Lingkungan Internal Perusahaan

24
MAKALAH KEBIJAKAN BISNIS “Analisis Lingkungan Internal Perusahaan” Disusun oleh : 1. Ayu Retno Asih 0610320030 2. Berti Yunita 0610320035 3. Chairul Hanif 0610320037 4. Choirul Nikmah 0610320038 5. Dewi Maisyaroh 0610320048 Kelas C JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

description

Hal-hal yang Terkait dengan Lingkungan Internal Perusahaan

Transcript of Lingkungan Internal Perusahaan

Page 1: Lingkungan Internal Perusahaan

MAKALAH KEBIJAKAN BISNIS

“Analisis Lingkungan Internal Perusahaan”

Disusun oleh :

1. Ayu Retno Asih 0610320030

2. Berti Yunita 0610320035

3. Chairul Hanif 0610320037

4. Choirul Nikmah 0610320038

5. Dewi Maisyaroh 0610320048

Kelas C

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2009

Page 2: Lingkungan Internal Perusahaan

I. PENGERTIAN

Yang dimaksud lingkungan internal organisasi adalah berbagai hal atau

pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi, dan

mempengaruhi langsung tehadap setiap program, kebijakan, hingga “denyut nadi”

nya organisasi.

Sedangkan (Lawrence dan William, 1998) mendefinisikan analisa

lingkungan internal perusahaan sebagai suatu proses dengan mana perencana

strategi mengkaji pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan

pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan,

serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan

mempunyai kekuatan dan kelemahan yang penting sehingga perusahaaan dapat

memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani

ancaman di dalam lingkungan.

II. PENTINGNYA ANALISIS INTERNAL

Alasan pentingnya analisis lingkungan internal adalah untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan, merupakan

suatu kondisi perusahaan yang mampu melaksanakan semua tugasnya secara baik

karena memiliki sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain

relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin dilayani oleh

perusahaan. Sebaliknya, kelemahan merupakan kondisi dimana perusahaan

kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik karena memiliki keterbatasan

ataupun kekurangan dalam sumberdaya, kinerja efektif perusahaan. Contoh dari

sumber daya dan kemampuan yang menghambat itu antara lain fasilitas, sumber

daya keuangan, kemampuan manajemen, dan keterampilan pemasaran.

Faktor lain penyebab pentingnya analisis internal penting dilakukan adalah

adanya kondisi ketidakpastian, kompleksitas, dan konflik yang dihadapi dalam

organisasi. Manajer menghadapi kondisi ketidakpastian dalam hal munculnya

teknologi baru, perubahan kecenderungan ekonomi dan politik yang berlangsung

cepat, perubahan dalam nilai social, dan pergeseran permintaan konsumen.

Page 3: Lingkungan Internal Perusahaan

Ketidakpastian lingkungan akan meningkatkan kompleksitas dan jumlah masalah

yang harus diamati manajer saat mempelajari lingkungan internal.

III. SUMBER DAYA PERUSAHAAN

Dalam pengertian yang luas, sumber daya merupakan input proses

produksi perusahaan seperti halnya barang modal, kemampuan pekerja, keuangan,

pemasaran, produksi, serta manajer yang berbakat. Dari pengertian tersebut, maka

sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sumber

daya yang berwujud (tangible) dan yang kedua yaitu sumber daya yang tidak

berwujud (intangible).

a. Sumber Daya Berwujud

Sumber daya berwujud merupakan aktiva perusahaan yang dapat dilihat,

disentuh atau dihitung. Sifat utama dari sumber daya berwujud ini adalah dapat

diidentifikasikan lebih langsung dan diperkirakan nilainya seperti kapasitas

pinjaman perusahaan, peralatan guna menunjang kegiatan produksi, kegiatan

operasional atau administratif, maupun infrastruktur yang menunjang untuk

kelangsungan perusahaan. Nilai dari sumber daya yang berwujud dapat dilihat

dari laporan keuangan perusahaan.

b. Sumber Daya Tidak Berwujud

Lain halnya dengan sumber daya yang berwujud, sumber daya tidak

berwujud memiliki sifat tidak dapat dilihat, lebih sulit untuk dimengerti dan ditiru

oleh pesaing. Sumber daya tidak nyata biasanya hanya dicatat sebagai good will

seperti reputasi, teknologi, pengalaman, informasi, promosi, budaya organisasi.

Reputasi. Perusahaan pasti memiliki reputasi di mata karyawan, perusahaan

lain yang bermitra ataupun di mata masyrakat. Setiap perusahaan harus

mampu menjaga reputasi, karena reputasi ini sangat berharga guna menjaga

kelangsungan perusahaan. Selain itu tujuan yang telah ditetapkan pada awal

berdirinya perusahaan dapat tercapai.

Teknologi. Untuk dapat memproduksi barang atau dan jasa dibutuhkan

teknologi yang canggih dalam proses pembuatannya. Teknologi yang dimiliki

oleh tiap-tiap perusahaan tidaklah sama, dalam hal ini apabila suatu

Page 4: Lingkungan Internal Perusahaan

perusahaan memiliki sumberdaya yang lebih baik dan canggih dari

perusahaan lain maka ini merupakan aset yang sangat berharga.

Pengalaman. Perusahaan dan setiap orang yang berada di dalam perusahaan

teersebut memilki pengalaman yang berbeda-beda dimana pengalaman

tersebut dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan apabila sedang

menaghadapi suatu permasalahan. Semakin banyak pengalaan yang dimiliki

oleh orang maupun perusahaan maka akan semakin mempermudah

perusahaan menyelesaikan suatu masalah.

Informasi. Manajemen banyak memerlukan informasi dalam menjalankan

perusahaan. Informasi tersebut dapat berupa informasi mengenai keadaan

masyarakat, kurs mata uang, keadaan ekonomi secara makro maupun mikro

juga informasi mengenai produk yang diprodusi oleh perusahaan lain.

Informasi yang telah diterima tersebut akan diolah dan dijadikan pedoman

pada saat pengambilan keputusan atau menetapkan suatu kebijakan

menyangkut kelangsungan perusahaan.

Promosi. Untuk memasarkan produk atau jasa perusahaan memerlukan

promosi agar barang dan atau jasa tersebut dapat di kenal oleh masyarakat.

Banyak media yang dapat digunakan untuk melakukan promosi, misalnya

TV, radio, majalah, dll.

Menurut Jay Barney, kinerja organisasi ditentukan oleh sumber daya

internal yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:

a. Sumber daya fisik, meliputi semua pabrik dan peralatan, lokasi, teknologi,

bahan baku, dan mesin

b. Sumber daya manusia, meliputi semua karyawan, pelatihan, pengalaman,

kepandaian, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

c. Sumber daya organisasi, meliputi struktur perusahaan, proses perencanaan,

sistem informasi, paten, merek dagang, hak cipta, database dan sebagainya.

Ada beberapa hal yang membuat suatu sumber daya sangat berharga. Antara lain:

a. Superioritas Kompetitif. Apakah dengan sumber daya yang ada dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih baik dibanding pesaing atau

tidak

Page 5: Lingkungan Internal Perusahaan

b. Kelangkaan Sumber daya. Terkait mengenai pasokan sumber daya yang

memiliki keterbatasan selama penggunaan

c. Kemudahan ditiru, apakah sumber sumber daya tersebut memiliki kemudahan

untuk ditiru atau didapatkan

d. Appropriability. Terkait dengan siapa sebenarnya yang memperoleh

keuntungan yang diciptakan oleh sumber daya

e. Daya Tahan. Kecepatan sumber daya dalam menyusut

f. Substitutability. Alternatif dari sumber daya lain yang digunakan.

IV. ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN

1. Analisis Fungsional

Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis

lingkungan organiasasi khususnya lingkungan internal adalah melalui pendekatan

fungsional. H.I. Ansoff, seorang pejabat manajemen strategis, mengemukakan

bahwa keahlian dan sumber daya perusahaan dapat diatur ke dalam profil

kompetisi sesuai fungsi bisnis, seperti: pemasaran, keuangan, penelitian dan

pengembangan, operasi.

1.1 Struktur

Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur

organisasi. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi tempat

para manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait

dengan pembagian kerja dan sumberdaya yang dimiliki organisasi, serta

bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan

dikomunikasikan. Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan

maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam sebuah

pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi dimana di dalamnya

terdapat kejelasan bagaimana rencana organisasi akan dilaksanakan,

dikoordinasikan, dan dikomunikasikan.

Pemahaman terhadap bagaimana perusahaan tertentu tersusun, sangat

berguna dalam perumusan strategi. Apabila struktur perusahaan cocok dengan

perubahan strategi yang diusulkan, maka struktur tersebut merupakan kekuatan

Page 6: Lingkungan Internal Perusahaan

perusahaan. Akan tetapi, bila struktur tidak sesuai dengan strategi yang ada atau

yang diusulkan, maka struktur tersebut jelas merupakan kelemahan perusahaan

dan akan membuat strategi tidak dapat dilaksanakan dengan benar.

Gambar 1 Struktur Dasar Perusahaan

Keterangan Gambar 1:

a. Struktur Sederhana. Tidak ada kategori fungsional maupun produk; tepat

untuk perusahaan kecil yang didominasi oleh pengusaha dengan satu atau dua

Pemilik

Pekerja

Pemanu-fakturan

Penju-alan

Perso-nalia

Divisi Produk A

Manajemen Puncak

Keu-angan

Manajemen Puncak

Divisi Produk B

Pemanu-fakturan

Penju-alan

Perso-nalia

Keu-angan

Pemanu-fakturan

Penju-alan

Perso-nalia

Keu-angan

b. Struktur Sederhana a. Struktur Fungsional

c. Struktur Divisional

Page 7: Lingkungan Internal Perusahaan

lini produk yang beroperasi pada ceruk pasar yang mudah diidentifikasi. Para

karyawan cenderung kaum generalis dan orang yang serba tahu

b. Struktur Fungsional. Tepat untuk perusahaan ukuran sedang dengan

beberapa lini produk dalam satu industry. Para karyawan cenderung ahli

dalam fungsi bisnis yang penting bagi industri tersebut, seperti:

pemanufakturan, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia

c. Struktur Divisinal. Tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk

dalam beberapa industri yang berhubungan. Para karyawan biasanya spesialis

fungsionalis yang diatur sesuai dengan pembedaan produk ataupun pasarnya.

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yaitu :

Faktor Strategi. Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan

organisasi, oleh karena itu jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan

untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan

dengan strategi organisasi.

Skala Organisasi. Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai

faktor, diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga jumlah

tenaga kerja. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur

organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi

pendelegasian wewenang dan pekerjaan. Sedangkan organisasi yang besar

karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas, maka memerlukan

pendelegasian pekerjaan dan wewenang sehingga dalam mendesain struktur

organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait

dengan aktivitas yang luas tersebut.

Teknologi. Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan

cara bagaimana sebuah produk dari sebuah organisasi bisnis dihasilkan atau

juga dengan cara bagaimana pekerjaan dilakukan. Oleh karena itu, organisasi

yang memiliki berbagai pekerjaan rutin barangkali akan memiliki struktur

yang lebih banyak bagiannya dibandingkan dengan organisasi yang tidak

memiliki pekerjaan rutin.

Page 8: Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan. Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk

menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh

organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.

Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu

menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang

senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan organisasi yang cenderung statis

tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

1.2 Budaya Perusahaan

Budaya organisasi adalah sekumpulan keyakinan, harapan, dan nilai yang

dipelajari serta dibagikan oleh anggota-anggota organisasi, diturunkan dari satu

generasi ke generasi berikutnya. Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami

karena banyak pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini

tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan

kegiatannya sehari-hari, tetapi juga sangat mempengaruhi bagaimana kinerja yang

dicapai oleh sebuah organisasi bisnis. Budaya organisasi atau perusahaan juga

membentuk perilaku manusia di dalam perusahaan. Karena budaya sangat kuat

pengaruhnya terhadap perilaku manajer di tiap tingkat organisasi, maka budaya

juga sangat memengaruhi stabilitas perusahaan untuk mengubah arah strategisnya.

Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan

perusahaan lain. Namun, pada intinya, apa yang dianut oleh sebuah perusahaan

akan menentukan bagaimana kesuksesan yang dapat mereka raih. Namun

demikian, budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan namun juga

antar bagian di sebuah perusahaan. Oleh karena itu, budaya organisasi merupakan

faktor yang akan menentukan bagaimana tujuan dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Faktor yang menentukan terbentuknya budaya organisasi yakni

pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa

kegagalan maupun kesuksesan. Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya

konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain.

Sebaliknya kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang

Page 9: Lingkungan Internal Perusahaan

dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor

lingkungan eksternal yang tidak sanggup diantisipasi oleh perusahaan. Fase-fase

kesuksesan dan kegagalan ini pada dasarnya menentukan bagaimana budaya

organisasi terbentuk dan diyakini kemudian oleh organisasi tersebut sebagai

sebuah konsep norma dan nilai yang dianut dan mempengaruhi keseluruhan cara

kerja perusahaan.

Pada dasarnya para manajer perlu memahami budaya organisasi apa yang

dianut saat ini, diyakini oleh lingkungan saat ini, dan kemudian perlu memiliki

keyakinan untuk mempertahankan dan atau mengubah budaya tersebut sesuai

dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Tidak setiap

budaya organisasi harus dipertahankan. Adakalanya budaya organisasi justru

harus diubah. Tetapi seorang manajer perlu memahami benar budaya organisasi

mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus diubah.

1.3 Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan,

mengantisipasi, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang

dan jasa (Fred R. David, 179:2005). Di dalam fungsi pemasaran, ada beberapa

daftar faktor kunci pemasaran yaitu:

Pangsa pasar dan segmentasi pasar. Seberapa besar pasar yang dikuasai

perusahaan dan kelompok segmen mana yang akan dimasuki

Bauran produk dan jasa. Bagaiman kualitas barang yang diperjual belikan,

tenaga penjual yang efisien dan efektif, hubungan erat dengan pelanggan

utama

Jasa purna jual yang efektif

Citra masyarakat terhdap perusahaan dan pembentukan loyalitas

Periklanan yang efektif. Apakah iklan dapat membentuk tentang citra

produk

Strategi harga yang efektif untuk produk dan jasa

Jalur distribusi yang efisien dan efektif.

Page 10: Lingkungan Internal Perusahaan

Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: (1) analisis pelanggan, (2) penjualan produk,

(3) perencanaan produk, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran,

dan (7) analisis peluang.

(1) Analisis Pelanggan

Analisis pelanggan (customer analysis)__investigasi dan evaluasi

kebutuhan, aspirasi, serta keinginan konsumen__melibatkan administrasi survey

pelanggan, analisis informasi konsumen, evaluasi strategi positioning pasar,

mengembangkan profil pelanggan, dan menentukan strategi segmentasi pasar

yang optimal. Profil pelanggan dapat mengungkapkan karakteristik demografis

dan pelanggan organisasi.

(2) Penjualan Produk

Penjualan (selling) mencakup banyak aktivitas pemasaran, seperti: iklan,

promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, manajemen tenaga penjualan,

promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, manajemen tenaga penjualan,

hubungan dengan pelanggan, serta hubungan dengan dealer. Aktivitas ini penting,

khususnya ketika perusahaan menjalankan strategi penetrasi pasar.

(3) Perencanaan Produk

Perencanaan produk mencakup aktivitas, seperti: uji pemasaran,

positioning produk dan merek, merencanakan garansi, pengemasan, menentukan

pilihan produk, fitur produk, model produk, kualitas produk, serta menyediakan

layanan. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif adalah

test marketing. Pengujian pasar memungkinkan organisasi untuk menguji

alternative rencana pemasaran dan untuk meramalkan penjualan produk baru di

masa depan.

(4) Penetapan Harga

Lima pemangku kepentingan utama memengaruhi keputusan penetapan

harga, yakni: konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.

Terkadang sebuah organisasi menjalankan strategi integrasi ke depan terutama

untuk mendapatkan pengendalian yang lebih baik atas harga yang dibebankan

kepada konsumen. Pemerintah dapat menetapkan batasan untuk penetapan harga,

diskriminasi harga, harga minimum, harga per unit, iklan harga, dan pengendalian

harga.

Page 11: Lingkungan Internal Perusahaan

(5) Distribusi

Distribusi mencangkup pergudangan, saluran distribusi, cakupan

distribusi, lokasi toko peritel, teritori penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, alat

transportasi, penjualan partai besar, dan peritel. Kebanyakan produsen saat ini

tidak menjual barang mereka langsung kepada konsumen. Berbagai organisasi

pemasaran bertindak sebagai perantara, mereka memiliki berbagai nama seperti:

penjual partai besar, peritel, broker, fasilitator, agen, vendor, atau distributor.

(6) Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan pengumpulan, pencatatan, dan analisis data

secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan

jasa (Fred R. David, 183:2005). Riset pemasaran dapat mengungkapkan

kekuatan dan kelemahan penting dengan menggunakan berbagai skala,

instrument, prosedur, konsep, dan tuntuk mengumpulkan informasi. Aktiitas riset

pemasaran mendukung semua fungsi bisnis utama dari sebuah organisasi.

Organisasi dengan kemampuan riset pemasaran yang baik memiliki kekuatan

yang nyata dalam menjalankan strategi generik.

(7) Analisis Peluang

Fungsi ketujuh dari pemasaran adalah analisis peluang. Analisis ini

melibatkan evaluasi terhadap biaya, manfaat, serta risiko yang berhubungan

dengan keputusan pemasaran.

1.4 Keuangan

Analisa keuangan memberikan ukuran bagi manajer mengenai kinerja

perusahaan dibandingkan dengan kinerjanya di tahun-tahun yang lampau. Tujuan

lain dilakukannya analisis keuangan perusahaan adalah membantu

memperlihatkan kelemahan dan kekuatan dalam bidang fungsional lain dari sudut

pandang operasi dan strategi. Dalam hal apa pun jika suatu perusahaan atau sub

unitnya dinilai untuk pengambilalihan (dihentikan operasi atau likuidasi), proses

penilaian keuangan itu sendiri perlu dilakukan sebagai tambahan faktor-faktor

lainnya yang mempengaruhi keputusan tersebut. Beberapa faktor keunggulan

strategis yang utama dalam keuangan yaitu:

Page 12: Lingkungan Internal Perusahaan

a. Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur penganggaran modal yang

efisien dan efektif.

b. Sistem akuntansi untuk perencanaan, anggaran biaya, laba dan prosedur audit

yang efisien dan efektif.

c. Total sumber daya keuangan dan kekuatannya, likuiditas, leverage,

profitabilitas, aktivitas dan arus kas.

d. Biaya modal yang rendah dalam hubungannya dengan industri dan pesaing.

e. Kebijakan penilaian persediaan.

Menurut James Van Horne, fungsi dari keuangan terdiri atas tiga

keputusan. Keputusan-keputusan tersebut ialah:

a. Keputusan Investasi atau Penganggaran Modal. Keputusan investasi atau

penganggaran modal adalah alokasi dan realisasi dari modal dan sumber daya

untuk proyek, produk, aset, dan divisi dari sebuah organisasi

b. Keputusan Pendanaan. Termasuk di dalamnya menentukan struktur modal,

terbaik untuk perusahaan dan mencakup evaluasi berbagai metode yang dapat

digunakan perusahaan untuk menghasilkan modal

c. Keputusan Dividen memikirkan isu seperti persentase laba yang dibayarkan

kepada pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan sepanjang

waktu, dan pembelian kembali atau penertiban saham.

1.5 Sumber Daya Manusia

Tugas utama manajer sumber daya manusia adalah menempatkan

karyawan yang tepat pada tempat yang tepat. Jika penempatan sumber daya

manusia tidak pada tempat yang tepat maka sumber daya menusia tersebut akan

bekerja secara tidak efektif dan efisien, dan ini akan mempengaruhi keunggulan

bersaing perusahaan. Tugas lainnya dari seorang manajer sumber daya manusia

adalah merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi dan setia.

Beberapa faktor internal sumber daya manusia yaitu:

a. Karyawan berkualitas tinggi

b. Struktur organisasi dan suasana yang efektif

c. Hubungan yang efektif dengan serikat buruh

d. Citra dan prestise perusahaan

Page 13: Lingkungan Internal Perusahaan

e. Kebijakan hubungan kerja yang efisien dan efektif: pengangkatan staf,

penilaian dan promosi, serta pelatihan dan pengembangan.

1.6 Produksi dan Operasi

Para ahli di bidang operasional akan memusatkan perhatian pada

pengambilan keputusan mengenai kapasitas pabrik, layout pabrik, tata letak mesin

dan peralatan, menetapkan kebiajksanaan persediaan (baik bahan baku, bahan

penolong, barang jadi dan berbagai persediaan lainnya). Sejumlah faktor untuk

menganalisis manajemen produksi dan operasi yaitu:

a. Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar

b. Ketersediaan bahan baku yang cukup

c. Lokasi fasilitas dan kantor yang strategis

d. Sistem pengendalian persediaan yang efektif dan efisien

e. Prosedur yang efisien dan efektif rancangan, penjadualan, pengendalian

mutu.

1.7 Sistem Informasi Manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan

menyediakan dasar untuk semua keputusan manajerial. Informasi menunjukkan

sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. Kegunaan

sistem informasi manajemen ialah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan

dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial.

SIM menerima bahan mentah dari evaluasi internal serta eksternal dari

suatu organisasi. Ia mengumpulkan data tentang pemasaran, keuangan, produksi,

dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal termasuk faktor social,

budaya, demografi, lingkungan, ekonomi, politik, dan lain-lain. Data

diintegrasikan dengan cara yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan

keputusan manajerial.

Page 14: Lingkungan Internal Perusahaan

2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

Pendekatan rantai nilai pertama kali diperkenalkan oleh Michael Porter.

Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dengan sangat baik dapat digambarkan

sebagai rantai nilai, dimana pendapatan total dikurangi biaya total dari semua

aktivitas yang dijalankan untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk

dan jasa.

Semua perusahaan dalam suatu industri memiliki rantai nilai yang

termasuk aktivitas seperti mendapatkan bahan mentah, mendesain produk,

membangun fasilitas produksi, mengembangkan perjanjian kerjasama dan

menyediakan pelayanan pelanggan. Suatu perusahaan akan menguntungkan

sepanjang pendapatan total melebihi biaya total yang terjadi untuk menciptakan

dan mengantarkan produk atau jasa. Perusahaan harus berusaha untuk memahami

bukan hanya operasi rantai nilai mereka sendiri, tetapi juga rantai pesaing,

pemasok, dan distributor.

Value Chain Analysis (VCA) memungkinkan perusahaan untuk

mengidentifikasi dengan lebih baik kekuatan dan kelemahannya, khususnya

ketika dibandingkan terhadap analisa rantai nilai pesaing dan data mereka sendiri

yang dievaluasi

dari waktu ke

waktu.

Penilaian

Gambar 2 Analisis Rantai Nilai

sumber: Disarikan dari Buku Manajemen Strategi, Mudrajad Kuncoro

substansial mungkin dibutuhkan dalam menjalankan VCA karena aktivitas yang

berbeda sepanjang rantai nilai dapat memengaruhi aktivitas lainnya secara positif

atau negatif, jadi terdapat saling keterkaitan yang kompleks.

Page 15: Lingkungan Internal Perusahaan

Keterangan Gambar 2:

Pertama, uji rantai nilai produk atau jasa tertentu dari segi berbagai kegiatan

yang terlibat dalam produksi atau provisinya

Kedua, menguji keterkaitan antara semua kegiatan. Keterkaitan adalah

hubungan antara cara satu kegiatan dilakukan dan biaya untuk melakukan

kegiatan lain

Ketiga, menguji sinergi potensial di antara produk atau unit bisnis. Tidak saja

tiap elemen berharga memiliki skala ekonomi, tetapi juga lingkup ekonomis

dari keseluruhan elemen.

3. Analisis PIMS

Pendekatan PIMS (profit impact of marketing strategy) di perkenalkan

pertama kali pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan General Electric

(GE). Dalam analisis ini yang akan digunakan adalah strategi mana yang akan

memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam analisis ini yang menjadi ukuran

adalah model strategi yang digunakan dan tingkat kembali modal yang diperoleh

perusahaan. Karakteristik yang tercakup dalam analisis ini adalah: a) intensitas

investasi, b) pangsa pasar, c) pertumbuhan pasar, d) daur kehidupan barang, e)

rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan.

4. Pendekatan 7-S

Pendekatan ini mensyaratkan mengetahui dan mengevaluasi tujuh variabel

organiasasi (The Seven S’s) yaitu: struktur (structure), strategi (strategy), staf

(staff), gaya manajemen (management style), sistem dan prosedur (system and

procedures), keahlian (skill), dan budaya perusahaan (shared value). Manajemen

dituntut untuk mengarahakan keseluruhan variabel tersebut dalam gerakan yang

seirama dan oleh karena itu keseluruhan variabel tersebut selalu berada pada

kesinambungan yang dinamis.

Page 16: Lingkungan Internal Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cantika, Sri Budi, SE., M.M dan Amirullah, SE., M.M. 2002. Manajemen

Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu

David, Fred R. 2006. Manajemen Stategis: Konsep, Edisi 10 Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat

Hunger, David J dan Thomas L. Wheelen. 2003. Management Strategis.

Yogyakarta: Andi

Kurniawan, Saefullah dan Ernie, Sule Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen.

Jakarta: Prenada Media

Natalia, dkk. Analisis Lingkungan Internal. e-book

Sri, SP Wilujeng. 2007. Pengantar Manajemen Edisi pertama. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Internet

http://id.wikipedia.org