Lubricants basic knowledge
-
Upload
billy-purnama -
Category
Engineering
-
view
190 -
download
1
Transcript of Lubricants basic knowledge
LUBRIC
ANTS
BASIC
KNOWLE
DGE
BI L
LY
Z P
UR
NA
MA
PT
PE
TR
OL
UB
E C
AK
RA
PE
RS
AD
A
TOTAL LUBRICANTS
PROSES DESTILASI MINYAK MENTAH
Base Oils Additives+
Lubricants
• Mineral oils
• Synthetic oils(PAO, PAG …)
One or several packages if requested
KOMPOSISI DASAR OLI
Base oil terdiri dari suatu campuran senyawa-senyawa
hydrocarbon dengan bermacam-macam komposisi. Senyawa
hydrocarbon diklasifikasikan kedalam paraffinic , naphtenic, dan
aromatic hydrocarbon. Karena paraffinic hydrocarbon mempunyai
karakteristik kekentalan (viscosity) yang terbaik, base oil yang
mengandung kaya paraffinic secara umum digunakan untuk oil
pelumasan.
Mineral Hydrocracked
Synthetic
KOMPOSISI ADDITIVE
Minyak-minyak pelumas untuk engine, gear, dan hydraulic diproduksi
dengan menambahkan beberapa packet additive yang berlainan
kedalam “base oil”. Tipe additive ditunjukan seperti dalam table
berikut. Para supplier (pabrik) oil mengembangkan oli-oli aslinya
dengan perpaduan tipe-tipe additive yang berlainan atau dengan
melakukan bermacam-macam metode penyulingan base oil. Sehingga
ada beberapa perbedaan untuk setiap oli yang diproduksi (merek oli).
STANDARD DAN KATEGORI OIL ENGINE
Viscosity dan kualitas oil diklasifikasikan dengan standard SAE (The Society of Automotive Engineers)
Note: 1 cP = 100 cSt 1 cSt = 1 mm2/s
KATEGORI OIL MENURUT KUALITAS
Oil diklasifikasikan kedalam C Series (kelas CA sampai CE), untuk engine diesel, dan S Series, untuk engine gasoline.
DETERIORATION LIMITS DARI OIL ENGINE
PERFORMANCE OIL
Viscosity
Carbon Residue
Pour & Cloud Point
Flash Point
Total Base Number
FLASHING POINT (FUEL DILUTION)
Titik nyala (flash point) dari minyak diesel kira-kira70oC, dan untuk oil engine adalah 180o – 270oCJadi, jika fuel masuk kedalam oil engine, titik nyalaakan turun.Dengan demikian, kita dapat mendeteksi fueldilution dengan pengukuran flash point. Jikajumlah fuel didalam engine 4%, flash point turunkira-kira 15%, dan viscosity juga turun kira-kira20%.Fuel bias masuk bercampur dengan oil enginekemungkinan disebabkan injection timing kurangtepat, kebocoran fuel dari fuel line, atau kegagalanyang berulang-ulang ketika menghidupkan engine.Jika kandungan fuel diadalam oil engine menjadinaik, akan mengakibatkan piston scuffing, dankeausan bearing dan kerusakanjuga akan terjadi.
VISCOSITY
Viscosity dinyatakan dalam Absolute Viscosity (P: Poise;cP: Centipoise), dan Kinematic Viscosity (cSt:Centistoke).Hubungan antara Absolute Viscosity dan KinematicViscosity adalah: 1 cP = 0.001 P; 1 cST = 1/100 cP.Penaikan viscosity disebabkan karena oxidasi dari oil,atau karena kontaminasi jelaga (soot), pasir, ataukarena percampuran dengan viscosity oil yang lain.Oil mempunyai suatu effek yang berlawanan padaengine keduanya bila viscosity terlalu tinggi dan bilaterlalu rendah
TOTAL ACID NUMBER (TAN)
Total Acid Number menunjukan kondisi oxidasi dari oil.Jika nilai TAN meningkat, menunjukan deterioration(kerusakan) dan penurunan performance dari oil.NilaTotal Acid Number mengindikasikan berat dalammg Potassium hydroxide (KOH) yang diperlukan untukmenetralisir asam yang terkandung dalam 1 gram oilpengujian, dan dinyatakan sebagai mgKOH/g.Berikut adalah penyebab khusus dari oxidasi.1. Oxidasi melalui kontak dengan air atau udara.2. Peningkatan oxidasi karena masuknya partikel-partikel metal kedalam oil.3. Peningkatan oxidasi akibat kenaikan temperaturkerja oil.Jika nilai TAN diatas 8, akan mengakibatkan lapisanlead (timah) pada bearing metal mengelupas,kemudian rusak (seizure) atau menyebabkan keausanabnormal pada metal engine, perhatikan batasan nilaiTAN selamanya.
TOTAL BASE NUMBER (TBN)
Nilai TBN menunjukan sifat alkali dari additive didalam oil. Angka TBN menyatakan jumlah basa yang dimasukan kedalam 1 gram oil, yang diperlukan untuk menetralisir acid, dan mengkonversikan bilangan ini ke mg potassium hydroxida (KOH). Nilai TBN dinyatakna dalam mgKOH/g . Nilai untuk oil yang baru pada umumnya adalah 6.0 – 13.0 mgKOH/g. Bila TBN turun dibawah 2.0 kinerja dari penetral asam dari oil engine hilang dan dengan cepat meningkatkan korosif pada metal dan terjadi keausan. Metode pengukuran TBN ada dua metode pengukuran: Hydrochloric Acid Method (ASTM D664), dan Perchloric Acid Method (ASTM D2896). Karena “Perchloric Acid Method” memperhitungkan basa yang lemah, nilai yang diperoleh menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, perlu untuk menetapkan metode perhitungan yang mana yang digunakan. Jika nilai TAN melebihi batas maximumnya, oil engine jangan digunakan meskipun nilai TBN masih tinggi.
N-PENTANE INSOLUBLE
Nilai n-pentane insoluble terutama berkaitan dengan banyaknya jelaga (soot) didalam oil engine. Jika dengan meningkatnya soot didalam oil engine, kondisi oil memburuk (deteriorate), dan nilai TAN naik. Jika n-pentane insoluble melebihi limit, bearing-bearing ausatau filter akan menjadi buntu. Jumlah besar jelagaditimbulkan karena menggunakan fuel yang berkwalitasrendah atau pembakaran tidak sempurna karena kerusakan fuel pump, atau injector, atau air system buntu.
MOISTURE
Kontaminasi moisture (embun). Ada beberapa jalan airbisa bercampur dengan oil engine: Bila temperatur udaradidalam crankcase turun, udara menjadi embun(moisture); air masuk lewat kebocoran seal liner; atau air bisa masuk kedalam crankcase dari cooling system. Jikaair yang mengkontaminasi oil cukup banyak, maka terjadi berbagai problem. Sebagai contoh, moisture (air) yangterbawa ke sistem pelumasan bearing connecting rodakan menguap, menyebabkan pitting, pealing, atau bearing macet.Limit dari kandungan air harus dibawah 0.2%.
Thanks for your attentions