LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

8
2 nd International Seminar on Education 2017 Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue Batusangkar, September 05-06-2017 239 LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- NILAI DIRI DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN MAHASISWA Jacob Daan Engel, Evangs Mailoa 1 Theology Faculty, Satya Wacana Christian University, Indonesia 2 Information Technology Faculty, Satya Wacana Christian University, Indonesia 1 [email protected] 2 [email protected] ABSTRACT Logo counseling website aims to overcome gaps in self-esteem values and humanity values in the students. The limitations of physical mobility, psychological, and sexual supplemented by cultural stigma towards feeling of judgment and considered weak, are the obstacles of students to come to counseling. The purpose of logo counseling website is for students to identify strengths and weaknesses, to develop balanced core beliefs, to develop positive thinking assumptions, to develop realistic expectations, to develop balanced self-evaluation, to develop self-confidence, and to discover the meaning of life. Methods used in the website are email, chatting, voice call, and video call. Results from logo counseling website testing showed changes in students’ attitudes include three things: (1) students view the future with enthusiasm that this life needs to be fought for; (2) students discover the meaning of their life through potential, to separate and transcend themselves and to have integrity; (3) students change their attitudes regarding the changing circumstances, through self-evaluation for adjustment, introspection, and acceptance of innovative and constructive values. Index Termslogo counseling website, self-esteem, humanity values, students PENDAHULUAN ermasalahan low self-esteem merupakan kesenjangan yang harus diperbaiki, agar nilai-nilai kemanusiaan bisa diwujudkan (Sorensen, 2005: 25). Lim et al. (2005, Module 1:2) memahami harga diri rendah sebagai keyakinan negatif yang menempatkan nilai diri negatif secara umum pada diri sendiri. Harga diri rendah bisa menjadi faktor risiko untuk masalah lain seperti depresi, gangguan makan, dan fobia sosial. Schöne et al. (2015: 1, 2) memahami low self-esteem menjadi faktor kerentanan terhadap depresi anak-anak dan remaja. Hayman et al. (2007: 56) memahami anak perempuan cenderung mengalami low self-esteem lebih tinggi ketimbang anak laki-laki. Menurut Young et al. (2000: 55) low self-esteem cendrung menyebabkan depresi dan kecemasan. Aspek spiritual menjadi variable moderating sebagai faktor yang lebih kuat untuk depresi daripada kecemasan. Roussseau (2014) mengartikan spiritual adalah pencarian pribadi untuk memahami jawaban akhir atas pertanyaan tentang kehidupan, makna hidup, dan pengalaman transenden. Spiritual adalah mengenali dan mencari makna hidup dalam hubungan antara diri dan orang lain, sebagai pengalaman transenden. Dengan itu, diperoleh pemahaman tentang low spiritual self-esteem mahasiswa sebagai ketidakmampuan mahasiswa secara spiritualnya dalam menyikapi kondisi fisik, psikis dan seksualnya. PERMASALAHAN Permasalahan low spiritual self-esteem berdampak dalam proses perkuliahan mahasiswa, dimotivasi oleh fakta banyaknya tawuran antar geng di kalangan mahasiswa, P

Transcript of LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

Page 1: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

239

LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI-NILAI DIRI DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN MAHASISWA

Jacob Daan Engel, Evangs Mailoa1Theology Faculty, Satya Wacana Christian University, Indonesia

2Information Technology Faculty, Satya Wacana Christian University, [email protected]

[email protected]

ABSTRACT

Logo counseling website aims to overcome gaps in self-esteem values and humanity values in thestudents. The limitations of physical mobility, psychological, and sexual supplemented by

cultural stigma towards feeling of judgment and considered weak, are the obstacles of students tocome to counseling. The purpose of logo counseling website is for students to identify strengthsand weaknesses, to develop balanced core beliefs, to develop positive thinking assumptions, todevelop realistic expectations, to develop balanced self-evaluation, to develop self-confidence,and to discover the meaning of life. Methods used in the website are email, chatting, voice call,

and video call. Results from logo counseling website testing showed changes in students’attitudes include three things: (1) students view the future with enthusiasm that this life needs tobe fought for; (2) students discover the meaning of their life through potential, to separate andtranscend themselves and to have integrity; (3) students change their attitudes regarding the

changing circumstances, through self-evaluation for adjustment, introspection, and acceptanceof innovative and constructive values.

Index Terms— logo counseling website, self-esteem, humanity values, students

PENDAHULUAN

ermasalahan low self-esteem merupakankesenjangan yang harus diperbaiki, agar

nilai-nilai kemanusiaan bisa diwujudkan(Sorensen, 2005: 25). Lim et al. (2005,Module 1:2) memahami harga diri rendahsebagai keyakinan negatif yang menempatkannilai diri negatif secara umum pada dirisendiri. Harga diri rendah bisa menjadi faktorrisiko untuk masalah lain seperti depresi,gangguan makan, dan fobia sosial. Schöne etal. (2015: 1, 2) memahami low self-esteemmenjadi faktor kerentanan terhadap depresianak-anak dan remaja. Hayman et al. (2007:56) memahami anak perempuan cenderungmengalami low self-esteem lebih tinggiketimbang anak laki-laki.

Menurut Young et al. (2000: 55) lowself-esteem cendrung menyebabkan depresidan kecemasan. Aspek spiritual menjadi

variable moderating sebagai faktor yang lebihkuat untuk depresi daripada kecemasan.Roussseau (2014) mengartikan spiritual adalahpencarian pribadi untuk memahami jawabanakhir atas pertanyaan tentang kehidupan,makna hidup, dan pengalaman transenden.Spiritual adalah mengenali dan mencari maknahidup dalam hubungan antara diri dan oranglain, sebagai pengalaman transenden. Denganitu, diperoleh pemahaman tentang lowspiritual self-esteem mahasiswa sebagaiketidakmampuan mahasiswa secaraspiritualnya dalam menyikapi kondisi fisik,psikis dan seksualnya.

PERMASALAHAN

Permasalahan low spiritual self-esteemberdampak dalam proses perkuliahanmahasiswa, dimotivasi oleh fakta banyaknyatawuran antar geng di kalangan mahasiswa,

P

Page 2: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

240

penggunaan alkohol, narkoba, menyebarnyavideo mesum dan maraknya kasus pelecehanseksual. Kekerasan secara psikologis,kekerasan fisik, dan diperlakukan secara tidakadil1. Menelusuri pengalaman awal kehidupanmahasiswa, kenyataannya mereka seringdiperlakukan berbeda dengan anggota keluargayang lain dan salah dalam apapun yangdilakukannya. Melakukan semua pekerjaanrumah sendiri, tidak ada jalan keluar untuksetiap masalah dan penghargaan terhadapapapun yang dilakukan. Bangga bisa studilanjut ke Perguruan Tinggi, namun tidaktermasuk kelompok mahasiswa yangmempunyai kemampuan intelektual danmenganggap hanya orang-orang tertentu yangdapat berhasil. Menyadari bahwa sebenarnyamenjadi mahasiswa adalah pengorbanan daripaksaan keluarga menghindari lingkunganmasyarakat yang sering terjadi kekerasan fisik,psikis dan seksual2. Karena itu, tidak berperandan kurang sepadan dalam pergaulan denganorang lain dalam masyarakat.

Permasalahan di atas, berdampaknegatif terhadap perilaku, merusak harga diridan martabat serta kepercayaan diri mahasiswadari perspektif Lickona (2013:111-128).Selanjutnya menurut Lickona melemahnyaetika pendidikan keluarga karena orang tuagagal untuk menunjukkan perilaku moral yangbaik dan degenerasi perilaku di kalanganmahasiswa yaitu disfungsional keluarga.Disfungsi keluarga disebabkan pendidikanmoral dalam keluarga yang tidak memadai,melemahnya etika pendidikan keluarga, polusimedia, serta tekanan teman sebaya dan orangdewasa. Hal tersebut, berkontribusi terhadapdegenerasi moral dikalangan mahasiswatermasuk pelecehan dan kekerasan seksual,kehamilan, aborsi dan perilaku tidakbertanggung jawab, serta perilaku yang gagaluntuk mengikuti norma-norma sosial,berdampak buruk pada kualitas moral yangmelekat pada nilai-nilai pribadi mahasiswa3.Berpikir untuk balas dendam kepada orang-orang yang merendahkan martabat danmenganggapnya sebagai perempuan yang

1 ARL.Wawancara. Mahasiswa. Salatiga. 27 Januari20162 MRR, KLR, DPG, NP. Wawancara. Salatiga. 12 Maret20163 LMT, Wawancara. Dosen. Salatiga 13 Februari 2016

tidak bernilai, yang nilai dirinya ditentukanorang lain. Diperdaya, hancurkan harapankeluarga, namun tidak boleh gagal, harusterlihat baik, sempurna dan suci di hadapanmasyarakat, padahal ingin mati dari pada harusmenjalani hidup.

Polusi media dan jejaring sosial,kehamilan, aborsi dan perilaku tidakbertanggung jawab berdampak buruk padaspiritual self-esteem mahasiswa yangmenyebabkan stress, depresi, perilaku negatif,menyalahkan diri, merasa dirinya kotor danternoda, kebencian terhadap laki-laki, merasatidak layak dan tidak pantas untuk dikasihi,dan dicintai4. Masalah tersebut, menyebabkandegradasi nilai-nilai moral dan spiritualmahasiswa. Degradasi nilai-nilai moral danspiritual berhubungan dengan kesenjangan danketidakseimbangan nilai-nilai diri yaituketidakmampuannya secara spiritualmenyikapi dan mengatasi masalah fisik, psikisdan seksual (Engel, 2014b:17) serta perlupenanganan terhadap masalah tersebut. Logokonseling website menjadi kebutuhan untukmemperbaiki low spiritual self-esteemmahasiswa.

LOGO KONSELING WEBSITE

Keterbatasan waktu, tempat danekonomi sering menjadi penghambat untukdilakukan sesi tatap muka. Karena itu, jutaanorang mengunjungi kelompok diskusi dankonseling online setiap hari. Lebih dari 28%dari pengguna internet telah mengunjungikelompok dukungan dan konseling onlinesetidaknya sekali (Horrigan et al., 2001), dansekitar seperempat pengguna internet mencariinformasi kesehatan menjadi anggota beberapakelompok konseling online (Cline & Haynes,2001). Konseling online mengacu padahubungan virtual beradasarkan kebutuhanklien dan memberikan kemudahan akses bagimasyarakat untuk lebih terbuka kepada oranglain (Hanley T., 2006). Klien memilih untukmenerima layanan konseling denganmenggunakan teknologi website, karenamudah diakses, tanpa dibatasi ruang danwaktu. Teknologi website memberikan aksesyang tidak dapat dipenuhi oleh konseling tatap

4 MS. Wawancara. Mahasiswi. Salatiga 14 Februari2016.

Page 3: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

241

muka, karena meningkatkan efisiensi waktu,tenaga dan biaya. Konseling onlinememberikan layanan yang mudah dan murahserta kerahasiaan terjamin dan daya jangkauyang sangat luas di seluruh wilayah yang telahmempunyai akses internet. Keterbatasan,stigma dan keengganan tersebut,memunculkan pemikiran tentang upayamengembangkan suatu pendekatan logokonseling website yang inovatif, yang dapatdiakses oleh semua kalangan, sehinggabermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakatluas. Inovasi tersebut, melahirkan ide barutentang logo konseling berbasis website,menjadi suatu model inovatif untuk perubahandan pengembangan perilaku mahasiswa.Berbasis website sebagai: 1) gagasan dasaruntuk menjembatani keterbatasan waktu dantempat antara konselor dan mahasiswa; 2)media penghubung untuk keterbukaan. Mediainternet membuat mahasiswa menjadi lebihnyaman dan terbuka untuk sharingdibandingkan tatap muka; 3) mediakomunikasi yang memudahkan mahasiswauntuk curhat dengan gadget mereka.

Penggunaan teknologi website dalamlogo konseling menghadirkan situasi barudalam dunia konseling. Para konselordihadapkan pada situasi dimana mereka harusmengembangkan diri lebih dari hanya sekedarmenjalankan konseling dengan cara-cara yangtradisional (konseling dengan bertatap muka).Hal yang tersulit dari teknologi website adalahpenggunaan teknologi yang dipakai tetapdilandasi nilai-nilai etika yang benar, sehinggatidak membahayakan baik bagi klien maupunkonselornya. Menurut Efstathiou & Kalantzi(2015:157) keunggulan konseling online, yaituminimalisasi waktu dan keterbatasangeografis, anonimitas, minimalisasi stres danbiaya rendah. Keuntungan ini sangat pentingbagi mahasiswa yang tidak memiliki akseslangsung terhadap layanan konseling karenacacat, keterbatasan ruang dan hambatanekonomi serta bagi mahasiswa yangmenghadapi stigma dalam masyarakat

Paparan di atas menggambarkan bahwalogo konseling berbasis teknologi websiteterkait dengan pengumpulan informasi,dukungan sosial dan keterhubunganinterpersonal untuk mengurangi perasaankesepian, depresi, meningkatkan harga diri,kenyamanan, keamanan, dan percaya diri yang

tinggi. Logo konseling website terbukti efektifuntuk masalah seperti kesepian, depresi,kecemasan, dan meningkatkan harga dirispiritual.

TEKNOLOGI DALAM LOGOKONSELING

Tujuan utama penggunaan teknologiwebsite dalam logo konseling adalahmemaksimalkan target audiens yang dicapaidengan memperhatikan kepentingan mereka.Kontribusi tersebut untuk memperbaikilayanan konseling serta penanganan segerapermasalahan berisiko tinggi termasukkonsumsi alkohol, stres, kebiasaan makan,merokok, aktivitas fisik dan seksual (Laxmi etal., 2014: 598).

Logo konseling memiliki tujuh teknikyang dapat dikolaborasikan dengan gayakonseling online. Penerapan InformationCommunication Technology (ICT) untukpenelitian logo konseling lebih dikembangkankearah website yang mampu mewadahi semuakebutuhan dalam proses logo konseling.Teknologi informasi dalam hal ini websitemampu menjadi media perantara antara kliendengan konselornya tanpa mengurangi maknaproses konseling itu sendiri. Website yangdikembangkan dilengkapi dengan fitur sepertichatting atau instant messaging, email, bahkanvoice call dan video call (Engel, 2016b:90).Selain itu untuk mendukung proses logokonseling, website yang dibangun, jugadilengkapi dengan file-file musik maupunvideo yang dapat diputar oleh mahasiswasehingga suasana konseling dapat terlaksanadengan baik.

Penggunaan logo konseling website untukmenerima informasi terkait kesehatan, meng-informasikan metode penyampaian berbasiswebsite yang lebih baik untuk layanankesehatan preventif. Hal tersebut me-minimalkan beban kondisi kesehatan sepertipenyakit kronis yang sangat bergantung padapraktik gaya hidup, terutama di daerahberisiko tinggi. Tujuannya, mengeksplorasipersepsi tentang penggunaan teknologi websitelayanan logo konseling di antara klien dankonselor yang tinggal di daerah pedesaanmaupun di kota, untuk mengetahui keterkaitanantara sosio-demografi dan keakrabanteknologi website. Singkatnya, manfaat utama

Page 4: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

242

teknologi website dalam layanan konselingadalah (Hall, 2004: 168): 1) anonimitas yaituidentitas anonim (visual) yang secara fisiktidak terlihat (Suler, 2002; Joinson, 2001).Klien umumnya merasa takut dihakimi atauditolak, sehingga pada tingkat pengungkapandiri yang lebih tinggi anonimitas menjadipenting dalam konseling online; 2)aksesibilitas yaitu keterbatasan mobilitas fisik,psikis dan seksual, memberi peluang besarklien untuk melakukan konseling online(Anthony, 2000). Aksesibilitas internetmembuat pilihan yang baik bagi orang-orangcacat atau yang bekerja jauh dan akanberjuang untuk berkomitmen untuk membuatjanji; 3) manifestasi konseling yaitu cara kerjasecara online memberikan kesempatan bagiklien untuk melakukan visualisasi danmendengar konselor dalam Engel (2016b: 91)dengan cara apa pun yang palingmenguntungkan. Klien lebih memilih konseloryang terlihat dewasa, bijak dan lemah lembutdalam berbicara, sementara yang lainmenyukai orang yang energik dan hidup; 4)konseling menulis (chating counseling) diakuiberguna sebagai sarana konseling. Prosespenulisan memungkinkan klien untuk fokussepenuhnya pada proses perasaan dan pikiransendiri tanpa hambatan oleh kehadiran fisik.Klien bisa meluangkan waktu untuk berpikirdan merenungkan emosi, membaca kembaliproses percakapan konseling yang pernahdilakukan dengan konselor.

Paparan di atas, mendeskripsikaneksplorasi terhadap teknologi website yangdilakukan mahasiswa dan konselor dalam logokonseling website, dapat dilakukan dengan 2(dua) cara. Pertama, mengukur dampak yangdihasilkan dari penggunaan teknologi website.Kedua, melihat bagaimana teknologi websitedigunakan dalam menciptakan hubungankonseling. Teknologi website meningkatkandampak terhadap cara-cara yang dilakukankonselor dalam melakukan proses konseling.Komunikasi menjadi lebih cepat, lebih efisien,dan lebih baik. Penggunaan telepon selulermemungkinkan terjadinya komunikasi dariberbagai tempat dan lokasi. Penggunaan PDA(personal digital assistance) atau sejenisnyadapat membantu untuk merancang agendatanpa harus terlebih dahulu bertemu di ruangkonseling.

Model inovatif logo konseling berbasiswebsite, menggunakan teknologi web yaituHTML5. HTML5 menghadirkan serangkaianfungsi baru yang menarik ke halaman Web.Aplikasi mobile berbasis HTML5 dibangundengan menggunakan teknologi web standarseperti HTML5, JavaScript dan CSS, karenadukungan cross-platform, aplikasi mobileberbasis HTML5 semakin popular (Bengtson2013:394). HTML5 memiliki banyak fiturbaru yang dapat membuat HTML lebih ungguldan cocok untuk membangun aplikasi onlinelogo konseling berbasis website. Teknologivideo dan audio dalam logo konselingmemungkinkan untuk merekam sesi konseling.

Pengembangan sistem untuk aplikasilogo konseling berbasis website menggunakanmodel Systems Development Life Cycle(SDLC) terbagi ke dalam enam tahapanproses: requirement analysis, system design,implementation, system testing, systemdeployment dan system maintenance (Wang &Wang, 2012).

Gambar 1 Tahapan Pengembangan SistemModel SDLC (Wang & Wang, 2012)

Setiap proses pengembangan systemharuslah melalui 6 (enam) tahapan yang ada.Keberhasilan dalam setiap proses tergantungdari pendekatan yang digunakan. Aturan lainyang ada dalam model SDLC adalahdeliverable, artinya hasil dari tahap pertamaakan digunakan pada tahap kedua, dan begituseterusnya. Dalam model SDLC, tidakdiperkenankan terjadi lompatan melewatisebuah tahapan, contoh dari tahapan pertamake tahapan ketiga tanpa melalui tahapankedua. Sehubungan dengan fungsi system,maka Graphical User Interface (GUI) berperandi dalam proses pengembangan sistem

Page 5: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

243

perangkat lunak, yang menitikberatkan padainteraksi system dengan user (Risch, 2013:54-55). Dengan GUI user bisa secara leluasamelakukan operasi terhadap system. GUImembantu user untuk bisa mengenali fitur-fitur apa saja yang ada didalam sebuah system.GUI tersebut juga menjadi salah satu faktordalam mendesain layout dan antarmuka Logokonseling berbasis website.

Tampilan antarmuka atau GUI dari logokonseling berbasis website menggunakanlayout atau tata letak borderlayout dimanalayout ini memiliki 5 sisi yaitu north, south,east, west dan center. Tata letak yangdigunakan juga secara umum digunakan padatampilan-tampilan web yang lain sehingga darisisi user yang menggunakan bisa beradaptasisecara baik terhadap system logo konselingberbasis website.

Gambar 2 Tampilan Desain BerandaUtama Web Logo Konseling

Gambar 3 Tampilan Desain Logo KonselingTiap Sesi bagi Member

EFEKTIVITAS LOGO KONSELINGWEBSITE

Logo konseling website memungkinkanmahasiswa yang mengalami nilai-nilai hidup

semu dapat memiliki makna, di balik semuaaspek-aspek tragis. Konsep inimenggambarkan hakekat manusia yang beradadalam tahap eksistensi yang religius. Dalameksistensi tersebut diakui adanya kebebasanyang bertanggung jawab untuk mewujudkanhidup yang bermakna melalui karya,penghayatan, keyakinan, dan harapan sertasikap tepat atas peristiwa tragis. Sebagaisumber spiritual yang mempengaruhikebutuhan dasar manusia, untuk memperbaikilow spiritual self-esteem mahasiswa, makalogo konseling website memiliki kekuatan,teknik dan pendekatan memperbaiki lowspiritual self-esteem mahasiswa, sebagaiberikut.

Pertama, logo konseling websitememiliki kekuatan pada eksplorasi diri untukmemenuhi kebutuhan penanganan yangdiperlukan pada tingkat kesadaran diri yaitupemberdayaan untuk suatu perubahan sikapdan perilaku sehat. Teknik dan pendekatanyang dipergunakan adalah Self-exploration.Tugas konselor mengidentifikasi masalah lowspiritual self-esteem mahasiswa. Mahasiswamengeksplor perlakuan kekerasan fisik, psikisdan seksual yang mereka alami, untukmengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.Self-exploration membantu mahasiswamengeksplorasi hubungan, kebiasaan, polaberpikir, perasaan, perilaku, pilihan, danpengalaman yang telah menjadi sumber dalamdiri pribadi mahasiswa. Kesadaran diri sebagaiupaya pemberdayaan merupakan kekuatanspiritual untuk mengontrol pikiran positif ataunegatif, memberikan sensasi yang berbedapada pikiran, perasaan, dan tindakan.Kesadaran diri memampukan mahasiswamempergunakan kekuatan yang dimilikinyauntuk mengerjakan segala sesuatu secaramandiri dan membangun kebersamaan denganorang lain, sebagai kekuatan untukmemanfaatkan yang terbaik dari setiap situasimengatasi kelemahan. Dengan kata lain, yangmenjadi ukuran kesadaran diri adalah ketikamahasiswa merasa dirinya kotor, tidak layak,tidak berguna dan tidak berharga, namunmasih bisa saling berbagi, mendukung,menyokong sehingga sesama rekannya itubangkit dari keterpurukan dan menatap masadepan dengan antusias bahwa hidup ini perludiperjuangkan. Mahasiswa memiliki kapasitas

Page 6: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

244

untuk mengubah aspek-aspek hidup yangnegatif menjadi sesuatu yang positif ataukonstruktif.

Kedua, logo konseling website memilikikekuatan pada penerimaan diri agar menerimakekurangan dan prestasi sebagai kekuatanuntuk mengatasi masalah hidup. Teknik danpendekatan yang dipergunakan adalah Self-acceptance. Tugas konselor mengkonfrontasipengalaman hidup negatif masa lalumahasiswa. Mahasiswa mengenali kelemahandirinya dan mengelolahnya sebagai kekuatandan penerimaan dirinya terhadap masalahuntuk mengembangkan keyakinan inti dirinya.Self-acceptance membantu mahasiswaberkomitmen dengan dirinya tentangkemampuan dan prestasi yang dicapai, sertaberani mengambil tanggung jawab terhadapsuatu kegagalan, kesalahan, maupunkekurangan yang dimiliki. Dengan kata lain,yang menjadi ukuran penerimaan diri adalahketika mahasiswa dapat menerima sesuatuyang mereka benci sebagai bagian nyatadirinya melalui pengungkapan perasaannyatentang kekurangan dan kelebihan dirinya,bahkan terus bertanya pada diri sendiri, yangpaling ditakutinya untuk disikapi dengankekuatan yang dimilikinya untukmelumpuhkan kekurangan.

Ketiga, logo konseling website memilikikekuatan pada ketegasan diri menunjuk padaperilaku dan tindakan berdasarkan standar,aspirasi, tujuan dan kemampuan. Teknik danpendekatan yang dipakai adalah Self-detachment. Tugas konselor mengembangkankehendak bebas untuk mengatasi situasimahasiswa. Mahasiswa memanfaatkan ke-mampuan mengambil jarak dan sikap terhadapfenomena masalah yang dialaminya, untukmengembangkan asumsi berpikir positif. Self-detachment membantu mahasiswa meng-ekspresikan nilai-nilai sikap dan perasaan(spiritualitas yang terkait dengan keterbukaandiri) secara konsisten, konsekuen dan otentik.Dengan kata lain, yang menjadi ukuranketegasan diri adalah ketika mahasiswamerasa lebih terkontrol dengan nilai sikapyang lebih sopan, lebih optimis menghadapihidup, menunjukkan perubahan dan memilikinilai-nilai positif yang berpegang padakomitmen penerimaan dan keterbukaan diripada sesuatu yang baru untukmengembangkan harapan yang realistik.

Keempat, logo konseling websitememiliki kekuatan pada transendensi diriuntuk meyakinkan mahasiswa tentangkemampuan mengembangkan harapan realistikdengan sasaran pencapaian adalah tujuanhidup positif. Teknik dan pendekatan yangdipakai adalah Self-trancendence. Tugaskonselor mengem-bangkaan keikatan dirimahasiswa untuk pencapaian tujuan hidupyang realistis. Mahasiswa memanfaatkansumber daya batin yang memberdayakankapasitas kehendak mahasiswa, untukmengembangkan harapan realistik. Self-trancendence memampukan mahasiswamenjauhkan dirinya dari kondisi internal daneksternal, untuk mencapai dan menemukanmakna di luar dirinya sendiri. Dengan katalain, yang menjadi ukuran tujuan hidup adalahketika mahasiswa melibatkan diri dalamkegiatan-kegiatan yang membangkitkan spiritdalam cinta dan pekerjaan, atau menanggapisituasi dengan memilih sikap yang benar,untuk melampaui dirinya sendiri. Ada nila-nilai yang sangat berharga sehubungan denganharapan dan tujuan hidup mahasiswa, yaitunilai-nilai sikap, perasaan dan spiritual yangterwujud dalam kesadaran pribadi setiapindividu untuk melakukan aktivitas danketrampilan sesuai bakat minat yangdimilikinya.

Kelima, logo konseling websitememiliki kekuatan pada tanggung jawab diriyang melahirkan nilai-nilai sikap. Teknik danpendekatan yang dipakai adalah Attitude-modification. Tugas konselor membantumahasiswa bertumbuh dalam kekuatan dankepercayaan menghadapi rintangan.Mahasiswa mempertimbangkan nilai-nilaisikap terhadap dirinya sendiri dan orang lain,untuk mengembangkan evaluasi diri seimbang.Attitude- modification membantu mahasiswamemperbaiki kebutuhan dan meningkatkanperan dirinya. Di sisi lain, mahasiswa harusberani mengambil tanggung jawab ataskelalaian, kegagalan dan kesalahan dalamkehidupannya sendiri, mampu berbicara danbertindak dari keyakinan diri sebagaipengembangan kualitas hidup, dan memilikiarah serta tujuan hidup yang jelas. Dengankata lain, yang menjadi ukuran tanggungjawab diri adalah ketika mahasiswa merasaberguna bagi orang lain dan diri sendiri,dengan berpikir positif, berlaku jujur, dan

Page 7: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

245

bersikap yang benar. Kehidupan adalahsementara dan terbatas, namun dibalikketerbatasan ada tanggung jawab dan maknakehidupan yang dapat melampauikesementaraan. Tanggung jawab berhubungandengan pengendalian diri terhadap pilihan dantindakan untuk suatu pencapaian tujuan hidup.Kehidupan menuntut hidup di masa sekarang.Masa lalu tidak bisa dirubah tetapi masasekarang bisa memperbaiki kesalahan masalalu, untuk menatap masa depan itulahtanggung jawab yang harus diambil oleh setiaporang.

Keenam, logo konseling websitememiliki kekuatan pada integritas diri yangberhubungan dengan keutuhan dalamkemampuan berpikir, bersikap danberperasaan secara tulus, jujur dan benar.Teknik dan pendekatan yang dipakai adalahSelf-integrity. Tugas konselor meyakinkanmahasiswa tentang kemampuanmengembangkan kepercayaan dirinya.Mahasiswa mengakses kemampuan dankeyakinan dirinya, untuk mengembangkankepercayaan dirinya. Self-integrity membantumahasiswa mengembangkan kepercayaandirinya. Hal tersebut memungkinkanmahasiswa meningkatkan nilai diri danmengembangkan citra dirinya. Indikatornyaadalah memperlihatkan kemampuannyaterhadap aktualisasi diri dan makna dalamrangka memperbaiki hubungan dengan oranglain, menghargai dan menghormati diri sendiri,sehingga lebih bebas dan merasa aman darikecemasan, ketakutan, stress maupun depresi.Mahasiswa diharapkan dapat menyadaribahwa nilai-nilai yang mereka terapkanmembawa dampak positif untuk menurunkankecemasan dan ketakutan, adanya perubahanperilaku ke arah yang lebih positif, konstruktif,sehat dan dinamik, mempunyai tujuan danmakna hidup yang jelas, sehingga terjaditransfer of meaning bagi hidupnya.

Ketujuh, logo konseling websitememiliki kekuatan pada keinginan untukmakna, merupakan sesuatu yang unik dankhusus, artinya hanya bisa dipenuhi olehmahasiswa yang bersangkutan. Teknik danpendekatan yang dipakai adalah Meaning-orientation. Tugas konselor meyakinkanmahasiswa tentang cara memiliki makna hidupyang bisa memuaskan keinginannya.Mahasiswa mewujudkan potensi diri, aktivitas

diri dan evaluasi diri positif, untukmemperoleh healthy spiritual self-esteem danmenemukan makna hidup dibalik penderitaanyang dihadapinya. Meaning-orientationmembantu mahasiswa tentang keinginan untukmakna yang membuat mahasiswa mengalamiperkembangan positif dan penyembuhan aspeksikap barunya. Mahasiswa memiliki kapasitasuntuk mengubah aspek-aspek hidup yangnegatif menjadi sesuatu yang positif dankonstruktif.

Paparan di atas, memberikan suatu hasilyang menggembirakan dari keterlaksanaanlogo konseling website mampu memenuhikebutuhan penanganan yang diperlukanmahasiswa. Mahasiswa mampu mengeksplordan mengidentifikasikan permasalahan lowspiritual self-esteem yang dialami. Logokonseling website membantu mahasiswakeluar dari keterpurukan hidup danmemperoleh healthy spiritual self-esteem.

PENUTUP

Logo konseling website didasarkan padakeseimbangan nilai-nilai diri dan nilai-nilaikemanusiaan mahasiswa, dalam rangkamemperbaiki low spiritual self-esteem. Denganitu, logo konseling website sebagai pendekatanyang tepat untuk mengembangkan healthyspiritual self-esteem, dengan tujuan dapatmengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya,mengembangkan keyakinan inti seimbang,mengembangkan asumsi berpikir positif,mengembangkan harapan yang realistik,mengembangkan evaluasi diri seimbang,mengembangkan kepercayaan diri, danmenemukan makna hidupnya.

Logo konseling website mampumembantu mahasiswa memperbaiki lowspiritual self-esteem menjadi perilaku yangpositif dan konstruktif melalui email, chatting,voice call dan video call. Hasil dari uji cobalogo konseling website menunjukkanperubahan sikap mahasiswa meliputi tiga hal:(1) mahasiswa menatap masa depan denganantusias bahwa hidup ini perlu diperjuangkan;(2) menemukan makna hidupnya melaluipotensi dirinya, melakukan pemisahan dantransendensi diri serta memiliki integritas diri;(3) makna hidup mengubah sikap mahasiswaterhadap keadaan yang akan berubah, melaluievaluasi diri untuk penyesuaian, instropeksi

Page 8: LOGO KONSELING WEBSITE MENGATASI KESENJANGAN NILAI- …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

246

dan penerimaan nilai-nilai baru yang inovatifdan konstruktif.

PUSTAKA

1. Anthony, K. (2000). Counselling incyberspace. Counselling Journal, 11(10),625–627.

2. Bengtson, Jason. (2013). Technology:What Is HTML5 and What Do You NeedTo Know About It? Journal of HospitalLibrarianship, 13:392-398. Published withLicense by Taylor & Francis.

3. Cline, R. J. W., & Haynes, K. M. (2001).Consumer Health Information Seeking onthe Internet: The State of the Art. HealthEducation Research Theory & Practice,16, 671–692.

4. Efstathiou, Giorgos & Kalantzi-Azizi,Anastasia. (2015). The Effect ofCounselling-Based Training on OnlinePeer Support. British Journal of Guidance& Counselling, Vol. 43, No. 1, 156–170.

5. Engel, Jacob Daan. (2014b). Nilai DasarLogo Konseling. Yogyakarta: Penerbit PTKanisius.

6. Engel, Jacob D. (2016b). KonselingPastoral dan Isu-Isu Kontemporer. Jakarta:BPK Gunung Mulia.

7. Hall, Paula (2004). Online PsychosexualTherapy: A Summary of Pilot StudyFindings. Sexual and RelationshipTherapy. Vol 19, No. 2.

8. Hanley, T. (2006): Developing Youth-Friendly Online Counselling Services inthe United Kingdom: A Small ScaleInvestigation into the Views ofPractitioners Counseling andPsychotherapy Research, September 2006;6(3): 182-185.

9. Hayman, Jessie, Kurpius, Sharon.,Befort,Christy., Nicpon, Megan., Blanks,Elva., Sollenberger, Sonja., Huser, Laura.(2007). Spirituality among CollegeFreshmen: Relationships to Self-Esteem,Body Image, and Stress. Counseling andValues, Vol. 52, pp. 55 – 70.

10.Horrigan, J. B., Rainie, L., & Fox, S.(2001). Online Communities: NetworksThat Nurture Long-Distance Relationshipsand Localties. Washington, DC: PewInternet & American Life Project.

11.Joinson, A.N. (2001). Self disclosure incomputer-mediated communications: Therole of self awareness and visualanonymity. European Journal of SocialPsychology, 31, 177–192.

12.Laxmi, Vidya., Sharma, Shanti., Singh,Awnish K., Amadi, Chioma., Mohan,Krishna., Joshi, Ashish. (2014).Perceptions of Online LifestyleCounseling Among Individuals Living InRural India. Technology and Health Care22 (2014) 597-606. IOS Press.

13.Lickona, Thomas. (2013). Educating forCharacter. Jakarta: Bumi Aksara.

14.Lim, L., Saulsman, L., & Nathan, P.(2005). Improving self-esteem. Perth,Western Australia: Centre for ClinicalInterventions.

15.Risch, Michael. (2013). Functionality andGraphical User Interface Design Patents.Stanford Technology Law Review. Vol.17:53, pp. 53-106.

16.Rousseau, David. (2014). A SystemsModel of Spirituality: Self, Spirituality,and

17.Mysticism. The Joint Publication Board ofZygon, vol. 49, no 2, p. 476-508.

18.Schöne C, Tandler SS & Stiensmeier-Pelster J. (2015). Contingent self-esteemand Vulnerabilityto depression: academic contingent self-esteem predicts depressive symptoms instudents. Frontiers inPsychology. 6:1573.doi: 10.3389/fpsyg. 01573.

19.Sorensen, Marilyn. (2005). The PersonalWorkbook for Breaking the Chain of LowSelf-Esteem. Wolf Publishing Co.Sherwood, OR 97140.

20.Suler, J. (2000). Psychotherapy incyberspace [online]. www.rider.eduAccessed June ’03

21.Wang, S & Wang, H. 2012.InformationSystem Analysis and Design. Universal-

22.Publishers, Boca Raton, Florida – USA.23.Young, Scott, Cashwell, Craig,

Shcherbakova, Julia. (2000). TheModerating Relationship of Spirituality onNegative Life Events and PsychologicalAdjustment. Counseling and Values, Vol.45, pp. 49 – 57