Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (7) · 2021. 1. 27. · Bagian Napas Masuk dan Keluar Kāyānupassanā...

29
Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (7) : Perenungan ntang Tubuh Bagian Napas Masuk dan Keluar Kāyānupassanā Ānāpānapabba (MN 10.9)

Transcript of Mahāsatipaṭṭhāna Sutta (7) · 2021. 1. 27. · Bagian Napas Masuk dan Keluar Kāyānupassanā...

  • MahāsatipaṭṭhānaSutta(7):Perenungan tentang Tubuh

    Bagian Napas Masuk dan Keluar

    Kāyānupassanā Ānāpānapabba(MN 10.9)

  • Kathañca pana, bhikkhave, bhikkhu kāye kāyānupassī viharati?

    (Dan bagaimana, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam sebagai pengamat tubuh

    dalam kaitannya dengan tubuh?)

    Idha, bhikkhave, bhikkhu araññagato vā rukkhamūlagato vā suññāgāragato vā

    (Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu pergi ke hutan, atau ke bawah pohon, atau ke

    rumah yang kosong).

  • Nisīdati pallaṅkaṃ ābhujitvā ujuṃ kāyaṃ paṇidhāya parimukhaṃ satiṃ

    upaṭṭhapetvā. (Dia duduk bersila, bertekad untuk

    menegakkan tubuhnya dan menghadirkan perhatian-penuh di sekitar muka).

    So satova assasati, satova passasati. (Dia menarik napas dengan penuh

    perhatian, menghembuskan napas dengan penuh perhatian).

  • Dīghaṃ vā assasanto ‘dīghaṃ assasāmī’ti pajānāti,

    (Menarik napas panjang, dia mengetahui, “Saya menarik napas panjang.”)

    Dīghaṃ vā passasanto ‘dīghaṃ passasāmī’ti pajānāti.

    (Menghembuskan napas panjang, dia mengetahui, “Saya menghembuskan

    napas panjang.”)

  • Rassaṃ vā assasanto ‘rassaṃ assasāmī’ti pajānāti,

    (Menarik napas pendek, dia mengetahui, “Saya menarik napas

    pendek.”)

    Rassaṃ vā passasanto ‘rassaṃ passasāmī’ti pajānāti.

    (Menghembuskan napas pendek, dia mengetahui, “Saya menghembuskan

    napas pendek.”)

  • ‘Sabbakāyapaṭisaṃvedī assasissāmī’ti sikkhati

    (Dia melatih demikian,”Sebagai seseorang yang menyadari seluruh tubuh napas, saya

    akan menarik napas.”)

    ‘Sabbakāyapaṭisaṃvedī passasissāmī’ti sikkhati.

    (Dia melatih demikian,”Sebagai seseorang yang menyadari seluruh tubuh napas, saya

    akan menghembuskan napas.”)

  • ‘Passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ assasissāmī’ti sikkhati,

    (Dia melatih demikian,”Saya akan menarik napas untuk menenangkan

    formasi-tubuh-napas.”)

    ‘Passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ passasissāmī’ti sikkhati.

    (Dia melatih demikian,”Saya akan menghembuskan napas untuk

    menenangkan formasi-tubuh-napas”).

  • Seyyathāpi, bhikkhave, dakkho bhamakāro vā bhamakārantevāsī vā

    (Seperti halnya, para bhikkhu, tukang bubut yang ahli atau orang yang masih

    magang padanya)

    Dīghaṃ vā añchanto ‘dīghaṃ añchāmī’ti pajānāti,

    (Ketika membuat putaran panjang, dia tahu, “Saya membuat putaran

    panjang.”)

  • Rassaṃ vā añchanto ‘rassaṃ añchāmī’ti pajānāti

    (Ketika membuat putaran pendek, dia tahu, “Saya membuat putaran

    pendek.”)

    Evameva kho, bhikkhave, bhikkhu (Demikian pula halnya, para bhikkhu,

    seorang bhikkhu…)

  • Dīghaṃ vā assasanto ‘dīghaṃ assasāmī’ti pajānāti,

    (Ketika menarik napas panjang, dia mengetahui, “Saya menarik napas

    panjang.”)

    Dīghaṃ vā passasanto ‘dīghaṃ passasāmī’ti pajānāti,

    (Ketika menghembuskan napas panjang, dia mengetahui, “Saya menghembuskan napas

    panjang.”)

  • Rassaṃ vā assasanto ‘rassaṃ assasāmī’ti pajānāti,

    (Ketika menarik napas pendek, dia mengetahui, “Saya menarik napas

    pendek.”)

    Rassaṃ vā passasanto ‘rassaṃ passasāmī’ti pajānāti.

    (Ketika menghembuskan napas pendek, dia mengetahui, “Saya menghembuskan

    napas pendek.”)

  • ‘Sabbakāyapaṭisaṃvedī assasissāmī’ti sikkhati

    (Dia melatih demikian,”Sebagai seseorang yang menyadari seluruh tubuh napas, saya

    akan menarik napas.”)

    ‘Sabbakāyapaṭisaṃvedī passasissāmī’ti sikkhati.

    (Dia melatih demikian,”Sebagai seseorang yang menyadari seluruh tubuh napas, saya

    akan menghembuskan napas.”)

  • ‘Passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ assasissāmī’ti sikkhati,

    (Dia melatih demikian,”Saya akan menarik napas untuk menenangkan

    formasi-tubuh.”)

    ‘Passambhayaṃ kāyasaṅkhāraṃ passasissāmī’ti sikkhati.

    (Dia melatih demikian,”Saya akan menghembuskan napas untuk

    menenangkan formasi-tubuh”).

  • Iti ajjhattaṃ vā kāye kāyānupassī viharati,

    (Jadi, dia berdiam sebagai pengamat tubuh dalam kaitannya dengan tubuh

    secara internal).

    Bahiddhā vā kāye kāyānupassī viharati, (Atau dia berdiam sebagai pengamat tubuh dalam kaitannya dengan tubuh

    secara secara eksternal).

  • Ajjhattabahiddhā vā kāye kāyānupassī viharati.

    (Atau dia berdiam sebagai pengamat tubuh dalam kaitannya dengan tubuh secara

    internal dan eksternal).

    Samudayadhammānupassī vā kāyasmiṃ viharati,

    (Atau dia berdiam sebagai pengamat faktor-faktor kemunculan dalam kaitannya dengan

    tubuh).

  • Vayadhammānupassī vā kāyasmiṃ viharati, (Atau dia berdiam sebagai pengamat faktor-faktor kelenyapan dalam kaitannya dengan

    tubuh).

    Samudayavayadhammānupassī vā kāyasmiṃ viharati.

    (Atau dia berdiam sebagai pengamat faktor-faktor kemunculan dan faktor-faktor

    kelenyapan dalam kaitannya dengan tubuh).

  • ‘atthi kāyo’ti vā panassa sati paccupaṭṭhitā hoti

    (Atau perhatian-penuhnya senantiasa dihadirkan, “Ada tubuh!”)

    Yāvadeva ñāṇamattāya paṭissatimattāya

    (Hanya sebatas untuk pengetahuan dan perhatian-penuh semata).

  • Anissito ca viharati, (Dia berdiam tanpa

    bergantung)

    na ca kiñci loke upādiyati. (Dan tidak melekat pada apa

    pun di dunia)

  • Evampi kho, bhikkhave, bhikkhu kāye kāyānupassī viharati.

    (Demikianlah, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam sebagai pengamat

    tubuh dalam kaitannya dengan tubuh).

    Ānāpānapabbaṃ niṭṭhitaṃ (Bagian nafas masuk dan nafas keluar

    selesai)

  • •Demikian pula halnya: Demikianlah, seorang bhikkhu melatih, ketika menarik napas panjang, dia mengetahui, “Saya menarik napas panjang” …dst…berdasarkan napas masuk dan keluar yang mengalir dalam waktu yang sangat singkat di sepanjang lintasan napas.

  • •Berkaitan dengan hal itu, seseorang yang mengamati napas masuk dan keluar merenung, “Bersandar pada apakah napas masuk dan keluar ini?” Bersandar pada landasan. Yang dinamakan landasan adalah tubuh-jasmani. Yang dinamakan tubuh-yang-lahir-dari-bentukan (karajakāya) adalah empat elemen-besar dan materi yang bergantung pada empat elemen-besar. Demikianlah dia mengambil materi. (tattha V.2.319 assāsapassāsakammiko “ime assāsapassāsā kiṃ nissitā? vatthunissitā. vatthu nāma karajakāyo, karajakāyo nāma cattāri mahābhūtāni upādārūpañce”ti evaṃ rūpaṃ pariggaṇhāti).

  • •Dari objek-objek tersebut, dia (kemudian) mengambil fenomena mental, yaitu penta formasi mental yang diawali dengan kontak. (tato tadārammaṇe phassapañcamake nāmanti.)

  • •Setelah mengambil nāma-rūpa demikian, pada saat mencari kondisinya, dia melihat paṭiccasamuppāda (kemunculan yang terkondisi) dari ketidak-tahuan dll, dan mengetahui bahwa nāma-rūpa hanyalah semata-mata kondisi dan dhamma yang muncul dari sebab-sebab; selain itu tidak ada makhluk atau individu. (evaṃ nāmarūpaṃ pariggahetvā tassa paccayaṃ pariyesanto avijjādipaṭiccasamuppādaṃ disvā “paccayapaccayuppannadhammamattamevetaṃ, añño satto vā puggalo vā natthī”ti)

  • •Seorang yogī yang melampaui keraguan ketika mengembangkan vipassanā setelah membuat tiga karakteristik terlihat di nāma-rūpa bersama dengan kondisi-kondisinya secara bertahap mencapai arahatta. (vitiṇṇakaṅkho sappaccayanāmarūpe tilakkhaṇaṃ āropetvā vipassanaṃ vaḍḍhento anukkamena

    arahattaṃ pāpuṇāti).

  • •Praktisi jhāna merenung, “Bersandar pada apakah faktor-faktor jhāna ini?” Bersandar pada landasan. Yang dinamakan landasan adalah tubuh-jasmani; faktor-faktor jhāna adalah batin, tubuh-jasmani adalah materi. Setelah menentukan nāma-rūpa, ketika mencari kondisinya, melihat corak kondisi seperti ketidak-tahuan dll…

  • •…dan mengetahui bahwa nāma-rūpa hanyalah semata-mata kondisi dan dhamma yang muncul dari sebab-sebab; selain itu tidak ada makhluk atau individu.

  • •Secara internal: dia berdiam sebagai pengamat napas masuk dan keluar di dalam tubuhnya sendiri. (attano vā assāsapassāsakāye kāyānupassī viharati)

  • •Secara eksternal: dia berdiam sebagai seseorang yang mengamati napas masuk dan keluar di dalam tubuh orang lain.

  • Selesai