Lp Stemi Cvcu
-
Upload
premawahini -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Lp Stemi Cvcu
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
1/40
LAPORAN PENDAHULUAN
DEPARTEMEN MEDIKAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STEMI ( ST
ELEVATION MIOCARD INFARK ) DI RUANG CVCU RSUD Dr. SAIFUL
ANWAR MALANG
Oleh :
Desa Ge!e Pre"a Wah#$#
%&'&&&%%*%&%&
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
&%+
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
2/40
LAPORAN PENDAHULUAN
DEPARTEMEN MEDIKAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN STEMI ( ST
ELEVATION MIOCARD INFARK ) DI RUANG CVCU RSUD Dr. SAIFUL
ANWAR MALANG
Oleh :
Desa Ge!e Pre"a Wah#$#
%&'&&&%%*%&%&
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ,RAWI-AA
MALANG
&%+
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
3/40
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Infark miocard akut (IMA) merupakan gangguan aliran darah ke jantung yang
menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran darah di pembuluh darah terhenti setelah
terjadi sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pembuluh
darah di sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya yang sama sekali tidak mendapat aliran
darah atau alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat mempertahankan fungsi otot
jantung, dikatakan mengalami infark (Guyton !all, "#$#).
IMA diklasifikasikan berdasarkan %&G $"
lead dalam dua kategori, yaitu 'ele*ation
infark miocard ('%MI) dan non 'ele*ation
infark miocard (+'%MI). '%MI merupakan
oklusi total dari arteri koroner yang
menyebabkan area infark yang lebih luas
meliputi seluruh ketebalan miokardium, yang
ditandai dengan adanya ele*asi segmen '
pada %&G. 'edangkan +'%MI merupakan
oklusi sebagian dari arteri koroner tanpa
melibatkan seluruh ketebalan miokardium,
sehingga tidak ada ele*asi segmen ' pada
%&G (Muttain, "##-).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
4/40
Gambar /erbedaan '%MI dan +'%MI
B. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Infark miokard disebabkan oleh oklusi arteri koroner setelah terjadinya rupture
vulnerable atherosclerotic plaque. /ada sebagian besar kasus, terdapat beberapa
faktor presipitasi yang muncul sebelum terjadinya '%MI, antara lain akti*itas fisik yang
berlebihan, stress emosional, dan penyakit dalam lainnya. 'elain itu, terdapat beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya IMA pada indi*idu. 0aktorfaktor resiko
ini dibagi menjadi " (dua) bagian besar, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dirubah dan
faktor resiko yang dapat dirubah.
$. 0aktor yang tidak dapat dirubah
a. 1sia
2alaupun akumulasi plak atherosclerotic merupakan proses yang progresif,
biasanya tidak akan muncul manifestasi klinis sampai lesi mencapai ambang
kritis dan mulai menimbulkan kerusakan organ pada usia menengah maupun
usia lanjut. 3leh karena itu, pada usia antara 4# dan 5# tahun, insiden infark
miokard pada pria meningkat lima kali lipat (&umar, et al., "##6).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
5/40
b. 7enis kelamin
Infark miokard jarag ditemukan pada 8anita premenopause kecuali jika terdapat
diabetes, hiperlipidemia, dan hipertensi berat. 'etelah menopause, insiden
penyakit yang berhubungan dengan atherosclerosis meningkat bahkan lebih
besar jika dibandingkan dengan pria. !al ini diperkirakan merupakan pengaruh
dari hormon estrogen (&umar, et al., "##6).
c. 9as
AmerikaAfrika lebih rentan terhadap aterosklerosis daripada orang kulit putih
(&umar, et al., "##6).
d. 9i8ayat keluarga
9i8ayat keluarga yang positif terhadap penyakit jantung koroner (saudara, orang
tua yang menderita penyakit ini sebelum usia :# tahun) meningkatkan
kemungkinan timbulnya IMA (&umar, et al., "##6).
". 0aktor resiko yang dapat dirubah
a. !iperlipidemia merupakan peningkatan kolesterol dan;atau trigliserida serum di
atas batas normal. /eningkatan kadar kolesterol di atas $ dibandingkan dengan indi*idu
normotensi*e. anpa pera8atan, sekitar :#> pasien hipertensi dapat meninggal
karena I!D atau gagal jantung kongestif, dan sepertiga lainnya dapat meninggal
karena stroke (&umar, et al., "##6).c. Merokok merupakan faktor risiko pasti pada pria, dan konsumsi rokok mungkin
merupakan penyebab peningkatan insiden dan keparahan atherosclerosis pada
8anita. /enggunaan rokok dalam jangka 8aktu yang lama meningkatkan
kematian karena I!D sekitar "##>. ?erhenti merokok dapat menurunkan risiko
secara substansial (&umar, et al., "##6).
d. Diabetes mellitus menginduksi hiperkolesterolemia dan juga meningkatkan
predisposisi atherosclerosis. Insiden infark miokard dua kali lebih tinggi pada
seseorang yang menderita diabetes daripada tidak. 7uga terdapat peningkatan
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
6/40
risiko stroke pada seseorang yang menderita diabetes mellitus (&umar, et al.,
"##6).
e. Gaya hidup monoton, berperan pada timbulnya penyakit jantung koroner (&umar,
et al., "##6).
f. 'tres /sikologik, stres menyebabkan peningkatan katekolamin yang bersifat
aterogenik serta mempercepat terjadinya serangan (&umar, et al., "##6).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
7/40
C. PATOFISIOLOGI
Meningkatnyapermeabilitas terhadap
lipid
Merokok, alcohol,hipertensi, lipid, congenital
=D= teroksidasi@
imbul bercak lemak@
/lak halus@
Akti*asi faktor II dan B@/rotrombin thrombin
0ibrinogen fibrin
@9upture plak
@hrombus
@3klusi arteri koroner
C Aliran darah koroner
menurun@
Deficit pera8atan diriCMoti*asi personal hygiene @
Intoleransi aktivitas
C&elemahan
C!ipoksia
C/enurunan aliran darah
'upply 3" ke jaringanberkurang
@&ebutuhan 3" tidak
tercukupi@
akipneu@
/enurunan 3"@
!ipotensi@
'yok@
/enurunan kesadaran@
Resiko in!r"
&ematian jaringan@
+ekrosis@
'timulasi saraf @
Melepas mediator nyeri@
Metabolism anaerob
Gagal pompa *entrikel kiri@
Pen!r!nan #ar$ia#o!t%!t
9efluE ke paruparu@
Al*eoli edema
Gagal pompa *entrikelkanan
@ekanan diastole
meningkat
Keti$ake&ekti&an
Pola Na%as
Resiko In!r"
Pen!r!nan Car$ia#
O!t%!t
Gan''!an
Pert!karan Gas
Intoleransi Aktivitas
De&isit Pera(atan Diri
N"eri ak!t
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
8/40
Informasi tidak adekuat@
'alah terapi, salahpersepsi
@K!ran' %en'eta)!an
Gagal pompa *entrikel kiri
@ Asam laktat meningkat
@+yeri terus menerus
*Ansietas
erjadi malam hari*
Gan''!an %ola ti$!r
@?endungan atrium kanan
@?endungan *ena sistemik
@!epar
@!epatomegali
@Mendesak diafragma
@'esak nafas@
Keti$ake&ekti&an %olana&as
Forward failure@
'uplai darah jaringan @
@Metabolism
anaerob@
Asidosis metabolic@
/enimbunan asamlaktat dan A/ @
@0atigue
@Intoleransiaktivitas
'uplai 3" otak @@
'inkop@
Gan''!an%er&!si
arin'an
9enal flo8 @@
9AA C@
Aldosteron C@
AD! C@
9etensi +a F!"3
@Kele+i)anvol!,e #
%dema@
Backward failure@
=%D naik@
ek.*ena pulmonalis C@
ek.kapiler paru C@
%dema paru@
9onchi basah@
Iritasi mukosa paru@
9eflek batuk @@
/enumpukan secret@
Menghambat pertukaran3" dan 3"
?eban *entrikel kanan C@
!ipertro*i *entrikel kanan@
/enyempitan lumen*entrikel kanan
Keti$ake&ekti&an+ersi)an alan na
Mendesak organ GI@
Mual muntah@
Gan''!an Pola ti$!r Ansietas
K!ran' Pen'eta)!an
Keti$ake&ekti&an
Pola Na%as
Keti$aksei,+an'an
n!trisi k!ran' $ari
ke+!t!)an t!+!)
Kele+i)an
-ol!,e Cairan
Gan''!an
Per&!si
Jarin'an
Sere+ral
Intoleransi
AktivitasKeti$ake&ekti&an
Bersi)an Jalan Na%as
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
9/40
?ed rest@
idak dapatberibadah seperti
biasa@
/erubahanbentuk tubuh
@Gangguanitra ubuh
@Gan''!an %ert!karan
'as'uplai 3" di sirkulasi
berkurang 0ungsi !epar terganggu@
0ungsi detoksikasiberkurang
@
@&esepian
@
Mobilisasi berkurang@'irkulasi 3" terganggu
@Dekubitus
@Ker!sakan inter'itas
k!lit
Informasi dan dukungan
tidak adekuat@+afsu makan @
@Intake kurang
@N!trisi k!ran' $arike+!t!)an t!+!)
@ Albumin @
@Ker!sakan inte'ritas
arin'an
K!ran' %en'eta)!an
Imunitas tubuh @@
=eukosit kurang@
Resiko
In*asimikroorganisme
(mudah masuk)@
Infeksi@
@idak mau menerima
keadaan tubuh@
idak patuh dalampengobatan
@
'umber /rice, '. A., 2ilson, =. M. "#$". Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volue !. "disi # . 7akarta %G
Gan''!an Pert!karan
Gas
Ker!sakan Inte'ritas
Jarin'an
Distres
S%irit!al
Ker!sakan
Inte'ritas K!lit
Resiko In&eksi
K!ran'
Pen'eta)!an
Keti$aksei,+an'an
n!trisi k!ran' $ari
ke+!t!)an t!+!)
Gan''!an Citra
T!+!)
Resiko In&eksi
Dis&!n'si Seks!al
Stress Berle+i)an
Ansietas
Keti$ake&ekti&an
Pe,eli)araan
Kese)atan
i%erter,i
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
10/40
'%MI biasa terjadi ketika aliran darah koroner menurun secara tibatiba setelah
oklusi trombotik dari arteri koroner yang sebelumnya mengalami atherosclerosis. '%MI
terjadi ketika thrombus pada arteri koroner berkembang secara cepat pada tempat
terjadinya kerusakan *ascular. &erusakan ini difasilitasi oleh beberapa faktor, seperti
merokok, hipertensi, dan akumulasi lipid. /ada sebagian besar kasus, '%MI terjadi
ketika permukaan plak atherosclerotic mengalami ruptur sehingga komponen plak
tersebut terekspos dalam darah dan kondisi yang mendukung trombogenesis
(terbentuknya thrombus). Mural thrombus (thrombus yang menempel pada pembuluh
darah) terbentuk pada tempat rupturnya plak, dan terjadi oklusi pada arteri koroner.
'etelah platelet monolayer terbentuk pada tempat terjadinya ruptur plak, beberapa
agonis (kolagen, AD/, epinefrin, serotonin) menyebabkan akti*asi platelet. 'etelah
stimulasi agonis platelet, thromboEane A" (*asokonstriktor local yang kuat) dilepas dan
terjadi akti*asi platelet lebih lanjut (/rice 2ilson, "#$").
'elain pembentukan thromboEane A", akti*asi platelet oleh agonis meningkatkan
perubahan konformasi pada reseptor glikoprotein IIb;IIIa. &etika reseptor ini dikon*ersi
menjadi bentuk fungsionalnya, reseptor ini akan membentuk protein adhesi*e seperti
fibrinogen. 0ibrinogen adalah molekul multi*alent yang dapat berikatan dengan dua
plateet secara simultan, menghasilkan ikatan silang patelet dan agregasi. &askade
koagulasi mengalami akti*asi karena paparan faktor jaringan pada sel endotel yang
rusak, tepatnya pada area rupturnya plak. Akti*asi faktor II dan B menyebabkan
kon*ersi protrombin menjadi thrombin, yang kemudian mengkon*ersi fibrinogen menjadi
fibrin. Arteri koroner seringkali mengalami oklusi karena thrombus yang terdiri dari
agregat platelet dan benangbenang fibrin (/rice 2ilson, "#$").
/ada sebagian kecil kasus, '%MI dapat
terjadi karena emboli arteri koroner, abnormalitas
congenital, spasme koroner, dan berbagai
penyakit sistemik, terutama inflamasi. ?esarnya
kerusakan myocardial yang disebabkan oklusikoroner tergantung pada
$. Daerah yang disuplai oleh pembuluh darah
yang mengalami oklusi.
". Apakah pembuluh darah mengalami oklusi
total atau tidak
H. Durasi oklusi koroner.
4. &uantitas darah yang disuplai oleh
pembuluh darah kolateral pada jaringan
yang terkena.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
11/40
:. &ebutuhan oksigen pada miokardium yang suplai darahnya menurun secara tiba
tiba.
5. 0aktor lain yang dapat melisiskan thrombus secara dini dan spontan.
6. &eadekuatan perfusi miokard pada ona infark ketika aliran pada arteri koroner
epikardial yang mengalami oklusi telah dikembalikan.
D. /ANIFESTASI KLINIS
$. +yeri
+yeri merupakan manifestasi yang paling umum ditemukan pada pasien dengan
'%MI. &arakteristik nyeri yang dirasakan yaitu dalam dan *isceral, yang biasa
dideskripsikan dengan nyeri terasa berat dan seperti diremas, seperti ditusuk, atau
seperti terbakar. &arakteristik nyeri pada '%MI hampir sama dengan pada angina
pectoris, namun biasanya terjadi pada saat istirahat, lebih berat, dan berlangsung
lebih lama. +yeri biasa dirasakan pada bagian tengah dada dan;atau epigastrium,
dan menyebar ke daerah lengan. /enyebaran nyeri juga dapat terjadi pada
abdomen, punggung, rahang ba8ah, dan leher. +yeri sering disertai dengan
kelemahan, berkeringat, nausea, muntah, dan ansietas (0auci, et al., "##6).
". emuan fisik
'ebagian besar pasien mengalami ansietas dan restless yang menunjukkan
ketidakmampuan untuk mengurangi rasa nyeri. /allor yang berhubungan dengan
keluarnya keringat dan dingin pada ekstremitas juga sering ditemukan pada pasien
dengan '%MI. +yeri dada substernal yang berlangsung selama JH# menit dan
diaphoresis menunjukkan terjadinya '%MI. Meskipun sebagian besar pasien
menunjukkan tekanan darah dan frekuensi nadi yang normal selama satu jam
pertama '%MI, sekitar ":> pasien dengan infark anterior memiliki manifestasi
hiperakti*itas sistem saraf simpatik (takikardia dan;atau hipertensi), dan :#> pasien
dengan infark inferior menunjukkan hiperakti*itas parasimpatis (bradikardi dan;atau
hipotensi) (0auci, et al., "##6).Impuls apical pada pasien dengan '%MI mungkin sulit untuk dipalpasi. anda
fisik dari disfungsi *entrikel lain antara adanya 'H dan '4, penurunan intensitas
bunyi jantung pertama, dan paradoEical splitting dari '". 'elain itu juga sering terjadi
penurunan *olume pulsasi carotis, yang menunjukkan adanya penurunan stroke
*olume. /eningkatan temperature tubuh di atas H
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
12/40
Gambar 'kor 9isiko Mortalitas pada /asien dengan '%MI
E. PE/ERIKSAAN DIAGNOSTIK
+ilai pemeriksaan penunjang untuk mengkonfirmasi diagnosis '%MI dapat dibagi
menjadi 4, yaitu %G, $eru %ardiac Bioarker , %ardiac &aging , dan Indeks
+onspesifik +ekrosis 7aringan dan Inflamasi (Muttain, "##-).
$. %lectrocardiograf (%G)
Adanya ele*asi segmen ' pada sadapan tertentu
a. =ead II, III, a0 Infark inferior
b. =ead $H Infark anteroseptal
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
13/40
c. =ead "4 Infark anterior
d. =ead $, a =, :5 Infark anterolateral
e. =ead I, a= Infark high lateral
f. =ead I, a=, $5 Infark anterolateral luas
g. =ead II, III, a0, :5 Infark inferolateral
h. Adanya K *al*e patologis pada sadapan tertentu (Muttain, "##-).
Gambar %*olusi %&G pada /asien dengan '%MI
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
14/40
Gambar 'adapan %&G ?erdasarkan =okasi Infark
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
15/40
". 'erum ardiac ?iomarker
?eberapa protein tertentu, yang disebut biomarker kardiak, dilepas dari otot
jantung yang mengalami nekrosis setelah '%MI. &ecepatan pelepasan protein
spesifik ini berbedabeda, tergantung pada lokasi intraseluler, berat molekul, dan
aliran darah dan limfatik local. ?iomarker kardiak dapat dideteksi pada darah perifer
ketika kapasitas limfatik kardiak untuk membersihkan bagian interstisium dari ona
infark berlebihan sehingga ikut beredar bersama sirkulasi (Muttain, "##-).
a. cn dan cnI
ardiacspecific troponin (cn) dan cardiacspecific troponin I (cnI)
memiliki sekuens asam amino yang berbeda dari protein ini yang ada dalam otot
skeletal. /erbedaan tersebut memungkinkan dilakukannya uantitati*e assay untuk
cn dan cnI dengan antibody monoclonal yang sangat spesifik. &arena cn dan
cnI secara normal tidak terdeteksi dalam darah indi*idu normal tetapi meningkat
setelah '%MI menjadi J"# kali lebih tinggi dari nilai normal, pengukuran cn dan
cnI dapat dijadikan sebagai pemeriksaan diagnostic. &adar cn dan cnI mungkin
tetap meningkat selama 6$# hari setelah '%MI (Muttain, "##-).
b. &M?
reatinine phosphokinase (&) meningkat dalam 4< jam dan umumnya
kembali normal setelah 4
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
16/40
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
17/40
H. ardiac Imaging
a. %chocardiography
Abnormalitas pergerakan dinding pada t8odimentional echocardiography
hampir selalu ditemukan pada pasien '%MI. 2alaupun '%MI akut tidak dapat
dibedakan dari scar miokardial sebelumnya atau dari iskemia berat akut dengan
echocardiography, prosedur ini masih digunakan karena keamanannya. &etika tidak
terdapat %G untuk metode diagnostic '%MI, deteksi a8al aka nada atau tidaknya
abnormalitas pergerakan dinding dengan echocardiography dapat digunakan untuk
mengambil keputusan, seperti apakah pasien harus mendapatkan terapi reperfusi.
%stimasi echocardiographic untuk fungsi *entrikel kiri sangat berguna dalam segi
prognosis, deteksi penurunan fungsi *entrikel kiri menunjukkan indikasi terapi
dengan inhibitor 9AA'. %chocardiography juga dapat mengidentifikasi infark pada
*entrikel kanan, aneurisma *entrikuler, efusi pericardial, dan thrombus pada *entrikel
kiri. 'elain itu, Doppler echocardiography juga dapat mendeteksi dan kuantifikasi
'D dan regurgitasi mitral, dua komplikasi '%MI (Muttain, "##-).
b. !igh resolution M9I
Infark miokard dapat dideteksi secara akurat dengan high resolution cardiac
M9I (Muttain, "##-).
c. Angiografi
es diagnostik in*asif dengan memasukan katerterisasi jantung yang
memungkinkan *isualisasi langsung terhadap arteri koroner besar dan pengukuran
langsung terhadap *entrikel kiri (Muttain, "##-).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
18/40
4. Indeks +onspesifik +ekrosis 7aringan dan Inflamasi
9eaksi nonspesifik terhadap injuri myocardial berhubungan dengan leukositosis
polimorfonuklear, yang muncul dalam beberapa jam setelah onset nyeri dan menetap
selama H6 hari. !itung sel darah putih seringkali mencapai $".###$:.###;=.
&ecepatan sedimentasi eritrosit meningkat secara lebih lambat dibandingkan dengan
hitung sel darah putih, memuncak selama minggu pertama dan kadang tetap
meningkat selama $ atau " minggu (Muttain, "##-).
F. PENATALAKSANAAN
$. /re !ospital
atalaksana prarumah sakit. /rognosis '%MI sebagian besar tergantung
adanya " kelompok komplikasi umum yaitu komplikasi elektrikal (aritmia) dan
komplikasi mekanik (pump failure). 'ebagian besar kematian di luar 9' pada '%MI
disebabkan adanya fibrilasi *entrikel mendadak, yang sebagian besar terjadi dalam
"4 jam pertama onset gejala. Dan lebih dari separuhnya terjadi pada jam pertama.
'ehingga elemen utama tatalaksana pra9' pada pasien yang dicurigai '%MI
/engenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan medis.
'egera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan tindakan
resusitasi.
ransportasi pasien ke 9' yang memiliki fasilitas I1;I1 serta staf medisdokter dan pera8at yang terlatih.
erapi 9%/%901'I (Al8i, "##-).
atalaksana di IGD. ujuan tatalaksana di IGD pada pasien yang dicurigai '%MI
mencakup mengurangi;menghilangkan nyeri dada, identifikasi cepat pasien yang
merupakan kandidat terapi reperfusi segera, triase pasien risiko rendah ke ruangan
yang tepat di 9' dan menghindari pemulangan cepat pasien dengan '%MI (Al8i,
"##-).
". !ospital
a. Akti*itas
0aktorfaktor yang meningkatkan kerja jantung selama masamasa a8al
infark dapat meningkatkan ukuran infark. 3leh karena itu, pasien dengan '%MI
harus tetap berada pada tempat tidur selama $" jam pertama. &emudian, jika tidak
terdapat komplikasi, pasien harus didukung untuk untuk melanjutkan postur tegak
dengan menggantung kaki mereka ke sisi tempat tidur dan duduk di kursi dalam "4
jam pertama. =atihan ini bermanfaat secara psikologis dan biasanya menurunkan
tekanan kapiler paru. 7ika tidak terdapat hipotensi dan komplikasi lain, pasien dapat
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
19/40
berjalanjalan di ruangan dengan durasi dan frekuensi yang ditingkatkan secara
bertahap pada hari kedua atau ketiga. /ada hari ketiga, pasien harus sudah dapat
berjalan $ dari kalori total. Diet yang diberikan
harus tinggi kalium, magnesium, dan serat tetapi rendah natrium (Al8i, "##-).
c. ?o8el
?edrest dan efek narkotik yang digunakan untuk menghilangkan nyeri
seringkali menyebabkan konstipasi. =aksatif dapat diberikan jika pasien mengalami
konstipasi (Al8i, "##-).
H. 0armakoterapi
a. +itrogliserin (+G)
+itrogliserin sublingual dapat diberikan dengan aman dengan dosis #,4 mg
dan dapat diberikan sampai H dosis dengan inter*al : menit. 'elain mengurangi nyeri
dada, +G juga dapat menurunkan kebutuhan oksigen dengan menurunkan preload
dan meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh darah
koroner yang terkena infark atau pembuluh darah kolateral. 7ika nyeri dada terus
berlangsung, dapat diberikan +G intra*ena. +G I juga dapat diberikan untuk
mengendalikan hipertensi dan edema paru. erapi nitrat harus dihindarkan pada
pasien dengan tensi sistolik -# mm!g atau pasien yang dicurigai menderita infark
*entrikel kanan (Al8i, "##-).
b. Morfin
Morfin sangat efektif mengurangi nyeri dada dan merupakan analgesik pilihan
dalam tatalaksana nyeri dada pada '%MI. Morfin diberikan dengan dosis "4 mg
dan dapat diulangi dengan inter*al :$: menit sampai dosis total "# mg. %feksamping yang perlu di8aspadai pada pemberian morfin adalah konstriksi *ena dan
arteriolar melalui penurunan, sehingga terjadi pooling *ena yang akan mengurangi
curah jantung dan tekanan arteri. Morfin juga dapat menyebabkan efek *agotonik
yang menyebabkan bradikardia atau blok jantung derajat tinggi, terutama pasien
dengan infark posterior. %fek ini biasanya dapat diatasi dengan pemberian atropine
#,: mg I (Al8i, "##-).
c. Aspirin
Aspirin merupakan tatalaksana dasar pada pasien yang dicurigai '%MI dan
efektif pada spektrum '&A. Inhibisi cepat siklooksigenase trombosit yang dilanjutkan
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
20/40
reduksi kadar tromboksan A" dicapai dengan absorpsi aspirin bukkal dengan dosis
$5#H": mg di 1GD. 'elanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis 6:$5" mg
(Al8i, "##-).
d. ?etaadrenoreceptor blocker
/emberian beta blocker intra*ena secara akut dapat memperbaiki hubungan
supplydemand oksigen, menurunkan nyeri, menurunkan ukuran infark, dan
menurunkan insiden *entricular aritmia (Al8i, "##-).
e. erapi reperfusi
erapi reperfusi yaitu menjamin aliran darah koroner kembali menjadi lancar.
9eperfusi ada " macam yaitu berupa tindakan kateterisasi (/I) yang berupa
tindakan in*asi*e (semibedah) dan terapi dengan obat melalui jalur infuse (agen
fibrinolitik) (Al8i, "##-).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
21/40
G. ALGORIT/A PENATALAKSANAAN
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
22/40
'umber 3Nonnor 9%, ?rady 2, ?rooks ', Diercks D, %gan 7, Ghaemmaghami , Menon , 3N+eil ?7, ra*ers A!, Oannopoulos D. Part '( : acutecoronary syndroes : !('( )erican *eart )ssociation +uidelines for %ardiopulonary ,esuscitation and "ergency %ardiovascular %are .irculation. "#$#P $""(suppl H) '6
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
23/40
ALGORIT/A PENATALAKSANAAN SINDRO/ KORONER AKUT 0SKA1
Klienmerasakannyeri dada
akibat iskemia
Lakukan penanganan :Monitor ABCs klien, persiapkan untuk melakukan CPR dan defbrilasiBeri oksigen, aspirin, nitrogliserin, dan morfn jika diperlukan
Jika tersedia lakukan perekaman K! lead "#$ Jika ada ele%asi &' :&egera (ubungi ruma( sakit terdekatMulai untuk memeriksa fbrilasi
Rujuk klien ke ruma( sakit
Lakukan pemeriksaan ) *+"menit-Periksa tanda.tanda %ital$ %aluasisaturasi oksigenPasang /0 lineLakukan pemeriksaan K! lead "#%aluasiLakukan pemeriksaan fbrilasiLakukan pemeriksaan elektrolit dankoagulasiLakukan 1oto t(oraks
Lakukan pera2atan ) :Beri oksigen 3L4min, perta(ankansaturasi 567Aspirin "8.9# mg *jika tidakdiberikan ole( M&-;itrogliserin subligual, spray, /0Morfn /0 jika nyeri tidak (ilang dengannitrogliserin
Monitor K! "#lead
/n1ark miokarddengan ele%asi &'
4 &' ele%ationMiokard /n1ark
*&'M/-
/n1ark miokardtanpa ele%asi &' 4;on &' ele%ation
Miokard /n1ark*;&'M/-
Angina pe.adrenergik reseptorblokerClopidogrel?eparin *=@? atau LM?-!likoprotein /ib 4 in(ibitor///a
Beresikotinggi atau 'roponin
positi1
YA
TIDAK
Monitor troponinLakukan K!lagi, monitordegmen &'
Pertimbangkantingkat stressklien$
Mun
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
24/40
'umber Al8i, I. "##-. SInfark miokard akut dengan ele*asi 'T dalam 'udoyo, A.2.,'etiyohadi, ?., Al8i, I., 'imadibrata, M. 'etiati, '. (editor), Buku )ar &luPenyakit ala/ ed. 0. /usat /enerbitan Departemen Ilmu /enyakit Dalam0akultas &edokteran 1ni*ersitas Indonesia 7akarta.
. KO/PLIKASI
$. Disfungsi *entrikel'etelah '%MI, *entrikel kiri mengalami perubahan bentuk, ukuran, dan ketebalan
baik pada segmen yang infark maupun non infark. /roses ini dinamakan
remodeling *entricular. 'ecara akut, hal ini terjadi karena ekspansi infark, disrupsi
selsel miokardial yang normal, dan kehilangan jaringan pada ona nekrotik.
/embesaran yang terjadi berhubungan dengan ukuran dan lokasi infark ('melter
?are, "##-).". Gagal pemompaan ( pup failure)
Merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit pada '%MI. /erluasaan
nekrosis iskemia mempunyai korelasi yang baik dengan tingkat gagal pompa dan
mortalitas, baik pada a8al ($# hari infark) dan sesudahnya. anda klinis yang
sering dijumpai adalah ronkhi basah di paru dan bunyi jantung 'H dan '4 gallop.
/ada pemeriksaan rontgen dijumpai kongesti paru ('melter ?are, "##-).H. Aritmia
Insiden aritmia setelah '%MI meningkat pada pasien setelah gejala a8al.
Mekanisme yang berperan dalam aritmia karena infark meliputi
ketidakseimbangan sistem saraf otonom, ketidakseimbangan elektrolit, iskemia,
dan konduksi yang lambat pada ona iskemik ('melter ?are, "##-).
4. Gagal jantung kongestif !al ini terjadi karena kongesti sirkulasi akibat disfungsi miokardium. Disfungsi
*entrikel kiri atau gagal jantung kiri menimbulkan kongesti *ena pulmonalis,
Lakukan PCL, kajidalam 6 menitLakukan fbrilosis,kaji dalam 3 menitBeri ACin(ibitor4Angiotensin
reseptor blo
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
25/40
sedangkan disfungsi *entrikel kanan atau gagal jantung kanan mengakibatkan
kongesti *ena sistemik ('melter ?are, "##-).:. 'yok kardiogenik
Diakibatkan oleh disfungsi *entrikel kiri sesudah mengalami infark yang massif,
biasanya mengenai lebih dari 4#> *entrikel kiri. imbul lingkaran setan akibat
perubahan hemodinamik progresif hebat yang ire*ersibel dengan manifestasi
seperti penurunan perfusi perifer, penurunan perfusi koroner, peningkatan
kongesti paruparu, hipotensi, asidosis metabolic, dan hipoksemia yang
selanjutnya makin menekan fungsi miokardium ('melter ?are, "##-).5. %dema paru akut
%dema paru adalah timbunan cairan abnormal dalam paru, baik di rongga
interstisial maupun dalam al*eoli. %dema paru merupakan tanda adanya kongesti
paru tingkat lanjut, di mana cairan mengalami kebocoran melalui dinding kapiler,
merembes keluar, dan menimbulkan dispnea yang sangat berat. &ongesti paru
terjadi jika dasar *ascular paru menerima darah yang berlebihan dari *entrikel
kanan yang tidak mampu diakomodasi dan diambil oleh jantung kiri. 3leh karena
adanya timbunan cairan, paru menjadi kaku dan tidak dapat mengembang serta
udara tidak dapat masuk, akibatnya terjadi hipoksia berat ('melter ?are,
"##-).6. Disfungsi otot papilaris
Disfungsi iskemik atau ruptur nekrotik otot papilaris akan mengganggu fungsi
katup mitralis, sehingga memungkinkan e*ersi daun katup ke dalam atrium
selama sistolik. Inkompetensi katup mengakibatkan aliran retrograde dari *entrikel
kiri ke dalam atrium kiri dengan dua akibat yaitu pengurangan aliran ke aorta dan
peningkatan kongesti pada atrium kiri dan *ena pulmonalis ('melter ?are,
"##-).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
26/40
$$. romboembolisme+ekrosis endotel *entrikel akan membuat permukaan endotel menjadi kasar yang
merupakan predisposisi pembentukan thrombus. /ecahan thrombus mural
intrakardium dapat terlepas dan terjadi embolisasi sistemik ('melter ?are,
"##-).$". /erikarditis
Infark transmural dapat membuat lapisan epikardium yang langsung berkontak
dan menjadi kasar, sehingga merangsang permukaan pericardium dan
menimbulkan reaksi peradangan ('melter ?are, "##-).
I. ASUAN KEPERA2ATAN
3. PENGKAJIAN
•Identitas &lien
+ama, usia, jenis kelamin, alamat, no.telepon, status pernikahan, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan, lama bekerja, +o. 9M, tanggal masuk, tanggal pengkajian,
sumber informasi, nama keluarga dekat yang bias dihubungi, status, alamat,
no.telepon, pendidikan, dan pekerjaan (Doengoes et.al/ "##-).
• 'tatus kesehatan saat ini
&eluhan utama nyeri dada, perasaan sulit bernapas, dan pingsan (Doengoes et.al/
"##-).
• 9i8ayat penyakit sekarang (/K9')
$) /ro*oking incident nyeri setelah berakti*itas dan tidak berkurang dengan
istirahat.
") Kuality of pain seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien,
sifat keluhan nyeri seperti tertekan.
H) 9egion, radiation, relief lokasi nyeri di daerah substernal atau nyeri di atas
pericardium. /enyebaran dapat meluas di dada. Dapat terjadi nyeri serta
ketidakmampuan bahu dan tangan.
4) 'e*erity (scale) of pain klien bias ditanya dengan menggunakan rentang #: dan
klien akan menilai seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan. ?iasanya pada saat
angina skala nyeri berkisar antara 4: skala (#:).
:) ime sifat mulanya muncul (onset), gejala timbul mendadak. =ama timbulnya
(durasi) nyeri dada dikeluhkan lebih dari $: menit. +yeri oleh infark miokardium
dapat timbul pada 8aktu istirahat, biasanya lebih parah dan berlangsung lebih
lama. Gejalagejala yang menyertai infark miokardium meliputi dispnea,
berkeringat, amsietas, dan pingsan (Doengoes et.al/ "##-).• 9i8ayat kesehatan terdahulu
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
27/40
Apakah sebelumnya klien pernah menderita nyeri dada, darah tinggi, DM, dan
hiperlipidemia. anyakan obatobatan yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu
yang masih rele*an. atat adanya efek samping yang terjadi di masa lalu. anyakan
alergi obat dan reaksi alergi apa yang timbul (Doengoes et.al/ "##-).
• 9i8ayat keluarga
Menanyakan penyakit yang pernah dialami oleh keluarga serta bila ada anggota
keluarga yang meninggal, tanyakan penyebab kematiannya. /enyakit jantung
iskemik pada orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan factor risiko
utama untuk penyakit jantung iskemik pada keturunannya (Doengoes et.al/ "##-).
• Akti*itas;istirahat
Gejala kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, ri8ayat pola hidup menetap, jadual
olahraga tak teratur. anda takikardia, dispnea pada istirahat;kerja (Doengoes et.al/"##-).
• 'irkulasi
Gejala ri8ayat IM sebelumnya, penyakit arteri koroner, gagal jantung koroner,
masalah D, DM.
anda
$) D dapat normal atau naik;turunP perubahan postural dicatat dari tidur sampai
duduk;berdiri
") +adi dapat normalP penuh;tak kuat atau lemah;kuat kualitasnya dengan
pengisian kapiler lambatP tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi.
H) ?unyi jantung ekstra ('H;'4) mungkin menunjukkan gagal jantung;penurunan
kontraktilitas atau komplian *entrikel.
4) Murmur bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot papilar
:) 0riksiP dicurigai perikarditis.
5) Irama jantung dapat teratur atau tak teratur.
6) %dema, edema perifer, krekels mungkin ada dengan gagal jantung;*entrikel.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
28/40
• Makanan;cairan
Gejala mual, kehilangan napsu makan, bersenda8a, nyeri ulu hati;terbakar.
anda penurunan turgor kulit, kulit kering;berkeringat, muntah, dan perubahan berat
badan (Doengoes et.al/ "##-).
• !ygiene kesulitan melakukan pera8atan diri (Doengoes et.al/ "##-).
• +eurosensori
Gejala pusing, kepala berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk;istirahat)
anda perubahan mental dan kelemahan (Doengoes et.al/ "##-).
• +yeri;ketidaknyamanan
Gejala
• +yeri dada yang timbul mendadak (dapat;tidak berhubungan dengan
aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.
• =okasi nyeri tipikal pada dada anterior, substernal, prekordial, dapat
menyebar ke tangan, rahang, 8ajah. idak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher
• &ualitas nyeri ScrushingT, menusuk, berat, menetap, tertekan, seperti dapat
dilihat.
• Instensitas nyeri biasanya $# pada skala $$#, mungkin pengalaman nyeri
paling buruk yang pernah dialami.
• atatan nyeri mungkin tak ada pada pasien pasca operasi, dengan DM,
hipertensi dan lansia (Doengoes et.al/ "##-).
anda
• 2ajah meringis, perubahan postur tubuh.
• Menangis, merintih, meregang, menggeliat.
• Menarik diri, kehilangan kontak mata
• 9espon otonom perubahan frekuensi;irama jantung, D, pernapasan, 8arna
kulit;kelembaban, kesadaran (Doengoes et.al/ "##-).
• /ernapasan
Gejala dispnea dengan;tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk produktif;tidak
produktif, ri8ayat merokok, penyakit pernapasan kronis
anda peningkatan frekuensi pernapasan, pucat;sianosis, bunyi napas bersih atau
krekels, 8heeing, sputum bersih, merah muda kental (Doengoes et.al/ "##-).
• Interaksi sosial
Gejala stress saat ini (kerja, keuangan, keluarga) dan kesulitan koping denganstessor yang ada (penyakit, hospitalisasi)
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
29/40
anda kesulitan istirahat dengan tenang, respon emosi meningkat, dan menarik diri
dari keluarga (Doengoes et.al/ "##-).
• /enyuluhan;pembelajaran
Gejala ri8ayat keluarga penyakit jantung;IM, DM, stroke, hipertensi, penyakit
*askuler perifer, dan ri8ayat penggunaan tembakau (Doengoes et.al/ "##-).
Pen'kaian &isik
/enting untuk mendeteksi komplikasi dan harus mencakup halhal berikut
• ingkat kesadaran
• +yeri dada (temuan klinik yang paling penting)
• 0rek8ensi dan irama jantung Disritmia dapat menunjukkan tidak mencukupinya
oksigen ke dalam miokard
• ?unyi jantung 'H dapat menjadi tanda dini ancaman gagal jantung
• ekanan darah Diukur untuk menentukan respons nyeri dan pengobatan, perhatian
tekanan nadi, yang mungkin akan menyempit setelah serangan miokard infark,
menandakan ketidakefektifan kontraksi *entrikel
• +adi perifer &aji frekuensi, irama dan *olume
• 2arna dan suhu kulit
• /aruparu Auskultasi bidang paru pada inter*al yang teratur terhadap tandatanda
gagal *entrikel (bunyi krakles pada dasar paru)
• 0ungsi gastrointestinal &aji motilitas usus, trombosis arteri mesenterika merupakan
potensial komplikasi yang fatal
• 'tatus *olume cairan Amati haluaran urine, periksa adanya edema, adanya tanda dini
syok kardiogenik merupakan hipotensi dengan oliguria (Doengoes et.al/ "##-).
Pe,eriksaan Dia'nostik
• %&G• %chocardiogram
• =ab &M?, cn, Mioglobin, &, =D! (Doengoes et.al/ "##-).
4. DIAGNOSA KEPERA2ATANDiagnosa kepera8atan yang sering terjadi antara lain $. +yeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap oklusi arteri
koroner.". &etidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan pengembangan paru tidak
optimal, kelebihan cairan di dalam paru akibat sekunder dari edema paru akut.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
30/40
H. /enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama, konduksi
elektri, penurunan preload;peningkatan tahanan *askuler sistemik, otot infark,
kerusakan struktural.4. &etidakseimbangan elektrolit hipokalemia.:. /erubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah, misalnya
*asikonstriksi,hipo*olemia, dan pembentukan troboemboli.5. Intoleransi akti*itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dengan kebutuhan, adanya iskemia;nekrotik jaringan miokard, efek obat
depresan jantung.6. Ansietas berhubungan dengan ketakutan akan kematian.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
31/40
%er!+a)an &rek!ensi6 ira,a6
kon$!ksi elektri6 %en!r!nan
%reloa$7%enin'katan ta)anan
vask!ler siste,ik6 otot
in&ark6 ker!sakan str!#t!ral.
ujuan urah jantung
meningkat setelah inter*ensi
selama $ jam.
&riteria hasil
a$ D normal, $##;
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
32/40
a$ D normal ($##;
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
33/40
5. /antau laboratorium, kreatinin, elektrolit.
9asional Indikator dari perfusi atau fungsi
organ.
6. ?eri obat sesuai indikasi.
• !eparin 1ntuk menurunkan resiko
tromboflebitis atau pembentukan
trombus mural.
• imetidine untuk menetralkan asam
lambung dan iritasi gaster.
/asala) Ke%era(atan Intervensi
:. Intoleransi aktivitas
+er)!+!n'an $en'an
keti$aksei,+an'an antara
s!%lai oksi'en ,iokar$
$en'an ke+!t!)an6 a$an"a
iske,ia7nekrotik arin'an
,iokar$6 e&ek o+at $e%resan
ant!n'.
ujuan 'etelah dilakukantindakan kepera8atan selama
HE"4 jam klien menunjukkan
peningkatan akti*itas secara
bertahap.
&riteria hasil
a. &lien dapat melakukan
peningkatan toleransi
akti*itas yang dapat diukur
dengan frekuensi
jantung;irama jantung dan
D dalam batas normal.
b$ &ulit teraba hangat, merah
muda dan kering.
1. /antau frekuensi jantung, irama, dan
perubahan D sebelum, selama, dansesudah berakti*itas sesuai indikasi.
9asional 1ntuk menentukan tingkat
akti*itas klien yang tidak memberatkan
curah jantung.
2. ingkatkan istirahat, batasi akti*itas pada
dasar nyeri;respon hemodinamik, berikan
akti*itas senggang yang tidak berat.
9asional Menurunkan kerja miokard,
sehingga menurunkan risiko komplikasi.
3. Anjurkan pasien untuk tidak mengejan saat
defekasi.
9asional Dengan mengejan dapat
mengakibatkan manu*er *alsa*a sehingga
terjadi bradikardi, menurunnya curah
jantung, takikardi dan peningkatan D.
4. 7elaskan pola peningkatan bertahap dari
tingkat akti*itas.
9asional Akti*itas yang maju memberikan
kontrol jantung, meningkatkan regangan
dan mencegah akti*itas berlebihan.
5. 3bser*asi gejala yang menunjukkan tidak
toleran terhadap akti*itas.
9asional /alpitasi, nadi tidak teratur,
adanya nyeri dada atau dispnea dapat
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
34/40
mengindikasikan kebutuhan perubahan
program olahraga atau diet.
/asala) Ke%era(atan Intervensi
;. Ansietas "an'
+er)!+!n'an $en'an
ketak!tan akan ke,atian.
ujuan 'etelah dilakukan
tindakan kepera8atan
kecemasan klien hilang.
&riteria hasil
a. &lien mengungkapkan
penurunan tingkat
kecemasan.
b. &lien tampak rileks.
$. Monitor tingkat kecemasan pasien dan
keluarganya serta mekanisme koping.
9asional Data tersebut memberikan
informasi mengenai perasaan sehat secara
umum dan psikologis sehingga gejala
pasca terapi dapat dibandingkan.
". Monitor kebutuhan bimbingan spiritual.
9asional 7ika pasien memerlukan
dukungan keagamaan, konseling agama
akan membantu mengurangi kecemasan
dan rasa takut.
H. ?iarkan pasien dan keluarganya
mengekspresikan kecemasan dan
ketakutannya.
9asional &ecemasan yang tidak dapat
dihilangkan (respons stress) meningkatkan
konsumsi oksigen jantung.
4. Manfaatkan 8aktu kunjungan yang
fleksibel, yang memungkinkan kehadiran
keluarga untuk membantu mengurangi
kecemasan pasien.
9asional &ehadiran dukungan anggota
keluarga dapat mengurangi kecemasan
pasien maupun keluarga.
:. Dukung partisipasi aktif dalam programrehabilitasi jantung.
9asional 9ehabilitasi jantung yang
diresepkan dapat membantu
menghilangkan ketakutan akan kematian,
dapat meningkatkan perasaan sehat.
'umber Doengoes, M. %., Moorhouse, M. 0., Murr, A. .. "##-. ,encana )suhanKeperawatan. 7akarta %G.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
35/40
LA/PIRAN
INTERPRETASI EKG
%lektrokardiografi (%&G) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan
jantung melalui elektrodaelektroda yang diletakan pada posisi di permukaan tubuh.
%lectrocardiogram (%G atau %&G) merupakan alat diagnose yang digunakan untuk
mengukur dan merekam akti*itas listrik jantung yang sangat detail. Mer*in 7 Goldman
mendefinisikan elektrokardiogram (%G) adalah grafik yang merekam potensial listrik yang
dihasilkan denyutan jantung. %&G diperoleh dengan menempatkan elektrode pada posisi
tertentu (sesuai standar) pada dada dan ekstremitas (Muttain, "##-).
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
36/40
Analisis Ira,a EKG
$. Gelombang /
Defleksi pertama siklus jantung yang menunjukkan akti*asi atrium (menggambarkan
depolarisasi atrium). Gelombang / dari sinus normal durasinya #,
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
37/40
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
38/40
• Gangguan penghantaran impuls, yang meliputi
a. ?lok, yaitu 'A blok, A blok, dan Intra *entrikular blok; ???
b. Accelerated conduction, misalnya sindroma 2/2 (2olf /arkinson 2hite)
(Muttain, "##-).
H. /osisi
1ntuk menentukan posisi, silakan sudara lihat pada lead a= dan a0, kemudian
cocokkan dengan tabel di ba8ah ini (Muttain, "##-).
a-L a-F Posisi
F F Intermediate
# F 'emi *ertical
F # 'emi horisontal
F !orisontal
F ertikal
4. AEis
Aksis listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh *ector listrik (Muttain, "##-).
a-L a-F Posisi Li)at Lea$ A
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
39/40
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, M. %., Moorhouse, M. 0., Murr, A. .. "##-. ,encana )suhan Keperawatan.
7akarta %G.
0auci, ?raun8ald, &asper, !auser, =ongo, 7ameson, =oscalo. "#$#. *arrison2s Principles
of &nternal 3edicine '4th edition. he McGra8!ill ompanies, Inc.&umar, Abbas, 0austo, Mitchel. "##-. ,obbin2s Basic Pathology . %lse*ier Inc.
Muttain, A. "##-. Buku )ar Keperawatan Klien dengan +angguan $iste Kardiovaskular
dan *eatologi . 7akarta 'alemba Medika.
/rice, '. A., 2ilson, =. M. "#$". Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Volue !. "disi # . 7akarta %G.
'melter, '. ., ?are, ?. G. "##-. Keperawatan 3edikal Bedah. Volue 5. "disi 6.
7akarta %G.
Al8i, I. "##-. SInfark miokard akut dengan ele*asi 'T dalam 'udoyo, A.2., 'etiyohadi, ?.,
Al8i, I., 'imadibrata, M. 'etiati, '. (editor), Buku )ar &lu Penyakit ala/ ed.
-
8/9/2019 Lp Stemi Cvcu
40/40
0. /usat /enerbitan Departemen Ilmu /enyakit Dalam 0akultas &edokteran
1ni*ersitas Indonesia 7akarta.
3Nonnor 9%, ?rady 2, ?rooks ', Diercks D, %gan 7, Ghaemmaghami , Menon , 3N+eil
?7, ra*ers A!, Oannopoulos D. Part '( : )cute %oronary $yndroes : !('(
)erican *eart )ssociation +uidelines For %ardiopulonary ,esuscitation )nd
"ergency %ardiovascular %are. irculation. "#$#P $""(suppl H) '6