lintasan pahat ( step-over )yang akurat pada...
Transcript of lintasan pahat ( step-over )yang akurat pada...
1
Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng
DTM FTUI
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
Gandjar Kiswanto @ SNTTM V - 2006
Pengembangan metode penentu jarak antar lintasan pahat (step-over) yang akurat pada pembuatan lintasan pahat proses pemesinan
milling berbasis model faset 3D
2
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Topik
1. Pendahuluan : sistem CAM yang umum ada
2. Metode Pembuatan Lintasan Pahat berbasis Model Faset 3D
3. Step-over antar lintasan pahat
4. Metode penentuan jarak antar lintasan pahat
5. Simulasi pembuatan lintasan pahat
6. Kesimpulan
3
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Pendahuluan
CAD-system CAM-system
SolidParametric
Komposisi model 2004
Kondisi sistem data-exchange CAD-CAM yang umumnya ada :
4
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Faceted modelsParametric - Solid
CAM-systemCAD-system
Pendahuluan (cont’d)
Yang dikembangkan pada Lab. Manufaktur DTM-UI :
HaDia-Mill FaCAM
5
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Pembuatan lintasan pahat berbasis model
fasetPembuatan Lintasan Pahat (tool path generation) :
Toleransi Kordal
Jarak terjauh antara segitiga dengan model
1
2
3δ1
δ2
6
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Pembuatan lintasan pahat berbasis model
faset
Pembuatan Lintasan Pahat : ���� berbasis proses pemesinan multi-axis
Model faset
Perputaran inklinasi
Perputaran screw
7
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Step-over antara lintasan pahat & kualitas
hasil pemesinan
Material yang
harus dipotong
lintasan pahat dan Step-over (Path Interval)
8
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Metode penentuan jarak antar lintasan pahat
model faset
Ci
NL
TL
Sisi Perpotongan (bidang TN dgn model faset)
ϕe
ba
Sisi Scallop
hs
wCi
ZE
Y E
P`g1
g2
Proyeksi bagian bawah pahat pada bidang TN
9
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Metode penentuan jarak antar lintasan pahat
model faset (cont’d)
Ci
NL
TL
T N -planeL L
wCi
wCi,R
Cc
h s
RCS
Searching circle
wCi,L
CC-point kandidat
a b
Searching circle pada bidang NT dan berpusat pada cc-point Ci untuk mendapatkan cc-point kandidat Cc
10
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Metode penentuan jarak antar lintasan pahat
model faset (cont’d)
Ci
NL
TL
T N -planeL L
wCi
wCi,R
Cc
h s
wCi,L
a b
wCc,L
N’L-Cc
So
c
Lebar kontak pemesinan dari proyeksi bagian bawah pahat (bentuk efektif tepi bawah pahat) pada lintasan pahat berikutnya
11
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Metode penentuan jarak antar lintasan pahat
model faset (cont’d)
FL
TL
Ci
NL
Cc
P
NL-Cc
FL-Cc
TL-Cc
θ
q
R
FL0
NL0
TL0
C Ci c
ZT
XT
YT
Tepi pahat
K ( )L θ
Bentuk efektiftepi bawah pahat Proyeksi bagian bawah pahat pada
cc-point Ci dan Cc pada bidang proyeksi umum TN dari cc-point Ci untuk menghitung jarak interval lintasan pahat
12
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Simulasi pembuatan lintasan pahat
13
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Tol. 1 = Tol. 2 =
Diukur sepanjang sumbu-X mm
Sum
bu-Z
mm
Hasil implementasi
14
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Kesimpulan
1. Pada makalah ini dipresentasikan metode untuk menghitung jarak lintasan pahat (interval antar lintasan, ~ step-over) berdasarkan penghitungan lebar kontak pemesinan.
2. Proyeksi bagian bawah pahat merupakan metode pendekatan untuk menghitung lebar kontak pemesinan antara model pahat dengan model faset.
3. Metode ini masih dapat menghasilkan isolated region bila kontur (kurvatur) antara lintasan i dengan lintasan i+1berbeda cukup jauh sedangkan orientasi pahat pada dua cc-point, Ci dan Cc, di masing-masing lintasan tersebut diasumsikan sama.
4. Pada penelitian berikutnya perlu dilakukan perbaikan proyeksi bagian bawah yang harus dilakukan berdasarkan orientasi pahat yang aktual di titik cc-point Cc. Hal ini diperkirakan membutuhkan komputasi yang intensif namun lebih akurat.
15
Laboratorium Teknologi ManufakturDepartemen Teknik MesinFakultas Teknik– Universitas Indonesia
DTM FTUI
Gandjar Kiswanto @SNTTM V - 2006
Terima Kasih