LPJ Kawungcarang
-
Upload
sidik-kaca-paiisan -
Category
Documents
-
view
64 -
download
0
Transcript of LPJ Kawungcarang
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 1/41
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan adalah hak mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa
Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di
Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh
lapisan masyarakat. Dengan kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah,
pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam
yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan.
Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu
saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yaitu instansi pemerintah, swasta,
masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah.
Permasalahan pelaksanaan pembangunan perlu mendapat perhatian dari
semua pihak. Permasalahan utama dalam pembangunan di Indonesia salah
satunya adalah keterbatasan lapangan kerja sementara jumlah tenaga kerja begitu
banyak. Terutama di daerah pedesaan, dengan pendidikan yang tergolong masih
rendah, banyak masyarakat pedesaan yang kesulitan mencari pekerjaan.
Pemerintah seringkali tidak memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Oleh karenanya, masyarakat pedesaan banyak yang mencari solusi
pekerjaan dengan menjadi buruh migran di luar negeri. Dengan pendidikan yang
tergolong rendah dan pengetahuan yang pas-pasan, seringkali keputusan untuk
menjadi buruh migran di luar negeri berakhir dengan permasalahan. Perlu adanya
penanganan serius dalam menangani permasalahan ini baik dari pemerintah pusat,
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 2/41
2
pemerintah daerah, warga masyarakat, perangkat desa dan tidak terkecuali civitas
akademika. Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa ikut berperan serta untuk
menelaah dan merumuskan permasalahan dan solusi serta pencegahan tentang
buruh migran tersebut melalui Kuliah Kerja Nyata TEMATIK (KKN TEMATIK).
KKN TEMATIK adalah salah satu bentuk KKN yang dilakukan oleh
LPPM Unsoed pada KKN periode Juli-Agustus 2012 ini dengan tema yang
beragam. Salah satunya yaitu KKN Tematik dengan tema Mengatasi Persoalan
Buruh Migran Perempuan Melalui Peningkatan Peran Masyarakat Dalam
Menciptakan Migrasi Perempuan yang Aman.
Banyak perempuan yang menguatkan diri meninggalkan keluarga dan
kampung halaman untuk keluar negeri dengan tawaran gaji yang lumayan besar
bagi mereka yang berpenddikan rendah. Di negeri sendiri terkadang untuk
seorang sarjana yang baru lulus pun sulit memperoleh gaji sebesar itu dengan kurs
rupiah (Kalyanamitra, 2005). Walaupun peberangkatan keluar negeri juga tidak
mudah, hal tersebut tidak menyurutkan semangat perempuan Indonesia. Jumlah
buruh migran Indonesia yang diberangkatkan keluar negeri bertambah setiap
harinya. Data dari BNP2TKI menunjukkan bahwa jumlah realisasi penempatan
TKI di tahun 2008 mencapai 748.825 orang. Jumlah ini belum termasuk buruh
migran yang keluar negeri melalui jalur tidak resmi (undocument migrant).
BNP2TKI mencatat sekitar terdapat sekitar 6 juta buruh migran Indonesia yang
berada di luar negeri. Sebagian besar dari buruh migran Indonesia tersebut adalah
perempuan, yang pada tahun 2008 mencapai 74%. Bagi keluarganya, bagi
daerahnya dan bagi Negara, buruh migran Indonesia adalah mereka yang
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 3/41
3
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan keluarga, dan secara makro juga
berkontribusi pada membaiknya Neraca Pembayaran Indonesia.
Namun demikian, perlindungan bagi buruh migran Indonesia masih belum
memadai. Data Pusat Latihan dan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI mencatat bahwa
selama tahun 2008, jumlah total permasalahan buruh migran Indonesia dilihat dari
pengaduan yang masuk mencapai 45.626 kasus. Kasus yang muncul bervariasi
dari mulai gaji tidak dibayar, penganiayaan, pelecehan seksual, pekerjaan yang
tidak sesuai dengan perjanjian kerja, PT bermasalah, ketidaklengkapan dokumen,
PHK sepihak sampai pada kriminalitas, meninggal ataupun gagal berangkat. Pada
tahun 2007 laporan tahunan Migrant Care (2008) mencatat 206 buruh migran
Indonesia yang meninggal di Negara tujuan dan lebih dari separuhnya (55%)
adalah perempuan.
Sebagai salah satu kantong buruh migran di Jawa Tengah, setiap tahun
BMP yang diberangkatkan dari Kabupaten Banyumas selalu mengalami
peningkatan. Beberapa kecamatan di Banyumas yang dianggap sebagai kantong
tenaga kerja migran adalah Kecamatan Lumbir, Kedungbanteng, Gumelar,
Cilongok, Karanglewas, Sokaraja, Sumbang dan Baturaden. Sebagai salah satu
kantong BMI, Banyumas juga rawan dengan permasalahan dan trafficking. Pada
tahun 2009 hingga Bulan September sudah tercatat ada 6 kasus. Keenam kasus
tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Ajibarang, Gumelar, Rawalo, dan
Cilongok. Namun dari kasus sebanyak ini, yang sudah tertangani secara hokum
baru satu kasus.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 4/41
4
Masih tingginya permasalahan yang dihadapi para BMI dari Kabupaten
Banyumasmengisyaratkan perlunya mekanisme strategis untuk memberikan
informasi bagi para buruh migran dan keluarganya tentang migrasi yang aman
guna mencegah terjadinya trafiking. Salah satu asal muasal persoalan-persoalan
diatas adalah kesiapan buruh migran itu sendiri. Kesiapan yang dimaksud berawal
sejak dari daerah masing-masing calon buruh migran tersebut yang secara umum
berasal dari pedesaan. Desa – perangkat pemerintahan dan masyarakatnya – dapat
dikatakan, tidak tahu persis persyaratan dan prosedur pemberangkatan. Bahkan
seringkali, terjadi pelanggaran-pelanggaran atas persyaratan dan prosedur
tersebut. Pengetahuan mengenai Negara tujuan pun sangat minim. Padahal nilai
dan norma serta kultur di negara-negara tujuan tersebut sangatlah jauh berbeda
dengan Indonesia. Selain itu persoalan juga banyak dihadapi oleh desa dan
perangkatnya. Mereka ini mesti berhadapan dengan kenyataan bahwa sebagian
anggota masyarakatnya tanpa sepengetahuan, rekomendasi, dan izin mereka telah
berangkat menjadi buruh migran di luar negeri. Sebaliknya ketika buruh-buruh
migran tersebut mengalami persoalan, kepala desa dan perangkat desa adalah
orang-orang yang paling sibuk mengurusnya. Kesiapan buruh migran dengan
demikian menjadi faktor kunci bagi keamanan sekaligus kesuksesan buruh itu
sendiri. Pada titik inilah pemberdayaan kepala desa sebagai penyedia dokumen
utama sebelum berangkat ke luar negeri serta penyiapan masyarakat yang tinggal
di daerah kantong buruh migran menjadi urgen untuk dilakukan.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 5/41
5
1.1. Kondisi Umum Lokasi KKN
A. Kondisi Alam
Desa Kawungcarang merupakan salah satu desa yang berada di
wilayah administrative Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Desa
ini terdiri dari 2 dusun, dengan 2 RW dan 7 RT. Luas wilayah Desa
Kawungcarang adalah 47,365 ha/m2 yang terdiri dari pemukiman
penduduk 9,710 ha/m2, tanah sawah 32,475 ha/m2 dan tanah
tegalan/daratan 5,180 ha/m2. Jarak dari ibukota kecamatan 4 Km dan
jarak dari kabupaten 12 Km. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa Datar
Sebalah Selatan : Desa Tambak Sogra
Sebelah Barat : Desa Karang Gintung
Sebelah Timur : Desa Kebanggan
Desa Kawungcarang memiliki 3 Posyandu. Kegiatan Posyandu
yang berjalan antara lain, penimbangan balita, pemberian makanan
tambahan, dan imunisasi.
B. Sarana Umum
Sarana Keagamaan : terdapat 2 masjid, 3 langgar/mushola.
Sarana Pendidikan : terdapat 1 PAUD, 1 TK dan 1 SD.
Sarana Kesehatan : terdapat 1 bidan desa dan 3 Posyandu.
Sarana Olahraga : terdapat 1 lapangan olah raga.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 6/41
6
C. Keadaan Demografi
Hasil sensus penduduk menunjukan bahwa penduduk Desa
Kawungcarang adalah 1260 jiwa, yang terdiri dari 613 jiwa penduduk laki
– laki dan 647 penduduk perempuan dengan kepadatan penduduk 7,7
jiwa/m2. Jumlah rumah tangga 353 KK dan rata – rata anggotanya 3 jiwa,
jumlah bayi 29 jiwa dan balita usia 1 – 5 tahun 117 jiwa.
Tabel 1. Berdasarkan Kelompok Usia
No Golongan Umur Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Total Penduduk
1 0-1 21 34 55
2 2-4 33 37 70
3 5-9 60 50 110
4 10-14 38 53 91
5 15-19 46 52 98
6 20-24 50 52 102
7 25-29 59 53 112
8 30-34 61 59 120
9 35-39 52 59 111
10 40-44 40 45 85
11 45-49 44 28 72
12 50-54 31 25 56
13 55-59 21 29 50
14 60-64 24 37 61
15 >65 31 42 73
Total 613 647 1260
Sumber : Monografi Desa Kawungcarang
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 7/41
7
Table 2. Berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tamat Sarjana / DIV 46 Orang
2 Tamat Akademik / DIII 5 Orang
3 Tamat SMA 169 Orang
4 Tamat SMP 232 Orang
5 Tamat SD 395 Orang
6 Belum Tamat SD 185 Orang
Tidak Tamat SD 79 Orang
Sumber : Monografi Desa Kawungcarang
D. Keadaan Perekonomian
Kondisi perekonomian di Desa Kawungcarang Kecamatan
Sumbang Kabupaten Banyumas erat hubungannya dengan kondisi
geografisnya karena letaknya yang berada didataran rendah dan kondisi
tanahnya yang subur sangat cocok dijadikan lahan pertanian. Sehingga
banyak warga desa yang menjadi petani, peternak dan buruh. Selain itu,
banyak pula yang merantau keluar Banyumas bahkan keluar Negeri.
Mata Pencaharian :
a. Petani : 65 Orang
b. Buruh Tani : 81 Orang
c. Buruh Migran/Swasta : 36 Orang
d. Pegawai Negeri : 30 Orang
e. Pedagang : 5 Orang
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 8/41
8
f. TNI/POLRI : 5 Orang
g. Pengusaha : 2 Orang
h. Pensiunan : 17 Orang
i. Lain-lain : 7 Orang
E. Potensi Desa Lokasi KKN
Desa Kawungcarang yang terletak di Kecamatan Sumbang,
Kabupaten Banyumas merupakan desa yang mempunyai lahan pertanian
yang cukup subur dan ditunjang dengan sistem irigasi yang cukup baik.
Komoditas hasil pertanian yang cukup banyak adalah padi dan jagung.
Selain itu, sayuran yang ditanam oleh penduduk antara lain kacang, cabe,
tomat, terong, jamur. Dari berbagai potensi tersebut, potensi sumber daya
manusia juga memberikan keunggulan absolute bagi desa Kawungcarang.
Industri kecil seperti pembuatan bulu mata palsu, tempe, banyak
memberikan manfaat bagi pendapatan desa yang digunakan bagi
pembangunan desa sehingga diharapkan desa Kawungcarang dapat
semakin berkembang.
Namun sebagian besar penduduk masih mempunyai tingkat
pendidikan yang rendah, sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk
memberikan pengertian tenteng perlunya pendidikan. Sehingga diharapkan
dengan potensi sumber daya manusia yang handal diharapkan mampu
menjadi motor penggerak pembangunan di Desa Kawungcarang.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 9/41
9
1.2. Latar Belakang Kegiatan KKN TEMATIK
Selama inikepergian perempua untuk bekerja diluar negeri sepertinya
hanya menjadi urusan bagi keluarga calon buruh migran terebut dan penyedia
jasa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Mereka yang berkeinginan
bekerja diluar negeri akan mencari informasi seputar hal tersebut langsung ke
perusahaan-perusahaan penyedia jasa pengiriman tenaga kerja dan atau telah
dihubungi karyawan ,calo ,”sponsor” dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Niat yang besar untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga dengan informasi tentang upah yang dibayar dengan
satuan mata uang asing sehingga jika dirupiahkan menjadi berlipat, berpadu
menjadi dalam diri calon migran telah membulatkan tekadnya untuk segera
berangkat. Disinilah seringkali terjadi, persyaratan dan prosedur yang ketat
seperti ,usia dan surat ijin dari suami akan dimanipulir jika perlu. Langkah-
langkah semacam itulah yang justru dapat memicu persoalan dikemudian hari
dan mempersulit upaya penyelasaiannya. Kenyataan semacam itu ditemukan
pula dalam study yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Gender, Anak, Dan
Pemberdayaan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (PPGAM-
UNSOED) yang dilakukan pada pertengahan tahun 2011 terhadap para
perangkat desa di Kabupaten Banyumas (Tyas Retno Wulan, Dkk., 2011).
Hasil study ersebut menunjukan bahwa kepala desa dan pernangkatnya
seringkali tidak tahu menahu tentang keberangkatan warganya untuk bekerja
keluar negeri. Kenyataa lain yang ditmukan dalam study tersebut adalah
keberadaan kepala desa dan perngkatnya baru terasa diperlukan jika
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 10/41
10
warganya telah menjadi buruh migran di luar negeri mengalami persoalan.
Fenomena ini menunjukan bahwa masyarakat secara umum tidak tahu persis
mengenai seluk beluk bekerja atau tepatnya menjadi buruh migran di luar
negeri. Ketidaktahuan ini akan dapat menimbulkan persoalan dan
mempersulit upaya pemecahannya.
Untuk itulah, menarik kiranya untuk mengungkap persoalan berikut:
a. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentangmigrasi yang aman ?
b. Bagaimana masyarakat dapat berperan dalam menciptakan migrasi yang
aman bagi para calon buruh migran perempuan?
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 11/41
11
BAB II
MATRIKS PELAKSANAAN PROGRAM
No. Jenis Kegiatan Volume
kegiatan
Target
Pelaks
anaan
Realisasi Sumber TOTAL
Vol % Mhs. LPPM Masy.
PROGRAM KERJA TEMATIK
A. Program Non Fisik
1. Sosialisasi KKN Tematik 1 6 x 9 x 150%
2. Pendataan BMI 1 1 x 1 x 100% 16.200 16.200
3.
Sosialisasi BMI
1
1 x
2 x
200 %
255.300
255.300
4.
Pelatihan StrategiPenanganan Kasus
BMI dan PeranPemerintah Desa
dalam PemberdayaanBMI
1 1 x 1 x 100 %
330.100dari LPPM
330.100
5. Workshop dan
Pembentukan OrganisasiBMI
1 1 x 1 x 100%
B. Program Fisik
1.
Pembagian Leaflet
tentang prosedur menjadi BMI yang
aman
1 1 x 2 x 200%
TOTAL 601.600 PROGRAM KERJA NON TEMATIK
Persiapan Pra-KKN 253.200 253.200
A. Program Non Fisik
1. Penyuluhan ISPA 1 1 x 2 x 200%
2. TPQ 1 9 x 7 x 78%
3. Lomba Kegiatan Islami 1 1 x 1 x 100 % 164.600 164.600
4.
Sosialisasi Gemar
Membaca 1 3 x 3x 100 %
5. Pendampingan Posyandu
Balita 1 2 x 2 x 100%
6.Pendampingan Posyandu
Lansia 1 2 x 2 x 100%
B. Program Fisik
1. Pembagian Leaflet ISPA 1 1 x 1 x 100 % 28.500 28.500
2. Penanaman TOGA 1 1 x 0 0%
3. Pembagian CD Senam
Lansia 1 1 x 1 x 100% 19.500 19.500
TOTAL 465.400
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 12/41
12
PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM
A. PROGRAM KERJA TEMATIK
1. Program Non Fisik
a. Sosialisasi KKN Tematik
1) Tujuan
Memperkenalkan mahasiswa KKN, menjelaskan secara garis besar
mengenai tema KKN kepada seluruh elemen masyarakat terutama
anggota PKK dan perwakilan masyarakat Desa Kawungcarang.
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Selasa, 10 Juli 2012 di Rumah anggota PKK
b) Selasa, 10 Juli 2012 di Rumah Bu Kades
c) Rabu, 11 Juli 2012 di Kelurahan
d) Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Ketua RW 02
e) Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Kedua Dusun I
f) Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Ketua RW 01
g) Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 02 Rw 01
h) Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 03 Rw 01
i)
Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 04 Rw 01
3) Sasaran : Masyarakat Desa Kawungcarang
4) Volume : 1 kali
5) Teknis pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan pada hari pada hari pertama KKN
yaitu tanggal 10 sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 yang
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 13/41
13
bertempat di rumah salah satu anggota PKK Rt 02 Rw 02 yang
pada saat itu sedang berlangsung acara pertemuan anggota PKK
setiap bulannya di RT tersebut, kemudian kegiatan ini juga
dilaksanakan di rumah perwakilan masyarakat desa seperti ketua Rt
dan ketua Rw. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan
memperkenalkan seluruh mahasiswa KKN periode Juli-Agustus
2012, dilanjutkan dengan memaparkan program program kerja
tematik secara garis besar dan meminta saran mengenai program
kerja yang perlu dilaksanakan di desa Kawungcarang.
6) Dana keluar : -
7) Sumber : -
8) Koordinator : Farkhan Fajar Ilhami
9) Faktor Pendorong : Masyarakat yang kooperatif
10) Faktor Penghambat : -
11) Rekomendasi : -
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 14/41
14
Gambar 1. Sosialisasi KKN Tematik Ke Kader PKK
b. Pendataan BMI
1) Tujuan
Mengetahui jumlah BMI yang aktif dan mantan BMI di Desa
Kawungcarang.
2)
Lokasi : Rumah – rumah warga
3) Waktu Pelaksanaan : 11, 12, 17, 22 Juli 2012
4) Sasaran : Masyarakat Desa Kawungcarang
5) Volume : 1
6) Teknik Pelaksanaan :
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 15/41
15
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu
mahasiswa meminta data mengenai nama-nama BMI aktif dan
mantan ke perangkat desa dan salah satu masyarakat yang aktif
mengurusi kegiatan di desa tersebut. Untuk membantu
melaksanakan kegiatan ini mahasiswa KKN membuat kuesioner
yang berisi data lengkap mengenai BMI aktif maupun mantan
untuk membantu dalam melakukan analisis data. Setelah
mendapatkan data, mahasiswa melakukan kunjungan ke rumah
warga yang telah terdata untuk melakukan pengisian kuesioner.
Dari hasil pendataan didapatkan hasil mantan BMI sebanyak 29
orang sedangkan untuk BMI yang aktif sebanyak 16 orang.
7) Dana keluar : -
8) Sumber : -
9) Koordinator : Sutrisno
10) Faktor Pendorong : Masyarakat yang kooperatif
11) Faktor Penghambat :
Masih terdapat BMI aktif maupun mantan yang belum terdata di
desa.
12) Rekomendasi :
Desa hendaknya mempunyai data terbaru mengenai jumlah BMI
yang aktif maupun mantan BMI.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 16/41
16
Gambar 2. Pendataan BMI
c. Sosialisasi BMI
1) Tujuan
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai :
a) Prosedur dan Mekanisme Migrasi yang Aman
b)
Hak dan Kewajiban BMI
c) Karakteristik Negara Tujuan
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Senin, 16 Juli 2012 di Mushola Desa Kawungcarang
b) Rabu, 18 Juli 2012 di Aula Balai Desa Kawungcarang
3) Sasaran : Perangkat desa dan masyarakat
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 17/41
17
4) Volume : 1
5) Teknik Pelaksanaan
Terlebih dahulu melakukan pencatatan warga yang akan diundang
ke sosialisasi yang terdiri dari keluarga BMI yang aktif, mantan
BMI, dan perangkat desa. melakukan persiapan materi yang akan
digunakan untuk sosialisasi, materi tersebut diambil dari Buku
Saku yang berisi cara bermigrasi yang aman dari
DISNAKERTRANS. Dalam sosialisasi ini juga dilakukan
pembagian leaflet mengenai prosedur BMI yang aman. Susunan
acara pada saat sosialisasi :
a) Pembukaan
b) Sambutan Kormades
c) Sambutan Kades
d) Sosialisasi Migrasi yang aman
e) Sosialisasi program Kerja
f) Lain-lain
g) Kesimpulan
h)
Penutup
6) Dana keluar : Rp 220.000,-
7) Sumber : LPPM
8) Koordinator : Farkhhan Fajar Ilhami
9) Faktor Pendorong :
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 18/41
18
Masyarakat yang kooperatif dan antusiasme warga untuk
mengikuti sosialisasi.
10) Faktor Penghambat : Banyak warga yang tidak datang
11) Rekomendasi : -
Gambar 3. Sosialisasi BMI
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 19/41
19
d. Pelatihan Strategi Penanganan Kasus BMI dan Pembentukan
Organisasi Peduli BMI
1) Tujuan
a) Memberikan pelatihan mengenai strategi penanganan kasus
BMI dan memberikan bekal untuk ketrampilan bagi para mantan
BMI.
b) Membentuk organisasi yang peduli terhadap BMI.
2) Lokasi : Aula Balai Desa Kawungcarang
3) Waktu Pelaksanaan : Minggu, 29 Juli 2012
4) Sasaran :
Keluarga BMI yang aktif, mantan BMI dan perangkat desa
5) Volume : 1
6) Teknik Pelaksanaan
Persiapan dilakukan 3 hari sebelumnya yang terdiri dari
mengumpulkan bahan dan materi yang akan digunakan,
menentukan format/bentuk pelatihan, membuat slide, serta
identifikasi sasaran. Dalam mengadakan pelatihan ini mahasiswa
KKN dibantu oleh SERUNI yaitu suatu organisasi yang peduli
terhadap BMI. Susunan acara pelatihan ini adalah :
a) Pembukaan
b) Sambutan Kormades
c) Sambutan Kades
d) Pelatihan penanganan kasus BMI oleh Seruni
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 20/41
20
e) Pembentukan organisasi buruh migran Desa Kawungcarang
f) Lain – lain
g) Kesimpulan
h) Penutup
Dari hasil pelatihan dan pembentukan organisasi tersebut
didapatkan pengurus organisasi Peduli BMI adalah :
Ketua : Kusminah (RT 01 RW 01)
Wakil Ketua : Nurwiyanti (RT 01 RW 01)
Sekretaris : Warningsih (RT 02 RW 01)
Bendahara : Yuli (RT 01 RW 01)
Organisasi tersebut diberi nama “SEHATI”
7) Dana keluar : Rp 330.100,-
8) Sumber : LPPM
9) Koordinator : Erlin Yuliana
10) Faktor Pendorong
a) Masyarakat yang kooperatif
b) Antusiasme warga untuk mengikuti pelatihan
c)
Kerjasama dari pihak Seruni
11) Faktor Penghambat : Banyak warga yang tidak datang
12) Rekomendasi : -
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 21/41
21
Gambar 4. Pelatihan, Workshop dan Pembentukan Organisasi BMI
Gambar 5. Workshop yang didampingi SERUNI
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 22/41
22
2. Program Fisik
a. Pembagian Leaflet Prosedur BMI yang aman
1) Tujuan
Memberikan informasi mengenai prosedur menjadi BMI yang
aman.
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Senin, 16 Juli 2012 di Mushola Desa Kawungcarang
b) Rabu, 18 Juli 2012 di Aula Balai Desa Kawungcarang
3) Sasaran : Perangkat desa dan Masyarakat
4) Volume : 1
5) Teknik Pelaksanaan
Pembagian leaflet ini dilakukan pada saat sosialisasi BMI sehingga
teknis pelaksanaan sama dengan sosialisasi BMI.
6) Dana keluar : Rp 35.300,-
7) Sumber : LPPM
8) Koordinator : Erlin Yuliana
9)
Faktor Pendorong : Masyarakaat yang kooperatif
10) Faktor Penghambat : -
11) Rekomendasi : -
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 23/41
23
A. PROGRAM KERJA NON TEMATIK
1. Program Non Fisik
a. Pendampingan Posyandu Balita
1) Tujuan
Kegiatan Posyandu BALITA bertujuan untuk meningkatkan peran
para ibu-ibu Desa Kawungcarang yang mempunyai bayi dan balita
agar selalu peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balitanya.
2) Lokasi : Posyandu Desa Kawungcarang
3) Waktu pelaksanaan :
a) Tempat : Posyandu PALA III
Hari, tanggal : Kamis, 12 Juli 2012
Pukul : 09.30 WIB – 11.00 WIB
b) Tempat : Posyandu PALA I
Hari, tanggal : Jumat, 10 Agustus 2012
Pukul : 09.30 WIB – 11.00 WIB
4)
Sasaran :
Ibu-ibu warga Desa Kawungcarang yang mempunyai bayi dan
balita.
5) Volume : 1
6) Teknis pelaksanaan :
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 24/41
24
Pendampiangan Posyandu dilaksanakan setiap tanggal 10, 11 dan
12 setiap bulannya, tetapi pada tanggal 10, 11 tidak dapat dilakukan
pendampingan Posyandu hal ini dikarenakan bersamaan dengan
kedatangan mahasiswa KKN dan belum ada persiapan terlebih
dahulu. Teknis pelaksanaan yaitu dengan ikut membantu kader
menimbang balita dan melakukan pencatatan pada buku KMS.
7) Dana yang dikeluarkan : Rp 50.000 untuk tiap Posyandu
8) Sumber : Masyarakat
9) Koordinator : Noviana
10) Faktor Pendorong :
a) Antusiasme ibu dalam mengikuti kegiatan Posyandu sehingga
dalam pelaksanaan berjalan kondusif.
b) Adanya dukungan dari pihak warga.
c) Bidan desa yang kooperatif
11) Faktor Penghambat :
Kurangnya koordinasi antara kader posyandu dengan Tim KKN
sehingga dalam pelaksanaan sedikit kebingungan.
12) Rekomendasi :
Untuk perbaikan kedepannya, sebaiknya semua posyandu yang
terdapat di Desa Kawungcarang dapat dikunjungi dan dalam
pelaksanaan suatu kegiatan sebaiknya perlu mempersiapkan
kegiataannya.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 25/41
25
Gambar 6. Pendampingan Posyandu Balita
b. Pendampingan Posyandu Lansia
1) Tujuan
Posyandu lansia dilaksanakan agar para kader Posyandu bisa
memantau kesehatan lansia.
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola Desa
Kawungcarang
b) Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 26/41
26
3) Sasaran : Lansia Desa Kawungcarang
4) Volume : 1
5) Teknik Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pendampingan antara
lain :
a) Melakukan penimbangan BB lansia
b) Melakukan pengukuran tekanan darah
c) Pencatatan atau dokumentasi
6) Dana keluar : -
7) Sumber : -
8) Koordinator : Noviana
9) Faktor Pendorong :
a) Antusiasme lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu
sehingga dalam pelaksanaan berjalan kondusif.
b) Adanya dukungan dari pihak warga.
c) Bidan desa yang kooperatif
10) Faktor Penghambat : -
11) Rekomendasi : -
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 27/41
27
Gambar 7. Pendampingan Posyandu Lansia
c. Penyuluhan ISPA
1) Tujuan
Memberikan informasi mengenai penyakit ISPA yang terdiri dari :
bahayanya penyakit ISPA, pencegahan ISPA, dan pengobatan
ISPA.
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola Desa
Kawungcarang
b) Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 28/41
28
c) Jumat, 10 Agustus 2012 di Rumah Kader Posyandu PALA I
3) Sasaran : Peserta Posyandu Balita dan Lansia
4) Volume : 1
5) Teknik Pelaksanaan
Penyuluhan ISPA dilaksanakan berdampingan dengan
pendampingan Posyandu sehingga teknik pelaksanaan sama
dengan pendampingan Posyandu. Penyuluhan ISPA juga disertai
dengan pembagian leaflet mengenai ISPA.
6) Dana keluar : -
7) Sumber : -
8) Koordinator : Ika Rostika
9) Faktor Pendorong :
a) Antusiasme peserta posyandu dalam mengikuti kegiatan
Posyandu sehingga dalam pelaksanaan berjalan kondusif.
b) Adanya dukungan dari pihak warga.
c) Bidan desa yang kooperatif
10) Faktor Penghambat : -
11) Rekomendasi : -
d. TPQ
1) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan siswa - siswa tentang agama Islam dan
meningkatkan pemahaman siswa - siswa tentang tata cara
membaca Al-Quran yang baik dan benar.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 29/41
29
2) Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq
3) Waktu Pelaksanaan : Selasa, Kamis, Sabtu setiap minggunya
4) Sasaran : siswa - siswa TPQ Baitul Rozzaq
5) Volume : 1
6) Teknik Pelaksanaan
TPQ dilaksanakan selama 9 kali dan setiap minggunya
dilaksanakan 3 kali TPQ selama 3 minggu. Kegiatan TPQ ini
mahasiswa membantu melakukan bimbingan kepada siswa – siswa
mengenai tatacara sholat dan membaca Al-Quran yang benar
7) Dana keluar : -
8) Sumber : -
9) Koordinator : Fika Badihul Afkari
10) Faktor Pendorong :
a) Antusiasme siswa - siswa yang mengikuti TPQ
b) Kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dengan tenaga
pengajar di TPQ
11) Faktor Penghambat : -
12) Rekomendasi : -
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 30/41
30
Gambar 8. Pendampingan TPQ
e. Lomba Kegiatan Islami
1) Tujuan
a)
Meningkatkan hubungan baik antara mahasiswa KKN dengan
siswa – siswa TPQ.
b) Meningkatkan semangat para siswa TPQ untuk terus belajar
c) Memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi di TPQ
2) Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq
3) Waktu Pelaksanaan : 2, 4, 7 Agustus 2012
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 31/41
31
4) Sasaran : Siswa – Siswa TPQ Baitul Rozzaq
5) Volume : 1
6) Teknik Pelaksanaan
Perlombaan ini dilaksanakan pada 3 kali pertemuan di TPQ,lomba
tersebut diantaranya :
a) 2 Agustus 2012 Lomba Mewarnai Masjid
Gambar sudah disediakan oleh mahasiswa, dan sebelumnya
siswa TPQ diminta untuk membawa krayon. Kegiatan
berlangsung lancar dan menyenangkan.
b) 4 Agustus 2012 Lomba Wudlu
Siswa diberi materi terlebih dahulu mengenai tatacara wudlu
yang benar kemudian diadakan perlombaan dengan mahasiswa
sebagai jurinya.
c) 7 Agustus 2012 Lomba Menulis Ayat Al-Quran
Siswa diminta untuk membawa peralatan tulis kemudian
menulis ayat Al-Quran di kertas yang sudah mahasiswa
sediakan.
7)
Dana keluar : Rp 164.600,-
8) Sumber : Mahasiswa
9) Koordinator : Ika Rostika
10) Faktor Pendorong :
a) Antusiasme siswa untuk mengikuti perlombaan.
b) Tenaga pengajar TPQ yang kooperatif
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 32/41
32
11) Faktor Penghambat : -
12) Rekomendasi : -
Gambar 9. Lomba Mewarnai
f. Sosialisasi Gemar Membaca
1) Tujuan
a)
Meningkatkan kesadaran anak di desa Kawungcarang tentang
pentingnya membaca
b) Mengajak anak – anak di desa Kawungcarang untuk gemar
membaca buku ataupun membaca artikel di internet yang
bermanfaat
2) Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 33/41
33
3) Waktu Pelaksanaan : 31 Juli; 4, 9 Agustus 2012
4) Sasaran : siswa – siswa TPQ Baitul Rozzaq
5) Volume : 1
6) Teknik Pelaksanaan
Sosialisasi gemar membaca dilakukan bersamaan dengan kegiatan
TPQ sehingga teknik pelaksanaannya dilakukan menjelang
kegiatan TPQ.
7) Dana keluar : -
8) Sumber : -
9) Koordinator : Sutrisno
10) Faktor Pendorong :
Antusiasme siswa TPQ untuk mengikuti sosialisasi
11) Faktor Penghambat :
a) Waktu persiapan yang kurang matang sehingga banyak materi
yang masih kurang.
b) Banyak siswa – siswa TPQ yang tidak berangkat.
12) Rekomendasi : -
Butuh persiapan yang matang agar semua kegiatan berjalan lancar.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 34/41
34
Gambar 10. Sosialisasi Gemar Membaca
2. Program Fisik
a. Pembagian CD Senam Lansia
1)
Tujuan
a) Menjaga kondisi lansia agar tetap bugar
b) Memberikan bekal kepada para kader Posyandu lansia
mengenai senam lansia agar sewaktu – waktu bisa
dilaksanakan.
c) Menambah kegiatan pada saat Posyandu Lansia
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 35/41
35
2) Lokasi : Rumah kader Posyandu lansia
3) Waktu pelaksanaan : 8 Agustus 2012
4) Sasaran : Lanjut Usia di Dusun Kawungcarang
5) Volume : 3
6) Teknis pelaksanaan :
Rencana awal memanga akan diadakan senam lansia dengan
instruktur Tim KKN tetapi karena keterbatasan waktu yaitu bulan
Ramadhan, sehingga dengan saran dari salah satu anggota
masyarakat dan Kades setempat senam lansia tidak tiadakan hanya
dilakukan pembagian CD senam. Pembagian CD senam lansia
dilakukan pada saat melakukan kegiatan Pendampingan Posyandu
Balita. CD senam lansia diberikan kepada para kader posyandu
lansia pada masing – masing Pos Posyandu.
7) Dana keluar : Rp 19.500,-
8) Sumber : Mahasiswa
9) Koordinator : Gatra Ayu Sasmika
10) Faktor Pendorong : Kader posyandu lansia yang kooperatif
11) Faktor Penghambat :
Waktu pelaksanaan senam lansia yang tidak ada karena sudah
menginjak bulan Ramadhan.
12) Rekomendasi
Sebaiknya, dengan sudah dibagikan CD senam para kader mampu
untuk melakukan kegiatan ini setiap sebulan sekali dan sebaiknya
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 36/41
36
kader posyandu lebih giat dan lebih sering berkoordinasi dengan
tenaga medis puskesmas untuk melakukan kegiatan ini.
Gambar 11. Penyerahan CD Senam Lansia
b. Pembagian Leaflet ISPA
1) Tujuan
Menambah pengetahuan masyarakat tentang ISPA mengenai
bahaya penyakit ISPA, pencegahan ISPA, dan pengobatan ISPA.
2) Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
a) Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola desa
Kawungcarang
b) Senin, 16 Juli 2012 di PAUD Desa Kawungcarang
c) Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 37/41
37
3) Sasaran : Orang tua yang mempunyai balita
4) Volume : 1
5) Teknik Pelaksanaan
Pembagian leaflet ISPA dilakukan bersamaan dengan kegiatan
Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan PAUD.
6) Dana keluar : Rp 28.500,-
7) Sumber : Mahasiswa
8) Koordinator : Gatra Ayu S.
9) Faktor Pendorong :
a) Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga
kesehatan balitanya.
b) Antusiasme masyarakat untuk mengikuti penyuluhan ISPA dan
membaca leaflet yang dibagikan.
10) Faktor Penghambat : -
11) Rekomendasi :
Sebaiknya, penyuluhan ISPA dan pembagian leaflet dilaksanakan
juga di tingkat TK dan SD sehingga lebih tepat sasaran.
c.
Penanaman TOGA
1) Tujuan
a) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tumbuh –
tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat.
b) Masyarakat mampu menggunakan tanaman sekitar rumah
untuk kesehatan tanpa mengeluarkan biaya yang berlebih.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 38/41
38
2) Lokasi : -
3) Waktu Pelaksanaan : -
4) Sasaran : Warga desa Kawungcarang
5) Volume : -
6) Teknik Pelaksanaan : Tidak terlaksana
7) Dana keluar : -
8) Sumber : -
9) Koordinator : Fika Badihul Afkari
10) Faktor Pendorong : -
11) Faktor Penghambat :
a) Keterbatasan dana yang tersedia
b) Kurangmya dukungan warga masyarakat untuk mewujudkan
program kerja tersebut.
12) Rekomendasi :
a) Persiapan anggaran dana sejak awal ketika program kerja
tersebut tersusun.
b) Meminta saran kepada warga mengenai TOGA yang
dibutuhkan oleh warga.
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 39/41
39
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan selama 35 hari di Desa
Kawungcarang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, kami dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Program KKN yang dilaksanakan di Desa Kawungcarang, Kecamatan
Sumbang, Kabupaten Banyumas merupakan program KKN tematik. Tema
KKN tersebut yaitu “Mengatasi Persoalan Buruh Migran Perempuan
Melalui Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Migrasi
Buruh Perempuan Yang Aman”.
2. Program KKN dilaksanakan selama 35 hari. Yaitu dari tanggal 10 Juli
sampai dengan tanggal 13 Agustus. Meliputi program fisik dan non fisik.
3. Program tersebut meliputi:
- Program kerja tematik:
A. Pendataan BMI (yang sedang bekerja ke luar negeri) atau mantan BMI
yang ada didesa tersebut.
B. Sosialisasi tentang:
a. Prosedur dan Mekanisme Migrasi yang Aman ( berdasarkan UU
No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKILN)
b. Hak dan Kewajiban BMI (Kontrak Kerja, MoU) berdasarkan UU
No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKILN)
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 40/41
40
c. Karakteristik Negara Tujuan
C. Pelatihan strategi penanganan kasus BMI dan Peran Pemerintah Desa
dalam Pemberdayaan BMI.
D. Workshop kecil
a. Pembentukan Organisasi BMI
b. Arti pentingnya organisasi BMI
c. Visi Misi organisasi BMI
d. Arti pentingnya AD/ART bagi organisasi
e. Menyusun program kerja
f. Membuat papan nama
4. Seluruh program kerja, pada program kerja tematik sudah terlaksana
dengan lancar, sedangkan untuk program kerja non tematik terdapat
program yang tidak terlaksana yaitu Penanaman TOGA.
5. Program KKN yang telah dilaksanakan, dapat diterima dan bermanfaat
bagi masyarakat desa setempat. Masyarakat dapat menerima pemberian
KKN dan memperoleh tambahan pengetahuan melalui berbagai sosialisasi
dan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Terutama bermanfaat
bagi mantan buruh migran, karena dibentuk wadah untuk memberdayakan
dan mengoptimalkan potensi mereka.
6. Program kerja KKN juga bermanfaat bagi perangkat desa dalam rangka
menciptakan migrasi buruh migran perempuan yang aman. Dan hasil
kegiatan KKN tesebut secara tidak langsung membantu pemerintah daerah
dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan nonfisik
7/18/2019 LPJ Kawungcarang
http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 41/41
41
yang berupa ideologi, pengetahuan, sistem atau tata cara dalam
bermasyarakat.
B. Saran
1. Perlu adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah desa setempat beserta
mahasiswa KKN dalam terwujudnya program kerja KKN TEMATIK.
2. Perlu peningkatan koordinasi antara perangkat desa, tokoh masyarakat,
dengan mayarakat serta pemuda dalam pelaksanaan program kerja.
3. Perlu adanya tindak lanjut yang terarah seperti pemantauan kinerja
organisasi yang telah terbentuk oleh perangkat desa dalam melaksanakan
program kerja organisasi tersebut.