Makalah Abortus.doc
Transcript of Makalah Abortus.doc
ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INCOMPLET TERHADAP Ny. S DI RS. MARGA HUSADA TAHUN 2012
BAB. I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu kejadian penting pada setiap pasutri dan merupakan awal dari kehidupan seorang manusia. Selayaknya kehamilan disiapkan dengan matang dari kesehatan ibu dan buah hati. Saat inipun ibu sudah harus diberi pengertian bagaimana seharusnya ia menjaga kondisi tubuh untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Kehamilan itu sendiri adalah hasil pertemuan antara sel telur dengan sel sperma disaluran tuba fallopi dan membentuk sebuah janin. Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali perkembangan kehamilan mendapat gangguan seperti pendarahan, gangguan perdarahan yang sering timbul pada awal kehamilan salah satunya adalah abortus. Abortus adalah penghentian sebelum janin dapat hidup.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh American Collage of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dilakukan bahwa sekitar 15% kehamilan mengalami keguguran, sedangkan data lain menyebutkan bahwa janinnya sekitar 15-40% dari kehamilan yang terjadi. Angka sebenarnya mungkin lebih besar, karena bisa saja keguguran terjadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dirinya hamil. Dari jumlah tersebut sekitar 60-75% angka keguguran terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu.
Abortus bila tidak ditangani dengan baik maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat sampai syok dan berakhir dengan kematian. Selain itu juga akan mengakibatkan perforasi, infeksi dan tetatus serta payah ginjal akut. Untuk mengatasi masalah perdarahan dilakukan tindakan asuhan kebidanan rehidrasi cairan dan transfusi darah.
Dengan adanya fenomena di atas penulis tertarik untuk mengelola klien dengan masalah abortus. B. TUJUAN PENULISAN1. Tujuan umum Memperoleh gambaran hasil pengelolaan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus incompletus di RS Marga Husada Pati. 2. Tujuan khusus
Memperoleh gambaran tentang :a. Gambaran hasil pengkajian pada pasienb. Gambaran prioritas tindakan asuhan kebidanan untuk
mengatasi masalah dengan abortusc. Gambaran perencanaan tindakan asuhan kebidanan untuk
mengatasi masalah yang munculd. Gambaran tindakan asuhan kebidanane. Gambaran hasil dari tindakan kebidanan yang telah
dilakukan.
BAB.II TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Abortus Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortusA. EASTMEN : Abortus ialah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.B. JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu.C. HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum siap. (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)2. Etiologi Abortus (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)
Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah :A. Kelainan ovum . Menurut HERTIG dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus spontan, maka 48,9% disebabkan karena ovum yang patologis ; 3,2% disebabkan oleh kelainan letak embriio, dan 9,6% disebabkan karena plasenta yang abnormal.Pada ovum abnormal 6% diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum, berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelaninan ovum (50-80%)B. Kelainan genetalia ibu Misalnya pada ibu yang menderita :
a. Anomali kogenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis dll) b. Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fisaka
c. Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi
dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya
progesterone atau estrogen, endometritis, mioma,
submucosa
d. Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola)
e. Distosio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor
pelvis.
C. Gangguan sirkulasi plasenta Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis,
hipertensi,toksemia gravidarum, anomali plasenta, dan
endometritis oleh karena lues. D. Penyakit-penyakit ibu Misalnya pada : a. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti
pneumonia, tifoid, pielitis, rubeola, demam malta dan
sebagainya. Kematian fetus dapat disebabkan karena
toksin dari ibu atau infasi kuman atau virus pada fetus. b. Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alkohol dan lain-lain c. Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis,
penyakit paru berat, anemia gravis. d. Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme,
hipertiroid, kekurangan vit A, C atau E, diabeters melitus.E. Antagonis Rhesus Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta
merusakdarah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus
yang berakibat meninggalnya fetus.F. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrofis, atau faktor
servixs, yaitu inkompetensi serviks, servisitis.G.Perangsang pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi;
umpamamanya: sangat terkejut, obat-obat uterotonika,
ketakutan, laparotomi, dan lain-lain. Atau dapat juga karena
trauma langsung terhadap fetus; selaput janin rusak langsung
trauma instrumen, benda dan obat-obatan.H. Penyakit Bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC,
anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis,
keracunan (alkohol, nikotin, pada, dll) sinar rontgen,
avitaminosis.
FrekuensiDiperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15%. Namun demikian, frekuensi keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit.Menurut SIEGLER dan EASTMAN, abortus terjadi pada 10% kehamilan. Menurut EASTMAN, 80% dari abortus terjadi pada bulan ke 2-3 kehamilan, sementara SIEMENS mendapatkan 76% (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002).
3. Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas 2 bagian : A. Abortus spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-
faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata
disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
B. Abortus Provakotus (induced abortion)
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai
obat -obatan maupun alat-alat. Abortus ini lalu dibagi lagi
menjadi
a. Abortus medisinalis (abortus theraupetica)
Adalahabortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan
bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu
(berdasarkan indikasi medis), biasanya perlu mendapat
persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli. b.Abortus kriminalis
Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
4. Klinis Abortus Spontan
Dapat dibagi atas :
A. Abortus kompletus (keguguran lengkap) : artinya seluruh
hasilkonsepsi dikeluarkan, sehingga rongga rahim kosong.
Terapi:Hanya dengan uterotonika
B. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) : hanya sebagian
dari konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah
desi dua atau plasenta.
Gejala:Didapat antara lain adalah aminore, sakit perut, dan
mules-mules, perdarahan yang sedikit atau banyak dan
biasanya berupa stosel(darah beku),sudah ada keluar fetus
atau jaringan.
Terapi :Bila ada tanda tanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan transfusi darah. Kemudian keluarkan
jaringansecepat mungkin dengan metode digital dan
kuretasesetelah itu beri obat obat uterotenika dan
antibiotic.
C. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan astium
sudah terbuka dan ketuban yang teraba.
Kehamilan ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Terapi:seperti abortus inkompletus
D. Abortus Iminens (Keguguran membakat)
Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan
memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodika serta
istirahat. Kalau perdarahan setelah beberapa minggu masih
adamaka perlu ditentukan apakah kehamilan masih baik
atau tidak. Kalau reaksi kehamilan 2 kali berturut-turut
negatife maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret)
E.Missed Abortion
Adalahkeadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih. Fetus yang meninggal ini
a.bisa keluar dengan sendirinya dalam 2-3 bulan sesudah
fetus mati
b.bisadireabsorbsi kembali hingga hilang.
c .Bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut : fetus
papyraceus
d.bisajadi mola karnosa, dimana fetus yang sudah mati
1minggu akan mengalami degenerasi dan air ketubannya
diresorbsi.
F.Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keadaan
dimanapenderita mengalami keguguran berturu-turut
3kali atau lebih. Menurut HERTIG abortus spontan terjadi
dalm 10% dari kehamilan dan abortus habitualis 3,6
9,8% dari abortus spontan
G.Abortus infeksiosus dan abortus septik : Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai
infeksi genital.
Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat
denganpenyebaran kuman atau toksinnya ke dalam
peredaran darah atau peritoneum, hal ini sering
ditemukan pada abortus inkompletus, atau abortus
buatan, terutama yang kriminalis tanpa memperhatikan
syarat-syarat asepsis dan antisepsis. Bahkan pada
keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim.
5. Komplikasi Abortus
A. Perdarahan (hemorrhage) B.Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase
yang dilakukan oelh tenaga yang tidak ahli. C. Infeksi dan tetanus D. Payah ginjal akut E. Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh : a. Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik b. Infeksi berat atau sepsis disebut syok septik atau
endoseptic.
BAB. III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP Ny. S DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RS MARGA HUSADA PATI TAHUN 2012
I. Pengkajian secara auto anamnesa
Hari/ tanggal : Kamis, 9 Februari
Jam : 07.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung jawab Nama Istri
: Ny. S
Nama Suami: Tn. Yuma Umur
: 20 tahun
Umur
: 45tahun Agama
: Islam
Agama
: Islam Suku
: Jawa
Suku
: Jawa Pendidikan
: SMK
Pendidikan
:SMA Pekerjaan
: Ibu rumah tanggaPekerjaan
: SWASTA Alamat
: Ds. Kranggan I/3
Alamat
: Ds.Kranggan 3. Keluhan Utama Ibu datang kiriman bidan dengan hamil 3 bulan mengeluarkan
darah dari jalan lahir.4. Riwayat Perkawinan Usia Menikah
: 20 tahun Lama menikah
: 5 bulan Banyaknya menikah: 1 kali5. Riwayat Menstruasi Menarche
: 12 tahun Siklus
: 30 hari Lamanya
: 6-7 hari Banyaknya
: 3 x ganti softex Keluhan
: Tidak ada6. Riwayat persalinan lalu Ibu baru hamil ini 7. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT
: 15 Nopember 2011 HPL
: 22 Agustus 2012 ANC
: TM I x ImunisasiTT: belum
8. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga a. Data kesehatan ibu Ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit, penyakit keturunan
tidak ada, tidak ada penyakit menular b. Data kesehatan keluarga Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakitmenular dan keturunan.9. Pola Kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi Sebelum hamil : Makan 2-3 x/hari dengan porsi sedang,
1 piring nasi, lauk 1 potong tempe/tahu, atau, dengan
1 mangkuk kecil sayur, dan 7-8 gelas air putih perhari Saat hamil : Ibu makan 2 x/hari dengan porsi nasi sedikit,
lauk kadang mau kadang tidak, minum air putih 4-5
gelas hari. b. Eliminasi Sebelum hamil : BAB 1 x sehari, BAK 5-6 x sehari Saat hamil : BAB kadang ya kadang tidak, BAK 3-4 x sehari c. Personal hygiene Sebelum hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore Saat hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore d. Pola istirahat Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1-2
jam/hari Saat hamil : Tidur malam 6 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari e. Seksualitas Seksualitas antara ibu dan suaminya 3x seminggu 10. Riwayat Kontrasepsi Ibu belum pernah menggunakan kontrasepsi11. Riwayat Psikologi pasien a. Apakah kehamilan ini direncanakan : ya b. Respon terhadap kehamilan : keluarga senang dengan
kehamilan.
B. DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan umum : KU
: Baik
RR
: 20 x/mt Kesadaran
: Composmetis
S
: 36,50c BB
: Sebelum hamil 48 kg BB
: Saat hamil 49 kg Tinggi badan : 160 cm LILA
: 24 cm TD
: 110/70 mmhg Nadi
: 80 x/mt2. Pemeriksaan fisik Head to toe a. Kepala : Mesocephal b. Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih. c. Hidung : keadaan bersih, tidak ada benjolan hidung d. Mulut: bibir lembab tidak ada sariawan,tdk ada gigi
berlobang. e. Telinga : Keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran f. Leher : Tidak ada pembesaran tyroid dan pemb.vena jugularis g. Dada : Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, belum ada
hiperpigmentasiareola mamae. h. Abdomen : Keadaan pembesaran abdomen sesuai dengan usia
kehamilan.
i. Genetalia : Terlihat darah keluar dari jalan lahir j. Ekstremitas Atas : Bentuk simetris, turgor kulit baik, dapat digunakan
denganbaik, tidak ada kecacatan Bawah : Bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit
baik.3. Palpasi Leopold I : TFU 2 jari di atas simphisis Leopold II : Tidak dilakukan Leopold III : Tidak dilakukan4. Auskultasi Tidak dilakukan5. Perkusi : Reflek patela positif6. Pemeriksaan penunjang USG : Terlihat sisa jaringan hasil konsepsi
C. ASSASEMENT Jam 07.15 wib Ny.S umur 20 tahun G1 P0 A0 Hamil 12 minggu
dengan AbortusIncompletus Masalah Ibu merasa cemas karena keluar darah dari jalan lahir Kebutuhan Penangan segera kondisi pasien
D. PLANINNG / RENCANA TINDAKAN Jam 07.20 Tanggal 9 februari 2012 1.Beritahu ibu tentang kondisi kehamilannya 2.Kolaborasi dokter untuk tindakan selanjutnya 3.Beri ibu infom concent 4. Lakukan pengawasan KU ibu E. IMPLEMENTASI 1. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya mengalami kegugu-
randan masih ada sisa jaringan yang harus dibersihkan
2.Memberi ibu infom concent
3.Melaksanakan advis dokter yaitu Memberi injeksi oxytosin 10 unit secara IM Memberi ibu invitec oral 1tablet untuk diminum Memberitahu ibu untuk puasa sebelum curretage
4. Menyiapkan alat untuk curettage yaitu: Speculum, tenaculum,sonde uterus,busi, sendok curret,
bengkok,kom betadin,kassa steril, handscoon steril,lampu
sorot, air klorin,air DTT,APD,ember tempat kotoran. 5. Membantu dokter dalam pelaksanaan curettage.
6. Melakuka perawatan pasca curettage.
-Mengawasi KU, TTV ibu -Membersihkan darah dari jalan lahir -Membaringkan pasien dengan kepala miring dan tanpa batal
-Memberitahu keluarga untuk tidak makan/minum sebelum
ibusadar
-Memberitahu keluarga ibu boleh pulang kalau kondisi sudah
baik VII. Evaluasi 1. Ibu mengerti kondisinya saat ini 2. Ibu sudah menandatangani surta persetujuan tindakan 3.Ibu sudah dinjeksi oxytosin Ibu sudah minum invitec
Ibusudah minum invitec 4. Alat curettage sudah siap
5. Cureetage sudah dilaksanakan 6. KU Ibu baik TD: 110/70 Mmhg, N: 80x/mt RR: 22x/mt Ibu dibaringkan dengan kepala dimiringkan Ibu tidak diberi makan sampai pasien sadar Ibu masih istirahat diruangan sampai kondisi baik DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Spog. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Jakarta. EGC
Prof. dr. Abdul Bani Saifuddin, Spog. Mph. 2001. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal. Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo
Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo. 1992. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN III PATOLOGIS DI RS MARGA HUSADA PATI KABUPATEN PATILaporan ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi
Praktek Klinik Kebidanan Patologis Pada Semester V
disusun Oleh :
ARI HANDAYANI
NIM : PB.09.2001
ERNA SETYANINGSIH
NIM : PB.09.2005
ISTIKOMAH
NIM : PB.09.2007
KORINGAH
NIM : PB.09.2009
NGATINI
NIM : PB.09.2015
STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
PRODI D-III KEBIDANANJl. Ganesha I Purwosari Kudus
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rumah Sakit Marga Husada Kabupaten Pati merupakan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan Khususnya kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan keluarganya serta masyarakat umum dengan pelayanan yang cukup memadai.
2. Cara kerja pelayanan Rumah Sakit Marga Husada Kabupaten Pati telah disesuaikan dengan standart pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, sehingga meningkatkan suatu pelayanan kesehatan kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan Keluarganya serta masyarakat.
3. Sistem Rumah Sakit yang telah menggunakan komputer sebagai alat bantu register sangat membantu kelancaran dalam pencarian data pasien yang dibutuhkan sewaktu-waktu.
B. Saran
1. Lahan Praktek
a. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan dengan perkembangan saat ini.
b. Pertahankan mutu pelayanan yang telah dilakukan kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan Keluarganya serta masyarakat umum demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
c. Pertahankan keramahan dalam pelayanan di Rumah Sakit Marga Husada Pati.2. Masyarakat
a. Di harapkan pada ibu hamil agar tetap memeriksakan kehamilannya walaupun tidak ada keluhan, kesadaran untuk pemeriksaan kehamilan di tingkatkan.
3. Praktikan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan setelah melaksanakan praktek patologis di Rumah Sakit.
KATA PENGATAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME sehingga kami dapat menyusun laporan ini. Adapun laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas praktek kebidanan patologis di Rumah Sakit Marga Husada Pati Kabupaten Pati.
Dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Mutiara Nilamsari Kepala Rumah Sakit Marga Husada Pati2. Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid) selaku Direktur STIKES Muhammadiyah Kudus
3. Noor Azizah, S.SiT selaku Ka. Jurusan / Prodi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Kudus4. Indah Risnawati, S.SiT selaku Ka. UPT Praktek Klinik STIKES Muhammadiyah Kudus5. Serka Joko Supriyono, Am. Kep. selaku pembimbing Praktek Klinik di Rumah Sakit Marga Husada Pati 6. Seluruh staf Rumah Sakit Marga Husada Pati yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini7. Seluruh staf STIKES Muhammadiyah Kudus8. Suami dan keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungannya untuk kami.9. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan iniBesar harapan kami atas laporan yang tersusun ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.
Atas perhatian dari pembaca, kami mengucapkan terima kasih
Pati, Februari 2012
PenyusunDAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Dafttar isi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................A. Latar Belakang
B. Tujuan penulisan
BAB IITINJAUAN TEORI
I. Pengertian AbortusA. Pengertian Menurut EASTMENB. Pengertian Menurut JEFFCOATC. Pengertian Menurut HOLMERII. Etiologi AbortusA. Kelainan Ovum.B. Kelainan Genetalia Ibu
C. Gangguan Sirkulasi Plasenta
D. Penyakit penyakit Ibu
E. Antagonis Resus
F. Corpus Luteum Atrofis
G. Perangsangan pada Ibu..H. Penyakit Bapak..III. KlasifikaiA. Abortus Spontan
B. Abortus PropokatusIV. Klinis Abortus Spontan
A. Abortus Komletus.
B. Abortus Inkompletus.
C. Abortus Insipiens
D. Abortus Iminens
E. Missed Abortion.
F. Abortus Habitualis..
G. Abortus Infeksiosus
V. Komplikasi Abortus
A. Perdarahan.
B. Perforasi.
C. Infeksi dan Sepsis
D. Payah Ginjal..
E. Syok..
BAB IIITINJAUAN KASUS BAB IVPENUTUP
DAFTAR PUSAKA