Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

314
Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi Hukum-hukum Ekuivalensi Logika Kuliah Logika Matematika Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Agustus 2015 MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 1 / 43

Transcript of Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Page 1: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik FormulaLogika Proposisi —Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Kuliah Logika Matematika Semester Ganjil 2015-2016

MZI

Fakultas InformatikaTelkom University

FIF Tel-U

Agustus 2015

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 1 / 43

Page 2: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Acknowledgements

Slide ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada sumber-sumber berikut:

1 Discrete Mathematics and Its Applications (Bab 1), Edisi 7, 2012, oleh K. H.Rosen (acuan utama).

2 Discrete Mathematics with Applications (Bab 2), Edisi 4, 2010, oleh S. S.Epp.

3 Logic in Computer Science: Modelling and Reasoning about Systems (Bab1), Edisi 2, 2004, oleh M. Huth dan M. Ryan.

4 Mathematical Logic for Computer Science (Bab 2, 3, 4), Edisi 2, 2000, olehM. Ben-Ari.

5 Slide kuliah Matematika Diskret 1 (2012) di Fasilkom UI oleh B. H. Widjaja.6 Slide kuliah Logika Matematika di Telkom University oleh A. Rakhmatsyah,B. Purnama.

Beberapa gambar dapat diambil dari sumber-sumber di atas. Slide ini ditujukanuntuk keperluan akademis di lingkungan FIF Telkom University. Jika Andamemiliki saran/ pendapat/ pertanyaan terkait materi dalam slide ini, silakan kirimemail ke <pleasedontspam>@telkomuniversity.ac.id.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 2 / 43

Page 3: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 3 / 43

Page 4: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 3 / 43

Page 5: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 3 / 43

Page 6: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 3 / 43

Page 7: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 4 / 43

Page 8: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi

InterpretasiInterpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah pemberian nilai kebenaranterhadap proposisi tersebut. Proposisi yang ditinjau dapat berupa proposisimajemuk. Untuk proposisi atom, interpretasi merupakan pemetaan antara suatuvariabel proposisi terhadap nilai kebenarannya. Interpretasi dilambangkan dengansimbol I, I1, I2, . . . .

I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi II (q) = F berarti q diinterpretasikan salah oleh interpretasi II3 (p) = F berarti p diinterpretasikan salah oleh interpretasi I3I5 (q) = T berarti q diinterpretasikan benar oleh interpretasi I5

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 5 / 43

Page 9: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi

InterpretasiInterpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah pemberian nilai kebenaranterhadap proposisi tersebut. Proposisi yang ditinjau dapat berupa proposisimajemuk. Untuk proposisi atom, interpretasi merupakan pemetaan antara suatuvariabel proposisi terhadap nilai kebenarannya. Interpretasi dilambangkan dengansimbol I, I1, I2, . . . .

I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi II (q) = F berarti

q diinterpretasikan salah oleh interpretasi II3 (p) = F berarti p diinterpretasikan salah oleh interpretasi I3I5 (q) = T berarti q diinterpretasikan benar oleh interpretasi I5

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 5 / 43

Page 10: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi

InterpretasiInterpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah pemberian nilai kebenaranterhadap proposisi tersebut. Proposisi yang ditinjau dapat berupa proposisimajemuk. Untuk proposisi atom, interpretasi merupakan pemetaan antara suatuvariabel proposisi terhadap nilai kebenarannya. Interpretasi dilambangkan dengansimbol I, I1, I2, . . . .

I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi II (q) = F berarti q diinterpretasikan salah oleh interpretasi II3 (p) = F berarti

p diinterpretasikan salah oleh interpretasi I3I5 (q) = T berarti q diinterpretasikan benar oleh interpretasi I5

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 5 / 43

Page 11: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi

InterpretasiInterpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah pemberian nilai kebenaranterhadap proposisi tersebut. Proposisi yang ditinjau dapat berupa proposisimajemuk. Untuk proposisi atom, interpretasi merupakan pemetaan antara suatuvariabel proposisi terhadap nilai kebenarannya. Interpretasi dilambangkan dengansimbol I, I1, I2, . . . .

I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi II (q) = F berarti q diinterpretasikan salah oleh interpretasi II3 (p) = F berarti p diinterpretasikan salah oleh interpretasi I3I5 (q) = T berarti

q diinterpretasikan benar oleh interpretasi I5

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 5 / 43

Page 12: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi

InterpretasiInterpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah pemberian nilai kebenaranterhadap proposisi tersebut. Proposisi yang ditinjau dapat berupa proposisimajemuk. Untuk proposisi atom, interpretasi merupakan pemetaan antara suatuvariabel proposisi terhadap nilai kebenarannya. Interpretasi dilambangkan dengansimbol I, I1, I2, . . . .

I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi II (q) = F berarti q diinterpretasikan salah oleh interpretasi II3 (p) = F berarti p diinterpretasikan salah oleh interpretasi I3I5 (q) = T berarti q diinterpretasikan benar oleh interpretasi I5

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 5 / 43

Page 13: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi Proposisi Majemuk

Interpretasi untuk sebuah proposisi dapat diperoleh cukup denganmemberikan nilai kebenaran pada semua variabel proposisi atom yangmuncul pada proposisi itu.

Nilai kebenaran proposisi majemuk dapat ditentukan dari nilai kebenaranproposisi atom yang menyusunnya.

Untuk formula yang kompleks, interpretasi (disebut juga sebagai semantik)dapat ditentukan dengan meninjau interpretasi setiap subformula yang adapada formula tersebut.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 6 / 43

Page 14: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) =

T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 15: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) =

F.

Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 16: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) =

I (¬B) = ¬I (B) ={T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 17: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) =

¬I (B) ={T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 18: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T,

jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 19: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF,

jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 20: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) =

I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 21: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) =

I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 22: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T,

jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 23: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF,

lainnya.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 24: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) =

I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 25: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) =

I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 26: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F,

jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 27: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT,

lainnya.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 28: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika Proposisi

Aturan Semantik Logika ProposisiMisalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisiuntuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A didefinisikansebagai berikut

Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuaidengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.

Jika A = T, maka I (A) = I (T) = T. Kemudian jika A = F, makaI (A) = I (F) = F.Jika A = ¬B, untuk suatu formula B, makaI (A) = I (¬B) = ¬I (B) =

{T, jika I (B) = FF, jika I (B) = T .

Jika A = B ∧ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∧ C) = I (B) ∧ I (C) ={T, jika I (B) = I (C) = TF, lainnya

.

Jika A = B ∨ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ∨ C) = I (B) ∨ I (C) ={F, jika I (B) = I (C) = FT, lainnya

.MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 7 / 43

Page 29: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) =

I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 30: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) =

I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 31: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T,

jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 32: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F,

jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 33: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 34: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) =

I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 35: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F,

jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 36: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT,

lainnya.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 37: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) =

I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 38: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) =

I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 39: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T,

jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 40: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F,

jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 41: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Jika A = B ⊕ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ⊕ C) = I (B)⊕ I (C) ={T, jika I (B) 6= I (C)F, jika I (C) = I (C) .

Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =

I (B → C) = I (B)→ I (C) ={F, jika I (B) = T namun I (C) = FT, lainnya

.

Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ↔ C) = I (B)↔ I (C) ={T, jika I (B) = I (C)F, jika I (B) 6= I (C) .

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 8 / 43

Page 42: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) =

I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 43: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

=

I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 44: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

=

I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 45: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)=

(I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 46: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)=

(F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 47: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F =

F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 48: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F =

T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 49: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) =

(I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 50: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) =

(F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 51: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F =

F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 52: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F =

T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 53: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

ContohMisalkan A adalah formula p ∧ q → r dan I adalah interpretasi dengan definisi:I (p) = F, I (q) = T, dan I (r) = F. Maka interpretasi untuk A, yaitu I (A)dapat ditentukan sebagai berikut

I (A) = I (p ∧ q → r)

= I ((p ∧ q)→ r)

= I (p ∧ q)→ I (r)= (I (p) ∧ I (q))→ I (r)= (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

Atau dapat pula dikerjakan secara ringkas sebagai berikut

I (p ∧ q → r) = (I (p) ∧ I (q))→ I (r) = (F ∧ T)→ F = F→ F = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 9 / 43

Page 54: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 55: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) =

I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 56: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) =

T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 57: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =

T→ F = F.2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 58: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F =

F.2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 59: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 60: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) =

J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 61: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) =

F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 62: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) =

F→ T = T.3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 63: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T =

T.3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 64: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 65: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) =

I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 66: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) =

(T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 67: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) =

F ∨ F = F.4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 68: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F =

F.4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 69: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 70: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) =

J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 71: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) =

(F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 72: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) =

T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 73: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T =

T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 74: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

LatihanMisalkan I dan J adalah dua interpretasi yang didefinisikan untukproposisi-proposisi atom berikut: I (p) = T, I (q) = F, I (r) = F, J (p) = F,J (q) = F, J (r) = T. Tentukan interpretasi dari formula p→ q ∨ r dan(p→ q) ∨ (p→ r) terhadap interpretasi I dan J .

Solusi:

1 I (p→ q ∨ r) = I (p→ (q ∨ r)) = I (p)→ (I (q) ∨ I (r)) = T→ (F ∨ F) =T→ F = F.

2 J (p→ q ∨ r) = J (p→ (q ∨ r)) = J (p)→ (J (q) ∨ J (r)) = F→(F ∨ T) = F→ T = T.

3 I ((p→ q) ∨ (p→ r)) = I (p→ q) ∨ I (p→ r) =(I (p)→ I (q)) ∨ (I (p)→ I (r)) = (T→ F) ∨ (T→ F) = F ∨ F = F.

4 J ((p→ q) ∨ (p→ r)) = J (p→ q) ∨ J (p→ r) =(J (p)→ J (q)) ∨ (J (p)→ J (r)) = (F→ F) ∨ (F→ T) = T ∨ T = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 10 / 43

Page 75: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T

F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 76: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F

T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 77: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T

T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 78: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T

TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 79: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F

T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 80: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T

T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 81: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T

F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 82: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F

FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 83: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T

F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 84: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F

F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 85: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F

F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 86: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F

TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 87: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F

T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 88: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T

T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 89: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T

F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 90: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F

F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 91: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

Permasalahan

Berapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 92: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;

2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 93: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;

3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 94: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

Interpretasi dan Tabel Kebenaran

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari proposisi.

Misalkan A adalah formula (p ∨ ¬q)→ (p ∧ q), tabel kebenaran untuk A dapatdiperoleh sebagai berikut

Interpretasi Ik (¬q) Ik (p ∨ ¬q) Ik (p ∧ q) Ik (A)I1 (p) = T, I1 (q) = T F T T TI2 (p) = T, I2 (q) = F T T F FI3 (p) = F, I3 (q) = T F F F TI4 (p) = F, I4 (q) = F T T F F

dengan k = 1, 2, 3, 4.

PermasalahanBerapa banyak baris dalam tabel kebenaran yang diperlukan untuk memeriksakebenaran proposisi yang terdiri atas:

1 3 proposisi atom berbeda;2 4 proposisi atom berbeda;3 n proposisi atom berbeda.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 11 / 43

Page 95: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 12 / 43

Page 96: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Keabsahan (Validity), Keterpenuhan (Satisfiability), danKontradiksi

DefinisiMisalkan A adalah sebuah formula logika proposisi

1 A dikatakan absah (valid) jikka A benilai benar (T) untuk setiap interpretasiyang diberikan pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatutautologi.

2 A dikatakan terpenuhi (satisfiable) jikka terdapat setidaknya sebuahinterpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).

3 A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)jikka A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.

4 A dikatakan contingency jikka A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 13 / 43

Page 97: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Keabsahan (Validity), Keterpenuhan (Satisfiability), danKontradiksi

DefinisiMisalkan A adalah sebuah formula logika proposisi

1 A dikatakan absah (valid) jikka A benilai benar (T) untuk setiap interpretasiyang diberikan pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatutautologi.

2 A dikatakan terpenuhi (satisfiable) jikka terdapat setidaknya sebuahinterpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).

3 A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)jikka A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.

4 A dikatakan contingency jikka A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 13 / 43

Page 98: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Keabsahan (Validity), Keterpenuhan (Satisfiability), danKontradiksi

DefinisiMisalkan A adalah sebuah formula logika proposisi

1 A dikatakan absah (valid) jikka A benilai benar (T) untuk setiap interpretasiyang diberikan pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatutautologi.

2 A dikatakan terpenuhi (satisfiable) jikka terdapat setidaknya sebuahinterpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).

3 A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)jikka A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.

4 A dikatakan contingency jikka A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 13 / 43

Page 99: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Keabsahan (Validity), Keterpenuhan (Satisfiability), danKontradiksi

DefinisiMisalkan A adalah sebuah formula logika proposisi

1 A dikatakan absah (valid) jikka A benilai benar (T) untuk setiap interpretasiyang diberikan pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatutautologi.

2 A dikatakan terpenuhi (satisfiable) jikka terdapat setidaknya sebuahinterpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).

3 A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)jikka A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.

4 A dikatakan contingency jikka A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 13 / 43

Page 100: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Keabsahan (Validity), Keterpenuhan (Satisfiability), danKontradiksi

DefinisiMisalkan A adalah sebuah formula logika proposisi

1 A dikatakan absah (valid) jikka A benilai benar (T) untuk setiap interpretasiyang diberikan pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatutautologi.

2 A dikatakan terpenuhi (satisfiable) jikka terdapat setidaknya sebuahinterpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).

3 A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)jikka A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.

4 A dikatakan contingency jikka A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 13 / 43

Page 101: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Koleksi Formula yang KonsistenMisalkan {A1, A2, . . . , An} adalah suatu koleksi/ kumpulan formula. Koleksiformula {A1, A2, . . . , An} dikatakan konsisten (consistent) bila terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan

I (A1) = I (A2) = · · · I (An) = T.

Pernyataan bahwa koleksi formula {A1, A2, . . . , An} konsisten setara denganmengatakan bahwa formula yang merupakan konjungsi dari

A1 ∧A2 ∧ · · · ∧An

bersifat terpenuhi (satisfiable).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 14 / 43

Page 102: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Koleksi Formula yang KonsistenMisalkan {A1, A2, . . . , An} adalah suatu koleksi/ kumpulan formula. Koleksiformula {A1, A2, . . . , An} dikatakan konsisten (consistent) bila terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan

I (A1) = I (A2) = · · · I (An) = T.

Pernyataan bahwa koleksi formula {A1, A2, . . . , An} konsisten setara denganmengatakan bahwa formula yang merupakan konjungsi dari

A1 ∧A2 ∧ · · · ∧An

bersifat terpenuhi (satisfiable).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 14 / 43

Page 103: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi:

dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 104: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T

F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 105: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F

F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 106: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F

T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 107: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T

TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 108: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F

T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 109: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T

T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 110: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T

F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 111: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F

TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 112: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T

F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 113: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F

T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 114: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T

F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 115: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F

TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 116: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F

T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 117: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T

F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 118: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F

T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 119: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T

T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 120: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 121: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, maka

A merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 122: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.

Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 123: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka

A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 124: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (1)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p⊕ q) ∨ (p⊕ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬q p⊕ q p⊕ ¬q AT T F F T TT F T T F TF T F T F TF F T F T T

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar, makaA merupakan formula yang terpenuhi.Kemudian, karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan Abernilai benar, maka A merupakan formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 15 / 43

Page 125: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi:

dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 126: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T

F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 127: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F

F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 128: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F

T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 129: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T

F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 130: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F

FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 131: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F

F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 132: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F

T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 133: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T

T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 134: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T

F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 135: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F

FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 136: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T

T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 137: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T

F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 138: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F

T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 139: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T

F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 140: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F

FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 141: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F

T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 142: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T

T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 143: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T

F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 144: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F

T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 145: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T

F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 146: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 147: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Contoh formula absah, terpenuhi, dan kontradiksi (2)

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q) bersifat absah,terpenuhi, atau kontradiksi.

Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

p q ¬p ¬q p ∨ q ¬p ∧ ¬q AT T F F T F FT F F T T F FF T T F T F FF F T T F T F

Karena setiap interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai salah,maka A merupakan formula yang bersifat kontradiksi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 16 / 43

Page 148: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 149: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) =

T.2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 150: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 151: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A

merupakan formula yang terpenuhi.3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 152: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 153: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) =

F.4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 154: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 155: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A

tidak bersifat absah.5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 156: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 157: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.

6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 158: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula A yang berupa (p ∨ q) ∧ ¬r bersifat terpenuhi. Apakah Abersifat absah? Apakah A bersifat kontradiksi? Apakah A merupakancontingency?

Solusi:

1 Perhatikan bahwa jika I (p) = I (q) = T dan I (r) = F, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = T.

2 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,maka A merupakan formula yang terpenuhi.

3 Kemudian apabila I (p) = I (q) = F dan I (r) = T, maka diperolehI ((p ∨ q) ∧ ¬r) = F.

4 Karena terdapat suatu interpretasi yang mengakibatkan A bernilai salah,maka A tidak bersifat absah.

5 Karena A bersifat terpenuhi maka A tidak bersifat kontradiksi.6 Karena A adalah formula yang tidak absah dan bukan kontradiksi, maka Amerupakan contigency.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 17 / 43

Page 159: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

CatatanJika diberikan suatu formula A dan kita diminta untuk memeriksa apakah Aterpenuhi atau tidak, maka kita tidak selalu memerlukan tabel kebenaran.

PermasalahanApakah setiap formula yang absah juga bersifat terpenuhi?

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 18 / 43

Page 160: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Pembuktian Keabsahan tanpa Tabel Kebenaran

PermasalahanDiberikan formula A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Untukmemeriksa apakah A bersifat absah (valid), apakah kita harus menggunakan tabelkebenaran?

Penggunaan tabel kebenaran untuk memeriksa keabsahan formula tidakselamanya efisien. Formula A di atas memerlukan tabel kebenaran yangmemuat 24 = 16 baris.

Suatu formula yang absah (valid) dapat dibuktikan keabsahannya melaluifalsifikasi (falsification) atau metode kontradiksi.

Dalam metode ini, suatu formula diasumsikan tidak absah, selanjutnya kitaberusaha untuk menunjukkan bahwa hal ini akan mengakibatkan suatukontradiksi (tidak mungkin benar).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 19 / 43

Page 161: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Pembuktian Keabsahan tanpa Tabel Kebenaran

PermasalahanDiberikan formula A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Untukmemeriksa apakah A bersifat absah (valid), apakah kita harus menggunakan tabelkebenaran?

Penggunaan tabel kebenaran untuk memeriksa keabsahan formula tidakselamanya efisien.

Formula A di atas memerlukan tabel kebenaran yangmemuat 24 = 16 baris.

Suatu formula yang absah (valid) dapat dibuktikan keabsahannya melaluifalsifikasi (falsification) atau metode kontradiksi.

Dalam metode ini, suatu formula diasumsikan tidak absah, selanjutnya kitaberusaha untuk menunjukkan bahwa hal ini akan mengakibatkan suatukontradiksi (tidak mungkin benar).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 19 / 43

Page 162: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Pembuktian Keabsahan tanpa Tabel Kebenaran

PermasalahanDiberikan formula A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Untukmemeriksa apakah A bersifat absah (valid), apakah kita harus menggunakan tabelkebenaran?

Penggunaan tabel kebenaran untuk memeriksa keabsahan formula tidakselamanya efisien. Formula A di atas memerlukan tabel kebenaran yangmemuat 24 = 16 baris.

Suatu formula yang absah (valid) dapat dibuktikan keabsahannya melaluifalsifikasi (falsification) atau metode kontradiksi.

Dalam metode ini, suatu formula diasumsikan tidak absah, selanjutnya kitaberusaha untuk menunjukkan bahwa hal ini akan mengakibatkan suatukontradiksi (tidak mungkin benar).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 19 / 43

Page 163: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Pembuktian Keabsahan tanpa Tabel Kebenaran

PermasalahanDiberikan formula A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Untukmemeriksa apakah A bersifat absah (valid), apakah kita harus menggunakan tabelkebenaran?

Penggunaan tabel kebenaran untuk memeriksa keabsahan formula tidakselamanya efisien. Formula A di atas memerlukan tabel kebenaran yangmemuat 24 = 16 baris.

Suatu formula yang absah (valid) dapat dibuktikan keabsahannya melaluifalsifikasi (falsification) atau metode kontradiksi.

Dalam metode ini, suatu formula diasumsikan tidak absah, selanjutnya kitaberusaha untuk menunjukkan bahwa hal ini akan mengakibatkan suatukontradiksi (tidak mungkin benar).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 19 / 43

Page 164: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Pembuktian Keabsahan tanpa Tabel Kebenaran

PermasalahanDiberikan formula A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Untukmemeriksa apakah A bersifat absah (valid), apakah kita harus menggunakan tabelkebenaran?

Penggunaan tabel kebenaran untuk memeriksa keabsahan formula tidakselamanya efisien. Formula A di atas memerlukan tabel kebenaran yangmemuat 24 = 16 baris.

Suatu formula yang absah (valid) dapat dibuktikan keabsahannya melaluifalsifikasi (falsification) atau metode kontradiksi.

Dalam metode ini, suatu formula diasumsikan tidak absah, selanjutnya kitaberusaha untuk menunjukkan bahwa hal ini akan mengakibatkan suatukontradiksi (tidak mungkin benar).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 19 / 43

Page 165: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 166: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka

terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 167: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) =

F.2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 168: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 169: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 170: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika

I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 171: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) =

T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 172: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) =

F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 173: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh

I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 174: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) =

T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 175: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) =

F.4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 176: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 177: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) =

T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 178: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) =

Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 179: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) =

T.5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 180: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) =

F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 181: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) =

F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 182: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) =

F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 183: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F.

Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 184: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 185: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.

7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 186: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

ContohKita akan membuktikan bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

1 Andaikan (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah, maka terdapat suatuinterpretasi I yang mengakibatkan I ((¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q)) = F.

2 Misalkan A := ¬p ∨ ¬q dan B := ¬ (p ∧ q). Formula yang akan diperiksadapat ditulis sebagai A→ B.

3 Ingat kembali bahwa I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = T dan I (B) = F,akibatnya diperoleh I (¬p ∨ ¬q) = T dan I (¬ (p ∧ q)) = F.

4 Karena I (¬ (p ∧ q)) = F, maka I (p ∧ q) = T, akibatnya haruslah I (p) = Tdan I (q) = T.

5 Sehingga diperoleh I (¬p) = F dan I (¬q) = F, yang juga berakibatI (¬p ∨ ¬q) = F. Hal ini bertentangan dengan I (¬p ∨ ¬q) = T yang telahdiperoleh sebelumnya di nomor (3).

6 Jadi pengandaian bahwa (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) tidak absah keliru.7 Dengan demikian (¬p ∨ ¬q)→ ¬ (p ∧ q) adalah formula yang absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 20 / 43

Page 187: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:

Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 188: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah,

maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 189: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) =

F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 190: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 191: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 192: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika

I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 193: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) =

T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 194: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) =

F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 195: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau

I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 196: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 197: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang absah tanpa memakaitabel kebenaran.

Solusi:Misalkan (p→ q)↔ (¬p ∨ q) adalah formula yang tidak absah, maka terdapatsuatu interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := p→ q dan B := ¬p ∨ q.

Mengingat I (A↔ B) = F tepat ketika I (A) 6= I (B), maka kita memiliki duakemungkinan, yaitu I (A) = T dan I (B) = F, atau I (A) = F dan I (B) = T.

Untuk mempermudah kita misalkan I1 (A) = T dan I1 (B) = F, serta I2 (A) = Fdan I2 (B) = T.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 21 / 43

Page 198: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.

1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 199: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) =

I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 200: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) =

F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 201: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) =

T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 202: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) =

F.2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 203: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 204: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.

1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 205: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) =

T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 206: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) =

F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 207: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) =

F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 208: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) =

F.2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 209: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 210: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 211: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.

Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 212: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Untuk kasus I1, kita memiliki I1 (A) = T dan I1 (B) = F.1 Dari I1 (B) = I1 (¬p ∨ q) = F diperoleh I1 (¬p) = I1 (q) = F, akibatnyaI1 (p) = T. Dari hasil ini didapat I1 (p→ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I1 (A) = I1 (p→ q) = T untukkasus I1.

Untuk kasus I2, kita memiliki I2 (A) = F dan I2 (B) = T.1 Dari I2 (A) = I2 (p→ q) = F diperoleh I2 (p) = T dan I2 (q) = F,akibatnya I2 (¬p) = F. Dari hasil ini didapat I2 (¬p ∨ q) = F.

2 Hal ini bertentangan dengan asumsi bahwa I2 (B) = I2 (¬p ∨ q) = T untukkasus I2.

Jadi tidak ada interpretasi I yang mengakibatkan I ((p→ q)↔ (¬p ∨ q)) = F.Dengan demikian (p→ q)↔ (¬p ∨ q) bersifat absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 22 / 43

Page 213: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:

Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 214: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah,

maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 215: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) =

F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 216: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 217: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s).

Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 218: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F

tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 219: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) =

Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 220: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) =

F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 221: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) =

F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 222: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) =

F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 223: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) =

T.2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 224: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) =

T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 225: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) =

F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 226: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.

3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 227: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah tanpa memakai tabel kebenaran.

Solusi:Misalkan ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yang tidakabsah, maka terdapat suatu interpretasi I sehinggaI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Untuk mempermudah, misalkan A := ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s) danB := (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s). Mengingat I (A→ B) = F tepat ketika I (A) = Tdan I (B) = F, diperoleh

1 I (B) = I (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) = F, akibatnyaI (¬p) = I (¬q) = I (¬r) = I (¬s) = F, sehingga diperolehI (p) = I (q) = I (r) = I (s) = T.

2 Akibatnya I (p ∧ q ∧ r ∧ s) = T, sehingga I (A) = I (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)) = F.3 Hasil nomor (2) bertentangan dengan asumsi I (A) = T yang kita miliki.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 23 / 43

Page 228: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

Jadi tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s)) = F.

Dengan demikian ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ (¬p ∨ ¬q ∨ ¬r ∨ ¬s) adalah formula yangabsah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 24 / 43

Page 229: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

LatihanPeriksa apakah formula-formula berikut bersifat absah (valid), terpenuhi(satisfiable), kontradiksi, atau merupakan contingency.

1 (p→ q ∨ p→ r)↔ (p→ q ∧ r)2 (p ∧ q ∨ ¬r)→ (¬ (p↔ r) ∧ ¬q)3 ((¬p ∧ q) ∧ (r → p) ∧ (r → s) ∧ (s→ t))→ t

4 ((p→ q) ∧ (¬p→ r) ∧ (r → s))→ (¬q → s)

5 ((p→ q) ∧ (r → s) ∧ (¬p→ ¬s))→ (r → q)

6 p⊕ q → (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∧ q)7 p⊕ q → (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q)8 p⊕ q → ¬ (p↔ q)

9 ¬ (p↔ q)↔ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∧ q)10 (p ∨ q) ∧ (¬p ∧ ¬q)↔ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∧ q)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 25 / 43

Page 230: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 26 / 43

Page 231: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 232: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 233: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 234: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 235: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 236: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Skema Formula

Melalui tabel kebenaran, kita dapat melihat bahwa ketiga formula berikutmerupakan formula yang absah:

1 A1 := p ∨ ¬p2 A2 := q ∨ ¬q3 A3 := (p→ q) ∨ ¬ (p→ q)

Terlihat bahwa ketiga formula di atas memiliki bentuk yang “serupa”.

Agar tidak perlu tiga kali membuktikan keabsahan tiga formula tersebut, kitadapat memakai skema formula A ∨ ¬A.

Pada A1 diambil p sebagai A, pada A2 diambil q sebagai A, dan pada A3 diambilp→ q sebagai A.

Formula A1, A2, dan A3 yang diperoleh dengan mengganti A menjadi formulatertentu disebut sebagai formula nyata/ kalimat nyata (instance) dari skemaformula A ∨ ¬A.

Apabila skema formula A ∨ ¬A terbukti absah, maka setiap formula nyata dariskema formula ini juga absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 27 / 43

Page 237: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:

Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 238: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema

¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 239: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A =

p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 240: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B =

r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 241: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A =

p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 242: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B =

s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 243: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 244: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

LatihanTunjukkan bahwa formula-formula berikut:

1 ¬ (p ∧ q)→ ¬p ∨ ¬q2 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s)→ ¬ (p ∧ q) ∨ ¬ (r ∧ s)3 ¬ (p ∧ q ∧ r ∧ s ∧ t ∧ u)→ ¬ (p ∧ q ∧ r) ∨ ¬ (s ∧ t ∧ u)adalah formula-formula yang absah.

Solusi:Perhatikan bahwa setiap formula di atas dapat dipandang sebagai formula denganskema ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B. Pada formula pertama A = p dan B = q, padaformula kedua A = p∧ q dan B = r ∧ s, serta pada formula terakhir A = p∧ q ∧ rdan B = s ∧ t ∧ u.

Akibatnya, untuk membuktikan bahwa ketiga formula di atas absah maka kitacukup menunjukkan bahwa skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B juga absah.Pembuktian dapat dilakukan dengan metode falsifikasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 28 / 43

Page 245: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) =

F.2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 246: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) =

T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 247: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) =

F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 248: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh

I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 249: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) =

F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 250: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) =

T.4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 251: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) =

T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 252: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) =

F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 253: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.

Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 254: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 255: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 256: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

1 Misalkan ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B tidak absah, maka terdapat interpretasi Isehingga I (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

2 Akibatnya diperoleh I (¬ (A ∧B)) = T dan I (¬A ∨ ¬B) = F.3 Dari I (¬A ∨ ¬B) = F diperoleh I (¬A) = I (¬B) = F, sehinggaI (A) = I (B) = T.

4 Dari hasil nomor (3) diperoleh I (A ∧B) = T, sehingga I (¬ (A ∧B)) = F.Hal ini bertentangan dengan asumsi I (¬ (A ∧B)) = T yang diperoleh padanomor (2).

5 Akibatnya tidak mungkin ada interpretasi I yang mengakibatkanI (¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B) = F.

6 Jadi skema formula ¬ (A ∧B)→ ¬A ∨ ¬B absah.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 29 / 43

Page 257: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Konsekuensi Logis dan Kesetaraan Logika

DefinisiMisalkan A dan B adalah dua formula logika proposisi:Formula A dan B dikatakan setara atau ekuivalen (logically equivalent) jikaformula

A↔ B

merupakan tautologi. Hal ini dituliskan dengan A ≡ B atau A⇔ B.Formula B dikatakan sebagai konsekuensi logis (logical consequence) dari A jikaformula

A→ B

merupakan tautologi. Hal ini dituliskan dengan A⇒ B.

Untuk menunjukkan konsekuensi logis maupun kesetaraan logika antar duaformula, maka kita dapat:

menggunakan tabel kebenararan

menggunakan hukum-hukum ekuivalensi logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 30 / 43

Page 258: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (1)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)⇒ q.

Solusi:

dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)→ qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q p→ q (p→ q) ∧ p ((p→ q) ∧ p)→ qT T T T TT F F F TF T T F TF F T F T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ p)⇒ q juga dinamakan sebagai modus ponens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 31 / 43

Page 259: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (1)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)⇒ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)→ qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q p→ q (p→ q) ∧ p ((p→ q) ∧ p)→ qT T

T T TT F F F TF T T F TF F T F T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ p)⇒ q juga dinamakan sebagai modus ponens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 31 / 43

Page 260: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (1)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)⇒ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)→ qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q p→ q (p→ q) ∧ p ((p→ q) ∧ p)→ qT T T T TT F F F TF T T F TF F T F T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ p)⇒ q juga dinamakan sebagai modus ponens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 31 / 43

Page 261: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (1)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)⇒ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ p)→ qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q p→ q (p→ q) ∧ p ((p→ q) ∧ p)→ qT T T T TT F F F TF T T F TF F T F T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ p)⇒ q juga dinamakan sebagai modus ponens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 31 / 43

Page 262: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (2)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p.

Solusi:

dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬padalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p→ q (p→ q) ∧ ¬q ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬pT T F F T F TT F F T F F TF T T F T F TF F T T T T T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p juga dinamakan sebagai modus tollens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 32 / 43

Page 263: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (2)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬padalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p→ q (p→ q) ∧ ¬q ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬pT T

F F T F TT F F T F F TF T T F T F TF F T T T T T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p juga dinamakan sebagai modus tollens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 32 / 43

Page 264: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (2)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬padalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p→ q (p→ q) ∧ ¬q ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬pT T F F T F TT F F T F F TF T T F T F TF F T T T T T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p juga dinamakan sebagai modus tollens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 32 / 43

Page 265: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Konsekuensi Logis (2)

LatihanTunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬padalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p→ q (p→ q) ∧ ¬q ((p→ q) ∧ ¬q)→ ¬pT T F F T F TT F F T F F TF T T F T F TF F T T T T T

Konsekuensi logis ((p→ q) ∧ ¬q)⇒ ¬p juga dinamakan sebagai modus tollens(dibahas lebih lanjut pada bahasan inferensi).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 32 / 43

Page 266: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (1)

LatihanTunjukkan bahwa p→ q ≡ ¬p ∨ q.

Solusi:

dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q)adalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p p→ q ¬p ∨ q (p→ q)↔ (¬p ∨ q)T T F T T TT F F F F TF T T T T TF F T T T T

Perhatikan bahwa p→ q dan ¬p ∨ q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 33 / 43

Page 267: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (1)

LatihanTunjukkan bahwa p→ q ≡ ¬p ∨ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q)adalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p p→ q ¬p ∨ q (p→ q)↔ (¬p ∨ q)T T

F T T TT F F F F TF T T T T TF F T T T T

Perhatikan bahwa p→ q dan ¬p ∨ q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 33 / 43

Page 268: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (1)

LatihanTunjukkan bahwa p→ q ≡ ¬p ∨ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q)adalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p p→ q ¬p ∨ q (p→ q)↔ (¬p ∨ q)T T F T T TT F F F F TF T T T T TF F T T T T

Perhatikan bahwa p→ q dan ¬p ∨ q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 33 / 43

Page 269: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (1)

LatihanTunjukkan bahwa p→ q ≡ ¬p ∨ q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa (p→ q)↔ (¬p ∨ q)adalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p p→ q ¬p ∨ q (p→ q)↔ (¬p ∨ q)T T F T T TT F F F F TF T T T T TF F T T T T

Perhatikan bahwa p→ q dan ¬p ∨ q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 33 / 43

Page 270: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q.

Solusi:

dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p ∧ q ¬ (p ∧ q) ¬p ∨ ¬q ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qT T F F T F F TT F F T F T T TF T T F F T T TF F T T F T T T

Perhatikan bahwa ¬ (p ∧ q) dan ¬p ∨ ¬q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas. Kesetaraan ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q jugadiistilahkan sebagai hukum De Morgan.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 34 / 43

Page 271: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p ∧ q ¬ (p ∧ q) ¬p ∨ ¬q ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qT T

F F T F F TT F F T F T T TF T T F F T T TF F T T F T T T

Perhatikan bahwa ¬ (p ∧ q) dan ¬p ∨ ¬q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas. Kesetaraan ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q jugadiistilahkan sebagai hukum De Morgan.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 34 / 43

Page 272: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p ∧ q ¬ (p ∧ q) ¬p ∨ ¬q ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qT T F F T F F TT F F T F T T TF T T F F T T TF F T T F T T T

Perhatikan bahwa ¬ (p ∧ q) dan ¬p ∨ ¬q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas. Kesetaraan ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q jugadiistilahkan sebagai hukum De Morgan.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 34 / 43

Page 273: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

Contoh Kesetaraan Logika (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q.

Solusi: dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qadalah tautologi, tinjau bahwa

p q ¬p ¬q p ∧ q ¬ (p ∧ q) ¬p ∨ ¬q ¬ (p ∧ q)↔ ¬p ∨ ¬qT T F F T F F TT F F T F T T TF T T F F T T TF F T T F T T T

Perhatikan bahwa ¬ (p ∧ q) dan ¬p ∨ ¬q memiliki nilai kebenaran yang sama padasetiap baris tabel kebenaran di atas. Kesetaraan ¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q jugadiistilahkan sebagai hukum De Morgan.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 34 / 43

Page 274: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Bahasan

1 Interpretasi dan Semantik Formula Logika Proposisi

2 Sifat-sifat Formula Logika Proposisi Berdasarkan Semantiknya

3 Skema Formula, Konsekuensi Logis, dan Kesetaraan Logika

4 Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 35 / 43

Page 275: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Ekuivalensi Logika yang Melibatkan ¬, ∧, dan ∨

p ∧ T ≡ p Sifat identitasp ∨ F ≡ pp ∨ T ≡ T Sifat dominasip ∧ F ≡ Fp ∨ p ≡ p Sifat idempotenp ∧ p ≡ p¬ (¬p) ≡ p Sifat negasi gandap ∨ q ≡ q ∨ p Sifat komutatifp ∧ q ≡ q ∧ p

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 36 / 43

Page 276: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

(p ∧ q) ∧ r ≡ p ∧ (q ∧ r) Sifat asosiatif(p ∨ q) ∨ r ≡ p ∨ (q ∨ r)

p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) Sifat distributifp ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)

¬ (p ∧ q) ≡ ¬p ∨ ¬q Hukum De Morgan¬ (p ∨ q) ≡ ¬p ∧ ¬qp ∨ (p ∧ q) ≡ p Sifat absorpsi (penyerapan)p ∧ (p ∨ q) ≡ pp ∨ ¬p ≡ T Sifat negasip ∧ ¬p ≡ F

Berdasarkan sifat distributif, maka tanda kurung pada formula (p ∧ q) ∧ r,p ∧ (q ∧ r), (p ∨ q) ∨ r, maupun p ∨ (q ∨ r) dapat dihilangkan dan ditulis sebagaip ∧ q ∧ r (untuk bentuk konjungtif) dan p ∨ q ∨ r (untuk bentuk disjungtif).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 37 / 43

Page 277: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Ekivalensi Logika yang Melibatkan → dan ↔

p→ q ≡ ¬p ∨ qp→ q ≡ ¬q → ¬p

¬ (p→ q) ≡ p ∧ ¬q(p→ q) ∧ (p→ r) ≡ p→ (q ∧ r)(p→ r) ∧ (q → r) ≡ (p ∧ q)→ r

(p→ r) ∨ (q → r) ≡ (p ∨ q)→ r

(p→ q) ∨ (p→ r) ≡ p→ (q ∨ r)p↔ q ≡ (p→ q) ∧ (q → p)

p↔ q ≡ ¬p↔ ¬qp↔ q ≡ (p ∧ q) ∨ (¬p ∧ ¬q)

¬ (p↔ q) ≡ p↔ ¬q

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 38 / 43

Page 278: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 279: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡

¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 280: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡

(¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 281: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡

¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 282: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡

¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 283: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡

p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 284: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 285: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) menggunakan hukum-hukumekuivalensi yang ada.

Solusi:

p ∧ q → r ≡ (p ∧ q)→ r (berdasarkan presedens ∧ dan →)≡ ¬ (p ∧ q) ∨ r (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ r (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∨ (¬q ∨ r) (berdasarkan sifat asosiatif ∨)≡ ¬p ∨ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)≡ p→ (q → r) (ekuivalensi ¬A ∨B ≡ A→ B)

Ekuivalensi skema formula A→ B ≡ ¬A ∨B dapat dibuktikan dengan mudahdengan metode falsifikasi terhadap keabsahan skema formula(A→ B)↔ (¬A ∨B).

Sifat ekuivalensi p ∧ q → r ≡ p→ (q → r) juga diistilahkan sebagai sifateksportasi.

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 39 / 43

Page 286: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 287: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡

¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 288: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡

¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 289: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡

¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 290: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡

(¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 291: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡

F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 292: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡

(¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 293: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡

¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 294: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Ekuivalensi dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa ¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) dan ¬p ∧ ¬q ekuivalen menggunakanhukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

¬ (p ∨ (¬p ∧ q)) ≡ ¬p ∧ ¬ (¬p ∧ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (¬ (¬p) ∨ ¬q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ ¬p ∧ (p ∨ ¬q) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ (¬p ∧ p) ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat distributif)≡ F ∨ (¬p ∧ ¬q) (berdasarkan sifat negasi)≡ (¬p ∧ ¬q) ∨ F (berdasarkan sifat komutatif)≡ ¬p ∧ ¬q (berdasarkan sifat identitas)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 40 / 43

Page 295: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatif

dan sifat negasi untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 296: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡

¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatif

dan sifat negasi untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 297: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡

(¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatif

dan sifat negasi untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 298: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡

(¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatifdan asosiatif untuk ∨)

≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatifdan sifat negasi untuk ∨)

≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 299: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡

T ∨ T (berdasarkan sifat komutatifdan sifat negasi untuk ∨)

≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 300: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatif

dan sifat negasi untuk ∨)≡

T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 301: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (1)

LatihanTunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) adalah formula yang absah (valid) denganmemakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p ∧ q)→ (p ∨ q) ekuivalen dengan T.

(p ∧ q)→ (p ∨ q) ≡ ¬ (p ∧ q) ∨ (p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬p ∨ ¬q) ∨ (p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (¬p ∨ p) ∨ (¬q ∨ q) (berdasarkan sifat komutatif

dan asosiatif untuk ∨)≡ T ∨ T (berdasarkan sifat komutatif

dan sifat negasi untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p ∧ q)⇒ (p ∨ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 41 / 43

Page 302: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:

Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡ ¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ ¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan

dan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 303: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡

¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ ¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan

dan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 304: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡ ¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡

¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan

dan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 305: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡ ¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ ¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡

(¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan

dan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 306: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡ ¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ ¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡

(p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgandan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 307: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

Pembuktian Keabsahan dengan Hukum Ekuivalensi (2)

LatihanTunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) adalah formula yang absah (valid)dengan memakai hukum-hukum ekuivalensi yang ada.

Solusi:Akan ditunjukkan bahwa (p→ q ∧ r)→ (p→ q) ekuivalen dengan T.

(p→ q ∧ r)→ (p→ q)≡ ¬ (p→ q ∧ r) ∨ (p→ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ ¬ (¬p ∨ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (ekuivalensi A→ B ≡ ¬A ∨B)≡ (¬ (¬p) ∧ ¬ (q ∧ r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan)≡ (p ∧ (¬q ∨ ¬r)) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan hukum De Morgan

dan sifat negasi ganda)

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 42 / 43

Page 308: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡

(p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 309: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡

(¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 310: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡

¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 311: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡

T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 312: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡

(p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 313: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡

T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43

Page 314: Logika Proposisi 2: Interpretasi dan Semantik Formula ...

Hukum-hukum Ekuivalensi Logika

≡ (p ∧ ¬q) ∨ (p ∧ ¬r) ∨ (¬p ∨ q) (berdasarkan sifat distributif)≡ (p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ (¬¬p ∧ ¬q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi ganda)≡ ¬ (¬p ∨ q) ∨ (¬p ∨ q) ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat De Morgan)≡ T ∨ (p ∧ ¬r) (berdasarkan sifat negasi)≡ (p ∧ ¬r) ∨ T (berdasarkan sifat komutatif untuk ∨)≡ T (berdasarkan sifat dominasi)

Dari hasil ini, kita dapat menuliskan (p→ q ∧ r)⇒ (p→ q).

MZI (FIF Tel-U) Logika Proposisi 2 Agustus 2015 43 / 43