LP Cholangitis
-
Upload
zaky-soewandi -
Category
Documents
-
view
680 -
download
63
Transcript of LP Cholangitis
-
5/28/2018 LP Cholangitis
1/17
Refarat Kolangitis
KOLANGITIS
PENDAHULUAN
Kolangitis adalah suatu infeksi bakteri akut pada sistem saluran empedu. Charcot
ditahun 1877 menjelaskan tentang keadaan klinis dari kolangitis, sebagai trias, yaitu demam,
ikterus dan nyeri abdomen kuadran kanan atas, yang dikenal dengan Charcot triad. Charcot
mendalilkan bahwa empedu stagnankarena obstruksi saluran empedu menyebabkan
perkembangan kolangitis.
bstruksi juga dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran empedu, yang membawa
empedu dari hepar kekandung empedu dan usus. !akteri yang sering dikultur pada empedu
adalah "schericia Coli, Klebsiella, #seudomonas, #roteus, "nterococcus, Clostridium
perfiringens, !acteroides fragilis. !akteri anaerob yang dikultur hanya sekitar 1$% kasus.&1,',()
#atofisiologi kolangitis sekarang ini dimengerti sebagai akibat kombinasi ' faktor, yaitu
cairan empedu yang terinfeksi dan obstruksi biliaris. #eningkatan tekanan intraduktal yang
terjadi menyebabkan refluks bakteri ke dalam *ena hepatik dan sistem limfatik perihepatik yang
menyebabkan bakterimia.&+)
#ada tahun 1$, -eynolds dan argon menggambarkan keadaan yang berat pada
penyakit ini dengan menambahkan komponen syok sepsis dan gangguan kesadaran. &+, ()
ANATOMI
DUKTUS SISTIKUS
uktus sistikus merupakan lanjutan dari *esika fellea, terletak pada porta hepatis yang
mempunyai panjang kira/kira +/( cm. #ada porta hepatis duktus sistikus mulai dari kollum*esika fellea, kemudian berjalan ke postero/kaudal di sebelah kiri kollum *esika fellea. 0alu
bersatu dengan duktus hepatikus kommunis membentuk duktus koledokus. ukosa duktus ini
berlipat/lipat terdiri dari +/1' lipatan, berbentuk spiral yang pada penampang longitudinal
terlihat sebagai *al*ula disebut *al*ula spiralis &2eisteri).
DUKTUS HEPATIKUS
-
5/28/2018 LP Cholangitis
2/17
uktus hepatikus berasal dari lobus de3ter dan lobus sinister yang bersatu membentuk
duktus hepatikus komunis pada porta hepatis dekat pada processus papillaris lobus kaudatus.
#anjang duktus hepatikus kommunis kurang lebih + cm terletak disebelah *entral arteri hepatika
propria de3ter dan ramus de3ter *ena portae. !ersatu dengan duktus sistikus menjadi duktus
koledokus.&$)
DUKTUS KOLEDOKUS
uktus koledokus mempunyai panjang kira 4 kira 7 cm dibentuk oleh persatuan duktus
sistikus dengan duktus hepatikus kommunis pada porta hepatis, dimana dalam perjalanannya
dapat dibagi menjadi tiga bagian &$)
#ada kaput pankreas duktus koledokus bersatu dengan duktus pankreatikus wirsungi
membentuk ampulla, kemudian bermuara pada dinding posterior pars desenden duodeni
membentuk suatu benjolan ke dalam lumen disebut papilla duodeni major.&$)
5ambar. 1. 6natomi saluran empedu
ETIOLOGI
#enyebab tersering obstruksi biliaris adalah koledokolitiasis, obstruksi struktur saluran
empedu, dan obstruksi anastomose biliaris. !agaimanapun berat penyebab obstruksi, kolangitis
tidak akan terjadi tanpa cairan empedu yang terinfeksi. Kasus obstruksi akibat keganasan hanya
'$/(% yang hasil kultur empedunya positif. Koledokolitiasis menjadi penyebab tersering
kolangitis.&+,8)
http://4.bp.blogspot.com/-cdckOk0rGDM/TySSkrd0fmI/AAAAAAAADic/l8f034jndWY/s1600/New+Picture.png -
5/28/2018 LP Cholangitis
3/17
alam beberapa tahun terakhir dengan semakin banyaknya pemakaian manipulasi
saluran biliaris in*asif seperti kolangiografi, stent biliaris, untuk terapi penyakit saluran biliaris
telah menyebabkan pergeseran penyebab kolangitis. 9elain itu pemakaian jangka panjang stent
biliaris seringkali disertai obstruksi stent oleh cairan biliaris yang kental dan debris biliaris yang
menyebabkan kolangitis.&+)
EPIDEMIOLOGI
Kolangitis merupakan infeksi pada duktus koledokus yang berpotensi menyebabkan
kesakitan dan kematian. ilaporkan angka kematian sekitar 1+/88%. Kolangitis ini dapat
ditemukan pada semua ras. !erdasarkan jenis kelamin, dilaporkan perbandingan antara laki/laki
dan perempuan tidak ada yang dominan diantara keduanya. !erdasarkan usia dilaporkan terjadi
pada usia pertengahan sekitar $/: tahun.
MANIFESTASI KLINIK
;alaupun gambaran klasik kolangitis terdiri dari trias, demam, ikterus, dan nyeri
abdomen kuadran kanan atas yang dikenal dengan trias Charcot, namun semua elemen tersebut
hanya ditemukan pada sekitar $ persen kasus. #asien dengan kolangitis supuratif tampak bukan
saja dengan adanya trias charcot tapi juga menunjukkan penurunan kesadaran dan hipotensi.
alam penelitian yang dilakukan oleh Cameron, demam di temukan pada lebih dari persen
kasus, ikterus pada :7 persen kasus dan nyeri abdomen hanya pada (' persen kasus.&+)
ua hal yang diperlukan untuk terjadinya kolangitis yaitu adanya obstruksi aliranempedu dan adanya bakteri pada duktus koledokus. #ada sebagian besar kasus, demam dan
mengigil disertai dengan kolangitis menandakan adanya bakteriemia. !iakan darah yang diambil
saat masuk ke rumah sakit untuk kolangitis akut adalah positif pada ( sampai $ persen pasien.
#ada hampir semua serial Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae adalah organisme
tersering yang didapatkan pada biakan darah. rganisme lain yang dibiakan dari darah adalah
spesiesEnterobacter,Bacteroides, danPseudomonas.
alam serial terakhir species Enterobacter dan Pseudomonas lebih sering ditemukan,
demikian juga isolat gram negatif dan spesies jamur dapat dibiak dari empedu yang terinfeksi.
6dapun organisme anaerobik yang paling sering diisolasi adalah Bacteroides fragilis.
-
5/28/2018 LP Cholangitis
4/17
iagnosis kolangitis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan penunjang.
A. Anamnesis
#ada anamnesis penderita kolangitis dapat ditemukan adanya keluhan demam, ikterus,
dan sakit pada perut kanan atas. !eberapa penderita hanya mengalami dingin dan demam dengan
gejala perut yang minimal. =kterus atau perubahan warna kuning pada kulit dan mata didapatkan
pada sekitar 8% penderita.&1,+,8)
. Pemeri!saan Fisis
#ada pemeriksaan fisis dapat ditemukan adanya demam, hepatomegali, ikterus, gangguan
kesadaran, sepsis, hipotensi dan takikardi. &(,)
". Pemeri!saan Pen#n$ang
#ada pemeriksaaan laboratorium ditemukan adanya lekositosis pada sebagian besar
pasien. 2itung sel darah putih biasanya melebihi 1+.. 0ekopeni atau trombositopenia kadang
4 kadang dapat ditemukan, biasanya jika terjadi sepsis parah. 9ebagian besar penderita
mengalami hiperbilirubinemia sedang. #eningkatan bilirubin yang tertinggi terjadi pada obstruksi
maligna. ltrasonografi mempunyai derajat spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi untuk
mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran empedu intrahepatik maupun
ekstrahepatik. ?uga dapat dilihat kandung empedu yang menebal karena fibrosis atau edema
karena peradangan maupun sebab lain. !atu yang terdapat pada duktus koledokus distal kadang
-
5/28/2018 LP Cholangitis
5/17
sulit dideteksi, karena terhalang udara di dalam usus. engan ultrasonografi lumpur empedu
dapat diketahui karena bergerak sesuai dengan gaya gra*itasi.&+,1',1+)
5ambar. ' enunjukkan ultrasonografi dari duktusintrahepatik yang mengalami dilatasi
+. "T(S)an
C< 9can tidak lebih unggul daripada ultrasonografi untuk mendiagnosis batu kandung
empedu. Cara ini berguna untuk diagnosis keganasan pada kandung empedu yang mengandung
batu, dengan ketepatan sekitar 7/ persen.
5ambar +. C< scan yang menunjukkan dilatasi duktus biliaris
&panah hitam) dan
dilatasi duktus pankreatikus &panah putih), dimana keduanya terisi oleh musin
(. ER"P
"ndoskopik merupakan selang kecil yang mudah digerakkan yang menggunakan lensa
atau kaca untuk melihat bagaian dari traktus gastro intestinal. "ndoscope -etrograde
Cholangiopancreotography &"-C#) dapat lebih akurat menentukan penyebab dan letak sumbatan
serta keuntungannya juga dapat mengobati penyebab obstruksi dengan mengeluarkan batu dan
melebarkan peyempitan.
http://3.bp.blogspot.com/-0maqda1hEN4/TySS39ISrUI/AAAAAAAADi0/MJpri_Er-DA/s1600/New+Picture+%25282%2529.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-5d3_eVySq2k/TySSzUG1E7I/AAAAAAAADis/QIXDn4tRIbw/s1600/New+Picture+%25281%2529.png -
5/28/2018 LP Cholangitis
6/17
5ambar. ( enunjukkan endoscope Cholangiopancreotography
&"-C#) dimana menunjukkan duktus biliaris yang berdilatasi
pada bagian tengah dan distal &dengan gambaran feeling defect)$. S!intigrafi
9kintigrafi bilier digunakan untuk melihat sistem bilier termasuk fungsi hati dan kandung
empedu serta diagnosa beberapa penyakit dengan sensitifitas dan spesifitas sekita % sampai
7%. eskipun test ini paling bagus untuk melihat duktus empedu dan duktus sistikus, namun
skintigrafi bilier tidak dapat mengidentifikasi batu saluran empedu atau hanya dapat memberikan
informasi sesuai dengan letak anatominya. 6gent yang digunakan untuk melakukan test
skintigrafi adalah deri*at asam iminodiasetik dengan label m
-
5/28/2018 LP Cholangitis
7/17
menghilangnya sepsi. Kekecualian utama adalah pasien yang datang dengan kolangitis supuratif,
yang tidak berespon terhadap antibiotik saja. #ada kasus tersebut, kolangiografi segera mungkin
diperlukan untuk menegakkan drainase biliaris. Kolangiografi retrograd endoskopik ataupun
kolangiografi transhepatik perkutan dapat digunakan untuk menentukan anatomi atau patologi
billiaris.
-
5/28/2018 LP Cholangitis
8/17
Kadang disertai mual, muntah dan demam. 9ekitar % kasus hepatitis merupakan infeksi akut.
9ebagian menjadi sembuh dan sebagian lagi menjadi hepatitis fulminan yang fatal. &', )
PENATALAKSANAAN
?ika diagnosis klinis kolangitis telah dibuat, penatalaksanaan awal adalah konser*atif.
Keseimbangan cairan dan elektrolit harus dikoreksi dan perlindungan antiobiok dimulai. #asien
yang sakit ringan dapat diterapi sebagai pasien rawat dengan antibiotik oral. engan kolangitis
supuratif dan syok septik mungkin memerlukan terapi di unit perawatan insentif dengan
monitoring in*asif dan dukungan *asopresor.
#emilihan awal perlindungan antibiotika empiris harus mencerminkan bakteriologi yang
diduga. 9ecara historis, kombinasi aminoglikosida dan penicillin telah dianjurkan. Kombinasi ini
adalah pilihan yang sangat baik untuk melawan basil gram negatif yang sering ditemukan dan
memberikan anti*itas sinergistik melawan enterokokus. #enambahan metronida@ole atau
clindamycin memberikan perlindungan antibakterial terhadap anaerob bakteroides fragilis,jadi
melengkapi perlindungan antibiotik. #erlindungan antibiotik jelas diubah jika hasil biakan
spesifik dan kepekaan telah tersedia.
9atu faktor yang seringkali dipertimbangkan dalam pemilihan antibiotik untuk terapi
kolangitis adalah konsentrasi obat yang terdapat dalam empedu. 9ecara teoritis antibiotik saluran
biliaris yang ideal harus merupakan antibiotik yang bukan saja mencakup organisme yang
ditemukan dengan infeksi saluran biliaris, tetapi juga yang dieksresikan dalam konsentrasi tinggike dalam cairan empedu.
DEKOMPRESI ILIARIS
9ebagian besar pasien &sekitar 7 persen) dengan kolangitis akut akan berespon
terhadap terapi antibiotik saja. #ada kasus tersebut demam menghilang dan tes fungsi hati
kembali ke normal seringkali dalam '( sampai (8 jam. ?ika pasien tidak menunjukkan
perbaikan atau malahan memburuk dalam 1' sampai '( jam pertama, dekompresi biliaris darurat
harus dipertimbangkan. #ada sebagian besar kasus, dekompresi biliaris segera paling baik
dilakukan secara non operatif baik dengan jalur endoskopik maupun perkutan. Baitu&',+)
a. Penangg#langan sfingterotomi en'os!o%i!
6pabila setelah tindakan di atas keadaan umum tidak membaik atau malah semakin buruk,
dapat dilakukan sfingterotomi endoskopik, untuk pengaliran empedu dan nanah serta
-
5/28/2018 LP Cholangitis
9/17
membersihkan duktus koledokus dari batu. Kadang dipasang pipa nasobilier. 6pabila batu
duktus koledokus besar, yaitu berdiameter lebih dari ' cm, sfingterotomi endoskopik mungkin
tidak dapat mengeluarkan batu ini. #ada penderita ini mungkin dianjurkan litotripsi terlebih
dahulu.&7,1')
&. Lisis &at#
isolusi batu dengan sediaan garam empedu kolelitolitik mungkin berhasil pada batu
kolesterol.
-
5/28/2018 LP Cholangitis
10/17
-
5/28/2018 LP Cholangitis
11/17
saluran empedu selama diseksi. enegakkan anatomi pada tahap operasi ini dilakukan dengan
kolangiografi operatif.&+,1')
2 Kolangiografi o%eratif
Kolangiografi operatif dilakukan secara rutin karena dua alasan. #ertama, untuk
mendapatkan peta anatomik di daerah yang sering mengalami anomali. Kedua yang sama
pentingnya adalah untuk menyingkirkan batu saluran empedu yang tidak dicurigai, dengan
insidensi setinggi $ sampai 1 persen.
Kolangiografi dilakukan dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak kanula
kolangiografik yang dapat digunakan &!erci, 0ehman, Colangiocath, dll). #ilihannya adalah
kolesistektomi terbuka adalah kanula !erci bersudut untuk mempermudah insersi dan fiksasi.
=nsisi dibuat disaluran sistikus pada titik yang aman setelah persambungan sistikus dan saluran
empedu &biasanya sekurangnya ', cm). =nsisi harus cukup besar untuk memasukkan kanula atau
kateter, yang dapat diinsersikan jika empedu terlihat mengalir dari lumen. Kanula lalu
dipertahankan di tempatnya dengan hemoklip medium atau klem khusus. aterial kontras untuk
kolangiografi adalah hypaue '$ persen. 9istem operasi yang paling disukai untuk kolangiografi,
menggunakan fluorokolangiografi dengan penguatan citra &image intensifier) serta monitor
tele*isi . =ni memungkinkan pengisian saluran empedu secara lambat dan pemaparan multiple
sistem saluran saat sedang diisi.&+,1)
2 La%aros!o%i Kolesiste!tomiKolesistektomi laparoskopi adalah cara yang in*asif untuk mengangkat batu empedu
dengan menggunakan teknik laparoskopi. #rosedur menjadi populer pada tahun 188 dan telah
berkembang dengan cepat. =ndikasi untuk operasi adalah batu empedu, polip simtomatik dan
penyulit akibat batu. Kontraindikasinya adalah sepsis abdomen, gangguan pendarahan,
kehamilan dan tidak mampu melihat saluran empedu.
-
5/28/2018 LP Cholangitis
12/17
5ambar $ 0okasi kanula untuk kolesistektomi laparoskopi.
5ambar :. 0okasi kanula dan susunan awal untuk kolesistektomi laparoskopi
http://2.bp.blogspot.com/-ZGseFLcGf-8/TySTIzj7uLI/AAAAAAAADjc/pNQRPH1rXd0/s1600/New+Picture+%25287%2529.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-FCKCZ8Pjcuw/TySTFqC0LVI/AAAAAAAADjU/g1azunFx0R0/s1600/New+Picture+%25286%2529.png -
5/28/2018 LP Cholangitis
13/17
5ambar 7 . Kolesistektomi 0aparoskopik
Keterangan gambar
6.
-
5/28/2018 LP Cholangitis
14/17
glukagon. ?ika irigasi &pengaliran) tidak berhasil, dapat dilakukan pemasangan kateter balon
melalui duktus sistikus dan turun ke duktus empedu.1+
5ambar 8 laparoskopi eksplorasi duktus empedu. 0aparoskopi eksplorasi koledokus.
Keterangan 5ambar
=. Keranjang transistik dengan menggunakan fluoroskopi
6. Keranjang digunakan sebagai tempat batu dan terbuka
!. !atu ditempatkan dikeranjang kemudian dipindahkan dari duktus sistikus
==. Koledoskopi transistik dan pemindahan batu
http://4.bp.blogspot.com/-_wO9Fbanwfo/TySSmffSWZI/AAAAAAAADik/T1i4WUJhP1Y/s1600/New+Picture+%252810%2529.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-cEvIBWalWeU/TySTUKKaEoI/AAAAAAAADjs/5VgeK2u4Etc/s1600/New+Picture+%25289%2529.png -
5/28/2018 LP Cholangitis
15/17
C. Keranjang dilewati oleh beberapa saluran pada skopik dan batu dapat dilihat dibawahnya
. !atu entrapped
". #ernyataan dari koledoskopik
===. Koledoktomi dan pemindahan batu
D. =nsisi kecil dibuat pada duktus empedu
5. uktus empedu dibersihkan batunya dengan koledoskopik
2. #emasangan
-
5/28/2018 LP Cholangitis
16/17
6rteri hepatik dan arteri sistikus serta *askularisasi hepar lainnya dapat mengalami trauma
dan perdarahan pada saat melakukan operasi. #erdarahan yang terjadi kadang susah untuk
dikontrol.
D. Kolangitis asen'ens 'an infe!si lain
Kolangitis asendens adalah komplikasi yang terjadinya lambat pada pembedahan sistem
bilier yang merupakan anastomosis yang dibentuk antara duktus empedu dan usus besar bagian
asendens. -efluks pada bagian intestinal dapat berlanjut menjadi infeksi aktif sehingga terjadi
stagnan empedu pada sistem duktus yang menyebabkan drainase tidak adekuat.
Komplikasi lain yang harus diperhatikan pada pembedahan sistem bilier adalah abses
subprenikus. 2al ini harus dijaga pada pasien yang mengalami demam beberapa hari setelah
operasi.
Komplikasi yang berhubungan dengan pemakaian kateter pada pasien yang diterapi
dengan perkutaneus atau drainase endoskopik adalah
F #erdarahan &intra/abdomen atau perkutaneus)
F 9epsis
PROGNOSIS
-
5/28/2018 LP Cholangitis
17/17