Macam - macam Paragraf
-
Upload
budi-pramono -
Category
Documents
-
view
53 -
download
0
description
Transcript of Macam - macam Paragraf
-
MACAM-MACAM PARAGRAF
Berdasarkan Letak Kalimat Utama :
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana
itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain
sebagai penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri
dengan kalimat topik
Contoh :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
-
Berdasarkan Tujuannya :
1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang
didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat
utama.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya
ada dia.
2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat
kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu
mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat
berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein
yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita
perbanyak meminum susu.
-
4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan
berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)
bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA,
kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua
mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau
pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata adalah dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :
Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak
terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya
mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya
berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah
ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
-
Berdasarkan Pola Pengembangannya :
1. Pola umum-khusus
Pola ini diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum dengan ditandai kata banyak,
umumnya kemudian dijelaskan dengan rincian - rincian.
2. Pola khusus-umum
Pola ini merupakan kebalikan dari pola umum-khusus yaitu diawali dengan rincian -
rincian dan diakhiri pernyataan yang bersifat umum.
3. Pola definisi luas
Pola ini digunakan sebagai usaha penulis untuk memberkan keterangan atau arti terhadap
sebuah kata atau suatu hal.
4. Pola proses
Pola ini merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
5. Pola sebab-akibat
Pola ini dilakukan dengan mencantumkan sebab-sebab suatu hal terjadi dan diikuti dengan
akibat yang ditimbulkan oleh sebab-sebab tersebut.
6. Pola ilustrasi
Pola ini dilakukan ketka ditemukan sebuah gagasan yang masih terlalu umum sehingga
dibutuhkan ilustrasi-ilustrasi yang bersifat konkret.
7. Pola pertentangan dan perbandingan
Pola pertentangan digunakan ketka kita membahas suatu persoalan dengan cara
mengontraskan dengan masalah lain, sedangkan pola perbandingan digunakan ketika
membahas dua hal atau objek berdasarkan persamaan dan perbedaan-perbedaannya.
8. Pola analisis
Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau gagasan yang sifatnya umum ke
dalam perincian-perincian yang logis dan analitis.
9. Pola klasifikasi
Pola ini digunakan untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap
memiliki kesamaan-kesamaan tertentu.
10. Pola seleksi
Pola ini dilakukan dengan cara memilih perbagian dengan didasarkan atas fungsi, kondisi,
atau bentuknya.
11. Pola titik pandang
-
Pola ini dilakukan dengan cara melihat kedudukan pengarang dalam menceritakan atau
melihat sesuatu.
12. Pola dramatis
Pola ini dilakukan dengan cara penceritaan tidak langsung atau melalui dialog-dialog.
13. Analogi
Pola ini dilakukan dengan membandingkan dua benda yang banyak kesamaan sifatnya.
14. Generalisasi
Pola ini dilakukan dengan cara menarik sebuah kesimpulan umum dari beberapa data
yang dimiliki