LP isolasi sosial

download LP isolasi sosial

of 5

description

LP

Transcript of LP isolasi sosial

LAPORAN PENDAHULUANISOLASI SOSIAL

I. KASUS ( masalah utama )Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalan. Mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang di manifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain (Balitbang, 2007).Isolasi sosial adalah pengalaman kesendirian secara individu dan dirasakan segan terhadap orang lain dan sebagai keadaan negative atau mengancam (NANDA 2005-2006). Isolasi sosial adalah individu yang mengalami ketidak mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya secara wajar dalam khalayaknya sendiri yang tidak realistis (Dalami, Dkk, 2009).

II. PROSES TERJADINYA MASALAHA. Faktor predisposisiFaktor yang mempengaruhi adalah faktor tumbuh kembang individu dimana ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Faktor lainya adalah faktor komunikasi dalam keluarga, bila menimbulkan ketidak jelasan double bind maka akan terjadi penerimaan pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan. Di dalam faktor sosial budaya, juga bisa disebabkan oleh norma-norma yang salah dianut oleh keluarga dimana anggota keluarga yang tidak produktif, berpenyakit kronis dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosial. Faktor biologis pun mempengaruhi, seperti organ tubuh otak misalnya pada klien skizofren.

B. Faktor presipitasiGangguan berhubungan pada individu karena pengalaman yang tidak menyenangkan dan biasanya terlihat dari perilaku klien yang tidak seharusnya, seperti penampilan diri kurang dan tidak percaya diri. dari faktor sosio-cultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena meninggal dan faktor psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri dari lingkungan.

C. Rentang respon kognitif

Respon adaftif Respon maladaftif

Solitut Kesepian Manipulasi Manifulasi Menarik DiriImfulsif Otonomi Ketergantungan Narkisisme Kebersamaan Saling ketergantungan

Perilaku yang berhubungan dengan respon adaptif a. Solitut adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk menentukan apa yang telah dilakukan, dilindungi sosialnya dan merupakan suatu cara untuk menentukan langkah selanjutnya. b. Otonomi adalah kemampun individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide pikiran dan perasaan dalam berhubungan sosial. c. Kebersamaan adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.d. Saling ketergantungan adalah ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.

Perilaku yang berhubungan dengan respon sosial Maladaptif a. Manifulasi Orang lain diperlakukan seperti objek Hubungan terputus pada masalah pengadilan Individu berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain

b. Impulsif Tidak mampu merencanakan sesuatu tidak mampu belajar dari pengalaman penilaian yang buruk tidak dapat diandalkan

c. Narkisisme Harga diri yang rapuh Secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian Sikap egosentris Marah jika orang lain tidak mendukung

d. Mekanisme koping Apabila klien mendapat masalah, takut atau tidak mau menceritakannya pada orang lain. Lebih sering menggunakan koping menarik diri. Klien yang mengalami respon sosial Maladaptif menggunakan berbagai mekanisme, seperti : proyeksi, spliting , merendahkan orang lain dan isolasi.

III. A. POHON MASALAH Resiko Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendaha. Masalah keperawatan dan data yang di kaji Data Subjektif Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain Klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani Klien mengatakan dirinya tidak ingin berbicara dengan orang lain Data objektif Kontak mata ( - ) Klien terlihat melamun Klien berbicara terbatas Klien selalu duduk sendiri disudut ruangan

IV. DIAGNOSA KEPERAWATANIsolasi sosial

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANTerlampir

DAFTAR PUSTAKA

Stuart and sundeen. buku saku keperawatan kesehatan jiwa. alih bahasa hapidAYS. Jakarata : EGCStuart, Gail W. ( 2006 ). Buku saku keperawatan jiwa edisi 5. Jakarta : EGCKeliat, Budi anna. ( 2005 ). Proses keperawatan jiwa. Jakarta : EGChttp://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-isolasi-sosial/ (diakses 31 Mei 2014)Perry,potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGCSantosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Jakarta : Prima Medika