kepuasan pelanggan
e. Analisis pangsa pasar dan tren penjualan
f. Analisis profitabilitas berdasarkan produk, pelanggan, dan area penjualan.
g. Volume penjualan dalam dolar dan jumlah pelanggan
h. Keefektifan iklan dan promosi
i. Kinerja staf penjualan
j. Pengeluaran piutang ragu-ragu dan kebijakan kredit
Ada pula kebutuhan Informasi yang lampau dan yang saat ini yang diperlukan agar
menajemen dapat membuat keputusan strategis, antaralain :
a. Menentukan harga produk dan jasa,
b. Menetapkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi,
c. Memutuskan jangka waktu kredit yang ditawarkan,
d. Menentukan kebutuhan pinjaman jangka pendek,
e. Merencanakan kampanye pemasaran yang baru.
2.5 Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
Di dalam siklus pendapatan, Sistem Informasi Akuntansi yang didesain dengan baik
harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan
perusahaan tersebut akan tercapai sesuai target adapun cara yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Proses /Aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan
Entri pesanan penjualan 1. pesanan pelanggan yang
tidak lengkap atau tidak
akurat
Pemeriksaan edit entri data
2. Penjualan secara kredit ke
pelanggan yang memiliki catt.
Kredit buruk
Persetujuan kredit oleh manajer bag.
Kredit bukan oleh fungsi penjualan:
catt yang akurat atas saldo rek.
pelanggan
3. Legitimasi pesanan Ttd diatas dokumen kertas, ttd
digital dan sertifikat digital untuk e-
biz
4. Habisnya persediaan, biaya
penggudangan, dan
pengurangan harga
Sistem pengendalian persediaan
Pengiriman 5. Kesalahan pengiriman:
barang dag., jumlah dan
alamat yang salah
Rekonsiliasi pesanan penjulana
dengan kartu pengambilan dan slip
pengepakan: pemindai kode garis
Pengendalian aplikasi entri data
6. Pencurian persediaan Batasi akses fisik ke persediaan
Penagihan dan piutang
usaha
7. Kegagalan untuk menagih
pelanggan
Pemisahan fungsi pengiriman dan
penagihan
8. Kesalahan dalam penagihan Pengendalian edit entri data
Daftar harga
9. Kesalahan dalam
memasukkan data ketika
memperbarui piutang usaha
Rekonsiliasi buku pembantu piutang
usaha dengan buku besar: laporan
bulanan ke pelanggan
Penagihan kas 10. Pencurian kas Pemisahan tugas; minimalisasi
penanganan kas; kesepakatan
lockbox; konfirmasikan pengesahan
dan penyimpanan semua
penerimaan
Rekonsiliasi periodic laporan bank
dengan catt seseorang yang tidak
terlibat dalam pemrosesan
penerimaan kas
Masalah -
masalahpengendalian
umum
11. Kehilangan data Prosedur cadangan dan pemulihan
dari bencana; pengendalian akses
(secara fisik dan logis)
12. Kinerja yang buruk Persiapan dan tinjauan laporan
kinerja
2.6 Prosedur Manual dalam Sistem Pemesanan Penjualan
A. Penjualan Kredit
1. Departemen Penjualan
Proses yang pertama dari penjualan terdapat pada departemen penjualan yang dimana
departemen ini akan mencatat jenis barang dan kuantitas barang dagang yang akan
dipesan oleh pelanggan.
2. Departemen Kredit
Pada departemen ini memiliki proses awal yaitu melakukan transaksi persetujuan
yang dimana dengan melihat kelayakan dari pelanggan dalam hal pembelian kredit
terhadap pelanggan tersebut. Dalam memutuskan sifat / jenis pemeriksaan akan
disesuaikan dengan kondisi nyata pada saat terjadinya penjualan.
3. Departemen Pengiriman
Tugas dari departemen ini adalah mengirimkan barang yang dipesan ke pelanggan.
Pada proses ini, departemen pengiriman menerima surat jalan dan dokumen
pengiriman barang dagangnya. Kemudian departemen ini memberikan dokumen
pengiriman beserta barang yang dipesan kepada pelanggan tersebut.
4. Prosedur Gudang
Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang 9 stock release
disebut juga tiket pengambilan) dari pesanan penjualan ke bagian gudang.
5. Departemen Penagihan
Bagian Penagihan menerima dua buah dokumen untuk kemudian disatukan menjadi
suatu faktur. Dokumen tersebut adalah tembusan SO yang diterima dari bag.
Penjualan dan Nota Pengiriman yang diberikan oleh bag. Pengiriman. Bag. Penagihan
kemudian membandingkan dan menjumlah semua biaya yang terjadi untuk kemudian
membuat faktur yang sesuai.
6. Departemen Pengendalian Persediaan
Departemen pengendalian persediaan menggunakan dokumen pengeluaran barang
untuk memperbaruinakun buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary
ledger).
7. Departemen Piutang Dagang
Tugas dari departemen ini adalah memposting data salinan buku besar pesanan
penjualan ke buku besar tambahan piutang. Sehingga dengan adanya departemen ini
akan memudahkan perusahaan mengetahui seberapa besar piutang yang dimilikinyan
dan mengetahui pelanggan mana yang belum melunasi utangnya.
8. Departemen Buku BesarUmum
Pada departemen ini,semua jenis dokumen akan diberikan dan akan diolah. Data yang
terkait adalah dokumen jurnal dari departemen penagihan dan departemen
pengawasan persediaan. Selain itu juga ringkasan rekening dari departemen piutang.
Hal ini dilakukan pada saat penutupan periode pemrosesan.
B. Retur Penjualan Disebabkan oleh beberapa hal,antara lain :
1. Penjual mengirim barang yang salah
2. Barang yang dikirim ternyata rusak/cacat
3. Barang tersebut rusak pada saat pengiriman
4. Penjual terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena
penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengiriman tersebut
Adapun Prosedur retur penjualan :
a. Departemen penerimaan barang
Ketika barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung, memeriksa dan
menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan barang tersebut.
b. Departemen penjualan
Saat menerima slip retur barang, staf penjualan menyiapkan memo kredit.
Dokumen ini merupakan alat yang sah bagi pelanggan untuk menerima
pembayaran atas barang yang dikembalikan.
c. Departemen kredit
Manajer kredit mengevaluasi kondisi pengembalian dan membuat keputusan
untuk memberikan atau menolak pengembalian tersebut.
d. Departemen penagihan
Staf penagihan menerima memo kredit dari departemen penjualan dan
mencatat kredit tersebut dalam jurnal penjualan sebagai entri kontra.
e. Departemen pengendalian persediaan dan piutang dagang
Staf pengendalian persediaan menyesuaikan catatan persediaan dan
meneruskan memo kredit ke departemen piutang, dimana rekening pelanggan
akan disesuaikan.
f. Departemen buku besar umum
Staf departemen umum menerima voucher journal dari departemen penagihan
dan pengendalian persediaan serta rangkuman akun dari departemen piutang
dagang.
C. Penerimaan Kas
Departemen penerimaan
kas Kasir meverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan permintaan
pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan
dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini.
Departemen piutang dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan prosespembukuan permintaan pembayaran
pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.
Departemen buku besar
Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen
penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang.
D. Departemen kontroler
Secara berkala(mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler mencocokkan
penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini :
1. Salinan dari daftar permintaan pembayaran
2. Slip setoran bank yang diterima dari bank
3. Voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
Laporan keuangan yang dicatat :
a. Jurnal khusus (jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum untuk
mencatat memo kredit)
b. Buku pembantu piutang dagang
c. Buku pembantu penjualan.
d. Buku besar
Kategori file :
a. File pesanan penjualan terbuka Adalah file pesanan pelanggan yang belum terpenuhi
b. File referensi data hargaAdalah daftar harga setiap barang dagangan
c. File sejarah penjualanAdalah file dari transaksi penjualan yang sudah selesai
d. File laporan pengirimanMenyebutkan barang – barang yang dikirim untuk periode
tertentu
e. File memo kredit
f. Salinan dari memo kredit yang telah dibukukan kea kun pelanggan.
2.7 Prosedur Berbasis Komputer dalam Sistem Pemesanan Penjualan
Prinsip pembukuan pada sistem berbantuan komputer sama dengan sistem manual.
Komputer berfungsi untuk mengotomatisasikan pekerjaan manual dan untuk memungkinkan
penyajian laporan secara lebih cepat, lengkap, dan terpercaya. Pada sistem berbantuan komputer
arsip pembukuan dalam bentuk file atau data-base. Data base adalah kumpulan file.
1. Kategori – kategori file :
a. File transaksi (transaction file), file ini berisi data transaksi tertentu, misalnya
transaksi penjualan, penerimaan kas, dan retur penjualan. Data pada file transaksi
digunakan sebagai basis pemutakhiran file induk (master file).
b. File induk (master file), file ini berisi data lengkap setiap pelanggan dan tersedia
untuk seluruh pelanggan.
c. Mengotomatiskan Pemrosesan Pesanan Penjualan Dengan Teknologi Batc
2. Pemasukan data Proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen
pemberitahuan pengiriman dari departemen pengiriman. Dokumen ini merupakan
salinan dari pesanan dari penjualan yang berisi informasi tentang jumlah unit yang
dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan.
3. PengeditanSistem penjualan batch dilakukan secara berkala. Bergantung pada volume
transaksi dan kebutuhan akan informasi terbaru, hal ini bisa dijalankan satu kali saja
pada hari kerja atau beberapa kali per hari.
4. Prosedur pembaruan Proses pembaruan akses langsung dengan menggunakan data
percontoh. Mulai dari bagian atas file pesanan penjualan yang diedit, program
pembaruan memasukkan transaksi pertama ke record buku besar pembantu
persediaan dan piutang dagang dengan menggunakan kunci sekunder(nomor
persediaan dan nomor akun) untuk mencari record yang sesuai secara langsung.
Record transaksi dicatat dalam jurnal, dan program kemudian pindah ke transaksi
selanjutnya dan mengulangi proses ini.
Rekayasa Ulang Pemrosesan Pesanan Penjualan dengan Teknologi Real-Time
a. Prosedur Pemrosesan Transaksi
1. Prosedur penjualan
Pada pemrosesan secara real time, staf penjualan menerima pesanan dari pelanggan
dan memproses setiap transaksi secara terpisah pada saat itu
2. Prosedur pergudangan
Terminal komputer staf pergudangan segera mencetak dokumen pengeluaran barang
yang akan dikirim secara elektronik.
3. Departemen pengiriman
Staf pengiriman mencocokkan barang, dokumen pengeluaran barang, dan slip
pengepakan yang dibuat oleh terminal komputer.
Kelebihan Pemrosesan secara real time :
a. Pemrosesan rel-time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan.
b. Pemrosesan real-time dapat memberikan perusahaan keunggulan bersaing di pasar
c. Prosedur manual cenderung menghasilkan kesalahan administrasi, seperti kesalahan pada
nomor akun, nomor persediaan yang tidak valid, dan kesalahan dalam perhitungan harga.
Prosedur Penerimaan Kas Otomatis
1. Ruang penerimaan dokumen
Ruang penerimaan dokumen memisahkan cek dengan permintaan pembayaran dan
menyiapkan daftar pembayaran.
2. Departemen penerimaan kas
Staf penerimaan kas mencocokkan cek dan daftar pembayaran dan menyiapkan slip
setoran.
3. Departemen piutang dagang
Staf departemen piutang dagang menerima dan mencocokkan dokumen pembayaran dan
daftar pembayaran.
4. Departemen pemrosesan data
Pada akhir hari kerja, program batch mencocokkan voucher jurnal dengan file transaksi
penerimaan kas dan memperbarui buku besar pembantu piutang dagang dan akun
pengendali buku besar umum.
Transaksi dan Dokumen
Transaksi Dokumen
Penjualan Kredit
Pesanan penjualan (sales order)
Nota pengiriman (shipping notice)
Faktur penjualan (sales invoice)
Penjualan tunai Nota penjualan (sales ticket)
Penerimaan kas Bukti pembayaran (remittance advise)
Retur penjualan Memo kredit (credit memo)
Potongan piutang Memo kredit (sales allowance adalah
pengurangan terhadap piutang karena adanya
(Sales allowance) barang rusak tanpa pengembalian barang)
Penghapusan piutang Memo dan daftar umur piutang (memo and aged
accounts receivable trial balance)
2.8 Aplikasi Siklus Pendapatan
1. Sistem Penagihan Piutang
a. Postbilling system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat setelah diperoleh
konfirmasi bahwa barang telah dikirimkan. Sistem ini umum digunakan pada
perusahaan manufaktur, di mana sering terjadi selisih waktu antara penerimaan order
penjualan dengan pengiriman barang
b. Prebilling system, dalam sistem ini faktur penjualan dibuat (tetapi tidak dikirimkan)
setelah order penjualan disetujui (misalnya setelah kredit disetujui dan barang
tersedia). Persediaan barang dagangan, piutang dagang, dan buku besar
dimutakhirkan bersamaan dengan pembuatan faktur.
2. Sistem Piutang Dagang
Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibar dari
timbulnya transaksi penjulan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi
piutang dagang, yaitu :
a. Pemrosesan akun terbuka ,Dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur
pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur –
faktur yang belum dilunasi.
b. Pemrosesan saldo, Nota – nota pelanggan dibebankan ke saldo total piutang
pelanggan dan bukan ke faktur – faktur pelanggan.
Pengolahan piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalam
suatuperusahaan. Perusahaan bidang keuangan skala besar baik ituasuransi atau
perbankan dapat memiliki rekening piutang terpisah yangsangat besar jumlahnya.
Terkadang timbul kendala permrosesan dalam halwaktu, sehingga tidak jarang
perusahaan menggunakan kebijakan rencana penagihan bersiklus (cycling billing plan),
dimana arsip piutang dagang dipisahkan baik itu secara alfabet atau nomor rekening.
Penagihan piutang dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi 3
atau 4 periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung
jugamempengaruhi lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanyapelanggan
akan segera membayar hutang tidak lama setelah menerima surat tagihan dari
perusahaan.
3. Retur dan Potongan Penjualan
Rekening ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barangyang telah dijual.Hal
ini disebabkan diantaranya adalah kerusakanbarang, penyusutan jumlah, kekeliruan
pencatatan, dsb. Jumlahbarang yang diretur atau dikembalikan akan mengurangi
jumlahtransaksi yang terjadi. Jumlah potongan atau pengurangandinegosiasikan antara
pelanggan dengan tenaga penjual dan harusditelaah dan disahkan oleh pihak yang
independen, misalnya departemen kredit
4. Penghapusan Piutang dagang
Fokus utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudahjatuh tempodan
benar-benar sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yangmungkin bisa dilakukanagar
penghapusan piutang tidak terjadi misalnya adalah dengan surat peringatan,surat tindak
lanjut atau agen penagihan.
2.9 Laporan Siklus Pendapatan
Sistem aplikasi dalam siklus pendapatan menghasilkan tiga jenis laporan,yaitu :
1. Laporan control
Sistem akuntansi menghasilkan laporan control selama sistem itu memproses
perubahan ganda terhadap suatu file. Laporan control mungkin membuka transaksi,
jumlah total atau sejumlah transaksi atau daftar perubahab yabg dibuat selama
pemeliharaan file.
2. Daftar
daftar semua transaksi dari jenis tertentu yang diproses selama periode pemrosesan
tunggal. Daftar merupakan komponen yang penting pada system akuntansi sebab
daftar itu menyediakan audit yang dimana daftar itu mengijinkan auditor untuk
menghubungkan transaksi catatan dokumen dengan neraca rekening buku besar
umum yang meringkasnya.
3. Laporan khusus, Dibagi menjadi 4, yaitu :
A. Laporan pelanggan
Laporan pelanggan merupakan daftar dari semua transaksi pada rekening
pelanggan selama periode waktu tertentu. Banyak perusahaan mengirim
rekening pada masing – masing pelanggan aktif secara bulanan. Hal ini
menunjukkan penjualan yang ditujukan pada pelanggan, karena rekening
terakhir, pembayaran yang diterimadan keseimbangannya masih dimiliki oleh
pelanggan itu.
Rekening bulanan memiliki 2 manfaat, antara lain :
a. Rekening itu memungkinkan para pelanggan untuk memonitor transaksi
dalam rekeningnya. Hal ini mungkin membuka kesalahan atau
ketidakteraturan yang dideteksi oleh prosedur control dalam sistem
akuntansi.
b. Rekening itu mengingatkan pelanggan supaya membayar rekeningnya
lebih cepat.
B. Neraca percobaan piutang tersimpan
Merupakan daftar semua pelanggan dan keseimbangan yang mereka miliki
pada tanggal tertentu. Ketika neraca percobaan tersimpan, masing – masing
saldo pelanggan dikategorikan menurut berapa lama hal ini ada.
C. Daftar pengiriman uang
Suatu daftar pengiriman uang menjumlahkan semua arus dan cek yang
diterima selama satu hari. Hal ini menjadikan control total atas tanda terima
kas, mencegah pencuri, dan menjadikan yakin bahwa tidak ada tanda terima
yang hilang sebelum dikreditkan terhadap rekening pelanggan.
D. Laporan analisis penjualan
Dari file akuntansi yang ada dalam siklus pendapatan, aplikasi analisis
penjualan menghasilkan berbagai laporan kinerja manajemen. Dan aplikasi
analisis ini meringkas pendapatan penjualan, harga, batas keuntungan oleh
pelanggan, produksi, pelayanan penjualan, atau oleh wilayah penjualan.
Laporan analisis juga memungkinkan manajemen marketing untuk
mengevaluasi keuntungan produksi, kinerja personel penjualan atau akibat
dari iklan atau promosi khusus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.Siklus Pendapatan
merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualanotorisasi kredit, pengambilan
barang, penerimaan barang, penagihan sampai denganpenerimaan kas.
Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
a. Mengambil pesanan pelanggan
b. Persetujuan kredit
c. Memeriksa ketersediaan persediaan
d. Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang, yang mencakup :
a. Pengambilan dan pengepakan pesanan
b. Pengiriman pesanan.
3. Penagihan dan piutang usaha, yang mencakup :
a. Penagihan
b. Pemeliharaan data piutang usaha
c. Pengecualian yaitu dalam mencatat Penyesuaian rekening dan penghapusan
(piutang tak tertagih).
4. Penagihan kas, yang mencakup :
a. Menangani kiriman uang pelanggan, dengan cara di simpan sebagai kas.
b. Menyimpannya ke bank menjadi simpanan perusahaan
Pengendalian : Tujuan, Ancaman Dan Prosedur
Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan
pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai :
Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
Semua transaksi dicatat dengan akurat.
Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).
Ringkasan pengendalian siklus pendapatan
Aktivitas Pengendalian
Pemrosesan Penjualan Penerimaan Kas
Otorisasi transaksi Pemeriksaan kreditKebijakan retur barang
Daftar permintaan pembayaran (pradaftar kas)
Pemisahan penugasan
Kredit dipisah dari pemrosesan, pengendalian persediaan dipisah dari gudang, buku besar pembantu piutang dagang dipisah dari buku besar umum
Penerimaan kas dipisah dari piutang dagang dan akun kas, buku besar pembatu piutang dagang dipisah dari buku besar
Supervisi Ruang penerimaan dokumen
Catatan akuntansi
Pesanan penjualan, jurnal penjualan, buku besar pembantu piutang dagang, pengendali piutang dagang (buku besar umum), buku besar pembantu persediaan, pengendalian persediaan, akun penjualan (buku besar umum)
Permintaan pembayaran, cek, daftar permintaan pembayaran, jurnal penerimaan kas, buku besar pembantu piutang dagang, akun pengendali piutang dagang, akun kas
Akses Akses fisik ke persediaan, akses ke catatan akuntansi di atas
Akses fisik ke kas, akses ke catatan akuntansi di atas
Verifikasi independen
Departemen pengiriman, departemen penagihan, buku besar umum
Penerimaan kas, buku besar umum, rekonsiliasi bank
DAFTAR PUSTAKA
http://uhungmaa.blogspot.com/2012/01/tugas-ke-5-aplikasi-siklus-pendapatan.html
http://ilfen.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-pendapatan.html
http://ilhamposts.blogspot.com/2012/11/siklus-pendapatan.html
www.wikipedia.com
APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN
NAMA KELOMPOK :
Ahmad Sulaiman (28211102)
Rizki Afriansyah (26211321)
Muhamad Febriyadi (28211203)
Suherman ( 27211898)
Tito Rifki Darmawan (28211385)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
DEPOK