Luka Bakar

21
Kelompok 1 1. Ahmad Hudzaifah 2. Ana Yuliana Pratiwi 3. Annisa Yahha Nursholihah 4. Atifatul Muru’ah LUKA BAKAR

Transcript of Luka Bakar

Page 1: Luka Bakar

Kelompok 11. Ahmad Hudzaifah2. Ana Yuliana Pratiwi3. Annisa Yahha Nursholihah4. Atifatul Muru’ah

LUKA BAKAR

Page 2: Luka Bakar

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Smeltzer, Suzanna, 2002).

PENGERTIAN

Page 3: Luka Bakar

ANATOMI FISIOLOGIKULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN :

1. EPIDERMIS2. DERMIS ( korium)3. JARINGAN SUBKUTAN

ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS

Page 4: Luka Bakar

1. EPIDERMISLapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk,

mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel.Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di

tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5% dari seluruh

ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu

Page 5: Luka Bakar

2. DERMIS : Lapisan dibawah epidermis.Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:a.Pars papilaris ( terdiri dari sel fibroblast yang

memproduksi kolagen b.Pars retikularis terdapat banyak pembuluh darah,

limfe, dan akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

3. HIPODERMIS : a. Mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak

lemak.b. Merupakan jaringan adipose sebagai bantalan antara

kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.c. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan

penyekatan panas.d. Sebagai bantalan terhadap trauma.e. Tempat penumpukan energi.

Page 6: Luka Bakar

Proteksi Termoregulasi Sensori/persepsiPembentukan pigmenEksresi Absorbsi KeratinisasiPembentukan Vitamin D

FUNGSI KULIT

Page 7: Luka Bakar

Akibat pertama luka bakar ialah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan menimbulkan bullae yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurang volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebih, masuknya cairan ke bullae yang tebentuk pada luka derajat 2, dan pengurangan cairan dari keropeng luka bakar derajat 3.

PATOFISIOLOGI

Page 8: Luka Bakar

1. Luka Bakar Derajat Ia. Kerusakan terjadi pada lapisan epidermisb. Kulit kering, hiperemi berupa eritemac. Tidak dijumpai bulaed. Nyeri karena ujung-ujung saraf sensori teritasie. Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10

hari

DERAJAT LUKA BAKAR

Page 9: Luka Bakar

2. Luka Bakar Derajat IIa. Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis,

berupa reaksi imflamasi disertai proses eksudasi.b. Dijumpai bulaec. Nyeri karena ujung-ujung saraf teritasi d. Dasar luka berwarna merah atau pucat , sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal.

Dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:a. Derajat II Dangkal (superficial )b. Derajat II Dalam ( Deep)

Page 10: Luka Bakar

3. Luka bakar derajat III a. Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam b. Organ –organ kulit seperti folikel rambut , kelenjar keringat, kelenjar sebasea emngalami kerusakan c. Tidak dijumpai bulae d. Kulit yang tebakar berwarna abu-abu dan pucat karena kering , letak nya lebih rendah dibanding kulit sekitar

Page 11: Luka Bakar

Hitung darah lengkap : Bertambahnya Ht menunjukan hemokonsentrasi sehubungan cairan

Elektrolit serum : Kalium naik karena cedera jaringan

Urine : adanya albumin, Hb, mioglobin yang mengalami kerusakan

Foto rontgen dada : Memastikan cedera inhalasiEKG : Mengetahui adanya iskemi atau distrimiaAlbumin serum berkurang karena kehilangan

protein pada edema cairanFotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk

penyembuhan luka bakar

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 12: Luka Bakar

1. Rumus sembilan (role of nines). Cara cepat menghitung luas bakar menggunakan presentase dalam kelipatan terhadap permukaan tubuh yang luas.

PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR

Page 13: Luka Bakar

2. Diagram Lund and Browder mengakui presentase luas luka bakar pada berbagai bagian anatomik, khususnya kepala dan tungkai akan berubah sesuai pertumbuhan usia.

LokasiUsia (Tahun)

0-1 1-4 5-9 10-15 dewasaKepala 19 17 13 10 7Leher 2 2 2 2 2Dada & perut 13 13 13 13 13Punggung 13 13 13 13 13Pantat kiri & kiri 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5Kelamin 1 1 1 1 1Lengan atas kanan & kiri

4 4 4 4 4

Lengan bawah kanan & kiri

3 3 3 3 3

Tangan kanan & kiri

2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

Paha kanan & kiri 5.5 6.5 8.5 8.5 9.5

Tungkai bawah kanan & kiri

5 5 5.5 6 7

Kaki kanan & kiri 3.5 3,5 3.5 3.5 3.5

Page 14: Luka Bakar

Tujuan utama resusitasi cairan adalah untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan edema.

Prinsip pemberian cairan pertama kali adalah pemberian garam ekstraseluler dan air yang hilang pada jaringan yang terbakar, dan sel-sel tubuh. Biasanya diberikan cairan Ringer Laktat (RL) untuk 48 jam setelah terjadinya luka bakar.

RESUSITASI CAIRAN

Page 15: Luka Bakar

1. Formula Parkland : 24 jam pertama : Cairan Ringer Laktat (RL) 4mL/kgBB/%Luka bakar.

CONTOH : Pria dengan BB 80kg dengan luas luka bakar 25% membutuhkan cairan : (25)% x (80)kg x (4)mL = 8000mL/24 jam pertama. Jadi, ½ jumlah cairan 4000 mL diberikan dalam 8 jam pertama, ½ jumlah cairan sisanya 4000 mL diberikan dalam 16 jam berikutnya

RUMUS RESUSITASI CAIRAN

Page 16: Luka Bakar

2. Rumus Evans : Luas luka (%) x BB (kg) = jumlah NaCl/24 jam Luas luka (%) x BB (Kg) = jumlah plasma/24 jam

(Nomor 1 & 2 sebagai pengganti cairan yang hilang akibat edema)

2000 cc Dextrose 5%/24 jam (Untuk menggati cairan yang hilang akibat penguapan

Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnyaHari II : Diberikan setengah jumlah cairan hari pertamaHari III : Diberikan setengah jumlah cairan hari kedua*Maksimum 10.000 ml selama 24 jam.

Page 17: Luka Bakar

3. Rumus Baxter : Luas luka(%) x BB(Kg) x 4 ccSeparuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertamaa, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.Hari I : Diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion NaHari II : Diberikan setengah cairan hari pertama

CONTOH : Seorang dewasa dengan BB 50 Kg dan luka bakar 20% permukaan kulit akan diberikan 20(%) x 50 (Kg) x 4cc = 4000 cc yang diberikan pada hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua

Page 18: Luka Bakar

Diagnosa : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan keracunan karbon monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas. Tujuan : pemeliharaan oksigenasi jaringan yang adekuat

INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervensi RasionalBerikan terapi O2 yang dilembabkan

Oksigenasi yang dilembabkan akan memberikan kelembaban jaringan yang cedera, suplementasi oksigen akan meningkatkan oksigenasi alveoli

Kaji bunyi napas, frekuensi nafas,irama, dalam dan simetrisnya pernapasan

Memberi dasar pengkajian selanjutnya dan bukti peningkatan/ penurunan pernapasan.

Amati hal-hal: eritema atau lepuh pada mukosa bibir dan pipi, lubang hidung yang gosong, luka bakar pada muka, leher atau dada, suara paran, adanya jelaga dalam seputum atau jaringan trakea dalam sputum

Bukti adanya cedera inhalasi dan resiko disfungsi pernapasan.

Laporkan pernapasan yang berat, penurunan dalam pernapasan dan atau tanda hipoksia

Dasar penetapan intervensi untuk mengatasi kesulitan pernapasan.

Page 19: Luka Bakar

KEKURANGAN VOLUME CAIRAN

Intervensi Rasional

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Agar makanan atau minuman yang keluar dan masuk terkontrol dengan baik

Monitor status dehidras Agar kliem dapat terlihat terjadi dehidrasi atau tidak

Dorong masukan oral Pemberian nutrisi lebih efektif jika memungkinkan

Monitor tanda tanda vital Tanda-tanda vital agar terpantau

Monitor berat badan Melihat terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan

Dorong keluarga untuk membantu pasien makan

Agar masukan oral pada pasien meningkat

Page 20: Luka Bakar

Diagnosa : risiko infeksi b.d kehilangan intergitas kulit yang disebabkan oleh luka bakar.

Tujuan : pembentukan jaringan granulasi tetap bebas dari infeksi.intervensi Rasional

Implementasikan teknik isolasi yang tepat sesuai dengan indikasi

Tergantung pada tipe dan luasnya luka

Tekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang kontak dengan klien

Mencegah kontaminasi silang, menurunkan risiko infeksi

Gunakan skort, sarung tangan, masker, dan teknik aseptik ketat selama perawatan luka langsung dan berikan pakaian steril/ baju juga linen/pakaian

Mencegah terpajan pada organisme infeksius

Awasi/batasi penggunjung bila perlu jelaskan isolasi terhadap pengunjung

Mencegah kontaminasi silang dari pengunjung

Awasi TTV untuk demam, peningkatan frekuensi pernapasan, penurunan jumlah trombosit

Indikator sepsis memerlukan evaluasi cepat dan intervensi

Ambil kultur rutin dan sensitifikasi luka/drainase

Memungkinkan pengenalan dini dan pengobatan khusus infeksi

Page 21: Luka Bakar

1. Sjamsuhidajat R, de Jong Wim.2004.Buku-Ajar Ilmu

Bedah.Jakarta:EGC2. Nurarif Amin Huda, Hardhi Kusuma.2016.Asuhan

Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan

Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus

jilid 2.Yogyakarta:EGC

REFERENSI