Loss and Grief
-
Upload
luthfiapravitakari -
Category
Documents
-
view
28 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of Loss and Grief

Askep klien kehilangan dan berduka

Kehilangan, berduka, kematian dapat dialami setiap orang di saat tertentu
Kehilangan hubungan bermakna akibat perubahan hidup
Kehilangan/ berduka thd perubahan peranKehilangan objek benda yang berhargaKehilangan ideal2 yang bermakna

Klinik ok : penurunan kesehatan, kehilangan bagian tubuh, penyakit terminal, jelang kematian sendiri atau orla yang signifikan
Komunitas ok : krisis personal, bencana alamPenting pahami signifikansi kehilangan dan
kembangkan kemampuan u bantu klienRagam setting tumbang klienKenali berbagai hal yang pengaruhi proses
menjelang ajal : legal, etik, relijius dan spiritual, biologis, personal
Siap berikan perawatan yag sensitif, terampil dan suportif

Kehilangan dan berdukaKehilangan : situasi aktual atau potensial dmn
sesuatu yang berharga berubah, tidak ada lagi atau hilang
Sakit dan hospitalisasiMeninggal : kehilangan mendasar bagi klien atau
yang ditinggal, tidak terhindarkan, dihadapi sendiriDapat menstimulasi tumbuhnya pemahaman pada
diri dan orlaDying dpt dilihat sbg bukan sekedar kehilangan
nyawa, tp kesempatan terakhir pengalaman hidup yang memberikan makna dan pengabulan, penyelesaian, pemenuhan

Jenis dan sumber kehilanganAktual dan yang dirasakan, can be anticipatoryAktual : dpt dikenali o orla, muncul sbg respon
thd atau antisipasi terkait situasiYang dirasakan : dirasakan tp tdk dpt
diverifikasi o orla, kehilangan psikologisKehilangan anticipatory : sblm kehilangan
benar2 terjadi, situasional atau perkembanganBgm menghadapi kehilangan berkaitan dg
tahap perkembangan, sumber2 personal dan sistem dukungan sosial

Sumber kehilangan : 1. Aspek diri sendiri
Merubah gambaran diri meski tdk terlihat, tingkat pengaruh tergantung pada integritas gbrn diri, perubahan yang dirasakan negatif dalam cara berhubungan dg lingkungan disebut kehilangan diri. Ex perceraian, menjadi lansia
2. Objek di luar diri sendiriObjek tdk hidup yg penting, objek hidup

3. Perpisahan dr lingkungan biasanyaPisah dr orang atau lingkungan yang memberikan kemanan, ex : pertama kali sekolah, kuliah
4. Orang yang dicintai atau bermaknaOk sakit, perpisahan, kematian; dpt sangat
menggangguSakit ttt merubah kepribadianKematian kehilangan permanen dan lengkapPrimitif : normal dan kejadian alamiahModern : sering diingkari/ tolak, tdk nyaman
bicara kematian dan berada diantara yang menjelang ajal, kecenderungan u gunakan upaya luar biasa u memperpanjang dan mempertahankan hidup

Grief, Bereavement, MourningGrief : respon total thd pengalaman emosional
terkait kehilangan, manifetasi : pikiran, perasaan, perilaku terkait distres atau duka cita yang berlebihan
Bereavement : respon subyektif yang dirasakan seseorang tercinta yang ditinggal setelah kematian seseorang yg sdh berbagi hubungan yang signifikan
Mourning : proses perilaku dimana grief yang akhirnya teratasi atau berubah, dipengaruhi o budaya, kepercayaan spiritual, dan adat

Grieving penting u kesehatan mental dan fisik yang baik, memungkinkan berkoping thd kehilangan scr bertahap dan menerimannya sbg kenyataan, proses sosial: baik dibagi dan diatasi dg bantuan orla
Mengatasi grief penting krn berpotensi berdampak negatif bg kesehatan : anxietas, depresi, kehilangan BB, kesulitan menelan, muntah, kelelahan, nyeri kepala, pusing, fainting, pandangan kabur, rash pd kulit, keringat berlebihan, gangguan menstruasi, palpitasi, nyeri dada, dyspnea, dan infeksi. Bereaved : perubahan libido, konsentrasi, pola makan, tidur, aktivitas dan komunikasi
Meski dpt mengancam kesehatan resolusi yang positif dpt memperkaya dg kesadaran, nilai, tantangan, keterbukaan, dan sensitivitas.

Jenis respon berduka (grief)Reaksi normal dpt ringkas atau anticiaptoryringkas : cepat tp terasa, dianggap tdk
penting atau digantikanAnticipatory : sebelum kejadian,
Berduka yg tdk sehat, Patologis, disfungsionalDpt tdk terselesaikan atau terhambat, faktor : kehilangan traumatis sblmnya dan situasi kehilangan saat ini, hambatan budaya atau klg thd ekspresi emosional berduka

Grief yang tidak terselesaikan Memanjang lama dan keparahannya, kesulitan mengekspresikan dukanya, dpt mengingkari kehilangan, atau berduka melebihi waktu yang diharapkan
Berduka terhambat, gejala normal berduka ditekan, alami dampak lain tmsk somatik
Berduka disenfranchised tdk mampu memberitahu kehilangan pd orla, kehilangan yg tdk dpt diterima scr sosial yg tdk boleh dibicarakan. Ex : bunuh diri, aborsi

Tanda2 Berduka disfungsionalGagal berduka menyusul kematian seseorang yg dicintaiSimptomatik yang berulang setiap peringatan kehilangan Hindari kunjungi upacara duka dan menolak berpartisipasi
dlm pelayanan peringatan keagamaan orang yg dicintai, meskipun menjadi budayanya
Mengembangkan rasa bersalah menetap dan self esteem yang rendah
Setelah sekian lama, tetap mencari orang yang “hilang”, dpt mempertimbangkan bunuh diri u penyatuan
Kejadian minor memicu gejala berdukaSetelah sekian lama tdk dpt mendiskusikan the deceased
with equanimity ex : suara cracks dan quivers, mata mjd lembab
Stlh periode normal berduka, alami gejala fisik yang sama dg orang yang meninggal
Hubungan dg teman dan sahabat memburuk setelah kematian

Faktor yg berkontribusi pd berduka yang tdk selesaiAmbivalensi (perasaan yg intens, + dan -) terkait
“hilang”nya seseorangPerasaan perlu u berani dan mengendalikan; takut
kehilangan kendali di hdpn orlaTerus menerus kehilangan multipel, ex : kehilangan
seluruh klg, terlalu berlebihan u berkontemplasi Nilai emosial yang terlalu tinggi yang dikaitkan dg
orang yg meninggal; gagal berduka pada saat spt ini membantu menghindari kenyataan kehilangan
Ketidakpastian ttg kehilangan, ex : missing in actionKurangnya dukungan orla

Tahap berdukaKubler Ross ‘69 : 5 Denial, anger, bargaining,
depression, acceptanceEngel ‘64 : 6 tahap terkejut dan tidak
percaya, mengembangkan kesadaran, restitusi, resolving the loss, idealisasi, dan outcome
Sanders ‘89: 5 tahap bereavement, terkejut, kesadaran, konservasi/ withdrawl, healing, dan renewal

Manifestasi griefKaji u tentukan tahap berdukaFisiologis : respon reaksi stresManifetasi “normal” : verbalisasi kehilangan,
menangis, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, dan kesulitan konsentrasi
Berduka disfungsional : memanjangnya waktu pengingkaran, depresi, gejala fisiologis parah, atau pikiran bunuh diri

Faktor yang mempengaruhi berduka Konstelasi beragam pd individu Usia Pemahaman dan reaksi thd berduka, pengalaman meningkatkan pemahaman
dan penerimaan terkait hidup, kehilangan dan kematian Pentingnya “yang hilang” Tergantung persepsi, nilai yg diletakkan pd orang, obejk atau fungsi yang
hilang, tk perubahan yg diperlukan akibat kehilangan, kepercayaan dan nilaiseseorang
Budaya Reaksi, ekspresi dipengaruhi Kepercayaan spiritual, Perawat kenali kepercayaan dan praktik terkait
kematian Jender Status sosek Sistem dukungan, Org terdekat pertama kenali dan berikan bantuan
emosional, fisik dan fungsional. Penyebab kehilangan atau kematian, Penyakit “bersih”

Pengkajian Riwayat keperawatan, sumber koping
personal, pengkajian fisikRutin : Kehilangan sebelumnya dan saat ini,
kejadian dan makna kehilangan, stres terait kehilangan, koping yg biasa dilakukan dan sumber koping, status kshtn scr umum, stressor pribadi yg lain, tradisi budaya dan spiritual, ritual dan kepercayaan terait kehilangan dan berduka, jaringan dukungan; tanda dan gejala fisiologis dan psikologis parah dirujuk

Diagnosis problemGrieving : suatu keadaan dmn individu atau kklg
mengalami respon manusia alamiah melibatkan reaksi psikososial dan fisiologis thd kehilangan yang aktual atau dirasakan (orang, objek, fungsi, status, hubungan)
Berduka diantisipasi : keadaan dmn individu atau klp mengalami reaksi sbg respon thd kehilangan signifikan yang diperkirakan
Berduka disfungsional : keadaan dmn individu atau klp mengalami berduka tidak terselesaikan yang memanjang dan terlibat dlm aktivitas yang merusak

EtiologiPerubahan proses keluarga : peran efektif dan
interaksi biasanya terdampak negatifPerubahan nutrisi: kurang dr kebutuhan tubuhAnxietasGangguan penyesuaian : kesulitan
menempatkan kehilangan di dlm perspektif yg tepat thd aktivitas hidupnya
Risiko kesendirian krn kehilangan hubungan dg orla

NCPTujuan u kehilangan fungsi atau bagian tubuh: u
menyesuaikan thd kemampuan yg berubah dan mengarahkan kembali energi fisik dan emosional ke dlm rehabilitasi
Tujuan u kehilangan org yg dicintai: u mengingat orang tanpa merasakan “nyeri” yg intens dan u mengarahkan kembali enerji emosional ke dlm kehidupan org itu sendiri dan menyesuaikan dg kehilangan yg aktual atau yang akan terjadi
Intervensi: fasilitasi pengurangan/ penghilangan berduka, berikan dukungan emosional, anticipatory guidance, komunikasi terapetik, teaching

implementasiKetrampilan plg relevan: attentive listening,
diam, bertanya terbuka dan tertutup, mem-parafrase, mengklarifikasi dan merefleksikan perasaan, dan summarizing
Kurang membantu: respon memberikan nasehat dan evaluasi, interpretasi dan analisis, dan pemberian penentraman yang beralasan
Komunikasi efektif: pengkajian yg akurat apa yg tepat bg klien, relevan dg tahap berduka,

Fasilitasi penurunan/ penghilangan berdukaEksplor dan hormati nilai suku/ ras, budaya, relijius dan personal
klien dan klg dlm mengekspresikan duka Jelaskan respon berduka yg umum: denial, marah, depresi, rasa
bersalah, isolasi dan gambarkan bgm cara mengidentifikasinyaAjarkan apa yg diharapkan dlm proses berduka, pikiran dan
perasaan ttt normal (dpt diterima) dan emosi yg labil, perasaan sedih, rasa bersalah, marah, takut, dan kesendirian akan stabil dan berkurang seiring waktu. Mengetahui apa yang akan terjadi dpt mengurangi intensitas reaksi
Dorong u ekspresikan dan membagi duka dg orang yg mendukung, dukung hubungan dan fasilitasi proses berduka
Ajarkan anggota klg u mendorong klien u ekspresikan berduka, tdk u menekan klien u “move on” atau memaksakan harapan mereka terkait rekasi yg tepat. Klien anak: klg u jujur dan mempersilahkan anak u berpartisipasi dlm aktivitas berduka yg lain
dorong klien u meresum aktivitas normal pd suatu jadual yg meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis, tdk terlalu cepat atau lambat

Memberikan dukungan emosionalGunakan diam dan kehadiran personal seiring teknik
komunikasi terapetik, meningkatkan eksplorasi perasaan dan membiarkan klien mengetahui bhw perawat mengenali perasaan mrk
Kenali duka klg dan orla yg signifikan dr klienTawarkan pilihan2 yg meningkatkan otonomi klien, klien
perlu punya rasa kendali hidup saat byk hal di luar kendali
Berikan informasi yang tepat bgm mengakses sumber komunitas: ahli agama, support group, layanan konseling
Berikan sumber tambahan informasi dan bantuan

Evaluasi Sulit krn transisi hidup yg scr alamiah berjangka
panjangDasar dr tujuan yg disusun o klien dan klgTergantung pd karakteristik kehilangan dan klienJika tdk tercapai eksplorasi :Pengkajian kembali, dx tdk tepat?
Apk perilaku berduka klien menunjukkan berduka disfungsional atau dx keperawatan lain?
Hasil yg diharapkan tdk realistis dlm kerangka waktunya?Apk klien mpy stressor tambahan sblmnya yg tdk
diperhatikan yg mempengaruhi resolusi berduka?Apk order kprwtn telah diimplementasikan scr konsisten,
penuh belas kasih, dan ikhlas?

Terimakasih