Lp n Askep Polimenorhea New

27
BAB III PEMBAHASAN POLIMENORRHEA A. PENGERTIAN Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini. Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh. Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari. Gejala haid tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi siklus haid yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid polimenorhea terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain:

Transcript of Lp n Askep Polimenorhea New

BAB IIIPEMBAHASAN POLIMENORRHEA

A. PENGERTIANHaid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu (kimiawi yang dibawa didalam aliran darah) yang menyebabkan mulainya aliran darah ini.Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh.Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari. Gejala haid tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi siklus haid yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid polimenorhea terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya haid antara lain:1. Hormon-hormon yang mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita yaitu:a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh Hipofise.b. Estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.c. LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh Hipofise.d. Progesteron dihasilkan oleh ovarium2. Faktor EnzimEnzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang berperan dalam sintesa protein, yang mengganggu metabolisme sehingga mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

3. Faktor VascularMulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteria-arteria, vena-vena dan hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis dalm vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.4. Faktor ProstaglandiEndometrium mengandung prostaglandin. Dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan kontraksi myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.C. Siklus HaidSiklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung kesalahan 1 hari.Dalam satu siklus terjadi perubahan pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. Siklus haid perempuan normal berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15 persen perempuan yang memiliki siklus haid 28 hari. Panjangnya siklus haid ini dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun 27,1 hari, dan pada perempuan usia 55 tahun 51,9 hari.Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemi. Jumlah darah haid lebih dari 80 cc dianggap patologik.Siklus haid perempuan tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya gizi, stres, dan usia. Pada masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum stabil. Semakin dewasa biasanya siklus haid menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan.Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama 3 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.D. Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase.1. Fase Folikuler.Dimulai dari hari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar fsh sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.2. Fase OvulasiFase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.3. Fase LutuelFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.E. Siklus endometrium terbagi menjadi 4 fase:1. Stadium Menstruasi atau Desquamasi. Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Jadi, dengan haid itu keluar darah, potongan-potongan endometrium dan lendir dari servix.Darah itu tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mucosa. Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid. Banyaknya perdarahan selama haid normal adalah 50 cc.2. Stadium Post menstruum atau Stadium Regenerasi.Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjer-kelenjer endometrium. Pada saat ini tebalnya endometrium 0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung 4 hari.3. Stadium Intermenstruum atau Stadium Proliferasi.Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal 3,5 mm. Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari hari pertama haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:a) Fase Proliferasi Dini (early proliferation phase)Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.b) Fase Proliferasi Madya (mid proliferation phase).Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).c) Fase Proliferasi Akhir (late proliferation).Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.4. Stadium Praemenstruum atau Stadium Sekresi.Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. Memang maksud dari perubahan ini tidak lain dari pada mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum compactum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar, lapisan mampung (stratum spongiosum), yang banyak lubang-lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai 28. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi. F. PolimenoreaPolimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari6,12. Gejala haid tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi siklus haid yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid polimenorhea terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari.1. Etiologi polimenoreaBila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati.Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Banyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.2. PatofisiologiPolimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.

WOCPerdarahan

Melebarnya pembuluh darah

Pembuluh darah terbuka

Tekanan intrafaskuler meningkat

Lamanya waktu perdarahan

Ketidak seimbangan hormon

Gangguan ovulasi

Rendahnya hormon esterogen

Perdarahan

MK : DEFISIT VOLUME CAIRAN Kurangnya pengetahuan kontraksi uterus

MK : ANSIETAS MK : NYERI

3. Tanda Gejalaa. Siklus menstruasi tak teratur (siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).b. Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasac. Nyerid. Tegang pada payudara e. Cepat emosi dan pusing4. Pemeriksaan penunjanga. Hitung darah lengkap. TSH, PT, PTT5. Therapy polimenoreaKeadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.G. Sistem RujukanDi negara Indonesia sistem rujukan kesehatan telah dirumuskan dalam Permenkes No. 01 tahun 2012. Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab timbal balik pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horiontal. Sederhananya, sistem rujukan mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan sakitnya.Pelaksanaan sistem rujukan di indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di atasnya, demikian seterusnya. Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi, transportasi) terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera tertangani dengan tepat.Rujukan dibagi dlm rujukan medik/perorangan yg berkaitan dgn pengobatan & pemulihan berupa pengiriman pasien (kasus), spesimen, & pengetahuan tentang penyakit; serta rujukan kesehatan dikaitkan dgn upaya pencegahan & peningkatan kesehatan berupa sarana, teknologi, dan operasional.

BAB IVASUHAN KEPERAWATAN POLIYMENORHEA

A. PENGKAJIAN1. Identitas kliena. Umur : Rata rata terjadi pada usia 16-42 tahun2. Riwayat kesehatana. Keluhan utama Nyeri Saat Haidb. Riwayat penyakit sekarang1) Siklus menstruasi tak teratur (siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).2) Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa3) Nyeri4) Tegang pada payudara 5) Cepat emosi dan pusingc. Riwayat penyakit dahulupasien-pasien dengan poliminorhea mungkin menceritakan riwayat nyeri serupa yang timbul pada setiap siklus haid.3. Pemeriksaan fisikPengkajian juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik mulai B1-B6a. B1 (Breathing)1) Pernapasan tidak teratur2) Frekuensi mengalami peningkatanb. B2 (Blood) 1) Denyut jantung mengalami peningkatan.2) Tekanan darah Rendah (90/60 mmHg)c. B3 (Brain)1) Penurunan Konsentrasi2) Pusing3) Konjungtiva Anemia

d. B4 (Bladder)Warna kuning dan Volume 1,5 L/Harie. B4 (Bowel)Nyeri pada adomenNafsu makan Menurunf. B6 (Bone) Badan mudah capek Nyeri pada punggung4. Analisis DataNo.DataEtiologiMasalah keperawatan

1DS:1. Penyebab timbulnya nyeri: haid tidak teratur.2. Nyeri dirasakan meningkat saat aktivitas3. Lokasi nyeri abdomen4. Kala nyeri 4-65. Nyeri sering danterus menerusDO:1. Wajah tampak menahan nyeri

MenstruasiRegresi korpus luteumprogesteronMiometrium terangsangKontraksi & disritmia uterusAliran darah ke uterusIskemiaNyeri haid

Nyeri akut

2DS:1. Pasien menyatakan mudah lelahDO:1. Nadi lemah (TD 90/60 mmHg)2. Px. Terlihat pucat Sclera/ konjungtiva anemi

MenstruasiPendarahanAnemiaKelemahanIntoleran aktivitas

Intoleransi aktivitas

3DS:1. Px. Menyatakan merasa gelisahDO:1. Pucat2. Memperlihatkan kurang inisiatif

MenstruasiNyeri haidKurang pengetahuanAnsietasAnsietas

5. Diagnosa keperawatana. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasib. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemiac. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen

6. Intervensi keperawatana. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi1) Tujuan: Nyeri dapat diadaptasi oleh pasien2) Kriteria hasil:Skala nyeri 0-1 dan Pasien tampak rileksINTERVENSIRASIONAL

1. Beri lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress 2. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic3. Ajarkan strategi relaksasi (misalnya nafas berirama lambat, nafas dalam, bimbingan imajinasi4. Evaluasi dan dukung mekanisme koping px5. Kompres hangat1. Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping2. Analgesik dapat menurunkan nyeri.3. Memudahkan relaksasi, terapi non farmakologi tambahan4. Penggunaan persepsi sendiri atau prilaku untuk menghilangkan nyeri dapat membantu mengatasinya lebih efektif5. Mengurangi rasa nyeri dan memperlancar aliran darah

b. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat nyeri abdomen1) Tujuan:Pasien dapat beraktivitas seperti semula.2) Kriteria hasil:Pasien dapat mengidentifikasi faktor faktor yang memperberat dan memperingan intoleran aktivitas dan Pasien mampu beraktivitasINTERVENSIRASIONAL

1. Beri lingkungan tenang dan perode istirahat tanpa gangguan, dorong istirahat sebelum makan2. Tingkatkan aktivitas secara bertahap3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan

1. Menghemat energi untuk aktivitas dan regenerasi seluler/ penyembuhan jaringan2. Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan3. Menurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan supply dan kebutuhan oksigen

c. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen1) Tujuan: Pasien bisa kembali 2) Kriteria hasil:a) Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietasb) Pasien menunjukkan relaksasic) Pasien menunjukkan perilaku untuk menangani stres

INTERVENSIRASIONAL

1. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam rencana perawatan 2. Berikan lingkungan tenang dan istirahat3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi/ memerlukan perilaku koping yang digunakan pada masa lalu4. Bantu pasien belajar mekanisme koping baru, misalnya teknik mengatasi stres1. Keterlibatan akan membantu pasien merasa stres berkurang,memungkinkan energi untuk ditujukan pada penyembuhan2. Memindahkan pasien dari stress luar meningkatkan relaksasi; membantu menurunkan ansietas3. Perilaku yang berhasil dapat dikuatkan pada penerimaan masalah stress saat ini, meningkatkan rasa control diri pasien4. Belajar cara baru untuk mengatasi masalah dapat membantu dalam menurunkan stress dan ansietas

7. Implementasi keperawatanPelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.8. Evaluasi keperawatanTahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana kegiatan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.Evaluasi dapat berupa : masalah teratasi dan masalah teratasi sebagian.

BAB VPENUTUP

1. KesimpulanMetroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari6,12. Gejala haid tidak normal penyebab anemia lain adalah polimenorhea, kondisi siklus haid yang berjalan lebih pendek dari periode haid normal. Haid polimenorhea terjadi jika siklus haid berjalan kurang dari 21 hari.

2. SaranSebagai seorang tenaga kesehatan yang dijadikan role model harusnya kita menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan jika dilapangan menemukan kasus pasien dengan metrohargiaharuslah dirawatdengan baik sesuai prosedur.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero,mary,SPC,MM.dkk. 2005. Klien gangguan sistem reproduksi dan seksualitas. Jakarta: EGC.Manuaba,chandradinata.dkk. 2004. Gawat-darurat Obstetri-ginekologi & Obstetri-ginekologi sosial untuk profesi bidan. Jakarta: EGC.Raybun F,william.dan J.christoper Carey. 1995. Obstetri dan ginekologi. Jakarta: widya medika.Yatim DTH&M,Faisal.2001. haid tidak wajar dan menopause. Jakarta: pustaka populer obor.