LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

101
LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA LUBUKLINGGAU SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan Oleh: Tria Nikmah Apriana NIM: IPT.160927 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Page 1: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN

DAN KEARSIPAN KOTA LUBUKLINGGAU

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan

Oleh:

Tria Nikmah Apriana

NIM: IPT.160927

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

ii

Jambi, 4 November 2020

Pembimbing I : Athiatul Haqqi, M.I.Kom

Pembimbing II : Rory Ramayanti, M.IP

Alamat : Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi

Di-

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

berpendapat bahwa skripsi saudari Tria Nikmah Apriana dengan Judul Skripsi:

“Literasi Informasi Pustakawan Di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau”, telah dapat diajukan untuk di munaqasahkan guna melengkapi

tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata

satu (S.I) di Fakultas Adab dan Humaniora,UIN STS Jambi. Maka kami ajukan

skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.

Demikian keterangan ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kepentingan

perpustakaan Perguruan Tinggi, dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Athiatul Haqqi, M.I.Kom Rory Ramayanti, M.IP

NIP. 19730106 200003 2 001 NIP. 19920630 201801 2 001

Page 3: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

iii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasahkan oleh sidang Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada

Jum’at tanggal 22 Januari 2021 dan telah diterima sebagai bagian dari

persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S. 1) dalam Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan nilai (B+).

Jambi, Mei 2021

Mengetahui

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I

NIP. 19601211 198803 2001

Sekretaris Sidang Ketua Sidang

Bawaihi, S.Ag Muhammad Rum, S.Ag., SS., M.Si

NIP.19631231 199403 1022 NIP. 19710711 200003 1003

Penguji I Penguji II

Masyrisal Miliani, SS., M.Hum Fridinanti Yusufhin, M.,Si

NIP.19820924 201101 2016 NIP.19930303 201903 2019

Pembimbing I Pembimbing II

Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI., M.I.Kom Rory Ramayanti, S.IP., M.IP

NIP. 19730106 200003 2001 NIP. 19920630 201801 2 001

Page 4: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

iv

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS

Nama : Tria Nikmah Apriana

Nim : IPT.160927

Pembimbing I : Athiatul Haqqi, M.I.Kom

Pembimbing II : Rory Ramayanti, M.IP

Fakultas : Adab dan Humaniora

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Judul : Literasi Informasi Pustakawan di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau.

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi ini adalah asli bukan plagiasi serta

telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan apabila

kemudian hari, ternyata telah ditemukan pelanggaran plagiasi dalam karya/skripsi

ini, maka saya siap diproses berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 5: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

v

MOTTO

نسان من علق (2) اقرا وربك الكرم (3) الذى علم بالقلم (4) م رب ك الذي خلق (1) خلق ال اق رأ باس

عي (5) ل عي ل ع م ل نسان ال علم ال

Artinya:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia

apa yang tidak diketahuinya.”1 (Al ‘Alaq:1-5)

1 Al-Qur’an Nul Karim. Syaamil Al-Qur’an. Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema

Page 6: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

vi

PERSEMBAHAN

Sujud syukur saya sembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan

Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu,

beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan saya dalam menyelesaikan skripsi

sampai titik akhir ini menjadi satu langkah awal untuk masa depan saya, dalam

meraih cita-cita saya.

Pada kesempatan ini dengan bangga saya persembahkan skripsi ini untuk keluarga

saya yang tercinta. Terutama untuk kedua orangtua saya karena berkat do’a,

semangat dan motivasi beliau kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan

karya ilmiah ini dengan baik. Terima kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari

mulai saya lahir hingga sudah sebesar ini. Apa yang saya dapatkan hari ini, belum

mampu membayar semua kebaikan, keringat, dan juga air mata bagi saya. Terima

kasih atas segala dukungan kalian, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya

ini saya persembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa terima kasih atas

pengorbanan dan jerih payah kalian sehingga saya dapat menggapai cita-cita.

Sekali lagi terima kasih kepada kedua orang tua saya Bpk. Sulhani, A. Ma dan

Ibu. Yatimah terima kasih juga atas limpahan do’a yang tak berkesudahan serta

segala hal yang telah dilakukan, semua yang terbaik.

Page 7: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

vii

ABSTRACT

Tria Nikmah Apriana. 2020. Nim. IPT.160927. Librarian Information

Literacy at the Office of Libraries and Archives of Lubuklinggau City: Thesis,

Library and Information Science Study Program, Faculty of Adab and

Humanities, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Advisor I: Athiatul Haqqi,

M.I.Kom, and Supervisor II: Rory Ramayanti, M.IP.

The purpose of this study is to know how the literacy ability of the librariabs at

the library service and archives of the city of Lubuklinggau is about the

omportance of literacy in helping meet the needs of information for the librarian

and the information society user. The objective of this research to know the ability

of librarian to access information and to know the ability of the librarian to use

information and to know the ability of the librarian to evaluate information in the

library service and archives of Lubuklinggau City. The study uses IFLA

standards. The methods used of collection data documentation, while the analysis

data used reduction data, presentation data, and drawing conclusion in the study.

The object in this study are the four librarians present at the library and archives

of Lubuklinggau City. As for the conclusions in the study, (1) in accessing the

capability of librarians at the library service and archives of Lubuklinggau City in

defining, finding and conducting the information they needed categorize of an

expert, (2) in evaluating the information tracking information or assessment of

good information analyzes it, axamining and filtering information, combining

information, evaluating the authenticity of the information found and information

to be used expert, (3) the use of information communicating information on

expert’s prosession, although the ability of librarians have different of each other.

They also strive for abilities that others have and use, especially person who use

their libraries. In this case they believe the advantage of this literacy ability as a

provision for long life learning and provision to be ready to face life, now and the

future life

Keywords: Information Literacy, Librarian, Public Library.

Page 8: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

viii

ABSTRAK

Tria Nikmah Apriana. 2021. Nim. IPT.160927. Literasi Informasi Pustakawan

di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau: Skripsi,

Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing (I)

Athiatul Haqqi, M.I.Kom, dan Pembimbing (II) Rory Ramayanti, M.IP.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan

pustakawan dalam mengakses informasi, mengevaluasi informasi serta

kemampuan dalam menggunakan informasi. Penelitian ini menggunakan standar

IFLA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Penentuan dilakukan dengan cara purposive sampling dan

pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan

menarik kesimpulan dalam penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah 4

orang pustakawan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini, (1) dalam mengakses

informasi kemampuan pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dikatakan Expert, dilihat dari kemampuan dalam mendefinisikan,

menemukan dan melakukan pencarian informasi yang dibutuhkan melalui

berbagai sumber, seperti orang yang ahli dalam bidangnya, dari media cetak: buku

dan koran, media elektronik: televisi dan HP; (2) dalam mengevaluasi informasi

dikategorikan Expert, dilihat dari penelusuran informasi atau penilaian informasi

baik itu menganalisis, memeriksa dan menyaring informasi, menggabungkan

informasi, mengevaluasi keakuratan informasi yang ditemukan dan menentukan

informasi yang terbaik dan berguna untuk digunakan di peroleh melalui sumber-

sumber informasi yang jelas, seperti buku, dan media internet 3) penggunaan

informasi dikatakan Expert, dilihat dari penyajian, pengaplikasian serta

mengkomunikasikan informasi dengan pengetahuan intelektual yang dimiliki

dengan penyampaian yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.

Kata Kunci : Literasi Informasi, Pustakawan, Perpustakaan Umum.

Page 9: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan

hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada peniliti, sehingga bisa

menyelesaikan skripsi dengan judul “Literasi Informasi Pustakawan di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau”, skripsi ini disusun sebagai

rangkaian tugas akhir perkuliahan untuk memperoleh gelar sarjana dari Jurusan

Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang

peniliti hadapi namun pada akhirnya dapat diselesaikan semua itu tidak terlepas

dari adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat, Ibu

Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing satu

sekaligus menjabat sebagai ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan

Ibu Rory Ramayanti, S.IP., M.IP selaku Dosen Pembimbing dua yang telah

banyak membantu dengan memberikan bimbingan serta arahan sampai skripsi ini

selesai.

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor, Ibu Dr.

Rofiqoh Ferawati, SE., M. EI selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr. As’ad

Isma, M.Pd selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Bahrul Ulum, S.Ag., MA

selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag, M.Fil.I selaku Dekan, Bapak Dr. Ali

Muzakkir, M.Ag., selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Alfian, M.Ed selaku

Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I selaku Wakil

Page 10: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

x

Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Masyrisal Miliani, SS., M.Hum selaku Penguji 1 dan sekaligus

Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora

4. Ibu Fridinanti Yusufhin, MA selaku Penguji II

5. Bapak dan ibu dosen di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Kabag, Kasubag, dan Staf Akademik Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Ibu Hj. Saleha, SE selaku Kepala Dinas di Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Lubuklinggau serta seluruh Pustakawan sebagai informan yang telah

membantu memberikan data dan informasi kepada peneliti.

8. Teruntuk abang dan kakakku terima kasih atas dukungan, motivasi serta

nasihat yang diberikan dan yang terkasih suami saya Pratu. Muhammad

Sandi Morisdiak yang telah menyempatkan waktunya untuk menemani,

menyemangati dan mendoakan saya dikala malas dan memberikan

motivasi bagi saya dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

9. Teruntuk sahabat yang telah mendukung dan terus mendoakan saya Nur

Asri Atmawati, Oktarina Dwi Putri, Reska Amelia, Temi Rosa Damayanti

dan yang jauh di sana kakak Siska Paramitha S.Pd., M.IP dan uni Nila Sari

Afriadi, S.Pd yang telah memberikan motivasi, dorongan, do’a untuk saya

bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua teman-teman mahasiswa Ilmu Perpustakaan angkatan 2016

terkhusus kelas IPT D dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu yang telah memberikan do’a dan bantuan dalam penyusunan

skripsi. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses dikemudian hari

nanti.

Page 11: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

xi

Semoga bantuan dorongan yang diberikan kepada peneliti baik secara

langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta diterima oleh Allah

SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan

pembaca pada umumnya, Amin ya Rabbal’alamin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 2021

Tria Nikmah Apriana

IPT. 160927

Page 12: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

xii

HALAMAN

JUDUL ...................................................................................................................i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

PENGESAHAN................................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ....................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

ABSTRACT....................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1

B. Rumasan Masalah .......................................................................................5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................6

BAB II KERANGKA TEORI .......................................................................... 7

A. Landasan Teori ...........................................................................................7

a. Definisi dan Konsep Literasi Informasi ............................................. 7

a. Definisi Literasi Informasi ............................................................ 7

b. Komponen Literasi Informasi ...................................................... 13

c. Manfaat dan Tujuan Literasi Informasi........................................ 14

d. Standar Literasi Informasi Berdasarkan IFLA ............................. 17

B. Definisi Pustakawan ............................................................................... 20

a. Peran dan Fungsi Pustakawan ..................................................... 21

b. Kompetensi Pustawakan ............................................................. 21

c. Tugas Pokok Pustakawan ............................................................ 23

d. Literasi dalam Menunjang Pelayanan Perpustakaan. ................... 23

C. Perpustakaan Umum............................................................................... 26

a. Definisi Perpustakaan Umum ........................................................... 26

b. Tujuan Perpustakaan Umum............................................................. 26

c. Fungsi Perpustakaan Umum ............................................................. 27

D. Studi Relevan ......................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 32

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................. 32

B. Lokasi Penelitian .................................................................................... 32

C. Subjek Penelitian .................................................................................... 33

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 33

Page 13: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

xiii

1. Jenis Data .......................................................................................33

2. Sumber Data ..................................................................................35

3. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 35

a. Observasi ............................................................................... 35

b. Wawancara ............................................................................ 35

c. Dokumentasi ......................................................................... 36

4. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37

a. Reduksi Data (data reduction) ..........................................37

b. Penyajian Data (data display) .............................................. 37

c. Menarik Kesimpulan ............................................................ 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 39

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 39

1. Profil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau ..... 39

2. Identitas Dinas Perpustakaan....................................................... 40

3. Kepemimpinan Dinas Perpustakaan ............................................ 41

4. Struktur Organisasi .................................................................... 42

5. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan .............................................. 43

6. Sumber Daya Manusia (SDM) ......................................................44

7. Sarana dan Prasarana .....................................................................45

8. Jenis-jenis Layanan di Perpustakaan .......................................... 46

B. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 50

1. Kemampuan Akses Informasi Pustakawan ...................................50

2. Kemampuan Evaluasi Informasi Pustakawan ............................. 56

3. Kemampuan Menggunakan Informasi Pustakawan ..................... 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 64

A. Kesimpulan ............................................................................................ 64

B. Saran ...................................................................................................... 65

Page 14: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini kita telah memasuki era globalisasi dan era milenial yang

mana ditandai dengan melimpahnya informasi. Dalam era globasisasi, hampir

setiap individu dalam kesehariannya tidak lepas dari informasi, karena

informasi menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Setiap aspek kehidupan dan

keseharian dihubungkan dengan ketersediaan informasi. Fenomena ledakan

informasi tersebut yang hadir ditengah-tengah masyarakat perlu disikapi

dengan baik dan bijak dengan mempersiapkan diri dan mengasah kemampuan

yang terkait dengan fenomena tersebut, dalam hal ini kemampuan informasi

telah dikenal di bidang ilmu perpustakaan pada umumnya, namun lebih dari

itu istilah literasi informasipun telah meluas penggunaannya ke berbagai

bidang atau disiplin ilmu lainnya. Kehadiran berbagai format dan jenis sumber

informasi serta kemudahan akses informasi akibat perkembangan teknologi,

menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi individu untuk memenuhi

kebutuhan informasinya.2

Dalam kemajuan teknologi informasi dimana informasi yang terus

menerus mengalir bahkan membanjiri para pengguna informasi begitu banyak

pilihan. Kemampuan literasi informasi diperlukan diberbagai aspek kehidupan

terutama dalam dunia pendidikan. Setiap individu di Indonesia bahkan di

dunia dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi yang terjadi dengan

memiliki kemampuan literasi informasi agar dapat menjadi salah satu bagian

dari individu yang cerdas dan dapat bersaing dengan negara lain di era

teknologi informasi.3 Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, ragam informasi dan ilmu pengetahuan juga turut berkembang.

2 Dinda Ayu Sumanti, dkk. Implementasi Literasi Informasi dalam Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan. Vol.19. No. 2. Oktober 2017 3 Silvana Tine. Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi di Kalangan Siswa

Menengah Pertama. Journal of Library and Information Science Vol. 1. No. 1, Nopember 2017.

Page 15: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

2

Informai diproduksi oleh setiap orang dan lembaga. Perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi juga turut memudahkan setiap orang menghasilkan

informasi termasuk dalam hal proses penemuan kembali pada saat diperlukan.

Salah satu tugas seorang pustakawan adalah membimbing pengguna

Perpustakaan untuk dapat lebih efektif dan efisien dalam mencari informasi

yang mereka butuhkan bahkan seorang pustakawan juga membutuhkan

informasi dari apa yang ingin mereka cari. Menurut Priyanto dalam Rodin

bahwa “Pustakawan harus siap menghadapi era digital sehingga pustakawan

harus mengoptimalkan beberapa kemampuan, di antaranya beberapa abstrak,

keywords, daftar pustaka, sitasi dan lain-lain. Langkah yang harus dilakukan

pustakawan saat ini adalah public knowladge”.4

Seorang pustakawan harus memiliki kompetensi dasar yang mana

harus merasa nyaman dengan media online, harus menguasai skill

communication (kemampuan bahasa) dan pustakawan juga harus memiliki

sikap dan jiwa inovatif dan kreatif serta cepat dan mudah menyiasati suatu

perubahan. Pustakawan dituntut untuk lebih memahami keberagaman

informasi, cara yang tepat dan mudah dalam mencari/ menelusurinya dan

menggunakan perangkat sistem layanan informasi tersebut. Penelusuran

dengan menggunakan media cetak dan non cetak sehingga dalam

mendapatkan informasi dan mengetahui betul apa yang dibutuhkan. Mereka

juga harus tahu kemana dan bagaimana cara untuk memperolehnya,

mengevaluasinya, menggunakannya, dan menyebarkannya dengan benar.

Ketika kondisi sudah sampai semacai itu dalam istilah bagasa inggris disebut

dengan Information Literate.5

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diperuntukan bagi

masyarakat umum dimana perpustakaan umum berlokasi di tempat yang

sering dan mudah dikunjungi umum, bahkan perpustakaan harus berada di

lokasi yang lebih sering didatangi orang dari pada tempat lain. Keberadaan

perpustakaan umum sebagai tempat pembelajaran masyarakat, sumber

4 Rhoni Rodin. Kinerja Pustakawan Perguruan Tinggi Islam di Provinsi Bengkulu. Jurnal

Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol. 6. No. 2, Desember 2018. Hlm. 152. 5 Sukaesih, dkk.”Literasi Informasi Pustakawan: Studi Kasus di Universitas Padjajaran”.

Vol, 1. No. 1, Juni 2013. Hal. 62.

Page 16: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

3

informasi, sarana hiburan dan pemanfaatan waktu luang yang bermanfaat.

Peranan perpustakaan umum salah satunya yang sangat penting adalah untuk

meningkatkan minat baca masyarakat. Perpustakaan umum berperan juga

dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, selain itu perpustakaan umum dapat

menjadikan masyarakat yang melek akan informasi.

Dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka, pustakawan harus

dapat bekerja secara profesional, harus independen serta dapat menjalankan

tugasnya dengan baik. Tentunya dalam memberikan pelayanan prima bagi

pemustaka, pustakawan akan menemui beberapa kendala yang akan

dihadapinya dan pustakawan juga harus dapat mengatasi permaslahan yang

dihadapinya.

Pustakawan juga harus dapat mengembangkan dirinya, artinya

pustakawan harus dapat menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman,

perkembangan teknologi dan informasi supaya pustakawan perpustakaan

dapat menjalankan tugasnya dan dapat menunjukkan kinerjanya sesuai dengan

tanggung jawab. Untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh pustakawan

tersebut pustakawan harus mampu mengembangkan dirinya dengan cara

literasi informasi, dengan literasi informasi pustakawan mengetahui dan

memahami informasi yang kekinian untuk dapat menjawab atau melayani

informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka.

Kemampuan dalam mencari, mengevaluasi, mengorganisasikan serta

menggunakan informasi secara efektif akan menghasilkan keterampilan yang

diperlukan bagi seorang pustakawan dalam menjalankan tugas sehari-hari,

termasuk mengajarkan literasi kepada pemustaka. Kemampuan untuk

mendapatkan informasi dalam pemenuhan kebutuhan informasi tidak muncul

dengan sendirinya, sehingga kemampuan untuk mendapatkan informasi adalah

kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat kemampuan yang

berbeda-beda. Tingkat kemampuan inilah yang menentukan seberapa baik

hasil dari analisis informasi yang ditemukan atau produk informasi yang

dihasilkan.6

6 Yudistira.”Literasi Informasi Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM

Menggunakan Pengembangan Model The Big6”. Vol. 13. No. 1, Juni 2017. Hal. 98.

Page 17: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

4

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau merupakan

salah satu perpustakaan daerah di Kota Lubuklinggau dalam ranah literasi

berperan penting dalam meningkatkan minat baca serta menambah wawasan

bagi masyarakat Kota Lubuklinggau.

Dalam melaksanakan kegiatan, perpustakaan Kota Lubuklinggau

memiliki empat orang pustakawan yang bertugas terdiri dari pengembangan

perpustakaan, bidang pengolahan, dan pelayanan. Dalam melaksanakan di

setiap bidang yang berbeda-beda pada bidang pengembangan perpustakaan

adanya koleksi perpustakaan yang telah dilakukan secara digital dan dapat

diakses oleh pengguna perpustakaan menggunakan aplikasi i-Lubuklinggau.

Pada pengolahan bahan pustaka yang ada di perpustakaan telah di olah

terlebih dahulu demi memudahkan pengaksesan informasi dan terbit

administrasi dari pemustaka. Dalam meningkatkan fasilitas pelayanan di

perpustakaan kota lubuklinggau memiliki sarana dan prasarana sudah cukup

memadai mulai dari layanan refernsi, layanan sirkulasi, layanan internet,

layanan Boarding Learning Center (BLC) dan layanan edukasi anak,

meskipun masih ada sebagian sarana dan prasarana yang kurang dan ada juga

yang kondisinya sedikit mengalami kerusakan namun masih bisa digunakan.

Tak hanya itu saja perpustakaan kota lubuklinggau juga aktif dalam

mengadakan event perlombaan bercerita pada tingkat sekolah dasar,

mendirikan pondok baca, dan menjalankan mobil pintar dan mobil

perpustakaan keliling. Dalam hal pelayanan pengguna dapat mengakses

beberapa koleksi melalui perpustakaan digital yang dikelola oleh perpustakaan

kota lubuklinggau bahkan di saat pandemi seperti sekarang ini perpustakaan

sedang menutup akses kunjungan pemustaka ke perpustakaan terkecuali yang

berkepentingan saja. Tidak hanya berkecimpung dalam kegiatan tugas saja

tetapi juga dalam melayani pemustaka pustakawan harus jeli serta kreatif

dalam memilih informasi akan adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat

sehingga tidak terjadi persepsi yang membingungkan.

Tidak terlepas dari tugas mereka di atas dan berdasarkan hasil

pengamatan di lapangan dan menjalankan kegiatannya seorang pustakawan

dalam kreatifitasan memilih informasi serta jeli akan kondisi atau isu-isu yang

Page 18: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

5

sedang berkembang di kalangan masyarakat membuat pustakawan

bertanggung jawab serta dapat mengembangkan keahlian dan kegiatannya

ditengah masyarakat.

Dengan pengamatan di atas apakah literasi yang digunakan oleh

Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

berdasarkan Standar IFLA (International Federation of Library Association).

Maka dari itu membuat peniliti tertarik untuk penelitian yang berjudul

“LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA LUBUKLINGGAU”.

B. Rumasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengakses informasi ?

2. Bagaimana kemampuan Pustakawan Di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengevaluasi informasi?

3. Bagaimana kemampuan Pustakawan Di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam menggunakan informasi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum untuk mencapai beberapa tujuan dalam

permasalahan mengenai literasi informasi pustakawan di Dinas

Pepustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan Pustakawan di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengakses

informasi

2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan Pustakawan di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengevaluasi

informasi

3. Untuk mengetahui bagaimana Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam menggunakan informasi.

Page 19: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Sebagai bahan masukan kepada Perpustakaan Kota Lubuklinggau agar

lebih mampu menjalankan perannya di masyarakat.

2. Bagi pembaca atau peneliti

Untuk dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian

berikutnya yang memfokuskan topik yang sama.

3. Bagi penulis

Untuk melatih diri dalam mengembangkan keilmuan yang diperoleh

dari teori serta dapat diimplementasikan di lapangan.

Page 20: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

7

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Definisi dan Konsep Literasi Informasi

a. Definisi Literasi Informasi

Literasi informasi menurut UNESCO adalah mengarahkan

pengetahuan akan kesadaran dan kebutuhan informasi seseorang, dan

kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi,

mengorganisasi dan secara efektif menciptakan, menggunakan,

mengomunikasikan informasi untuk mencari solusi atas masalah yang

dihadapi; juga merupakan persyaratan untuk berpartisipasi dalam

masyarakat informasi, dan merupakan hak asasi manusia untuk belajar

sepanjang hayat.7

Keberaksaraan atau melek sangat erat dengan literasi yang

memiliki makna luas tentang memahami apa yang sedang terjadi dan

peka terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat luas daeri hasil

berpikir kritis. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi salah satu fungsi

perpustakaan yang sangat erat terkait dengan siklus informasi dan

pengetahuan terpercaya dan akurat yang tersedia bagi pengguna.

Informasi yang tersedia di perpustakaan belum tentu dapat ditemukan

dengan mudah oleh pengguna tanpa bantuan pustakawan dan

kemampuan literasi informasi. Melek informasi atau literasi informasi

adalah kemampuan. Setiap orang memiliki dalam tingkat yang berbeda

dari satu orang ke orang yang lain. Peningkatan kemampuan bergantung

pada kegiatan, kesadaran dan urusan setiap orang.

Menurut CILIP literasi informasi adalah:

”Information literacy is the ability to think critically and

make balanced judgements about any information we find

7 Franindya. ” Pola Literasi Informasi dan Media sebagai Metode Penelusuran Informasi”.

Iqra’: Jurnal Perpustakaan dan Informasi. Oktober 2018. Vol. 12, No. 02. Hal. 5. Medan:

Perpustakaan UIN Sumatra Utara.

Page 21: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

8

and use. It empowers us as citizens to develop informed

views and to engage fully with society.”8 Yang mempunyai

arti bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk

berpikir secara kritis dan kapan serta mengapa kita

membutuhkan informasi dan bagaimana mengevaluasi,

menggunakan serta mengkomunikasikannya dengan cara

etis.

Menurut ALA literasi informasi adalah:

”Information literacy is a set of abilities requiring

individuals to recognize when information is needed and

have and have the ability to locate, evalue, and use

effectively the need information.” Yang mempunyai arti

bahwa literasi adalah kemampuan yang diperlukan

seseorang untuk mengenali kapan informasi diperlukan dan

memiliki kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan

menggunakan secara efektif informasi yang diperlukan.9

Menurut Doyle dalam R. N. Mishra dkk:

”Information literacy forms the basis for lifelong learning

which is common to all disciplines, to all learning

environments, and to all levels of education.” Yang artinya

literasi informasi merupakan dasar ilmu sepanjang hayat

dari semua disiplin ilmu, semua lingkungan, dan semua

tingkatan orang yang melek akan pendidikan.

Dan seseorang disebut memiliki keahlian literasi informasi

jika orang tersebut:

8 CILIP Definiton of Information Literacy 2018. https://infolit.org.uk/new-il-

definition/diakses pada 16 Februari 2020, pukul 15.34 9 ALA Definition of Information Literacy 2016.

http://www.ala.org/acrl/standards/ilframeworkdiakses pada 16 Februari 2020, pukul 16.05

Page 22: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

9

1. Mampu menyadari kebutuhan informasi;

2. Mampu menemukan informasi yang akurat dan lengkap

merupakan dasar dalam membuat keputusan yang benar;

3. Mampu mengidentifikasi sumber-sumber potensial dari suatu

informasi;

4. Mampu membangun strategi pencarian yang tepat;

5. Mampu mengakses berbagai sumber informasi termasuk

teknologi dasar lainnya;

6. Mampu mengelola mengevaluasi informasi;

7. Mampu mengelola informasi untuk

mengaplikasikan/mempraktikannya;

8. Mampu mengitegrasi informasi yang baru dengan pengetahuan

lama yang telah dimilikinya;

9. Mampu mengunakan informasi dengan kritis dan untuk

menyelesaikan masalah.10

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan literasi informasi

adalah kemampuan menemukan informasi dengan menemukan

informasi yang dibutuhkan, mengetahui bagaimana perpustakaan

diorganisir, familiar dengan sumber daya tersedia (sarana penelusuran

digital) pengetahuan dan teknik yang dapat digunakan dalam

pencarian informasi. Dan termasuk pula di dalamnya kemampuan

dalam mengevaluasi informasi dan menggunakannya secara efektif

serta pemahaman tentang teknologi dalam transfer informasi kepada

orang lain, termasuk sosial, politik budaya, aspek ekonomi, aspek

hukum dan dampaknya.

UNESCO menyatakan bahwa literasi informasi memberikan

kemampuan seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna

informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri.

10 R. N. Mishra, dkk.”Relevance of Information Literacy in Digital Environment”. CIS

Journal: Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences. Vol.1 no.1, Juli

2010. Hal 48-49.

Page 23: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

10

UNESCO juga menyatakan bahwa tujuan literasi informasi sebagai

berikut:

1) Memberikan keterampilan seseorang agar mampu mengakses

dan memperoleh informasi mengenai kesehatan, lingkungan,

pendidikan, pekerjaan mereka, dan lain-lain;

2) Memandu mereka dalam membuat keputusan yang tepat

mengenai kehidupan mereka;

3) Lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan

mereka.11

Secara umum literasi informasi mengandung nilai-nilai,

terdapat lima manfaat kemampuan literasi informasi bagi manusia,

menurut McGarry manfaat-manfaat itu bernilai:

1. Bernilai Ekonomi

Kemampuan literasi informasi memfasilitasi nilai ekonomi dari

pemilik literasi dan memaksimalkan apa yang dibutuhkan

masyarakat di mana dia berada. Anderson mengatakan bahwa

suatu dasar literasi informasi itu diperlukan untuk menuju apa

yang dia sebut “tinggal landas ekonomi dalam masyarakat yang

sedang berkembang.

2. Bernilai Survavial

Seperti contoh bahaya di sekitar pada kasus seorang ibu tidak

bisa membaca resep dibotol obat bagi anaknya yang sedang

sakit.

3. Bernilai Personal-sosial

Adanya kepercayaan diri yang tumbuh karena memiliki

kemampuan literasi informasi.

4. Memiliki banyak akses terhadap suatu variasi dari sudut

pandang yang terkait dengan kebijakan sosial ekonomi,

sehingga meningkatkan potensi dan partisipasinya dalam

hubungan masyarakat.

11 Tri septiyantono. 2014. ”Konsep Dasar Literasi Informasi”. Jakarta: Universitas

Terbuka. Hlm.17.

Page 24: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

11

5. Memiliki unsur komponen bahasa, penggunaan bahasa sebagai

alat untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan dan

modernisasi.12

Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa literasi informasi

merupakan kemampuan yang perlu dimiliki seseorang guna untuk

mempermudahkannya dalam belajar secara mandiri dimana pun

berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi.

Dengan kemampuan literasi informasi maka para pustakawan

mampu berpikir secara kritis dan logis serta tidak mudah percaya

terhadap informasi yang diperoleh sehingga perlu dievaluasi terlebih

dahulu informasi yang diperoleh sebelum menggunakannya.

Di era globalisasi informasi pemakai memiliki kemampuan

dengan menggunakan informasi dan teknologi komunikasi serta

aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Contohnya,

kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran internet.

Berdasarkan tujuan yang diuraikan di atas, literasi informasi itu

membantu seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya, baik

untuk kehidupan pribadi, pekerjaan, maupun lingkungan sosial

masyarakat.

Informasi dan literasi media menjadi suatu tindakan dengan

melihat konten yang dibutuhkan dengan media yang diguakan. Dalam

melakukan identifikasi masalah individu akan menemukan masalah

apa yang akan dipecahkan sehingga menghasilkan beberapa informasi

yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Identifikasi masalah

dengan menggunakan konten yang berasal dari media dengan

menganalisa berita yang ada di dalam media.

12 Admiko Suharto. Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka dalam Mengakses

Informasi: Studi Kasus di Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia. UNILib: Jurnal

Perpustakaan. 2014. Vol. 5. No. 1.

Page 25: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

12

Berikut merupakan konsep literasi informasi:

Gambar 2.1

(Konsep Literasi Informasi)

Dari konsep tersebut dimulai dari identifikasi masalah

dengan menganalisa berita yang ada di dalam media. Penyusunan

strategi penelusuran informasi melalui sumber dan akses yang

kredibel dan akurat dengan melakukan evaluasi terhadap media

yang digunakan. Sumber dan akses yang tepat telah ditentukan

dengan menggunakan media informasi seperti apa kemudia

menentukan lokasi dan akses dari sumber terpilih menggunakan

pencarian secara online maupun digital yang kemudian

dikelompokkan dalam bentuk sumber informasi yang berasal dari

database jurnal online, koleksi perpustakaan sesuai dengan konten

yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Pengguna atau

kelompok informasi yang berasal dari penelusuran baik digital,

studi wawancara, observasi, dan wawancara akan digunakan dalam

membuat tugas yang akan menggunakan logika induktif dan

deduktif.

Strategi

Penelusuran

Identifikasi

Kebutuhan

Informasi

Lokasi dan Akses Penggunaan

Informasi

Kesimpulan Evaluasi

Page 26: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

13

Kesimpulan informasi berkaitan dengan menentukan arti

penting sumber informasi sehingga perlu mengorganisir, mengingat

kembali, dan menciptakan kembali informasi serta

menyesuaikannya dengan apa yang telah dipahami. Dalam

melakukan kesimpulan dengan hasil pengamatan yang disisipi

dengan pemahaman pribadi mengenai sebuah masalah. Evaluasi

merupakan urutas kegiatan apakah sudah efektif dan efisien

memenuhi kebutuhan akan informasi dan penyelesaian masalah.13

b. Komponen Literasi Informasi

Informasi dapat diketahui dan ditampilkan dalam beberapa

format dan dapat dimasukan ke dalam sumber yang terdokumentasi

(buku, jurnal, laporan, tesis, grafik, lukisan, multimedia, dan

rekaman suara). Ada beberapa komponen literasi yang dapat

mendukung literasi informasi, yaitu:

1) Literasi perpustakaan (library literacy) literasi perpustakaan

membantu seseorang untuk menjadi pengguna yang mandiri

perpustakaan dan mampu untuk menetapkan, menempatkan,

mengambil dan menemukan kembali informasi dari

perpustakaan.

2) Literasi visual (visual literacy) diartikan sebagai kemampuan

untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk

kemampuan untuk berfikir, belajar dan menjelaskan istilah

yang digambarkan.14

3) Literasi media (media literacy). Dalam hal ini literasi media

merujuk kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan

pesan media massa dalam konteks komunikasi massa.15

13 Simarmata, J. Pendidikan Di Era Revolusi 4.0: Tuntutan, Kompetensi & Tantangan.

Cet. 1. (Medan : Yayasan Kita Menulis. 2020), Hal. 105-107. 14 Listika Fadhilatu Rizka Nasution.. “Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu

Perpustakaan (S1)”. Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara. 2010 di akses pada tanggal 19

April 2020.httprepository. usu.ac.id bitsream12345678913518110600255, Pdf 15 Apriadi Tamburaka. 2013. “ Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media

Massa”. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013), Hlm 7

Page 27: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

14

4) Literasi komputer (computer literacy) secara umum diartikan

sebagai perangkat komputer dan mampu menciptakan dan

memanipulasi dokumen, serta akrab dengan email dan

internet.16

5) Literasi jaringan (network literacy) adalah kemampuan untuk

menentukan lokasi akses dan menggunakan informasi dalam

lingkungan jaringan pada tingkat nasional, regional dan

internasional.

c. Manfaat dan Tujuan Literasi Informasi

Manfaat Literasi Informasi lain dari literasi informasi

adalah mendukung kita dalam dunia globalisasi. Untuk dapat

bersaing pintar dan kepandaian saja tidak cukup, tetapi yang

diutamakan adalah kita harus mampu belajar dengan giat dan

berkomunikasi dengan orang lain. Literasi informasi juga

dibutuhkan dalam implementasi kurikulum berbasis komputer yang

menyaratkan peserta didik untuk banyak memanfaatkan sumber

informasi dalam berbagai format dan bidang. Dengan demikian ada

2 hal yang membuat perlunya literasi informasi, yaitu agar

seseorang dapat hidup dan sukses dalam masyarakat informasi, dan

secara khusus, dalam penerapan kurikulum berbasis komputer di

sekolah dan perguruan tinggi.

Dalam majalah visi perpustakaan dijelaskan bahwa

kemampuan literasi informasi adalah sebagai cara dalam

menghadapi globalisasi informasi karena di era milenial ini banyak

perang teknologi terutama teknologi informasi yang semakin keras.

Menurut Adam ada beberapa manfaat literasi informasi, yaitu:17

16 Internet. “Lebih Lanjut tentang Literasi Informasi”. Akses 20 Agustus 2020. Jam 11.40 17 Putri Nur Astiwi. “Peningkatan Kemampuan Information Literate sebagai Basis

Pengembangan Menyeluruh Perpustakaan Masa Depan dalam Globalisasi Informasi”. (Visi

Pustaka: Majalah Perpustakaan. 2011), Hlm 11.

Page 28: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

15

a) Membantu mengambil keputusan

Literasi informasi berperan dalam membantu

memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil

keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi

yang cukup.

b) Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi

pengetahuan

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang

sangat penting dalam meningkatkan kemampuan

seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin

terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan

menggunakan informasi, semakin terbukalah

kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran

sehingga dapat belajar secara mandiri.

c) Menciptakan pengetahuan baru

Suatu negara dapat dikatakan berhasil apabila mampu

menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang

memiliki literasi informasi akan mampu memilih

informasi mana yang benar dan mana yang salah,

sehingga tidak mudah saja percaya dengan sumber

informasi yang diperoleh.

d) Bertanggung jawab

Dengan memahami dan menerapkan literasi informasi

diharapkan pemustaka dan masyarakat memiliki sifat-

sifat yang mulia misalnya, bertanggung jawab.

e) Mampu mengambil keputusan

Hal ini merupakan hasil akhir yang diharapakan dengan

menerapkan literasi informasi. Setiap individu pasti

dihadapkan dengan pengambilan keputusan, dan

Page 29: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

16

diharapkan pengambilan keputusan ini tidak merugikan,

tetapi bermanfaat.18

Tujuan Literasi Informasi Menurut Association of College

& Research Libraries (ACRL) pemustaka yang telah menguasai

keterampilan literasi informasi maka akan bisa:

a) Menentukan batas informasi yang diperlukan;

b) Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif

dan efisien;

c) Mengevaluasi informasi dan sumbersumbernya dengan

kritis;

d) Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi

dasar pengetahuan seseorang;

e) Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai

tujuan tertentu;

f) Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial

sehubungan dengan penggunaan informasi secara etis

dan legas.19

Keterampilan ketika menguasai literasi informasi adalah

mampu dan dapat mengembangkan kerangka pikir ketika

melakukan interaksi dengan informasi yang berbeda-beda sehingga

menjadikan pemustaka peka dalam pengembangan pola pikir

dalam sistem pembelajaran, mampu membuat, menganalisis, dan

mengevaluasi informasi secara benar dan berkesinambungan.

18 Iskandar. 2016. “Literasi Informasi”. http://iskandar-pustakawan-unhas.blogspot.co.

id/2016 /02/literasi-informasi. html. Akses 23 Agustus 2020 19 ACRL (Association of College & Research Libraries). 2000. “Information Literacy

Competency Standards for Higher Education”. http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/standards/

standardsguidelines.cfc.

Page 30: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

17

d. Standar Literasi Informasi Berdasarkan IFLA

Standar literasi informasi yang digunakan adalah sebagai

dasar penetapan pencapaian kompetensi yang dituju. Lembaga-

lembaga yang menetapkan dasar standar literasi informasi adalah

IFLA/UNESCO, ALA/ACRL, CAUL, BIG BLUE, dan ANZIL.

Standar yang digunakan pada teori ini adalah standar literasi

menurut IFLA yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1

( Standar Literasi Informasi Berdasarkan IFLA)

No. Komponen Sub Komponen Indikator

1. Akses Mendefinisikan informasi,

mengenali/menemukan

informasi dan melakukan

pencarian informasi

a. Mendefinisikan informasi

b. Menemukan dan

mengenali informasi

c. Melakukan pencarian

informasi

Penelusuran informasi atau

menemukan dan evaluasi

kualitas informasi

a. Mengembangkan strategi

pencarian informasi.

b. Mengakses sumber

sumber informasi yang

terpilih.

c. Memilih dan menemukan

informasi yang

dibutuhkan

2. Evaluasi Penilaian informasi a. Menganalisis,

memeriksa, dan

menyaring informasi

b. Memilih dan

menggabungkan

informasi

c. Mengevaluasi keakuratan

Page 31: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

18

Untuk mencapai standar yang ditetapkan maka, model

literasi informasi disusun untuk mendukung pencapaian

kemampuan literasi informasi. Model literasi terdiri dari langkah-

langkah untuk menjawab kebutuhan informasi yang ditujukan

kepada target komunitas tertentu.

e. Tingkatan dalam Literasi Informasi

Dalam rangka mengetahui sejauh mana kondisi umum

tingkat kesadaran, pengetahuan dan keterampilan (skill) di bidang

Information Literacy ini maka perlu adanya ukuran tingkatan

kemampuan tersebut sehingga dapat dilakukan perbaikan di

kemudian hari.

20 Jesus Lau, IFLA: Guedilines on Information Literacy for Lifelong Learning. (Maxsico:

2006). Hal. 16-17.

dan hubungan dari

informasi yang

ditemukan.

Organisasi informasi atau

menyimpan dan

mengambil informasi

a. Menentukan informasi

yang terbaik dan berguna

untuk digunakan.

3. Penggunaan Penggunaan informasi atau

penggunaan informasi

secara efektif dan etis

a. Menemukan cara untuk

mengkomunikasikan,

menyajikan dan

menggunakan informasi

b. Mengaplikasikan

informasi yang

ditemukan.

mengkomunikasikan dan

menggunakan informasi

a. Mengkomunikasikan

pembelajaran dengan

pengetahuan intelektual

yang dimiliki.20

Page 32: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

19

Sehubungan dengan kemampuan, sebagaimana terdapat 5

(lima) pembagian tingkatan kemampuan dalam buku Patricia

Benner yang berjudul From Novice to Expert yaitu sebagai berikut:

1) Novice, adalah individu yang tidak memiliki konsep atau

pengetahuan dan keahlian mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan pencarian dan penggunaan informasi.

2) Advanced beginner, adalah individu yang tidak memiliki

pengetahuan mengenai hal-hal tersebut tetapi melakukan.

3) Competent, adalah individu yang memiliki pengetahuan

mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya.

4) Proficient adalah user yang setingkat di bawah expert yaitu

individu yang memiliki pengetahuan dan

mengaplikasikannya.

5) Expert yaitu orang yang memiliki konsep atau pengetahuan

yang memadai dan mampu mengaplikasikannya secara baik

sekaligus mampu mengkomunikasikannya dengan individu

yang lain.21

f. Jenis Kebutuhan Informasi

Jenis kebutuhan informasi, antara lain adalah:

1) Kebutuhan Kognitif

Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat

informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan

lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat

seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya.

Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi

kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan

seseorang.

21 Patricia Benner. Using- The Dreyfus Model of Skill Acquisition to Describe and

Interpret Skill Acquisition and Clinical Judgment in Nurshing Practice and Education. The

Bulletin of Science, Technology and Society Special Issue: Human Expertise in the Age of the

Computer, 2004. Vol. 21 (3), Hal. 191-199.

Page 33: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

20

2) Kebutuhan Afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estesis, hal yang

dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman

emosional. Dalam hal ini, berbagai media sering dijadikan

alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya,

orang membeli radio, televisi, dan menonton film, tidak

lain karena mencari hiburan.

3) Kebutuhan integrasi personal (Personal Integrative Nedds)

Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,

stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini

berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

B. Definisi Pustakawan

Pustakawan adalah salah satu sumberdaya manusia yang paling

penting dalam perpustakaan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa pustakawan adalah orang yang bergerak dalam

bidang ilmu perpustakaan; ahli perpustakaan. Sedangkan menurut

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), pustakawan ialah seseorang yang

melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya

berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang

dimilikinya melalui pendidikan.

Menurut ODLIS (Online Dictionary Library and Information

Science) “Librarian is A profesionally trained person responsible for

the care of a library and its contents, including the selection,

processing, and organization of materials and the delivery of

information, instruction, and loan service to meet the needs its users”.

Pustakawan adalah seseorang yang terlatih secara profesional,

bertanggung jawab untuk mengurus perpustakaan dan isinya, termasuk

pemilihan, pengolahan, dan organisasi bahan dan penyampaian

Page 34: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

21

informasi, instruksi, dan layanan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan

penggunanya.22

1. Peran dan Fungsi Pustakawan

Peran pustakawan selama ini membantu pengguna untuk

mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian

informasi dapat efisien, efektif, tepat sasaran serta tepat waktu.

Sebagaimana dengan fungsinya, pustakawan dapat mengarahkan

pencarian informasi untuk mendapatkan informasi yang benar dan

dapat dipertanggungjawabkan. Seorang pustakawan juga harus

menyediakan informasi yang mungkin sangat bernilai, tetapi

keberadaannya tersembunyi, seperti literatur kelabu dan

pustakawan dapat berfungsi sebagai mitra peneliti dalam

melakukan penelitian.

Selain melakukan layanan di sirkulasi, pengadaan dan

pengolahan bahan pustaka, pustakawan juga harus mampu

mengelola laporan administrasi mengelola web-OPAC, melakukan

layanan pinjam antar perpustakaan, melakukan kontrol bahan

pustaka, mengelola layanan multimedia, mengelola dan mencetak

barcode, mengelola keanggotaan pengguna, melakukan

penyusunan anggaran, melakukan katalogisasi, membuat laporan,

mengelola terbitan berseri dan melakukan tugas kesehariannya dan

pustakawan dituntut bekerja secara profesional, jujur, berdedikasi

yang tinggi, kreatif dan inovatif. Dan sebagai tolak ukur

keprofesionalisme semua bukti kegiatan dituangkan dalam lembar

kinerja yang menggambarkan produktivitas dan kinerja dari waktu

ke waktu, setiap hari, setiap minggu bahkan setiap bulannya.

2. Kompetensi Pustawakan

Dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang

semakin berat dan konteks, dalam mendukung terwujudnya dalam

22 Online Dictionary Library and Information Service, https://products.abc-

clio.com/ODLIS/odlis_l.aspx diakses pada tanggal 20 Maret 2021, jam 10.43 WIB.

Page 35: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

22

membangun kompetensi profesional dan kompetensi pribadi,

seorang pustakawan harus:

1) Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang

nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan

dengan arahan strategis institusi/organisasi;

2) Memiliki keahlian tentang isi sumber-sumber informasi,

termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan

menyaringnya;

3) Memiliki keterampilan/pengetahuan khusus dalam bidang

tertentu, sesuai dengan kepentingan institusi/organisasi;

4) Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk

pemakaian perpustakaan dan layanan informasi;

5) Menilai kebutuhan pemakai, merancang serta memasarkan

produk dan layanan informasi bernilai tambah untuk

memenuhi kebutuhan;

6) Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk

pengadaan, pengolahan, dan penyebaran informasi;

7) Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat

untuk mengkomunikasn pentingnya layanan informasi

kepada pihak pimpinan;

8) Mengembangkan produk informasi khusus untuk

penggunaan di dalam atau di luar institusi/organisasi atau

pengguna secara perorangan;

9) Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk

merespon perubahan kebutuhan pemakai;

10) Menjadi anggota dari tim manajemen senior dan konsultan

untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif.23

23 Daryono. “Peran Pustakawan dalam Mendukung Terwujudnya Perguruan Tinggi

bertaraf Internasional. (Solo: Universitas Sebelas Maret, 2008).

Page 36: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

23

3. Tugas Pokok Pustakawan

Tugas pokok pustakawan adalah kegiatan di bidang

kepustakawanan yang terdiri dari Pengelolaan perpustakaan,

Pelayanan perpustakaan, dan Pengembangan sistem

kepustakawanan yang dilakukan soleh setiap pustakawan sesuai

jenjang jabatannya.

1) Tugas Pokok Pustakawan Keterampilan;

a) Pengelolaan Perpustakaan, terdiri dari Perencanaan

penyelenggara kegiatan perpustakaan, Monitoring dan

evaluasi penyelenggara kegiatan perpustakaan

b) Pelayanan Perpustakaan, terdiri dari Pelayanan Teknis

dan Pelayanan Pemustaka

c) Pengembangan Sistem Kepustakawanan

2) Tugas Pokok Pustakawan Keahlian;

a) Pengelolaan Perpustakaan, terdiri dari Perencanaan

Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan, Monitoring

dan Evaluasi Penyelenggara Kegiatan Perpustakaan

b) Pelayanan Perpustakaan, terdiri dari Pelayanan Teknis

dan Pelayanan Pemustaka

c) Pengembangan Sistem Kepustakawanan terdiri dari

Pengkajian Kepustakawanan, Pengembangan

Kepustakawanan, dan Penganalisisan/penkritisan Karya

Kepustakawanan.24

4. Literasi dalam Menunjang Pelayanan Perpustakaan

Kompetensi Pustakawan.

Dengan keberadaan perpustakaan dan pustakawan saat ini

jelas diperlukan dan dibutuhkan dalam masyarakat pengguna

informasi. Perpustakaan merupakan jembatan bagi masyarakat

24 Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015

tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.

Page 37: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

24

untuk memperoleh pengetahuan yang murah sehingga akan jauh

dari kebodohan dan keterbelakangan. Peran perpustakaan dan

pustakawan memungkinkan pengguna bisa melakukan apa yang

disebut dengan life long learning. Belajar tidak dalam jalur formal

saja,tetapi bisa juga dengan non formal. Sarana, prasarana dan

sumber informasi yang disediakan perpustakaan bisa dimanfaatkan

untuk terus menggali ilmu pengetahuan. Tentunya dalam hal ini

dibutuhkan peran aktif pustakawan.

Kegiatan pokok di perpustakaan ialah mengumpulkan,

melestarikan, dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan

dan diberdayakan oleh penggunanya. Sesungguhnya peran

perpustakaan tersebut di dalam kehidupan masyarakat sangat jelas

akan sangat luas. Terutama menyadari bahwa saat ini informasi

merupakan sesuatu yang sangat penting. Setiap individu

memerlukan sebuah informasi dalam kehidupan mereka. Kondisi

seperti ini akan sangat berbeda antara masyarakat yang mampu dan

mendapatkan informasi di dalam kehidupan mereka. Untuk

masalah seperti ini sudah banyak dialami oleh banyak orang. Jadi

bukan karena masyarakat kita tidak minat untuk membaca atau

memanfaatkan informasi yang ada tetapi belum mendapatkan akses

dan kesempatan untuk mendapatkan informmasi itu.

Pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi

tentunya dengan memberikan kebebasan belajar dengan

memberikan kebebasan akses informasi seperti yang tertera pada

UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik

(KIP)25 Sedangkan pustakawan adalah sebuah profesi dengan

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan

kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan dalam UU

No. 43 Tahun 2007.

25 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik

Page 38: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

25

Kompetensi yang dimiliki seorang pustakawan harus sesuai

dengan amanah UU, antara lain:

1) Pengelolaan informasi; pustakawan harus mampu

mengelola informasi sehingga mudah untuk temu kembali

ketika dibutuhkan oleh siapapun. Dengan ini pustakawan

harus memiliki kemampuan mengumpulkan informasi

sesuai kebutuhan pengguna, mampu mengolah, mengemas

ulang informasi serta mampu menemukan kembali

informasi oleh siapapun.

2) Literasi informasi; seorang pustakawan harus mampu

menyampaikan materi yang terkait dengan literasi

informasi kepada pengguna. Oleh sebab itu sebelumnya

pustakawan harus telah memahami literasi informasi.

Dengan kompetensi ini, pustakawan berkemampuan dan

selalu bersemangat untuk terus belajar dan mampu

melayani pengguna dan masyarakat secara prima dan

dedikasi.

3) Kemampuan interpersonal; pustakawan dituntut untuk

dapat menciptakan hubungan komunikasi yang efektif,

menenangkan, dan mudah dipahami. Dengan begitu

pengguna tidak merasa segan dan justru malah merasa

senang berhubungan dengan pustakawan.

4) Kemampuan intrapersonal; yaitu pustakawan sebagai

seorang profesional harus dapat bertanggung jawab

terhadap dirinya, profesinya, lembaganya dan orang yang

dilayaninya. Dari pada itu, ia juga harus mampu mengenali

perasaan dan mengendalikan emosinya. Memiliki sikap

percaya diri dan berani mengambil keputusan. Dan mampu

memotivasi dan selalu memperbaiki kekurangan yang

masih dimilikinya.26

26 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

Page 39: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

26

C. Perpustakaan Umum

1. Definisi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang

diperuntukan bagi masyarakat umum di mana perpustakaan umum

berlokasi di tempat yang sering dan mudah dikunjungi umum,

bahkan perpustakaan harus berada di lokasi yang lebih sering

didatangi orang daripada tempat lain.

Menurut Sulistyo Basuki, “Perpustakaan umum adalah

perpustakaan yang dibiayai dari dana umum, baik sebagian

maupun seluruhnya, terbuka untuk umum tanpa membeda-bedakan

usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerja, keturunan,

seta memberikan layanan cuma-cuma untuk umum.27

2. Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum tentunya memiliki tujuan sesuai

dengan jenis Perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani.

Begitu juga dengan Perpustakaan Umum memiliki tujuan yang

ingin dicapai. Berikut ini ada beberapa tujuan Perpustakaan Umum

menurut para ahli antara lain:

Dalam Buku Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO,

yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki, bahwa Perpustakaan Umum

memiliki empat tujuan utama, yaitu:

1) Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca

bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan

kehidupan yang lebih baik;

2) Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan

murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik

27 Sulistyo Basuki, “Pengantar Ilmu Perpustakaan”.( Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

1991), Hal. 46

Page 40: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

27

yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam

kalangan masyarakat;

3) Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat

bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut

dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi

ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup;

4) Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat

sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan

apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara

menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran

film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan

keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat

terhadap segala bentuk seni budaya.

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan

Perpustakaan Umum adalah untuk memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk mendapat dan menggunakan sumber informasi

dan sumber ilmu pengetahuan secara murah, mudah, cepat, dan

tepat dalam meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

keterampilan dan kesejahteraan untuk menciptakan masyarakat

yang berbudaya dan terampil bagi kehidupan masyarakat di

sekitarnya.

3. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum sebagai pusat informasi yang

melayani seluruh lapisan masyarakat umum dan berusaha

semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pengguna dalam

mengembangkan. Perpustakaan Umum memiliki tugas dan tujuan

untuk mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan

mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan masyarakat.

Page 41: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

28

Perpustakaan Umum memiliki beberapa fungsi yang dikemukakan

oleh beberapa ahli yaitu :

Dalam Buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan

Umum, Perpustakaan Umum berfungsi sebagai pusat untuk :

1) Menyediakan bahan pendidikan (edukatif);

2) Menyediakan dan menyebarluaskan informasi

(informative);

3) Menyediakan bahan-bahan yang digunakan bagi rekreasi

(rekreatif);

4) Menyediakan petunjuk, pedoman dan rujukan bagi anggota

masyaraka;.

5) Melestarikan bahan-bahan dan hasil budaya bangsa untuk

dapat dimanfaatkan masyarakat umum (preservatif,

konservatif);

6) Menyediakan layanan penelitian (riset kualitatif dan

kuantitatif).

Sedangkan menurut Yusuf, bahwa fungsi Perpustakaan

Umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Fungsi Edukatif. Perpustakaan Umum menyediakan

berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya

rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah

pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat

membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan

gemar membaca.

2) Fungsi Informatif. Perpustakaan Umum sama dengan

berbagai jenis perpustakaan lainya, yaitu menyediakan

buku-buku referensi. Bacaan ilmiah populer berupa buku

dan majalah ilmiah serta data-data penting lainya yang

diperlukan pembaca.

Page 42: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

29

3) Fungsi Kultural. Perpustakaan Umum menyediakan

berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang

direkam dalam bentuk tercetak/ terekam. Perpustakaan

merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya

berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat

diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

4) Fungsi Rekreasi. Perpustakaan Umum bukan hanya

menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga

menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan

majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa.

Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau

menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari

oleh anak-anak dan dewasa.28

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa fungsi dan

peranan Perpustakaan Umum adalah sebagai tempat untuk

mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebarluaskan informasi,

mengembangkan kebiasaan membaca dan mempromosikan

kebudayaan dan juga sebagai fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi

kultural, serta fungsi rekreasi seluruh masyarakat.

28 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum. (Jakarta: Universitas Terbuka,

1996), Hal 21.

Page 43: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

30

D. Studi Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai

penelitian terdahulu yang relevan sebagai beikut:

a) Pengaruh Pemberdayaan Kinerja Fungsional Pustakawan

Terhadap Kualitas Perpustakaan (Studi kasus Perpustakaan

Daerah Kota Kediri).

Penelitian ini dilakukan oleh Sri Hariyanti pada tahun 2020,

tujuan penelitian tersebut yaitu mendeskripsikam program kerja

dalam kinerja pustakawan di Perpustakaan Daerah Kota Kediri,

mendeskripsikan langkah-langkah untuk melakukan pemberdayaan

kegiatan fungsional pustakawan, dan mendeskripsikan faktor yang

menghambat dalam kinerja pustakawan. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan model deskriptif. Dalam

penelitian ini diperoleh data melalui observasi, wawncara dan studi

literatur, dengan tujuan untuk mengidentifikasi hambatan atau

kendala terkait pemberdayaan pustakawan, khususnya mengenai

pemberdayaan kinerja dalam fungsional pustakawan. Hasil yang

didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh

pemberdayaan kinerja pustakawan dengan kualitas perpustakaan

daerah kota kediri, di mana pustakawan dituntut untuk lebih

profesional, memiliki etos kerja yang tinggi, kompeten dalam

bidangnya, serta adanya upaya-upaya perbaikan beberapa faktor

penghambat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis

ialah menggunakan metode kualitatif deskriptif, membahas tentang

pustakawan.

Page 44: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

31

b) Peran Pustakawan dalam Pembelajaran Literasi Informasi

Mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata.

Penelitian ini dilakukan oleh Ika Rahmawati dan Yanuar

Yoga Prasetyawan tahun 2019, yang bertujuan untuk mengetahui

penggambaran peran pustakawan dalam pembelajaran literasi

informasi mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata. Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi serta

informasi yang dipilih pada peniltian ini berjumlah tujuh orang yang

terdiri dari enam mahasiswa dan satu ustakawan. Pemilihan

informan ini diambil menggunakan teknik purposive sampling.

Menerapkan aspek Wheeler dan Pamela McKinney tentang peran

pustakawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan

memiliki peran sebagai pendukung pembelajaran (learning

support), pustakawan yang mengajar (librarian who teaches),

ataupun pelatih (traiber) literasi informasi. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis ialah membahas tentang pustakawan,

jenis penelitian yang sama yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik

purposive sampling. Perbedaannya yaitu penelitian ini

menggunakan aspek Wheeler dan Pamela McKinney tentang peran

pustakawan dengan model analisis milik Miles dan Huberman.

c) Literasi Informasi Pustakawan dalam Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Pemustaka (Studi Deskriptif di

Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta)

Penelitian ini dilakukan oleh Gusti Agung Dewi Widyastuti

dkk pada tahun 2016, yang menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan standar

literasi Empowering Eight. Hasil yang diperoleh dari penulisan ini

menyatakan bahwa pustakawan di Perpustakaan Daerah Kota

Yogyakarta memiliki kemampuan yang baik dalam hal literasi

Page 45: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

32

informasi Empowering Eight yang terdiri dari beberapa komponen

antara lain: identifikasi, eksplorasi, seleksi, organisasi, penciptaan,

presentasi, penilaian, dan aplikasi. Begitu juga dengan peran literasi

informasi pustakawan dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi

pemustaka sudah diterapkan yakni pada komponen identifikasi dan

aplikasi. Dari dugaan ketersediaan informasi, rata-rata pemustaka

telah menduga bahwa pustakawan mampu menjawab kebutuhan

informasi mereka. Namun pengaplikasian tersebut masih dalam

lingkup buku dan sekitarnya belum menyentuh ranah akademik

pemustaka. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah

tentang literasi informasi pustakawan, jenis penelitian yang sama

yaitu deskriptif kualitatif dengan tektik purposive sampling.

Perbedaannya yaitu pada penelitian ini menggunakan standar literasi

Empowering Eight sedangkan penulis menggunakan standar literasi

IFLA.

Page 46: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam mencari dan mengumpulkan data yang tepat dan akurat,

Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

penomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, persepsi,

motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

memanfaatkan metode alamiah.29

Dalam upaya dan mengumpulkan data yang akurat dan tepat, peneliti

menggunakan penelitian Deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

metode penelitin yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan

sampel sumber data dilakukan secara purpose sampling dan snowball, teknik

pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/

kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.30 Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan

metode alamiah.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan, untuk

mencapai lokasi penelitian, waktu yang ditempuh dari Jambi lebih dari 4 jam

perjalanan. Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Lubuklinggau beralamat di Jl.

Garuda Hitam Kel. Bandung Kiri nomor 408-409 Kota Lubuklinggau (31611),

Sumatra Selatan.

29 Lexi J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualiatif”. Edisi revisi. (Bandung: Remaja

rosdakarya. 2010), Hlm 6. 30 Sugiyono..”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. (Bandung: Alfabeta.

2016), Hlm. 15.

Page 47: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

33

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informasi adalah informasi yang diberikan

seseorang tentang perihal yang sedang diteliti, atau orang yang memberikan

informasi yang terkait dengan masalah yang diteliti. Subjek dari penelitian ini

adalah Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

dengan kriteria:

1. Merupakan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau;

2. Pustakawan yang berperan aktif dan memiliki Surat Keputusan (SK

sebagai pustakawan);

3. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian sebagai informan.

Ada pun subjek dalam penelitian ini adalah para Pustakawan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau sebanyak 4 orang.

Pengambilan sampel ini didasarkan karakteristik pada informan yang telah

memiliki kemampuan dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan

pekerjaan dibidang kepustakawanan serta kegiatan terkait lainnya secara

mandiri,31 sehingga ia dianggap mengetahui masalah-masalah yang akan

diteliti.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri

dari data primer dan data sekunder.

a) Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan

disajikan oleh peneliti dari sumber pertama/utama.32

31 Putera Mustika. 2017. “Profesionalisme Pustakawan”. Pustakawan Program

Pascasarjana Fakultas Hukum UII: Buletin Perpustakaan No. 57. http://journal.uii.ac.id/Buletin-

Perpustakaan/article/download/9097/7585#:~:text=Ciri-

ciri%20profesionalisme%20seorang%20pustakawan,%2C%20(4)%20memiliki%20kemampuan%

20untuk diakses pada 26 oktober 2020 pukul 10.20 32 Tim Penyusun Buku Pedoman Proposal dan Skripsi,Hlm. 45

Page 48: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

34

Maka di dalam penelitian ini data primernya diperoleh melalui

hasil observasi dan wawancara langsung mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Guna mendapatkan data yang

akurat dan relevan, maka peneliti mempunyai beberapa

indikator terhadap narasumber dalam penelitian ini antara lain:

1) Mendatangi perpustakaan yang akan dilakukan sebagai

tempat penelitian yaitu Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau.

2) Wawancara pada Pustakawan yang dianggap bisa

memberikan keterangan jika dimintai wawancara.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang dikumpulkan,

diolah dan disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam

bentuk publikasi atau jurnal, data yang dikumpulkan ini

sebaiknya disebutkan secara rinci baik jenis, sumber, maupun

jangka waktunya jika memungkinkan.33

Adapun data sekunder yang dimasukan ke dalam penelitian ini

adalah data terdokumentasi yang berkaitan dengan literasi

informasi Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Lubuklinggau.

Hasil dokumentasi dalam penelitian ini, seperti:

1) Profil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau

2) Serta dokumen penting pendukung lainnya.

33 Tim Penyusun Buku Pedoman Proposal dan Skripsi,Hlm. 45-46.

Page 49: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

35

2. Sumber Data

Sumber data adalah dari mana data itu dapat diperoleh, Apa bila

menggunakan kuesioner ataupun wawancara dalam pengumpulan datanya,

maka sumber data disebut informan, yaitu orang yang merespon atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis, baik tertulis maupun lisan.34

Adapun sumber data yang peneliti gunakan, yaitu:

1) Sumber data berupa manusia, adalah Pustakawan di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau.

2) Sumber data berupa dokumen, adalah semua dokumen yang

berkaitan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.35

Adapun observasi dalam penelitian ini yaitu kemampuan pustakawan

dalam mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi untuk

mendapatkan informasi mengenai literasi informasi pustakawan di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau.

b. Wawancara

Menurut Esterberg, wawancara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat disusun makna dalam suatu topik tertentu. Terdapat dua tipe

wawancara yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara

terstruktur adalah proses wawancara dengan menggunakan instrumen

pedoman wawancara tertulis.36 Dalam melakukan wawancara, selain

harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka

pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape

34 Suharsimi Arikunto. “Prosedur Penulisan: Suatu Pendekatan Praktik”. (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), Hlm 172 35 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Hlm. 231 36 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif. Hlm. 225

Page 50: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

36

recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu

pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Proses wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data dari informan tentang Literasi Informasi

Pustawakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau. Adapun informan yang penulis wawancarai adalah:

Sri Mulyani, A.Md, Henka Febrian, A.Md, Herlina, A.Md, Yetti

Apriani, A.Md.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sedang

berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar/foto, atau karya-

karya mounumental dari seseorang. Pengumpulan data melalui

dokumentasi diperlukan seperangkat alat atau instrumen yang

memandu untuk pengambilan data-data dokumen.37

Metode dokumentasi ini merupakan sumber yang bermanfaat

karena telah tersedia sehingga relatif mudah memperolehnya, dan

merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin dari situasi

dan kondisi yang sebenarnya dan dapat dianalisis secara berulang-

ulang tanpa mengalami perubahan. Metode dokumentasi ini dapat

berupa dokumen yang ada hubunganya dengan topik yang peneliti

angkat. Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan

informasi meliputi: profil, geografis, dan keadaan pustakawan di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau.

37 Sugiyono. “Metode Penelitian Kualitatif R&D”. Hlm. 82

Page 51: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

37

4. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data (data reduction)

Data yang diproleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak

untuk itu perlu dicatat secara teliti dan terinci, semakin lama penelitian

di lapangan maka semakin banyak jumlah data yang diproleh untuk itu

perlu segera dianalisi data melalui reduksi data. Teknik analisis data

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis

yang telah dirumuskan dalam proposal. Analisis data kualitatif adalah

bersifat pembuktian, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau

menjadi hubungan antara 2 variabel atau lebih.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok memfokuskan pada hal yang penting dicari tema dan polanya

dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.

b. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya penyajian data

biasa dilakukan dengan bentuk uraian singkat,bagan, hubungan anatar

kategori, flowchart dan sejenisnya.

Data–data dikumpulkan dari lapangan melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi. Data-data yang terkumpul tersebut

direduksi kemudian dipilih hal-hal pokok mengenai masalah

penelitian, data tersebut bisa disajikan dalam bentuk teks yang bersifat

naratif.

c. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan diawal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi

Page 52: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

38

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kuat.38 Makna-makna yang muncul dari data harus

selalu dikaji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitas terjamin.

38 Sugiyono. “Memahami Penelitian Kualitatif”. Hlm. 329

Page 53: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 22 Tahun 2003

Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah dengan nama Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah yang

dipimpin oleh Kepala Kantor, Berdomisili di Jl. Garuda Kel. Kayu Ara

Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, kemudian sesuai

dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan

Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tanggal 26 Juni 2008

Perpustakaan dan Arsip Daerah berganti namanya menjadi Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Lubuklinggau, yang kemudian

berpindah ke Jln. Subkos Garuda No. 03 Kel. Pasar Permiri Kecamatan

Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau sesuai dengan surat Wali kota

Lubuklinggau Nomor: 011/419/Umum/2008, tanggal 9 September 2008

perihal Penempatan Gedung Kantor, kemudian pada tanggal 1 Maret 2013

kembali berpindah menempati gedung baru di Jln. Garuda .RT.07 Kel.

Bandung Kiri Kec. Lubuklinggau Barat I. Lalu berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Lubuklinggau No. 1 Tahun 2015 tanggal 19 Januari 2015

tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau kantor

perpustakaan dan kearsipan kembali berganti nama menjadi Badan

Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi kota Lubuklinggau. Kemudian pada

tanggal 30 Desember 2016 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kota Lubuklinggau kembali berubah nama menjadi Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau terbentuk secara resmi.39

39 Dokumen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Page 54: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

40

2. Identitas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau bertipe

Organisasi sebagai Badan Kearsipan Pemerintah yang berlokasi di Kota

Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, serta beralamat di Jalan Garuda

No. 408-409 dengan kode pos 31611 dengan nomor telpon /fax 0733)

321988. Dinas Perpustakaan ini memiliki waktu kunjungan pada hari Senin

dampai dengan Sabtu pada pukul 07.30 s/d 17.00 WIB.

Tabel 4.1

Identitas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Situs Web

Digital Libr

ary in Hand

http://dispurarsip.lubuklinggaukota.go.id

iLubuk linggau

Lokasi Kota Lubuklinggau

Privinsi Sumatra Selatan

Tipe Organisasi Dinas Kearsipan Pemerintah

Alamat Jl. Garuda. No. 408-409, kode pos 31611 Kota

Lubuklinggau

Telpon/ Fax Telp : (0733) 321988

Fax : (0733) 321988

Waktu Kunjungan Senin – Sabtu, Pukul 07.30 s/d 17.00 WIB

(Sumber : Dokumen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau)

Dari Identitas di atas dapat dilihat bahwa, lokasi Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Lubuklinggau berada di posisi sangat strategis. Terletak

di jantung/pusat Kota Lubuklinggau, yang mana aksesnya sangat mudah

bagi para masyarakat yang ingin berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau tersebut. Selain itu, Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau Juga memiliki situs web dan iLubuk Linggau

yang dapat dikunjungi oleh masyarakat baik yang di Kota Lubuklinggau

sendiri maupun yang diluar Kota Lubuklinggau untuk melihat informasi

terupdate dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau.

Page 55: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

41

3. Kepemimpinan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau sejak awal

berdiri pada tahun 2004 sampai dengan sekarang tahun 2020 telah berganti

kepemimpinannya sebanyak tiga kali periode, sebagaimana telah dijelaskan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Kepemimpinan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau Tahun 2004 sampai dengan tahun 2020

No. Nama Masa Jabatan

1. Husnar. SY., S.Ip., S.H., MM. 2004 s.d 2006

2. Iskandar, S.Pd. 2006 s.d 2008

3. Hj. Saleha, S.E. 2008 s.d sekarang

Dari uraian tabel periode kepemimpinan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau di atas, dapat dilihat bahwa masa jabatan

pada kepemimpinan ibu Husnar. SY., S.Ip., S.H., MM. dimulai pada tahun

2004 sampai dengan tahun 2006, selanjutnya masa jabatan pada

kepemimpinan bapak Iskandar, S.Pd. dimulai pada tahun 2006 dampai

dengan tahun 2008, setelah itu masa jabatan pada kepemimpinan ibu Hj.

Saleha, SE dimulai pada tahun 2008 sampai dengan sekarang.

Page 56: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

42

4. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau

Gambar 4.3

(Sumber: Dokumen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau)

Dapat dilihat dari struktur organisasi di atas tugas masing-masing

dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau ini telah berjalan sebagaimana mestinya, di

karenakan telah sesuai dengan kelompok pekerjaannya masing-masing.

Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau, di atas terdiri dari :

1. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau;

2. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau;

Page 57: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

43

3. Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan

Perpustakaan;

4. Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan

Kegemaran Membaca;

5. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan;

6. Bidang Pengelolaan Kearsipan;

7. Subbagian Keuangan;

8. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

9. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

10. Seksi Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan

Perpustakaan;

11. Seksi Layanan, Otomasi, dan Kerjasama Perpustakaan;

12. Seksi Pelestarian bahan Pustaka;

13. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan;

14. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan;

15. Seksi Pengembangan Pembudayaan Gemar Membaca;

16. Seksi Pembinaan Perangkat Daerah;

17. Seksi Pembinaan Perusahaan, Ormas Atau Orpol dan

Masyarakat;

18. Seksi Pengawasan Kerasipan;

19. Seksi Pengolahan Arsip Dinamis;

20. Seksi Akuisisi, Pengolahan dan Preservasi;

21. Seksi Layanan, Otomasi dan Pemanfaatan Arsip.40

5. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau

Adapun visi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

adalah terwujudnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

sebagai Sumber Informasi, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi, Arsip dan Sarana Pembelajaran Masyarakat.

40 Dokumen Dinas Perpustakaan

Page 58: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

44

Adapun juga misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau sebagai berikut:

1. Menumbuh kembangkan minat baca, kreatifitas dan inovasi

masyarakat;

2. Meningkatkan pengelolaan dan penataan arsip secara baku;

3. Membangun tata kelola pemerintahan yang baik.

Dengan adanya Visi dan Misi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Lubuklinggau berharap dapat menjadi pelayanan informasi

dan konsultasi pendidikan kepada masyarakat yang berada di sekitar

Kota Lubuklinggau maupun yang dari luar Kota Lubuklinggau.

6. Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau.

Sejauh ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

dikelola oleh seorang Kepala Perpustakaan, Jumlah tenaga Seluruhnya 52

orang. Dari keseluruhan penegelola tersebut tidak semua dari lulusan

Sarjana Perpustakaan, ada beberapa orang saja yang telah mendapatkan

pendidikan Ilmu Perpustakaan. Namun, meski demikian seluruh staf

perpustakaan sudah sangat mahir dan menguasai tata cara pengolahan dan

pengelolaan perpustakaan. Terbukti dengan terkelolanya Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau yang terkelola dengan baik

hingga sekarang.

Tabel 4.4

Daftar Sumber Daya Manusia (SDM) di Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

No. Golongan Jumlah

1. Pendidikan Umum 36 Orang

2. Pendidikan Khusus

(Pustakawan)

4 Orang

3. Tenaga Kerja Sukarela (TKS) 8 Orang

Page 59: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

45

4 Petugas Keamanan Kantor 1 Orang

Jumlah 49 Orang

(Sumber: Dokumen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau)

Berikut di bawah ini daftar nama-nama Pustakawan yang ada di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau;

Tabel 4.5

No. Nama Golongan

1. Sri Mulyati, A. Md Pengatur TK I/II d

2. Henka Febrian, A. Md Pengatur TK I/II d

3. Herlina, A. Md Pengatur TK I/II d

4. Yetti Apriani, A. Md Pengatur TK I/II d

7. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau terdiri dari 4

lantai yang letaknya sukup strategis bagi pengguna Perpustakaan yaitu :

Tabel 4.6

Daftar Jenis Bangunan dan Prasarana yang ada di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

No. Jenis Bangunan Jenis Prasarana

1.

Basement

a. Musholah

b. Parkir area

c. Driver Room

d. Toilet

2. Lantai 1 a. Sirkulasi dan Informasi

b. Ruang Arsip

c. Ruang Baca Anak SD

d. Ruang Edukasi Anak PAUD/TK

Page 60: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

46

e. Lobby room

f. Toilet

3. Lantai 2 a. Ruang Baca

b. Ruang Koleksi

c. Ruang Referensi

d. Ruang Internet

e. Toilet

4. Lantai 3 a. Ruang BLS

b. Office Room

c. Meeting Room

d. Toilet

5. Lantai 4 a. Pondok Baca

b. Minibar/Kantin

c. Rest Area

d. Toilet

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bawa sarana dan prasarana

yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau sekarang

sudah memadai, meskipun masih ada sarana dan prasarana yang kurang dan juga

yang kondisinya mengalami kerusakan namun masih bisa digunakan.

8. Jenis-jenis Layanan di Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau

Jenis layanan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau yaitu sebagai berikut:

1) Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan di mana pengguna jasa

perpustakaan akan menerima layanan dari pengelolah

perpustakaan: mengadakan pendaftaran anggota baru,

peminjaman, pengembalian pemungutan uang denda,

pembuatan statistik serta hubungan dengan masyarakat.

Page 61: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

47

Adapun tugas-tugas bagian sirkulasi di Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Lubuklinggau yaitu:

a. Mengawasi pintu masuk dan keluar

b. Melayani proses pendaftaran pengunjung yang akan

mendaftar menjadi anggota perpustakaan dengan syarat:

fotocopy KTP, foto 2 x 3 sebanyak tiga lembar dan uang

pendaftaran untuk tingkat anak SD Rp.10.000, Tingkat

SMP Rp.15.000, tingkat SMA Rp.20.000, dan tingkat

dewasa umum Rp.25.000.

c. Melayani peminjaman, pengembalian dan melayani

perpanjangan bahan pustaka

2) Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan salah satu layanan

perpustakaan, dalam layanan ini kebanyakan petugas

menerima pertanyaan-pertanyaan dari pengguna jasa

perpustakaan. Layanan referensi merupakan jalan antara buku

dengan pemustaka. Layanan ini diterapkan di perpustakaan

oleh penulis agar setiap pengunjung yang membutuhkan

informasi dan petunjuk mengenai buku referensi dapat terjawab

secara cepat dan tepat. Adapun koleksi referensi seperti:

Ensiklopedia, Kamus, Buku Tahunan/almanak, Buku Petunjuk,

Buku Pegangan/buku Pedoman, Bibliografi, Indeks, Abstrak,

Peta, Penerbitan Pemerintah, Skripsi, Majalah, Tabloid, Koran,

Sumber Bioografi dan sumber-sumber ilmu lainnya.

3) Layanan Koleksi

Layanan koleksi merupakan salah satu layanan di

Perpustakaan yang biasanya berisi bahan pustaka yang

langsung di cari oleh pemustaka sesuai dengan kebutuhannya.

Layanan ini menyediakan berbagai bahan pustaka, baik untuk

anak sekolah maupun umum lainnya.

Page 62: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

48

4) Layanan Silang

Layanan silang adalah layanan perpustakaan yang ada

di lokasi perpustakaan masyarakat/desa/sekolah/SKPD dengan

menggunakan koleksi milik dinas daerah. Dinas perpustakaan

daerah memberikan fasilitas koleksi sesuai kebutuhan atau

permintaan yang diberikan secara gratis dan rutin.

5) Layanan Internet

Layanan internet adalah layanan yang diberikan kepada

pemustaka untuk melakukan mengakses internet secara gratis

dengan syarat terdaftar sebagai anggota perpustakaan aktif.

Layanan otomasi perpustakaan adalah pelayanan yang

diberikan kepada pengguna jasa perpustakaan bagaimana

memanfaatkan komputer untuk menelusuri koleksi bahan

pustaka, pengalih kesediaan bahan pustaka serta pelayanan

internet.

6) Layanan Boarband Learning Center (BLC)

BLC adalah kegiatan pembelajaran tentang internet,

terutama untuk anak-anak yang duduk dibangku sekolah,dan

juga agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk

kehidupan sehari-hari dengan cepat, terjangkau dan tepat. BLC

merupakan sarana tempat belajar lewat Boardband untuk

berbagai aplikasi jaringan. Di samping itu, layanan ini juga

memanfaatkan sistem informasi web berbasis layanan

multimedia yang menampilkan content lokal untuk menambah

daya tarik bagi pelanggan speedy.

7) Layanan Edukasi Anak

Layanan Edukasi Anak TK dan PAUD adalah

kegiatan memberikan petunjuk dan bantuan kepada anak-anak

tentang cara-cara membaca yang baik, secara cepat dan benar

dengan menggunakan koleksi dan peralatan perpustakaan.

Layanan ini memberikan bantuan pendidikan, pengetahuan dan

Page 63: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

49

pembinaan kepada anak-anak untuk bermain sambil belajar

yang sifatnya mendidik dengan ruangan yang dihiasi dengan

susunan angka-angka.41

9. Kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Lubuklinggau memiliki

program-program untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota

Lubuklinggau. Program tersebut menghadirkan pembinaan kepada

masyarakat terutama anak-anak dalam bentuk mobil pintar dan mobil

perpustakaan keliling yang dilakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang

ada di Kota Lubuklinggau. Tak hanya mobil pintar dan mobil perpustakaan

keliling saja, perpustakaan ini juga mengadakan lomba bercerita tingkat

Provinsi Sumatera Selatan dan lomba bercerita tingkat Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dari kegiatan ini Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau juga sering mendapat kunjungan Edukasi

Sekolah dari berbagai sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan

mengadakan Pelatihan Komputer Internet dari siswa-siswi SMA yang ada di

Kota Lubuklinggau.

Selain dari program tersebut selama pandemi Covid-19 perpustakaan

Kota Lubuklinggau aktif dalam mengikuti webinar kearsipan, webinar

Forum Perpustakaan Umum Indonesia, mendapat kunjungan dari berbagai

instansi dan lembaga. Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau juga melaksanakan kegiatan Pembinaan Pengelolaan

Kearsipan berbasis Teknologi Informasi dengan menghadirkan dua orang

Narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan meliputi

seluruh Organisasi Perangkat Daerah dalam Pemerintahan Kota

Lubuklinggau. Baru-baru ini telah diresmikan Pojok Baca Digital

(POCADI) di area Kodim 0406 Kota Lubuklinggau.

41 Dokumen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Page 64: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

50

B. Hasil dan Pembahasan

1. Kemampuan Akses Informasi Pustakawan Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Kebutuhan informasi pada setiap orang berbeda-beda. Adanya

kebutuhan informasi setiap orang tentunya disebabkan oleh beberapa

faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah

pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang diamati,

kebiasaan dan lingkungan pekerjaan. Dan dapat diketahui bahwa

setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda berdasarkan

kebutuhan informasi individu, peran sosial dan lingkungannya.

a. Mendefenisikan Informasi

1) Mengetahui Makna Informasi

“menurut saya informasi itu data atau fakta yang telah

diolah sehingga menghasilkan sesuatu mengenai suatu

hal atau fakta kejadian, yang mana informasi ini

bermanfaat untuk diri sendiri atau bermanfaat bagi orang

lain. Informasi itu sangat penting bagi setiap individu dan

informasi juga ada yang bersifat positif dan negatif”42

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“menurut saya informasi adalah pesan atau kabar yang

sedang terjadi yang dimuat di media massa, alat

elektronik atau yang kita dapatkan langsung.”43

“menurut saya informasi itu adalah segala sesuatu yang

bemanfaat bagi seseorang.”44

“menurut saya informasi adalah kumpulan berita yang

berisikan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat

baik pengetahuan yang baru ataupun pengetahuan yang

lama kita ketahui”45

42 Wawancara bersama SM pada tanggal 3 Maret 2020 43 Wawancara bersama HF pada tanggal 3 Maret 2020 44 Wawancara bersama YA pada tanggal 3 Maret 2020 45 Wawancara bersama HR pata tanggal 3 Maret 2020

Page 65: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

51

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informasi di atas

dapat dianalisis bahwa kemampuan pustawakan dalam memahami

makna informasi tersebut dapat dikatakan baik, dengan hasil

analisis memaknai informasi adalah sebagai kumpulan data atau

fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga

menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi

penerimanya.

2) Mengetahui Cara Menemukan dan Mengenali Informasi

”dalam menemukan dan mengenali informasi biasanya

kami sering mendapatkan dari berbagai media cetak seperti

buku dan koran, media sosial seperti facebook dan

instagram, dari televisi, bahkan kami pun membaca dari

internet seperti google atau pun youtube”.46

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“sama seperti Bu Sri, saya pun begitu sering menemukan

informasi di berbagai media apalagi sekarang serba

canggih ya apapun bisa diakses di internet mulai dari e-

book, e-jurnal, bahkan terbitan berseri pun sudah banyak

di visualkan. Menentukan kebutuhan informasi tiap

individu kan juga berbeda ya terkadang saya juga bertukar

pikiran untuk bisa mendapatkan informasi yang saya

butuhkan.”.47

“dalam menemukan informasi terkadang saya juga tidak

sepenuhnya paham dalam melakukan pencarian saya pun

sering meminta tolong kepada rekan-rekan ketika saya

membutuhkan.”.48

“untuk menemukan berbagai informasi biasanya saya

menentukan untuk apa informasi ini saya cari, dibutukan

kapan, atau hanya sebagai bahan bacaan saja. Menemukan

informasi juga bisa melalui diskusi, menggunakan alat

teknologi canggih seperti sekarang ini seperti searching di

google dan media sosial lainnya”.49

46 Wawancara bersama SM pada tanggal 3 Maret 2020 47 Wawancara bersama HF pada tanggal 3 Maret 2020 48 Wawancara bersama YA pada tanggal 3 Maret 2020 49 Wawancara bersama HR pada tanggal 3Maret 2020

Page 66: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

52

Jadi berdasarkan informasi dari beberapa informan yang

diwawancara mereka memiliki kemampuan pemahaman yang

sama dalam menemukandan mencari informasi dapat dikatakan

baik, dengan hasil analisis biasanya bertukar pikiran atau

berdiskusi. Dalam kebutuhan informasi pun informan hanya

sesuai dengan peran mereka sebagai seorang pustakawan. Dan

dalam menemukan sumber-sumber informasi mereka mengakses

ke berbagai sumber media elektronik, media sosial, media internet

ataupun media cetak.

3) Melakukan Pencarian Informasi

“kalau saya melakukan pencarian bisanya dari media cetak

koran dan internet, baik dari google, media elektronik

seperti televisi.”50

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“dengan cara pencarian melalui alat elektronik ya seperti

HP, dengan memanfaatkan google maka saya akan

memasukan keyword yang berhubungan dengan informasi

yang akan saya cari dan bisa juga bertanya kepada rekan

kerja juga.”51

“kalau saya melakukan pencarian informasi jika melalui

HP akses internet di google dan youtube maka daya akan

mengetik informasi yang saya cari di papan pencarian.”52

“kalau saya biasanya mencari dengan bahan bacaan seperti

buku atau koran yang mana ketika saya mencari informasi.

Bahkan saya juga menelusuri internet untuk melakukan

pencarian informasi.”53

Berdasarkan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

kemampuan Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Lubuklinggau dalam melakukan pencarian informasi dapat

50 Wawancara bersama SM pada tanggal 5 Maret 2020 51 Wawancara bersama HF pada tanggal 5 Maret 2020 52 Wawancara bersama YA pada tanggal 5 Maret 2020 53 Wawancara bersama HR pada tanggal 5 Maret 2020

Page 67: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

53

dikatakan baik, dengan analisis ada yang mencari informasi

langsung ke raknya, bertanya kepada rekan kerja, serta melakukan

pencarian di media internet dengan memasukkan kata kunci

mengenai informasi yang akan dicari.

b. Penelusuran Informasi

1) Mengembangkan Strategi Pencarian Informasi

“menurut saya biasanya untuk mengembangkan strategi

pencarian informasi tersebut dengan cara perbanyak

berdiskusi kepada rekan-rekan atau dengan sesama

pustakawan di luar perpustakaan kita. Bisa juga dengan

strategi kita dalam mencari informasi lewat bahan pustaka

ataupun internet.”54

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya bertanya kepada rekan kerja dulu namun jika

belum puas dengan jawabannya baru saya cari di

internet.”55

“menurut saya dengan tidak mendapatkan dari satu media

informasi saja tetapi harus mendapatkan dari media lain

seperti televisi pada umumnya, namun harus kita lihat juga

media cetak seperti koran, media internet juga jurnal dan

artikel.”56

”menurut saya karna lebih sering menggunakan internet

strategi saya dengan cara mengganti kata kunci nya saja

untuk informasi yang di cari sampai akhirnya informasi

yang kita cari ketemu.”57

Berdasarkan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam mengembangkan strategi pencarian

informasi dapat dikatakan baik, dengan analisis dapat dilakukan

dengan cara menggunakan media informasi langsung ke orang

54 Wawancara bersama SM pada tanggal 9 Maret 2020 55 Wawancara bersama HF pada tanggal 9 Maret 2020 56 Wawancara bersama YA pada tanggal 9 Maret 2020 57 Wawancara bersama HR pada tanggal 9 Maret 2020

Page 68: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

54

lain jika kurang puas dengan jawabannya maka bertanya kepada

rekan kerja yang ahli di bidangnya, untuk pencarian lewat internet

yaitu dengan cara mengubah kata kunci pencarian sampai

akhirnya informasi itu sesuai dengan kebutuhan kita.”58

2) Mengakses Sumber Informasi yang Terpilih

“menurut saya mengakses sumber informasi yang terpilih

itu dengan melihat link atau website yang saya kunjungi

karna dalam mengakses sumber terpilih ini aksesnya harus

terpercaya kebenaran informasi di dalamnya. Bisa juga

dengan menghubungi rekan kerja yang ahli dalam bidang

nya. Informasi juga banyak kita dapatkan dari internet

melalui HP atau PC untuk mencari informasi.”59

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“mengakses sumber informasi terpilih menurut saya bisa

langsung melalui media tercetak langsung ke rak atau

media non cetak seperti media elektronik digital

lainnya.”60

“ kalau saya menggunakan google ya untuk mengakses

nya atau bisa juga bertanya kepada rekan kerja tentang

informasi tersebut.”61

“kalau saya mengguanakan internet yaitu dengan google

selanjutnya bisa saya temukan sumber informasi lainnya

seprti jurnal, wikipedia, kamus dan lain-lain.”62

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis

bahwa kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengakses sumber-sumber

informasi dapat dikatakan baik, dengan hasil analisis biasanya

pustakawan dengan menuju ke rak buku langsung atau media

59 Wawancara bersama SM pada tanggal 13 Maret 2020 60 Wawancara bersama HF pada tanggal 13 Maret 2020 61 Wawancara bersama YA pada tanggal 13 Maret 2020 62 Wawancara bersama HR pada tanggal 13 Maret 2020

Page 69: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

55

cetak lainnya, bertanya kepada rekan kerja yang ahli dibidangnya

dan memanfaatkan alat elektronik lainnya seperti HP atau PC

untuk penggunaan media internet seperti mengunjungi link atau

website bahkan jurnal sebagai sumber informasi.

3) Memilih dan Menggunakan Informasi yang dibutuhkan

“dalam memilih dan menemukan informasi yang

dibutuhkan biasanya kita mengadakan diskusi internal

antar pustakawan dan anggota yang lainnya yang dapat

membantu memlih dan menggunakan informasi. Kalau

saya sendiri biasanya memilih dan mengguanakn sumber

yang jelas seperti buku, yang satu keahlian dengan saya

atau ahli di bidangnya seperti ahli dalam bidang literasi

dan menemukan informasi biasanya mengakses lewat

media internet seperti google, jurnal atau bahkan

artikel.”63

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya memilih sesuai dengan informasi yang saya

butuhkan, jika tidak terlalu perlu saya hanya sekedar tahu

saja.”64

“informasi di internet itu kan banyak ya, jadi kalo saya

memilih informasi ya seperti jurnal nanti saya akan pilih

sesuai dengan bidang saya atau informasi yang saya

butuhkan.”65

“kalau saya memilih informasi yang dibutuhkan ya dilihat

dulu dari sumbernya terpercaya atau tidak, seperti sumber

terpercaya dari buku, hasil karya ilmiah orang, jurnal dan

orang yang ahli.”66

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis

bahwa kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam memilih dan mencari

informasi yang dibutuhkan dapat dikatakan baik, dengan hasil

63 Wawancara bersama SM pada tanggal 14 Maret 2020 64 Wawancara bersama HF pada tanggal 14 Maret 2020 65 Wawancara bersama YA pada tanggal 14 Maret 2020 66 Wawancara bersama HR pada tanggal 14 Maret 2020

Page 70: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

56

analisis pustakawan biasanya memilih dari sumber-sumber

terpercaya seperti, orang yang ahli dalam bidangnya, pada buku-

buku yang sesuai dengan bidang atau informasi yang di cari dan

dibutuhkan seperti media internet jurnal, artikel.”

2. Kemampuan Evaluasi Pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau

Melakukan evaluasi terhadap informasi dan proses penelitian

yang dilakukan. Keterampilan dalam mengevaluasi tersebut akan

dapat menentukan sejauhmana data yang diperoleh memenuhi apa

yang menjadi tujuan dari suatu peneliatian yang dikerjakan. Pada saat

ini informasi telah tersebar banyak tanpa batas dengan kata lain

informasi tersebut bisa didapatkan dari mana saja. Terkadang

informasi juga banyak terdapat unsur positif dan negatif karena hal ini

lah para pencari informasi membutuhkan keterampilan dalam

menyaring dam memilih informasi

a. Penilaian Informasi

1) Menganalisis, Memeriksa dan Menyaring Informasi

“kalau dalam menganalisis informasi biasanya saya lihat

dulu pada sumber informasi yang akan kita pakai, seperti

buku misalnya. Sedangkan dalam memeriksa informasi itu

ya kita juga memeriksa pada sumber yang lain seperti,

informasi yang terdapat di internet, maka akan saya cek

lagi keberan informasinya benar atau tidak, kemudian

untuk menyaring informasi tersebut haruslah sesuai

dengan kebutuhan kita.”67

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“jika mendapatkan informasi yang kurang jelas, maka saya

akan menanyakan lebih dalam tentang informasi itu

menghindari berita hoax ya, sampai akhirnya informasi itu

masuk di akal fikiran saya atau tidak jika masuk akan saya

67 Wawancara bersama SM pada tanggal 16 Maret 2020

Page 71: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

57

terima namun jika tidak saya akan memeriksakannya di

internet atau media sosial lainnya.”68

“cara yang biasa saya lakukan yaitu dengan melihat

sumber-sumber terpercaya seperti buku atau jurnal.

Kemudian saya analisa dengan cara saya membaca bagian

pentingnya saja dan memeriksa lebih dalam jika

informasinya ada hubungannya dengan informasi yang

sedang saya cari.”69

“kalau saya melihat lagi dari sumbernya apabila kurang

puas terhadap informasi yang saya dapatkan maka saya

akan mencari tahu lagi di buku-buku lain serta cari di

internet.”70

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisa

bahwa kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Dinas

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam menganalisis, memeriksa

dan menyaring informasi dapat dikatakan baik, dengan hasil

analisis biasanya pustakawan melihat dahulu pada sumber yang

digunakan, setelah itu memeriksa kembali sumber yang lain akan

keberan informasi tersebut lalu menyaring informasi sesuai

dengan kebutuhan.

2) Kemampuan memilih dan Menggabungkan Informasi

“seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kami

melakukan diskusi internal bersama rekan yang ahli di

bidangnya kemudian informasi yang kami dapatkan akan

kami gabungkan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi

kami dalam memenuhi kegiatan-kegiatan perpustakaan

dan juga kami mencari dari buku, internet mana informasi

yang penting untuk keperluan perpustakaan.”71

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya menggabungkan informasi dari melalui

diskusi ya karna ga bisa kalau hanya diri sendiri harus bisa

68 Wawancara bersama HF pada tanggal 16 Maret 2020 69 Wawancara bersama YA pada tanggal 16 Maret 2020 70 Wawancara bersama HR pada tanggal 16 Maret 2020 71 Wawancara bersama SM pada tanggal 17 Maret 2020

Page 72: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

58

bekerjasama dengan rekan di kantor untuk bisa

mendapatkan ide sebuah informasi yang akan kita gunakan

dalam kegiatan di perpustakaan.”72

“kalau saya memilih informasi yang jelas sumbernya dan

dalam menggabungkan informasi biasanya ada diskusi

dengan rekan kerja yang nantinya akan kita aplikasikan di

kegiatan.”73

“biasanya saya dan teman-teman bidang melakukan

diskusi nanti kita akan mengambil informasi yang kita

sepakati.”74

Berdasarkan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam memilih dan menggabungkan informasi

dapat dikatakan baik, dengan hasil analisis pustakawan lebih

banyak melakukan diskusi bersama serta mengambil kesimpulan

akan informasi yang dibutuhkan bersadarkan kesepakatan

bersama. Tidak hanya diskusi mereka juga memilih informasi dari

sumber-sumber yang jelas dan mereka akan mendiskusikan

kembali informasi tersebut untuk mendapatkan sauatu

kesimpulan.

3) Kemampuan Mengevaluasi Keakuratan dan Hubungan

dari Informasi yang ditemukan

“jika ingin mengevaluasi keakuratan informasi seperti

pada diskusi internal, nantikan informasi ini akan

disampaikan kepada bidang-bidang yang ingin

menerapkan kegiatannyadan nanti di diskusi itu ada tanya

jawab termasuk keakuratan informasi dengan aspek yang

dilihat yaitu kepada siapa target yang akan kita berikan

informasi, contohnya kalau pada anak-anak haruslah

informasi yang dibutuhkan anak-anak. Untuk informasi

sumber-sumber yang lain berlaku hal yang sama juga kita

72 Wawancara bersama HF pada tanggal 17 Maret 2020 73 Wawancara bersama YA pada tanggal 17 Maret 2020 74 Wawancara bersama HR pada tanggal 17 Maret 2020

Page 73: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

59

akan mengecek informasi itu dan kepada siapa informasi

itu akan kita sampaikan atau gunakan.”75

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“melihat orang yang membutuhkan informasi, kalau saya

sendiri cara mengevaluasi informasi yaitu dengan cara

sesuai atau tidak informasi itu dengan kebutuhan saya?

Kalau sesuai berarti informasi itu akurat.”76

“kalau saya melihat dari informasinya sesuai atau tidak

dengan kebutuhan kita sendiri dan juga kita lihat informasi

itu ditujukan kepada siapa, kalau kepada anak-anak

haruslah informasi untuk anak-anak.”77

“kalau saya dilihat dulu dari sumbernya atau tidak, jika

sumbernya jelas pasti akurat apalagi sekarang makin

marak informasi hoak yang beredar luas.”78

Berdasarkan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam mengevaluasi kekauratan dan hungan dari

informasi dapat dikatakan baik, dengan hasil analisis pustakawan

lebih memilih informasi yang berasal dari sumber terpercaya dan

informasinya juga sesuai kebutuhan. Dalam mengevaluasi

keakuratan kegiatan ternyata pustakawan memilih informasi yang

terpercaya dan mengevaluasi kembali dalam bentuk diskusi

dengan semua anggota apakah informasi itu akurat orang yang

akan diberikan informasi tersebut.

b) Menyimpan dan Mengambil Informasi

1) Kemampuan Menentukan Informasi yang terbaik dan

berguna untuk digunakan

“kalau saya dengan mengecek kembali sumber

informasinya, kalau dari buku itu pastinya baik dan

75 Wawancara bersama SM pada tanggal 19 Maret 2020 76 Wawancara bersama HF pada tanggal 19 Maret 2020 77 Wawancara bersama YA pada tanggal 19 Maret 2020 78 Wawancara bersama HR pada tanggal 19 Maret 2020

Page 74: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

60

berguna, jika dari internet biasanya saya ambil dari jurnal

kara lebih jelas dibandingkan dari blog-blog yang belum

ada hasil dari penelitian.”79

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan dari

pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“ kalau menurut saya informasi baik dan paling berguna ya

buku, apalagi bukunya di tulis oleh pengarang yang ahli

dan terkenal.”80

“menurut saya informasi yang baik itu bisa dari

kesimpulan atau kesepatan dari sebuah diskusi, dari buku,

jurnal bahkan artikel yang terpercaya.”81

“menurut saya menentukan informasi yang baik dan paling

berguna itu dengan mengambik hasil dari kesepakatan

bersama, dari buku dan internet, juga pada jurnal dan e-

book. Kalau di internet sekarang banyak berita hoak jadi

lebih memilih sumber terpercaya saja.”82

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam menentukan informasi yang baik dan

berguna untuk digunakan dapat dikatakan baik, dengan hasil

analisis yaitu dari sumber terpercaya dan jelas, seperti buku,

jurnal, artikel, dan dari hasil diskusi bersama untuk mendapatkan

hasilnya.

3. Kemampuan Menggunakan Informasi Pustakawan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

Pustakawan perlu memberi pemahaman tentang cara

mengkomunikasikan sertan menggunakan informasi sehingga tidak

salah pemahaman dalam mengkomunikasikannya kembali oleh

pengguna atau pada diri sendiri dan juga memnghindari kekeliruan

dalam berkomunikasi.

79 Wawancara bersama SM pada tanggal 20 Maret 2020 80 Wawancara bersama HF pada tanggal 20 Maret 2020 81 Wawancara bersama YA pada tanggal 20 Maret 2020 82 Wawancara bersama HR pada tanggal 20 Maret 2020

Page 75: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

61

a) Menggunakan Informasi

1) Kemampuan Cara Mengkomunikasikan, Menyajikan dan

Menggunakan Informasi

“biasanya dalam mengkomunikasikan informasi itu secara

langsung seperti obrolan di dalam ruangan bersama rekan-

rekan kerja atau bisa dengan obrolan tak langsung

menggunakan whatsapp, dalam menyajikan informasinya

kita bentuk diskusi antar anggota dan itu akan kita

presentasikan oleh pustakawan pada bidang masing-

masing dan terakhir kita lihat dahulu informasi itu layak

atau tidak layak untuk diterapkan. Jika layak kan kita

terapkan di bidang yang bersangkutan.”83

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya mengkomunikasikannya dari mulut ke mulut,

dari telpon atau pun melalui via pesan baik sms/ chat dari

whatsaap, dan cara menggunakan informasi itu dengan

cara menerapkannya pada program kerja kami.”84

“kalau cara saya mengkomunikasikan informasi secara

langsung dan dari HP juga untuk menggunakan informasi

itu sendiri saya lihat dahulu informasinya layak atau tidak

untuk digunakan.”85

“kalau saya dalam mengkomunikasikan informasi secara

langsung, seperti ngobrol langsung sama teman-teman dan

menggunkan informasi akan kita terapkan di program

kerja pada masa jabatan yang sekarang.”86

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis

bahwa kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam mengaplikasikan informasi

dapat dikatakan baik, dengan analisis yaitu dengan cara

menerapkannya langsung pada bidang yang bersangkutan, namun

sebelum diterapkan pada bidang masing-masing informasi

83 Wawancara bersama SM pada tanggal 23 Maret 2020 84 Wawancara bersama HF pada tanggal 23 Maret 2020 85 Wawancara bersama YA pada tanggal 23 Maret 2020 86 Wawancara bersama HR pada tanggal 23 Maret 2020

Page 76: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

62

tersebut harus sudah didiskusikan dan hasil dari kesepakatan

bersama.

2) Mengaplikasikan Informasi yang ditemukan

“dalam mengaplikasikan informasi biasanya kami

langsung menerapkannya dalam bidang masing-masing,

dan juga tentunya sebelum itu informasi sudah

didiskusikan dan hasil dari kesepakatan bersama.”87

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan

dari pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya mengaplikasikan informasi langsung

diterapkan di bidang saya.”88

“kalau saya mengaplikasikan informasi itu harus lah

terlebih daluhu kita pilih dan kita diskusikan lagi untuk

menentukan hasil akhirnya, kalau sudah dapat menentukan

hasil informasi apa yang akan kita gunakan hasil akhir tadi

akan kita sampaikan, maka langsung kita terapkan di

program kerja kita.”89

“kalau saya mengaplikasikan informasi langsung

dimasukkan pada program kerja dan akan kita aplikasikan

langsung di lapangan.”90

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dianalisis

bahwa kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau dalam m engaplikasikan informasi

dapat dikatakan baik, dengan hasil analisis yaitu dengan cara

menerapkan secara langsung pada bidang masing-masing, namun

sebelum menerapkan informasi tersebut informasi haruslah sudah

didiskusikan kembali untuk hasil dari kesepakatan bersama.

87 Wawancara bersama SM pada tanggal 26 Maret 2020 88 Wawancara bersama HF pada tanggal 26 Maret 2020 89 Wawancara bersama YA pada tanggal 26 Maret 2020 90 Wawancara bersama HR pada tanggal 26 Maret 2020

Page 77: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

63

b) Mengkomunikasikan dan Menggunakan Informasi

1) Kemampuan Mengkomunikasikan dengan Pengetahuan

Intelektual

“kalau menurut saya ya harus berdasarkan pada

tempatnya. Contohnya ketika kita lagi diskusi dengan

rekan-rekan kerja di kantor haruslah dengan pengetahuan

intelektual yang saya miliki, dan ini berbeda ketika saya

menerapkan program kerja yang mana target informasinya

adalah anak-anak atau pun masyarakat umum lainnya.

Dengan kata lain penyampaian yang saya sampaikan itu

dengan cara yang lebih sederhana.”91

Ungkapan SM pun tidak jauh berbeda dengan ungkapan dari

pustakawan lainnya, berikut wawancaranya:

“kalau saya menyampaikan informasi itu dilihat pada

tempatnya ya, kalau seperti anak-anak haruslah bahasa

yang mudah dan sederhana mudah dipahami oleh mereka,

atau bisa pakai bahasa daerahnya agar mereka lebih

mengerti apa yang akan kita komunikasikan.”92

“menurut saya dengan cara yang mudah dimengerti.”93

“kalau saya ya lihat dari situasi, kalau menyampaikan

informasi kepada rekan kerja atau orang dewasa dan

lainnya tentu beda berbicara kepada anak-anak.”94

Berdasarkan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam mengkomunikasikan informasi dengan

pengetahuan intelektual yang dimiliki dapat dikatakan baik,

dengan hasil analisis yaitu berdasarkan dengan melihat kepada

siapa informasi itu disampaikan, jika informasi disampaikan

kepada anak-anak maka informasi disampaikan menggunakan

bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh mereka.

91 Wawancara bersama SM pada tanggal 28 Maret 2020 92 Wawancara bersama HF pada tanggal 28 Maret 2020 93 Wawancara bersama YA pada tanggal 28 Maret 2020 94 Wawancara bersama HR pada tanggal 28 Maret 2020

Page 78: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

64

Page 79: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perolehan analisis data dari hasil penelitian, dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Kemampuan pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam mengakses informasi berdasarkan IFLA dikatakan

Expert (ahli), karena dilihat dari kemampuan pustakawan dalam

mendefisikan apa itu informasi dan melakukan penelusuran informasi

melalui berbagai sumber, seperti orang yang paham atau ahli di bidangnya,

dari media cetak seperti: buku dan koran, karya ilmiah orang serta media

elektronik seperti televisi dan HP, begitu juga dengan sumber non tercetak

seperti jurnal dan artikel yang terpercaya.

2. Kemampuan pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam mengevaluasi informasi berdasarkan IFLA dikatakan

Expert (ahli), karena dilihat dari kemampuan pustakawan dalam penilaian

informasi baik menganalisis, memeriksa dan menyaring informasi dan

menyimpan serta mengambil informasi yang diperoleh melalui sumber-

sumber informasi yang jelas,seperti buku, media internet yang mana juga

mereka lebih memilih jurnal daripada blog-blog yang belum jelas

kebenarannya yang tersedia di internet. Tidak hanya melihat pada

sumbernya ternyata pustakawan tersebut mengadakan diskusi guna untuk

mengevaluasi kegiatan yang akan mereka terapkan untuk dijalankan.

3. Kemampuan pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Lubuklinggau dalam menggunakan informasi berdasarkan IFLA bisa

dikatakan Expert (ahli), dilihat dari kemampuan pustakawan dalam

menggunakan informasi dan mengkomunikasikannya secara langsung

berupa diskusi, menyampaikan langsung lewat pesan atau chat melalui

whatsapp. Dalam menyampaikan informasi pustakawan lebih

Page 80: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

65

memperhatikan kepada siapa informasi itu akan disampaikan, seperti pada

anak-anak penyampaian informasinya lebih sederhana dan mudah

dimengerti.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti sampaikan

untuk pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

adalah sebagai berikut:

1. Dalam mengakses informasi sangat disarankan agar pustakawan tetap

mempertahankan cara mereka mengakses informasi dengan

menggunakan media yang ada, namun disini penulis menyarankan

agar menambah media pencarian dengan memanfaatkan media yang

lainnya.

2. Dalam mengevaluasi informasi sangat disarankan agar pustakawan

lebih teliti lagi dalam pengambilan informasi melalui media internet,

karena banyak nya informasi yang mengandung unsur hoak dan sara

maka dari itu penulis menyarankan pustakawan harus mengambil dari

sumber-sumber yang jelas dan terpercaya.

3. Dalam mengkomunikasikan informasi sangat disarankan agar

pustakawan selalu mempertahankan cara mereka

mengkomunikasikannya dengan melihat kepada siapa informasi itu

disampaikan agar tidak terjadi kesalahan persepsi.

Page 81: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

DAFTAR PUSTAKA

ACRL (Association of Collage & Research Libraries). Information Literacy

Competency Standards for High Education. 2000.

.http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/standards/standardsguidelines.cfc.

(diakses pada 18 April 2020, pukul 19.23)

Admiko Suharto. (2004). Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka Dalam

Mengakses Informasi: Studi Kasus di Direktorat Perpustakaan Universitas

Islam Indonesia.UNILib : JurnalPerpustakaan. Vol. 5. No. 1.

ALA Definition of Information Literacy. (2016).

http://www.ala.org/acrl/standards/ilframework (diakses pada 16 Februaru,

pukul 16.05).

Apriadi Tamburaka. (2013). Literasi Media: cerdas bermedia khalayak media

masa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

CILIP Definition of Information Literacy. (2018). https://infolit.org.uk/new-il-

definition/ diakses pada 16 Februari 2020, pukul 15.34.

Dinda Ayu. S, dkk. (2017). Implementasi Literasi Informasi Dalam Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan. JurnalIlmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan.

Vol.19. No.

Franindya. (2018). Pola Literasi Informasi dan Media Sebagai Penelusur

Informasi. Iqra’: JurnalPerpustakaan dan Informasi. Vol.12. No. 02.

Jesus Lau. (2006). “Guedilines on Information Literacy for Lifelong Learning”.

Maxsico.

Lebih Lanjut Tentang Literasi Informasi. https://www.isipii.org/kolom-

pakar/lebih-lanjut-tentang-literasi-informasi diakses pada 20 Agustus 2020,

pukul 11.40

Lexi J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Listika Fadhilatu R.N. Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu

Perpustakaan (S1) Fakultas Sastra Univeristas Sumatra Utara.

Page 82: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2015 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka

Kreditnya. (2015). Jakarta: Perpustakaan Nasional

Putera Mustika. (2017). Profesionalisme Pustakawan. Pustakawan Program

Pascasarjana Fakultas Hukum UII: Buletin Perpustakaan No. 57.

http://journal.uii.ac.id/BuletinPerpustakaan/article/download/9097/7585#:~:t

ext=Ciriciri%20profesionalisme%20seorang%20pustakawan,%2C%20(4)%

20memiliki%20kemampuan%20untuk diakses pada 26 oktober 2020 pukul

10.20

Putri Nur Astiwi. (2011). Peningkatan Kemampuan Informastion Literate sebagai

Basis PengembanganMenyeluruh Perpustakaan Masa Depan dalam

Globalisasi Informasi: KebutuhanInformasi dalam Menentukan Arah

Pengembangan. Visi Pustaka: Majalah. Vol.13. No.3.

R.N. Mishra, dkk. (2010). Relevance of Information Literacy in Digital

Environment. CIS Jurnal: Journal of Emerging Trends in Computing and

Information Sciences. Vol.1. No. 01.

Rhoni Rodin. (2018) Kinerja Pustakawan Perguruan Tinggi Islam di Provinsi

Bengkulu. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. Vol. 6. No. 2.

Silvana Tine, dkk. (2017). Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi di

Kalangan SiswaMenengah Pertama. Vol. 1. No. 1. Journal of Library and

Information Science.

Simarmata J. (2020). Pendidikan Era Revolusi 4.0: Tuntutan, kompetensi &

tantangan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

----- 2016. Metode Penelitian Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulistyo Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penulisan: Suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Sukaesih, dkk. (2013). Literasi Informasi Pustakawan: Studi kasus di Universitas

Padjajaran. JurnalKajian Informasi dan Perpustakaan. Vol.1. no. 1.

Page 83: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Taslimah Yusuf. (1996). Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. (2018). Pedoman Penulisan Proposal dan

Skripsi. FakultasAdab dan Humaniora UIN STS Jambi. Jambi: UIN STS

Jambi.

Tri Septiyantono. (2014). Konsep Dasar Literasi Informasi. Jakarta: Universitas

Terbuka

Umi Proboyekti. (2015). Program Literasi Informasi Perguruan Tinggi.

Dipresentasikan pada WorkshopPengembangan Program Literasi Informasi

bagi Mahasiswa Perpustakaan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. diakses

tanggal 26 April 2019. Pukul 15.10.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

(2015). Jakarta: Perpustakaan Nasional

http://www.bpkp.go.id/public/upload/uu/2/36/43-07.pdf diakses pada 15

Mei 2020, pukul 13.16

Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka

Kreditnya. (2015). Jakarta: Perpustakaan Nasional

https://www.perpusnas.go.id/lawdetail.php?lang=id&id=170921121925Mm

JAa0Tqk3 diakses pada 17 Mei 2020, pukul 19.09.

Yudistira. (2017). Literasi Informasi Pustakawan di Perpustakaan Fakultas

Teknik UGM MenggunakanPengembangan Model The Big6. Berkala Ilmu

Perpustakaan dan Informasi. Vol. 13. No.1.

Page 84: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 85: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Jln. Lintas Jambi-Muara Bulian KM 16 Simpang Sungai Duren Kab.

Muara Jambi (36363). Telp/Fax: (0741) 583183- 584118. Website:

www.fahuinjambi.ac.id

Lampiran I

Nama : Tria Nikmah Apriana

NIM : IPT.160927

Fakultas/ Prodi : Adab dan Humaniora/ Ilmu Perpustakaan

Semester : IX (Sembilan)

Judul : “LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA

LUBUKLINGGAU”.

A. Observasi

Mengamati secara langsung aktifitas pustakawan di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Lubuklinggau.

B. Wawancara

No. Komponen Sub Komponen Indikator

1. Akses Mendefinisikan informasi,

menegenali/menemukan

informasi dan melakukan

pencarian informasi

a. Menurut anda apa itu

infromasi?

b. Bagaimana cara anda

menemukan atau

mengenali informasi?

c. Bagaimana cara anda

melakukan pencarian

informasi?

Page 86: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Penelusuran informasi atau

menemukan dan evaluasi

kualitas informasi

a. Bagaimana cara anda

mengembangkan strategi

pencarian informasi?

b. Bagaimana cara anda

mengakses sumber-

sumber informasi yang

terpilih?

c. Bagaimana cara anda

memilih dan

menggunakan informasi

yang dibutuhkan?

2. Evaluasi Penilaian informasi a. Bagaimana cara anda

menganalisis, memeriksa,

dan menyaring

informasi?

b. Bagaimana cara anda

memilih dan

menggabungkan

informasi?

c. Bagaimana cara anda

mengevaluasi keakuratan

dan hubungan dari

informasi yang

ditemukan?

Menyimpan dan

mengambil informasi

b. Bagaimana cara anda

menentukan informasi

yang terbaik dan berguna

untuk digunakan?

3. Penggunaan Penggunaan informasi atau

penggunaan informasi

a. Apakah anda menemukan

cara untuk

Page 87: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

C. Dokumentasi

1. Profil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

2. Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

3. Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

4. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

KotaLubuklinggau

5. Jenis-Jenis layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau

secara efektif dan etis mengkomunikasikan,

menyajikan dan

menggunakan informasi?

b. Bagaimana cara anda

Mengaplikasikan

informasi yang

ditemukan?

mengkomukasikan dan

menggunakan informasi

a. Apakah anda

mengkomunikasikan

informasi pembelajaran

dengan pengetahuan

intelektual yang dimiliki?

Page 88: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Lampiran

DAFTAR NAMA INFORMAN

No. Nama Jabatan

1. Sri Mulyati, A.Md Pengatur TK/II d

2. Henka Febrian, A.Md Pengatur TK/II d

3. Herlina, A.Md Pengatur TK/II d

4. Yetti Apriani, A.Md Pengatur TK/II d

Page 89: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

LAMPIRAN

( wawancara bersama Ibu Sri Mulayi bidang pengembangan perpustakaan)

(wawancara bersama Bpk. Henka Febrian bidang pengolahan dan layanan

Page 90: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 91: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 92: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 93: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 94: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 95: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

Ruang Sirkulasi

Ruang Baca

Page 96: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 97: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 98: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tria Nikmah Apriana

NIM : IPT.160927

Tempat Tanggal Lahir : Lubuklinggau, 01 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Nangka Lintas RT. 02 No. 006 Kel. Megang,

Kec. Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau,

Provinsi Sumatra Selatan.

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nomor Handphone : 0821 7979 8863

Email : [email protected]

Pendidikan :

1. SD Negeri 36 Kota Lubuklinggau 2003-2009

2. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Lubuklinggau 2010-2012

3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Model Lubuklinggau 2013-2015

4. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (Ilmu

Perpustakaan) 2016-2021

Page 99: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 100: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …
Page 101: LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN …