LPK UlyaLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (INDIVIDU) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN...
-
Upload
ulya-amaliya -
Category
Documents
-
view
76 -
download
5
description
Transcript of LPK UlyaLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (INDIVIDU) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN...
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2012
SUBUNIT : SIAGA
UNIT : GUNUNG SARI
KECAMATAN : ALOK
KABUPATEN : SIKKA
PROVINSI : NTT
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : ULYA AMALIYA
Nomor Mahasiswa : 09/282061/SP/23375
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
KODE : KKN PPM UGM-16
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Ilmu pengetahuan harus diletakkan untuk bekerja
Mengetahui berarti bertanggung jawab untuk bertindak,
Bertindak adalah keterikatan untuk membangun kembali masyarakat.
(David Easton)
Desa Gunung Sari tempat KKN PPM UGM Unit 186 dilaksanakan adalah satu
dari dua desa yang terletak di Pulau Pemana, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di desa
tersebut, tim KKN Unit 186 merampungkan beragam kegiatan pengabdian masyarakat
yang sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Saya sendiri mencoba
mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari di bangku kuliah melalui kerja nyata
dalam program-program kluster sosial-humaniora. Program-program yang ada
dikerjakan dalam sub unit dengan pembagian berdasarkan dusun. Dari tiga dusun yang
ada, yakni Dusun Siaga, Dusun Waniama dan Dusun Ngolo, saya mendapatkan
pembagian kerja di wilayah Dusun Ngolo (Sub Unit III).
Judul yang diajukan tim KKN Unit 186 ialah “Mitigasi dan Edukasi
Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Potensi Bencana Tsunami Berbasis Education for
Sustainable Development di Desa Gunung Sari, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka,
Nusa Tenggara Timur”. Meski demikian, seluruh program yang hendak dilaksanakan
kluster sosial-humaniora beserta kluster kesehatan dan sains-teknologi di Sub Unit III
masih tetap diawali dengan observasi terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Menilik
aspek geografis di wilayah tersebut yang pernah dilanda tsunami tahun 1992, maka
tema besar yang diusung ialah mengenai mitigasi bencana. Sedangkan pertimbangan
aspek sosiologis masyarakat dan juga komposisi penduduk yang kebanyakan usia
sekolah, maka diputuskan pendekatan yang dilakukan kluster sosial-humaniora ialah
melalui pendidikan. Dengan demikian, program-program pokok tema yang telah
dirancang sebelumnya memang dianggap cocok dan dapat dilaksanakan.
Beragam program yang telah dirancang akhirnya dikerjakan bersama-sama
dengan tim satu unit, sub-unit, maupun kluster. Setelah menempuh perjalanan pada
tanggal 7 hingga 13 Juli 2012, tim KKN Unit 186 melaksanakan seluruh program
tersebut hingga masa penarikan yang telah disepakati, yakni pada 14 Agustus 2012.
Selama satu bulan masa efektif pelaksanaan program, masyarakat Desa Gunung Sari
sangat kooperatif dan antusias terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
mahasiswa. Hal itu juga ditunjang dengan arahan dan bimbingan, serta dukungan penuh
dari Bapak Muhammad Syarif selaku Kepala Desa. Respon positif dari warga telah
mampu membangkitkan semangat tersendiri bagi tim KKN Unit 186 untuk bekerja
secara maksimal dan mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat Desa Gunung
Sari.
Adapun program-program yang telah saya kerjakan bersama tim KKN Unit 186
ialah sebagai berikut:
A. Penyuluhan mengenai Dampak Bencana bagi Masyarakat RT 04 Dusun Ngolo
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.6.05
“..nir buta iku/ bumi kala wong Pajang kendhih/ lungo tilar nagara/ angungsi ing Giri Liman/ ing
Mataram angalih mring Karta singgih/ nir tasik buta tunggal//
Ketika lenyap berubah menjadi laut/ bumi orang-orang Pajang dikalahkan/ adipati mereka/
mengungsi ke Giri Liman/ di Mataram mereka berpindah ke Karta, memang/ ketika menghilang
semua kembali ke laut..”
Petikan Tembang Dhandanggula dari Babad ing Sangkala, ditulis tahun 1738
Tembang yang ditulis pada tahun 1738 diatas menggambarkan bahwa
masyarakat Indonesia sejak dahulu telah menyadari bahwa beberapa wilayah di
Indonesia termasuk daerah rawan bencana. Dalam tembang tersebut dijelaskan
bahwa setelah bencana tsunami melanda, penduduk terpaksa mengungsi. Pusat
kehidupan masyarakat pun harus berpindah ke wilayah yang dianggap lebih aman.
Hal ini merupakan dampak bencana yang patut dipahami oleh penduduk wilayah
pesisir. Karena itu tim KKN Unit 186 melakukan sosialisasi mengenai dampak
bencana bagi masyarakat. Setelah bencana terjadi, kehilangan harta benda
merupakan resiko pahit yang tidak terelakkan. Namun, keselamatan jiwa dan
keluarga merupakan anugerah yang harus disyukuri dan diupayakan.
Untuk memperkecil dampak yang terjadi saat bencana, tim KKN Unit 186
memasang signboard, membuat peta arah evakuasi, menetapkan shelter
penyelamatan dan beberapa prasarana yang pembangunannya ditangani tim kluster
sains-teknologi. Pada penyuluhan yang dilaksanakan pada Minggu 29 Juli 2012,
pembicara dari mahasiswa menjelaskan mengenai upaya memperkecil dampak
bencana dengan memaksimalkan fungsi dari prasarana-prasarana yang telah
dibangun. Penyuluhan Mengenai Dampak Bencana bagi Masyarakat RT 04 Dusun
Ngolo ini diharapkan mampu memperkenalkan pemanfaatan prasarana mitigasi
tsunami yang terdapat di Desa Gunung Sari sehingga dapat memperkecil dampak
yang dirasakan apabila suatu saat terjadi bencana.
B. Penyuluhan Post Traumatic Stress Disorder RT 04 Dusun Ngolo
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.6.05
Sebab musuh utama kita bukan penjajah atau bencana,
Tetapi ketidakberdayaan yang beranak pinak dalam diri
-Helvy Tiana Rosa-
Gangguan stres muncul akibat adanya masalah dalam kehidupan, seperti konflik,
tindak kekerasan, bencana, dan sebagainya. Disamping stres yang dialami sehari-
hari ada pula yang dinamakan stres pasca trauma, yakni stres yang terjadi akibat
pengalaman mengagetkan atau menyakitkan (traumatik). Stres pasca trauma ini
banyak dialami oleh warga Desa Gunung Sari yang pernah merasakan bencana
tsunami pada tahun 1992. Hal ini terbukti ketika beberapa warga berteriak histeris
saat menonton video tentang tsunami yang diputarkan mahasiswa dalam penyuluhan
di Balai Desa pada Sabtu 04 Agustus 2012. Melalui penyuluhan tersebut,
masyarakat Desa Gunung Sari diharapkan mampu memahami bahwa tanggap
bencana tidak hanya diartikan sebagai kesiapan fisik dalam menghadapi bencana
(melalui ketersediaan jalur evakuasi, signboard, dll) tetapi juga kesiapan mental
untuk dapat menghadapi bencana, termasuk menanggulangi trauma yang mungkin
akan muncul.
Penyuluhan mengenai Post Traumatic Syndrome Disorder berjalan lancar. Pada
akhir sesi banyak warga melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya
merupakan luapan kisah pengalaman mereka saat terjadi tsunami di Desa Gunung
Sari pada tahun 1992 silam. Diantara warga, ada yang mengungkapkan pengalaman
membantu seorang ibu yang melahirkan saat terjadinya tsunami hingga bercerita
tentang penduduk dengan gangguan jiwa yang tiba-tiba menjadi waras kembali
setelah terjadinya tsunami. Diskusi pun berlangsung seru, penuh gelak tawa dan
kehangatan antara mahasiswa dan warga setempat.
C. Penyuluhan mengenai Skala Prioritas dalam Menyelamatkan Korban Bencana
di RT 04 Dusun Ngolo
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.6.05
Segeralah lari ke bukit/ ikuti petunjuk arah/
Jangan panik dan terburu-buru/ ikuti perintah gurumu//
(Lagu „Desa Siaga‟, KKN UGM 2012 Unit 186)
Lagu „Desa Siaga‟ seakan menjadi soundtrack dalam KKN di Desa Gunung
Sari. Anak-anak Desa Gunung Sari dapat menyanyikannya dengan baik dan lancar,
dan sering menyenandungkannya dengan riang gembira ketika bermain dengan
kawan-kawannya. Lagu tersebut diciptakan sendiri oleh mahasiswa. Tiap bait
syairnya penuh makna dan memang sengaja ditujukan untuk anak-anak.
Anak-anak termasuk prioritas yang harus lebih dahulu diutamakan
penyelamatannya ketika terjadi bencana, disamping remaja, ibu-ibu dan lanjut usia.
Penentuan skala prioritas ditujukan agar ada langkah yang efektif demi mengurangi
korban jiwa dari kalangan yang lebih pantas untuk diselamatkan. Karena itu tim
KKN Unit 186 melakukan Penyuluhan mengenai Skala Prioritas dalam
Menyelamatkan Korban Bencana pada Selasa 07 Agustus 2012. Salah satu metode
yang ditempuh dalam penyuluhan ialah mengajarkan lagu „Desa Siaga‟. Melalui
lagu tersebut, anak-anak, terutama yang berada di sekolah diharapkan mampu
memahami langkah yang harus ditempuh apabila tiba-tiba terjadi bencana.
D. Pembuatan Tulisan “Transnasionalisme dalam Pembangunan Water Pyramid
di Desa Gunung Sari”
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Monodisipliner No. Sektor 3.5.01
Ketika seseorang menyangkal kebutuhannya akan air,
ia telah menyangkal keberadaan dirinya sebagai makhluk hidup..
-Kampanye Air POKJA AMPL Sikka-
Penduduk Desa Gunung Sari telah lama menggantungkan kebutuhannya akan air
dari sumur-sumur yang dibangun di sekitar rumah. Namun, bencana tsunami tahun
1992 telah merusak lapisan tanah di Desa Gunung Sari. Struktur tanah semakin tipis
dan dekat dengan laut sehingga air terasa payau. Padahal penduduk
mempergunakannya untuk seluruh kebutuhan sehari-hari mulai dari mandi dan
mencucuci hingga makan dan minum.
Yayasan Dian Desa yang merupakan lembaga dengan fokus sanitasi masyarakat
berupaya membantu memperkenalkan pengolahan air alternatif kepada masyarakat
Ngolo sejak tahun 2007. Awalnya, penyediaan air bersih ditempuh melalui sistem
sodis dengan memanfaatkan air hujan. Namun sistem tersebut dianggap kurang
efektif karena terlalu bergantung pada debit hujan. Barulah setelah mendapat
sokongan dana dari Steun In Medische Aangelegenheden Voor Inheemschen
(SIMAVI) Belanda, disertai dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka,
dikembangkan sistem penyulingan air laut menjadi air minum dengan menggunakan
sinar matahari. Sistem tersebut dijalankan oleh alat yang berbentuk bangunan
piramida sehingga disebut Water Pyramid. Teknologi ini diperkenalkan oleh Mr.
Martin, seorang teknisi berkebangsaan Belanda.
Pembangunan Water Pyramid dilakukan dalam rangka melaksanakan program
Sanitation Hygine and Water (SHAW). Program ini dilaksanakan di Provinsi Papua
dan NTT yang difokuskan pada 10 kabupaten mulai 2010 hingga 2014. Program
SHAW akan membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan tujuan Pembangunan Millenium
(MDGs) dimana dalam implementasinya merujuk pada SK Menteri Kesehatan No
0852/SK/Menkes/IX/2008 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Dalam ilmu hubungan internasional, fenomena kerjasama antara aktor non
pemerintah dengan pemerintah suatu negara dinamakan transnasionalisme. Namun,
tiap tindakan yang dilakukan, termasuk sebuah kerjasama, tentunya memiliki motif.
Beberapa program SHAW yang dijalankan SIMAVI Belanda dengan beberapa
pemerintah desa terpencil dengan bantuan fasilitator menimbulkan keraguan. Dana
besar yang dilimpahkan SIMAVI Belanda melalui kedutaan besarnya di Indonesia
dinilai sarat akan kepentingan terselubung. Praktik pemberian dana hibah yang
ditunggangi kepentungan pembangunan perusahaan air asing telah terjadi di
Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dana hibah berupa penyediaan air bersih berlanjut
menjadi tawaran membangun usaha bersama (joint venture). Pemerintah kabupaten
dijanjikan keuntungan dari usaha kongsi, akan tetapu dana hibah yang diberikan di
awal dihitung sebagai hutang perusahaan sehingga pada prakteknya pemerintah
daerah setempat sangat dirugikan. Indikasi yang samai dicurigai terjai dalam
bantuan dana hibah Belanda berupa sarana air bersih dan pembangunan infrastruktur
jalan di Desa Nyenang, Kecamatan, Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.
Masalah Transnasionalisme dalam Pembangunan Water Pyramid di Desa
Gunung Sari ini dibahas dalam tulisan yang merupakan program monodisipliner
kluster sosial-humaniora.
E. Program Pengisian Konten Papan Informasi di Dusun Ngolo oleh Siswa
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.11.03
Creativity is intelligence having fun.. -Albert Einstein-
Masyarakat Desa Gunung Sari sebagian besar terdiri atas penduduk usia sekolah.
Mereka merupakan anak-anak kreatif dengan bakat dan kecerdasan yang luar biasa.
Pembuatan papan informasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan media
penyaluran kreatifitas siswa-siswa di Desa Gunung Sari. Selain sesuai dengan
namanya sebagai papan informasi, media ini diharapkan tidak hanya dapat menjadi
sarana pertukaran informasi antar warga tetapi juga dapat berperan dalam
mempertunjukkan kemampuan siswa dalam menulis maupun menggambar.
Pengisian konten papan informasi di Dusun Ngolo oleh siswa dilaksanakan
secara bertahap. Pada Sabtu 04 Agustus 2012 dilakukan penggalangan karya siswa
SD dan MI melalui lomba membuat cerita pendek Islami dan lomba menggambar
lingkungan bersih. Selanjutnya, pada Senin 06 Agustus dilakukan perlombaan
menulis surat untuk presiden yang ditujukan bagi siswa MTs. Terakhir, setelah
karya-karya terbaik dapat terkumpul, pada Sabtu 11 Agustus 2012 dibentuk
kelompok pengisian mading yang terdiri dari siswa-siswi kelas 5 SD. Kelompok ini
diharapkan mampu mengelola pergantian konten papan informasi sehingga terjadi
keberlanjutan dari program yang telah dilaksanakan mahasiswa selama KKN.
Dalam hubungannya dengan tema mitigasi bencana yang diusung tim KKN,
papan informasi ditujukan sebagai wadah untuk menampilkan informasi-informasi
seputar tsunami.
F. Pendampingan Kader PAUD di Dusun Ngolo
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.9.02
Twinkle twinkle little star/ How I wonder what you are/
Up above the world so high/ Like a diamond in the sky/
Twinkle twinkle little star/How I wonder what you are!//
-Lirik lagu anak yang ditulis oleh Jane Taylor pada tahun 1806-
Angka natalitas di Desa Gunung Sari tergolong sangat tinggi. Hampir tiap bulan
tercatat terjadi kelahiran. Akibatnya, di Desa Gunung Sari banyak sekali terdapat
anak-anak usia dini. Anak-anak usia merupakan tunas harapan yang layak menerima
didikan dengan baik. Hingga usia tiga tahun, anak mengalami perkembangan
kemampuan berpikir dan bergerak yang luar biasa. Sayangnya, masyarakat Desa
Gunung Sari masih banyak yang belum menyadari potensi buah hati-buah hati
mereka dan bagaimana mengembangkannya. Selain itu, dalam keseharian
masyarakat Desa Gunung Sari sudah menjadi kebiasaan bahwa di pagi hari, sekitar
pukul 7 hingga 9 pagi, para orang tua pergi ke kebun. Di jam-jam tersebut anak-
anak usia dini tidak ada yang menjaganya di rumah. Melihat hal ini, beberapa ibu
kader posyandu menginisiasikan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.
Mahasiswa KKN UGM membantu mengarahkan kegiatan PAUD, mengajar
langsung para bocah berusia 2-3 tahun tersebut, dan menyediakan beragam alat
peraga berupa mainan-mainan edukatif. Secara keseluruhan, telah dilaksanakan
delapan kali kegiatan PAUD yang diisi oleh mahasiswa, dilaksanakan secara rutin
selama tiga kali dalam satu pekan, mulai dari 19 Juli hingga 10 Agustus 2012.
G. Pelatihan Bahasa Inggris untuk Siswa MTs
Program Pokok Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.4.05
Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani.
Kalau keberanian tidak ada,
itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita..
-Pramoedya Ananta Toer-
Sebagai daerah di sebuah pulau terpencil, jauh dari kemajuan dan limpahan
sumber daya manusia yang mumpuni, pendidikan di Desa Gunung Sari tidak dapat
dikatakan memadai. Bukan hanya dari segi fasilitas, tapi juga ketersediaan tenaga
pengajar. Di MTs Nurwahid, sebagian besar guru hanya lulusan SMA. Kemampuan
berbahasa Inggris hanya didapat dari bangku sekolah menengah, dan kemudian
harus diajarkan olehnya kepada murid-murid yang nantinya harus bersaing dengan
siswa perkotaan dalam Ujian Nasional Bahasa Inggris. Yang terjadi disana bukan
hanya keterbatasan kemampuan, tapi juga tipisnya kepercayaan diri. Padahal potensi
yang dimiliki siswa-siswi sungguh besar.
Pelatihan Bahasa Inggris untuk siswa MTs bukan ditujukan untuk mengejar
ketertinggalan materi pelajaran bahasa Inggris siswa. Tapi cukup memupuk
kepercayaan diri mereka dalam mengucapkan percakapan-percakapan Bahasa
Inggris sederhana. Pelatihan yang dilaksanakan pada 17 Juli 2012 lalu memang
hanya berlangsung satu hari. Tapi besar harapan agar 2,5 jam yang dilalui
mahasiswa bersama para siswa MTs dapat membekaskan tekad bagi mereka untuk
tidak takut salah, tidak merasa inferiorm dan tetap optimis dalam proses
pembelajaran yang mereka lalui.
H. Survei dan Pencarian Data mengenai Budaya dan Kearifan Lokal
Program Pokok Non Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Monodisipliner No. Sektor 3.5.01
..dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal
Indonesia bersama rakyatnya dari dekat..
-Soe Hok Gie-
Dengan pantai yang membentang di utara dan selatan, serta bukit yang
menjulang di timur dan barat, Desa Gunung Sari tidak hanya menjadi cermin
keindahan alam Indonesia. Desa Gunung Sari juga menyimpan potensi dan
kekhasan budaya serta kearifan lokal yang hanya dapat diketahui dengan
menggalinya langsung dari para penduduk setempat.
Survei dan pencarian data mengenai budaya dan kearifan lokal sesungguhnya
ditujukan dalam rangka pencarian informasi dalam membuat kumpulan tulisan
mengenai Desa Gunung Sari. Namun dalam prosesnya, tidak hanya ditemukan data-
data yang berhubungan dengan tulisan namun juga keunikan-keunikan di Desa
Gunung Sari, baik berupa keunikan alam maupun keunikan kultur dan karakteristik
masyarakat setempat. Menelusuri pantai menuju makam penemu Pulau Pemana
pada Sabtu 21 Juli 2012 merupakan pelaksanaan program survei yang menjadi
perjalanan menyenangkan. Selanjutnya, wawancara kepada narasumber-narasumber
pada Minggu 22 Juli dan Jumat 10 Agustus 2012 telah mampu membuka wawasan,
mencukupi kebutuhan data dan informasi yang menunjang penulisan kumpulan
artikel mengenai Desa Gunung Sari.
I. Pesantren Kilat untuk MTs kelas 8
Program Pokok Non Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.8.01
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi tiap muslimin dan muslimat”
“Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat”
“Tuntutlah ilmu meski hingga ke negeri Cina”
-Hadits-
Pesantren Kilat untuk MTs ini berlangsung pada Senin dan Selasa, 06-07
Agustus 2012. Program ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat semangat untuk
menggali ilmu keIslaman di bulan Ramadhan bagi siswa MTs Nurwahid. Tema
yang spesifik dari kegiatan ini ialah mengenai „Keutamaan Menuntut Ilmu dalam
Islam‟. Acara-acara yang diselenggarakan selama pesantren kilat berlangsung
banyak berisi motivasi bagi siswa agar tidak patah arang dalam menempuh
pendidikan. Lembaga pendidikan tertinggi yang terdapat di Desa Gunung Sari ialah
MTs. Siswa MTs yang hendak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi
harus menyebrang pulau ke Maumere karena belum ada bangunan Sekolah
Menengah Atas/Sederajat di Pulau Pemana. Keadaan tersebut membuat siswa MTs
harus diberikan semangat dengan dipahamkan mengenai keutamaan-keutamaan
menuntut ilmu. menjadi
J. Lomba Hapalan Surat Pendek untuk Peserta TPA
Program Pokok Non Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.8.02
Ya Romadhon.. Ya Romadhon.. ji‟na ilaika bil ghufron~
-Qasidah Ramadhan Warga Desa Gunung Sari-
Dalam rangka menyemarakkan bulan ramadhan, tim KKN Unit 186 bekerjasama
dengan Remaja Masjid At-Takwa Ngolo menyelenggarakan kegiatan lomba
Ramadhan. Salah satunya ialah lomba hapalan surat pendek untuk peserta Taman
Pendidikan Al-Qur‟an. Acara perlombaan di bulan Ramadhan telah menjadi tradisi
di Desa Gunung Sari. Perlombaan diselenggarakan selama satu minggu penuh, dari
hari Senin 31 Juli 2012 hingga malam puncak dan penyerahan hadiah pada Minggu
05 Juli 2012. Perlombaan diselenggarakan dalam rangka memupuk jiwa kompetisi
masyarakat Desa Gunung Sari, terutama anak-anak TPA. Hal ini sesuai dengan
jargon yang diusung dalam lomba: Semangat berkompetisi, menggapai ridho Illahi”.
K. Pendataan Ulang Statistik Kependudukan di RW 01 Dusun Ngolo
Program Pokok Non Tema Lingkup Sub Unit
Sifat Interdisipliner No. Sektor 3.8.02
Population increases in a geometrical ratio,
Subsistence increases only in an arithmetical ratio
-Thomas Malthus-
Pada saat survei menjelang pelaksanaan program, ditemukan fakta bahwa
pemerintah tingkat RT tidak memiliki back up data kependudukan warganya.
Setelah ditelusuri pendataan statistik kependudukan di Dusun Ngolo memang belum
terlaksana secara maksimal. Maka, mahasiswa Tim KKN Unit 186 melakukan
pendataan ulang statistik kependudukan yang terdiri dari survei langsung ke rumah
warga, pengolahan data serta sinkronisasi data lapangan dengan data di kantor desa,
dan membuatkan format rekapitulasi data penduduk dalam bentuk soft file agar
mudah untuk digandakan. Kegiatan ini dilaksanakan secara berangsur, mulai dari
tahap kordinasi pada pertengahan Juli hingga penyerahan data kepada Pegawai
Kantor Desa pada awal Agustus.
II. KESIMPULAN
Kutitipkan Indonesia kepadamu,
Jika engkau bisa menjaganya...
-Ir. Soekarno-
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memperkenankan saya beserta
teman-teman KKN PPM UGM Unit 186 merampungkan semua program. Meski
demikian, Kuliah Kerja Nyata Penelitian dan Pengembangan Masyarakat yang kami
lakukan bukan hanya sekedar menyelesaikan program-program yang telah dirancang
sebelumnya. Lebih dari itu, melalui KKN kami telah berhasil menapaki banyak
wilayah Indonesia, menempuh perjalanan darat Semarang hingga Pulau
Pemana..menyeberangi Bali, Lombok, Bima, Flores, hingga akhirnya sampai di tujuan.
Menyadari bahwa tidak semua wilayah Indonesia telah memiliki infrastruktur yang
baik, setelah merasakan perjalanan sepanjang Nusa Tenggara. Betapa di wilayah
tersebut pembangunan jalan raya belum tergarap secara baik. Menyadari bahwa tidak
di semua wilayah Indonesia kami bisa merasakan air yang berlimpah setiap harinya,
setelah mengetahui bahwa di Maumere air bersih hanya mengalir tiap dua hari sekali.
Dan selama di Desa Gunung Sari, kami telah menjadi terbiasa dengan listrik yang
hanya menyala di malam hari, dengan bahan makanan terbatas –sayur yang harus
dibeli di Maumere, ikan yang hanya bisa didapat ketika musim berlayar, dan
sebagainya-, sekolah dengan fasilitas serba terbatas...namun juga keramahan warga
Timur Indonesia dan senyum dari tunas-tunas bangsa yang cerdas dan selalu
bersemangat menuntut ilmu.
Melalui KKN, saya jadi mampu melihat Indonesia secara lebih luas. Meski masih
banyak kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan tiap program yang ada, tapi
pengalaman selama KKN merupakan sebuah pembelajaran yang sangat berharga.
Semoga segala yang didapat selama KKN dapat menjadi bekal untuk mengaplikasikan
ilmu ketika masa studi di bangku kuliah telah rampung dan masa untuk memfungsikan
diri sebagai bagian dari masyarakat telah tiba.
III. SARAN
Untuk KKN PPM di Desa Gunung Sari pada masa mendatang:
- Perlu lebih banyak kluster yang terlibat dalam tim KKN karena masih banyak
potensi di Desa Gunung Sari yang masih dapat dikembangkan. Misalnya kluster
agro yang diharapkan dapat mengoptimalkan pertanian dan perikanan..
- Tim KKN harus lebih terorganisir dan sistematis dalam mengatur waktu serta
menyusun rencana pemberangkatan menuju lokasi KKN maupun rencana
pelaksanaan program sehingga masa KKN yang terbatas mampu dimanfaatkan
secera efektif serta produktif.
Untuk LPPM:
- Masa KKN antar semester 2012 dipersingkat karena berdekatan dengan Hari
Raya Idul Fitri. Maka sebaiknya tuntutan jam kerja selama KKN yang tercantum
dalam buku biru juga disesuaikan dan tidak disamakan dengan masa KKN
normal.
Untuk Pemerintah Daerah:
- Diharapkan mampu memberikan perhatian lebih terhadap wilayah Desa Gunung
Sari, terutama dalam hal penyediaan fasilitas pendidikan dan pembangunan
infrastruktur.
- Diharapkan dapat lebih kooperatif, memberikan dukungan serta respon dan
sambutan yang positif terhadap mahasiswa pelaksana KKN.
IV. LAMPIRAN
Foto Kegiatan
a. Penyuluhan mengenai Dampak Bencana bagi Masyarakat RT 04 Dusun
Ngolo
b. Penyuluhan Post Traumatic Stress Disorder RT 04 Dusun Ngolo
c. Penyuluhan mengenai Skala Prioritas dalam Menyelamatkan Korban
Bencana di RT 04 Dusun Ngolo
d. Pembuatan Tulisan “Transnasionalisme dalam Pembangunan Water
Pyramid di Desa Gunung Sari”
e. Program Pengisian Konten Papan Informasi di Dusun Ngolo oleh Siswa
f. Pendampingan Kader PAUD di Dusun Ngolo
g. Pelatihan Bahasa Inggris untuk
Siswa MTs
h. Survei dan Pencarian Data mengenai Budaya dan Kearifan Lokal
i. Pesantren Kilat untuk MTs kelas 8
j. Lomba Hapalan Surat Pendek untuk Peserta TPA
k. Pendataan Ulang Statistik Kependudukan di RW 01 Dusun Ngolo