M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar...

4
BBKSDA JAWA TIMUR Jl. Bandara Juanda Surabaya, 61253 Telp (+62) 31-8667239 Fax (+62) 31-8671985 e-mail:[email protected] INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI CALL CENTER BBKSDA JAWA Timur (Telp, SMS, Whatapps) 082232115200 Materi Sosialisasi Konservasi SERI-PELEPASLIARAN SATWA LIAR 1. Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. 2. Apa yang di maksud pelepasliaran? Pelepasliaran satwa adalah upaya melepasliarkan satwa hasil evakuasi atau hasil rehabilitasi ke habitat alaminya sesuai dengan daerah sebaran jenis atau anak jenisnya. Bentuk pelepasan kembali dapat berupa introduksi, re-introduksi, ataupun re-inforcement. 3. Satwa berasal dari mana yang dapat di lepas liarkan? Satwa-satwa yang dilepasliarkan dapat berasal dari konflik, sitaan, penyerahan masyarakat, bencana alam, satwa terisolir, satwa cidera, lembaga konservasi atau penangkaran. 4. Instansi mana yang di perbolehkan pelepasliaran Satwa Liar? Manajemen Authority Pengelolaan Tumbuhan dan Satwa Liar di Indonesia adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang secara struktural kewenangan tersebut didelegasikan kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Jadi secara langsung instansi yang diperbolehkan melakukan pelepasliaran satwa adalah unit pelaksana teknis Bidang Konservasi Sumber Daya Alam yaitu Balai Besar/ Balai KSDA setempat. 5. Dimana saja Satwa Liar boleh di lepasliarkan? Secara umum kegiatan pelepasliaran satwa dapat dilaksanakan dilokasi habitat alami yang memiliki daya dukung cukup bagi kelangsungan hidup satwa yang dilepasliarkan (kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, hutan lindung, hutan produksi, kawasan ekosistem esensial dan atau areal lainnya yang memiliki nilai konservasi tinggi dan sesuai untuk satwa yang akan dilepaskan kembali). Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan pelepasliaran satwa dapat dikategorikan sebagai berikut: Introduksi adalah proses pelepasliaran satwa liar ke habitat alami yang bukan habitat sebaran alaminya yang dilakukan agar satwa tetap dapat melanjutkan kehidupannya. Re introduksi adalah pelepasan kembali satwa ke habitat yang pernah menjadi sebaran alaminya, tetapi sudah dinyatakan punah agar satwa tetap dapat melanjutkan kehidupannya.

Transcript of M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar...

Page 1: M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air ... alam, kawasan pelestarian

 

 

  BBKSDA 

JAWA TIMUR ㅡ Jl. Bandara Juanda Surabaya, 61253 Telp (+62) 31-8667239 Fax (+62) 31-8671985  e-mail:[email protected]   INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI  

 

CALL CENTER  BBKSDA JAWA Timur (Telp, SMS, Whatapps)  082232115200 

  

 

Materi Sosialisasi Konservasi SERI-PELEPASLIARAN SATWA LIAR  

1. Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? 

Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air,                         dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang                     hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.   

2. Apa yang di maksud pelepasliaran? 

Pelepasliaran satwa adalah upaya melepasliarkan satwa hasil             evakuasi atau hasil rehabilitasi ke habitat alaminya sesuai dengan                 daerah sebaran jenis atau anak jenisnya. Bentuk pelepasan kembali                 dapat berupa introduksi, re-introduksi, ataupun re-inforcement.   

3. Satwa berasal dari mana yang dapat di lepas liarkan? 

Satwa-satwa yang dilepasliarkan dapat berasal dari konflik, sitaan,               penyerahan masyarakat, bencana alam, satwa terisolir, satwa cidera,               lembaga konservasi atau penangkaran.   

4. Instansi mana yang di perbolehkan pelepasliaran Satwa Liar? 

Manajemen Authority Pengelolaan Tumbuhan dan Satwa Liar di               Indonesia adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan             yang secara struktural kewenangan tersebut didelegasikan kepada             Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.  Jadi secara langsung instansi yang diperbolehkan melakukan             pelepasliaran satwa adalah unit pelaksana teknis Bidang Konservasi               Sumber Daya Alam yaitu Balai Besar/ Balai KSDA setempat.    

5. Dimana saja Satwa Liar boleh di lepasliarkan? 

Secara umum kegiatan pelepasliaran satwa dapat dilaksanakan             dilokasi habitat alami yang memiliki daya dukung cukup bagi                 kelangsungan hidup satwa yang dilepasliarkan (kawasan suaka             alam, kawasan pelestarian alam, hutan lindung, hutan produksi,               kawasan ekosistem esensial dan atau areal lainnya yang memiliki                 nilai konservasi tinggi dan sesuai untuk satwa yang akan dilepaskan                   kembali). Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan             pelepasliaran satwa dapat dikategorikan sebagai berikut:  ● Introduksi adalah proses pelepasliaran satwa liar ke habitat alami                 

yang bukan habitat sebaran alaminya yang dilakukan agar satwa                 tetap dapat melanjutkan kehidupannya.  

● Re introduksi adalah pelepasan kembali satwa ke habitat yang                 pernah menjadi sebaran alaminya, tetapi sudah dinyatakan             punah agar satwa tetap dapat melanjutkan kehidupannya. 

 

Page 2: M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air ... alam, kawasan pelestarian

● Re-inforcement adalah pelepasan satwa liar ke habitat alami               dalam rangka menambah populasi satwa tersebut yang telah ada                 sebelumnya di lokasi pelepasliaran. 

 6. Apa saja kemungkinan akibat jika melepasliarkan bukan jenis               

satwa endemik? 

Kemungkinan terburuk yang akan terjadi sebagai dampak dari               kegiatan pelepasliaran satwa bukan jenis endemik adalah akan               timbulnya Invasive Alien Species yang akan menjadi pesaing bagi                 satwa-satwa endemik yang dalam jangka panjang akan dapat               menimbulkan kepunahan bagi spesies-spesies endemik.   

7. Apa saja prinsip-prinsip wajib yang harus dipenuhi dalam               pelepasliaran satwa ?  

Pelepasan kembali satwa liar dalam kondisi hidup sebagaimana               dimaksud dalam Pasal 24, wajib memenuhi prinsip:  a. meningkatkan fungsi dan manfaat konservasi satwaliar tanpa             

mengesampingkan aspek kesehatan, perilaku alami, kekhasan           genetik, status konservasi dan sebaran alaminya; 

b. menurunkan tekanan dan ancaman terhadap satwa liar;  c. menyediakan pilihan jalan keluar yang terbaik melalui tindakan               

perawatan sebelum mengembalikan ke habitat alaminya atau             dalam kondisi tertentu menerapkan eutanasia sebagai langkah             pemusnahan; dan 

d. mengutamakan satwa dengan nilai konservasi tinggi untuk             mendukung program pengelolaan spesies dan kawasan 

 8. Apa saja bentuk/ mekanisme pelepasliaran satwa ?  

a. Langsung (Immediate) Pelepasliaran  dapat dilakukan terhadap satwa yang mengalami konflik dan atau                 pasca penanganan satwa cidera, yang dilakukan pada lokasi               pelepasliaran setelah mendapat rekomendasi kelayakan medis           dan perilaku alami dari tim.  

b. Pelepasliaran tidak langsung  dilakukan terhadap satwa yang tidak dapat langsung dilakukan               pelepasliaran.  

9. Secara Umum, langkah langkah dalam pelepasliaran Satwa Liar? a. Penilaian dan klasifikasi satwa; c. Penyelamatan satwa; dan d. monitoring dan evaluasi. 

 10. Apa saja unsur-unsur yang dinilai atau diklasifikasikan terhadap               

satwa yang akan dilepasliarkan ?  

Terhadap satwa yang akan di lepasliarkan wajib dilakukan penilaian                 dan klasifikasi terkait :  a. Status satwa, yaitu terkait status perlindungan satwa. Apakah               

satwa tersebut termasuk satwa dilindungi apa tidak (berdasarkan               

 

Page 3: M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air ... alam, kawasan pelestarian

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan               Jenis Tumbuhan dan Satwa), Status dalam CITES (Appendiks I, II,                   III atau non Appendiks), serta status berdasarkan kriteria IUCN                 terkait status tren populasinya.  

b. Asal-usul satwa, yaitu terkait asal usul satwa dari berasal dari                   konflik, sitaan, penyerahan masyarakat, bencana alam, satwa             terisolir, satwa cidera, lembaga konservasi atau penangkaran 

c. Penilaian medis dan bioekologi, yaitu terkait kondisi standar               medis dan perilaku alami sesuai taksa satwa yang akan                 dilepasliarkan.  

 

11. Apa Tahapan Tahapan terinci dalam pelepasliaran meliputi apa               saja? 

Dapat disampaikan bahwa tahapan-tahapan pelepasliaran sebagai           berikut:  a. Perencanaan meliputi pembentukan tim pelaksana pelepasan           

kembali memiliki tugas untuk melaksanakan pelepasan kembali             dan monitoring. Tim dalam hal ini adalah menyiapkan               kelengkapan teknis dan administrasi untuk pelepasan kembali             satwa liar.   Kelengkapan administrasi meliputi: dokumen rencana         pelaksanaan, surat perintah tugas dan kelengkapan administrasi             kegiatan pelepasliaran satwa.   Kelengkapan teknis meliputi:  Mobilisasi sumber daya dan logistik terdiri dari kesiapan sumber                 daya manusia tingkat ahli dan terampil, peralatan medik hewan                 portable seperti obat-obatan, peralatan bius, boks pendingin, alat               tangkap, kendaraan, personal use medik hewan dan lain-lain; dan                 kandang angkut, kandang rawat sementara.  Teknis pelepasliaran, meliputi:  ○ kajian lokasi pelepasan kembali termasuk didalamnya aspek             

sosial ekonomi masyarakat; ○ jenis dan taksa satwa; ○ status perlindungan dan status konservasi; ○ asal-usul satwa;  ○ lokasi asal dan sebaran satwa berdasarkan status dan               

habitat (range sebelumnya, di luar range tetapi dalam satu                 kawasan (landscape) atau berbeda kawasan/ landscape; 

○ metode pelepasan kembali; ○ rencana pemantauan paska pelepasan kembali dengan 

menggunakan peralatan seperti GPS Collar, UHF Collar, CHIP, Camera Trap; 

○ penilaian resiko yang disebabkan oleh gagal akibat human               erorr, gagal akibat device error, gagal akibat kondisi               ketidakpastian alam/ habitat; 

○ hasil rekomendasi observasi satwaliar yang meliputi medik             dan perilaku.   

 

Page 4: M a t e r i S o s i a lis a s i Ko ns e rva s i · Apa yang di maksud dengan Satwa Liar? Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat, dan atau di air ... alam, kawasan pelestarian

 b. Pelaksanaan Pelepasliaran, meliputi habituasi, pelaksanaan         

pelepasliaran dan pemantauan satwa pasca pelepasliaran.  Kegiatan pelepasliaran satwa wajib dilakukan pemantauan terkait             aktifitas perilaku satwa dan kondisi kesehatannya yang dilakukan               sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari atau disesuaikan dengan               jenis satwa yang dilepasliarkan.  

 

                                        

12. Mengapa harus ada kegiatan pemantauan pasca pelepasliaran             dan perlu tidak adanya kegiatan-kegiatan lain yang dapat               dilakukan untuk mendukung kegiatan pelepasliaran satwa ? 

Dapat kami sampaikan bahwa proses pelepasliaran satwa tidak               semudah yang kita bayangkan. Masih terdapat tahapan proses               berikutnya setelah pelepasliaran yaitu kegiatan pemantauan pasca             pelepasliaran dimana kegiatan tersebut bertujuan memastikan           bahwa satwa yang dilepasliarkan mampu bertahan hidup “survive”               di habitat alaminya.   Disamping itu, yang tidak kalah penting adalah kegiatan sosialisasi                 pra dan pasca pelepasliaran oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur                   dan pihak terkait yang difasilitasi oleh media cetak dan elektronik                   dalam tahapan kegiatan pelepasliaran    

KONSERVASI  Cinta Tak Harus Memiliki  ikhlas memperjuangkan, ikhlas melepaskan    

Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur Dr. NANDANG PRIHADI, S.Hut., M.Sc.