LITERASI DAN · dalam bentuk budaya tulis menulis hampir tersebar di seluruh wilayah Nusantara....
Transcript of LITERASI DAN · dalam bentuk budaya tulis menulis hampir tersebar di seluruh wilayah Nusantara....
Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018
EDITOR : Dr. Hendratno, M. Hum.
LITERASI DAN
KEBHINNEKAAN
Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa
2018
E D I T O R : Dr. Hendratno, M. Hum.
LITERASI DAN KEBHINNEKAANSebagai bangsa besar dengan karya-karya literasi yang adiluhung,
sudah sepantasnya bangsa Indonesia mampu memanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan kebangsaan yang lebih besar lagi yaitu memajukan bangsa dalam berbagai matra kehidupan. Karya literasi sedapat-dapatnya mampu dijadikan sebagai media untuk mempersatu bangsa, karena keanekaragaman karya yang ditemukan pasti memiliki perbedaan-perbedaan yang mungkin saja fundamental. Justru dengan perbedaan itu seharusnya menyadarkan bangsa Indonesia tentang arti pentingnya kesatuan dan persatuan.
Bangsa ini memang tidak henti-hentinya membangun peradaban dalam masa yang beragam. Pembangunan peradaban tidak terbatas pada pembangunan infrastruktur fi sik semata. Pembangunan manusia seutuhnya justru harus diprioritaskan agar bangsa ini menjadi bangsa yang semakin manusiawi, mengedepankan kepentingan yang jauh lebih luas dibandingkan kepentingan kelompoknya. Melalui budaya literasi diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan kokoh dalam rangka menghadapi era keterbukaan dan globalisasi.
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN
EDITOR : Dr. Hendratno, M. Hum.
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018
ii
PenulisDjoko Saryono, [Et. al]
EditorDr. Hendratno, M. Hum.
Pemeriksa AksaraDyan Eka PamungkasFajar Nur YasinVivi Yulia Nur Laili
Desain sampul dan Tata letakAlek Subairi
Penerbit:DELIMARedaksi: Bluru Permai DB/13Sidoarjo, Jawa Timur.Email: [email protected]
ISBN:978-602-53505-7-3ukuran 15.5 x 24.5 cmjumlah halm. xxii + 1306Cetakan pertama, Januari 2019
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN
iii
LITERASI DAN KETANGGUHAN BANGSA
Hendratno
Bangsa Indonesia dengan kemajemukan yang multidimensional telah sejak lama membuktikan diri sebagai bangsa yang tangguh. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia masa silam menyadarkan kepada kita tentang arti pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menjadikan bangsa besar yang disegani oleh bangsa lain di muka bumi. Bukti-bukti kebesaran bangsa Indonesia tidak hanya dalam wujud cerita fiksi yang berkembang di masyarakat, lebih dari itu peninggalan bersejarah dalam bentuk situs-situs purbakala, benda-benda kuno, naskah-naskah tulisan tangan yang ditulis di media daun tal, kulit, kertas, perkamen-perkamen lainnya adalah bukti bahwa bangsa Indonesia telah lama memiliki karya monumental. Selain itu keragaman karya tulis mulai dari mantra-mantra, naskah keagamaan, naskah kuno tentang obat-obatan, nujum/ramalan, perdukunan, ajaran keprajaan, dan sebagainya didokumentasikan dalam bentuk tulisan tangan dari berbagai aksara, misalnya Jawa, Sunda, Bali, Batak, Arab Melayu, Bugis, Mandar, dan sebagainya.
Kebesaran bangsa Indonesia tidak hanya berpusat pada satu tempat, satu pulau, atau satu kota semata. Kebesaran bangsa Indonesia terutama dalam bentuk budaya tulis menulis hampir tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Naskah-naskah kuno tulisan tangan dapat ditemukan mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Tradisi tulis yang sudah berabad-abad dijalani menunjukkan bahwa kesadaran terhadap arti pentingnya literasi sudah melekat kuat dalam diri bangsa Indonesia. Seluruh sisi kehidupan spiritual dan material direkam dalam berbagai bentuk tulisan dan berbagai jenis bahan dasar.
P e n g a n t a r
iv
Pada masa penjajahan masa lampau naskah-naskah tulisan tangan banyak dibawa ke luar negeri dan hingga saat ini masih tersimpan rapi di museum-museum negeri Belanda, Perancis, Inggris, dan Amerika. Setiap kita ingin mendapatkan copy dari naskah tersebut kita harus meminta kepada mereka, dan ini merupakan ironi. Tentu jika dilihat dari integritas sabagai bangsa pencipta karya tersebut merupakan hal yang menyakitkan. Namun, jika dikaji ulang, seandainya naskah-naskah tersebut tidak dibawa bangsa penjajah apakah naskah tersebut hingga kini bisa terselamatkan?
Kaum filolog modern yang menyelamatkan naskah kuno bangsa Indonesia adalah orang-orang yang memiliki dedikasi tinggi terhadap keberlangsungan naskah-naskah kuno sebagai bukti dan simbol peradaban bangsa Indonesia yang adiluhung. Mereka yang kebanyakan warga Belanda selain sebagai misionaris juga mempelajari budaya bangsa secara total. Penguasaan terhadap budaya dan seni terkadang melampau kompetensi bangsa Indonesia sendiri. Ketika mereka mempelajari bahasa Jawa misalnya, mereka begitu antusias dan serius, sehingga mereka benar-benar ahli di bidang bahasa Jawa. Demikian pula jika mereka mempelajari gamelan, seni tradisi, dan sebagainya. Totalitas dan kerja keras yang mereka tunjukkan seharusnya dapat dijadikan sebagai contoh untuk kebangkitan bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa besar dengan karya-karya literasi yang adiluhung, sudah sepantasnya bangsa Indonesia mampu memanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan kebangsaan yang lebih besar lagi yaitu memajukan bangsa dalam berbagai matra kehidupan. Karya literasi sedapat-dapatnya mampu dijadikan sebagai media untuk mempersatu bangsa, karena keanekaragaman karya yang ditemukan pasti memiliki perbedaan-perbedaan yang mungkin saja fundamental. Justru dengan perbedaan itu seharusnya menyadarkan bangsa Indonesia tentang arti pentingnya kesatuan dan persatuan.
Bangsa ini memang tidak henti-hentinya membangun peradaban dalam masa yang beragam. Pembangunan peradaban tidak terbatas pada pembangunan infrastruktur fisik semata. Pembangunan manusia seutuhnya justru harus diprioritaskan agar bangsa ini menjadi bangsa yang semakin manusiawi, mengedepankan kepentingan yang jauh lebih luas dibandingkan kepentingan kelompoknya. Melalui budaya literasi diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan kokoh dalam rangka menghadapi era keterbukaan dan globalisasi.
Surabaya, 2018
v
PENGANTAR ...............................................................................................iiiLITERASI DAN KETANGGUHAN BANGSAHendratno
GERAKAN LITERASI SEKOLAH ......................................................... 0001Djoko Saryono
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI PADA ERA DIGITAL UNTUK MENJAGA KEBHINEKAAN .............. 0010Setya Yuwana Sudikan, Nisa’ul Machfi roh
LITERASI NARATIF FIKSI BERORIENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ............ 0020Hendratno
IDENTIFIKASI LITERASI SPASIAL MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR ...................................................... 0031Neni Mariana, Budiyono, Wiryanto, Purwanto
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODEL INoSIT UNTUK MELATIHKAN LITERASI SAINS SISWA SMP ................... 0041Amiruddin Takda, Budi Jatmiko, dan Erman
MODEL PEMBELAJARAN SVRK (SELF-VIDEO RECORDING AND KINESTHETIC) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI BAHASA ANAK ................................................................... 0058Imam Suhaimi, Indana Mardatilla
DAFTAR ISI
vi
IMPLEMENTASI PETA DIGITAL BERBASIS HAND GESTURE TENTANG SITUS SEJARAH JAWA BARAT SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK ANAK SD ...................................................... 0070Ayung Candra Padmasari, Yona Wahyuningsih, R. Deti Rostika
PERAN GURU PUSTAKAWAN DI PENDIDIKAN DASAR DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI DIGITAL BERBASIS KARAKTER ....................................................... 0079Anita Tri Widiyawati
PENGUATAN STRATEGI RUMAH BACA KOMUNITAS DALAM MEWUJUDKAN GERAKAN LITERASI DI KOTA YOGYAKARTA ....................................................................... 0095Darto Wahidin, Nursolin
KAJIAN KETERBACAAN BUKU CERITA RAKYAT DIGITAL BERDASARKAN GRAFIK FRY ............. 0110Vivi Yulia Nur Laili
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BIG BOOK DENGAN MODEL DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ......... 0118Fajar Nur Yasin
MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI BERBASIS LITERASI VISUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR .............................................................. 0131Windi Ari Rahmawati
DESAIN LITERASI INFORMASI BERBASIS STEM UNTUK MENYIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0: KAJIAN LITERATUR ............................. 0142Aziza Syaila Amilyana
vii
KETERBACAAN CERITA RAKYAT UNTUK SEKOLAH DASAR TERBITAN BADAN BAHASA ................................................ 0154Imam Fajar
ANALISIS GAYA BAHASA CERITA SERI GENTENG ...................... 0162Isnafarinda Andriyani
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULISSISWA KELAS III SEKOLAH DASAR ................................................. 0170A. Indra Nihlah Annashih
DESAIN LITERASI DIGITAL MELALUI MEDIA GADGET PADA SISWA KELAS TINGGI DI SDN BULANG ............. 0184Erwin Wijayanto
IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL BERBANTUAN MEDIA NUSANTARA BERTUTUR DALAM OPTIMALISASI GERAKAN LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR ............................. 0193Pipit Hery Kurniawan Abdulloh
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIVEMENT DIVISION) DENGAN MENGGUNAKAN RPP LITERASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA KELAS VDI SDN JERUK I/469 SURABAYA...................................................... 0203Faisal Satria Wibawa
PENGGUNAAN MODEL BLENDED LEARNING PADA ERA DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR ................................................................... 0214Nuraida Indriyani
viii
PENGEMBANGAN MEDIA MENULIS BERBASIS LITERASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR .................. 0223Joko Suprianto
PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS 4 DI SDN LEMBUNG PASESER ............... 0232Dwi Puji Lestari
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI DI SDN PUTAT GEDE I/94 SURABAYA ........................................................................ 0242Danang Sugeng Riyadi
GERAKAN LITERASI SEKOLAH MELALUI BUKU CERITA RAKYAT UNTUK MENANAMKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER ......................................... 0255Lutfi Mushonif Elghufri
PERAN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARANDI SEKOLAH DASAR ........................................................................... 0267Najwa Syarofa
DESAIN BUDAYA LITERASI MELALUI KOMIK, BUKU HARIAN, DAN DONGENG DI SD KHADIJAH WONOREJO ............................ 0277Dina Rosita
MENUMBUHKAN LITERASI MATEMATISMELALUI DIGITAL AKSARA ANAK ................................................... 0287Aulia Susanti
PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DIGITAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA .......................................... 0293Tunggal Pambuko Nugroho
ix
PENGEMBANGAN MEDIA BUKU CERITA BERBASISCAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR ..................................... 0301Ainnun Qaidhar Junioviona
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN GELURAN III TAMAN SIDOARJO ............................ 0312Surya Hadi Saputra
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM LITERATUR BACAAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER SISWA YANG PANCASILAIS ............................................................. 0322Qori’atul A’yuni
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DAN GERAKAN LITERASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SISWA SD ............................................. 0330Ria Resti Fauziah
PENGGUNAAN KOMIK DIGITAL DALAM PENGGEMBANGAN LITERASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA .................................................................................. 0343Lilik Hamidah
GLS : SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN KETERAMPILAN BUDAYA MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS V DI SDN GIRIMOYO 2 MALANG ........................... 0356Nila Lailatul Khoiro
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO “SI BOLANG” TRANS 7 DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA PESERTA DIDIK KELAS III DI SDN JEPARA 1/90 SURABAYA .................................................... 0366Dessy Cahayaning Margi Utami
x
PENINGKATAN LITERASI VISUAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI APLIKASI INSTRUMEN PENILAIAN QUIZ BERBASIS DIGITAL ..................... 0377Yulis Yuliana
PENGGUNAAN MEDIA RUMAH KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SDN SUKOMANUNGGAL III/107 SURABAYA .... 0388Agung Priyambodo
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM BUSTANUL ULUM ............................................................ 0398Diyah Retno Wulansari
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KALIMAT DALAM AKSARA JAWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN LITERASI SISWA KELAS III SDN MANUKAN WETAN I NO. 114 .................................................. 0411Fatoni Heru Rohman
PENTINGNYA PEMETAAN PROGRAM GERAKAN LITERASI DIGITAL DI SEKOLAH DASAR ...................... 0420Hengki Dwi Julianto
GERAKAN LITERASI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR UNTUK MENJAGA KEBHINEKAAN ................................................................ 0432Miftaqul Rizqi Muliyono
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN BALANCED LITERACY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR..................................... 0445Yogga Agus Wahyudi
xi
PENGARUH MEDIA E-LEARNING BERBASIS LITERASI DIGITAL TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN BANCARAN 3 ..................... 0455Arif Rachmawan
PENILAIAN KETERBACAAN BUKU CERITA ELEKTRONIK “BUAH AJAIB” UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI GRAFIK FRY ........................................................................ 0467Puji Widi Rahayu
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUDAYA LITERASI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT MADURA DALAM MEMBENTUK SIKAP NASIONALISME SISWA SEKOLAH DASAR ................................................................................ 0480Siddik Romadhan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LITERASI 6M UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS IV SDN DUKUH MENANGGAL I/424 .................................. 0492Daniar Meiliana Rahayu
PENGARUH BUDAYA LITERASI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR ............ 0503Atik Artiningsih
PEMBANGUNAN KARAKTER SISWA DALAM LITERASI DIGITAL ................................................................. 0509Sriyono
PENGARUH METODE SQ3R DENGAN MULTIMEDIA BERBASIS LITERASI TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ....................... 0519Hardhika Wahyu Dewani
xii
SRATEGI BAKUSI (BACA, ANALISIS, KUMPULKAN, SIMPULKAN, INFORMASIKAN) DALAM MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SD NEGERI JAJARTUNGGAL III/452 SURABAYA ............................................... 0526Mukhammad Alfan Khakim
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KAPASARI I SURABAYA ...................................................................... 0539Mashuri
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN HP ANDROID BERBASIS LITERASI DIGITAL PADA SISWA KELAS V SDN ASEMROWO II/63 ............................. 0551Iis Lestari
ANALISIS TINGKAT KETERBACAAN DI ERA DIGITAL DALAM BUKU CERITA RAJA INDARA PITARA BERDASARKAN GRAFIK FRY ............................................................ 0563Khairunnisa
PENGARUH BUDAYA LITERASI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENJAGA KEBHINEKAAN DI ERA DIGITAL .................... 0575Masfufah Chiptoworohapsari
LITERASI MATEMATIKA SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PECAHAN ........................................ 0586Rince S. M Benu
ANALISIS TINGKAT KETERBACAAN BERDASARKAN GRAFIK FRY MELALUI E-BOOK CERITA RAKYAT UNTUK MENUNJANG LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR ........ 0594Fenny Tanalinal Khasna
xiii
LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN JERUKPURUT II ..................................................................... 0606Zaky Adhitya Ginanjas Sasmita
KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA DALAM BUKU BAHAN BACAAN LITERASI UNTUK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN APLIKASI KBBI EDISI KELIMA ............ 0612Eka Novitandari
PENGGUNAAN E-BOOK CERITA RAKYAT DALAM MENGENALKAN KOSAKATA ARKAIS UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR ................................................................................ 0621Ishmatun Naila
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH TAHAP PEMBIASAAN DI SD NEGERI SOOKO 2 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO ................................................................ 0629Siti Machmudah
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR .................................................. 0640Wachid Yuli Irfanto
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI DIGITAL DI SDN KAPASARI I SURABAYA ........................................................ 0650Azizatul Fithriyah
LITERASI DIGITAL ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUBENG 1 SURABAYA .................. 0659Arif Riska Nurcahyo
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUKMENINGKATKAN LITERASI MEMBACA SISWA PADAPEMBELAJARAN IPS KELAS V-A SDN JERUK I/469 SURABAYA 0671Adijaya Singgih
xiv
DESAIN BUDAYA LITERASI MENUJU ERA DIGITAL DI SD PEMBANGUNAN JAYA 2 SIDOARJO ........... 0680Dani Tri Astiti
RAGAM KOSAKATA BAHASA DAERAH DALAM BUKU CERITA RAKYAT ELEKTRONIK KISAH MARGA SANI DAN MARGA MAYOR .......................................................................... 0691Lutfi yan Nurdianah
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL CALENDER PROBLEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS IV DI SDK INPRES LAMALERA-NTT...................................................... 0705Mikhael Klemens Kedang
PENINGKATAN LITERASI SAINS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI VIRTUAL LABORATORY DAN STRATEGI SLC (SCIENCE LITERACY CIRCLES) ........................................................ 0717Enik Faridah
PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV SD 24 MUHAMMADIYAH KETINTANG SURABAYA .................................. 0728Sumiara
PEMANFAATAN METODE THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA ................. 0741Nasekhatul Markhamah
PENGARUH METODE ROLE PLAYING BERBASIS LITERASI VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA ............... 0750Riona Mei Wanita Sari
xv
PERAN LITERASI DENGAN PROGRAM 6M DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS V ...................................................... 0757Moh. Farih Fathoni
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUIPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A- MATCHBERBASIS LITERASI BERBANTU MULTIMEDIA KITS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJARAN O5 MADIUN ................... 0767Sri Undiyani
PENINGKATAN LITERASI DIGITAL SISWA SD MELALUI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS GAME EDUKATIF ASTRODENT ......................................................................................... 0781Priliya Dwi Nurisdiana
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR .................................. 0791Arga aridara
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI MELALUI PENERAPAN PROGRAM LITERASI BERBANTUAN MEDIA BUKU CERITA ANAK PADA SISWA SD ............................... 0805Siti Syamsiah
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL DAN QUIZ CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS NONFIKSI SISWA KELAS V DI SDN TUBAN ....................................................... 0818Ristuhi Anggar Kusumadewi
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LITERASI DIGITAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR ......................................................................... 0831Risa Puji Lestari
xvi
PC GAME BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOSAKATA BAKU ....... 0840Fithriyah Mulyasari
ANALISIS GAYA BAHASA DIKSI DAN MAJAS DALAM CERITA RAKYAT ELEKTRONIK “PANGERAN SAPUTRA” KARYA EKAWATI .................................................................................. 0853Ulvi Oktaliana
PERAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR 0863Erra Cahyani
APLIKASI EDUKATIF SEBAGAI MEDIA ALTERNATIFPEMBELAJARAN GENERASI ALPHA ............................................ 0871Yulis Purwanita
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA BIG BOOK TEMA EKOSISTEM SISWA KELAS V SDN SIDORAHARJO ......................................................... 0879Dwi Domi Listiyanto
PENGARUH PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH TERHADAP MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI SAWUNGGALING VIII/389 KOTA SURABAYA ................................ 0893Sugeng Triswahyono
PELAKSANAAN PEMBIASAAN 10 MENIT READ ALOUD UNTUKMENINGKATKAN MINAT BACA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWNIDA KOTA SURABAYA ................................................ 0903Sri Mery Susanti, Lia Indah Septiwi Widorini
PENGGUNAAN WHATSAPP GROUP UNTUK JALUR KOMUNIKASISEBAGAI BENTUK UPAYA MELEK DIGITAL SISWA SD ................ 0911Rinda Puspitasari
xvii
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LITERASI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR .............................................................. 0919Asri Widiyarno
LITERASI LISAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR UNTUK MENJAGA KEBHINEKAAN .................................................. 0930Dwi Hutomo Yuniardi
ANALISIS NILAI MORAL E-BOOK CERITA RAKYAT “ASAL-USUL DANAU MANINJAU” .................................................... 0940Rahmat Afi f Maulana
PENGARUH MEDIA QUIZ BERBASIS LITERASI DIGITAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SEKOLAH DASAR .................... 0947Hasbi Abdillah Afi f
PENINGKATAN LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH DASARMELALUI PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS VIRTUAL REALITY .....0955Silvia Mawaddah
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASISLITERASI INFORMASI TERHADAP KEMAMPUANBERPIKIR KRITIS SISWA .................................................................... 0965Nurul Ilmiyah
PENERAPAN GAME EDUKASI BERBASIS LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SDN KANDANGAN I SURABAYA ..................................... 0974Marina Putriyani
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGTBERBASIS LITERASI DIGITAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA .................................................................................. 0983Selvia Nendy A
xviii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK DIGITAL UNTUK MENGUATKAN NILAI KARAKTER SISWA KELAS IV SDN KEMUNING .................................................................................. 0992Benny Sulistyo Nugroho
PENGARUH MEDIA MINIATUR TERHADAP KEMAMPUANLITERASI SISWADI SEKOLAH DASAR ............................................. 1005Riska Barunawat
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH DASAR ................................. 1014Rakhmawati Qodari Ningsih
PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL UNTUKMENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULISSISWA SEKOLAH DASAR ................................................................... 1024Nur Azizah
MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI MELALUI BUKU ELEKTRONIK GROWING A CULTURE OF LITERACY BY ELECTRONIC BOOKS ......................................................... 1035Dewi Erlynawati
MELAWAN HATE SPEECH DENGAN PENERAPAN METODE BELAJAR ANALISIS KASUS PADA SISWA SEKOLAH DASAR ................................................................................ 1046Lilik Istianati Sholihah
MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI MELALUI MEDIAPEMBELAJARAN MONOPOLI LITERASI DI SEKOLAH DASAR 1055Diyanti Jati Pratiwi
ANALISIS PEMAKAIAN TANDA BACA CERITA RAKYAT DALAMBUKU ELEKTRONIK “LEGENDA DATUK MARSAM SANG BELALANG KUNYIT” ............................................................... 1062Dinar Dwi Putri Lestari
xix
MEMBANGUN KARAKTER GEMAR MEMBACA MELALUIKEGIATAN “SMART” (SHARE MOTIVATION AND READ TOGETHER) DI TAMAN KANAK KANAK AT-TAQWA WIYUNG SURABAYA ........................................................................... 1074Sus Indrawati, Chusnul Chotimah
PENGARUH VIDEO TAYANGAN “DIVA THE SERIES” TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI ........... 1084Indira Olan Avriani, Siti Dyah Purwatiningsih
PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN IMPLEMENTASI GERAKAN LITETASI DI SEKOLAH DASAR ...................................... 1092Saifuddinir Rahmadi
MENINGKATKAN ENVIRONMENTAL LITERACY ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA KOTAK AJAIB ......................... 1100Lathifah Hanim, Ruth Eka Mudji Setiawaty
MENINGKATKAN LITERASI SOSIAL SISWA SEKOLAH DASARMELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION .............................. 1109Paramita Ceffi riana
“BIG BOOK STORYTELLING” STRATEGI TEPAT PENGENALAN LITERASI (MEMBACA, MENULIS) PEMULA .................................. 1118Siti Masfufah, Liez Fitri Machfudzoh
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PLICKERS TERHADAPPENILAIAN FORMATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SISWA ................................................................... 1128Tatik Idawati
PENERAPAN LITERASI KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH LINGKUNGAN SISWA SD ................................................................... 1140Rahmat Setyawan
xx
PENINGKATAN MINAT BACA DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA DIGITAL KIPIN (KIOS PINTAR) ATM PADA SISWA KELAS 4 DI SDN KLAMPIS NGASEM 01 SURABAYA .................................... 1150Heni Sri Wahyuni
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR .............. 1163Qorny Rahmy Elfi dah
BUKU DIGITAL DALAM BUDAYA LITERASI UNTK MENUMBUHKAN MINAT BACA DI ERA DIGITAL .......................... 1174Fita Nurul Azizah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS LITERASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ............ 1181Nindya Arianulva Saksitasari
PENGEMBANGAN LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PPKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL VCT ........................................ 1190Didin Susiati
PENGGUNAAN CERITA RAKYAT SEBAGAI BAHAN BACAAN DALAM MEMBENTUK LITERASI MORAL ...................... 1199Dhevi Puji Kriswanti
ANALISIS PENGGUNAAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA UNTUK MELATIH PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ........................................................... 1208Novita Anggraeni
PEMANFAATAN APLIKASI DONGENG ANAK UNTUK MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH DASAR ........ 1221Mira Intansari
xxi
PENGGUNAAN APLIKASI DONGENG BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA SEKO LAH DASAR ............................................................................... 1230Ludiana Fitriyah
PENGARUH STRATEGI LITERASI BERBANTU PPT TERHADAP MOTIVASI DAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR ........................ 1240Wahyu Kurnia Ningsih
PENGARUH BUDAYA LITERASI BERBASIS PEDAGOGIKTRANSFORMATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA .................................................................................. 1252Ratna Dwi Herwiyanti
LITERASI MEDIA DI SEKOLAH DASAR : PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP DALAM PENILAIAN ONLINE SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR .................................................. 1263Nurul Hidayati
URGENSI LITERASI DI ERA INDUSTRI 4.0 PADA PESERTA DIDIK ANAK USIA DINI .......................................... 1276Nur Anisah, Candra Kartika Sari
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI DINI PADA ANAK DENGAN APLIKASI MULTIMEDIA ............................. 1287Hafi dzah Amelia, Desy Athiyah Ali Hikmah
KEGIATAN MORNING FUN DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL DAN FISIK MOTORIK PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN KHADIJAH PANDEGILING SURABAYA ............................................ 1295Asti Haridiwati, Ulin Nizamiyah
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0058
MODEL PEMBELAJARAN SVRK (SELF-VIDEO RECORDING AND KINESTHETIC)
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI BAHASA ANAK
Imam Suhaimi1, Indana Mardatilla2
1&2)Universitas Kahuripan Kedirie-mail: 1)[email protected]
ABSTRACT The SVRK learning model (Self-Video Recording and Kinesthetic) is a model that has been developed by researchers as a language learning model. This study uses the Research and Development method that has been applied to agricultural students on the faculty of agriculture at universities in Kediri. For wider use, this model can be developed for the acquisition of language of primary school age children, through the SVRK model that utilizes technological developments and the lifestyle of children in the “now” era to be able to become an alternative in language learning. SVRK invites students to design material for conversations, lectures, or speeches, then examines the material, then creates videos that contain the material they have made. After that the other students evaluate the results of the material in the video that was discussed with other colleagues. In video content, students are required to make movements in accordance with the text or material that has been designed; the use of kinesthetic is developed by researchers through the SVRK learning model to improve language skills. The learning model that utilizes technology, the movement of children, and the ability to acquire language from an early age to be discussed more deeply in order to obtain brilliant future generations through literacy habits through language literacy.Keywords: SVRK Learning Model, Language Literacy.
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0059
ABSTRAKModel pembelajaran SVRK (Self-Video Recording and Kinesthetic) merupakan model yang telah dikembangkan oleh peneliti sebagai model pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D) yang telah diterapkan kepada mahasiswa pertanian di fakultas pertanian pada universitas se kota dan kabupaten Kediri. Untuk penggunaan yang lebih luas, model ini dapat dikembangkan untuk pemerolehan bahasa anak usia sekolah dasar, melalui model SVRK yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan gaya hidup anak jaman “now” mampu menjadi alternatif dalam pembelajaran bahasa. SVRK mengajak siswa untuk merancang materi percakapan, ceramah, atau sambutan, lalu menelaah materi tersebut, kemudian menciptakan video yang bermuatan materi yang telah dibuatnya tersebut. Setelah itu siswa yang lain mengevaluasi hasil materi yang ada dalam video tersebut yang didiskusikan bersama rekan-rekannya yang lain. Dalam muatan video, siswa diharuskan melakukan gerakan-gerakan yang sesuai dengan teks atau materi yang telah dirancang, pemanfaatan kinesthetic inilah yang dikembangkan oleh peneliti melalui model pembelajaran SVRK untuk meningkatkan kemampuan bahasa seseorang. Model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi, polah gerak anak, dan kemampuan pemerolehan bahasa semenjak dini untuk dibahas lebih mendalam agar memperoleh generasi masa depan yang cemerlang melalui kebiasaan literasi melalui literasi bahasa.Kata Kunci: Literasi Bahasa, Model Pembelajaran SVRK.
PENDAHULUAN Kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa merupakan
dua faktor yang saling berkaitan, seseorang mampu berkomunikasi dengan baik apabila ia memiliki kemampuan berbahasa yang baik pula. Pembelajaran bahasa diharapkan mampu mendorong seseorang juga mampu memiliki kecerdasan komunikasi yang baik, pembelajaran tersebut dapat dimulai dari usia dini.
Pendidikan dini hingga pendidikan tinggi di Indonesia memiliki kurikulum yang memuat pembelajaran bahasa, baik itu bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa asing. Pembelajaran bahasa tersebut memiliki peran penting dalam pendidikan, dimana melalui kemampuan
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0060
berbahasa, seseorang akan dapat menyampaikan pesan dengan baik dan benar.
Pada era pendidikan industry 4.0 saat ini, dunia pendidikan terutama para pelaksana seperti guru dan peserta didik memiliki tantangan dan peluang yang sama besarnya. Tantangan di sini ialah bagaimana peran guru atau pendidik sebagian tugasnya sudah diambil alih oleh kecanggihan teknologi. Peluangnya adalah pemanfaatan teknologi tersebut dapat membantu pendidik dan peserta didik dengan mudah dan cepat dalam meraih ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. Pengaruh ini bisa berdampak positif dan negatif pada suatu lembaga atau institusi dalam negara. Adanya perubahan sistem pada instansi maupun lembaga pendidikan, untuk itulah penting bagi dunia pendidikan terutama pendidikan dasar dalam mempersiapkan generasi masa depan dalam menyerap informasi yang baik dan efektif, tentu hal ini butuh kemapuan bahasa yang baik pula.
Era teknologi sebenarnya merupakan era yang telah dilompati oleh bangsa ini, era yang seharusnya dilalui terlebih dahulu ialah era literasi. Namun apapun alasannya, kedua era tersebut sudah hadir bersamaan. Untuk itu sudah selayaknya keduanya diterima dengan baik. Kemampuan berbahasa yang baik akan mencegah seseorang dalam mendapatkan berita atau kabar yang belum jelas sumbernya, seperti yang terjadi akhir-akhir ini yaitu maraknya berita “hoax”. Kemampuan berkomunikasi dan berbahasa sangat diperlukan, dalam belajar bahasa, seseorang perlu juga memahami akan pentingnya literasi.
Kemampuan literasi bahasa memiliki pengaruh besar dalam menyerap informasi dan menyampaikan kembali informasi yang diperoleh, kemampuan tersebut menjadi dasar dalam menelaah, menimbang, dan mengevaluasi setiap informasi yang didapat. Sehingga pada tahap berikutnya akan terbangun sebuah komunikasi yang tepat dan kritis.
Permasalahan yang ada saat ini yang lebih dominan adalah kemajuan teknologi yang belum diimbangi dengan budaya literasi yang baik, sehingga pemanfaatan teknologi belum sepenuhnya dapat mendukung kemampuan ilmu pengetahuan seseorang menjadi lebih baik. Bahkan sering kali pemanfaatan teknologi dipergunakan terhadap hal-hal yang negatif. Maka dari itulah pemanfaatan teknologi dan budaya literasi
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0061
harus diterapkan semenjak dini, lembaga formal seperti sekolah dasar hingga perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menerapkan budaya literasi dan pemanfaatan teknologi.
Dari uraian tersebut, penulis mencoba untuk mendiskusikan pemanfaatan teknologi dan budaya literasi bahasa. Penulis telah mengembangkan model pembelajaran SVRK (self-video recording and kinesthetic) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Model pembelajaran SVRK yang menerapkan model pembelajaran mandiri peserta didik melalui merancang, menyusun, menerapkan, kemudian mengevaluasi tentang materi, isi video, dan gerakan-gerakan yang diperankan dalam video tersebut. Untuk penggunaan yang lebih luas, perlu diskusi tentang penggunaan model pembelajaran SVRK untuk meningkatkan kemampuan literasi bahasa anak.
PEMBAHASANSebelum jauh membahas penggunaan model pembelajaran SVRK
(self-video recording and kinesthetic) untuk meningkatkan kemampuan literasi bahasa, maka perlu dibahas terlebih dahulu mengenai pemahaman dan pengertian Self-Video Recording, Kecerdasan Kinetetik, dan Literasi Bahasa.
Self-Video RecordingSelf-video recording dalam pembahasan ini dan juga penggunaan
dalam model pembelajaran SVRK ialah pembuatan video secara mandiri oleh siswa, mandiri dalam artian bukan dilakukan sendiri melainkan dilakukan berkelompok dengan materi dan isi merupakan inisiatif dari siswa sendiri. Peran guru dalam self-video recording sebatas memberikan rambu-rambu pelaksanaan secara teknis, selebihnya siswa memiliki hak mandiri untuk berkreasi dalam pembuatan video bersama rekan-rekannya dalam satu tim.
Konten video yang diciptakan oleh siswa merupakan hasil inisiatif siswa sendiri, ditelaah sendiri, direkam sendiri, dan dinilai atau dievaluasi sendiri. Pada model pembelajaran SVRK tidak ditekankan kualitas perekaman video, namun lebih pada konten dan kemampuan akhir yang dicapai oleh siswa dalam belajar bahasa, meskipun begitu guru bukan berarti mengabaikan kualitas pengambilan gambar oleh siswa.
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0062
Kecerdasan KinestetikKecerdasan kinestetik adalah merupakan kemampuan seseorang
dalam mengontrol gerakannya atau mengolah gerakan tubuhnya dengan baik (Suhaimi: 2017), kecerdasan kinestetik tersebut bisa dijumpai pada anak usia sekolah dasar. Kemampuan gerak polah anak berimbang dengan ketepatan dan kecepatan dalam menguasai aktivitas yang melibatkan fisik (motorik halus atau kasar), mereka sering kali mengekspresikan gagasan, ide, dan emosinya dengan gerakan-gerakan.
Menurut Musfiroh (2008) bahwa kecerdasan kinestetik seseorang berkaitan erat dengan kemampuan dalam pemanfaatan polah gerak tubuh dalam mengekspresikan gagasannya dan keterapilannya untuk mencipta atau merubah sesuatu. Keceedasan tersebut tergolong dalam kecerdasan merangsang akan peristiwa baru untuk ditanggapi dan dipelajari.
Kecerdasan kinestetik ini hendaknya menjadi peluang bagi para pendidik untuk memanfaatkannya sebagai sebuah pintu masuk bagi anak dalam belajar, pintu masuk tersebut dapat dengan memanfaatkan polah gerak anak menjadi sebuah kreatifitas-kreatifitas baru.
Literasi BahasaDalam pembelajaran literasi memiliki tujuan membantu peserta
didik untuk menemukan dan memahami strategi dalam kemampuan menulis dan membaca (Oxford dalam Subandiyah: 2015). Kemampuan tersebut juga bagaimana menginterpretasikan makna teks dalam struktur tata bahasa. Budaya literasi sudah sewajarnya menjadi hal biasa di sekolah, pembiasaan tersebut memang butuh waktu dan proses yang tidak singkat, namun juga tidak sulit apabila dikerjakan dengan serius.
Beberapa strategi supaya terciptanya budaya literasi di sekolah yaitu (Beers, dkk: 2009): (a) Menciptakan lingkungan fisik yang ramah terhadap literasi. Artinya, ketersediaan fasilitas dan akses yang mudah dijangkau oleh masyarakat sekolah seperti ketersediaan madding untuk memajang hasil karya siswa dan mudahnya dalam mengakses perpustakaan dengan tersedianya buku-buku penunjang yang dibutuhkan oleh siswa. (b) Menciptakan lingkungan sosial dan efektif, hal ini dapat dilakukan dengan sebuah pengakuan dan interaksi komunikatif atas capaian-capaian masyarakat sekolah semisal pemberian penghargaan bagi karya-karya yang dinilai layak memberikan kontribusi bagi sekolah dan masyarakat sekolah.
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0063
Literasi bermakna tentang mendapatkan informasi secara kritis,
kemudian menginterpretasikan dalam kehidupan nyata. Seseorang yang
memiliki kemampuan literasi yang baik, maka ia dapat pula dengan baik
mendapatkan informasi-informasi yang akurat. Kemudian informasi
tersebut dipergunakan secara efektif dan efisien. Literasi erat pula dengan
keberaksaraan, kemampan dan kebiasaan membaca dan menulis yang
dilakukan merupakan budaya berfikir dalam membaca dan menulis dan
kemudian proses tersebut menciptakan karya.
Literasi bahasa ialah dimana seseorang mampu mengasah pola
pikirnya untuk melakukan hal-hal kreatif yang dituangkan secara
komunikatif, kemampuan komunikasi dengan menggunakan bahasa
yang baik akan menciptakan sebuah karya cipta yang akurat. Kemam-
puan literasi bahasa seseorang dapat diasah melalui kebiasaan dan
pembiasaan, kebiasaan bisa diperoleh dari lingkungan sekitar yang
setiap saat dijumpai. Sedangkan pembiasaan didapat oleh seseorang
dengan sedikit “paksaan” atau “dipaksa” untuk meraihnya.
Kebiasaan atau pun pembiasaan dalam pemerolehan kemampuan
literasi bahasa hanya masalah perbedaan jalur namun bermuara yang
sama, artinya keduanya tidak dapat dibandingkan karena pada akhirnya
kemampuan literasi tetap akan diraihnya.
Literasi pada masa kini tidak hanya dipahami sebagai keberaksaraan
(baca dan tulis) tetapi mencakup keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan
auditori. Literasi berkaitan dengan pemikiran. Seseorang yang literate
mampu dengan baik membaca berbagai aspek kehidupan, termasuk
mampu membaca tanda-tanda zaman (Sudikan:2016)
Model pembelajaran SVRK
Model pembelajaran SVRK (self-video recording and kinesthetic)
merupakan model pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh penulis
dalam penelitiannya dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran
SVRK (Self-Video Recording and Khinestetic) Untuk Meningkatkan Self-
Regulated Learning Mahasiswa Pertanian Dalam Mata Kuliah Bahasa
Inggris Berbasis Potensi Pertanian Lokal”
Untuk kepentingan yang lebih luas, penulis ingin mendiskusikan
tentang penggunaan model pembelajaran ini terhadap peserta didik usia
dini, di sini penulis ingin membahas bagaimana keterkaitan penggunaan
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0064
teknologi, kebiasaan polah gerak anak, kemampuan berbahasa, dan
budaya literasi.
Model pembelajaran SVRK merupakan model pembelajaran yang
menekankan pada students learning centered, peserta didik diberikan
kebebasan untuk menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan
tema yang sedang dibahas, kemudian ditelaah, dipraktikkan dalam video,
lalu dievaluasi bersama.
Model pembelajaran SVRK (Self-Video Recording and Kinesthetic) merupakan model pembelajaran bahasa yang dikembangkan oleh peneliti hasil dari pengembangan metode VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik). Dalam pembuatan video, peserta didik akan memperagakan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan, kemudian peserta didik akan diminta untuk merancang, menyusun, merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil karya video yang telah dibuat oleh mereka, sebab tujuan pembelajaran dengan model SVRK adalah untuk kemandirian peserta didik supaya tidak selalu bergantung pada gurunya.
Dengan mendorong kemandirian peserta didik sebenarnya juga telah melatih mereka agar termotivasi dan dapat bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan hambatan, serta mampu menerima kegagalan yang dihadapi dengan sifat rasional (Adawiyah: 2013). Pada pengembangan model SVRK (Self-Video Recording and Kinesthetic) yang dikembangkan oleh peneliti tidak sekedar pembuatan video, akan tetapi peserta didik dilatih agar mampu melakukan Self-regulated learning.
Peserta didik yang ingin memiliki dan mencapai prestasi tingkat tertinggi, maka motivasi berprestasi harus dimiliki secara utuh (Rahil: 2013), Pembelajaran SVRK selain mendorong kemandirian siswa, model tersebut juga memotovasi siswa agar lebih percaya diri dalam belajar. Sehingga diharapkan para siswa atau peserta didik mampu mengarahkan dirinya kepada tingkatan motivasi belajar yang lebih tinggi dan meraih prestasi yang diharapkan.
Penelitian pengembangan model pembelajaran SVRK memiliki jenis dan karakteristik yaitu alur model pembelajaran. Model pembelajaran SVRK memuat tentang penyajian visual dan uraian dengan maksud menggambarkan suatu ide dan data kejadian tentang mengenai tema dan materi yang sedang dibahas melalui pembelajaran bahasa
Adapun pengembangan model pembelajaran SVRK dalam pembe-lajaran bahasa inggris yang telah dikembangkan oleh peneliti memiliki
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0065
keunikan dan kemanfaatan sebagai berikut: (a) Model Pembelajaran SVRK memotivasi peserta didik dalam menyusun materi atau tema yang diberikan oleh guru kemudian direkam dalam sebuah video dengan polah gerak layaknya melakukan aktifitas seperti yang diperbincangkan, (b) Peserta didik memberikan penilaian mengenai hasil video yang telah mereka ciptakan sendiri, peserta didik melakukan penilaian terhadap kosa kata, tata bahasa, pengucapan dan pelafalan, serta polah gerak yang diperagakan, kemudian memberikan skor penilaian, (c) Model SVRK untuk meningkatkan self-regulated learning mahasiswa pertanian dalam mata kuliah bahasa Inggris berbasis potensi pertanian juga diuraikan dalam sebuah buku panduan penggunaan model ini, dengan adanya uraian dan contoh video dari mahasiswa sebagai model untuk pelengkap buku diharapkan menjadi motivasi bagi peneliti dan juga pengajar bahasa Inggris untuk menggunakan dan menerapkan kepada mahasiswa.
Adapun evaluasi hasil ujicoba model pembelajaran SVRK (Self-Video Recording and Kinesthetic) pada pembelajaran bahasa Inggris yang telah dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: (a) Perlu apersepsi mengenai tema dan materi yang akan disampaikan melalui penguatan belajar, (b) Pengenalan objek dan kosa kata baru dalam melakukan percakapan, (c) Perlu penyisipan materi dalam berkomunikasi dalam menjelaskan kosa kata baru yang baru dikenal atau dijumpai, (d) Dalam pembuatan video, diperlukan tahapan konfirmasi yang harus disampaikan mengenai kejadian atau peristiwa di sekitar yang masih berkaitan dengan tema atau materi yang dipelajari, (e) Tahap evaluasi perlu dibantu oleh guru untuk memberikan koreksi tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Tahapan Pelakasanaan Model Pembelajarn SVRKTahapan pelaksanaan model pembelajaran SVRK pada pendidikan
dini, tidaklah berbeda jauh dengan apa yang diterapkan pada jenjang
perguruan tinggi seperti yang telah penulis lakukan melalui penelitian
yang telah dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah alat perekam video yang memadai, apabila memang tidak memiliki, kamera HP atau Smartphone juga bisa menjadi alternative, (2) Buatlah kelompok yang berangotakan 3-5 orang siswa, lalu berikan peran masing-masing anggota kelompok sesuai kesepakatan mereka (siswa) yang akan berperan dalam video sebagai pemeran yang akan mempraktikkan sebagai aktor/aktris dalam
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0066
video, serta siapa yang akan menjadi perekam dan penilai, (2) Peserta didik diminta untuk mempersiapkan materi sesuai dengan tema yang sedang dipelajari. (3) Berikan instruksi kepada siswa agar materi yang dibuat oleh siswa menggunakan bahasa yang baik, misalkan pembelajaran bahasa Indonesia maka harus dipastikan menggunakan kata baku sesuai ejaan yang benar. Juga sebaliknya apabila menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, maka mintalah siswa untuk menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing yang lainnya yang baik, kemudian mintalah untuk menyusun kalimat percakapan antara 2-3 orang. (4) Setelah menyusun kalimat percakapan, siswa diminta untuk membuat petunjuk gerakan yang harus dilakukan oleh siswa, gerakan tersebut harus ada dan sesuai dengan apa yang diperankan atau diperagakan. (5) Kemudian siswa diminta untuk menyusun cek list terhadap isi video. Cek list tersebut berisikan tentang evaluasi dari materi dan isi video, mulai dari gramatikal, kosa kata, pengucapan, serta gerakan-gerakan yang diperankan dan diperagakan apakah sudah sesuai atau belum dengan percakapan atau peragaan dalam video. (6) Setelah itu, seluruh siswa diminta sesuai kelompoknya untuk mempraktikkan percakapan yang telah disusun dan direkan oleh temanya dari satu kelompok, sedangkan teman yang lain yang memiliki peran sebagai penilai memberikan penilaian dan evaluai sesuai dengan mengisi cek list sesuai isi video tersebut. (7) Guru dapat meroling peran setiap siswa dalam satu kelompok, misalkan yang tadinya berperan sebagai perekam video diganti sebagai aktor/penilai, juga sebaliknya sampai semua siswa merasakan seluruh peran. (8) Guru dapat memberikan perbaikan dan evaluasi terhadap isi percakapan, gerakan-gerakan, atau pilihan bahasa yang digunakan oleh siswa. (9) Materi video dapat dibuat berfariasi dan berasal dari siswa.
Inti model pembelajaran SVRK seperti yang telah dijelaskan pada alur di atas ialah memanfaatkan teknologi dan polah gerak anak dalam memahami bahasa, anak akan terpancing untuk membuat video yang menarik melalui gerakan-gerakan yang menarik pula. Padahal sebenarnya di sini secara tidak sadar, anak didik atau siswa yang diajar melalui model pembelajaran SVRK telah berusaha mendapatkan bahasa baru.
Pun sebaliknya. ketika anak mendapatkan bahasa baru, maka ia akan berusaha mencari gerkan-gerakan yang sesuai dengan bahasa yang baru dipelajari atau ditemukan tersebut. Proses inilah yang disebut dengan literasi bahasa, dimana seseorang berusaha mempelajari bahasa
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0067
baru dengan apa yang terjadi di sekitarnya, sebaliknya pula seseorang disaat mendapatkan pelajaran bahasa baru maka ia berusaha untuk menyesuaikan dan menghubungkan dengan kebiasaan dan kejadian di sekitarnya.
Contoh Pelaksanaan SVRK di KelasPembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran SVRK
tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, yaitu melipiti (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, dan (3) Refleksi. Berikut penulis sajikan contoh pembelajaran menggunakan model SVRK dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Tahap PerencanaanPada tahap perencanaan, guru menentukan: (1) Kompetensi Dasar,
(2) Materi pokok yang tersirat dalam KD, (3) Merumuskan beberapa indikator, (4) Mengembangkan bahan ajar dari berbagai referensi berdasarkan materi pokok dan indikator yang disusun, (5) Menyiapkan alat dan media pembelajaran seperti kamera untuk pembuatan video, (6) Menyiapkan alat ukur kemampuan siswa (LKS), (7) Menyusun instrument evaluasi pembelajaran, dan (8) menyusun rencana kegiatan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana yang telah disusun dalam RPP. penyusunan RPP bisa mengacu pada uraian di atas tentang “Tahapan Pelakasanaan Model Pembelajarn
SVRK” Namun guru tetap harus memperhatikan langkah-langkah yang
perlu dilalui, yaitu: (1) Kegiatan Awal: Pada kegiatan awal, memberikan
apersepsi dan menjelaskan tentang tema ataupun materi yang akan dibahas
dan diperagakan dalam video, selain itu juga bisa memberikan kosa kata baru
yang kemungkinan akan muncul dalam peragaan video yang sebelumnya
belum pernah atau jarang digunakan oleh siswa. (2) Kegiatan Inti : Setelah
melalui kegiatan awal, guru dapat memberikan instruksi dalam pembuatan
video sesuai dengan tema atau materi yang telah dijelaskan di kegiatan
awal. Langkah-langkahnya dapat menyesuaikan dengan uraian yang telah
penulis jelaskan di atas pada pembahasan “Tahapan Pelakasanaan Model
Pembelajarn SVRK”. (3) Kegiatan Penutup: pada kegiatan penutup, guru dapat menyimpulkan pelajaran dan hasil kegiatan rekaman dan isi video
LITERASI DAN KEBHINNEKAAN0068
yang telah dibuat oleh siswa. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan memberikan catatan-catatan dan evaluasi mengenai hasil pembelajaran yang akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi pada pertemuan berikutnya.
SIMPULAN DAN SARANDari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
SVRK dapat dipergunakan pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Model pembelajaran SVRK telah dikembangkan dan diujicobakan pada mahasiswa pertanian yang ada di wilayah kota dan kabupaten Kediri, hasilnya yaitu ada peningkatan yang signifikan pada kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa. Tema yang diberikan pada uji coba tersebut mengenai potensi pertanian lokal yang ada di Kediri.
Penerapan model pembelajaran SVRK bisa diterapkan pada peserta didik jenjang usia sekolah dasar, pada hakikatnya model pembelajaran SVRK ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa. Bahkan dengan memanfaatkan kecerdasan kinestetik, model pembelajaran ini sangat disarankan diperguanakan pada anak usia sekolah dasar dan menengah, namun pada tahap-tahap tertentu ada intervensi yang harus dilakukan oleh guru yaitu seperti peran perekam karena tidak semua anak mampu menggunakan alat perekam video dengan baik.
Untuk itu, pada penggunaan yang lebih luas, model pembelajaran SVRK hendaknya diterapkan dengan mengusung tema yang ada di sekitar atau yang berhubungan dengan latar belakang peserta didik, sehingga mudah dilakukan dan memiliki antusiasme dan respon yang tinggi dari peserta didik.
UCAPAN TERIKAKASIHTerimakasih peneliti sampaikan kepada DRPM Kemenristekdikti
yang telah membiayai penelitian pengembanagan model pembelajaran SVRK (self-video recording and kinesthetic) pada skema Penelitian Dosen Pemula (PDP), kepada LLDIKTI Wilayah 7 dan LPPM Universitas Kahuripan Kediri yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini, serta pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini hingga publikasi.
Prosiding Seminar Nasional S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana Unesa 2018 0069
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R. 2012. Pengembangan Model Konseling Behavior Dengan Tingkat Modeling Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Wanasari Brebes. Dalam Jurnal Bimbingan konseling, 1 (1), hlm. 21-26.
Beers, Carol S. ; James W. Beers; and Jeffrey O. Smith. 2009. A Principal’s Guide to Literacy Instruction. The Guilford Press.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT Grasindo.
Rahil, Eka. 2013. Motivasi Berprestasi dan Self-Regulated Learning (SRL). Dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 1(2). hlm. 66-75.
Subandiyah, Heni. 2015. Pembelajaran Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Jurnal Paramasastra. 2 (1), hlm 111-123.
Sudikan, Setya Yuwana. 2016, 26 November. Pendidikan Literasi, Karakter, Dan Kearifan Lokal. Paper presented at Seminar Nasional “Pendidikan Literasi, Karakter, dan Kearifan Lokal” di STKIP PGRI Ponorogo. Retrieved from http://lppmstkipponorogo.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/PROSIDING-SEMNAS-2016.compressed.pdf
Suhaimi, Imam. 2017. Memberdayakan Kecerdasan Kinestetik Anak Untuk Budaya Literasi Bahasa. Dalam Jurnal Kredo. 1 (1), hlm. 72-90.
Soedjatmoko. 1995. Historiografi Indonesia: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Subhan. 2011. Pengenalan Hand Drawn Gesture 3 Dimensi Menggunakan Fuzzy Art. ITS Surabaya.
UU No 11 Tahun 2010 menjelaskan bahwa Pelestarian Cagar Budaya.
Wisnubro. 2018. Lima Elemen Penting Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0. [online] Tersedia: https://jpp.go.id/teknologi/
iptek/315273-lima-elemen-penting-menjawab-tantangan-revolusi-
industri-4-0
SUSUNAN PANITIA
SEMINAR NASIONAL 2018
Pelindung : Rektor Universitas Negeri Surabaya
Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes
Penasehat : 1. Direktur Pascasarjana UNESA
Prof. Dr. Ismed Basuki, M.Pd
2. Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Dr. Abadi, M.Sc.
3. Wakil Direktur Bidang Umum
Prof. Dr. Dewie Tri Wijayanti, M.Si
Penanggungjawab : Ketua Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNESA
Dr. Hendratno, M.Hum
Ketua Pelaksana : Fajar Nur Yasin (Kelas C)
Sekretaris : Imam Fajar (Kelas J)
Bendahara : Vivi Yulia Nur Laili (Kelas A)
Seksi - seksi :
1) Seksi Acara
Koordinator : Faisal Satria Wibawa (Kelas J)
Anggota : Qori’atul A’yuni (Kelas I)
Joko Suprianto (Kelas R)
Najwa Syarofa (Kelas B)
2) Seksi Kesekretariatan
Koordinator : Nuraida Indriyani (Kelas B)
Anggota : Windi Ari Rahmawati (Kelas C)
Aziza Syaila Amilyana (Kelas A)
Dina Rosita (Kelas I)
Dwi Puji Lestari (Kelas C)
3) Seksi Humas
Koordinator : Lutfi Mushonif Elghufri (Kelas I)
Anggota : Lilik Hamidah (Kelas J)
Aulia Susanti (Kelas Q)
Nila Lailatul Khoiro (Kelas B)
4) Seksi Konsumsi
Koordinator : Isnafarinda Andriyani (Kelas A)
Anggota : Yulis Yuliana (Kelas Q)
Dessy Cahayaning Margi Utami (Kelas B)
Ria Resti Fauziah (Kelas J)
5) Seksi Pubdekdok
Koordinator : Erwin Wijayanto (Kelas I)
Anggota : Pipit Hery Kurniawan Abdulloh (Kelas A)
Surya Hadi Saputra (Kelas J)
Ainun Qaidhar Junioviona (Kelas C)
6) Seksi Perlengkapan
Koordinator : A. Indra Nihlah Annashih (Kelas A)
Anggota : Danang Sugeng Riyadi (Kelas R)
Mashuri (Kelas Q)
Tunggal Pambuko Nugroho (Kelas C)