LP Gagal Nafas Kel 2
-
Upload
rita-marganingsih -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of LP Gagal Nafas Kel 2
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
1/21
LAPORAN PENDAHULUAN
GAGAL NAFAS
I. PENGERTIAN
Gagal napas adalah sindroma dimana sistem respirasi gagal untuk melakukan fungsi
pertukaran gas, pemasukan oksigen, dan pengeluaran karbondioksida (Brunner and
Suddart, 2002).
Acute Lung edema (AL) adalah kega!atan "ang mengancam n"a!a dimana
ter#adi akumulasi di interstisial dan intra al$eoli paru disertai hipoksemia dan ker#a
napas "ang meningkat. AL dapat ter#adi karena peningkatan tekanan hidrostatik
dalam kapiler paru dan penurunan tekanan osmotik koloid (%rice, S"l$ia 200&)
II. ETIOLOGI
%en"ebab gagal napas biasan"a tidak berdiri sendiri melainkan merupakan kombinasi dari
beberapa keadaan, dimana pen"ebab utaman"a adalah '
Gangguan ventilasi
Gangguan $entilasi disebabkan oleh kelainan intrapulmonal maupun ekstrapulmonal.
elainan intrapulmonal meliputi '
kelainan pada saluran napas ba!ah
kelainan sirkulasi pulmonal
kelainan kapiler al$eolar
elainan ekstrapulmonal meliputi '
bstruksi akut
o fleksi leher pada pasien tidak sadar
o spasme larink
o oedema larink
o tumor pada trakhea.
bstruksi kronik
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
2/21
o emfisema
o bronkhitis kronik
o asma
o %*
o bronkhiektasis terutama "ang disertai dengan sepsis.
Gangguan neuromuskular
+mpuls "ang timbul pada pusat pernapasan men#alar melalui saraf dari batang otak,
saraf spinal, sampai reseptor pada otot otot pernapasan. Bila mengalami gangguan
akan mempengaruhi $entilasi.
er#adi pada'
o polio
o guillaine
o bare s"ndrome
o miastenia gra$is
o cedera spinal
o fraktur ser$ikal
o keracunan obat seperti
narkotik atau sedatif
Gangguan!e"resi "usat "erna"asan
-engakibatkan gagal napas karena $entilasi tidak adekuat, dimana ter#adi
gangguan pada pusat pernapasan "ang mengendalikan pernapasan "ang terletak
diba!ah batang otak (pons dan medula) sehingga pernapasan men#adi lambat dan
dangkal.
er#adi pada'
o penggunaan narkotik
atau barbiturat
o obat anastesi
o trauma
o infark otak
o hipoksia berat pada
susunan saraf pusat.
o
o
Gangguan !i#usi alveoli ka"iler
oGangguan difusi al$eoli kapiler sering men"ebabkan gagal napas hipoksemia, seperti
pada oedema paru (kardiak atau nonkardiak), A*S, fibrosis paru, emfisema, emboli
lemak, pneumonia, tumor paru, aspirasi, perdarahan masif pulmonal.
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
3/21
o
o
o
o Etiologi ALO !i$agi men%a!i &
'ar!iogenik
%en"akit "ang men"ebabkan disfungsi miokard '
o +nfark miokard
o ardiomiopati
o -iokarditis
%en"akit "ang men"ebabkan peningkatan L/*/ dan L/*% '
o -eningkatkan beban tekanan '
o aorta stenosis, hipertensi, dan coartasio aorta
o -eningkatkan beban $olume '
o mitral insufisiensi, aorta insufisiensi, AS*, dan /S*.
o 1ambatan pengisian $entrikel '
o
mitral stenosis dan trikuspid insufisiensi. Nonkar!iogenik
+nfeksi paru
Lung in#ur"
o emboli paru
o smoke inhalation
o infark paru
%aparan toic
eaksi alergi
A*S ( Acute espirator" *istress S"ndrome )
3eurogenik
o
III. 'LASIFI'ASI
'lasi#ikasi gagal na"as $er!asarkan (asil analisa gas !ara(
Gagal na"as (i"erka"neu
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
4/21
o 1asil analisa gas darah pada gagal napas hiperkapneu menun#ukkkan kadar
%2 arteri (%a2) "ang tinggi, "aitu %a2450mm1g. 1al ini disebabkan
karena kadar 2 meningkat dalam ruang al$eolus, 2 "ang tersisih di al$eolar
dan %a2 arterial menurun. leh karena itu biasan"a diperoleh hiperkapneu danhipoksemia secara bersama6sama, kecuali udara inspirasi diberi tambahan
oksigen. Sedangkan nilai p1 tergantung pada le$el dari bikarbonat dan #uga
laman"a kondisi hiperkapneu.
Gagal na"as (i"oksemia
o %ada gagal napas hipoksemia, nilai %2 arterial "ang rendah tetapi nilai
%a2 normal atau rendah. adar %a2 tersebut "ang membedakann"a dengan
gagal napas hiperkapneu, "ang masalah utaman"a pada hipo$entilasi al$eolar.
Gagal napas hipoksemia lebih sering di#umpai daripada gagal napas hiperkapneu.
o
'lasi#ikasi gagal na"as $er!asarkan lama ter%a!in)a
Gagal na"as akut
o Gagal napas akut ter#adi dalam hitungan menit hingga #am, "ang ditandai
dengan perubahan hasil analisa gas darah "ang mengancam #i!a. er#adi
peningkatan kadar %a2. Gagal napas akut timbul pada pasien "ang keadaan parun"a normal secara struktural maupun fungsional sebelum a!itan pen"akit
timbul.
Gagal na"as kronik
o Gagal napas kronik ter#adi dalam beberapa hari. Biasan"a ter#adi pada pasien
dengan pen"akit paru kronik, seperti bronkhitis kronik dan emfisema. %asien akan
mengalami toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapneu "ang memburuk secara
bertahap.o
'lasi#ikasi gagal na"as $er!asarkan "en)e$a$ organ
'ar!iak
o Gagal napas dapat ter#adi karena penurunan %a2 dan peningkatan %a2
akibat men#auhn"a #arak difusi akibat oedema paru. edema paru ini ter#adi akibat
kegagalan #antung untuk melakukan fungsin"a sehingga ter#adi peningkatan
perpindahan aliran dari $askuler ke interstisial dan al$eoli paru.
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
5/21
o erdapat beberapa pen"akit kardio$askuler "ang mendorong ter#adin"a
disfungsi miokard dan peningkatan left ventricel end diastolic volume (L/*/)
dan left ventricel end diastolic pressure (L/*%) "ang men"ebabkan mekanisme
backward-forward .o
Nonkar!iak
o er#adi gangguan di bagian saluran pernapasan atas dan ba!ah maupun di
pusat pernapasan, serta proses difusi. 1al ini dapat disebabkan oleh obstruksi,
emfisema, atelektasis, pneumothorak, dan A*S.
o
I*. PATOFISIOLOGI Pato#isiologi Gagal na"as
o Gagal napas ter#adi akibat gangguan proses difusi, "ang mengakibatkan
hipoksemia.
o Beberapa mekanisme "ang men"ebabkan hipoksemia dapat beker#a secara
sendiri atau bersama6sama.
Tekanan "artial O+ )ang !i(iru" ,FiO+- menurun
o er#adi pada dataran tinggi (high altitude) sebagai respons menurunn"a
tekanan barometer, inhalasi gas toksik, atau dekat api kebakaran "ang
mengkonsumsi .
Hi"oventilasi
o 1ipo$entilasi akan men"ebabkan retensi 2 dan %a2 meningkat.
%eningkatan %a2 dapat melebihi batas normal dapat mengganggu sensitifitas
medulla oblongata untuk men6drive pernapasan dan apabila tidak terkompensasi,
dapat men"ebabkan apnea. Gangguan Di#usi
o Akibat pemisahan fisik gas dan darah (pada pen"akit paru interstisial) atau
menurunn"a !aktu transit eritrosit se!aktu melalui kapiler.
'eti!akseim$angan ,mismat(- ventilasi"er#usi ,*/- regional
o eadaan ini selalu men"ebabkan keadaan hipoksemia "ang berarti dalam
klinik. 7nit paru "ang $entilasin"a #elek dibandingkan perfusin"a men"ebabkan
desaturasi, "ang efekn"a sebagian tergantung kadar 2 darah $ena. adar 2 $ena
"ang menurun men"ebabkan keadaan hipoksemia men#adi lebih #elek. %en"ebab
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
6/21
terban"ak adalah keadaan "ang men"ebabkan $entilasi paru menurun atau
obstruksi saluran napas, atelektasis, konsolidasi, oedema kardiogenik atau
nonkardiogenik. %emberian 2 dapat memperbaiki keadaan hipoksemia apabila
pen"ebabn"a adalah gangguan ketidakseimbangan /89, hipo$entilasi atau
gangguan difusi oleh karena %a2 meningkat, !alaupun pada daerah "ang
$entilasin"a #elek. Apabila penderita mendapat 2 :00;, han"a daerah "ang sama
sekali tidak mendapat $entilasi (shunt) "ang men"ebabkan hipoksemia.
S(unt
o %ada shunt darah $ena sistemik langsung masuk kedalam sirkulasi arterial.
Shunt dapat ter#adi intrakardiak "aitu pada pen"akit #antung kongenital sianotik
right6to6left atau di dalam paru darah melalui #alur $askuler abnormal (arteri$ena
fistula). %en"ebab paling sering adalah pen"akit paru "ang menghasilkan
ketidakseimbangan /89, dengan $entilasi regionaln"a hampir atau samasekali
tidak ada.
Penam"uran ,a!mi0ture- !ara( vena !esaturasi !engan !ara( arterial.
o eadaan ini akan menurunkan %a2 pada penderita dengan pen"akit paru dan
men"ebabkan gangguan di pertukaran gas intrapulmonal. ampuran saturasi 2
$ena langsung dipengaruhi oleh setiap imbalan antara konsumsi 2 dan
pen"ampaian 2. eadaan anemia "ang tidak dapat dikonsumsi oleh peningkatan
output #antung atau output #antung "ang insufisien untuk kebutuhan metabolisme,
dapat men"ebabkan penurunan S/2 dan %a2.
o
Pato#isiologi ALO
ALO 'ar!iogenik1 dicetuskan oleh peningkatan tekanan atau $olume "ang
mendadak tinggi di atrium kiri, dan diteruskan peningkatan tekanann"a ke $ena
pulmonal dan kapiler paru. -ekanisme fisiologis tersebut gagal mempertahankan
keseimbangan sehingga cairan akan memban#iri al$eoli dan interstisial paru dan
ter#adi edema paru.
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
7/21
frott". adan"a sekret ini akan mengakibatkan gangguan pada al$eolus dalam
men#alankan fungsin"a.
o
*. 2ANIFESTASI 'LINIS
o Tan!a utama !ari kegagalan "erna"asan a!ala( &
o %enggunaan otot bantu napas
akipnea
akikardia
-enurunn"a tidal $olume
%ola napas irreguler
erengah6engah ( gasping )
Gangguan kesadaran
1ipoksemia ( %a2 = &0mm1g )
1iperkapnea ( %a2 4 >5mm1g )
o
o -anifestasi klinis gagal napas hipoksemia diperburuk oleh adan"a gangguan
hantaran oksigen ke #aringan. 1al6hal "ang dapat men"ebabkan penurunan oksigendeli$er", antara lain'
%enurunan konsentrasi 2
o %enurunan konsentrasi 2 ter#adi karena penurunan saturasi
haemoglobin akibat berkurangn"a %a2 atau bergesern"a kur$a disosiasi
oksihaemoglobin ke kanan.
Anemia
o
+katan antara dengan 1b lebih kuat daripada ikatan 2 dengan 1b,sehingga men"ebabkan kesulitan untuk melepas 2 ke #aringan.
%enurunan curah #antung
o %enurunan curah #antung tergantung dari aliran balik $ena sistemik,
fungsi $entrikel kanan dan kiri, resistensi pulmonal dan sistemik, serta
frekuensi den"ut #antung.
o
o 2ani#estasi 'linik ALO
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
8/21
o Gambaran tanda dan ge#ala AL dapat dibagi menurut stadiumn"a,sebagai
berikut
Stadium :
o
Adan"a distensi pada pembuluh darah kecil paru "ang prominen akanmengganggu pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi
2.
o eluhan pada stadium ini berupa sesak napas pada saat beraktifitas.
Stadium 2
o %ada stadium ini ter#adi edema paru interstisiil. Batas pembuluh darah
paru men#adi kabur, demikian pula hilus serta septa interlobularis menebal.
*itemukan bun"i onchi saat auskultasi.o Adan"a penumpukan cairan di #aringan interstisiil akan lebih
mempersempit saluran napas kecil, terutama di daerah basal karena pengaruh
gra$itasi. mungkin pula ter#adi refleks bronkokonstriksi "ang dapat
men"ebabkan sesak napas ataupun napas men#adi berat dan tersengal.
o
Stadium ?
o %ada stadium ini ter#adi edema al$eolar. %ertukaran gas mengalami
gangguan secara berarti, ter#adi hipoksemia dan hipokapnia.
o %enderita tampak mengalami sesak napas "ang berat disertai batuk
berbuih kemerahan (pink frot"). kapasitas $ital dan $olume paru turun dengan
n"ata.
o
*I. PE2ERI'SAAN PENUN3ANG
%emeriksaan Gas darah arteri
o 7ntuk mengetahui gambaran adan"a '
1ipoksemia
o %enurunan %a2 ( meskipun inspirasi meningkat )
o 1ipoksemia ringan ' %a 2 = @0 mm1g
o 1ipoksemia sedang ' %a 2 = &0 mm1g
o 1ipoksemia berat ' %a 2 = >0 mm1g
1iperkarbia
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
9/21
o er#adi pada tahap a!al berhubungan dengan kompensasi
hiper$entilasi. 1iperkarbia menun#ukkan kegagalan $entilasi.
%emeriksaan ontgen thora
o-elihat keadaan patologik dan atau kema#uan proses pen"akit "ang tidak diketahui.
erdapat gambaran akumulasi udara8cairan, dapat terlihat perpindahan letak
mediastinum.
es fungsi paru
o-enun#ukkan compliance dan $olume paru menurun.
%emeriksaan saturasi oksigen
ountuk mengetahui
*II. PENATALA'SANAAN
epera!atan
%osisi ' o!ler 8 Semi fo!ler
%emantauan hemodinamik
ehnik relaksasi dan distraksi
-odifikasi lingkungan ( Lingkungan "ang n"aman )
-edik ( kolaborasi )
-edikamentosa
o Bronchodilator
o -ukolitik
o *iuretik
Alat bantu napas
o %emberian oksigen melalui alat bantu napas bertu#uan meningkatkan gradien
tekanan 2 al$eolus dan kapiler sehingga berdifusi lebih ban"ak, akhirn"a ter#adi
peningkatan %a 2
o 3on +n$asif
o *engan melalui masker close s"stem dengan aliran tinggi, konsentrasi
tinggi ( %A% )
o +n$asif
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
10/21
o -elalui pipa ndotracheal "ang diinsersikan kedalam saluran napas
pasien
o
*III. 'ONSEP ASUHAN 'EPERA4ATAN TEORITIS
o A.PENG'A3IAN
o Pengka%ian Data Dasar
a. Aktivitas Istira(at
o Ge#ala'
o ekurangan energi8kelelahan, insomnia
$. Sirkulasio Ge#ala'
o i!a"at adan"a bedah #antung #antung6paru, fenomena
embolik (darah,udara,lemak)
o anda'
o ekanan darah dapat normal atau meningkat pada a!al
(berlan#ut men#adi hipoksia) hipotensi ter#adi pada tahap lan#ut (s"ok) atau
terdapat faktor pencetus seperti pada eklampsi. rekuensi #antung' takikardi
biasan"a ada. Bun"i #antung ' normal pada tahap dini S? mungkin ter#adi.
*istritmia dapat ter#adi , tetapi G sering normal. ulit dan membran
mukosa ' %ucat, dingin. Sianosis biasan"a tr#asi (tahap lan#ut).
. Integritas Ego
o Ge#ala'
o etakutan, ancaman perasaan perasaan takut
o anda'
o Gelisah, agitasi, gemetar, mudah terangsang, perubahan
mental.
!. 2akanan 5airan
o Ge#ala'o ehilangan selera makan, mual .
o anda'
o dema8 perubahan berat badan. 1ilang 8 berkurangn"a bun"i usus.
e. Neurosensori
o Ge#ala8anda'
o
Adan"a trauma kepala, mental lamban,disfungi motor #. Perna"asan
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
11/21
o Ge#ala'
o Adan"a aspirasi8tenggelam, inhalasi asap8gas, infeksi difus
paru, timbuln"a tiba6tiba atau bertahap, kesulitan napas, lapar udara
o anda'
o
%ernafasan ' epat, mendengkur, dangkalo%eningkatan ker#a napas ' %enggunaan otot aksesori pernafasan, contoh
retraksi interkostal atau substernal, pelebaran nasal, memerlukan oksigen
konsentrasi tinggi.
oBun"i napas ' %ada a!al normal, krekels, ronkhi, dan dapat ter#adi bun"i
napas bronkial.
o%erkusi dada ' Bun"i pekak di atas area konsolidasi
okspansi dada menurun atau tidak sama, peningkatan fremitus (getar $ibrasi
pada dinding dada dengan palpitasi), sputum sedikit, berbusa, pucat atau
sianosis, penurunan mental , bingung
g. 'eamanan
o Ge#ala'
o i!a"at trauma ortopedik8fraktur,sepsis,tranfusi
darah,episode anafilaktik
(. Seksualitas
o Ge#ala8anda'
o ehamilan dengan adan"a komplikasi eklampsia
i. Pen)ulu(anPem$ela%aran
o Ge#ala'o -akan8kelebihan dosis obat
o
o 6.DIAGNOSA 'EPERA4ATAN
o *iagnosa kepera!atan "ang mungkin muncul pada klien dengan gagal napas'
:. etidak efektifan bersihan #alan napas berhubungan dengan peningkatan produksi
sekret.2. %ola napas tidak efektif berhubungan dengan $entilasi tidak adekuat'
hipo$entilasi, fatigue
?. Gangguan pertukaran gas' difusi berhubungan dengan ketidakseimbangan
$entilasi6perfusi.
>. Gangguan perfusi #aringan berhubungan dengan penurunan curah #antung.
5. %enurunan curah #antung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas miokard
&. Gangguan $olume cairan' berlebih berhubungan dengan oedema pulmonal
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
12/21
C. intoleransi akti$itas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan miokard
@. Ansietas atau ketakutan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
13/21
. 3A3A %
o
o *iagnosa
epera!atan
o u#uan dan
kriteria hasil
o +nter$ensi
epera!atan
o asional
o o %ola napas tidak
efektif
berhubungan
dengan /entilasi
tidak adekuat'
hipo$entilasi,
fatigue
o
o
o Setelah
dilakukan
tindakan
kepera!atan
selama 2 2>
#am
o Status respirasi
adekuat dg
kriteria hasil'
1. :062> 8mnt
2. idak ada penggunaan otot
bantu napas
3. idak ada keluhan n"eri saat
bernafas
4. %2 ?56>5 mm1g
o
o -andiri
1. a#i tingkat kesadaran, perubahan
status mental, kelelahan
2. -onitor status respirasi,perubahan
, kedalaman, penggunaan otot
bantu nafas, nafas cuping hidung,
dan kesimetrisan ekspansi dada
3. bser$asi adan"a batuk dan
karakter sputum
4. bser$asi adan"a sianosis,
monitor saturasi 2 dan beritahu
dokter bila = E0;
5. Berikan posisi semifo!ler
6. Berikan oksegenasi "ang cukup
(nasal8sungkup)
7. Auskultasi paru6paru terhadap
adan"a suara paru tambahan
8. 1itung balance cairan ketat dan
produksi urin
o 'ola$orasi&
9. olaborasi untuk pemeriksaan
AG*
o Penkes'
10. A#arkan napas dalam dan batuk
efektif
11. Beritahu keluarga bila se!aktu6
!aktu perlu $entilator
o
1. penurunan kesadaran krn h"poia
atau hipoksemia
2. biasan"a meningkat, dispneu,
eksapansi dada berkurang dan
terdapat penggunaan otot bantu nafas
3. sputum merah menandakan edema
paru sedangkan batuk non produktif
biasa pada kongesti al$eolar
4. sianosis krn penurunan kadar 2
dalam darah. Saturasi E0; b8d p2
&0 tergantung pd %1, suhu dan factor
lain
5. memperbaiki ekspansi paru
6. oksigen "g cukup mengurangi ker#a
paru
7. rhonki menandakan edema paru,
biasan"a pada gagal #antung kiri
8. produksi urin 206?0 ml8kg BB8#am
9. untuk melihat status 2 dan 2
dalam darah dan menentuka terapi
oksigen selan#utn"a
10.memperbaiki ekspansi paru dan
mengeluarkan sekresi
11. bersama dokter memberikan
informasi atas perkembangan klien
sehingga keluarga mampu kooperatif
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
14/21
o D. I2PLE2ENTAS+
o +mplementasi ialah tindakan pemberian asuhan kepera!atan "ang
dilaksanakan untuk membantu mencapai tu#uan pada rencana kepera!atan "ang telah
disusun. %rinsip dalam memberikan tindakan kepera!atan menggunakan komunikasi
terapeutik serta pen#elasan setiap tindakan "ang diberikan kepada klien.
o indakan kepera!atan "ang dilakukan dapat berupa tindakan kepera!atan
secara independent, dependent, dan interdependent. indakan independent "aitu suatu
kegiatan "ang dilakukan oleh pera!at tanpa petun#uk atau perintah dokter atau tenaga
kesehatan lainn"a. indakan dependent ialah tindakan "ang berhubungan dengan
tindakan medis atau dengan perintah dokter atau tenaga kesehat lain. indakan
interdependent ialah tindakan kepera!atan "ang memerlukan ker#asama dengan
tenaga kesehatan lain seperti ahli giFi, radiologi, fisioterapi dan lain6lain.o *alam melakukan tindakan pada pasien dengan gagal napas perlu diperhatikan
ialah penanganan terhadap tidak efektifn"a bersihan #alan napas, Gangguan
pertukaran gas, pola napas tidak efektif, kondisi actual atau resiko penurunan curah
#antung, adan"a gangguan $olume cairan, atau ansietas8ketakutan.
o E. E*ALUASI
o $aluasi merupakan tahap akhir dalam proses kepera!atan "ang dapat
digunakan sebagai alat ukur kerberhasilan suatu asuhan kepera!atan "ang dibuat.
$aluasi berguna untuk menilai setiap langkah dalam perencanaan, mengukur
kema#uan klien dalam mencapai tu#uan akhir dan untuk menge$aluasi reaksi dalam
menentukan keefektifan rencana atau perubahan dalam membantu asuhan
kepera!atan.
o Adapun e$aluasi akhir dengan gagal napas adalah #alan napas efektif, tidak
ter#adi kerusakan pertukaran gas, status $olume cairan baik, dan kecemasan
berkurang.o
o
o
o
o
o
o
o F. E*ALUASI 'EPERA4ATAN
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
15/21
o
a
o
*
o $aluasi o
o
22
o
%k
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
*
o S' 6
o ' 6 7' Lemah
6 esadaran ' %asien dalam sedasi
6 *' :&58E: mm1g, 1' ::& 8mnt, '
:> 8mnt, Saturasi' E:6E? ;, idal
$olume '5@&65@@ cc, dengan $entilator
mekanik setting mode %/ (62), i2'
E:;, ' :>, idal $olume' 5@0 cc,
%%' 5mm1g
6 ontgent tora' infiltrate bertambah
disbanding tanggal 208:8:?
6 1asil AG*A ' %1 C.>0, %2 '
?Cmm1g,%2 '&Emm1g, 1? '22.5
me8L, Sat 2'E5.:;
o A' -asalah teratasi sebagian
o %' inter$ensi dilan#utkan
o
o
o
o
o
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
16/21
o
o
22
o
%k
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
*
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o S ' 6
o '
o 6 7' Lemah
6 esadaran ' %asien dalam sedasi
6 *' :&58E: mm1g, 1' ::& 8mnt, '
:> 8mnt, Saturaasi' E:6E? ;, idal
$olume '5@&65@@ cc, dengan $entilator
mekanik setting mode %/ (62), i2'
E:;, ' :>, idal $olume' 5@0 cc,
%%' 5mm1g
6 etraksi iga (6), pergerakan dada
simetris, penggunaan otot6otot bantu
pernafasan (6), pernafasan cuping hidung
(6)
6 Slem HH, kental, ber!arna kuning
6 %osisi tidur pasien semifo!ler
6 Bun"i lapangan paru ronchi kasar8halus
(H8H), ales (H8H)
o A' -asalah teratasi sebagian
o %' inter$ensi dilan#utkan
o
o
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
17/21
o
o
o
o
o
o
22
o
%k
o
o
o
o
o
o
o
o
o
*
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o S ' 66
o '
6 7' Lemah
6 esadaran ' %asien dalam sedasi
6 *' :&58E: mm1g, 1' ::& 8mnt, '
:> 8mnt, Saturaasi' E:6E? ;,
6 ontgent tora' infiltrate bertambah
dibanding tanggal 208:8:?
6 3ilai ?detik
6 3adi teratur dan cukup kuat
6 Akral hangat
6 1asil 1' +/' :E8:C, S/' 5?, '
&,:E, S/' :0E@, ' ?5;
o A' -asalah teratasi sebagian
o %' inter$ensi dilan#utkan
o
o
o
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
18/21
o o
o
22
o
%k
o
*
o S ' 6
o '
6 7' Lemah
6 esadaran ' %asien dalam sedasi
6 *' :&58E: mm1g, 1' ::& 8mnt, '
:> 8mnt, Saturaasi' E:6E? ;,
6 ontgent tora' infiltrate bertambah
disbanding tanggal 208:8:?
6 Bun"i lapangan paru ronchi (H), ales
(H)
6 +ntake ?C: cc,output :550 cc, Balance
cairan 6:200cc ( dengan target balance
5006:000 cc82> #am)
6 edem ekstremitas atas ba!ah H8H
6 %eningakatan
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
19/21
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o %377%
o
o Setelah mempela#ari dan membahas kasus Gagal napas pada AL, 1 c
+++ e.c. ld Anterior +nfark, * St /, kelompok mencoba menarik
kesimpulan bah!a gagal napas "ang dialami adalah ipe 1ipoksemia
normokarbi "ang disebabkan oleh gangguan difusi al$eoli kapiler akibat
dema paru "ang disebabkan oleh 1 c.+++.dengan kemungkinan
pen"ebab ld Anterior -iokard +nfark, hal ini dibuktikan dengan
gambaran. anda dan ge#ala hampir semua ditemukan.
o
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
20/21
o %ada kasus ini ditemukan > masalah kepera!atan "aitu gangguan
pertukaran gas, pola napas tidak efektif, penurunan curah #antung, dan
kelebihan cairan tubuh. %elaksanaan kepera!atan dilakukan dalam dua
shif, sebagian besar rencana dapat dilakukan dengan baik. etapi dalame$aluasi semua rencana tidak dapat tercapai karena adan"a keterbatasan
!aktu dan kondisi pasien "ang tidak memungkinkan.
o
o %eran pera!at penting dalam pemberian asuhan kepera!atan terhadap
pasien, dimana pera!at sebagai pemberi asuhan dapat memberikan asuhan
secara optimal.
o Selain itu pemberian informasi dan motifasi dapat menciptakan ker#asama
"ang baik antara pera!at, pasien, dan keluargan"a sehingga dapat
melakukan perubahan pola hidup "ang sehat demi meningkatkan kualitas
hidupn"a.
o
o
o
o
o
o
o DAFTAR PUSTA'A
o
o SmeltFer.S. and Bare.B.G. Alih bahasa ' Agung Dalu"o, (200:), Buku A#ar
epera!atan -edikal Bedah Brunner dan Suddart, /ol. +++, disi @ ,
-
8/18/2019 LP Gagal Nafas Kel 2
21/21
o Le!is, Sharon -antik, (2000), -edical Surgical 3ursing, /olume 2, St Louis
-osb" ompan".
o
o
*onna, G. +gnata$ius, (:EE:), -edical Surgical 3ursing, %hiladelphia, DB.Sounders ompan".
o
o okhaeni 1eni, %urnamasari ll", Anna 7lfa aha"oe,(200:) epera!atan
ardio$askuler disi :,