Lingkungan Pelaporan Keuangan

18
1. Pendahuluan Informasi memainkan dua peran kunci dalam ekonomi berbasis pasar. Pertama, informasi berguna dalam pengambilan keputusan investor dan penyedia modal, sehingga mereka dapat mengevaluasi potensi tingkat pengembalian dari kesempatan invenstasi (the ex-ante role of information). Kedua, informasi juga berguna bagi penyedia modal untuk merancang mekanisme tata kelola perusahaan sehingga dapat memonitor penggunaan sumber daya modal yang telah mereka alokasikan (the ex-post role of information). Ex-ante, berarti manajer mempunyai informasi yang lebih banyak tentang tingkat pengembalian investasi daripada pihak luar (outsider). Adanya asimetri informasi ini membuat investor dan penyedia modal kesulitan untuk membedakan mana kesempatan investasi dengan keuntungan tinggi dan mana yang keuntungannya rendah. Di lain pihak, manajer juga cenderung membesar-besarkan keuntungan dari kesempatan investasi untuk menarik modal yang terbatas. Perkembangan ekonomi modern secara umum dapat dicirikan dengan pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian, yang secara tidak langsung menyatakan adanya perbedaan antara hak membuat keputusan dan resiko modal yang disediakan. Kebanyakan investor (shareholder dan debt holder) menyediakan modal keuangan tapi tidak ikut serta membuat semua keputusan yang mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi mereka. Karenanya, dengan adanya perjanjian tertentu yang memasukan informasi akuntansi dapat melindungi investor dari pengembilan alih ex-post dengan membatasi tingkat keputusan yang dapat diambil oleh manajer perusahaan, mengijinkan investor untuk menahan beberapa hak keputusan, dan menyeimbangkan insentif manajer dan apa yang diperoleh oleh investor. Perjanjian tersebut sering membutuhkan informasi tentang penggunaan (dan penyalahgunaan) sumber daya, keputusan yang diambil, dan tingkat pengembalian investasi. Investor, karenanya, menilai tinggi informasi ex-post tersebut dan menuntut tingkat pengembalian yang lebih rendah apabila informasi tersebut tersedia. Berdasarkan hasil survei, terdapat dua alasan lingkungan informasi berkembang dari dalam: adanya asimetri informasi antara investor (penyedia modal) dan usahawan atas kesempatan investasi (valuation problem) dan adanya agency problem akibat dari pemisahan kepemilikan dan pengendalian (stewardship problem). Pada kenyataannya, “unraveling result” oleh Grossman and Hart (1980), Grossman (1981), Milgrom (1981) and Milgrom and Roberts (1986)

description

Lingkungan Pelaporan Keuangan

Transcript of Lingkungan Pelaporan Keuangan

Page 1: Lingkungan Pelaporan Keuangan

1. PendahuluanInformasi memainkan dua peran kunci dalam ekonomi berbasis pasar. Pertama, informasi berguna dalam pengambilan keputusan investor dan penyedia modal, sehingga mereka dapat mengevaluasi potensi tingkat pengembalian dari kesempatan invenstasi (the ex-ante role of information). Kedua, informasi juga berguna bagi penyedia modal untuk merancang mekanisme tata kelola perusahaan sehingga dapat memonitor penggunaan sumber daya modal yang telah mereka alokasikan (the ex-post role of information).Ex-ante, berarti manajer mempunyai informasi yang lebih banyak tentang tingkat pengembalian investasi daripada pihak luar (outsider). Adanya asimetri informasi ini membuat investor dan penyedia modal kesulitan untuk membedakan mana kesempatan investasi dengan keuntungan tinggi dan mana yang keuntungannya rendah. Di lain pihak, manajer juga cenderung membesar-besarkan keuntungan dari kesempatan investasi untuk menarik modal yang terbatas.Perkembangan ekonomi modern secara umum dapat dicirikan dengan pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian, yang secara tidak langsung menyatakan adanya perbedaan antara hak membuat keputusan dan resiko modal yang disediakan. Kebanyakan investor (shareholder dan debt holder) menyediakan modal keuangan tapi tidak ikut serta membuat semua keputusan yang mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi mereka. Karenanya, dengan adanya perjanjian tertentu yang memasukan informasi akuntansi dapat melindungi investor dari pengembilan alih ex-post dengan membatasi tingkat keputusan yang dapat diambil oleh manajer perusahaan, mengijinkan investor untuk menahan beberapa hak keputusan, dan menyeimbangkan insentif manajer dan apa yang diperoleh oleh investor. Perjanjian tersebut sering membutuhkan informasi tentang penggunaan (dan penyalahgunaan) sumber daya, keputusan yang diambil, dan tingkat pengembalian investasi. Investor, karenanya, menilai tinggi informasi ex-post tersebut dan menuntut tingkat pengembalian yang lebih rendah apabila informasi tersebut tersedia.Berdasarkan hasil survei, terdapat dua alasan lingkungan informasi berkembang dari dalam: adanya asimetri informasi antara investor (penyedia modal) dan usahawan atas kesempatan investasi (valuation problem) dan adanya agency problem akibat dari pemisahan kepemilikan dan pengendalian (stewardship problem). Pada kenyataannya, “unraveling result” oleh Grossman and Hart (1980), Grossman (1981), Milgrom (1981) and Milgrom and Roberts (1986) memperkirakan bahwa perusahaan yang ingin memaksimalkan harga sahamnya mengungkapkan semua informasi pribadinya sepanjang: 1) pengungkapan tidak membebani biaya bagi perusahaan; 2) investor tahu bahwa perusahaan memiliki informasi pribadi; 3) semua investor menerjemahkan pengungkapan perusahaan dengan cara yang sama dan perusahaan tahu bagaimana investor akan menerjemahkan pengungkapannya; 4) perusahaan dapat dipercaya dalam mengungkapkan informasi pribadinya; dan 5) perusahaan tidak dapat memasukan ex-ante pada pengungkapan kebijakan tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Modigliani dan Miller (1958,1961) menyatakan bahwa struktur modal dan kebijakan deviden tidak berhubungan (dengan keputusan investor) jika pasar modal adalah sempurna. Hasilnya tidak menyatakan bahwa struktur modal dan kebijakan deviden sebenarnya tidak berhubungan dengan dunia nyata. Oleh karena itu, karakteristik lingkungan informasi perusahaan akan dibentuk oleh: 1) sejauh mana masing-masing bagian dari hasil penguraian dilanggar; 2) ketersediaan dan efektivitas biaya dari mekanisme alternatif atau informasi dari sumber lain dibandingkan dengan perusahaan sendiri yang dapat membantu menyelesaikan masalah penilaian dan

Page 2: Lingkungan Pelaporan Keuangan

kepengurusan (valuation and stewardship problems); 3) signifikansi masalah kepengurusan dibandingkan dengan signifikansi masalah penilaian.

2. Sumber Informasi Keuangan PerusahaanUntuk melandasi tinjauan dan untuk menyediakan informasi tentang sumber informasi yang diperoleh investor, dilakukan dekomposisi sederhana akan varian pengembalian saham kuarter. Tujuan analisa ini adalah untuk mendokumentasikan kontribusi relatif dari perkiraan manajemen, perkiraan analis, pengisian SEC, pedoman pengumuman pendapatan dan pengungkapan pendapatan aktual, terhadap informasi yang tercermin pada harga saham. Persamaan regresi linier adalah sebagai berikut:

CAR j ..q =the log abnormal return for the entire fiscal quarter

car EAj ..q =the three day log abnormal return centered on the earnings announcement

car PRE−EAj ..q =the three day log abnormal return centered on earnings pre-

announcements if issued, 0 otherwise

car MFj ..q =the three day log abnormal return centered on management earnings forecasts if

issued, 0 otherwise

car AFj ..q =the three day log abnormal return centered on analyst forecasts, if issued, 0

otherwise

car SECj ..q =the three day log abnormal return centered on any SEC-form filings date

(including 10Qs, 10Ks, and other SEC filings)

Tingkat pengembalian diperoleh dari Center for Research in Security Prices (CSRP). Pengumuman laba diperoleh dari COMPUSTAT dan dipersyaratkan semua sampel perusahaan mempunyai empat pengumuman laba selama satu tahun fiskal. Tanggal pengisian SEC diperoleh dari Standard & Poors’ Filing Dates Database. Peramalan manajemen diperoleh dari First Call Database, sedangkan peramalan analis diperoleh dari Institutional Brokers' Estimate System (IBES). Karena basis data First Call tersedia sejak 1994, maka sampel akan difokuskan pada periode 1994 s.d. 2007. Sampel akhir data terdiri dari 70.700 pengamatan kuartal perusahaan yang merepresentasikan 2.747 perusahaan.Ringkasan statistik dari estimasi spesifik perusahaan atas persamaan tercantum pada Tabel.1.

Page 3: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Sebagaimana terlihat pada tabel 1, pengumuman laba menyediakan sekitar 8% atas informasi berbasis akuntansi. Namun demikian, tidaklah tepat apabila diterjemahkan bahwa hal tersebut secara tidak langsung menunjukan bahwa pengumuman laba tidak berhubungan/relevan. Sebagai contoh, kredibilitas peramalan manajemen sangat bergantung pada verifiabilitas atas pengumuman laba aktual. Lebih penting, ramalan manajemen, ramalan analis dan earnings preannouncements membentuk harapan investor akan laba perusahaan.

3. Pengungkapan Sukarelaa. Model Pengungkapan Sukarela Perusahaan

Hasil penguraian oleh Grossman and Hart (1980), Grossman (1981), Milgrom (1981) dan Milgrom and Roberts (1986) mengidentifikasi kondisi dimana perusahaan mengungkapkan secara sukarela semua informasi pribadinya. Sebagai alternatif, hasil penguraian menyatakan bahwa pengungkapan kurang dari penuh dapat terjadi hanya ketika satu atau lebih premis tidak terpenuhi.i. Biaya Pengungkapan

Apabila biaya pengungkapan terlalu besar, usaha manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan (sebagaimana dirasa oleh investor) akan mengungkapkan informasi hanya jika cukup menguntungkan. Suatu informasi dikatakan menguntungkan ketika dapat menyajikan aset bernilai tinggi atau beresiko rendah. Investor secara rasional akan menduga bahwa nilai aset perusahaan adalah rendah atau beresiko tinggi apabila tidak ada informasi yang diungkapkan. Oleh karena itu, manajer tidak akan mengungkapkan informasi yang tidak menguntungkan karena dapat meningkatkan harga pasar dengan menghindari biaya atas pengungkapan tersebut.

ii. Kemungkinana Informasi TambahanPara manager akan berupaya untuk menarik investor dengan mengungkapkan berita bagus. Jika terdapat berita yang dinilai dapat mengurangi minat investor, maka manager akan berupaya untuk mengungkapkannya setelah berita bagus.

iii. Ketidakpastian Tanggapan InvestorManager cenderung mengungkapkan informasi yang dnilai menguntungkan bagi investor tertentu karena para investor memiliki reaksi yang berbeda atas suatu hal yang sama.

iv. Pengungkapan yang Tidak Dapat Diuji

Page 4: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Investor mempelajari pengungkapan perusahaan ketika terjadi ketidaksesuaian pengungkapan bergantung pada pandangan bahwa ketidaksesuaian pengungkapan adalah murah (cheap-talk models) atau mahal (costly state falsification models). Cheap talk models berpandangan bahwa manager tidak harus mengungkapkan informasi pribadi perusahaan dan tidak ada biaya langsung yang terkait. costly state falsification models berpandangan bahwa semua informasi tidak harus diungkapkan tetapi ada biaya yang muncul dari diskresi tersebut.

v. Strategi Komitmen Ex-Ante Untuk PengungkapanBiaya dan manfaat menentukan tingkat pengungkapan yang optimal. Setiap pihak akan mengubah komitmennya jika merugikan setelah mendapatkan informasi lanjutan dan akan cenderung mencari solusi yang menguntungkannya.

vi. RingkasanManager berupaya untuk membuat nilai perusahaan terlihat bagus agar menarik importir dan mendapatkan kompensasi yang menguntungkannya. Hal-hal dipertimbangkan manager dalam membuat suatu pengungkapan antara lain: cara pengguna untuk mengintepretasikan informasi; faktor biaya dan manfaat dalam suatu pengungkapan; sistem insentif dirancang tidak hanya mengarahkan keputusan pengungkapan para manajer tetapi keputusan investasi, sikap bersaing, dan upaya manajerial.

b. Bukti Empiris Pengungkapan Sukarela PerusahaanPada model yang telah dibahas sebelumnya, manajer memiliki keuntungan secara informasi atas investor luar mengenai nilai perusahaan dan profitabilitasnya. Pada saat yang sama, tujuan manajer adalah memaksimalkan nilai perusahaan seperti yang diinginkan oleh investor. Hasilnya, manajer juga memiliki kecenderungan untuk secara selektif dan strategis mengungkapkan informasi dimana persepsi investor atas nilai perusahaan pada posisi tertinggi. Dalam model ini, investor secara rasional akan mengantisipasi perilaku ini dengan menyediakan manajer suatu insentif untuk mengungkapkan informasi yang dapat menurunkan konsdisi assimetris informasi.

i. Motivasi untuk Pengungkapan Sukarela dan Keputusan Pelaporan KeuanganManajer diasumsikan memiliki informasi yang lebih baik tentang perusahaan dibandingkan dengan investor luar. Secara umum, manajer memiliki dorongan untuk secara sukarela mengungkapkan informasi pribadi mereka ketika ingin meningkatkan modal eksternal, ketika mereka khawatir tentang kontrol perusahaan, dan ketika mereka menerima kompensasi berbasis insentif. Di bawah ini kami membahas tiga motif utama yang diidentifikasi dalam literatur untuk menyediakan pengungkapan sukarela.• Transaksi Pasar Modal.• Kompensasi Berbasis Saham dan Penandingan Kontrol Perusahaan

ii. Keuntungan dan Biaya PengungkapanBagian sebelumnya membahas mengapa manajer sangat memperhatikan harga saham dan bagaimana mereka mencoba untuk mempengaruhi harga saham dengan mengungkapkan informasi secara strategis. Ketika kita mempertimbangkan efek dari pengungkapan terhadap harga saham, informasi yang terungkap melalui pengungkapan tersebut kemungkinan menjadi efek utama. Sebagai contoh,

Page 5: Lingkungan Pelaporan Keuangan

pengungkapan manajemen dapat mengungkapkan bahwa arus kas masa depan cenderung lebih tinggi karena perusahaan mengharapkan permintaan produk masa depan untuk melebihi harapan sebelumnya. Selain efek langsung pada harga saham karena pengungkapan berita positif, pengungkapan kemungkinan akan mempengaruhi harga saham karena alasan lain. Namun, pengungkapan informasi kepemilikan cenderung menguntungkan pesaing, sehingga membebankan biaya pada penyajian perusahaan. Namun, pengungkapan sukarela cenderung meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan mengurangi biaya modal perusahaan.

iii. Pengaruh Kondisi Institusi terhadap pengungkapan sukarelaResiko ligitasi pemegang saham membebankan biaya potensial pada manajer perusahaan serta menciptakan insentif untuk memberikan informasi secara sukarela. Terkait hal itu, mekanisme tata kelola perusahaan seperti dewan direktur independen dan komite audit independen dapat memperkuat insentif manajer di masa mendatang atau mengurangi manfaat dari pengungkapan sukarela dikarenakan tata kelola perusahaan yang baik mengurangi biaya agensi.

iv. Pengungkapan Pengukuran dan Kualitas Pelaporan Keuanganv. Perkiraan managemen dan mekanisme pengungkapan sukarela lain

Prakiraan manajemen merupakan bentuk penting dari pengungkapan sukarela perusahaan. Mengingat keputusan untuk memberikan perkiraan, manajer memilih karakteristik informasi diungkapkan seperti sifat, bentuk dan waktu dari perkiraan. Manajer dapat mengeluarkan perkiraan pendapatan baik bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Manager cenderung untuk secara sukarela mengungkapkan kabar baik dan menahan kabar buruk.

4. Perintah Pengungkapan a. Model peraturan pengungkapan

Pengungkapan sukarela dapat dibandingkan pada pengumuman laba wajib yang mungkin mempengaruhi manajemen terhadap mengungkapkan informasi secara sukarela. Selain itu, beberapa pengungkapan sukarela manajemen (misalnya, perkiraan pendapatan) berisi informasi yang diungkapkan dalam pengungkapan wajib berikutnya. Akibatnya, pengungkapan sukarela tersebut lebih berkaitan dengan masalah waktu, bukan pilihan apakah atau apa yang harus mengungkapkan. Oleh karena itu, regulasi pengungkapan tidak dapat diukur dengan reaksi pasar saham. Yang akhirnya menimbulkan dua pertanyaan yang relevan terkait hukum pengungkapan wajib, pertama, dalam keadaan apa insentif pengungkapan cukup untuk mendorong perusahaan-perusahaan manajemen untuk secara sukarela mengungkapkan informasi, dan kedua, dalam keadaan apa pengungkapan tambahan meningkatkan kesejahteraan sosial?Jika insentif manajemen untuk secara pengungkapan sukarela informasi yang memadai, maka persyaratan pengungkapan wajib dapat mempengaruhi kesejahteraan pengguna informasi (investor,manajer, konsumen, dll). Namun, akan sulit jika regulasi pengungkapan wajib adalah untuk meningkatkan kesejahteraan beberapa pemangku kepentingan sekaligus mengurangi kesejahteraan orang lain, menilai keinginan pengungkapan wajib membutuhkan perdagangan dari efek kesejahteraan bagi peserta pasar yang berbeda.Proses politik tentang bagaimana standar akuntansi diciptakan juga menarik. Sejak 1973, Security and Exchange Commission (SEC) terutama pada Financial Accounting

Page 6: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Standards Board (FASB) untuk menetapkan standar akuntansi untuk perusahaan publik yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Proses pembuatan aturan FASB dan SEC terbuka untuk observasi dan partisipasi masyarakat. Bersama-sama, ini berarti bahwa FASB dan SEC tunduk terhadap tekanan yang signifikan dari berbagai konstituen seperti auditor, perusahaan, dan kelompok investor serta orang-orang dari arena politik.

i. Rasionalisasi Peraturan PengungkapanSeperti dibahas di atas, kebutuhan dan keinginan terhadap regulasi pengungkapan belum jelas. Selain itu, intuisi sederhana dapat menjadi tidak benar dalam konteks peraturan pengungkapan. Misalnya, salah satu mungkin berharap bahwa agen (investor dalam) yang mengantisipasi terhadap keuntungan informasi di masa depan akan keberatan terhadap persyaratan pengungkapan wajib, sementara agen yang mengantisipasi bahwa mereka (investor luar) akan berada di sebuah informasi kerugian akan lebih memilih pengungkapan wajib.

ii. Standar akuntansi yang optimalSebagai contoh terakhir dari standar akuntansi tertentu dan implikasi nyata mereka, kita mempertimbangkan akuntansi untuk transaksi lindung nilai. Akuntansi untuk transaksi lindung nilai terkait dengan akuntansi nilai wajar sepanjang menandai posisi turunan dari hedge ke pasar dapat mengungkapkan eksposur perusahaan terhadap risiko yang mendasari

iii. Ringkasan peraturan model pengungkapanLiteratur pengungkapan sukarela utamanya berfokus pada pengaruh keuntungan dan biaya pengungkapan pada perusahaan dan lebih tepatnya manajer perusahaan. Alasannya, manajer membuat keputusan pengungkapan dengan mempertimbangkan trade-off antara biaya dan keuntungan yang berkaitan dengan pengungkapan informasi ke publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan biaya dan keuntungan pengungkapan kepada peserta pasar yang lain.Secara garis besar, pembasahasan dasar pemikiran peraturan pengungkapan keuangan meliputi: ekternalitas keuangan, ekternalitas real, biaya keagenan dan lingkup ekonomi. Hasil keuntungan dari pengungkapan akan mempengaruhi distribusi arus kas perusahaan dan./atau investor. Sebagai contoh, kebijakan pengungkapan menyediakan informasi berbeda, akan mempengaruhi pembagian resiko antara investor saaat ini dan di masa depan.Untuk meningkatkan pemahaman penelitian regulasi pengungkapan harus mendapatkan wawasan lebih lanjut ke dua pertanyaan besar terkait dengan pengungkapan wajib:

Pengaruh peraturan pengungkapan pada pembuatan keputusan perusahaan dan akibatnya pada perilaku peserta pasar yang lain.

Kesukaan pada peraturan pengungkapan dari sudut pandang keselamatan sosial.

b. Bukti Terbaru Peraturan Pengungkapan Terhadao Akibat EkonomisLima perubahan signifikan dalam peraturan lingkungan (akuntansi) AS terjadi selama empat dekade terakhir Pada tahun 1973, Securities and Exchange Commission (SEC) mengijinkan perusahaan untuk menyertakan ke depan informasi dalam pengajuan peraturan mereka. Untuk mendorong perusahaan untuk menerbitkan perkiraan manajemen, pada tahun 1979, SEC memberikan perlindungan yang aman untuk

Page 7: Lingkungan Pelaporan Keuangan

perusahaan dari litigasi terkait dengan pengungkapan ke depan yang dibuat dengan itikad baik. Pada tahun 1996, Reformasi Undang-Undang Litigasi Sekuritas Swasta memperpanjang pelabuhan yang aman untuk membuatnya lebih sulit untuk menuntut perusahaan yang membuat perkiraan yang tidak material. Peraturan Pengungkapan Wajar (Reg. FD), pada tahun 2000, mengamanatkan bahwa perusahaan tidak dapat mengungkapkan informasi material secara selektif. Akhirnya dan yang terbaru, pada bulan Juli 2002, Kongres meloloskan Sarbanes-Oxley Act of 2002 (SOX) dalam menanggapi sejumlah skandal tingkat tinggi. SOX telah secara luas dianggap sebagai undang-undang yang paling jauh mencapai efek sejak Kisah Efek dari 1933 dan 1934. Selain membutuhkan persyaratan pengungkapan diperluas, itu diusulkan substantif mandat tata kelola perusahaan

i. Peaturan Pengungkapan WajarReg. FD dimaksudkan untuk "tingkat lapangan bermain" di antara investor dan meningkatkan kepercayaan di pasar modal publik. Secara khusus, itu melarang manajer untuk mengungkapkan dan memberikan informasi material untuk memilih profesional pasar modal, analis keuangan, dan / atau pemegang saham institusional.

ii. Sarbanes Oxley Act 2002Kasus Enron meningkatkan perhatian atas integritas atas informasi akuntansi yang disediakan abgi investor, yang menyebabkan turunnya kepercayaan investor. Beberapa penelitian mengevaluasi konsekuensi ekonomi atas penerbiaan SOX. reaksi pasar lebih positif bagi perusahaan yang lebih sesuai dengan ketentuan SOX sebelum diundangkan, menunjukkan bahwa setidaknya untuk beberapa perusahaan low cost yang dikenakan oleh SOX lebih penting daripada low benefit yang diberikan oleh Undang-Undang. Penelitian lain tentang reaksi harga pasar saham atas penerbitan SOX, dan focus pada apakah harga saham memiliki relasi dengan perusahaan yang telah mengelola laporan penghasilannya. Hasilnya mengindikasikan pengaruh yang positif saham yang abnormal dalam kaitannya dengan penerbitan SOX, dan analisi mengungkapkan bukti yang positive hubungan antara peristiwa pengembalian saham terkait SOX dan pengelolaan laba perusahaan. Peneliti menginterpretasikan temuan mereka konsisten bahwa antisiasi investor akan membatasi manajeme laba dan meningkatkan kualitas dari informasi keuangan.

c. Pengungkapan dan Pelaporan Non_GAAAP dan Informasi Tambahani. Pengungkapan Non-GAAP

Pengumuman laba kuartalan dan tahunan perusahaan umumnya mencakup pengungkapan terperinci atas laba perlembar saham. Perusahaan menggunakan pengungkapan tambahan untuk menjelaskan dan memberikan analisis terperinci atas pendapatan terkini kepada investor dan secara rutin mengungkapkan laporan-laporan lainnya. Selain itu, perusahaan juga melampiri perhitungan pendapatan berbasis GAAP dengan perhitungan yang dimodifikasi dan menyimpang dari GAAP. Setidaknya ada 2 alasan mengapa manajer memilih untuk mengungkapkan dan melaporkan dengan Non-GAAP. Pertama, manajer dapat meningkatkan kinerja berbasis pendapatan melalui “menghilangkan” item tertentu, biasanya beban dan biaya-biaya tertentu. Dengan kata lain, manajer memilih fokus dan menekankan pada pendapatan Non-GAAP untuk mengaburkan kinerja perusahaan sesunguhnya.

ii. Pembahasan Bukti Empiris: Isu Desain Penelitian

Page 8: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Bradshaw, (2003), Berger (2005), Easton (2003), dan Abarbanell dan Lehavy (2006) mendiskusikan masalah desain penelitian kaitannya dengan beberapa studi spesifik yang telah dibahas sebelumnya. Secara khusus, telah disebutkan bahwa, secara umum diungkapkan bahwa GAAP melawan literature “street” yang dipengaruhi oleh kesalahan pengukuran disebabkan oleh adanya ketidakcocokan antara pengertian pendapatan yang direalisasikan dan pendapatan yang diharapkan. Dua kesalahan pengukuran yang spesifik belum tercatat:

1. kesalahan penyesuaian I/B/E/S, yang meningkat dikarenakan I/B/E/S menggunakan pengertian yang berbeda untuk pendapatan actual dan proyeksi pendapatansebelum periode 1920-an

2. Kesalahan yang diharapkan dalam GAAP, yang meningkat disebabkan peneliti menggunakan proyeksi pendapatan I/B/E/S sebagai proxy untuk pendapatan yang diharapkan dalam GAAP

Dari penelitian di atas, Cohen et al. (2008) menginvestigasi apakah peningkatan dramatis pada perbedaan antara ERCs pada pendapatan GAAP dan “street” didokumentasikan dalam penelitian, sebuah hasil yang telah menimbulkan debat tentang perbaikan peningkatan pasar pada pendapatan “street” , diarahkan secara parsial oleh kesalahan perhitungan dalam proxy kejutan pendapatan. Secara khusus, mereka mengeksplorasi 2 bias;

1. bias ke bawah pada ERCs “street” yang meningkat dari ketidakkonsistenan antara pengertian I/B/E/S atas pendapatan actual dan proyeksi pendapatan pada awal tahun 1990-an, sebelum I/B/E/S memperbaiki kesalahannya

2. bias ke bawah pada ERCs GAAP yang meningkat dari perubahan penggunaan proyeksi I/B/E/S menjadi proxy GAAP dalam hal pendapatan yang diharapkan.

d. Reaksi Investor atas Pengungkapan 10-Ks,10-Qs,8-Ks dan Formulir SEC lainPeneltian awal menemukan sedikit bukti terkait respon harga saham pada 10-K dan 10-Q di tanggal terisi (Foster et al. 1983; Stice 1991; Easton dan Zmijewski 1993). Namun, pada penelitian terbaru yang didasarkan pada sampel yang diambil dari adopsi sistem EDGAR, menemukan bukti adanya reaksi atas pasar pada pengisian 10-K dan 10-Q. alasan yang wajar untuk pergantian ini adalah akibat pengisian elektronik membuat investor secara signifikan dipermudah untuk mengakses informasi (Griffin 2003; Asthana et al. 2004; Qi et al. 2000).

Pada studi terbaru, You dan Zhang (2009) membahas reaksi cepat dan reaksi lambat pasar atas pengisian 10-K dalam sistem EDGAR. Mereka mendokumentasikan volume perdagangan saham serta pergerakan harga saham yang tidak biasa selama hari pengisian tersebut. Pergerakan harga yang abnormal secara positif dikaitkan dengan profitabilitas akuntansi masa depan, mengindikasikan b ahwa laporan 10-K memuat informasi yang berguna tentang performa perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu, reaksi investor untu pengisian 10-K yang lebih kompleks terlihat lebih kuat.

Pada bulan Juni 2022, SEC mengumumkan aturan baru untuk meningkatkan jumlah kejadian yang dapat dilaporkan pada formulir 8-Ks dan untuk mempersingkat jatuh tempo pengisian untuk banyak item. SEC termotivasi oleh peningkatan permintaan investor akan ketepatan waktu, relevansi, dan informasi yang andal. Lerman and Livnat (2009) memeriksa reaksi pasar atas 8-Ks yang diisi dengan aturan baru dan menginvestigasi apakah pelaporan periodic (10-Ks dan 10-Qs) menjadi lebih kurang informatif dengan

Page 9: Lingkungan Pelaporan Keuangan

aturan baru tersebut. Mereka mengobservasi bahwa persyaratan baru pada 8-K memuat lebih dari setengah dari semua pengisian dan sebagian besar perusahaan mampu mengungkapkan sebagian besar persyaratan dengan waktu yang lebih singkat. Berdasarkan bukti yang ada, mereka menyarankan untuk semua item yang diungkapkan terhubung dengan volume abnormal dan volatilitas imbal baliknya yang secara signifikan mempengaruhi baik pada saat tanggal pengisian maupun setelahnya. Satu kemungkinan interpretasi dari temuan ini adalah bahwa investor dapat menggunakan pengisian periodik untuk menafsirkan efek peristiwa material yang telah diungkapkan sebelumnya .

e. Keputusan Pelaporan KeuanganPenelitian tentang keputusan pelaporan keuangan telah membuat beberapa kemajuan dalam 10 tahun terakhir. Satu pertanyaan dibahas dalam penelitian baru-baru ini, apa konsekuensi ekonomi keuangan keputusan pelaporan, baik untuk perusahaan dan manajer mereka? Hribar dan Jenkins (2004) meneliti pengaruh akuntansi penyajian kembali biaya suatu perusahaan. Para penulis mendokumentasikan, bahwa menyusul laba penyajian kembali, secara rata-rata, perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan dalam biaya modal ekuitas berkisar antara 7 dan 20% tergantung pada spesifikasi empiris yang digunakan. Namun, penelitian Kasznik (2004), menunjukkan dalam pembahasannya, masalah desain penelitian membatasi kesimpulan satu dapat menarik dari hasil didokumentasikan. Dia berpendapat, bahwa setiap bias dalam sejauh mana meramalkan revisi sekitar pengumuman penyajian kembali mendasari perubahan ekspektasi laba pasar akan menyebabkan bias yang sesuai di perubahan dihitung biaya tersirat modal. Isu-isu ini serta lainnya didokumentasikan karakteristik perkiraan pendapatan analis dan kemungkinan ekuitas mispricing lanjut membaurkan kesimpulan dari Hribar dan Jenkins (2004).Wilson (2008) meneliti informasi isi laba yang dilaporkan berikut penyajian kembali. Hasil nya menunjukkan bahwa meskipun konten informasi penurunan laba berikut penyajian kembali laba, kerugian bersifat sementara.Secara khusus, pendapatan respon koefisien untuk pendapatan pengumuman sekitarnya penyajian kembali menunjukkan pola berbentuk U di mana mereka tidak lagi signifikan lebih rendah di periode pasca-penyajian kembali atas rata-rata empat kuartal. Secara keseluruhan, bukti nya konsisten dengan penurunan jangka pendek dalam kepercayaan investor mengenai pelaporan keuangan berikut penyajian kembali, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan kerugian informasi dari laba pasca-penyajian dalam jangka panjang.Selain itu, bukti-bukti menunjukkan bahwa prospek kerja berikutnya dari pengungsi manajer di ulangan perusahaan lebih miskin dibandingkan dengan kelompok kontrol yang relevan. Bukti ini menunjukkan bahwa kedua papan perusahaan dan pasar tenaga kerja memberikan hukuman yang signifikan terhadap manajer yang melanggar GAAP. Hasil dari penelitian ini adalah penting karena mereka secara khusus mengidentifikasi biaya yang terkait dengan pilihan akuntansi agresif. Konsekuensi ekonomi, dan di khususnya biaya, pilihan akuntansi dan manajemen laba tetap menjadi daerah penting untuk eksplorasi.

5. Laporan Analis

Konsisten dengan fokus survei pada sifat endogen dari informasi perusahaan lingkungan, kita akan fokus pada keputusan seorang analis merek (yaitu, pilihan analis masalah). Keputusan seorang analis meliputi:

Page 10: Lingkungan Pelaporan Keuangan

- Keputusan untuk mengikuti atau tidak sebuah perusahaan (cakupan); yaitu, apakah untuk memberikan laporan baik pada perusahaan fundamental atau pergerakan harga saham di masa depan; berapa banyak perusahaan untuk yang diikuti;

- Bilamana memperoleh atau menghasilkan informasi;- Bilamana dan kapan harus mengeluarkan laporan; bilamana dan kapan harus

merevisi laporan yang ada;- Apa jenis laporan yang dikeluarkan (misalnya, perkiraan laporan keuangan item,

target harga, rekomendasi saham atau kombinasi keduanya); dan- Bilamana harus mendistorsi laporan dan, jika demikian, sampai sejauh mana;

a. Model Laporan AnalisAnalis memilih untuk mengikuti perkembangan suatu perusahaan; mereka memilih untuk mengeluarkan perkiraan atau rekomendasi; dan mereka juga cukup berhati-hati dalam memilih waktu untuk mengeluarkannya. Selain itu, perkiraan atau rekomendasi yang dikeluarkan adalah variabel pilihan karena analis bisa dengan sengaja membuat bias laporan mereka, memilih waktu yang strategis untuk mengeluarkan perkiraan atau rekomendasi mereka, atau mengungkapkan informasi pribadi mereka secara selektif.

i. Bagaimana analis memilih perusahaan yang diikuti?Analis mempertimbangkan prospek perusahaan di masa depan (Hayes 1998) dan ketepatan informasi yang tersedia di publik (Mittendorf dan Zhang 2005, Arya dan Mittendorf 2007, Fischer dan Stocken 2008) ketika memutuskan investasi yang akan mereka lakukan dalam mendapatkan informasi. Alasannya adalah karena Prospek perusahaan di masa depan dan ketepatan informasi yang tersedia di publik menentukan imbalan di masa depan yang diharapkan investor atas laporan yang diterbitkannya. Terlebih lagi, keputusan analis untuk mengulas suatu perusahaan berkaitan erat dengan keputusan lain yang diambil analis, seperti keputusan untuk membangun reputasi atas perkiraan yang akurat, keputusan untuk mengatur timing saat mengeluarkan perkiraan, atau untuk membuat bias perkiraan yang dikeluarkannya dan biaya yang terkait perkiraan tersebut.Hayes (1998) mengasumsikan bahwa analis selalu melaporkan informasi pribadinya dengan jujur sehingga perkiraan yang bias tidak dikenal dalam model ini. Arya dan Mittendorf (2007) mengijinkan adanya kemungkinan perkiraan yang bias tetapi karena satu-satunya tujuan analis adalah untuk mengeluarkan perkiraan yang akurat, analis tidak membuat bias perkiraannya pada equilibrium. Fischer dan Stocken (2008) mengijinkan perkiraan yang bias dan analis memiliki motivasi untuk melakukan hal tersebut. Pada kenyataannya, laporan pada equilibrium bisa jadi tidak informatif jika motivasi analis untuk mengeluarkan perkiraan yang bias cukup tinggi.

ii. Kapan analis mengeluarkan laporan?Kapan analis mengeluarkan laporan tergantung pada kondisi perusahaan. Secara intuisi, keputusan analis dipengaruhi oleh 1) Jumlah informasi baru yang dia terima sejak mengeluarkan laporan terakhir; 2) jumlah informasi yang diperkirakan analis akan diterima di masa depan; dan 3) ekspektasi analis tentang bagaimana manajemen perusahaan, investor, dan para pembuat keputusan akan bereaksi atas laporan yang dikeluarkan analis. Banyak contoh model dari para peneliti terkait kapan waktu yang tepat untuk analis dalam menerbitkan laporannya. Dari semua model tersebut terlihat bahwa dalam membuat laporannya analis mendasarkan pada

Page 11: Lingkungan Pelaporan Keuangan

informasi pribadi yang mereka dapat. Pada gilirannya investor akan dapat menyimpulkan informasi dari pemilihan waktu oleh analis tersebut.

iii. Prasangka dalam laporan analisMeskipun kita mendasarkan atas informasi pribadi dari analis keuangan, analis pun tidak terikat untuk sepenuhnya dan secara jujur memberikan informasi yang mereka punya. Ada 2 tipe dasar distorsi secara konseptual yaitu: 1) laporan terdistorsi dengan cara deterministik tanpa mengurangi nilai informasi; 2) laporan menyediakan informasi yang lebih kasar daripada informasi pribadi analis. Analis melakukan bias dalam perkiraan mereka karena mereka tidak dapat dipercaya untuk tidak melakukannya, bahkan jika keseimbangan sepenuhnya mengungkapkan dan investor dapat secara sempurna menyimpulkan bias dari analis dan informasi pribadi.Pada kenyataannya, kita tidak mungkin untuk mengamati distorsi yang tidak mengurangi isi informasi laporan. Salah satu penyebabnya adalah investor jarang yang memiliki informasi yang cukup tentang insentif/dorongan analis untuk mengantisipasi sebuah distorsi. Beberapa model menganalisis perbedaan insentif/dorongan analis terkait bias pada laporan mereka. Jika analis hanya menghadapi insentif/dorongan bias pada laporan mereka, laporan mereka tidak akan mengungkapkan informasi apapun. Laporan yang informatif dapat dihasilkan jika efek menyeimbangkan harus dapat mencegah analis dari membiaskan laporan mereka tanpa batas.

iv. Ringkasan model laporan analisSebelumnya telah dibahas tentang beberapa model meliputi beberapa keputusan penting yang dihadapi analis, apa pertimbangan mengikuti sebuah perusahaan, ketepatan informasi pribadi yang diperoleh, waktu kapan analisis membuat laporan, dan apakah dan sejauh mana bias dalam laporan mereka. Selain itu, model digambarkan bahwa analis (diasumsikan) menghadapi berbagai insentif/dorongan termasuk akurasi perkiraan, menandakan informasi tentang tipe mereka, memaksimalkan perdagangan saham yang mereka tangani, atau “menjilat” dengan manajemen. Tentu saja dorongan yang berbeda menimbulkan perilaku analis yang berbeda, perbedaan karakter keseimbangan dari laporan analis, dan perbedaan respon investor atas laporan itu.

b. Bukti Empiris dalam laporan Analisi. Bagaimana analis memilih perusahaan yang diikuti?

Keputusan pertama yang seorang analis buat adalah apakah akan mengikuti atau tidak pada perusahaan tertentu. Dalam penelitian Hong dan Kubik (2003) menyebutkan bahwa sekitar 26% dari portofolio seorang analis terdiri dari saham baru yang ditambahkan setiap tahunnya. Analis yang tidak meningkatkan perusahaan yang dia ikuti akan membuat secara rutin sebuah keputusan inisiasi, kelanjutan, dan pemutusan. Hal ini akan berpengaruh pada perubahan harga saham. Temuan seperti ini, bagaimanapun, tidak menunjukkan bahwa semua perusahaan akan lebih baik dengan meningkatkan analis mereka berikutnya. Selanjutnya, arah kausalitas, yaitu, apakah analis berikut mengarah ke tingkat kembalian yang abnormal, perubahan likuiditas, atau perubahan biaya modal bagi perusahaan, atau sebaliknya, tidak definitif.

ii. Kapan analis mengeluarkan laporan?

Page 12: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Berdasarkan asumsi bahwa analis enggan untuk mengeluarkan laporan yang bersifat negatif (kekhawatiran akan perbankan, akses ke manajemen, dan atau komisi penjualan), diprediksi bahwa analis lebih suka untuk mengeluarkan laporan yang dapat memberikan kepercayaan kepada perusahaan sehingga akan lebih optimis dalam menjalankan kegiatan usahanya.

iii. Bagaimana analis memilih jenis laporan yang dikeluarkan?Harga yang ditargetkan dengan rekomendasi pembelian cenderung lebih disukai daripada penjualan yang ditahan atau rekomendasi penjualan. Lebih lanjut lagi, kesemuanya lebih cenderung dimasukkan dalam laporan yang memuat rekomendasi peningkatan level dibandingkan penurunan level. DeFond and Hung (2003) mengungkapkan bahwa analis lebih suka menerbitkan perkiraan aliran arus kas dengan tingkat akrual yang besar, perubahan pendapatan yang tinggi, intensitas modal yang besar, dan ketidaksehatan finansial. Givoly, Hayn, and Lehavy (2009) melaporkan bahwa perkiraan aliran arus kas yang dibuat analis kurang tepat untuk digunakan apabila dibandingkan perkiraan pendapatan. Tong (2009) menemukan bahwa perkiraan pendapatan yang disertai perkiraan aliran arus kas lebih akurat dibandingkan dengan yang tidak disertai perkiraan aliran arus kas.

iv. Apakah analis merekayasa laporannya?secara keseluruhan, ada bukti gabungan terbaik yang mendukung efek insentif perbankan investasi pada keputusan analis untuk mendistorsi laporan mereka. Mengabaikan untuk isu waktu seleksi yang didiskusikan oleh Kothari (2001), kurangnya bukti luas bahwa insentif perbankan investasi sendiri menghitung untuk distribusi perkiraan pendapatan dan saham rekomendasi mungkin tidak mengherankan bila kita menganggap bagaimana jarang konflik ini timbul. Hong dan Kubik (2003) melaporkan bahwa dalam sampel mereka, sekitar tiga persen dari portofolio analis terdiri dari saham dengan hubungan penjaminan dengan analis perusahaan broker. Ada bukti, bagaimanapun, menunjukkan bahwa komisi perdagangan dan akses ke manajemen berperan dalam rekomendasi saham yang menguntungkan analis, tapi tidak dalam mereka perkiraan pendapatan optimis.

v. Ringkasan Penelitian Laporan AnalisKesimpulannya, sebagian besar literatur empiris awal yang diperiksa analis berfokus pada sifat dari perkiraan, karakteristik perusahaan yang terkait dengan tingkat berikut, atau reaksi pasar terhadap output mereka. Literatur telah berkembang untuk mempertimbangkan analis sebagai peserta pasar yang baik menggunakan dan menyediakan informasi, dan sebagai akibatnya, telah mulai menyelidiki keputusan wajah analis, dan konsekuensi dari keputusan ini pada lingkungan informasi perusahaan. Kemajuan terbesar telah di investigasi insentif analis. Di daerah ini, para peneliti baru-baru ini mulai menggabungkan endogenitas dalam pengaturan ini dan telah memberikan bukti yang lebih menarik tentang efek insentif ini pada output analis menyediakan.Meskipun kemajuan ini, literatur empiris masih banyak deskriptif. Banyak pertanyaan mendasar masih tetap belum terjawab. Misalnya, keputusan kapan harus menambahkan perusahaan dan yang perusahaan untuk menambah portofolio saham tertutup tidak dipahami dengan baik. Selain itu, ada sedikit wawasan dalam literatur bagaimana seorang analis memutuskan item apa yang akan disertakan dalam laporan perusahaan. Pada tingkat yang sangat dasar, kita bahkan tidak sepenuhnya memahami mengapa praktek peramalan laba (bukan, misalnya, harga) sangat lazim.

Page 13: Lingkungan Pelaporan Keuangan

Salah satu kemungkinan adalah bahwa praktek ini didorong oleh tuntutan pengguna. Artinya, ada kemungkinan bahwa informasi / investor canggih yang mampu mengekstrak informasi pribadi analis dari perkiraan laba (tetapi, untuk beberapa alasan, tidak dapat melakukannya jika analis bukannya memberikan perkiraan harga) dan menggabungkannya dengan mereka informasi sendiri untuk membentuk sebuah perkiraan unggul nilai perusahaan. Hal ini juga dapat bahwa prevalensi perkiraan pendapatan didorong oleh tuntutan perusahaan. Sebagai contoh, mengingat peraturan yang mengharuskan manajer untuk mengeluarkan angka pendapatan, mereka mungkin keinginan suatu pendapatan diperkirakan digunakan sebagai patokan untuk sinyal informasi ke pasar. Dengan demikian, para analis informasi menyediakan dapat dikaitkan dengan, misalnya, "bertemu-atau-beat" fenomena diperiksa dalam literatur manajemen laba. Memahami apa peran tuntutan dari kedua investor dan manajer, bersama dengan wajah insentif analis, bermain dalam menentukan keputusan untuk mengikuti suatu perusahaan dan tidak hanya ketika mengeluarkan laporan tapi apa yang harus disertakan dalam laporan yang merupakan jalan penting untuk penelitian masa depan untuk memperdalam pemahaman kita perkembangan dan dampak lingkungan informasi perusahaan.