Lpa Pabrik

48
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANG (PL) MULAI TANGGAL 20 FEBRUARI s/d 20 JANUARI DI PKS PT.BOSWA MEGALOPOLIS Muhammad Jefri (1005016010003) Sarbaini (1005016010074) Pembimbing Lapang : 1. Reza Gunaivy 2. Daniel Munandar

Transcript of Lpa Pabrik

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANG (PL) MULAI TANGGAL 20 FEBRUARI s/d 20 JANUARI DI PKS PT.BOSWA MEGALOPOLIS

Muhammad Jefri (1005016010003)Sarbaini (1005016010074)

Pembimbing Lapang : 1. Reza Gunaivy 2. Daniel Munandar

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVESITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH2014

1. Kegiatan Minggu Pertamaa. Pengenalan dengan KTU dan Pembimbing LapangPada hari pertama kami pengenalan dengan KTU yaitu bapak Wildan Eka M dan Pembimbing Praktek kami bapak Daniel Munandar dan Reza Gunaivy di ruang Meeting Room. b. Pengarahan Dari KTUDisini kami di arahkan oleh KTU bapak Wildan bagaimana mekanisme yang harus kami jalankan selama masa praktek lapang.c. Pengarahan Dari PembimbingPengarahan dari pembimbing mengenai struktur organisasi yang ada di pabrik PT. Boswa Megalopolis dan melakukan observasi atau pengenalan, mulai dari proses stasiun timbangan hingga stasiun proses klarifikasi. Disini kami juga diperkenalkan operator masing-masing stasiun oleh pembimbing.d. Menyusun Kegiatan Untuk Minggu Kedua Setelah tahap pengenalan dan observasi selasai kami di hari berikutnya menyusun rencana kegiatan yang akan di lakukan untuk hari selanjutnya.e. Pengenalan Dengan Karyawan KantorKami mengunjungi ke ruang operator timbangan dan ruang Laboratorium.

2. Kegiatan Minggu Keduaa. Tinjauan Stasiun Timbangan Pada stasiun ini kami meninjau proses timbangan dan mekanisme kerja jembatan timbangan. Ruang oprator timbangan ini yang di control oleh 2 orang operator yaitu Firi Susanti dan Fakhrul. Jembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan berat bruto, tarra, dan netto. Pada stasiun ini, mobil truk pengangkut tandan buah segar (TBS) ditimbang. Setelah itu data dari timbangan langsung terbaca oleh komputer. Jembatan timbangan juga berfungsi untuk menimbang CPO dan Kernel yang akan dikirim keluar. Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk ( berat truk dan TBS ) serta pada saat keluar ( berat truk ).b. Tinjauan Stasiun Sortasi dan Loading RampPada stasiun inilah proses TBS yang masuk di sortasi oleh karyawan yang diawasi oleh asisten yaitu bapak Faisal. Berikut ini merupakan kriteria penerimaan buah yang disortasi adalah : buah mentah, buah mengkal, buah lewat matang, tandan kosong, tangkai panjang tidak boleh lewat 2 cm, sampah,pasir,tanah dan air, buah pasir, restan ( 24 jam dan 48 jam). Dengan mengambil sampel 100 tandan buah.c. Tinjauan Stasiun PerebusanPada stasiun ini kami meninjau bagaimana proses perebusan buah yang masuk dari loading ramp. Disini di kendalikan oleh masing-masing operator. Proses perebusan buah memakan waktu 62 menit dengan kapasitas perebusan 25 ton/sterilizer. Jumlah sterilizer yang ada yaitu 4 sterilizer.d. Tinjauan Stasiun PerontokanTandan Buah Segar ( TBS ) yang sudah disterilisasi ( direbus ) dilakukan pengolahan lanjut pada stasiun Threshing untuk memisahkan antara brondolan atau fruit let dari janjangan ( bunch ) dengan cara bantingan yang berulang di dalam Drum Thresher yang berputar. Brondolannya akan jatuh ke Bottom Cross Fruit conveyor dan kemudian dengan menggunakan fruit elevator dibawa kedalam Digester.e. Tinjauan Stasiun PressPada stasiun ini kami meninjau bagaimana proses pengepresan brondolan sehingga terpisah minyak dan fiber dan nut. Pada stasiun ini di kendalikan oleh 2 orang operator.f. Tinjauan Stasiun KlarifikasiPada proses inilah minyak yang diperoleh dari hasil pengepressan masih mengandung air dan kotoran,seperti pasir, tanah, sisa-sisa daging buah dan lain sebagainya. Proses pemurnian minyak bertujuan untuk memisahkan kotoran atau benda-benda asing yang masih tercampur dengan minyak yang bersifat mengganggu. Diharapkan minyak sawit (CPO) hasil pemurnian mempunyai kadar kotoran dan kadar air yang rendah sehingga siap untuk dipasarkan. Proses pemisahan dan pemurnian merupakan proses pengolahan terakhir untuk mendapatkan CPO.

3. Kegiatan Minggu Ketigaa. Tinjauan Stasiun KernelPada stasiun ini kernel dipisahkan dari cangkangnya, kernel yang diperoleh di bawa ke kernel conveyer menuju kernel silo. Kernel silo berfungsi sebagai tempat pengeringan kernel untuk mengurangi kadar air biasanya memakan waktu 6-7 jam (setengah hari).b. Tinjauan Stasiun BoilerBoiler merupakan suatu alat penukar panas (Heat Exchanger) yang memfasilitasi perpindahan panas dari bahan bakar ke fluida agar fase yang digunakan untuk menggerakkan alat-alat mekanis tersebut berubah. Boiler yang digunakan pada pabrik berbahan bakar serabut (fibre) dan cangkang.c. Tinjauan LimbahPada penampungan limbah terdapat 10 kolam penampung limbah cair yang berasal dari pabrik. Kolam limbah terdiri dari kolam pendingin,kolam pembiakan bakteri dan kolam panampung.d. Tinjauan LaboratoriumDi dalam laboratorium dilakukan analisis-analisis dari hasil pengolan kelapa sawit yaitu tentang analis kadar asam minyak, kadar air kernel, dan kadar minyak dalam air limbah.

4. Kegiatan Minggu Ke Empata. Tinjauan Pembibitan Kelapa SawitPada tinjauan ini kami meninjau ke lahan pembibitan yang didampingi oleh bapak Daniel Munandar dan juga mandor pembibitan bapak Fauzi. Disini kami melihat dan bertanya seputaran kegiatan yang dilakukan pada proses pembibitan. Bibit yang ditanam di perkebunan PT. BOSWA MEGALOPOLIS di peroleh dari PT. SOCFINDO dan PT. LONDON SUMATERA. Jenis bibit yang digunakan Tenera yang di datangkan langsung dari PT. Socfindo. Kami tidak memperoleh banyak informasi di karenakan kebun sedang Off pengoprasiannya.b. Tinjauan PemanenanPada proses pemanenan dilakukan selama 15 hari sekali per tanaman dengan kriteria buah yang sudah matang. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat Dodos, Egrek, Gancu dan Kampak.c. Pengumpulan Data dan Melengkapi Admistrasi Setelah apa yang kami dapatkan selama peninjauan kami melakukan pengolahan data dan pengumpulan data yang perlu di lengkapi untuk membuat laporan Praktel Lapang dan melengkapi seluruh admistrasi yang diperlukan untuk melengkapi laporan.

5. Kesimpulan Teknologi yang digunakan dipabrik PT. BOSWA MEGALOPOLIS sudah modern dan canggih yang dikendalikan secara otomatis. Mendapat pengalaman kerja dibidang pengolahan kelapa sawit. Mengetehui dan melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan kelapa sawit. Mendapat ilmu dibidang pengolahan kelapa sawit.

1.1. Keadaan Umum Perusahaan1.1.1. Sejarah dan Perkembangan PerusahaanBoswa terletak di Kabupaten Aceh Jaya Propinsi Aceh, memiliki HGU seluas 6.343 Ha, dengan area TM seluas 880 Ha dan area TBM seluas 2.543 Ha, sudah tertanam seluas 3.423 Ha. Rencana area tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 655 Ha dan pada tahun 2013 seluas 968 Ha. Setelah tahun 2013, area tanaman Boswa sudah mencapai 5.046 Ha dari kepemilikan lahan seluas 6.343 Ha atau sekitar 80% dari luas HGU. Boswa memiliki perijinan Sertifikat HGU dengan total areal seluas 6.343 Ha yang terletak di Desa Lhok Boot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Daerah Istimewa Aceh, yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019. Boswa merupakan satu-satunya perkebunan sawit di kabupaten Aceh Jaya dan dikelilingi lahan sawit masyarakat. Dengan kondisi tersebut, Boswa sedang membangun PKS untuk menampung hasil TBS yang berada di kabupaten Aceh Jaya. Saat ini pembangunan PKS masih dalam tahap konstruksi dan sekitar 30% sudah mencapai prestasi dari tahapan yang direncanakan. Pembangunan PKS diestimasi rampung bulan Juni 2013 dan diharapkan telah mulai beroperasi Juli 2013. Total Project Cost PKS adalah sebesar Rp140miliar, dan telah dibayar sebesar Rp30 miliar (pembayaran pertama). Sisa sebesar Rp110 miliar akan dibiayai dengan pola turn key project. Pelunasan direncanakan menggunakan pembiayaan bank maupun non bank. turn key projectadalah dalam membangun PKS Perseroan di Aceh, Perseroan menggunakan pola pembiayaan Turn Key Project yaitu selama pembangunan PKS didanai oleh kontraktor yang ditunjuk oleh Perseroan yaitu konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction Sdn Bhd, Malaysia. Perseroan akan melakukan pelunasan pembelian setelah konstruksi PKS selesai dan diserahterimakan kuncinya kepada Perseroan. Ada Perjanjian Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit antara Boswa dengan Pihak Kedua konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction Sdn Bhd, Malaysia. Perjanjian ini mensyaratkan Pihak Kedua untuk membangun PKS selama 14 bulan dihitung dari tanggal pembayaran pertama, 30 April 2012. Pembayaran selanjutnya akan dilakukan sekaligus setelahmenerima kunci (turn key). 1.2. Proses Pengolahan Kelapa SawitPada proses pengolahan TBS di PKS PT. Boswa Megalopolis dilakukan beberapa tahapan yang dimulai dari penerimaan bahan baku mentah berupa buah kelapa sawit sampai menjadi bahan setengah jadi, terdiri dari beberapa stasiun utama, yaitu :1. Stasiun penerimaan buah2. Stasiun perebusan3. Stasiun pemipilan4. Stasiun pengepresan5. Stasiun pemurnian minyak6. Stasiun kernel7. Stasion BoilerKeseluruhan stasiun tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Apabila salah satu stasiun mengalami masalah, maka akan sangat mempengaruhi hasil produksi yang diperoleh.1.2.1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)Dalam stasiun ini terdapat 2 proses yaitu penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) dan memasukkan buah ke loading ramp. Langkah pertama adalah melakukan penimbangan terhadap TBS yang diterima oleh pabrik. Sistem penimbangan ini menggunakan jembatan timbangan (weight bridge). Sebelum memasuki loading ramp, truk-truk yang mengangkut buah terlebih dahulu ditimbang untuk mendapatkan berat brutonya. Dan pada saat truk tersebut telah kosong akan ditimbang kembali untuk mendapatkan berat taranya. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh berat netto TBS dari selisih penimbangan yang telah dilakukan.Setelah penimbangan TBS selesai, selanjutnya akan diletakkan di tempat penampungan buah yang disebut loading ramp. Selain berfungsi sebagai tempat penampungan, loading ramp ini juga berfungsi sebagai tempat sortasi TBS. Dimana TBS tersebut akan dipilih yang sesuai untuk pengolahan. Berikut ini merupakan kriteria penerimaan buah yang disortasi di PT. Boswa Megalopolis : 1. Buah mentah2. Buah mengkal3. Buah lewat matang4. Tandan kosong5. Tangkai panjang tidak boleh lewat 2 cm6. Sampah,pasir,tanah dan air7. Buah pasir8. Restan 24 jam 48 jama. Jembatan Timbang (Weigh Bridge)

Gambar 2. Jembatan TimbangJembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan berat bruto, tarra, dan netto. Pada stasiun ini, mobil truk pengangkut tandan buah segar (TBS) ditimbang. Setelah itu data dari timbangan langsung terbaca oleh komputer yang dikendalikan oleh 2 orang operator. Jembatan timbangan juga berfungsi untuk menimbang CPO dan Kernel yang akan dikirim keluar. Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk ( berat truk dan TBS ) serta pada saat keluar ( berat truk ). Dalam surat pengantar TBS ini harus dicantumkan: asal TBS, tahun tanam, jumlah tandan, tanggal panen, jam berangkat, dan ditanda tangani oleh sipengirim setelah TBS dituang di lantai loading ramp, alat angkut TBS yang akan keluar ditimbang kembali (tarra), berat TBS yang diterima (netto) adalah berat bruto dikurangi berat tarra. Sehingga dari selisih penimbangan tersebut didapatkan berat bersih TBS yang masuk ke pabrik. Kapasitas jembatan timbang berkisar antara 50 ton. Truk yang keluar masuk jembatan timbang harus berjalan perlahan karena perangkat elektronik dari jembatan timbang sangat sensitif terhadap beban kejut. Pada saat penimbangan, posisi truk harus berada di tengah agar beban yang dipikul meratab. Loading Ramp

Gambar 3. Loading RampLoading ramp adalah suatu tempat penyimpanan sementara TBS sebelum diproses ke tahap selanjutnya. Loading Ramp PKS PT. Boswa Megalopolis mengunakan sistem hidrolik untuk mengerakkan pintu TBS yang sudah berada di loading ramp , total ada 11 pintu, TBS akan disortir terlebih dahulu sebelum masuk ke ramp konveyor untuk memastikan bahwa buah masuk berada dalam kondisi optimal, di PT. Boswa Megalopolis sortasi buah dilakukan dengan mengambil sampel 100 tandan buah setiap satu truk standar.1.2.2. Stasiun Perebusan (Sterilization Station)

Gambar 4. Sterilizer TBS yang sudah disortasi di loading ramp kemudian dibawa dengan incluned konveyor kedalam sterilizer untuk dilakukan proses perebusan. Kapasitas dari tempat perebusan ini adalah 25 ton/satu stelilizer,dan di PKS PT. Boswa Megalopolis menggunakan 4 sterilizer .Sebelum proses ekstraksi minyak, hal yang pertama harus dilakukan adalah merebus buah dalam sterilizer. Proses perebusan TBS ini bertujuan untuk :a. Menghentikan aktivitas enzim pada buahb. Memudahkan brondolan lepas dari janjanganc. Menurunkan kadar air yang terkandung dalam buah d. Memudahkan pemipilane. Membantu proses pelepasan inti dari cangkangf. Melepaskan serat dan bijig. Mempermudah lepasnya daging buahAda 2 macam sterilizer yang dikenal, yaitu sterilizer tipe tegak dan sterilizer tipe horizontal. Namun yang digunakan oleh PKS PT. Boswa Megalopolis adalah sterilizer tipe tegak ( vertikal).Sistem kerja sterilizer ini adalah dengan melakukan 3 pengisian uap panas dikenal dengan peak. Tahapan pengisian uap panas kedalam sterilizer:1. Pengisian uap pertama sampai pada puncak pertama atau pada tekanan 1,5 Bar selama kurang lebih 6 menit.2. Setelah mencapai puncak pertama dilakukan pelepasan di menit ke 36.3. Setelah dilakukan pelepasan pertama kemudian dimasukan lagi uapnya untuk mencapai puncak kedua dengan tekanan 2.5 Bar.4. Setelah mencapai puncak kedua dilepaskan lagi uapnya pada menit 43.5. Kemudian dimasukkan lagi uapnya untuk mencapai puncak ketiga jika sudah mencapai puncak 3 Bar maka otomatis uapnya akan lepas sendiri.6. Setelah tekanannya mencapai nol baru pintunya bisa dibuka memerlukan waktu 19 menit untuk mencapai tekananan nol, setiap satu sterilizer memakan waktu 62 menit sekali perebusan.

1.2.3. Stasiun Perontokan (Threshing Station)

Gambar 5. ThreshingTandan Buah Segar ( TBS ) yang sudah disterilisasi ( direbus ) dilakukan pengolahan lanjut pada stasiun Threshing untuk memisahkan antara brondolan atau fruit let dari janjangan ( bunch ) dengan cara bantingan yang berulang di dalam Drum Thresher yang berputar. Brondolannya akan jatuh ke Bottom Cross Fruit conveyor dan kemudian dengan menggunakan fruit elevator dibawa kedalam Digester. Keberhasilan perebusan jika tidak didukung dengan pemipilan yang baik, maka kehilangan minyak akan tinggi. Dan keberhasilan pemipilan juga bergantung pada proses perebusan.1.2.4. Stasiun Press (Press Station)a. Ketel Adukan (Digester)

Gambar 6. DigesterDigester adalah alat yang digunakan untuk memisahkan daging buah dengan biji sawit dan pemanas untuk mempersiapkan bahan agar lebih mudah dikempa dalam screw press. Bejana dilengkapi dengan beberapa pasang lengan atau pisau pengaduk sehingga buah yang diaduk di dalamnya menjadi hancur karena diremas akibat gesekan yang timbul antara sesama buah dan diantara massa remasan dengan pengaduk serta dinding ketel. Tujuan peremasan adalah meremas buah sehingga daging buah lepas dari biji dan menghancurkan sel sel yang mengandung minyak, agar minyak dapat diperas sebanyak banyaknya pada pengempaan berikutnya. Pemanasan 90 OC selama proses pengadukan diperlukan untuk mempertinggi efek pengempaan . Dikatakan ketel adukan karena didalam digester dimasukkan uap panas yang masih mengandung air yang berasal dari boiler, maksud dari uap panas ini adalah untuk memudahkan buah terpisah dari inti sawit (kernel) yang masih terdapat cangkangnya. b. Alat Pengempa (Screw Press)

Gambar 7. Screw PressFungsi untuk mengambil minyak kasar (Cruide Oil) dari daging buah (Pericarp). Screw Press yang ada di PKS PT. Boswa Megalopolis sebanyak 4 unit. Alat ini terdiri dari press silinder dan didalamnya ada 2 buah screw ulir (scew press) yang berputar berlawanan arah.1.2.5. Stasiun Klarifikasi (Clarification Station)

Gambar 8. Stasiun KlarifikasiMinyak yang diperoleh dari hasil pengepressan masih mengandung air dan kotoran,seperti pasir, tanah, sisa-sisa daging buah dan lain sebagainya. Proses pemurnian minyak bertujuan untuk memisahkan kotoran atau benda-benda asing yang masih tercampur dengan minyak yang bersifat mengganggu. Diharapkan minyak sawit (CPO) hasil pemurnian mempunyai kadar kotoran dan kadar air yang rendah sehingga siap untuk dipasarkan.Oleh karena itu perlu dilakukannya proses pemisahan dan pemurnian CPO dari kadar air maupun padatan-padatan lainnya. Proses pemisahan dan pemurnian merupakan proses pengolahan terakhir untuk mendapatkan CPO. Proses ini merupakan kelanjutan dari proses pengempaan (screw press). Proses dan mesin / alat yang digunakan dalam proses ini diantaranya :a. Tangki Pemisah Pasir (Sand Trap Tank)Fungsi dari tangki ini adalah menampung minyak dari screw press dan sekaligus melakukan atau terjadi pemisahan antara minyak, pasir kasar dan kotoran-kotoran lainnya. Dari proses ini nantinya dihasilkan minyak kasar.b. Saringan Bergetar (Vibrating Screen)

Gambar 9. Vibrating ScreenKegunaan dari pada vibrating screen adalah untuk menyaring minyak yang mengandung air Lumpur dan sebagainya yang keluar dari pressan. Disini vibrating screen hanya menyaring sampah-sampah halus yang bercampur dengan minyak. Percampuran air panas pada oil gutter sangatlah penting, bila kurang air hal ini bisa merusak vibrating screen antara lain vibrating screen akan cepat koyak dan minyak serta lumpur akan sulit untuk dipisahkan. Temperatur panas air yang digunakan sebagai percampuran antara 90 100 0C. Temperatur air panas ini nantinya sangat membantu pada proses pemisahan minyak di continues tank.c. Crude Oil Tank

Gambar 10. Crude Oil TankKegunaanya adalah untuk menampung minyak lumpur ( minyak kasar ) yang keluar dari pressan yang sebelumnya telah di saring oleh vibrating screen.Temperatur yang diperlukan pada crude oil tank antara 90 100 0C, karena bila temperature dibawah dari 90 0C maka hal ini akan menimbulkan efek yang kurang baik pada continues tank.d. Tangki Pemisah (Continous Settling Tank)

Gambar 11. Continous Settling TankKegunaan dari CST adalah untuk memisahkan antara minyak dengan sludge. Prinsip dari pemisahan ini adalah adanya perbedaan berat jenis antara minyak dan sludge. Minyak mempunyai berat jenis lebih ringan dari sludge, sehingga di dalam Clarifier Tank terdapat tiga lapisan yang terdiri dari lapisan minyak bagian atas , sludge bagian tengah dan di bagian bawah adalah campuran antara air, kotoran dan sludge. Agar pemisahan minyak menjadi sempurna, maka di dalam CST diberikan steam , sehingga temperature akan selalu terjaga pada suhu yang diinginkan. Hasil dari pemisahan ini nantinya akan timbul 2 lapisan yaitu: lapisan minyak dan sludge. Pada CST temperature juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, sebab bila tempertur disini rendah maka proses pemisahan minyak akan mengalami kesulitan. Temperatur yang diperlukan antara 90 95 0C dan suhu dijaga jangan sampai lebih karena hal itu akan menimbulkan gejolak pada minyak dan sludge,itu justru akan mengakibatkan minyak dan sludge bercampur. Perlu diketahui sistem kerja pada CST adalah sistem pengendapan, itulah sebabnya disini diperlukan temperature yang tinggi agar minyak lebih mudah dipisahkan dengan sludge.

e. Sludge Tank

Gambar 12. Sludge TankFungsi dari pada sludge tank adalah sebagai tempat penampung sludge yang keluar dari continues tank. Sludge yang masuk ke dalam sludge tank, kadar minyak yang terkandung diharapkan tidak lebih dari 10 %, dan temperature yang diperlukan antara 90 - 95 0C, yang mana hal ini dimaksudkan agar semasa pengolahan pada sludge separator mendapatkan hasil yang baik.f. Pre Cleaner ( Sand Cyclone )Fungsi dari pada sand cyclone adalah untuk memisahkan pasir-pasir halus dari sludge, agar sludge yang masuk ke sludge separator terhindar dari pasir dimana tujuan lainya adalah untuk menjaga ketahanan alat pada sludge separator itu sendiri.Dan harus diperhatikan dengan benar karena jika pre cleaner tidak berfungsi dengan maksimal maka akan mempengaruhi ke sludge separator yang mana cepat sekali sumbat nozzle-nozzlenya serta umur dari sludge separator dan yang paling dominan adalah pipa di Oil Room akan cepat aus atau bocor. Hal tersebut dikarenakan oleh gesekan paser panas didalam aliran sludge .g. Sludge SeparatorSludge separator berfungsi untuk memisahkan minyak dengan lumpur yang mana kandungan minyak dalam sludge tersebut seharusnya sangat sedikit, apabila hasil kerja pada alat - alat sebelum sludge separator telah bekerja dengan baik sludge yang masuk dalam sludge separator melalui Buffer Tank dan di alat tersebut temperatur akan dijaga sehingga mempermudah proses pemisahan antara sludge dan minyak. Di Sludge Separator terjadi pemisahan dikarenakan oleh adanya gaya sentrifugal.h. Oil Tank

Gambar 13. Oil TankOil Tank berfungsi untuk menampung minyak yang keluar dari CST. Temperatur pada oil tank perlu menjadi perhatian, karena minyak yang berada disini adalah minyak yang menjadi produksi hasil pengolahan suatu pabrik kelapa sawit. Dari itu kualitas minyak pada oil tank hendaklah dijaga lebih hati - hati lagi. Pada oil tank temperature diperlukan antara 90 - 95 0C, guna untuk memperkecil kadar air, dan pada oil tank juga diperlukan pengendapan yang sempurna agar kotoran ( kadar kotoran ) dan kadar air mengendap pada bagian bawah dari pada oil tank tersebut.i. PurifierPurifier berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran - kotoran yang lolos dari oil tank. Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal. Minyak ini kemudian dialirkan ke purifier untuk mereduksi air dan kotoran, sehingga CPO yang dihasilkan akan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu (paring disc), untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di blowdown ke saluran pembuangan dalam bak penampungan (fat pit).j. Vacum DryerVacuum dryer harus diperhatikan tekanan pompa dan tekanan injector vacuum, sebab di vacuum dryer adalah penentuan paling akhir dari proses produksi minyak. Sistem kerja di vacuum dryer adalah sistim isapan air, jadi tekanan air pada injector ini sangat penting sekali.k. Sludge CentrifugeAlat ini berfungsi untuk memisahkan kembali minyak yang masih berada di sludge balance tank dengan kecepatan putaran gaya sentrifugal.l. Recycle TankBerfungsi sebagai tempat tampungan minyak yang keluar dari Sluge Sentrifugasi sebelum kemudian dipompa lagi menuju CST. Dan siklusnya akan berlangsung terus menerus.m. Bak Penampung Lumpur (Sludge Pit)

Gambar 14. Sludge pitFungsi dari bak ini adalah untuk menampung limbah sementara untuk diendapkan apabila ada sisa minyak sebelum dibawa ke tempat limbah.n. Storage Tank

Gambar 15. Stroge tankCrude Palm Oil yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam Storage tank (tangki timbun). Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan minyak sebelum dipasarkan suhu simpan dalam Storage Tank dipertahankan sntara 45-55C. Di PKS PT. Boswa Megalopolis menggunakan 2 tangki timbun dangan kapasitas tangki 2000 dan 1000 ton/tangki. Hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.1.2.6. Stasiun Kernel

Gambar 16. Stasiun kernel

Pengolahan biji sawit meliputi pemisahan serabut dari biji, pemeraman biji dan pemisahan inti dari cangkangnya serta pengeringan. Adapun tahap-tahap yang harus dilewati untuk mendapatkan inti (kernel) adalah :a. Cake Breaker Conveyor ( CBC )Fungsi dari pada CBC adalah untuk menghancurkan nut dan fibre supaya dalam proses di depericarper pemisahan lebih mudah.

b. DespericarperDespericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut dari CBC masuk ke sparating colomn, Disini fiber dihisap dengan fiber cyclone dan dibawa ke tempat penampungan untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler. Sedangkan nut turun kebawah dan masuk ke polishing drum.c. Polishing DrumPolishing Drum berupa drum berlubang-lubang yang berputar. Akibat dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh, selanjutnya nut diangkut oleh nut conveyor untuk memisahkan batu dan benda-benda lain. Selanjutnya nut dibawa kedalam nut silo untuk proses selanjutnya.d. Nut Silo Nut Silo berfungsi untuk menurunkan pengaruh pectin (sebagai lem pelekat) yang terdapat diantara cangkang dan inti untuk dipecah didalam alat pemecah (ripple mill).e. Ripple MillBiji dari Nut silo masuk ke Ripple mill untuk dipecah sehingga inti sawitnya (kernel) terpisah dari cangkang (shell).f. Kernel siloKernel silo berfungsi sebagai tempat pengeringan kernel untuk mengurangi kadar air. Pada kernel silo ini, inti akan dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari steam heater pengeringan dilakukan pada suhu 60-80C. Kernel yang telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bunker dengan Wet Conveyor. Di PKS PT. Boswa Megalopolis proses pemanasan memakan waktu 6-7 jam. Temperature pada kernel silo harus dijaga sesuai dengan temperature yang telah ditentukan. Bila temperature panas terlalu tinggi, maka kernel akan menjadi gosong dan kadar air menjadi rendah. Dan bila temperature panas terlalu rendah maka kadar air menjadi tinggi. Mutu kernel pada kernel silo sangat menentukan, karena mutu kernel adalah menjadi satu perhatian yang serius bagi para konsumen / pembeli.g. Wet ConveyorFungsinya adalah untuk mengantarkan kernel yang sudah kering menuju Kernel Scafco.h. Kernel ScafcoBerfungsi sebagai tempat penampungan kernel sebelum dipasarkan.i. Shell BungkerTempat penyimpanan shell sebelum digunakan sebagai bahan bakar boiler atau dibuang.1.2.7. Stasiun Pembangkit Uap (Boiler)

Gambar 17. BoilerBoiler merupakan suatu alat penukar panas (Heat Exchanger) yang memfasilitasi perpindahan panas dari bahan bakar ke fluida agar fase yang digunakan untuk menggerakkan alat-alat mekanis tersebut berubah. Fluida yang digunakan untuk memanaskan adalah air yang telah dibersihkan dari senyawa-senyawa kimia, misalnya besi. Apabila zat ini tidak dibersihkan terlebih dahulu dari air, maka akan merusak pipa-pipa boiler pada saat pemanasan. Kerusakan yang ditimbulkan berupa pembentukan kerak-kerak pada permukaan dalam pipa-pipa boiler yang digunakan atau yang disebut dengan Fouling Factor (Faktor Pengotoran). Uap dan tenaga listrik yang digunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit berasal dari boiler yang memproses air dari tangki deaerator. Boiler yang digunakan pada pabrik kelapa sawit PT. Boswa Megalopolis berbahan bakar serabut (fibre) dan cangkang, yang memiliki nilai kalori berbeda. Nilai kalori pada cangkang sebesar 4.300 kcal/kg, sedangkan nilai kalori pada fibre sebesar 2.350 kcal/kg. Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menghidupkan turbin uap dengan tekanan 19-21 Bar (Kg/cm2).Konsep utama dari sebuah boiler adalah sebuah vessel untuk membangkitkan uap. Pada boiler-boiler yang berukuran besar pemanasan bertujuan untuk menghasilkan uap. Posisi tungku pembakaran sangat mempengaruhi jumlah panas yang ditransfer. Tungku pembakaran terletak pada bagian bawah boiler.Air merupakan kebutuhan yang sangat penting pada pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Boswa Megalopolis. Hal ini karena air akan diolah untuk menghasilkan steam yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan dan pengoperasian pabrik. Air yang dihasilkan dari proses pengolahan ini harus memenuhi standar air umpan boiler.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan1. Jembatan timbang adalah suatu stasiun untuk mendapatkan berat bruto, tarra, dan netto. Pada stasiun ini, mobil truk pengangkut tandan buah segar (TBS) ditimbang.2. Kapasitas dari tempat perebusan ini adalah 25 ton/satu stelilizer,dan di PKS PT. Boswa Megalopolis menggunakan 4 sterilizer .3. Kegunaan dari pada vibrating screen adalah untuk menyaring minyak yang mengandung air Lumpur dan sebagainya yang keluar dari pressan. 4. Di PKS PT. Boswa Megalopolis proses pemanasan memakan waktu 6-7 jam. Temperature pada kernel silo harus dijaga sesuai dengan temperature yang telah ditentukan. Bila temperature panas terlalu tinggi, maka kernel akan menjadi gosong dan kadar air menjadi rendah.5. Di PKS PT. Boswa Megalopolis menggunakan 2 tangki timbun dangan kapasitas tangki 2000 dan 1000 ton/tangki. Hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2009. Statistik Perkebunan Indonesia 2008-2010. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta. Hal : 57.Jones Sidabutar. 2012. Berita : Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO. http://teknikpertanianunsri07.blogspot.com proses-pengolahan kelapa -sawit-menjadi_26.html. [ 07 Desember 2013 ]Ketaren, S. 1986. Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit. IPB, Bogor.Lubis, B.1998. Pengawasan Terhadap Efisiensi Pengolahan dan Mutu Minyak Sawit. Buletin.Perkebunan 19 (3),Hal : 83-97.Noa Violen. 2013. Proses Pengolahan Kelapa Sawit Sampai Menjadi Minyak Sawit http://drethonnoevs.blogspot.comproses-pengolahan-kelapa-sawit sampai.html [ 15 Januari 2013 ]

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Niaga Swadaya, Jakarta.Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta. Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka, Jakarta. Setyamidjaja, D. 2006. Kelapa Sawit: Teknik Budidaya, Panen, dan Pengolahan. Edisi revisi, Kanisius, Yogyakarta.

Sullivan. 2011. Hasil Perkebunan. http://hasilperkebunan.blogspot.com/. [ 07 Desember 2013 ]

Ugroseno Rene. 2011. Alur Sederhana Pengolahan Kelapa Sawit. http://minyak-sawit.blogspot.com/2013/03/alur-sederhana-pengolahan-kelapa-sawit.html [ 15 Januari 2013]

LAMPIRAN

Lampiran 1. PT. Boswa Megalopolis, Aceh Jaya