Lprn Asam Dan Turunannya

26
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR ASAM DAN TURUNANNYA NAMA : YUNITA PARE ROMBE NIM : H31112012 KELOMPOK : 4 (EMPAT) FAK/GOL : MIPA / H5 HARI/ Tgl. PERCOBAAN : SELASA 09 APRIL 2013 ASISTEN : ZULFIANA

description

Asam yang paling penting adalah asam – asam karboksilat denghan rumus molekul RCOOH. Banyak dari asam ini mula – mula diperoleh dari lemak sehingga sering disebut sebagai asam – asam lemak. Asam karboksilat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya atau dengan molekul yang lain. Karena itu titik didihnya lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bubuk molekulnya hampir sama. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam.Asam karboksilat dapat diubah menjadi turunannya yaitu ester dan amida melalui reaksi esterifikasi, untuk mengenali ester, umumnya mempunyai bau yang enak dan banyak terdapat pada buah – buah atau bunga – bungaan. Maka dar itu untuk menguji kebenaran teori di atas dilakukanlah percobaan ini.Cita rasa cuka, bisa semut, bau tengik mentega, pereda rasa nyeri, yang timbul dari asparin atau ibu profen, semua ini karena senyawa yang termasuk dalam keluarga asam organik yang paling penting adalah yaitu asam karboksilat. Kelenturan tekstil polyester dan nilon, yaitu sifat unggul dari Velkro, kelemburan sutera, kekuatan dinding sel bakteri, dan membrane sel kita, semua itu karena sifat-sifat dari turunan asam karboksilat. Gugus fungsi yang selalu terdapat pada semua asam karboksilat ialah gugus karboksil. Nama ini merupakan kependekan dari bagian-bagiannya, yaitu gugus karbonil dan hidroksil. Rumus umum untuk asam karboksilat dapat dituliskan dalam bentuk panjang atau singkat. Kelimpahan asam karboksilat di alam, asam karboksilat merupakan golongan senyawa yang paling dahulu dikaji oleh kimiawan organik. Jadi tidaklah mengherankan bahwa di antaranya telah memiliki nama umum ( Hart, dkk., 2003).S

Transcript of Lprn Asam Dan Turunannya

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK DASARASAM DAN TURUNANNYANAMA

: YUNITA PARE ROMBENIM

: H31112012

KELOMPOK

: 4 (EMPAT)

FAK/GOL

: MIPA / H5

HARI/ Tgl. PERCOBAAN : SELASA 09 APRIL 2013

ASISTEN

: ZULFIANA LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Asam yang paling penting adalah asam asam karboksilat denghan rumus molekul RCOOH. Banyak dari asam ini mula mula diperoleh dari lemak sehingga sering disebut sebagai asam asam lemak. Asam karboksilat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya atau dengan molekul yang lain. Karena itu titik didihnya lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bubuk molekulnya hampir sama. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam.

Asam karboksilat dapat diubah menjadi turunannya yaitu ester dan amida melalui reaksi esterifikasi, untuk mengenali ester, umumnya mempunyai bau yang enak dan banyak terdapat pada buah buah atau bunga bungaan. Maka dar itu untuk menguji kebenaran teori di atas dilakukanlah percobaan ini.

Cita rasa cuka, bisa semut, bau tengik mentega, pereda rasa nyeri, yang timbul dari asparin atau ibu profen, semua ini karena senyawa yang termasuk dalam keluarga asam organik yang paling penting adalah yaitu asam karboksilat. Kelenturan tekstil polyester dan nilon, yaitu sifat unggul dari Velkro, kelemburan sutera, kekuatan dinding sel bakteri, dan membrane sel kita, semua itu karena sifat-sifat dari turunan asam karboksilat. Gugus fungsi yang selalu terdapat pada semua asam karboksilat ialah gugus karboksil. Nama ini merupakan kependekan dari bagian-bagiannya, yaitu gugus karbonil dan hidroksil. Rumus umum untuk asam karboksilat dapat dituliskan dalam bentuk panjang atau singkat. Kelimpahan asam karboksilat di alam, asam karboksilat merupakan golongan senyawa yang paling dahulu dikaji oleh kimiawan organik. Jadi tidaklah mengherankan bahwa di antaranya telah memiliki nama umum ( Hart, dkk., 2003).S 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan1.2.1 Maksud Percobaan 1. Mengetahui beberapa sifat asam karboksilat

2. Mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol.

1.2.2 Tujuan Percobaan1. Untuk mengetahui reaksi garam dari asam karboksilat dengan air dan CaCl22. Untuk mengetahui reaksi asam karboksilat dengan basa ( NaOH )

3. Untuk mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat

1.3 Prinsip PecobaanSifat garam dari asam karboksilat ( natrium format dan natrium asetat ) dapat diketahui dengan mereaksikannya terlebih dahulu dengan air kemudian dideteksi dengan CaCl2, dan juga sifat asam karboksilat ( HCOOH dan CH3COOH ) dapat diketahui dengan mereaksikannya dengan basa ( NaOH ) melalui pemanasan.Turunan dari asam karboksilat dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi dengan mereaksikannya dengan alkohol dan ditandai dengan bau yang harum.BAB II TINJAUAN PUSTAKAAsam karboksilat merupakan kependekan dari bagian-bagiannya, yaitu gugus karbonil dan hidroksil. Rumus umum untuk asam karboksilat dapat dituliskan dalam bentuk panjang atau singkat. Kelimpahan asam karboksilat di alam, asam karboksilat merupakan golongan senyawa yang paling dahulu dikaji oleh kimiawan organik. Jadi tidaklah mengherankan bahwa di antaranya telah memiliki nama umum. Nama-nama tersebut biasanya berasal dari kata latin yaitu yunani yang menyatakan bahwa sumber asal asamnya. Dalam penamaan, gugus karboksil memiliki prioritas dibandingkan gugus fungsi alcohol, aldehida, atau keton. Bila gugus karboksil melekat pada sebuah cincin, kata asam dan akhiran karboksilat ditambahkan pada nama sikloalkana induknya.Asam aromatic dinamai dengan member kata asam dan kata akhiran oat atau kata asam dan akhiran at pada awalan yang sesuai dengan turunan dari hidrokarbon aromatiknya.

Sifat fisis asam yaitu beberapa anggota awal dari deret asam karboksilat berwujud cairan tak berwarna dengan bau tajam atau tidak enak. Asam asetat, yang menyusun sekitar 4 sampai 5% cuka, member cirri baud an cita rasanya. Asam butirat menyebabkan bau tengik pada mentega, dan asam kambing (kaproat, kaprilat, dan kaprat ( Hart, dkk., 2003).Asam karboksilat tergolong polar sama halnya dengan alcohol, aasam karboksilat membentuk ikatan hydrogen dengan sesamanya atau dengan molekul lain, jadi asam karboksilat memiliki titik didih tinggi untuk bobot molekulnya, bahkan lebih tinggi dibandingkan alcohol padanannya misalnya, asam asetat dan propil alkoho, yang sama bobot rumusnya, masing-masing mendidih pada 1180 C dan 970 C. Asam karboksilat membentuk dimer, dengan dua satuan yang terhubung rapi oleh dua ikatan hydrogen. Ikatan hydrogen juga menjelaskan kelarutan asam karboksilat berbobot molekul rendah di dalam air (Hart, dkk., 2003).Reduksi asam karboksilat termasuk asam palmitat cenderung sulit dan membutuhkan reduktor yang sangat kuat, salah satunya boran yang dapat diperoleh sistem NaBH4/ BF3.Et2O sehingga dapat mereduksi asam palmitat menjadi setil alkohol, suatu fatty alcohol. Fatty alcohol dengan lebih dari 17 telah dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mereduksi asam palmitat menjadi setil alkohol dengan menggunakan sistem NaBH4/BF3.Et2O serta mengetahui aktivitas antibakteri yang mungkin dimiliki setil alkohol dari produk reduksi terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan metode difusi kertas cakram. Hasil penelitian diperoleh padatan berwarna putih dengan rendemen sebesar 77,51 % dan titik leleh 50 C. Data spektrum FT-IR terlihat bahwa asam palmitat telah tereduksi menjadi setil alkohol, meskipun belum sempurna. Berdasarkan hasil uji antibakteri senyawa produk reduksi dapat berperan sebagai antibakteri. Berdasarkan analisa sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan, aktifitas antibakteri paling efektif pada bakteri S. aureus dibanding dengan E. Coli, sedangkan perlakuan konsentrasi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (Nufailah, 2010).The common laboratory methods for the synthesis of carboxylic acids are oxidation, oxidation reduction reaction, carbonation or organometallics, condensation reactions, and hydrolysiss reactions. Oxidation reaction are useful for the coversion of aliphatic side chains of aromatic compounds, primary alcohol, aldehydes, ketones, olefins, and a combination of one or more of the latter groups to a carboxylic acid (Sandler, 1968).Metode laboratorium umum untuk sintesis asam karboksilat, yaitu oksidasi, oksidasi - reduksi, karbonasi, reaksi kondensasi, dan reaksi hidrolisis. Reaksi oksidasi berguna untuk konversi dari rantai samping alifatik senyawa aromatik, alkohol primer, aldehid, keton, olefin, dan kombinasi dari satu atau lebih dari kelompok kedua untuk asam karboksilat (Sandler, 1968).The characteristic reaction of the carboxylic acids are due to the presence of the carboxyl functions group. Structurally the group is a composite of a carbonyl group and a hydroxyl group, a fact more clearly shown when its structure COOH (Lee,1962).Reaksi karakteristik dari asam karboksilat yaitu karena adanya kelompok fungsi karboksil. Struktural kelompok asam karboksilat adalah gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil, fakta yang lebih jelas terlihat ketika struktur COOH nya (Lee, 1962).Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7C, titik didih 80C), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik

Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah: 1. Reaksi Pembentukan Garam

Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau reaksi yang terjadi adalah : HCOOH + Na+ HCOONa + H2 2. Reaksi Esterifikasi

Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah: RCOOH + ROH RCOOR + H2O

3.Reaksi Oksidasi

Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.

4. Pembentukan Asam Karboksilat

Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat. Asam karboksilat secara praktek dapat digunakan sebagai zat anti kusut untuk tekstil, hal ini ditujukan untuk mengurangi dampak negatif bila menggunakan resin untuk tujuan yang sama. Dari beberapa jenis karboksilat yang ada, BTCA mempunyai efek yang baik terhadap peningkatan CRA kain dibandingkan dengan asam citrat. Untuk menaikan pengaruh asam citrat terhadap CRA kain, maka sebagian asam citrat digantikan dengan BTCA dengan perbandingan BTCA : asam citrat = 1:1. Keuntungan penggunaan asam citrat adalah harganya cukup murah dibandingkan dengan harga BTCA (Sudirman, 2007).Efek struktur pada keasaman BAB III

METODE PERCOBAAN3.1 Bahan PercobaanHCOOH, HCOONa, CH3COOH ( 1 M glasial ), CH3COONa, NaOH 1 M, CaCl2 5 M, C2H5OH, amyl alkohol dan H2SO4 pekat.3.2 Alat PercobaanTabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas piala dan penangas3.3 Prosedur Kerja

Disiapkan dua buah tabung reaksi. Masing-masing tabung diisi dengan dengan natrium format tabung pertama dan tabung kedua dengan natrium asetat masing masing 1ml, kemudian dipanaskan 10 sampai 15 menit ( hingga keluar gelembung ). Didinginkan kemudian ditambahkan 5 ml air dalam masing masing tabung. Dipanaskan kembali kemudian didiamkan. Fasa diambil dan dideteksi dengan CaCl2 5 M, lalu catat perubahan yang terjadi. Disiapkan 2 buah tabung reaksi. Tabung pertama diisi dengan HCOOH 1M dan tabung kedua diisi dengan CH3COOH 1 M masing masing 3 ml, selanjutnya ditambahkan NaOH dengan jumlah yang sama, kedua tabung dipanaskan hingga semua airnya menguap. Didinginkan dan selanjutnya dikerjakan sama dengan A yang di atas

Dimasukkan 1 ml etanol dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml asam asetat glasial dan 1 ml H2SO4 pekat, dipanaskan selama kurang lebih 5 menit didinginkan kemudian dituang ke dalam gelas piala yang berisi air dingin 50 ml, lalu diaduk kemudian dicium baunya dan dicatat. diulangi percobaan 1 sampai 5 dengan etanol diganti dengan amyl alkohol

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Pengamatan

A.

ZatPerubahan yang terjadi

Pemanasan+ air+ CaCl2

HCOONaBeningBening Bereaksi

CH3COONaBeningBenig Bereaksi

B. - Tabung pertama setelah di tambah NaOH dan dipanaskan terbentuk gelembung ( x )

- Tabung kedua setelah di tambah NaOH dan dipanaskan terbentuk gelembung ( y )

ZatPerubahan yang terjadi

Pemanasan+ air+ CaCl2 bereaksi

HCOONa ( x )BeningBening keruh bereaksi

CH3COONa ( y )BeningBenig keruh bereaksi

ZatHasil esterifikasi

EtanolAroma Balon, larut bening 1 fase

Amyl AlkoholAroma buah bening 2 fase

4.2 Reaksi1.HCOONa

HCOO - + Na +

HCOO - + Na + + H2O

HCOOH + NaOH

2 HCOOH + CaCl2

Ca(OH)2 + 2 HCOOCl

CH3COONa

CH3COO - + Na+

CH3COO - + Na+ + H2O

CH3COOH + NaOH

2 CH3COOH + CaCl2

Ca(OH)2 + 2 CH3COOCl2.HCOOH + NaOH

HCOONa + H2OHCOONa

HCOO - + Na +

HCOO - + Na + + H2O

HCOOH + NaOH

2 HCOOH + CaCl2

Ca(OH)2 + 2 HCOOCl

CH3COOH + NaOH

CH3COONa + H2OCH3COONa

CH3COO - + Na+

CH3COO - + Na+ + H2O

CH3COOH + NaOH

2 CH3COOH + CaCl2

Ca(OH)2 + 2 CH3COOCl

3.

4.3 Pembahasan

Untuk menegetahui sifat garam dari asam karboksilat dilakukan percobaan A dimana menggunakan natrium formiat dan natrium asetat yang dipanaskan terlebih dahulu kemudian ditambahkan 5ml air lalu dipanaskan lagi agar terbentuk 2 fasa, yang kemudian fasa atas diambil dan dideteksi dengan CaCl2, guna dari CaCl2 disini adalah sebagai zat pengering atau untuk mengetahui ada tidaknya air pada fasa yang diambil, sebelum pemanasan natrium format dan natrium asetat berwarna bening setelah ditambah air masih tetap bening dan ditambah CaCl4 keduanya menjadi keruh dan terbentuk 2 fasa, pada percobaan ini juga terbentuk endapan Ca(OH)2.

Pada percobaan B dilakukan untuk mengetahui sifat asam karboksilat terhadap basa dan berdasarkan percobaan, ternyata akan menghasilkan garam dan itu sudah sesuai dengan teori garam yang terbentuk dapat dipisahkan dengan airnya melalui pemanasan, hasil perubahan yang diperoleh yaitu sama dengan percobaan A

Pada percoabaan C dilakukan untuk mrngetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol ( etanol dan amyl alkohol ), hasil yang diperoleh antara etanol setelah ditambah asam asetat glasial dan katalis ( H2SO4 ) perubahan bau menjadi seperti bau balon dan itu sudah sesuai dengan teori yang ada, kemudian antara amyl alkohol dengan asam asetat glasial dan katalis ( H2SO4 ) menghasilkan bau pisang itu juga sudah seuai dengan teori

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam. Garam yang terbentuk dapat dipisahkan dengan menguapkan airnya4 Asam karboksilat dapat menghasilkan asil halida dan Ca(OH)2 melalui penambahan CaCl2 5 M

3. Reaksi antara asam karboksilat dan alkohol akan menghasilkan senyawa ester, reaksi ini disebut reaksi esterifikasi.5.2 Saran

Untuk asisten tetaplah seperti yang sekarang dalam memberi respon dan memberi penjelasan kepada praktikannya.

Untuk laboratorium seperti yang dulu dulu, mohon alat dan bahan lebih memadai

DAFTAR PUSTAKAFessenden, R., J. dan Fessenden, J., S., 1982, Kimia Organik, Edisi ketiga, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Hammond, G., S., Hendrickson, J., B. dan Pine, S., H., Cram, D., J., 1988, kimia organik 1, Terbitan keempat, ITB, Bandung.

Hart, H., 1987, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.

Matta, M., S. dan Wilbraham, M., S., 1992, Kimia Organik dan hayati, ITB, Bandung.

Tim Dosen Kimia, 2007, Kimia Dasar, Unhas, Makassar

LEMBAR PENGESAHAN

\

LampiranBagan Kerja

Prosedur A

Siapkan dua tabung reaksi Masing- masing tabung diisi dengan tabung pertama dengan natrium format dan tabung kedua edengan natrium asetat Dipanaskan 10 sampai 15 menit

Didinginkan kemudian tambahkan 5 ml air

Dipanaskan kembali kemudian diamkan

Supernatannya diambil, dideteksi CaCl2 Catat perubahan yang terjadi

Percobaan B

Siapkan dua buah tabung reaksidebfaqn

Maing masing tabung diisi dengan, tabung pertana dengan HCOOH 1 M, dan tabung kedua diisidengan

Ditambahkan NaOH 1 M, jumlah jumla yang sama

kedua tabung tersebutvdipanaskan hingga semua airnya meguap

Prosedur C

Masukkan 1 ml etanol dalam tabung reaksi Ditambahkan 1 ml asam asetat glasial dan 1 ml H2S04 Di panaskan di atas penangas air kurang lebih 5 menit

Dinginkan kemudian, tuang ke dalam gelas piala yang berisi air dingin 50 ml

Diaduk dan perhatikan baunya, catat

Dikerjakan seperti diatas dengan mengganti etanoldengan amyl alkohol

Makassar, 12 April 2013

Praktikan

( Muh. Mulyadi Nahrun )

Asisten

( zulfiani)

EMBED ACD.ChemSketch.20

EMBED ACD.ChemSketch.20

Natrium format

Natrium asetat

Hasil

HCOOH

1 M

CH3COOH1 M

Hasil

Etanol 1ml

Hasil

_1427215332.unknown